Friday, October 18, 2019

Journey of the Dragon Chapter 59

Chapter 59 : Point of determination


Journey of the Dragon Chapter 59


   Dikisahkan sebelumnya, Tatsui dan Glauss telah sampai di dekat penjara tempat Night crow ditahan, namun sebelum mereka akan memasuki penjara tersebut, mereka berdua mendapat gangguan dari Dorei yang memiliki kekuatan penghipnotis dengan cara bersentuhan. Singkat cerita, Dorei berhasil mengelabui Glauss dan Tatsui untuk berjabat tangan dengannya, sehingga mereka berdua jadi terhipnotis dan berada di bawah pengaruh Dorei seutuhnya




   Sementara itu, di ruangan penjara tempat Night crow berada, Magi datang dan memberikan sebuah bantuan besar bagi Night crow untuk dapat membebaskan diri dari sana. Singkat cerita, setelah Night crow berhasil bebas dan mendapatkan barang-barangnya kembali, dia segera melesat sambil melumpuhkan seluruh Prajurit penjaga yang berada di dalam bangunan penjara tersebut, lalu setelah dia selesai melakukan hal itu, selanjutnya dia harus berhadapan dengan Batro si manusia meriam.












   Pertarungan antara Night crow melawan Batro, berlangsung cukup sengit, Night crow berusaha untuk menghindari setiap tembakan-tembakan bola meriam dari tangan Batro, sedangkan Batro berusaha keras untuk bisa meledakan tubuh Night crow, yang sangat sulit untuk dikenai, karena Night crow memiliki kecepatan yang luar biasa.

   Hingga akhirnya, Night crow yang dibantu oleh Magi, berhasil mengalahkan Batro dan menghempaskannya sampai keluar dari bangunan penjara. Setelah itu, Batro yang sudah dalam keadaan tubuh lemah penuh luka, lalu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara meledakan jembatan penghubung antara penjara dan kawasan hutan, supaya Night crow tidak bisa menyebrang dan keluar dari kawasan itu.







   Namun untungnya, Night crow sedang bersama Magi, yang mempunyai kemampuan untuk berubah menjadi berbagai macam tanaman, termasuk tanaman akar rambat, yang bisa digunakan untuk menjadi tali penghubung, sehingga Night crow pun bisa menyebrang dan kini telah berpindah ke kawasan hutan.

   Tapi ternyata, gangguan bagi Night crow tak berhenti sampai disitu saja, sesaat setelah Night crow menyebrang, Dorei segera menghampirinya sambil berpura-pura baik, supaya dia bisa mengelabui Night crow lalu menjabat tangannya. Namun dikarenakan Night crow yang sudah memiliki cukup info mengenai para Kesatria di Kerajaan Gold one, maka dia jadi tidak mudah untuk dikelabui, oleh karena itu akhirnya akal bulus Dorei ketahuan, dan Night crow langsung saja menyuruh Magi untuk melumpuhkannya.




   Hal itu rupanya membuat Tatsui dan Glauss kembali sadar dan terbebas dari pengaruh Hipnotis Dorei. Lalu tanpa banyak basa-basi, Tatsui dan Glauss langsung saja menghajar para Kesatria junior yang saat itu sedang berkumpul bersama, hingga akhirnya mereka semua yang kewalahan menghadapi amukan dari Glauss dan Tatsui,  berhasil dikalahkan sampai tak tersisa.

   Misi penyelamatan Night crow oleh Magi, Tatsui dan Glauss kini telah berhasil diselesaikan, walaupun sebenarnya yang telah berperan besar atas tindakan penyelamatan tersebut adalah Magi. Tapi itu bukanlah masalah, yang penting mereka sudah selamat dan  tujuan mereka selanjutnya adalah menemui Dragon dan Gill, untuk bisa berkumpul kembali bersama.



Tanda hitam tempat Dragon dan Gill sedang berada, jaraknya cukup jauh dari tempat Night crow, Glauss dan Tatsui.


   Sementara itu, Dragon dan Gill yang telah berhasil mengalahkan Slasher, saat ini sebenarnya juga sedang berada di kawasan hutan yang sama dengan Tatsui, Glauss, dan Night crow. Hanya saja jarak mereka lumayan jauh, selain itu mereka juga tidak mengetahui keberadaan dari sama lain disana. 

   Maka dari itu saat ini mereka hanya sedang duduk terdiam. Lalu Sembari mengisi kebosanan saat menunggu, Gill mengajak Dragon berbicara.

   “Hey Dragon, sudah cukup lama kita menunggu disini … Kemana saja si Shanon itu? Apakah dia ingkar janji?” Tanya Gill.

   “Tidak mungkin, kau lihat sendiri bagaimana tekadnya, iya kan? Dia pasti sedang melakukan sesuatu yang sangat penting sekarang … Dia sudah berjanji pada kita bahwa jika dia sudah mendapatkan informasi tentang dimana letak kalung Ghistory disimpan, maka dia pasti akan segera kemari.” Jawab Dragon.

   “Hmm ... Sejujurnya, aku merasa Beruntung, karena kita bisa memiliki intel di dalam Istana … Jika Shanon bahkan bisa membawakan kalung Ghistory untuk kita, itu akan lebih bagus lagi.” Ucap Gill.

   “Jangan berharap lebih … Dia sudah bersedia untuk membantu kita pun, aku sudah sangat bersyukur.”

   “Hehee … Ngomong-ngomong, aku ingin tahu, apa yang akan kau lakukan jika nanti sudah mendapatkan kalung Ghistory kembali ?”

   “Entahlah, prioritas utama kita adalah merebut kembali kalung Ghistory dan menyelamatkan Night crow … Sedangkan mengenai balas dendam ku terhadap Gold one, aku masih sedang memikirkannya.” Kata Dragon sambil menunduk.

   ”Hmm, buatlah keputusan sesegera mungkin … Kau juga tahu, apapun yang menjadi keputusanmu, aku pasti akan selalu ikut.” Ucap Gill kepada Dragon. Kemudian mereka berdua pun saling tersenyum kepada satu sama lain.

   Namun percakapan mereka tak berlangsung lama, karena tiba-tiba saja mereka kehadiran sesosok manusia yang terbang melayang di atas langit, dengan jubah lebarnya yang berkibar tertiup angin. Manusia itu adalah seorang pria berjubah merah dengan rambut hitam panjang, dan dia tampak seperti sedang berjalan di atas udara secara leluasa, sambil memperhatikan Dragon dan Gill, Pria itu juga memegang sebuah tombak Berwarna putih berbentuk kerucut runcing yang terlihat gagah dan kuat. Pria itu tak lain tak bukan adalah Raygan, sang Kesatria elit terakhir dari Kerajaan Gold one, yang belum dikalahkan.



Sosok Raygan yang sedang melayang di udara.


   “Di- dia??” Ucap Dragon sambil terperangah melihat ke atas langit.

   Sedangkan Gill, masih terus memperhatikannya dengan seksama, sambil mengerutkan alisnya, karena dia belum bisa melihat dengan begitu jelas, sosok wajah orang tersebut secara keseluruhan, yang Gill lihat hanyalah sesosok manusia terbang mengenakan jubah berwarna merah, dengan tombak runcing di tangannya, namun wajahnya masih belum kelihatan jelas.

   “Siapa dia??” Gill bertanya-tanya.

   Kemudian Raygan mulai berbicara kepada dirinya sendiri. “Tak salah lagi. Itu mereka, orang-orang yang telah mengalahkan Slasher … Sialan, si Heztez itu. Dia memberikan informasi palsu mengenai keberadaan dari dua orang yang telah mengalahkan Slasher … Dia bilang bahwa mereka sedang besembunyi di distrik 68, tapi saat kucari kesana, keberadaan mereka tidak ada … Lalu untungnya aku mendengar bahwa Batro sedang kewalahan menghadapi musuh di penjara barat, sehingga aku segera pergi ke kawasan hutan ini lalu berhasil menemukan mereka. Sekarang musuh sudah ada di hadapan mataku.” Ucap Raygan.

   "Di- dia berbicara pada dirinya sendiri." Ucap Gill kepada Dragon.

   Setelah itu Raygan kembali melanjutkan perkataannya, “Tapi kenapa ciri-ciri fisik mereka sama dengan orang yang telah mengalahkan Slasher, menurut informasi yang kudapat, dua orang yang membuat kekacauan di kota adalah pria berbaju biru dan pria berbaju merah yang memiliki pedang api. Tu- Tunggu dulu sebentar … Jika mereka berdua bisa berada disini, tepat setelah mengalahkan Slasher. Itu artinya mereka telah berpindah dari jarak yang cukup jauh dengan sangat cepat … Dan Hanya ada satu penjelasan mengenai hal itu, Shanon lah yang pasti sudah memindahkan mereka ... Hmm, rupanya Shanon Telah berkhianat! Tak kusangka Dia berani melakukan hal itu, ditambah dengan Heztez yang juga telah berbohong demi melindungi Pengkhianatan Shanon, Lalu … Saat ini, Shanon sedang kembali ke Istana, dan dia akan disambut sebagai pahlawan. Hmm, tak bisa kubiarkan.” Ucap Raygan.

   Lalu setelah mengatakan hal itu, Raygan langsung berbalik dan terbang menjauh, dia berniat untuk menangkap Shannon, sehingga dia terbang ke arah Istana tanpa menghiraukan keberadaan dari Dragon dan Gill sama sekali. Dia tiba-tiba meninggalkan mereka berdua begitu saja, dikarenakan Raygan merasa bahwa dirinya harus segera membongkar tentang pengkhianatan dari Shanon dan Heztez, dengan cara memberitahukan semua hal itu kepada Raja Gold one.

   Tapi kemudian, tanpa pikir panjang, Dragon segera Melesatkan serangan tebasan api ke arah Raygan. Tindakan tersebut dilakukan oleh Dragon karena dia khawatir tentang hal yang akan dilakukan oleh Raygan. Karena siapa tahu saja Raygan akan pergi untuk melaporkan tentang keberadaan Dragon dan Gill disana, sehingga nanti pastinya seluruh pasukan Gold one akan dikerahkan untuk mengepung tempat mereka berada. Oleh karena itu Dragon mengambil tindakan dengan cepat untuk menghentikan Raygan.

   “Heyy! Berhenti!!” Ujar Dragon.

   Namun sayangnya, secara cepat juga, Raygan berbalik sambil menghunuskan ujung tombaknya Sehingga dia bisa menangkis serangan api dari Dragon. Dan secara mencengangkan, Serangan api itu langsung Sirna setelah menerima tusukan dari ujung tombak milik Raygan.

   Saat melihat hal itu, Gill dan Dragon langsung merasa kaget, karena mereka berdua tidak menyangka bahwa Raygan, ternyata mempunyai kecermatan serta ketepatan yang tinggi dalam melakukan serangan, itu terbukti dari Tertangkisnya serangan api Dari Dragon walaupun Raygan Baru menoleh sebentar. Kecermatannya itu sama seperti yang dimiliki oleh lawan sebelumnya, yakni Slasher. Itu berarti Raygan bukanlah orang sembarangan, dan dia pasti juga Memiliki kekuatan yang hebat.

   Disaat Dragon dan Gill masih dalam keadaan terperangah setelah melihat aksi yang dilakukan oleh Raygan, lalu tanpa basa-basi Raygan langsung saja menunjukan kemampuannya, dia memunculkan aliran listrik berwarna merah di sekujur tombaknya, lalu tanpa memberi peringatan, Raygan langsung saja memberikan sambaran petir terhadap Dragon dan Gill, yang dia keluarkan dari ujung tombaknya.

  "BAAAAAMMMM!!!"

  Namun untungnya Dragon dan Gill berhasil meloncat dan menjauh, sehingga mereka berdua bisa terhindar dari serangan Petir mematikan itu.

   “Beraninya kalian menyerangku dari belakang! Tadinya aku memutuskan untuk melawan kalian nanti saja, setelah urusanku dengan Heztez dan Shanon selesai, tetapi kalian malah membuatku marah! … Rasakan ini !!!” Ujar Raygan Sembari memberikan sambaran petir merah lagi.



Raygan menembakan serangan petir merah.


   Gill dan Dragon segera berlari Dan berpencar, Mereka kalang kabut menghindari sambaran-sambaran petir Dari Raygan, yang terus berdatangan seperti hujan lebat. Satu sambaran saja, akan cukup menyakitkan jika sampai terkena tubuh mereka berdua, bahkan tanah dan batu pun sampai hancur lalu gosong setelah terkena oleh sambaran petir merah Tersebut. Serangan Petir dari Raygan benar-benar sangat mematikan dan cukup sulit untuk bisa dihindari.

   Apalagi ditambah dengan kemampuan penggunanya yang bisa terbang, membuat Dragon dan Gill jadi sangat kesusahan untuk dapat melancarkan serangan ke atas secara tepat. Sebenarnya, kemampuan terbang yang dimiliki Raygan, dia dapatkan dari jubahnya, yang bisa melayang dan melesat di udara bersama sang pemakainya. Itu artinya, Raygan adalah seorang Kesatria yang memiliki dua senjata hebat sekaligus, yakni jubah terbang dan tombak petir.

  Raygan berujar lagi, “Akan kubabisi kalian terlebih dahulu … setelah itu aku akan pergi meringkus Shanon dan Heztez.” Ucap Raygan sambil terus memberikan sambaran-sambaran petir terhadap Gill dan Dragon.

  Dengan mengerahkan segala kemampuan mereka, Gill dan Dragon juga berusaha untuk mengalahkan Raygan, mereka memberikan serangan-serangan yang tak kalah mematikan dari Raygan, yakni serangan tebasan api dan tebasan kuat, namun semua serangan itu dapat dipatahkan oleh Raygan dengan menggunakan kekuatan petir miliknya, selain itu dia juga bisa menghindari tiap serangan dari lawan secara gesit karena dia memiliki jubah yang dapat mendukung pergerakannya., sehingga hal itu menyebabkan Gill dan Dragon menjadi sangat kewalahan menghadapi sang Kesatria elit tersebut.

  Saat ini, Raygan merupakan lawan berat yang harus dihadapi oleh Dragon dan Gill.



Jurus thunder tornado.


   Pertarungan saling serang dengan tembakan jarak jauh, terus berlangsung antara Raygan melawan Gill dan Dragon. Sambaran petir dan tebasan api melesat silih berganti, begitupun juga Gelombang tebasan kuat Yang dilancarkan oleh Gill kepada musuh dengan menggunakan mode Grood hand. Mereka bertiga bertarung secara sengit disana, bahkan pertarungan mereka sampai menghancurkan permukaan tanah dan juga pepohonan yang terhampar luas di sekitarnya.

  Lalu setelah cukup lama meladeni serangan demi serangan dari Dragon dan Gill, maka Raygan mulai menggunakan jurus mematikan Miliknya yang dapat menghancurkan tubuh Lawan dengan seketika, pertama-tama dia menghunuskan tombak petirnya ke arah bawah, kemudian jubahnya segera berputar hingga melapisi sekujur tubuh Raygan beserta tombak petir tersebut sehingga menciptakan bentuk seperti kerucut berwarna merah yang runcing serta dipenuhi oleh aliran listrik. Maka terciptalah jurus Thunder tornado yang Melesat tepat ke arah Gill dan Dragon Di bawah.

   Namun untungnya Gill dan Dragon mengurungkan niat mereka untuk menangkis serangan itu, dan mereka lebih memilih untuk lari menjauh, sehingga jurus Thunder tornado menghantam tanah dengan sangat keras.  Lalu Walaupun tubuh Gill dan Dragon tidak terkena secara langsung oleh serangan itu, namun tubuh mereka berdua langsung Terhempas Cukup jauh Akibat gelombang dari hantamannya, bahkan saking kuatnya hantaman dari serangan Raygan tersebut, seluruh bebatuan serta permukaan tanah Langsung hancur berhamburan Dan seketika berubah menjadi debu Lalu menghilang, sedangkan tubuh Gill dan Dragon yang sudah dilapisi oleh jurus pengerasan tubuh, bahkan juga sampai mengalami luka-luka Akibat dampak dari ledakan dahsyat jurus thunder tornado.



Istana Kerajaan Gold one.

Gold one duduk di kursi singgasana.


   Sementara itu di tempat lain, atau lebih tepatnya di Istana Kerajaan Gold one yang sangat megah dan dilapisi emas Di setiap pernak-perniknya, Seakan-akan warna emas bisa terlihat sejauh mata memandang disana.

  Saat ini, Sang Raja tampak sedang duduk di Kursi singgasananya sambil menyambut kedatangan dari seorang Kesatria, yang telah selamat sesudah berjuang melawan Gill dan Dragon secara habis-habisan, katanya.

   Kesatria itu adalah Shanon, setelah kembali ke Istana dia segera dipanggil untuk menghadap ke ruangan Singgasana sang Raja, disana dia akan ditanyai seputar pertarungan yang sudah dilaluinya tadi siang, yakni pertarungan antara dirinya dan Slasher melawan Gill dan Dragon.

   “Yang mulia.” Ucap Shanon sambil berlutut.

   “Ahh Shanon, aku senang kau bisa selamat dari kejadian mengerikan itu … Kudengar sebelum kekuatanmu bisa diaktifkan lagi, Dragon dan kawannya mengejarmu lalu berhasil membuatmu tak sadarkan diri, setelah itu Slasher datang dan melawan mereka berdua, namun akhirnya Slasher juga berhasil dikalahkan … Hmm, sayangnya, kini mereka berdua berhasil meloloskan diri. Tapi tenang saja, Heztez sudah melacak keberadaan mereka, dia bilang bahwa saat ini Dragon dan kawannya itu sedang bersembunyi di distrik 68 … Aku sudah mengutus Raygan untuk mencari mereka berdua kesana. Semuanya pasti akan segera beres.” Kata Gold one yang memberitahu Shanon tentang kabar terkini.

  Kemudian Shanon sedikit merasa terkejut, karena untuk sejenak dia melupakan tentang kekuatan Heztez yang bisa mendeteksi pergerakan serta keberadaan orang lain, dan saat ini Shanon mulai sadar dengan hal itu. Namun yang membuat Shanon lebih merasa terkejut ialah, mengapa Heztez tidak memberitahukan kepada Gold one mengenai tindakan pengkhianatan Yang telah dilakukan oleh dirinya?? Dan mengapa Heztez malah menyebut bahwa Dragon dan Gill sedang bersembunyi di distrik 68 ??Padahal saat ini mereka berdua sedang disembunyikan oleh Shannon di kawasan hutan. Jawabannya, Tentu saja hal itu Heztez lakukan Semata-mata demi menutupi tindakan Shanon, Karena dia juga memiliki pemikiran yang sama, yakni ingin menggulingkan pemerintahan Gold one demi kesejahteraan Seluruh rakyat di Kerajaan ini.

   Dengan nada terbata-bata Shanon Berkata. “Ma- maafkan aku karena telah gagal menghentikan mereka, ya-yang mulia." Kata Shanon sambil tertunduk.

  "Tidak masalah, aku tahu kapasitasmu... Tenang saja, para Kesatria elitku pasti akan berhasil menuntaskan masalah ini."
   
   Lalu Gold one kembali berbicara. “Hmm, menurut laporan yang tadi kudapatkan dari Dorei, Sebenarnya ada dua orang lagi kawan Dragon yang sedang Berada penjara barat. Tapi Hal itu juga tidak perlu dikhawatirkan … Karena Batro beserta para Kesatria yang ada disana pasti bisa mengatasinya.”

  Gold one Berbicara dengan perasaan yang tenang. Karena dia belum tahu, bahwa sebenarnya Batro beserta para Kesatria penjaga di penjara barat sudah berhasil dikalahkan oleh Night crow, Magi, Glauss, dan Tatsui.

   “I- iya, Yang mulia.” Jawab Shanon sambil mengangguk.

   “Hmm, saat ini aku masih sedang menunggu laporan Lanjutan dari Heztez … tetapi dia masih belum juga memberikan kabar terbaru padaku.” Ucap Gold one menggerutu.

   Dalam momen tersebut, sontak saja Shanon berpikir bahwa keadaan akan semakin bertambah gawat. Walau bagaimanapun juga, dia harus segera bisa menemukan lokasi disimpannya kalung Ghistory, lalu mencurinya dari Gold one, maka setelah itu dia bisa pergi sambil membawa Heztez bersamanya, ke tempat yang aman dan jauh dari jangkauan Gold one. Itulah hal yang terbesit di dalam pikiran Shanon supaya dirinya dan Heztez bisa selamat dari kecurigaan Gold one.

   Namun saat ini, Satu-satunya orang dari pihak Gold one, yang mengetahui tentang pengkhianatan mereka berdua, hanyalah Raygan seorang, tapi untungnya sekarang dia sedang disibukan oleh pertarungan melawan Gill dan Dragon di kawasan hutan, yang berhasil dia temukan secara Cermat.

   Jika sampai Gold one tahu bahwa Shanon, juga Heztez telah berani berbohong kepadanya, maka Gold one pasti akan langsung menghabisi mereka. Oleh karena itu, yang terpenting bagi Shanon saat ini hanyalah mendapat kalung Ghistory lalu melarikan diri.

  Waktu terus berputar, Shanon harus segera mengambil tindakan dengan cepat.

   Maka Kemudian Shanon berujar. “A- anu, Yang mulia.”

   “Ya, ada apa?”

   “Saya baru ingat … Saat Dragon melawan Tuan Slasher, dia menggunakan sebuah kalung yang bisa memberikannya kekuatan dahsyat.” Ucap Shanon dengan cukup meyakinkan.

   Ucapan tersebut sontak saja membuat Gold one menjadi kaget, karena jika yang dikatakan oleh Shanon itu benar, maka itu berarti entah bagaimana caranya Dragon sudah berhasil mendapatkan kalung Ghistory kembali, padahal saat ini kalung tersebut sedang berada di istana Gold one, dan hal itu tentunya merupakan kabar buruk bagi Gold one.

   Lalu tanpa banyak bicara lagi, Gold one yang diliputi oleh perasaan cemas, langsung saja menyuruh Shanon untuk pergi beristirahat, sedangkan dia tiba-tiba saja bergegas pergi menuju ke suatu ruangan, untuk memastikan sesuatu.

   Saat itulah Shanon mulai beraksi, tanpa buang-buang waktu, dia bergegas pergi, menuju ke ruangan tempat Heztez berada, disana dia akan mencoba untuk bertanya pada Heztez mengenai lokasi yang dituju oleh Gold one saat ini, yakni lokasi disimpannya kalung Ghistory, sekaligus juga mengajak Heztez untuk melarikan diri bersamanya.



Ruang tempat Heztez berada.


   Saat Shanon sampai, dia segera masuk lalu menutup pintu rapat-rapat. Setelah itu mulailah dia berbicara dengan nafas terengah-engah, “Heztez … Kita perlu bicara.”

   Kemudian dengan tenang, Heztez menjawab. “Aku sudah tahu tentang apa yang ingin kau bicarakan.”

   “Benarkah?? … Se- sebelumnya aku berterima kasih, karena kau telah melindungiku. Jika Raja Gold one sampai tahu bahwa aku sudah memindahkan Dragon dan Gill dengan menggunakan kekuatanku ke tempat aman, maka aku pasti tidak akan memiliki kesempatan untuk bisa berada disini sekarang.”

   “Itu bukanlah sebuah bantuan yang besar … Aku hanya memberikanmu waktu tambahan saja. Ngomong-ngomong, Saat ini Night crow telah berhasil diselamatkan dari penjara barat, Sedangkan Dragon dan Gill sedang bertarung melawan Tuan Raygan … Aku tidak tahu entah mengapa Tuan Raygan bisa menemukan tempat mereka berada, Padahal aku sudah mengecohnya, namun karena dia sudah terlanjur mengetahuinya, dia pasti akan merasa curiga karena Dragon dan Gill bisa berpindah ke kawasan hutan dalam sekejap … Jadi kita asumsikan saja bahwa Tuan Raygan sudah tahu mengenai kebohongan kita.”

   “Ya, ini gawat.”

   “Beritahu aku mengenai rencanamu.” Ucap Heztez.

   “Baiklah. Aku tahu bahwa kemampuanmu tidak bisa digunakan untuk melacak benda, namun hanya mahluk hidup saja … Tadi aku sudah membuat Raja Gold one cemas mengenai keberadaan kalung Ghistory, dan sekarang sepertinya dia sedang pergi ke suatu ruangan tempat kalung itu disimpan, untuk sekedar mengeceknya … Maka Sekarang, Tolong lacak dimana Tuan Gold one sedang berada.” Kata Shanon meminta tolong.

   Kemudian, tanpa banyak bicara lagi, Heztez langsung terdiam, seakan sedang berusaha untuk merasakan sesuatu. Dan sepertinya dia mulai bisa menemukan keberadaan dari orang yang sedang dilacaknya tersebut.

   “Hmm … Saat ini Raja Gold one sedang berjalan masuk ke dalam ruangan Toilet yang terletak di kamar mewahnya … Dia sedang membuka sesuatu, sepertinya itu adalah semacam cermin. Hmm … Dia kelihatannya lega setelah melihat sesuatu yang berada dalam ruang dibalik cermin tersebut. Tak salah lagi, Sepertinya keberadaan kalung itu ada disana, dan dia merasa senang karena kalung itu tidak benar-benar hilang … Pergilah kesana sekarang juga Shanon, dia sudah mulai meninggalkan tempat itu.” Suruh Heztez kepada Shanon.

   “Baiklah, tapi setelah aku selesai mengambil kalung Ghistory dari sana, aku akan kembali lagi kesini untuk membawamu pergi dengan kekuatan teleportasiku.” Ucap Shanon.

   “Tidak boleh.”

   “Apa??” Shanon terkejut dengan perkataan dari Heztez tersebut.

   “Kenapa tidak boleh??”

   “Kau tidak memiliki banyak waktu, sekarang sepertinya Raja Gold one sudah mulai curiga kepadamu … Walau bagaimanapun juga, setelah kau berhasil mendapatkan kalung itu, kau harus segera menggunakan kekuatan teleportasimu untuk berpindah ke tempat Dragon berada, karena saat ini Raja Gold one sedang menerintahkan para Prajuritnya untuk datang ke ruanganku ini … Pergilah sekarang Shannon, sebelum para Prajurit itu datang. Dan kau harus bisa mengambil lalu mengembalikan kalung Ghistory kepada Dragon, karena Sepertinya Dia sangat membutuhkan kalung itu untuk bisa menang melawan Raygan.”

   “Tidak akan! … Aku tidak akan meninggalkanmu disini begitu saja.” Ujar Shanon.

   “Percuma saja Shanon, kau tidak Akan bisa membawaku pergi dari sini. Walaupun kau memaksa” Kata Heztez.

   “Apa??” Shanon terkejut, lalu melanjutkan pertanyaannya, “Kenapa begitu??”

   “Aku hanya akan menjadi beban bagi kalian, jikapun aku bisa pergi dari tempat ini, Raja Gold one pasti akan selalu bisa menemukanku.” Kata Heztez.

   “Kenapa??” Shanon bertanya lagi.

   “Itu karena, dia sudah menanamkan semacam peledak di tubuhku yang bisa dia aktifkan kapan saja.”

   “A- Apa??!!” Shanon merasa terkejut.

   “Dari sekian banyak Kesatria yang Gold one miliki … Tentu saja ada beberapa yang membelot dan tidak mau mengabdi padanya dengan senang hati, dan salah satu dari orang-orang itu adalah aku … Lalu untuk mengatasi hal tersebut, Gold one memiliki cara yang efektif, dengan bantuan dari salah satu temannya yang bernama Stellan Flaur, dia bisa menanamkan semacam peledak di dalam tubuh seseorang, sehingga dia bisa memaksa Orang tersebut untuk mengabdi kepadanya.”



Batu peledak yang ditanamkan di dalam tubuh seseorang.


Gambar dari Chapter 35.


   “Ti- tidak mungkin.” Ucap Shanon sambil merasa kecewa sekaligus sedih.

   Hal itu membuat harapan Shanon untuk bisa melarikan diri bersama Heztez, seketika menjadi sirna. Karena Heztez tidak mungkin bisa dibawa pergi dari sana,  apalagi dengan waktu terbatas yang dimiliki oleh Shanon. Di sisi lain, saat itu Dragon dan Gill sedang kesulitan melawan Raygan, sehingga Mereka sangat membutuhkan bantuan.

   “Cepatlah Shanon, kau hanya punya satu kesempatan untuk mendapatkan kalung itu, Sekarang pergilah!” Ujar Heztez kepada Shanon.

   Lalu dengan berat hati, dan perasaan Sedih karena dia tidak bisa membawa Heztez, Shanon pun segera pergi keluar dari ruangan tempat Heztez berada. Dia terlihat sangat serius dan tidak akan menyia-nyiakan waktu  berharga yang telah diberikan oleh Heztez kepadanya. Saking terburu-burunya Shanon, bahkan dia tidak menjawab sapaan dari salah satu Prajurit yang sedang berjaga diluar ruangan tersebut.

   Dengan penuh tekad, Shanon terus berjalan menuju ke kamar mewah milik Raja Gold one, yang baru saja ditinggal keluar oleh pemiliknya, sehingga kini keadaan kamar tersebut terasa sepi. Shanon harus bisa memanfaatkan momen Itu sebaik mungkin Supaya dia bisa mendapatkan kalung Ghistory lalu menyerahkannya kepada Dragon.

   Sesampainya dia di kamar Gold one, dia melihat keadaan disekitar untuk memastikan bahwa keadaannya aman, lalu dia mulai menyelinap masuk dengan sangat Berhati-hati. Langkah demi langkah dia lewati hingga sekarang dia sudah berada di dalam ruangan toilet, yang berukuran cukup luas. Setelah itu dia segera mencari-cari cermin yang tadi Heztez sebutkan, untuk kemudian berusaha dia buka dengan cara digeser.

   Hingga akhirnya terbukalah sebuah ruang kotak kecil yang ada dibalik cermin tersebut. Dan ternyata benar saja, disitulah letak kalung Ghistory disimpan. Lalu tanpa pikir panjang lagi, Shanon langsung saja mengambil kalung tersebut, dan menggenggamnya  erat-erat, untuk nanti dia berikan kepada Dragon.

   Namun tiba-tiba saja, ada seseorang yang masuk ke dalam ruang toilet tempat Shanon sedang berada. Dan orang tersebut tak lain tak bukan adalah Gold one, yang menatap Shanon sambil berkata.

   “Wah wah wah … Aku sempat merasa heran dengan sikap anehmu semenjak kau kembali ke Istana ini. Dan ternyata benar saja, kau Ternyata Telah berkhianat! … Apa yang kulihat sekarang ini, menjelaskan semua hal yang telah terjadi, termasuk mengenai kekalahan Slasher.”

   “Ra- Raja Gold one.” Ucap Shanon sambil merasa tercengang Atas kehadiran sang Raja. Seketika itu juga keringat dingin mulai mengalir deras ke sekujur tubuh Shanon, dan nafasnya jadi terasa sesak karena ketakutan.

   Lalu Gold one melanjutkan perkataannya. “Tapi, kau masih punya kesempatan untuk bisa kuampuni, jika kau bersedia untuk memberikan kalung itu kepadaku sekarang.” Kata Gold one sambil menadahkan telapak tangannya untuk meminta kalung itu dari Shanon.

   Kemudian Shanon terdiam sejenak, dia seperti sedang berpikir sambil menatap kalung di tangannya secara serius. Lalu Tiba-tiba Shannon menelan ludah dan berkata.

   “Tidak.”

   “Apa??”

   “Kekuasaanmu akan segera berakhir.” Ucap Shanon secara tegas.

   Perkataan itu sontak saja membuat Gold one merasa terkejut sekaligus murka, karena baru kali ini dia Melihat Shanon berani  berkhianat serta melawan perintahnya, terlebih lagi Shanon berani mengatakan hal yang sangat mencengangkan tepat di hadapan wajah Gold one.

   Dengan perasaan marah, Gold one berujar. “Shanon, kau tidak akan kuampu ...”



Setelah sukses mendapatkan kalung Ghistory, Shanon bergegas pergi menggunakan portalnya.


   Namun belum selesai Gold one mengucapkan hal itu, Shanon sudah mengeluarkan sebuah portal tepat dibelakang tubuhnya, yang akan membawa dirinya berpindah dalam sekejap menuju ke tempat Dragon dan Gill sedang berada. Lalu sambil mengacungkan jari tengah, Shanon mundur dan masuk ke dalam portal tersebut, yang seketika itu langsung menghilang ketika tubuh Shanon sudah masuk seutuhnya.

   “Shaanoooooon!!!!” Teriak Gold one dengan perasaan murka, karena dia tidak berhasil menghentikan tindakan dari salah satu Mantan anak buah kepercayaannya tersebut.

   Beralih ke tempat berlangsungnya pertarungan antara Gill dan Dragon melawan Raygan, disana banyak pepohonan yang sudah terbelah dan berjatuhan di tanah, sedangkan seluruh permukaan tanah tempat mereka bertarung, tampak telah hancur tak karuan, dengan retakan disana-sini.



Gill (dalam mode Grood armor) melawan Raygan.


   Ketika Shanon sudah tiba disana, pemandangan itu sontak saja membuatnya tercengang sekaligus merasa cemas. Dia melihat Dragon yang sedang terkapar, dengan sebuah pohon yang menimpa tubuhnya, sehingga Dragon cukup kesulitan untuk bisa bangun dan berdiri kembali.

   Sedangkan Gill terlihat sedang bertarung melawan Raygan mati-matian, dengan menggunakan wujud dari mode Grood armor miliknya, sehingga memungkinkan bagi Gill untuk bisa meloncat jauh ke posisi Raygan sedang berada, saat itu Raygan nampaknya juga sudah mendapat luka di beberapa bagian tubuhnya. Mereka berdua saling serang dengan menggunakan senjata mereka masing-masing, Gill yang menggunakan pedang berkekuatan tebasan dahsyat, sedangkan Raygan menggunakan tombak berkekuatan sambaran petir dahsyat, juga dibantu oleh jubah terbang, yang dapat membantunya untuk bergerak lebih leluasa di atas udara.

   Lalu timbul pertanyaan di dalam benak Shanon, “I- itu Gill ?? … Dia memiliki kekuatan sedahsyat itu, tapi mengapa dia tidak menggunakannya ketika melawan Tuan Slasher??”

   Kemudian timbulah jawaban dari pertanyaan tersebut di dalam pikiran Shanon, “Ooh, aku mengerti … Sepertinya, waktu itu, karena lokasi pertarungan berada di pemukiman penduduk, maka Gill tidak mau mengerahkan seluruh kemampuannya, supaya dia tidak merusak atau melukai penduduk yang berada disana.” Shanon bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri, namun hal itu membuat Shanon jadi tambah mengerti tentang sifat Gill dan Dragon, dan dia juga jadi semakin menghormati mereka berdua.

   Tanpa buang-buang waktu lagi, kamudian Shanon segera berlari menuju ke tempat Dragon sedang tertindih pohon, sambil merasa kesakitan, Dragon sedang berusaha untuk menggapai pedang yang tergeletak cukup jauh dari dirinya. Lalu saat Shanon sudah sampai di tempatnya berada, Dragon langsung merasa terkejut sambil berkata.

   “Shanon, kau sudah datang.”

   “Iya, maafkan aku, aku pergi lama sekali.” Ucap Shanon sambil berusaha untuk mengangkat pohon yang menindih tubuh Dragon.

   “Percuma saja, kita tidak akan bisa memindahkannya dengan mudah … Staminaku sudah habis, dan pedangku terlempar cukup jauh, jika saja aku bisa menggapainya, maka staminaku pasti akan sedikit bertambah.”

   “Baiklah, akan kuambilkan pedangmu.” Ucap Shanon yang bergegas memungut pedang Heat flame yang tergeletak di tanah, lalu mengembalikannya kepada Dragon.

   Dan seketika itu juga, stamina Dragon mulai pulih sehingga dia bisa mengangkat lalu memindahkan pohon yang sedang menindih tubuhnya. Hal itu disebabkan karena pedang Heat flame memiliki keistimewaan untuk memberikan stamina lebih pada penggunanya. Melinda yang merupakan lempengan emas di pundak Dragon, memang punya keistimewaan untuk menyembuhkan luka, namun tidak dapat memulihkan stamina.

   Lalu sesaat setelah Dragon berhasil berdiri kembali, tubuh Gill tiba-tiba saja terhempas jatuh menghantam tanah yang berada di dekat mereka. Sehingga Dragon dan Shanon langsung saja bergegas menghampiri Gill yang sedang terkapar dengan tubuh penuh luka dan merasa kesakitan. Selain itu, Grood armor yang melapisi tubuh Gill juga berangsur-angsur menyusut dan kembali masuk ke dalam pedang H butcher.

   “Gill, bertahanlah!” Ujar Dragon.

   “Ada apa dengan tubuh Gill?” Tanya Shanon.

   “Berbeda dengan pedangku, kekuatan dahsyat yang berasal dari pedang milik Gill tidaklah memberi stamina lebih kepada penggunanya, melainkan menguras banyak stamina, sehingga tubuh Gill jadi sangat cepat merasa kelelahan ketika dia menggunakan jurus tersebut.” Jawab Dragon menjelaskan.

   “Ooh begitu.” Ucap Shanon.

   Ketika mereka sedang berbicara, Raygan yang sedang melayang di atas udara mulai mendekat sambil berbicara. “Apa hanya segitu saja kemampuan kalian?? … Oowh, ternyata Shanon sudah berada disini. Apakah kau mau membantu mereka untuk bisa mengalahkanku? Sama Seperti yang sudah kau lakukan kepada Slasher?” Tanya Raygan kepada Shanon.

   Kemudian Shanon menjawab. “Slasher menghancurkan rumah-rumah penduduk. Sehingga dia pantas untuk dikalahkan!”

   “Apakah kau berharap aku mempercayai perkataanmu itu??” Raygan bertanya lagi.

   “Anda tidak perlu mempercayaiku … Sekarang bersiaplah, anda akan segera melawan Dragon, yang akan menggunakan kalung ini !!” Ujar Shanon sambil menunjukan kalung Ghistory di tangannya.

   Raygan bertanya-tanya, “Itu apa?”

   Lalu Dragon yang melihat bahwa kalung Ghistory sudah berada di tangan Shanon, seketika itu langsung merasa gembira sekaligus terharu, karena dia tidak menyangka bahwa Shanon sampai berbuat sejauh itu hanya demi dirinya. Lalu tanpa banyak bicara lagi, Shanon segera melemparkan kalung itu ke genggaman tangan Dragon, yang kemudian menggenggamnya dengan erat, dan mulai memakainya di leher.

   “Hmm, memangnya kenapa? … Kalung itu tidak akan membawa perubahan terhadap pertarungan kita. Kalian semua tetap akan kukalahkan.” Ujar Raygan.

   Seketika itu juga, kalung Ghistory yang telah melepas rindu dengan Dragon, langsung mengalirkan energi murninya masuk ke dalam pedang Heat flame, sehingga membuat pedang Heat flame bisa berubah menjadi pedang Blazing magma, yang akan memberikan Dragon stamina lebih, beserta kekuatan api yang lebih Dahsyat lagi.



Raygan akan menghadapi Dragon, yang sudah siap dengan pedang Blazing magma miliknya.


   Kini Dragon sudah dalam keadaan komplit untuk bisa bertarung melawan musuh seperti apapun, dengan bantuan dari kekuatan api pedang Blazing magma, kekuatan penyembuhan dari Melinda, dan kekuatan pertahanan serta serangan lebih dari tehnik tenaga dalam. Ditambah dengan Kalung Ghistory yang bisa memberikannya energi murni, yang sungguh menakjubkan.

   Akankah Dragon bisa menang melawan Raygan? Ataukah Dragon harus menerima kekalahan lalu menjadi tahanan di Kerajaan Gold one bersama dengan teman-temannya? Ikuti terus kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 60



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 58


No comments:

Post a Comment