Chapter 21 : True strength
Pertandingan babak kedua dalam Turnamen Kota Togu, telah resmi berakhir.
Empat pemenang yang telah berhasil lolos ke babak selanjutnya adalah Gill
yang telah mengalahkan Tatsui, Master Big hit yang telah mengalahkan Azter,
Zhoei yang telah mengalahkan Ajora, dan Dragon yang telah mengalahkan
Bernie zarr. Para pemenang itu berhak Maju ke babak
selanjutnya, atau Kita sebut sebagai babak semifinal.
Sebelumnya, dalam pertandingan antara Dragon melawan Bernie zarr yang telah
selesai dilangsungkan. Bernie menantang Dragon dalam sebuah permainan yang
dia ciptakan sendiri, yaitu sebuah permainan yang mengharuskan Dragon untuk
menghadapi berbagai tanaman monster miliknya dari tingkat yang terlemah
sampai yang terkuat. Sepertinya Bernie begitu yakin bahwa Dragon tidak akan
mungkin bisa bertahan melawan monster-monster tanaman miliknya. Namun
kenyataannya malah terbalik, dengan perjuangan yang keras dan usaha yang
gigih, Dragon mampu mengatasi berbagai tanaman monster yang dikerahkan oleh
Bernie untuk mengalahkannya. Bahkan Dragon juga berhasil mengelabui tanaman
monster raksasa milik Bernie, supaya tanaman itu malah berfokus untuk
menutupi serta melindungi tubuh Bernie menggunakan semua tangannya.
Sehingga dengan leluasa, Dragon bisa menyerang dan menghancurkan kepala
dari monster Tanaman raksasa tersebut, yang juga merupakan tanaman terkuat
milik Bernie zarr. Kemudian akhirnya Dragon bisa membuat Bernie zarr
menyerah, sehingga Dragon menjadi pemenang dari pertandingan itu.
Pertandingan antara Dragon dan Bernie zarr, merupakan pertandingan penutup
dari rangkaian pertandingan yang digelar dalam babak kedua Turnamen Kota
Togu. Setelah itu acara Turnamen dijeda selama 1 jam, supaya para peserta bisa beristirahat.
Jeda istirahat tersebut berlangsung selama satu jam, nanti akan ada 2
pertandingan yang akan dilangsungkan pada babak semifinal tersebut. Yakni
pertarungan antara Gill melawan Master Big hit, dan selanjutnya adalah
pertarungan antara Zhoei melawan Dragon.
Saat ini, Dragon dan Gill sedang berada di dalam ruang perawatan khusus
wanita, bersama dengan Glauss yang secara suka rela menjaga Tatsui disana, jika saja nanti Tatsui sudah siuman dan butuh sesuatu, juga akan mengabarkan kepada Dragon mengenai segala perkembangan dari
kondisi Tatsui. Namun, bahkan sampai saat ini, Tatsui masih belum juga siuman semenjak dia dikalahkan
dalam pertarungan melawan Gill sebelumnya.
Gill dan Dragon dengan sabar menunggu Tatsui siuman di dalam ruangan itu,
sambil saling berbicara kepada satu sama lain.
“Aku tidak percaya, kau bersedia mengawasi keadaan Tatsui demi Dragon.”
Kata Gill kepada Glauss.
“Hanya menjaga dan mengawasi saja kan? Itu bukanlah hal yang merepotkan
koq.” Ucap Glauss.
“Bukan begitu maksudku... Tapi, kau itu kan sudah dikalahkan oleh Dragon,
lalu kenapa kau malah bersikap baik terhadap kami? Aku jadi curiga.” Kata
Gill.
“Aku dikalahkan dalam sebuah kompetisi, dengan cara yang adil dan keputusan
yang sah. Aku ini adalah seorang Kesatria terhormat dan bukan tipe orang
pendendam yang akan selalu membuat perhitungan terhadap orang-orang yang
telah mengalahkanku ... Disamping itu, aku juga sangat mengagumi Dragon,
apalagi setelah dia berhasil mengalahkan si Penyihir tanaman itu. Waah.”
Ujar Glauss sambil merasa kagum.
“Tapi sepertinya kau tidak kagum padaku.” Ucap Gill yang merasa sedikit iri
sambil bercanda.
"Aku belum pernah bertarung denganmu secara langsung."
"Kalau begitu, apakah kau mau mencobanya." Ucap Gill menantang.
"Boleh... Kapan dan dimana?" Glauss menyanggupi.
“Berhentilah bertengkar, kalian berdua!" Kata Dragon memotong pembicaraan mereka berdua.
“Grrr!!" Gill dan Glauss saling mendekatkan kepala satu sama lain.
"Hey! Kalian bisa mengganggu Tatsui!!" Ujar Dragon.
Lalu seketika itu juga, Gill dan Glauss berhenti bertengkar dan langsung diam sambil duduk manis. Kemudian Glauss mulai bertanya kepada Dragon.
"Oh iya Dragon, ngomong-ngomong kalau boleh tahu, apa tujuanmu mengikuti Turnamen ini?"
"Ya, ceritakan kepada kami. Bukankah eaktu itu kau bilang padaku bahwa kau tidak berniat untuk ikut Turnamen, dan hanya mengantarkan Tatsui saja?" Tanya Gill juga.
Kemudian Dragon menjawab. "Itu karena, ada seseorang yang harus kutemui, dan dengan memenangkan Turnamen ini, maka aku bisa menemuinya."
"Siapa orang itu? Saudaramu? Kekasihmu?" Tanya mereka berdua penasaran.
"Bukan... Tapi orang yang telah membunuh guruku."
"Hah? ... Jadi tujuanmu supaya kau bisa balas dendam?" Tanya Glauss.
"Ya, apa ada masalah." Jawab Dragon dengan raut wajah serius.
"Ti- tidak, tidak apa-apa."
“Jadi kau punya dendam terhadap seseorang? Katakan padaku siapa orangnya?” Tanya Gill kepada Dragon dengan
sangat penasaran.
“Kalian tidak perlu tahu ... Yang jelas, supaya bisa bertemu dengan orang
itu, maka aku harus bisa menjuarai Turnamen ini terlebih dahulu.” Jawab
Dragon.
“Jangan-jangan, orang yang kau maksud itu adalah ...” Gill berbicara dengan
ekspresi wajah terkejut.
“Apa? Siapa?” Glauss bertanya kepadanya dengan ekspresi wajah yang sangat penasaran.
Lalu Gill berkata, "Hadiah tambahan yang akan diterima oleh juara dari Turnamen ini adalah jamuan makan di Istana bersama Raja Velodrian Kan? ... Apakah orang yang kau
maksud itu adalah Raja Velodrian? Kau akan membalaskan dendam terhadap Sang Raja?!!” Gill bertanya dengan nada tinggi.
“Hoooooo!!” Glauss merasa sangat terkejut sekaligus ketakutan setelah
mendengarkan pernyataan dari Gill.
“Diam! Kalian ini terlalu berlebihan ... Bukan dia orang yang kumaksud.
Pokoknya aku tidak bisa memberitahu kalian tentang hal ini. Karena Ini Adalah urusan pribadi.” Ucap Dragon.
“Jangan begitu, kau tidak sendirian. Jika kau membutuhkan bantuan, katakan
saja pada kami.” Ujar Gill.
“Ya, benar. Seperti yang kau bilang, walaupun kita ini adalah musuh di
arena pertandingan, tetapi diluar arena, kita ini adalah teman. Dan teman
seharusnya saling menolong, benar kan?” Tanya Glauss kepada Dragon, dan
didukung oleh Gill yang juga mengangguk kepada Dragon.
“Ya, kita memang teman. Tapi urusanku lebih besar daripada hubungan kita,
karena taruhannya adalah nyawa.” Ucap Dragon sambil berdiri dari kursinya,
lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut. Meninggalkan Glauss dan Gill
bersama dengan Tatsui yang masih belum siuman disana.
Mereka sempat terdiam sejenak ketika Dragon pergi meninggalkan ruangan
tersebut, lalu Glauss mulai berkata, “Apakah aku salah bicara?” Tanya
Glauss kepada Gill.
“Tidak, mungkin dia hanya sedikit sensitif jika membahas soal urusannya.”
Jawab Gill.
Dragon merasa bersalah karena telah membahas hal tersebut dengan
teman-temannya. Hal yang tidak boleh dia katakan sama sekali, karena jika
dia sampai mengatakan apa yang harus dia perbuat di dalam Istana, maka batu
mantra yang tertanam di dalam pundaknya akan bereaksi. Begitupun juga jika
dia sampai memberitahukan tentang siapa orang yang telah mengutusnya serta
memberikan misi kepadanya untuk mencuri di dalam Istana Nexus, maka batu mantra tersebut nanti pasti akan meledak.
Stellan flaur, seorang penyihir jahat yang bisa memanipulasi orang lain
dengan cara apapun, dan senang menjadikan orang lain sebagai budaknya.
Telah menanamkan batu mantra di dalam pundak Dragon, dan memaksa Dragon
supaya melakukan misi yang sangat berbahaya, yakni mencuri bola Aporion di
dalam Istana Nexus. Karena Flaur membutuhkan benda tersebut untuk
mempersembahkannya kepada para anggota dari kelompok Emperors unity,
sehingga dia bisa diakui secara resmi sebagai anggota ke tujuh dari
kelompok Emperors unity.
Namun disamping hal itu, Stellan flaur juga menawarkan hal yang cukup
menggiurkan bagi Dragon. Jika Dragon berhasil membawakan bola Aporion
kepadanya, maka Flaur akan memberitahu Dragon tentang dimana keberadaan
Night crow. Yakni orang yang sedang dicari-cari oleh Dragon, karena telah
membunuh gurunya.
Saat ini, di dalam hati kecil Dragon sebenarnya dia ingin menceritakan
semuanya kepada teman-temannya, dan dia sangat ingin meminta tolong kepada
orang lain atas kesulitan yang sedang dialaminya tersebut, namun dia tidak
bisa bilang, kepada Gill, Tatsui, maupun Glauss. Bahkan kepada Melinda
sekalipun, dia tidak dapat memberitahukannya. Walaupun Melinda adalah teman
pertama yang dia dapatkan dalam perjalanannya itu
Jadi Dragon benar-benar sendirian dalam menghadapi takdir tersebut, dan dia
akan berusaha sekeras mungin supaya dapat melakukan apa yang harus dia
lakukan. Selain itu, dia juga tidak mau jika teman-temannya sampai
terlibat dalam masalahnya, karena jika mereka sampai terlibat, maka mereka juga akan berada dalam bahaya yang cukup besar serta
beresiko kehilangan nyawa mereka.
Waktu sudah menunjukan jam 4 sore. Pertarungan pembuka di babak semifinal
Turnamen Kota Togu akan segera dimulai. Saat itu Dragon sedang berdiri di
ujung lorong sambil memperhatikan arena tempat bertanding. Dia terlihat
sedang melamun memikirkan sesuatu. Lalu tak lama kemudian Gill tiba disana dan langsung datang
menghampirinya.
“Ehm.” Gill membuka pembicaraan dengan sedikit berdehem, lalu dia lanjut
berbicara kepada Dragon. “Maafkan aku dan Glauss karena terlalu ingin tahu
mengenai urusanmu ya?”
“Tidak apa-apa. Seharusnya aku yang meminta maaf. Karena aku sudah bersikap
terlalu berlebihan.” Ucap Dragon.
“Hmm ... Sebentar lagi babak semifinal akan segera dimulai. Pastikan kau
menyaksikan pertarunganku sepenuhnya ya ... Jangan mengkhawatirkan Tatsui.
Dia tidak apa-apa, lagipula ada Glauss yang sedang menjaganya.” Kata Gill
kepada Dragon.
“Ya.” Jawab Dragon sambil mengangguk.
Lalu tiba-tiba seseorang datang di belakang mereka. Yakni sesosok pria
bertubuh tinggi dan kekar yang tidak lain tidak bukan adalah Master Big
hit. Gill dan Dragon sedikit terkejut ketika sang Master menghampiri
mereka, karena dia adalah lawan yang akan segera dihadapi oleh Gill di
arena pertandingan itu. Lalu beberapa saat kemudian, sang Master berbicara
kepada Gill.
“Nak Gill, apakah kau sudah siap? Ayo kita berangkat.” Ajak Master Big hit
kepada Gill.
“Ya, ayo.” Ucap Gill sambil mengikuti langkah dari Master Big hit menuju ke
arena pertandingan.
Tak lama kemudian, sang pembawa acara mulai mengumumkan bahwa babak
semifinal Turnamen Kota Togu telah resmi dimulai. Akan ada dua pertandingan
yang dilangsungkan pada babak ini. Yang pertama adalah pertarungan antara
Gill melawan Master Big hit, dan selanjutnya adalah pertarungan antara
Zhoei melawan Dragon. Lalu setelah dua orang peserta berhasil menang dan
lolos ke babak selanjutnya. Maka dua orang peserta itu akan saling
berhadapan dalam babak final, yang akan dilangsungkan Pada esok hari.
Pertandingan pembuka dalam babak semifinal ini, akan mempertemukan antara
Gill dan Master Big hit sebagai lawan. Dan pertandingan antara mereka
berdua itu merupakan hal yang sudah sangat dinanti-natikan oleh seluruh
penonton baik yang ada di tribun maupun yang ada di rumah, karena keduanya merupakan dua orang
petarung yang paling diunggulkan dalam Turnamen tersebut. Maka sang
pembawa acara segera memanggil mereka berdua untuk naik ke atas arena
pertandingan. Kedatangan mereka berdua benar-benar disambut dengan meriah
oleh seluruh penonton. Mereka berdua berjalan ke atas arena dengan
gagahnya, sambil dibanjiri oleh dukungan dari para penggemarnya masing-masing, yang jumlahnya sagat banya disana.
Mereka berdua sudah saling berhadapan di arena, dan siap untuk menyerang satu sama
lain, suasana seisi Stadion menjadi hening dalam sekejap, ketika kedua
petarung itu sedang saling Melihat dengan tatapan serius. Tidak banyak kata
yang keluar dari mulut mereka berdua. Namun Beberapa saat kemudian Master Big hit memulai percakapan.
“Aku senang, karena bisa mendapatkan kesempatan untuk menghadapimu. Nak Gill.” Ucap
Master Big hit.
“Hmm. Biasanya ucapan seperti itu selalu dikatakan oleh orang-orang yang akan menjadi lawanmu.” Kata Gill.
“Hahaha. Iya. Benar juga.” Master Big hit sedikit tertawa menanggapi
perkataan tersebut.
Sementara itu, Dragon terlihat sudah berada di tribun khusus penonton. Dia
hanya berdua saja disana bersama dengan Zhoei yang duduk disampingnya,
namun di posisi yang agak berjauhan. Ketika Dragon menoleh ke arah Zhoei,
dia langsung buang muka. Karena Zhoei menganggap Dragon sebagai musuh,
sekaligus lawan yang akan dia hadapi setelah pertarungan antara Master Big
hit dengan Gill berakhir nanti
(“Ya ampun, sifat angkuhnya benar-benar semakin parah.”) Ucap Dragon di
dalam benaknya.
Kembali ke pertarungan antara Master Big hit dan Gill. Sang wasit sudah menyatakan bahwa pertarungan mereka dimulai, kemudian seluruh Stadion
bergemuruh, saking banyaknya penonton yang bersorak untuk memberikan
dukungan kepada kedua petarung itu.
“Baiklah. Aku mulai ya?” Ujar Gill sambil berlari ke arah Master Big hit
dengan kepalan tangan kanannya yang siap dia tinjukan.
Lalu Master Big hit sedikit tersenyum dan segera menyiapkan kepalan
tangannya juga, yang akan dia hantamkan kepada Gill yang
sedang Berlari kearahnya. Dengan sarung tangan peningkat kekuatan yang
dipakai Gill pada tangan kanannya, maka kekuatan dari pukulan Gill dapat
meningkat sampai berkali-kali lipat. Sedangkan bagi Master Big hit, dengan
menggunakan tehnik tenaga dalam miliknya, khususnya jurus peningkat
kekuatan, maka daya serangnya juga jadi meningkat berkali-kali lipat.
Sehingga ketika kedua pukulan milik Gill dan Master Big hit saling beradu,
maka sebuah ledakan gelombang yang cukup dahsyat, akhirnya langsung terjadi.
Mereka berdua benar-benar mendaratkan sebuah pukulan yang begitu keras
terhadap lawannya masing-masing. Dan sepertinya kekuatan dari pukulan
mereka cukup seimbang, keduanya masih saling menempelkan kepalan
tangan, sekaligus saling mendorong kepalan tangan satu sama lain. Keduanya
kelihatan begitu serius dalam hal adu kekuatan tersebut.
Lalu tiba-tiba, Master Big hit mulai menggerakan tangan yang satunya, untuk
diluncurkan menuju ke wajah Gill yang sedang berada tepat di hadapannya
itu. Tapi dengan cepat, Gill segera menghindari pukulan dari Master Big hit
yang sangat mematikan tersebut. Lalu karena tubuh Gill mulai menjadi goyah
karena telah melakukan gerakan menghindar, maka dengan mudah Master Big hit
dapat mendorong pukulan dari tangan kanan Gill, sehingga menyebabkan tubuh
Gill jadi terdorong dan tersungkur ke belakang.
Namun Gill segera berdiri lagi dengan cepat, karena dia tahu bahwa lawannya
itu tidak mungkin akan tinggal diam saja, ketika Gill sudah mengalami
kejatuhan. Dan ternyata benar saja, Master Big hit sudah berada di dekatnya
lagi untuk melancarkan serangan yang selanjutnya, yakni serangan
pukulan-pukulan mematikan dari jurus peningkat kekuatannya.
Tapi dengan lincah, Gill dapat menghindari pukulan-pukulan yang mengarah
kepadanya tersebut. Setelah itu, ketika dia menemukan celah, maka Gill
langsung menghantamkan kepalan tangan kanannya kepada perut Master Big hit,
dengan sangat keras.
Namun sepertinya hal itu sia-sia saja, karena Master Big hit dapat
mengantisipasinya dengan cara menggunakan jurus pengerasan tubuh, sehingga
ketahanan fisiknya jadi meningkat, sehingga membuat tubuhnya jadi tidak mempan
terhadap serangan fisik apapun, termasuk pukulan kuat dari tangan kanan
Gill.
Setelah sang Master sukses menahan serangan dari Gill tersebut, tanpa
banyak basa-basi, Master Big hit langsung melancarkan lagi serangan pukulan
terhadap Gill, yang segera dihindari oleh Gill. Begitupun sebaliknya, Gill
juga melancarkan lagi sebuah pukulan terhadap Master Big hit, namun sang
Master berhasil menahan serta menangkisnya.
Mereka berdua saling serang dan saling menghindari serangan dari satu sama
lain. Pertarungan mereka berdua terlihat cukup sengit. Gill terus berusaha
untuk menyerang dengan menggunakan pukulan dari tangan kanannya, namun selalu berhasil ditahan oleh Master Big hit. Jadi sepertinya saat ini Gill yang
mengalami sedikit kesulitan.
Lawan yang sedang dihadapi oleh Gill saat ini, sangat sulit
untuk ditumbangkan, karena dia tidak mempan walaupun terkena serangan dari
pukulan Gill yang sangat kuat juga mematikan. Selain
itu sang Master juga memiliki serangan pukulan yang tak kalah mematikan
dari kedua tangannya. Sehingga
hal itu menjadi sesuatu yang sangat merepotkan untuk Gill.
Ketika menahan serangan dari Gill, Master Big hit menggunakan jurus
pengerasan tubuh, namun ketika hendak menyerang Gill, sang Master
menggunakan jurus peningkat kekuatan. Artinya dia menggunakan kedua jurus
tersebut secara bergiliran. Dia tidak dapat menggunakan kedua jurus
tersebut secara bersamaan, kecuali jika dia menggunakan jurus yang ketiga.
Yakni, jurus penghancur batasan tubuh. Jika menggunakan jurus tersebut,
maka ketahanan fisik serta kekuatan serangannya akan sama-sama meningkat.
Namun jurus penghancur batasan tubuh memiliki resiko yang cukup berbahaya
bagi penggunanya.
Ketiga jurus tersebut, yakni jurus pengerasan tubuh, jurus peningkat
kekuatan, dan jurus penghancur batasan tubuh, merupakan keseluruhan dari
tehnik tenaga dalam. Yang Master Big hit ajarkan kepada para muridnya di
perguruan West star.
Gill selalu menahan pukulan dari Master Big hit, menggunakan pukulan dari
tangan kanannya, lalu dia juga terus-menerus mendaratkan pukulannya ke
tubuh Master Big hit dengan cukup keras. Namun tetap saja hasilnya sama,
kulit Master Big hit masih tidak terlihat tergores sedikitpun. Master Big
hit bisa menyeimbangkan penggunaan antara jurus pengerasan tubuh dan jurus
peningkat kekuatan secara teratur. Maka dari itu sepertinya dia tidak perlu
menggunakan jurus penghancur batasan tubuh, untuk menghadapi setiap serangan Gill.
Lama-kelamaan, sepertinya Gill mulai mengalami sedikit kelelahan, sehingga
menyebabkan dirinya lengah untuk sesaat. Dan rupanya kelengahan tersebut
bisa berakibat fatal terhadap dirinya. Karena perut Gill langsung saja terkena
pukulan dari Master Big hit, hingga Gill muntah, selanjutnya giliran wajah Gill yang terkena pukulan. Hingga menyebabkan
tubuh Gill terpental jauh dan mendarat dengan keras di tepian lantai arena
pertandingan.
Seluruh penonton terkejut melihat hal itu, begitupun halnya dengan Dragon. Akhirnya Gill telah terkena serangan fatal dari lawannya. Lalu Sambil
tertatih-tatih, Gill berusaha untuk berdiri kembali. Dia melihat Master Big
hit dengan tatapan serius, kemudian sembari menarik pedang yang ada di belakang
pinggangnya, yang berbentuk hampir mirip seperti pisau pemotong daging. Gill berkata.
"Bantu aku, pedang H butcher."
Semua orang bertanya-tanya di dalam benaknya. Mengapa Gill tidak
menggunakan pedang itu sejak awal? Mengapa dia baru mengeluarkannya
sekarang? Dan sepertinya Gill memiliki alasannya tersendiri mengenai hal
itu. Gill mulai berbicara di dalam benaknya. (“Kekuatan orang ini
benar-benar gila. Kupikir aku bisa menghadapinya hanya dengan menggunakan
sarung tangan peningkat kekuatan saja, tapi sepertinya aku juga harus
menggunakan pedang H butcher. Tapi pedang ini akan menyedot tenagaku secara
drastis, maka dari itu aku tidak menggunakannya dari awal.) Kata Gill di
dalam benaknya.
Tubuh dari Master Big hit memang sangat sulit dilukai karena dia memakai
jurus pengerasan tubuh. Tapi mungkin dengan menggunakan pedang H butcher,
maka Gill bisa sedikit merubah keadaan. Dragon juga berpikir seperti itu.
Bahkan sang Wasit langsung berlari terbirit-birit untuk masuk ke tribun
penonton, karena tahu bahwa keadaan akan menjadi sangat berbahaya.
Ketika Gill menggenggam pedangnya menggunakan dua tangan, tiba-tiba udara
di sekelilingnya menjauh, seperti terdorong oleh gelombang kekuatan dari
pedang tersebut, dia menggeram seakan-akan sedang bersiap untuk melakukan sebuah
serangan. Master Big hit yang melihat hal itu, segera waspada, dan
menyiapkan diri untuk menghadapi serangan dari Gill, dengan perasaan antusias, Master Big hit menunggu serangan tersebut.
Lalu secara mengejutkan, Gill melesat dengan cepat menuju ke hadapan Master
Big hit, untuk mendaratkan sebuah tebasan kepada lawannya tersebut. Sang
Master yang merasakan adanya bahaya dari serangan Itu, sontak langsung
menyilangkan tangannya untuk menahan tebasan dari Gill, dan dia begitu
yakin bahwa jurus pengerasan tubuhnya mampu menahan serangan tersebut
secara mutlak. Lalu dengan cepat Gill menebas tangan Master Big hit
mengunakan pedang H butcher miliknya.
Setelah itu, hal yang sangat mengejutkan terjadi. Kedua tangan Master Big
hit langsung mengeluarkan darah setelah terkena oleh tebasan Itu, lalu tubuhnya seketika terdorong ke belakang. Dengan wajah yang terlihat sangat
kaget, Master Big hit seolah-olah tak percaya atas apa yang baru saja
terjadi, sambil memperhatikan kedua tangannya yang dalam kondisi terluka,
karena mengalami tebasan. Tak hanya Master Big hit, seluruh penonton
di tribun juga sangat terkejut setelah melihat hal itu. Ini pertama kalinya mereka
menyaksikan sang Master terluka.
“Bagaimana mungkin? Aku telah menggerahkan seluruh jurus pengerasan tubuhku
untuk menahan tebasan itu. Tapi kau berhasil menerobosnya.” Kata Master Big
hit kepada Gill dengan ekspresi wajah bertanya-tanya.
“Sarung tanganku meningkatkan kekuatan dari tanganku menjadi sepuluh kali
lipat. Sedangkan pedang H butcher milikku ini, meningkatkan kekuatanku menjadi 100 kali lipat!” Kata Gill kepada Mater Big hit.
“Oh, jadi itu adalah senjata pamungkasmu ya? Menarik juga. Semua senjata
yang kau miliki itu, benar-benar menakutkan. Bahkan bagi pengguna tehnik
tenaga dalam sekalipun. Hmm, namun sekarang aku jadi begitu bersemangat.” Ucap Master Big
hit.
Kemudian setelah mengatakan hal tersebut, aura kemarahan mulai keluar dari
tubuh sang Master, dia mulai menggunakan jurus penghancur batasan tubuh,
untuk meningkatkan ketahanan fisik serta kekuatan serangannya secara
bersamaan hingga melonjak drastis. Sepertinya sekarang dia memutuskan untuk bertarung dengan
mengerahkan segala kemampuan yang dia miliki, supaya dia bisa segera mengalahkan
Gill.
Tanpa banyak bicara lagi, Gill langsung berlari menuju ke arah Master Big
hit untuk melancarkan serangan tebasan selanjutnya. Begitupun juga dengan Master Big
hit, yang langsung berlari menghampiri Gill, dengan ketahanan tubuh serta
daya serang yang lebih berbahaya dari sebelumnya.
Ketika mereka berdua sudah saling berhadapan, keduanya segera melancarkan
serangan kepada satu sama lain. Pertarungan yang brutal dan sengit pun tak terelakan, pertarungan seru antara serangan tebasan melawan serangan pukulan
yang mematikan. Seluruh arena pertandingan tempat mereka sedang berpijak, tiba-tiba
langsung remuk hingga hancur berkeping-keping, dan berhamburan ke segala
arah. Saking dahsyatnya gelombang serangan dari kedua orang yang sedang
bertarung tersebut.
Seluruh penonton menjadi sangat kaget sekaligus terpukau saat melihat hal itu
terjadi, untungnya sekeliling tribun penonton telah dilapisi oleh perisai
pelindung tembus pandang, sehingga para penonton tidak ada yang terluka
karena hantaman dari puing-puing lantai yang berhamburan itu.
“Yang benar saja. Gill.” Ucap Dragon sambil fokus memperhatikan puing-puing
dalam jumlah banyak yang berhamburan ke segala arah.
Mereka berdua saling hantam dan terus menyerang satu sama lain tanpa amun, hingga ledakan-ledakan besar pun terjadi. Setelah kejadian itu, kini seluruh arena pertandingan jadi tertutupi oleh
asap dan debu, hasil dari hantaman dahsyat pertarungan mereka, sehingga para penonton
jadi tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi Saat ini. Namun terdengar bunyi yang
cukup jelas dari tengah-tengah arena pertandingan tersebut, yakni bunyi
dari besi yang berbenturan dengan semacam benda keras. Dan bunyi tersebut
terus menerus terdengar cukup jelas oleh seluruh penonton.
Itu adalah bunyi dari pertarungan antara Gill dan Master Big hit, yang
masih terus berlangsung, tanpa berhenti. Bunyi dari pedang yang Gill
tebaskan kepada Master Big hit, juga bunyi dari pukulan Master Big hit yang
menghantam pedang milik Gill, terus terdengar seperti saling bersahutan.
Mereka berdua terus saling serang dan beradu kekuatan. Keduanya memberikan
perlawanan yang sangat sengit dan seimbang kepada satu sama lain.
Lama-kelamaan, asap dan debu yang menutupi pertarungan mereka berdua,
akhirnya mulai berangsur hilang. Sehingga para penonton bisa melihat lagi pertarungan
yang cukup menegangkan itu, keduanya menahan serangan dari satu sama lain
secara bergantian. Gill terlihat mengalami luka lebam di kepala serta
beberapa bagian tubuh lainnya, dan bajunya juga sudah kelihatan
robek-robek. Sedangkan tubuh dari Master Big hit terlihat sudah mengalami
luka tebas di beberapa bagian, seperti punggung, pundak, dada, dan betis.
Keadaannya bajunya juga sudah benar-benar terlihat lusuh.
Gill merupakan lawan bertarung yang bisa sampai membuat keadaan Master Big hit seperti itu, sehingga sang Master menghadapinya dengan penuh
semangat. Hingga kemudian Gill mendapatkan sebuah pukulan yang sangat keras
terhadap dirinya, bahkan walaupun Gill sudah menahan pukulan tersebut
dengan pedangnya, namun tetap saja tubuh Gill langsung terhempas jauh, dan
mendarat hingga menghantam dinding dengan cukup keras.
Sepertinya Gill sudah kewalahan untuk mengimbangi kemampuan serta kekuatan
dari Master Big hit, yang sangat sulit untuk ditandingi tersebut. Seluruh
penonton jadi mulai pesimis akan kemenangan Gill, sepertinya perjuangan
Gill hanya cukup sampai disini saja. Lalu Master Big hit segera berjalan
sambil tertatih-tatih untuk menghampiri Gill, sekaligus juga untuk
melancarkan serangan terakhir terhadap lawannya tersebut. Para pendukung
Gill yang menyaksikan hal itu, segera menundukan kepala karena tidak mau
melihat jagoan mereka harus mengalami kekalahan. Begitu juga dengan Dragon,
dia memejamkan mata sambil berharap keajaiban akan terjadi.
Lalu tiba-tiba Gill mencoba berdiri dengan susah payah, dengan kepala yang
terus tertunduk ke bawah, dan tangan kanan yang memegang pedang H butcher
dengan sangat erat. Semua orang tampak terpaku melihat hal itu. Sedangkan
Master Big hit tidak menghentikan langkahnya sama sekali dan terus berjalan
ke arah Gill. Kemudian hal yang sangat mengejutkan terjadi, pedang H
butcher mulai mengeluarkan aura hitam pekat, yang menyebar ke sekujur
tangan kanan Gill sampai ke pundaknya. Setelah itu, aura hitam pekat tersebut mulai mengeras,
sehingga membuat tangan kanan Gill seakan-akan berubah bentuk menjadi
tangan monster.
Tangan kanan yang dibalut oleh semacam endapan hitam pekat keunguan, dengan pedang H butcher yang menyeruak di ujungnya, membuat tangan kanan Gill terlihat begitu kuat sekaligus menyeramkan.
Gill memperkenalkan wujud dari tangannya itu dengan berkata secara singkat,
sambil menunjukannya kepada Master Big hit.
“H butcher Grood hand.” Ucap Gill.
Seketika itu, langkah Master big hit yang sedang menghampiri Gill,
tiba-tiba berhenti. Sang Master seakan-akan terkejut setelah mendengarkan
nama dari wujud tangan Gill tersebut. Sedangkan para penonton tampak merasa
terpukau setelah melihat perubahan dari tangan Gill, tanpa mengetahui makna
dibalik nama wujud tangan Gill tersebut.
Master Big hit berbicara, “Grood hand ... Apakah yang kaumaksud itu, adalah
monster Grood yang pernah memporak porandakan daerah barat sepuluh tahun
yang lalu?” Tanya Master Big hit dengan perasaan gugup.
“Ya, monster setinggi 16 kaki yang telah menghancurkan 3 Kota besar di
daerah barat, pada 10 tahun yang lalu. Aku dan guruku berhasil mengalahkan
dan memusnahkannya, lalu membuat senjata H butcher dari sisa-sisa bagian
tubuhnya ... Dengan menggunakan potensi penuh dari pedang ini, maka
tanganku akan menyatu dengan kekuatan monster Grood yang ada di dalamnya.
Dengan demikian, kekuatan daya serangku menjadi semakin meningkat.” Kata
Gill.
“Hmm, 10 tahun lalu, aku masih belum menjadi seorang Master ... Saking
mengerikannya kekuatan dari monster Grood, pada waktu itu tidak ada yang
berani untuk menghentikannya. Tapi kabar mengatakan bahwa ada seorang
Pemburu monster yang hebat bersama dengan muridnya yang berani melawan
monster tersebut, dan berhasil mengalahkannya. Tak kusangka ternyata orang
yang dimaksud itu adalah gurumu ... Pasti dia adalah orang yang sangat
hebat ya?” Tanya Master Big hit kepada Gill.
“Ya, dia adalah orang yang paling hebat di dunia. Dan aku sedang berusaha
untuk bisa menjadi seorang pemburu monster sehebat dirinya.” Ucap Gill sambil
menyiapkan tangannya.
“Hmm. Kau membuat pertarungan ini semakin menarik, tapi apakah tubuhmu bisa
menahan kekuatan sebesar itu? Dari yang kulihat saat ini, sepertinya kau
tampak sedang kesakitan.” Tanya Master Big hit, karena dia memperhatikan
kaki Gill yang tampak gemetaran, seakan-akan tidak kuat untuk berdiri.
Tanpa menjawab pernyataan dari Master Big hit tersebut, Gill langsung
berteriak lalu mulai beraksi untuk melancarkan sebuah serangan Kepada lawannya itu.
“Bersiaplah!!!” Teriak Gill sambil melompat jauh ke atas. Dia mengerahkan
seluruh tenaga yang dimilikinya untuk melancarkan sebuah serangan terakhir
terhadap Master Big hit.
Lalu Master Big hit tersenyum, dan dia bersiap untuk menerima serangan dari
Gill tersebut, dengan cara mengerahkan seluruh tenaganya untuk menahan
serangan pamungkas dari Gill, Master Big hit begitu percaya diri bahwa dia mampu menahan serangan tersebut secara mutlak.
Dalam mode jurus penghancur batasan tubuh yang sedang
dia gunakan. Master Big hit meningkatkan ketahanan fisiknya menjadi berkali-kali
lipat, supaya dapat menahan serta menangkis tebasan yang akan Gill
hantamkan kepadanya.
Kedua orang petarung itu benar-benar mempertaruhkan semua yang mereka
miliki pada momen tersebut. Jika Gill berhasil menembus pertahanan dari
tubuh Master Big hit, maka Gill yang menang, namun jika Master Big hit
berhasil menahan serangan dari Gill secara mutlak, maka Master Big hit yang
menang, karena Gill yang telah mengerahkan seluruh kekuatannya, sudah pasti
akan tumbang setelah melakukan serangan tersebut.
Dengan cepat, tubuh Gill yang sedang berada di atas udara, langsung
meluncur ke bawah sambil mempersiapkan tangan pedangnya untuk menebas sang
Master. Sedangkan di bawah, Master Big hit sudah siap untuk menahan tebasan
tersebut. Lalu dalam sekejap, Gill yang sudah mencapai tubuh Master Big
hit, langsung mendaratkan sebuah tebasan kuat terhadap tubuh lawannya itu,
hingga menghasilkan sebuah gelombang kehancuran yang cukup dahsyat.
![]() |
Gill memberikan serangan tebasan pamungkas kepada Master Big hit, yang menahannya menggunakan pertahanan mutlak dari jurus penghancur batasan tubuh. |
Sebuah tebasan dengan kekuatan yang sangat dahsyat, telah mengenai tubuh
sang Master. Sehingga menyebabkan kehancuran di sekitar tempatnya berpijak,
bahkan sampai menyebabkan permukaan tanah yang ada di belakang tubuh Master
Big hit jadi langsung terbelah, dan seluruh arena pertandingan jadi
diselimuti oleh debu dan puing yang berhamburan. Perisai pelindung tribun penonton yang
terkena gelombang dari serangan tersebut juga sampai retak dan pecah.
Sehingga membuat para penonton menjadi sangat kaget dan panik. Namun untungnya tidak ada penonton yang terluka akibat gelombang dari
serangan itu.
Walaupun terjadi dalam waktu sekejap, tetapi akibat yang
ditimbulkannya cukup dahsyat. Terutama bagi tubuh Master Big hit yang
terkena secara langsung oleh tebasan Pamungkas dari Gill.
Setelah kejadian itu, sang Master tampak masih berdiri saling berhadapan
dengan Gill, dengan pedang H butcher yang telah tergeletak di bawah mereka
berdua. Sepertinya setelah mendaratkan serangan itu, pedang H butcher
langsung berubah bentuk kembali, lalu terlepas dari genggaman tangan Gill,
yang sudah merasa lemas.
Master Big hit dan Gill masih tetap berdiri tanpa melakukan apapun, sambil
saling bertatap wajah satu sama lain, sehingga para penonton penasaran,
kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya. Lalu tiba-tiba sang Master
yang masih berdiri tegak itu mulai berkata.
“Nak Gill ... Benar-benar pertarungan yang menyenangkan.” Kemudian, setelah
mengucapkan kalimat tersebut, tubuh sang Master langsung terkulai lemas,
dan tumbang ke belakang, hingga terkapar tak sadarkan diri.
Sedangkan Gill, masih terlihat berdiri, dengan kondisi tubuh yang
berantakan. Lalu sang Wasit segera berlari untuk memasuki arena
pertandingan kembali. Dan setelah dia melihat keadaan Master Big hit yang
sudah benar-benar tidak dapat melanjutkan pertandingan. Maka sang Wasit
segera menyatakan bahwa Gill adalah pemenangnya. Namun Gill tidak
berekspresi sama sekali.
Gill mencoba untuk berdiri secara tegak sambil menghirup nafas dalam-dalam.
Dibarengi oleh sorakan antusias dari seluruh penonton yang telah
menyaksikan pertarungannya, dan merasa terpukau oleh kekuatan yang sudah
ditunjukan olehnya itu, hingga dia bisa sampai mengalahkan Master Big hit.
Dan terutama, mereka bersorak atas kemenangan yang telah diraih oleh Gill.
Beberapa saat kemudian, tubuh Gill juga tiba-tiba ambruk ke tanah, setelah
itu dia jadi ikut tak sadarkan diri, sama seperti Master Big hit. Lalu para
Penyihir medis segera berdatangan untuk membawa mereka berdua ke ruang
perawatan.
Dengan susah payah, akhirnya Gill berhasil mengalahkan sang Master dari
perguruan West star, yakni Master Big hit. Dengan menggunakan pedang H
butcher yang menjadi senjata pamungkasnya, dan memiliki kekuatan yang
ternyata benar-benar luar biasa. Lalu setelah pertarungan mereka berakhir,
sang Pembawa acara segera mengumumkan bahwa Gill berhak untuk lolos ke
babak final. Kira-kira siapa yang akan bertemu dengannya di babak final
nanti? Apakah Dragon atau Zhoei?
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 22
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 20
Poin-poin penting cerita :
- Dragon ingin mengungkapkan tentang segala kesulitan yang sednag dialaminya, namun dia tidak bisa, dan tidak mau karena hal itu beresiko berbahaya bagi teman-temannya. Maka dia hanya akan menyimpan hal itu untuk dirinya sendiri saja.
- Pertarungan babak semifinal dari Turnamen kota Togu telah resmi dimulai. Pada pertarungan pertama babak tersebut, akan menampilkan Gill dan Master Big hit sebagai lawan.
- Kedua peserta itu bertarung secara sengit, Gill menggunakan kekuatan dari sang tangannya, sedangkan Master Big hit menggunakan kekuatan dari tehnik tenaga dalamnya. Sehingga mereka saling serang dengan menggunakan pukulan-pukulan kuat yang sangat berbahaya.
- Setelah Gill terkena serangan pukulan telak dari Master Big hit, maka dia memutuskan untuk menggunakan pedang H butcher miliknya, yang mampu meningkatkan kekuatannya menjadi 100 kali lipat. Dan ternyata Gill berhasil menebas tangan Master Big hit hingga terluka, dan mengeluarkan darah.
- Maka Master Big hit segera menggunakan jurus penghancur batasan tubuh, yang akan meningkatkan ketahanan fisik serta kekuatan serangannya secara drastis. Sehingga dia mampu mengimbangi kekuatan dari pedang H butcher milik Gill.
- Pertarungan mereka berdua membuat seisi arena pertandingan menjadi porak poranda, bahkan lantaidari arena tersebut sampai hancur dan berhamburan ke segala arah. Keduanya mendaratkan serangan telak terhadap satu sama lain. Sehingga keduanya mengalami lukaluka di sekujur tubuhnya.
- Namun sepertinya Gill kewalahan untuk dapat menandingi tehnik tenaga dalam dari Master Big hit, sehingga dia berhasil dihempaskan, dan mendapat reaksi pesimis dari semua orang, bahwa dia tidak mungkin bisa menang.
- Tapi sesuatu yang mengejutkan terjadi. Pedang H butcher milik Gill memunculkan kekuatan misterius yang bisa menyatu dengan tangan Gill, sehingga meningkatkan kekuatan tangannya itu menjadi semakin berkali-kali lipat.
- Kekuatan itu berasal dari monster Grood, yakni monster yang pernah memporak porandakan daerah barat sekitar 10 tahun yang lalu. Dulu Gill bersama gurunya berhasil megalahkan monster tersebut, dan menciptakan pedang H butcher dari sisa-sisa anggota tubuhnya.
- Gill mulai mendaratkan serangan tebasan pamungkasnya kepada Master Big hit, yang mencoba menahannya menggunakan pertahanan mutlak, dari jurus penghancur batasan tubuh miliknya. Kemudian, sebuah gelombang kehancuran yang sangat dahsyat pun terjadi. hingga menyebabkan tanah terbelah, dan bahkan perisai pelindung tribun sampai retak dan pecah.
- Lalu setelah serangan tersebut berakhir, Gill dan Master Big hit tampak sedang berdiri berhadapan sambil terengah-engah, setelah itu tiba-tiba Master big hit tekulai lemas dan ambruk tak sadarkan diri. Atas hal tersebut, maka Gill dinyatakan sebagai pemenangnya, namun Gill juga segera ambruk menyusul Master Big hit, tak lama setelah dia dinyatakan sebagai pemenang.
No comments:
Post a Comment