Chapter 20 : Big game
Turnamen Kota Togu, pertandingan babak kedua yang sedang berlangsung di
Stadion Amritzer, kini hampir mencapai puncaknya. Dari 8 orang peserta yang
akan melangsungkan pertandingan di babak tersebut, 6 peserta telah selesai
menjalani pertandingannya, yakni Gill melawan Tatsui, Master
Big hit melawan Azter, dan Zhoei melawan Ajora. Pertandingan tersebut
masing-masing dimenangkan oleh Gill, Master Big hit, dan Zhoei. Maka dari itu, Mereka
bertiga telah berhak untuk maju ke babak selanjutnya.
Zhoei telah berhasil mengalahkan Ajora, setelah sempat dibuat kesusahan
oleh kemampuan milik Ajora, yang dapat membuat dirinya jadi tak terlihat,
sehingga Zhoei selalu mendapatkan serangan-serangan yang tidak dapat dia
antisipasi. Namun Zhoei berhasil membalikan keadaan setelah dia berhasil
menyentuh kaki Ajora yang sempat menendangnya, karena walaupun Zhoei tidak
dapat mengendalikan objek yang tidak bisa dia lhat, tapi dia bisa menandai
objek yang telah dia sentuh, sehingga Zhoei bisa merasakan keberadaan dari
kaki Ajora.
Lalu dia menentukan dimana posisi Ajora dan dengan cepat dapat menghindari
serangan dari lawannya yang tidak terlihat itu. Maka selanjutnya Zhoei
berhasil menyentuh lagi bagian perut Ajora yang tidak terlihat. Sehingga,
Zhoei jadi bisa mengendalikan tubuh Ajora dengan cara menghempaskan dan
menjauhkan tubuh lawannya itu dari dirinya. Setelah itu dia melancarkan
jurus Thousand gravity miliknya terhadap Ajora, hingga Ajora babak belur.
Dan akhirnya Zhoei berhasil mengalahkan Ajora, lalu dinyatakan sebagai
pemenangnya, sehingga dia berhak untuk lolos ke babak selanjutnya.
Sekarang hanya tinggal 2 orang peserta lagi yang akan melangsungkan
pertarungan, yakni Dragon melawan Bernie zarr, dan pertarungan mereka juga
sekaligus akan mengakhiri rangkaian pertandingan di babak kedua dalam
Turnamen Kota Togu, lalu setelah itu pertandingan babak ketiga atau bisa
disebut sebagai babak semifinal, akan langsung diselenggarakan pada
sore harinya, di hari yang sama. Yang akan mempertemukan 4 orang peserta yang telah berhasil lolos
dari babak kedua, di siang hari itu.
Ada jeda waktu sekitar 15 menit, sebelum pertarungan antara Dragon dan
Bernie zarr akan dimulai. Waktu tersebut dimanfaatkan oleh Dragon untuk
bercengkrama dengan Gill di sekitar area taman Stadion Amritzer. Mereka
hanya berdua saja disana, tapi jika Melinda (lempengan emas yang ada di
pundak Dragon) juga dihitung, berarti mereka hanya bertiga saja disana.
Dragon nampak sedang berdiri saling berhadapan dengan Gill. Sepertinya Gill
akan memberikan sedikit nasehat kepada Dragon, yakni berupa sebuah saran
tentang bagaimana caranya menghadapi monster. Tapi sepertinya Dragon tidak
terlalu menanggapi saran dari Gill, karena dia pernah menghadapi monster
besar sebelumnya, yakni ular raksasa Gurun zuci.
“Aku sudah tahu cara bertahan hidup jika harus berhadapan dengan monster
besar. Yakni dengan cara menyerang bagian kepalanya, atau bagian-bagian
tubuhnya yang paling rentan, benar kan?” Kata Dragon kepada Gill.
“Itu memang benar, tapi monster yang akan kau hadapi nanti mungkin
jumlahnya sangat banyak atau tidak terbatas. Di alam liar, jika kau
diserang oleh segerombolan besar monster ganas, maka pilihan yang paling
tepat adalah lari.” Ucap Gill menjelaskan. Lalu Dragon teringat ketika
dirinya sedang berhadapan dengan para monster serigala di hutan kematian,
dan dia memutuskan untuk lari karena jumlahnya terlalu banyak untuk dia
hadapi.
Kemudian Gill kembali melanjutkan perkataannya, “Bernie zarr memiliki
banyak jenis monster tanaman yang dapat dia ciptakan dari biji-bijian yang
berada di dalam saku mantelnya, sebisa mungkin kau harus menghindari
serangan dari monster-monster miliknya tersebut. Dan itu pasti sangat
merepotkan, tapi ada satu cara supaya kau bisa menang ... Monster-monster
yang akan kau hadapi nanti, berasal dari satu orang yang dapat menciptakan
serta mengendalikannya dengan baik. Yaitu Bernie zarr. Dia bisa
menginjakmu, membantingmu, melumatmu, atau bahkan melakukan hal-hal lain
yang lebih parah, menggunakan monster-monster miliknya ... Maka dari itu,
initinya adalah, yang harus kau incar adalah Bernie zarr.” Ucap Gill kepada
Dragon.
“Hmm, oke ... Kau sudah selesai berbicara? Katamu, kau minta diantar untuk
membeli minuman. Tapi kenapa kau malah membawaku kesini?” Tanya Dragon.
“Sudah, hanya itu saja yang ingin kubicarakan denganmu ... Ya, aku memang
minta diantar untuk membeli minuman.” Ucap Gill.
“Kalau begitu ayo ... Kau tunggu apalagi.” Ajak Dragon kepada Gill sambil
berjalan pergi.
“Tapi uangnya darimu dulu ya?” Ujar Gill.
“Kau ini.” Kata Dragon sambil menoleh ke arah Gill.
Setelah beberapa waktu kemudian, sang Pembawa acara mulai mengumumkan bahwa
Turnamen telah dimulai kembali. “Pertarungan selanjutnya akan segera
dimulai !! Yakni sebuah pertarungan yang akan mempertemukan antara Dragon
dan Bernie zarr sebagai lawan. Pertarungan tersebut merupakan pertarungan
terakhir dari babak kedua Turnamen Kota Togu yang diselenggarakan pada hari
ini ... Tanpa menunggu lebih lama lagi, mari kita saksikan pertarungan antara Dragon melawan Bernie zarr!!” Kata sang
Pembawa acara kepada seluruh penonton.
Lalu setelah nama Dragon dan Bernie zarr telah dipanggil untuk memasuki
arena pertandingan. Kedatangan mereka berdua langsung disambut oleh
tepuk tangan meriah dari para penonton yang ada di Stadion Amritzer. Mereka
semua nampak sudah tidak sabar untuk segera menyaksikan pertarungan antara
kedua orang tersebut.
Seorang pandai besi yang bisa memunculkan pisau belati tak terbatas, akan
menghadapi seorang Penyihir tanaman terkenal, yang dapat menciptakan dan memunculkan berbagai jenis monster tanaman. Semua orang yang sedang menyaksikan
pertarungan mereka baik secara langsung maupun dari rumah, tampak begitu
penasaran, kira-kira siapa diantara kedua orang itu yang akan keluar
sebagai pemenangnya, lalu berhak maju ke babak semifinal?
Dragon dan Bernie zarr sudah berdiri di atas arena pertandingan, mereka
berdua saling memperhatikan satu sama lain tanpa mengucapkan sepatah
katapun. Karena Bernie zarr adalah tipe orang yang pendiam, sedangkan
Dragon merasa canggung untuk memulai suatu obrolan.
Lalu setelah sang Wasit menyatakan bahwa pertandingan mereka telah dimulai,
maka Dragon segera memunculkan dua buah pisau belati di tangannya,
sedangkan Bernie zarr mulai berbicara kepada Dragon.
“Kekuatan yang kau miliki itu, cukup menarik. Aku merasakan semacam sihir
kuno dari lempengan emas yang ada dipundakmu itu. Tapi tetap saja, kekuatan sihirmu itu bukanlah tandingan bagiku ...
Aku bisa saja mengalahkanmu dengan sekejap mata, tapi itu tidak
mengasyikan. Bagaimana kalau kita buat pertarungan ini menjadi lebih
menarik?” Tanya Bernie kepada Dragon.
“Apa?” Dragon kebingungan dengan hal yang barusan dikatakan oleh Bernie
zarr.
“Aku akan memunculkan tanaman-tanamanku dari yang terlemah hingga yang
terkuat. Dan jika kau bisa mengalahkan semuanya satu-persatu, maka aku akan
menyerah. Bagaimana?” Bujuk Bernie zarr.
“Apa kau menganggap bahwa ini lemah?” Tanya Dragon sambil
sedikit emosi.
“Justru itu aku membuat permainan Ini, supaya aku bisa mengetes seberapa hebatnya dirimu. Jika kau bisa melewati berbagai tingakatannya,
maka kau akan menang.” Kata Bernie sambil tersenyum.
“Tunggu dulu, tapi kau tidak melakukan hal ini terhadap lawanmu sebelumnya kan?"
“Itu karena Chap adalah rivalku sebagai Penyihir monster, sedangkan kau
hanyalah seorang pandai besi.” Ucap Bernie dengan entengnya.
“Oh, jadi kau memang meremehkanku ya?”
“Tidak, sudah kubilang aku ingin melihat seberapa hebat dirimu. Apakah kau sudah siap?”
Tanya Bernie.
“Oke, baiklah. Ayo mulai !!” Kata Dragon dengan penuh semangat, karena dia
tidak mau diremehkan.
“Pertama, akar-akar rambatku.” Kata Bernie sambil melemparkan beberapa biji
ke lantai.
Lalu biji-biji tersebut berubah menjadi akar-akar rambat yang siap melilit
tubuh Dragon. Akar-akar itu langsung menjulur ke arah Dragon dengan cepat.
Tubuh Dragon akan dibelit lalu dibanting, seperti yang telah terjadi kepada
Chap blaze, dalam pertandingan kemarin. Namun Dragon segera menggenggam dengan erat kedua pisau belati
yang ada di tangannya, untuk selanjutnya dia tebaskan kepada tanaman-tanaman menjalar itu.
Dengan sigap, Dragon terus menerus menebas akar-akar rambat tersebut sambil
melakukan gerakan-gerakan menghindar. Membabat tanaman yang menjulur ke
arahnya, memang merupakan hal yang mudah bagi Dragon, sehingga dia bisa
mengatasi level pertama itu dengan baik. Lalu setelah melihat hal itu, Bernie berkata.
“Oke, sekarang ke level yang selanjutnya.”
Bernie mulai melemparkan lagi sebuah biji yang ukurannya sedikit lebih
besar dari biji-biji sebelumnya, biji tersebut langsung berubah menjadi
tanaman menyerupai meriam yang siap untuk menembakan duri-duri tajam yang beracun.
Namun lagi-lagi Dragon bisa mengatasi serangan dari tanaman milik Bernie
tersebut dengan cekatan, dia menangkis setiap duri yang meluncur kepadanya,
dengan menggunakan pisau belati di tangannya. Bernie sedikit terpukau
dengan keahlian yang dimiliki oleh Dragon, karena Dragon bisa menggerakan
tubuhnya secara lincah untuk dapat menangkis serta menghindari
serangan-serangan dari tanaman mematikannya.
“Kalau begitu, ke level selanjutnya lagi.” Kata Bernie sambil melemparkan
biji ke sampingnya, lalu biji tersebut berubah menjadi kelopak daun berwarna hijau yang
ukurannya sangat besar dan lebar.
“Apa-apaan itu?” Ujar Dragon.
“Apakah kau tahu yang dirasakan nyamuk ketika dipukul oleh telapak tangan
manusia? Kau akan segera merasakannya!” Tanya Bernie kepada Dragon.
Lalu tanpa sempat Dragon menjawab, kelopak daun itu segera mengibaskan
dirinya ke bawah menuju ke arah Dragon sedang berada. Maka dengan cepat,
Dragon segera meloncat salto ke belakang untuk menghindari hantaman dari
daun tersebut, yang akan menepuk dirinya pada permukaan lantai secara keras, sampai remuk.
Tepukan dari kelopak daun tersebut, mampu menghasilkan gelombang angin yang
cukup kuat, sehingga tubuh Dragon jadi tersungkur ke belakang setelah dia
bersalto, lalu tubuhnya jadi terdorong dan berguling sampai ke tepian arena. Untungnya
Dragon masih bisa selamat dan terhindar dari hantaman langsung kelopak daun
raksasa itu, karena jika sekali tepukan saja dapat mengenai tubuhnya, maka
Dragon tidak akan bisa melepaskan diri dari himpitan daun besar tersebut,
dan akan terus menerima tepukan yang keras di sekujur tubuhnya sampai dia
babak belur.
Setelah melihat Dragon yang berhasil selamat, para penonton terus
memperhatikan pertarungan itu dengan sangat serius, mereka sangat antusias dan penasaran dengan tanaman-tanaman monster yang akan dikeluarkan oleh Bernie zarr selanjutnya.
Sementara itu, Gill
berbicara kepada dirinya sendiri, “Sepertinya memang tidak mudah untuk
dapat mendekati Bernie zarr.” Ucap Gill.
Bernie berkata kepada Dragon lagi, “Sudah kuduga kau pasti bisa menghindarinya ... Oh iya, ngomong-ngomong,
aku juga punya beberapa tanaman petarung. Kita lanjut ke level berikutnya
ya?” Kata Bernie zarr, sambil melemparkan dua buah biji lagi ke hadapannya.
Lalu kedua biji tersebut berubah menjadi tanaman petarung dengan wujud yang
berbeda. Yang satu nampak seperti jagung yang memiliki postur tubuh seperti manusia, dengan tangan dan kaki Dari serabutnya, lalu monster yang satunya lagi tampak seperti buah apel yang memiliki tangan dan kaki kekar berotot. Mereka berdua siap untuk memberikan perlawanan terhadap Dragon,
dan tentu saja untuk menghajar Dragon hingga babak belur. Kedua monster tanaman itu
segera berlari ke arah Dragon untuk memberikan serangan bagi orang yang
menjadi lawan dari Tuannya tersebut.
Tanpa basa-basi, Dragon juga segera berlari ke arah mereka, lalu bertarung
melawan kedua tanaman tersebut secara sengit, dengan menggunakan pisau
belati miliknya. Perlawanan yang diberikan oleh Dragon terhadap kedua
tanaman tersebut cukup membuat mereka jadi kerepotan, sehingga tubuh kedua
tanaman petarung itu terus mengalami luka-luka sayatan, dan tak
lama kemudian Dragon berhasil memotong-motong semua bagian tubuh mereka, sehingga
kedua tanaman tersebut langsung benar-benar tumbang dan akhirnya berhasil dikalahkan.
“Aku sudah muak dengan semua tanaman-tanaman ini.” Ucap Dragon, yang telah
bertarung dengan susah payah melawan para tanaman monster milik Bernie
zarr.
Lalu dengan cepat, Dragon segera melemparkan beberapa pisau belati yang
melesat ke arah Bernie zarr. Sehingga hal itu membuat Bernie terperanjat dan kaget. Namun tepukan dari kelopak daun raksasa di samping Bernie, mampu menghalangi lesatan dari pisau-pisau belati tersebut, sehingga tubuh Bernie zarr jadi
tertutupi dan terlindungi dari lesatan pisau-pisau belati Dragon.
Kemudian, setelah menerima banyak tusukan dari pisau-pisau belati tersebut,
kelopak daun raksasa yang sedang menutupi tubuh Bernie itu, tiba-tiba
berubah menjadi layu dan musnah. Setelah itu Bernie berkata.
“Hmm. Kau mencoba untuk curang ya? Bukankah sudah kubilang, jika kau
berhasil mengalahkan seluruh monster milikku dari tahapan yang terlemah
hingga yang terkuat, maka kau baru boleh menyerangku, dan berkesempatan
menang.” Ucap Bernie.
“Kurasa kaulah yang curang. Bukankah kau bilang bahwa kedua tanaman
petarung barusan adalah level yang selanjutnya? Maka itu berarti kau tidak
boleh menggunakan kelopak daun raksasa itu lagi, karena level itu sudah
kulewati.” Kata Dragon.
“Hmm ... Karena secara teknis kau belum mengalahkannya, jadi aku masih bisa menggunakannya untuk melindungiku barusan. Heheh ... Bagus sekali, kini kau sudah mulai masuk
ke dalam permainan ya? Ayo kita lebih bersenang-senang lagi. Level
selanjutnya!” Bernie berteriak sambil mempersiapkan level selanjutnya.
Tanaman yang dia keluarkan di level selanjutnya itu, tampak seperti bunga
bangkai. Yang hanya diam disamping Bernie, namun sepertinya bunga itu sudah siap untuk memberikan serangan terhadap Dragon.
Bernie menyebutnya sebagai tanaman penembak mortar. Tanaman tersebut dapat
menembakan bola-bola meriam ke atas udara, yang akan langsung jatuh menuju ke
target, Atau lebih tepatnya menuju ke arah Dragon sedang berada. Bola meriam yang Ditembakan ke atas udara itu membuat
Dragon sedikit terkejut, maka dia segera berlari untuk menghindari bola-bola
meriam yang sedang mengarah menuju dirinya itu.
Tak hanya satu bola meriam saja yang ditembakan, namun banyak sekali. Bola-bola meriam tersebut, langsung meledak ketika telah menghantam objek
yang dikenainya, sehingga menyebabkan lantai arena pertandingan menjadi
hancur berhamburan. Sekarang, arena itu nampak kacau balau, karena Dragon terus menerus dapat menghindari hantaman
dari bola-bola meriam yang berjatuhan seperti hujan itu. Namun
lama-kelamaan sepertinya Dragon mulai kewalahan untuk dapat menghindarinya,
lalu Akhirnya Dragon terkena dampak dari salah satu ledakan bola-bola meriam itu, yang jatuh tepat di dekatnya, sehingga gelombang dari ledakan tersebut membuat dirinya terhempas
serta terpental, dan karena saking banyaknya ledakan yang terjadi, maka tubuh Dragon terhempas kesana kemari. Sampai tubuhnya mengalami luka-luka.
Namun beberapa saat kemudian, serangan dari bola-bola meriam itu akhirnya
berhenti, karena tanaman penembak mortar yang berada di dekat Bernie,
tiba-tiba jadi lembek dan layu. “Hahahah ... Kau beruntung sekali, amunisi
dari tanaman ini sudah habis ... tapi aku salut, karena kau adalah
satu-satunya orang yang dapat bertahan lama dalam menghadapi tanaman
penembak mortar milikku ini.” Kata Bernie.
“Aku tidak peduli.” Kata Dragon, yang sedang dalam keadaan terkapar sambil
terengah-engah.
“Setiap tingkatan akan memiliki kesulitan yang semakin berat, dan level
yang selanjutnya, saat ini sudah berada di dekatmu.” Ucap Bernie.
Sontak saja ucapan tersebut langsung membuat Dragon menjadi kaget.
Lalu tiba-tiba, muncul sebuah tanaman yang menyeruak dari bawah permukaan
lantai di dekat tempat Dragon sedang terkapar, sehingga membuat Dragon
menjadi sangat terkejut, kemudian dia segera meloncat untuk berdiri.
Tanaman yang muncul di dekat Dragon itu adalah tanaman berjenis kaktus,
dengan ukuran sebesar tubuh manusia dewasa, dan dilengkapi dengan duri-duri tajam di sekujur tubuhnya. Sesaat setelah Dragon sudah dalam posisi
berdiri, hal yang mengejutkan langsung terjadi lagi, tanaman kaktus
tersebut mulai melancarkan sebuah pukulan ke arah Dragon. Namun dengan
sigap, Dragon berhasil menghindari serangan tersebut.
“Sambutlah level yang selanjutnya. Yakni, tanaman master kaktus milikku,
yang bisa menyerang dengan dua cara.” Ujar Bernie zarr.
“Apa?” Ucap Dragon sambil menghindari pukulan-pukulan dari tanaman
kaktus berduri yang sedang berada di dekatnya tersebut.
Lalu Setelah berusaha keras menghindari pukulan-pukulan mematikan dari
tanaman kaktus itu, yang bahkan sampai bisa meremukan lantai. Dragon segera
bersalto ke belakang untuk menjauh dari tanaman yang cukup merepotkan
itu. Namun tiba-tiba, seperti yang diucapkan oleh Bernie zarr tadi,
tanaman kaktus itu bisa menyerang dengan dua cara. Yakni dengan cara
memukul, dan cara yang satunya lagi adalah dengan menembakan seluruh duri
yang ada di sekujur tubuhnya ke arah lawan, yang tidak lain adalah Dragon.
Lesatan dari duri-duri itu sangat cepat, sehingga Dragon tidak sempat untuk
menghindari semuanya, karena jumlahnya yang cukup banyak.
Dragon hanya pasrah lalu menahan serangan tersebut dengan cara menyilangkan kedua lengannya untuk menutupi
wajah. Dan akhirnya tusukan dari duri-duri
tersebut mengenai sekujur perut serta tangan Dragon, yang rasanya pasti
sangat menyakitkan, hingga tubuh Dragon banyak meneteskan darah. Lalu
setelah tanaman Kaktus itu menembakan semua duri-durinya kepada Dragon,
maka tubuh kaktus tersebut langsung jadi mengkerut dan layu.
Kemudian Bernie berkata, “Tembakan dari jarak dekat memang sulit untuk
dihindari ya? Heheh.” Kata Bernie sambil sedikit tertawa.
Dragon menggeram sambil menahan rasa sakit. Dengan tatapan mata serius yang
diarahkannya kepada Bernie. Sepertinya emosi Dragon mulai meningkat. Lalu
Bernie melanjutkan perkataannya. “Aku memberimu waktu untuk melepaskan
seluruh duri yang menancap di tubuhmu. Setelah itu kau akan menghadapi
level selanjutnya. Aku ini baik kan?” Ucap Bernie sambil tersenyum.
Lalu tak lama kemudian, duri-duri yang menancap di tubuh Dragon sudah
tercabut semua dan berserakan di sekitar kaki Dragon. Dengan perasaan marah dan sedikit malu, dia terus menatap
Bernie seakan-akan sedang menahan amarahnya. Lawan yang sedang dihadapinya
saat ini bukanlah lawan yang bisa dikalahkan dengan adu pedang atau adu
tehnik bertarung. Kemampuan yang dimiliki oleh Bernie zarr lebih
menyusahkan daripada yang dibayangkan oleh Dragon. Karena bahkan Bernie
tidak perlu berkeringat sama sekali, untuk membuat Dragon sampai terluka
seperti itu. Jika saja Bernie bertarung secara serius dengan Dragon, pasti
Dragon akan lebih kesusahan lagi. Begitulah yang ada di pikiran Dragon.
Setelah melihat lawannya sudah selesai mencabuti duri dari tubuhnya, Bernie
segera mengeluarkan tanaman yang selanjutnya, yakni Tanaman raksasa yang
menyerupai bunga matahari. Tanaman itu benar-benar bisa disebut sebagai
monster yang sesungguhnya, dengan kepala dan mulut yang besar mengerikan, juga dengan akar-akar rambat besar yang berfungsi
sebagai tangannya. Sekali pukul saja, pasti dapat membuat tubuh lawan
sampai terlempar jauh dari arena pertandingan.
Dragon segera menyentuh luka-luka tusukan jarum yang ada di sekujur
tubuhnya, lalu cahaya penyembuh mulai mengobati luka-luka tersebut, hingga
tubuh Dragon kembali sembuh seperti semula. Disaat melakukan hal tersebut,
tatapan mata Dragon terus saja tertuju kepada monster besar yang ada di
hadapannya, dia terperangah sambil memperhatikan mahluk yang akan segera
dihadapinya tersebut.
Dragon berkata, “Inilah dia monster terkuat miliknya. Mulai dari sekarang, dia tidak akan
mengeluarkan monster-monster yang merepotkan lagi seperti tadi. Ini saatnya
kita menjalankan rencana itu.” Ucap Dragon kepada Melinda.
“Baik.” Jawab Melinda, yang memahami perkataan dari Dragon tersebut.
Lalu tanpa aba-aba, Tanaman raksasa milik Bernie zarr langsung mengibaskan
tangannya ke arah Dragon. Tapi secara cepat, Dragon segera menghindarinya
dengan cara melompat ke arah samping. Hantaman dari tangan tanaman raksasa
tersebut membuat lantai tempat Dragon berpijak barusan menjadi hancur
seketika, seperti baru saja dicambuk, oleh cambuk raksasa.
Kemudian cambukan demi cambukan dilayangkan menuju ke arah Dragon lagi,
maka dengan bersusah payah, Dragon berusaha untuk menghindari
serangan-serangan tersebut, yang akan berakibat fatal jika sampai mengenai
tubuhnya. Lantai dari arena tempat mereka bertarung sampai menjadi bubuk
setelah menerima serangan cambuk itu secara bertubi-tubi.
Dragon yang mulai kewalahan karena harus terus menerus berlari serta
meloncati cambukan-cambukan tersebut, memutuskan untuk segera mengeluarkan
tali ajaib dari kantung kecil yang ada di belakang pinggangnya, Tali ajaib
itu memiliki kemampuan untuk memanjang dan memendek dengan sendirinya.
Dragon mengikatkan tali itu pada gagang pisau belati yang ada di tangannya.
Saat dia akan menerima lagi serangan cambukan dari Tanaman raksasa itu,
Dragon segera menghindar lalu menancapkan pisau belati yang sudah diikatkan
pada tali ajaibnya itu, pada tangan si Tanaman raksasa. Sehingga,
ketika monster Tanaman raksasa itu mulai menarik tangannya kembali, maka
otomatis tubuh Dragon langsung terbawa ke atas sampai ke hadapan wajah si
monster, yang kemudian menatapnya dengan perasaan senang karena seakan sudah
mendapatkan sesuatu untuk dilumat.
“Hahah, apa yang kau lakukan? Kau membuat dirimu sendiri tertangkap.” Kata
Bernie zarr kepada Dragon sambil tertawa.
“Dari tadi aku berusaha untuk mendekatimu, tapi gangguannya banyak sekali.
Maka sekaranglah saatnya!” Teriak Dragon kepada Bernie.
Bernie sedikit kebingungan, karena jelas-jelas saat ini Dragon sedang dalam
keadaan bergelantung, dan sebentar lagi akan dilumat oleh monster miliknya.
Lalu suatu hal mulai terpikir dalam benak Bernie. Yakni, mungkin saja
Dragon berencana untuk menjatuhkan diri ke dekat Bernie, karena saat ini jelas-jelas Dragon sedang berada di atasnya.
Tapi Walaupun Dragon menjatuhkan diri supaya bisa mendekati Bernie, hal itu
percuma saja, karena tangan yang lain dari monster Tanaman raksasa itu akan
siap untuk menangkap serta membelit tubuh Dragon, sehingga kecil
kemungkinannya bagi Dragon untuk dapat mendekati Bernie.
Tapi, saat Bernie melihat Dragon yang mulai menarik serta mencabut pisau
belati yang menancap dari tangan si monster, supaya dirinya jatuh ke bawah,
maka Bernie segera memerintahkan monster Tanaman miliknya itu untuk
menangkap tubuh Dragon yang sedang dalam keadaan jatuh ke bawah. Lalu
Monster raksasa itu segera menuruti perintah dari Tuannya, dia mengaum
dengan keras sambil menjulurkan tangan-tangannya yang berupa akar rambat
tersebut ke arah Dragon, untuk menangkap serta mencengkram sekujur tubuh
Dragon.
Namun ketika tubuh Dragon akan terkena cengkraman dari Monster raksasa itu,
secara tiba-tiba lempengan emas di bahunya mengeluarkan cahaya yang
menyilaukan mata bahkan sampai ke para penonton. Dan ketika cahaya yang sangat menyilaukan
mata itu muncul, posisi tubuh Dragon jadi tidak bisa terlihat oleh semua
orang, termasuk Bernie dan monster raksasa miliknya. Sehingga Dragon jadi
bisa lolos dari akar-akar rambat yang sedang mengincar tubuhnya itu.
Lalu Bernie segera menyadari suatu hal. Bahwa saat itu, Dragon pasti akan
memanfaatkan kebutaan sesaat yang dialami Bernie, untuk melancarkan sebuah
serangan terhadap dirinya. Karena saat itu Bernie dan monsternya benar-benar
tidak mengetahui dimana posisi Dragon sedang berada, atau apa yang sedang
dilakukannya. Maka dari itu Bernie jadi merasa ketakutan dan cemas. Lalu
dia segera memerintahkan monster Tanaman raksasa miliknya, untuk segera
menutupi serta melindungi tubuhnya menggunakan seluruh tangan yang dimiliki
oleh Monster miliknya itu. Supaya tubuh Bernie dapat terlindungi dari
serangan kejutan yang kemungkinan akan dilancarkan oleh Dragon terhadap
dirinya.
Sebenarnya, sejak awal Dragon memang ingin menggunakan kemampuan cahaya
silau yang dimiliki oleh Melinda, lalu mengincar Bernie, sebagai orang yang berperan penting dalam mengendalikan
para monster tanaman tersebut, bahkan sebelum Bernie mengajak Dragon untuk
mengikuti permainannya, rencana itulah yang ingin Dragon lakukan. Namun terlalu beresiko baginya untuk menggunakan
cahaya silau dari Melinda sejak awal bertarung, karena dia masih belum tahu
tentang jenis-jenis dari monster tanaman yang akan dia hadapi. Yang
ternyata memang cukup merepotkan serta memiliki kemampuan yang tidak dapat
diprediksi. Maka dari itu dia menunggu sampai saat yang tepat tiba, yaitu
ketika monster tanaman terakhir telah dikeluarkan oleh Bernie. Yang
pastinya merupakan senjata pamungkas sekaligus yang paling diandalkan oleh
Bernie. Karena sebelumnya dia pernah menggunakan monster itu untuk melawan
monster raksasa milik Chap blaze.
Dan sekarang, karena Dragon yakin bahwa monster Tanaman raksasa tersebut
merupakan tanaman terakhir yang akan dikeluarkan oleh Bernie zarr, maka
dari itu Dragon langsung melancarkan rencananya dengan menggunakan cahaya
silau dari Melinda.
Tapi sepertinya rencana Dragon akan gagal, karena Bernie dapat
mengantisipasinya dengan cara, menyuruh monster Tanaman raksasa tersebut
untuk melindungi dirinya. Sehingga kini tubuh Bernie jadi benar-benar
tertutup dan terbalut oleh akar-akar rambat yang besar dan tebal, serta tidak mudah
untuk ditembus.
Lalu ketika cahaya yang menyilaukan mata semua orang itu sudah lenyap, maka
semua orang dapat melihat kembali pertarungan antara Dragon dan Bernie
dengan jelas. Dan ternyata kondisi yang mereka lihat saat itu benar-benar
sangat mengejutkan, dan tidak dapat disangka oleh semua orang. Karena
rupanya Dragon telah melakukan hal lain, yang lebih ekstrim.
Anggapan bahwa Dragon akan mengincar tubuh Bernie, ternyata salah. Karena
setelah mengeluarkan cahaya silau dari Melinda, Dragon malah tidak
mengincar tubuh Bernie sama sekali. Sebab dia sudah tahu, bahwa Bernie
pasti akan langsung memerintahkan monster Tanaman raksasa itu untuk
melindungi tubuh Bernie. Sehingga dengan sigap, monster Tanaman raksasa
tersebut langsung menggunakan seluruh tangannya untuk menutupi tubuh
Bernie. Maka setelahnya, kepala monster Tanaman raksasa tersebut jadi tidak
terlindungi, sehingga Dragon jadi lebih leluasa untuk melangsungkan
serangan mematikan dari pisau-pisau belati miliknya pada kepala si monster.
Dia menusuk, menyayat, serta menebas kepala monster Tanaman raksasa itu
sampai benar-benar hancur tak karuan. Dengan memanfaatkan keahliannya untuk
berayun di sekitar kepala si monster, menggunakan tali yang sudah diikatkan
pada salah satu pisau belatinya. Karena monster Tanaman raksasa itu hanya
fokus untuk menuruti perintah Tuannya, yakni menutupi serta melindungi
tubuh Tuannya, maka dia tidak menghiraukan sama sekali serangan-serangan
yang dilancarkan oleh Dragon terhadap kepalanya. Sehingga hasilnya, kepala
monster Tanaman raksasa tersebut dibuat hancur oleh Dragon.
Semua orang merasa terpukau saat menyaksikan bangkai si monster yang sudah
tidak bisa berbuat apa-apa lagi, seluruh anggota tubuhnya segera membusuk
dan mengerut, sehingga akar-akar rambat yang menutupi dan melindungi tubuh
Bernie pun juga perlahan-lahan menjadi rapuh lalu hancur. Hal itu membuat
Bernie sangat terkejut dan merasa kebingungan, karena tanpa dia sadari
ternyata monster Tanaman raksasanya sudah dikalahkan. Sehingga kini
tubuhnya jadi tidak terlindungi lagi. Dia hanya berdiri terdiam saja sambil
melongo, saking terkejutnya atas hal yang baru saja terjadi.
Namun rupanya, Dragon sudah berada di belakang Bernie sambil menodongkan
pisau belati ke arah lehernya, maka dari itu Bernie sudah tidak bisa
berbuat apa-apa lagi, karena dirinya sudah berada dalam posisi sedang
terpojok, oleh ancaman dari todongan pisau belati Dragon. Sepertinya Dragon
menunggu disana segera setelah berhasil menghancurkan kepala si monster
Tanaman raksasa tersebut, dia menunggu sampai akar-akar rambat yang
melindungi tubuh Bernie akhirnya lenyap. Setelah itu dengan mudah dia bisa
menodongkan senjatanya kepada Bernie. Lalu Dragon berbicara.
“Jadi kau mengira bahwa tadi aku akan mengincarmu?” Tanya Dragon sambil
tersenyum.
“I- iya. Sepertinya aku sudah salah perhitungan ... Aku malah menyuruh
monsterku untuk melindungi tubuhku menggunakan seluruh tangannya, dan
jadinya malah seperti ini.” Kata Bernie menjelaskan.
"Sesuai dengan perkataanmu, aku sudah berhasil melewati setiap tingkatan
monster yang kau suguhkan padaku. Jadi itu artinya aku bisa menang, kan?"
Tanya Dragon.
"I- iya, memang begitu peraturannya ... Tapi aku tidak menyangka bahwa
ternyata kau bisa mengalahkan monsterku yang paling besar dan paling
berbahaya Itu." Kata Bernie.
“Kau bilang bahwa monstermu itu besar dan berbahaya? ... Ya, aku setuju.
Bahwa monstermu itu memang besar, tapi kalau soal berbahaya ... Diriku ini
jauh lebih berbahaya.” Ucap Dragon, secara singkat.
Ternyata Kata-kata dari Dragon tersebut, mampu membuat Bernie jadi
merinding. “Ja- jadi apa maumu sekarang? Apakah kau mau supaya aku
menyerah?” Tanya Bernie.
“Ya, benar sekali.”
“Tu-tunggu dulu, bukankah tadi kau kuberi kesempatan untuk mencabuti setiap
jarum yang menancap di tubuhmu ... Ma- maka dari itu, kau juga seharusnya
memberiku kesempatan.” Kata Bernie membujuk Dragon.
Dragon sempat berpikir dulu sejenak, sementara itu Gill bekata di dalam
benaknya. “Jangan mau termakan oleh omongannya.”
Kemudian Dragon memutuskan untuk menyetujui permintaan dari Bernie, dan
memberikannya kesempatan. Dragon segera menjauhkan pisau belatinya dari
leher Bernie, lalu dia memberikan pisau belati tersebut kepada Bernie untuk
digunakannya dalam duel senjata tajam. Tetapi tiba-tiba, setelah menerima
pisau belati tersebut, Bernie segera menjauhkan dirinya sejauh mungkin dari
Dragon, sambil merogoh sesuatu dari saku mantelnya. Lalu dia melemparkan
sebuah biji ke lantai di hadapan Dragon, sembari berkata. “Hahahah, bodoh!!
Sekarang aku akan mengalahkanmu ... Memangnya Cuma kau saja yang bisa
mengganggu pengelihatan lawan?” Kata Bernie dengan nada liciknya.
Biji yang dilemparkan oleh Bernie tersebut, langsung mengeluarkan asap
hitam tebal, yang menyelimuti seluruh arena pertandingan, sehingga semua
orang jadi tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi selanjutnya. Bernie
memanfaatkan hal tersebut untuk mengeluarkan lagi banyak monster tanaman
miliknya, yang akan dia gunakan untuk melawan Dragon, di tengah pekatnya
asap tebal tersebut. Dia mengeluarkan tanaman petarung, kelopak daun besar,
penembak mortar, dan tanaman kaktus miliknya. Yang sudah siap untuk
bertarung dan mengeroyok Dragon.
Tak lama kemudian secara perlahan, asap tebal yang menyelimuti arena
pertandingan tempat mereka bertarung, mulai semakin memudar lalu menghilang
sepenuhnya. Dan akhirnya seluruh penonton dapat melihat lagi apa yang
sedang terjadi disana. Semua orang benar-benar terkejut karena mereka
menyaksikan banyaknya tanaman-tanaman monster di sekeliling Bernie yang
sudah siap digunakan untuk melawan Dragon.
Namun hal yang tak kalah mengejutkannya adalah, Dragon ternyata sudah berdiri di
belakang Bernie, sambil mendekapnya dengan pisau belati yang sudah dia
letakan di dekat leher Bernie. Hal tersebut membuat Bernie jadi tidak bisa
berkutik dan berbuat apa-apa lagi. Dirinya benar-benar terlihat pucat serta
gemetaran, karena ternyata dirinya tidak berhasil memanfaatkan kesempatan
yang sudah diberikan oleh Dragon kepadanya dengan baik, untuk menyerang
balik Dragon dengan serangan penuhnya, dan sekarang dirinya malah berada
dalam keadaan terpojok lagi untuk kedua kalinya. Sedangkan para monster
tanaman yang baru saja dia ciptakan, hanya melongo saja memperhatikan
Tuannya yang sedang disandera oleh Dragon.
Kemudian Dragon berbicara sambil masih mendekap tubuh Bernie. “Aku sudah
tahu trik semacam itu. Kau pasti akan memanfaatkan kesempatan yang
kuberikan untuk berbuat macam-macam, sehingga tanpa pikir panjang, aku
langsung mengikuti pergerakanmu setelah kau memunculkan asap tebal yang
barusan. Maaf karena aku harus mengatakan ini, tapi ... Pergerakan tubuhmu
itu masih kalah cepat dengan pergerakanku.” Ucap Dragon. Yang membuat
Bernie zarr menjadi semakin pasrah dan tidak berdaya.
Setelah itu, Bernie zarr segera menyatakan bahwa dirinya menyerah, karena
sudah tidak ada lagi hal yang dapat dia lakukan. Dia merasa bahwa dirinya
sudah kalah telak dari Dragon. Dirinya yang punya segala tipe monster
tanaman berbahaya, akhirnya harus kalah dari Dragon, yang telah berjuang
serta berusaha keras untuk menghindari serta melawan setiap serangan dari
monster-monster tanaman milikny Walau Bernie zarr tidak mendapatkan luka sama sekali dalam
pertarungan tersebut, tapi dia berhasil dikalahkan oleh semangat juang dari
Dragon, yang akhirnya berhasil mengatasinya satu persatu dan memberikan ancaman yang sangat menakutkan bagi Bernie.
Semua penonton bersorak atas kemenangan yang telah diraih oleh Dragon Itu,
dengan sangat antusias, mereka sangat terkejut juga terkesima oleh aksi
yang sudah ditunjukan oleh Dragon. Sang Pembawa acara segera merayakan
serta mengumumkan bahwa Dragon telah berhasil lolos dan berhak maju ke babak selanjutnya.
Pada babak semifinal nanti, Gill akan melawan Master Big hit, dan Dragon
akan melawan Zhoei. Kira-kira siapakah di antara keempat orang itu yang
akan menjadi juaranya?
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 21
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 19
Poin-poin penting cerita :
- Para peserta yang sudah lolos ke babak semifinal adalah Gill, Master Big hit, dan Zhoei. Sedangkan pertarungan Dragon melawan Bernie zarr merupakan pertarungan terakhir yang akan menentukan peserta ke 4 yang akan lolos ke babak semifinal.
- Gill memberi saran kepada Dragon untuk mengincar Bernie zarr di pertarungan nanti, karena dialah yang merupakan pusat pengendali dari para monster tanaman miliknya.
- Ketika Bernie zarr sudah saling berhadapan dengan Dragon di arena pertandingan, Bernie zarr mengajak Dragon untuk ikut ke dalam permainannya. Yakni Dragon harus bisa menghadapi serta melewati serangan-serangan dari para monster tanaman miliknya, dari yang terlemah hingga yang terkuat.
- Maka, mau tidak mau Dragon harus mengikuti permainan tersebut, dan berusaha untuk menghadapi seluruh tingkatan monster tanaman milik Bernie zarr, dari yang terlemah hingga yang terkuat.
- Dragon berusaha dengan susah payah dan dengan sekuat tenaga untuk melawan para monster itu, walaupun beberapa dari mereka sempat membuatnya sangat kerepotan, hingga mengalami luka-luka, tapi Bernie zarr yang merasa terhibur dengan aksi yang ditunjukan oleh Dragon, sempat memberikan Dragon keringanan.
- Namun tak berlangsung lama, monster-monster yang lebih merepotkan terus saja dimunculkan oleh Bernie zarr. Hingga pada akhirnya Bernie memunculkan Monster tanaman raksasa miliknya, yang berwujud seperti bunga matahari. Dan hal itulah yang ditunggu-tunggu oleh Dragon, karena monster itu pastinya merupakan monster terakhir yang akan dikeluarkan oleh Bernie.
- Lalu Dragon menipu Bernie dengan cara menimbulkan cahaya silau, yang dapat membuat mata jadi buta sesaat. Hal itu membuat Bernie menjadi ketakutan serta waspada, sehingga dia memerintahkan Monster tanaman raksasa miliknya itu untuk menutupi seluruh tubuhnya, menggunakan seluruh tangan akar rambat milik monsternya.
- Tapi ternyata, ketika monsternya fokus untuk melindungi tubuh Bernie zarr, Dragon melancarkan sejumlah serangan pada kepala si monster, sehingga kepala monster itu hancur, hingga mengkerut dan menjadi layu.
- Maka setelah itu, Dragon bisa menodongkan pisaunya ke leher Bernie untuk membuatnya menyerah.
- Namun Bernie ingin diberikan kesempatan, karena sebelumnya ida juga sempat memberikan keringanan terhadap Dragon. Maka Dragon memberikan pisaunya kepada Bernie untuk saling berduel dengan dirinya. Namun Bernie memanfaatkan hal itu untuk mengeluarkan asap hitam tebal, lalu mengeluarkan berbagai macam monsternya lagi untuk mengeroyok Dragon.
- Tapi karena pergerakannya kalah cepat dengan Dragon, maka Bernie mendapati dirinya telah berada lagi dalam kondisi terpojok. Karena Dragon ternyata sudah berada di belakangnya, dan mendekap dirinya, sekaligus mengarahkan pisau belati ke lehernya.
- Maka dari itu, Bernie zarr segera menyerah, dan Dragon dinyatakan sebagai pemenangnya. Dan akhirnya para peserta yang berhasil lolos ke babak semifinal, sekarang sudah komplit. Yaitu Gill, Master Big hit, Zhoei, dan Dragon. Siapakah diantara merea berempat yang akan menjadi juara dari Turnamen Kota Togu?
No comments:
Post a Comment