Friday, February 1, 2019

Journey of the Dragon Chapter 22

Chapter 22 : Fight the Gravity



Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 22.



   Turnamen Kota Togu, telah memasuki babak semifinal. Ada 4 orang peserta yang akan melangsungkan pertarungan di babak tersebut, yakni Gill melawan Master Big hit, dan Zhoei melawan Dragon. Nantinya, masing-masing pemenang dalam pertarungan tersebut, akan maju ke babak Final.

   Pertarungan antara Gill melawan Master big hit, telah selesai dilaksanakan. Dan yang berhasil keluar sebagai pemenangnya adalah Gill, setelah dia bersusah payah menandingi tehnik tenaga dalam yang dimiliki oleh Master Big hit. Gill bertarung secara mati-matian menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Saat sarung tangan peningkat kekuatan yang dia gunakan ternyata tidak mempan untuk memukul sang Master, maka dia menggunakan pedang H butcher miliknya untuk meningkatkan daya serangnya menjadi seratus kali lipat. Namun Master Big hit berhasil mengatasi hal itu dengan menggunakan jurus penghancur batasan tubuh, sehingga ketahanan fisik serta daya serangnya jadi meningkat secara drastis, dan membuat Gill semakin kewalahan menghadapinya.

   Lalu Gill memutuskan untuk menggunakan potensi penuh dari pedang H butcher miliknya. Dia mengeluarkan kekuatan monster ganas yang tersegel di dalam pedang H butcher miliknya, sehingga tangannya jadi bersatu dengan kekuatan yang bersemayam di dalam pedang tersebut. Pedang H butcher berubah ke wujud aslinya, dan menyelimuti tangan Gill hingga bentuk tangannya itu berubah menjadi menyeramkan.



Kekuatan misterius dari pedang H butcher yang menyatu dengan tangan Gill.


   Hal itu membuat daya serang Gill jadi lebih meningkat dan memiliki serangan tebasan dengan kekuatan yang amat dahsyat. Tapi sepertinya Gill belum bisa mengendalikan kekuatan tersebut secara penuh, sehingga dia tampak kesulitan dan tidak tahan ketika tangannya berada dalam wujud tersebut, bahkan untuk berdiri tegak saja rasanya tak sanggup. Karena saking besarnya kekuatan yang harus ditanggung oleh Gill, jika dia ingin menggunakan potensi penuh dari pedang H butcher.

   Gill berkata bahwa pedang H butcher terbuat dari sisa bagian tubuh monster Grood, yakni monster setinggi 16 kaki yang pernah mengamuk dan menhancurkan 3 kota besar di daerah barat, pada 10 tahun yang lalu. Gill dan gurunya berhasil mengalahkan dan memusnahkan monster tersebut, lalu membuat pedang H butcher dari sisa bagian tubuhnya. Kemudian Gill diberi kepercayaan oleh gurunya itu, untuk menjadi pemilik pedang H butcher.

   Master Big hit merasakan kekuatan yang sangat luar biasa dari tangan Gill yang telah menyatu dengan kekuatan dari pedangnya tersebut. Lalu beberapa saat kemudian mereka berdua memutuskan untuk saling mengadu kekuatan. Gill akan menyerang Master Big hit dengan sekali tebasan dahsyat yang akan menguras seluruh tenaganya, sedangkan Master Big hit akan menahan serangan tebasan itu, dengan menggunakan pertahanan mutlak dari jurus penghancur batasan tubuh miliknya. Maka dari itu Master Big hit segera mengerahkan seluruh tenaga yang dimilikinya ke dalam posisi bertahan.

   Ketika serangan tebasan dari Gill telah didaratkan ke tubuh Master Big hit, ledakan yang sangat dahsyat terjadi, sampai-sampai membelah tanah yang ada di arena pertandingan, dan membuat perisai pelindung tribun penonton jadi hancur seketika. Arena pertandingan tersebut benar-benar dibuat porak poranda hingga rata dengan tanah, akibat dari tebasan dahsyat Gill terhadap Master Big hit.

   Setelah serangan itu berakhir, beberapa saat kemudian kedua petarung tersebut terlihat sedang berdiri saling berhadapan di tengah arena, dengan nafas yang terengah-engah tanpa melakukan hal lain lagi, dibarengi dengan kondisi tubuh yang sudah tak karuan. Lalu beberapa saat kemudian, setelah mengatakan bahwa, "ini adalah pertarungan yang sangat menarik," Master Big hit akhirnya tumbang dan tak sadarkan diri. Lalu diikuti oleh Gill yang juga langsung ambruk tak sadarkan diri, tepat setelah dirinya dinyatakan sebagai pemenang.

   Hal tersebut membuat seluruh tribun penonton bergemuruh, para penonton bersorak atas kemenangan yang telah diraih oleh Gill, sedangkan para pendukung dari Master Big hit terlihat sangat kecewa. Terutama Rhogi, yang merupakan murid dari Master Big hit. Dia sedih karena gurunya telah dikalahkan. Namun dia mencoba untuk tetap tegar, dan akan selalu merasa bangga terhadap gurunya.

   Sementara itu Dragon yang menyaksikan pertarungan tersebut dari awal sampai akhir, merasa sangat terpukau atas aksi yang sudah ditunjukan oleh Gill dan Master Big hit, sedangkan Zhoei yang Juga sedang bersamanya di tribun penonton khusus peserta, tampak tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dia sama sekali tidak menerima kemenangan yang telah diraih oleh Gill, karena dia sangat ingin melawan dan mengalahkan Master Big hit di final nanti, maka dia segera meluapkan kekesalannya itu kepada Dragon.

   Zhoei memarahi Dragon karena temannya itu telah berhasil mengalahkan Master Big hit, yang merupakan target Zhoei untuk dikalahkan. Dia memaki-maki Dragon, “Kenapa ini bisa terjadi?! Temanmu itu tidak seharusnya menang. Master Big hit lah yang seharusnya menang. Lalu dia akan melawanku di pertandingan final nanti. Kenapa kau dan teman-temanmu selalu saja menjadi penggangu bagiku?!!” Tanya Zhoei kepada Dragon.

   “Apa maksudmu? Kami tidak pernah berniat untuk mengganggu rencanamu, ya ampun. Semua yang terjadi dalam hidup ini tidak harus selalu sesuai dengan rencanamu Nona!” Ujar Dragon, yang juga sedikit emosi.

   Kemudian Dragon bertanya, "Memangnya kau yakin bisa mengalahkanku di pertandingan kita nanti??"

   “Tentu saja! Kau itu tidak ada apa-apanya.” Ucap Zhoei.

   “Baiklah kalau begitu, kita buktikan saja di pertandingan nanti.” Jawab Dragon secara singkat.

   Setelah itu, mereka berdua saling berpaling muka dan meninggalkan ruangan tersebut, dengan perasaan kesal yang menggumpal di hati mereka masing-masing. Sepertinya Dragon sangat kesal karena Zhoei telah menganggap remeh dirinya, dengan berkata bahwa dia seharusnya akan bertemu dengan Master Big hit di babak final Nanti. Itu artinya Zhoei menganggap, bahwa Gill maupun Dragon, tidaklah mungkin bisa lolos ke babak final, tapi kenyataannya Gill telah berhasil mengalahkan Master Big hit dan melaju ke babak final. Sebenarnya anggapan tersebut tidak hanya dimiliki oleh Zhoei seorang diri saja, tetapi juga oleh kebanyakan penonton yang menyaksikan Turnamen Kota Togu.

   Karena Gill hanyalah seorang pemburu monster yang namanya masih terdengar asing, sedangkan Master Big hit adalah seorang pemilik perguruan terkenal bernama 'West star' dari daerah barat, juga sekaligus sebagai juara bertahan dalam Turnamen Kota Togu.

   Dengan kemenangan yang telah diraih oleh Gill setelah berhasil mengalahkan Master Big hit, maka harapan Master Big hit untuk bisa menjadi Juara dalam Turnamen Kota Togu sebanyak dua periode berturut-turut, kini telah sirna.

   Sedangkan dalam kasus Dragon, orang-orang menganggap bahwa dirinya memang hebat serta memiliki semangat sebagai seorang petarung sejati. Namun kekuatan yang dimiliki oleh Zhoei, bukanlah tandingan bagi Dragon, atau bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi oleh Dragon, karena Dragon tidak memiliki kecepatan super, maupun kemampuan untuk tidak terlihat. Sehingga kecil kemungkinannya bagi Dragon untuk bisa terhindar dari kekuatan milik Zhoei, yang dapat mengendalikan suatu objek menjauh atau mendekati dirinya. Namun Dragon pasti akan mencari suatu cara untuk bisa mengatasi hal tersebut.

   Beberapa saat kemudian, sang Pembawa acara segera mengumumkan jeda waktu untuk pertandingan selanjutnya, yakni sekitar 15 menit. Karena saat ini arena pertandingan yang sudah porak poranda itu, akan diperbaiki terlebih dahulu oleh para Penyihir dan Petugas penyelenggara. Yang harus bekerja secara lebih keras lagi tentunya.

   Sementara itu Dragon memanfaatkan jeda waktu tersebut untuk melihat keadaan Gill, yang sudah dibawa oleh para Penyihir medis bersama dengan Master Big hit ke ruang perawatan. Saat Dragon sedang berjalan kesana dia bertemu dengan Rhogi yang sedang berada di luar ruangan tersebut. Rhogi adalah murid dari Master Big hit yang ikut dalam Turnamen Kota Togu, namun pada babak pertama, dia dikalahkan oleh Zhoei. Saat ini Rhogi sedang duduk di kursi yang berada di luar ruang perawatan, untuk menunggu dan melihat keadaan gurunya, dia terlihat sangat mencemaskan keadaan gurunya itu, yang telah mengalami luka parah sesudah dikalahkan oleh Gill.

   Sedangkan Dragon, tentu saja datang kesana untuk melihat keadaan Gill, karena Gill juga mengalami luka yang cukup parah setelah melawan Master Big hit. Lalu setelah sampai disana, Dragon segera duduk disamping Rhogi, yang terlihat sedang melamun memikirkan sesuatu. Walaupun agak canggung, tetapi Dragon mencoba untuk menegur Rhogi dan memulai percakapan.



Dragon berbincang dengan Rhogi di ruang tunggu pasien.


   “Hey ... Kau disini untuk menjaga gurumu ya?” Tanya Dragon.

   Lalu Rhogi menengok ke arah Dragon, setelah itu dia berkata. “Oh, ternyata kau ... Iya, aku disini untuk guruku. Lalu bagaimana denganmu?”

   “Aku disini untuk melihat keadaan temanku.” Jawab Dragon.

   Rhogi tahu bahwa teman yang Dragon maksud itu adalah Gill. “Oh, mereka berdua sedang menjalani pengobatan di dalam sana. Sehingga saat ini kita berdua belum diperbolehkan untuk masuk.” Kata Rhogi, sepertinya Rhogi tidak merasa dendam atau mempermasalahkan kekalahan dari gurunya, dan hal itu berbanding terbalik dengan Zhoei.

   “Begitu ya.” Kata Dragon, dengan senyuman yang terlihat canggung.

   “Setelah ini, kau dan Perempuan yang bernama Zhoei itu akan melangsungkan pertarungan, iya kan?” Tanya Rhogi kepada Dragon.

   “I- iya, selanjutnya adalah giliranku bertarung dengannya.”

   “Hmm ... Aku memiliki sebuah saran untukmu, supaya kau bisa mengalahkannya.” Kata Rhogi.

   Lalu Dragon terkejut ketika mendengar hal tersebut dari Rhogi, dia sedikit kebingungan dan bertanya-tanya mengapa Rhogi mau membantunya, maka dari itu Dragon langsung bertanya kepada Rhogi, “Kenapa kau mau membantuku?”

   “Tidak ada alasan khusus, bukan berarti karena aku mendukungmu supaya kau bisa menang. Tapi guruku sempat berkata padaku, bahwa kau juga memiliki potensi besar untuk bisa menjadi Juara dalam turnamen ini."

   "Be- benarkah?" Dragon sedikit tak percaya.

   Lalu Rhogi melanjutkan perkataannya, "Ehm, dan aku juga hanya ingin mememberitahukan suatu hal yang kuketahui, namun tidak pernah kuceritakan pada siapapun. Kurasa sekarang adalah waktu yang tepat bagiku untuk memberitahukan hal ini pada seseorang, dan kau merupakan orang yang Paling tepat untuk kuberitahukan mengenai hal ini. Karena sebentar lagi kau akan melawan Zhoei.”

   "Tapi apakah benar, tidak apa-apa bagimu, untuk memberitahukan hal itu padaku?" Dragon bertanya karena dia masih merasa sedikit ragu.

   "Jadi kau mau kuberitahu atau tidak?" Tanya Rhogi menegaskan.

   “Ba- baiklah kalau begitu.” Dragon mulai mengangguk dan mendengarkan.

   “Tapi sebelumnya aku ingin bertanya. Jika kau menang melawan Zhoei, itu artinya kau akan melaju ke babak final dan melawan temanmu sendiri. Apakah itu tidak apa-apa bagimu?” Tanya Rhogi.

   “Tidak apa-apa, kami sudah saling berjanji untuk bertemu di babak final.” Jawab Dragon.

   “Baiklah kalau begitu. Begini saranku ...” (Pembicaraan antara Dragon dan Rhogi selanjutnya, akan ditampilkan saat Dragon sedang bertarung dengan Zhoei nanti.)

   Sementara itu, Glauss yang sedang menjaga Tatsui di ruang perawatan. Tampak sedang duduk sambil tertidur pulas. Dia memejamkan mata sambil mendengkur dengan cukup keras, lalu tiba-tiba dia terbangun dengan ekspresi wajah yang kaget, sambil berkata. “Hah, aku bermimpi menjadi seekor kadal.” ujar Glauss yang baru bangun.

   Kemudian dia segera menoleh ke arah Tatsui, untuk Melihat kondisi Tatsui saat ini. Lalu alangkah terkejutnya dia saat mendapati mata Tatsui sudah mulai terbuka, sepertinya Tatsui sudah siuman, lalu Tatsui melihat ke segala arah untuk memastikan dimana tempat dia sedang berada saat ini.

   Glauss mulai merasa canggung dan terpaku setelah melihat hal itu, dia segera tersenyum lebar, saking bahagianya dia karena teman Dragon sudah benar-benar siuman. Lalu Glauss segera memperkenalkan dirinya dengan nada yang terdengar gugup.

   “Ha- haloo ... Na- namaku Glauss ... A- aku menggantikan Dragon untuk menjagamu disini, heheh ... Walaupun ada suster penjaga, namun me- mereka tidak dapat selalu berada disini sepanjang waktu.” Ucap Glauss.

   “Oh, begitu ... Sepertinya aku mengenalmu?” Tanya Tatsui.

   “Ya, a- aku adalah orang yang waktu itu dikalahkan oleh Dragon ... Me-mengenai keberadaanku disini sekarang, ceritanya cukup panjang. A- akan kuceritakan nanti saja ya.”

   “Baiklah.” Ucap Tatsui sambil tersenyum.

   Lalu Glauss terdiam sejenak, karena tidak tahu lagi apa yang harus dia katakan. Setelah itu dia langsung terhenyak sambil berbicara, “Oh iya, a- apa yang kau membutuhkan sesuatu saat ini? Air minum? Makan? Bantal? Atau apapun? Ka- katakan saja padaku.” Pinta Glauss kepada Tatsui.

   “Aku ... Ingin melihat pertarungan Dragon. Apakah sudah selesai?” Tanya Tatsui.

   “Be- belum, pertandingan Dragon yang selanjutnya masih belum dimulai. Oh iya, dia sudah berhasil menang melawan Bernie zarr, dan kini dia akan bertarung melawan Zhoei.” Ucap Glauss.

   “Wah, hebat sekali, Lalu bagaimana dengan Gill?” Tanya Tatsui dengan perasaan antusias.

   “Dia baru saja selesai bertarung melawan Master Big hit, dan berhasil mengalahkannya. Kini mereka berdua sedang diobati di ruang perawatan.” Jawab Glauss.

   Lalu Tatsui tersenyum, dan dia mulai berkata lagi. “Mereka berdua sangat hebat. Oh iya, kalau bisa, aku ingin melihat pertarungan Dragon.”

   “Siap. Tunggu sebentar ya, aku akan mengambilkan sebuah bola kristal dan menangkap seekor burung penyiar untuk dibawa kesini." Ucap Glauss sambil berlari keluar terburu-buru. Pertarungan Dragon akan dilangsungkan sekitar 5 menit lagi, jadi mereka masih mempunyai waktu untuk mempersiapkan peralatan menonton. Glauss sudah janji bahwa dia akan menjaga Tatsui dan akan memenuhi setiap kebutuhannya, maka dari itu dia terlihat sangat serius dalam menjalankan keinginan Tatsui.

   Sementara itu di tribun khusus peserta, Bernie zarr terlihat sedang berjalan menghampiri kursi-kursi yang berada di jajaran depan. Lalu dia duduk di salah satu kursi khusus bagi para peserta tersebut, sambil berkata.

   “Walaupun aku sudah kalah, tetapi tidak ada yang melarangku untuk masuk kesini ... Lagipula sekarang, tidak ada siapapun yang akan menonton pertandingan dari sini. Aku ingin menyaksikan kekalahan Dragon dari kursi favorit yang selama ini kutempati.” Kata Bernie sambil duduk.

   Bernie memutuskan untuk menyaksikan pertandingan yang sebentar lagi akan berlangsung, di tempat duduk kesukaannya, yang selama dua hari ini selalu dia tempati. Kelihatannya dia sudah begitu tidak sabar untuk segera menyaksikan pertandingan antara Dragon melawan Zhoei, dan tentu saja dia berharap Dragon akan kalah.

   Dan akhirnya pertarungan kedua di babak semifinal pun, akan segera dimulai, dimana Zhoei dan Dragon akan saling dipertemukan sebagai lawan. Kedua petarung tersebut kini sedang berada di lorong untuk menuju ke arena pertandingan. Setelah sang Pembawa acara menyatakan bahwa pertandingan selanjutnya akan segera dimulai. Maka nama Dragon dan Zhoei langsung dipanggil dan dipersilahkan untuk naik ke atas arena pertandingan.

   Ketika mereka berdua keluar dan menampakan diri mereka di hadapan para penonton. Seluruh tribun langsung bergemuruh, dan tampaknya mereka semua sangat antusias untuk bisa segera menyaksikan pertarungan dari kedua orang yang pernah berseteru tersebut. Sebagian penonton tampak bersorak sambil mendukung Dragon, dan sebagian lagi didominasi oleh para pendukung Zhoei yang jumlahnya lebih banyak daripada para pendukung Dragon, mereka semua berharap supaya Zhoei bisa menjadi juara. Walau kebanyakan dari mereka sudah tahu sifat Zhoei yang sebenarnya. Selain itu, Mereka juga mendukungnya karena dia cantik, dan memiliki kekuatan yang lebih hebat daripada Dragon.



Zhoei berhadapan dengan Dragon.



   Zhoei bisa menjadi lawan yang sangat berbahaya bagi Dragon, karena dia memiliki kekuatan untuk menarik atau mendorong suatu objek yang dilihatnya, maupun yang sudah disentuh oleh telapak tangannya. Jika Dragon mempunyai kecepatan serta kekuatan tingkat tinggi seperti yang dimiliki oleh Rhogi, maka Dragon bisa menghindari tarikan serta meminimalkan dorongan dari kekuatan Zhoei. sedangkan jika Dragon mempunyai kekuatan untuk membuat dirinya tak terlihat seperti yang dimiliki oleh Ajora, maka Dragon bisa terhindar dari pengaruh kekuatan Zhoei, lalu melancarkan serangan secara diam-diam, sekaligus menghindari sentuhan dari telapak tangan Zhoei. Namun Dragon tidak mempunyai semua itu.

   Kekuatan yang dia punya hanyalah pedang yang tidak ingin dia pakai, tali ajaib yang dapat memanjang serta memendek dengan sendirinya, Serta lempengan emas yang dapat menyembuhkan, memunculkan banyak pisau belati juga bisa menyilaukan mata untuk sekejap. Namun tak hanya itu, dia juga memiliki keahlian dalam bertarung, dan semangat yang sangat tinggi. Namun bahkan dengan itu semua, tetap saja Dragon tidak akan bisa terhindar dari pengaruh kekuatan Zhoei, dan entah bagaimana dia bisa menghadapinya. Sepertinya banyak orang yang meragukan Dragon, dan berpikir bahwa Dragon pasti tidak dapat berkutik melawan kekuatan pengendalian milik Zhoei.

   Beberapa saat kemudian, mereka berdua sudah saling berhadapan sambil menatap satu sama lain di atas arena. Zhoei melihat Dragon dengan tatapan meremehkan dan penuh kebencian, sedangkan Dragon melihat Zhoei dengan ekspresi wajah yang sedikit gugup. Seperti sedang merencanakan suatu hal, yang keberhasilannya belum pasti. Saat ini dia sedang memikirkan setiap perkataan yang Rhogi ucapkan kepadanya, yakni sebuah saran untuk dapat mengalahkan Zhoei.

   Zhoei memulai pembicaraan terhadap Dragon. “Sekarang kita akan buktikan, siapa yang paling hebat diantara kita ... Jawabannya tentu saja aku, karena aku akan benar-benar menghajarmu, lalu maju ke babak final.” Ujar Zhoei

   “Jangan seenaknya memutuskan. Kita belum tahu apa yang akan terjadi, satu kesalahan kecil saja yang kau buat, maka akan berakibat fatal untukmu.” Ujar Dragon.

   “Apa yang kau maksud?” Tanya Zhoei kebingungan.

   “Bersiaplah!” Kata Dragon sambil menyiapkan kuda-kuda, serta menadahkan kedua telapak tangannya ke samping. Hal itu membuat Zhoei tertawa karena merasa lucu, sebab dia tahu bahwa apapun yang akan dilakukan oleh Dragon, semuanya akan sia-sia saja.

   Lalu Dragon berbisik kepada Melinda, “Kau sudah siap kan?” Tanya Dragon.

   “Ehm, Walaupun rencanamu itu akan menghabiskan seluruh energi matahari yang selama ini kusimpan. Tapi tidak apa-apa. Ayo kita kalahkan wanita sombong ini !!” Ujar Melinda kepada Dragon.

   Lalu beberapa saat kemudian, Wasit segera menyatakan bahwa pertandingan mereka telah dimulai, sehingga para penonton langsung terlihat serius untuk menyaksikan pertandingan mereka.

   Segera setelah itu, belasan pisau belati langsung muncul dan melayang di atas kepala Dragon secara mengejutkan. Hal itu membuat seisi Stadion menjadi tercengang, termasuk juga Zhoei yang baru tahu bahwa Dragon bisa mengeluarkan pisau belati dalam jumlah yang banyak sekaligus secara bersamaan, dan Semuanya melayang di udara. Menjadikan Dragon terlihat seperti burung merak yang melebarkan ekor indahnya.

   Saat melihat hal itu, Bernie zarr berkata di dalam benaknya, "Kekuatan sihir yang kurasakan dari dalam lempengan emas miliknya itu, tidak salah lagi. Sepertinya itu adalah kekuatan sihir kuno yang pernah kukenal, tapi aku lupa lagi." Ucap Bernie zarr.



Dragon dengan pisau-pisau belati yang melayang di atas kepalanya.



   Lalu tanpa banyak basa-basi, belasan pisau belati itu langsung melesat terbang secara bersamaan dengan cepat, menuju ke arah Zhoei, dan ternyata hal itu langsung membuat ekspresi wajah Zhoei menjadi pucat sekaligus ketakutan. Sepertinya perubahan ekspresi wajah Zhoei itu dikarenakan saking banyaknya objek yang melesat ke arahnya, maka Zhoei tidak dapat fokus untuk melihat dan memilih objek mana yang harus dia kendalikan, jadi dia merasa kesulitan untuk bisa mengendalikan tubuh Dragon, saking banyaknya benda tajam yang sedang mengarah kepadanya. Sementara itu, tanpa jeda, Dragon terus saja memunculkan serta melempar lebih banyak lagi pisau belati ke arah Zhoei, 

  Sehingga Zhoei harus dibuat sibuk untuk menangkis satu-persatu pisau yang berdatangan ke arahnya itu, selain itu Zhoei juga harus berusaha untuk bergerak secara lincah, supaya dia bisa menghindari serangan pisau-pisau belati dalam jumlah banyak itu.

   Dragon mulai membayangkan perkataan dari Rhogi di dalam benaknya, sambil terus melempar, Rhogi berkata. (“Selama ini aku sudah meneliti kekuatan yang dimiliki oleh Zhoei, dari setelah aku melangsungkan pertarungan dengannya, aku juga memperhatikannya saat dia berhasil mengalahkan Ajora ... Zhoei bisa menarik atau mendorong suatu objek yang dia lihat, ataupun yang sudah dia sentuh dengan telapak tangannya. Maka mungkin saja yang dia maksud dengan ‘suatu objek’ tersebut, artinya dia hanya bisa menggunakan kekuatannya itu terhadap satu atau dua objek saja. Namun bagaimana jika kau coba melemparkan banyak objek terhadap dirinya? Apakah dia bisa menjauhkan semua objek tersebut dari dirinya secara bersamaan? atau mungkin tidak. Tapi dari semua informasi tentang dirinya yang sudah kukumpulkan sejauh ini, dia selalu pergi kemanapun sambil didampingi oleh kakaknya yang punya pemukul besi itu. Jika dia menggabungkan kekuatannya dengan kekuatan kakaknya, maka dia hanya tinggal menarik suatu objek kemudian tugas kakaknya adalah memukul objek tersebut dengan keras. Tapi tidak pernah ada yang menyaksikan bahwa dia bisa mengendalikan banyak objek secara bersamaan, maka hal itulah yang harus kau coba manfaatkan! Kau harus melemparkan banyak benda kepadanya. .. Untuk mencoba hal itu, kau bisa menggunakan kemampuan dari pisau belati tanpa batasmu, dan kau harus bisa mengeluarkannya secara cepat juga.”) Ucap Rhogi kepada Dragon.

   Dragon tidak sempat menanggapi perkataan dari Rhogi tersebut, dan hanya berdiam saja dengan mulut yang menganga. Kemudian Rhogi melanjutkan perkataannya kepada Dragon. (“Hanya itu saja saranku untukmu. Jika berhasil membuatnya kerepotan, maka langkah yang selanjutnya harus kau lakukan adalah .... Itu semua tergantung pada dirimu sendiri”) Ucap Rhogi.

   (“Ba- baiklah ... Ja- jangan khawatir, akan kupikirkan segalanya.”) Jawab Dragon kepada Rhogi.

   Dragon juga sempat bertanya kepada Melinda ketika dirinya sedang berada di lorong sebelum memasuki arena pertandingan.

   (“Melly, apakah kau bisa memberikanku pisau belati secara cepat dengan jumlah yang banyak?”) Tanya Dragon kepada Melinda.

   (“Ya, tentu aku bisa.") Jawab Melinda.

   ("Dan apakah kau bisa menerbangkannya secara bersamaan?") Tanya lagi Dragon kepada Melinda.

   ("Tentu saja bisa, tapi seluruh energi sinar matahari yang selama ini telah kusimpan akan cepat habis jika aku melakukan hal itu.”) Jawab Melinda.

   (“Kumohon, untuk saat ini saja ... Aku berjanji, nanti aku akan menjemurmu lebih sering.”) Bujuk Dragon.

   (“Hmm ... Baiklah.”) Melinda menyetujui hal tersebut.

   Dan benar saja, Zhoei yang ternyata tidak bisa menghempaskan terlalu banyak objek secara bersamaan, mulai kewalahan menghadapi aksi dari Dragon, sehingga dia segera memutuskan untuk mendorong tubuhnya sendiri dari lantai, supaya tubuhnya langsung terhempas ke atas udara, dan terhindar dari lesatan pisau-pisau belati dari Dragon. Tapi serangan Dragon tidak hanya sampai disitu saja, Dragon juga langsung melemparkan pisau-pisaunya ke arah atas. Karena Melinda terus memunculkan pisau-pisau belati dalam jumlah yang banyak, untuk menggantikan pisau-pisau belati yang sudah dilemparkan oleh Dragon.

   Dragon tanpa henti-hentinya melemparkan banyak pisau belati kepada Zhoei, bahkan setelah Zhoei berada di atas udara pun. Dragon masih tetap melemparinya dengan pisau belati. Sehingga Zhoei harus selalu menghempaskan tubuhnya ke arah yang berbeda-beda untuk menghindari serangan-serangan dari pisau belati tersebut.



Zhoei menghindari lesatan dari pisau-pisau bleati Dragon.


    Zhoei terus-menerus berusaha dengan susah payah untuk menghindari lesatan-lesatan dari pisau belati yang mengarah kepadanya. Dengan cekatan, dia memantul-mantulkan tubuhnya kesana kemari, dan berhasil terhindar dari banyaknya senjata tajam yang berterbangan di udara itu, lalu setelah mendapatkan momen yang pas, maka dia segera melesatkan tubuhnya ke arah Dragon. Sehingga ketika dihadapannya sudah tidak ada lagi pisau belati yang sedang melesat, maka selanjutnya dia hanya tinggal menjulurkan tangannya ke arah Dragon untuk menggunakan kekuatannya terhadap lawannya tersebut.

   Ternyata perlu perjuangan yang keras, serta momen yang tepat bagi Zhoei untuk bisa mendekat dan mengarahkan langsung tangannya ke arah Dragon, yang tidak sempat untuk mengganti arah dari lemparan pisau belatinya. Sehingga Dragon tidak dapat menjauhkan Zhoei yang saat ini sudah semakin dekat dengannya, lalu ketika tangan Zhoei sudah diarahkan tepat ke hadapan Dragon, maka seketika itu juga tubuh Dragon langsung tersentak, seperti ada yang mendorong tubuhnya secara paksa. Dan akhirnya tubuh Dragon langsung  terlempar ke arah belakang, sehingga pisau-pisau belati yang tadinya melayang di sekitar dirinya, jadi jatuh berserakan di lantai.

   Hal itu membuat tensi para penonton yang sedang tegang, berubah menjadi riuh dalam seketika. Karena Dragon yang sempat membuat Zhoei kesusahan, kini telah berhasil dijatuhkan oleh Zhoei, dan tentunya kini Zhoei juga bisa mengendalikan tubuh Dragon dengan sesuka hatinya. Dia pasti akan menerbangkan tubuhnya sendiri ke atas. Setelah itu menggunakan jurus pamungkasnya, yakni Thousand gravity, terhadap Dragon.

   Namun apa yang Zhoei dan pendukungnya pikirkan, rupanya tidak terjadi. Karena ketika dalam keadaan jatuh tersungkur, Dragon segera mendaratkan tangannya terlebih dahulu ke lantai, lalu memutarkan tubuhnya, sehingga tubuhnya bisa mendarat dengan selamat, tanpa menghantam lantai dan terkapar. Kemudian cahaya yang menyilaukan mata mulai terpancar dari Melinda (lempengan emas yang ada di bahunya). Sehingga membuat semua orang yang ada disana jadi tidak bisa melihat apa yang terjadi selanjutnya.

  Ketika cahaya yang menyilaukan mata itu muncul walaupun hanya sekejap. Bahkan Kalpen (Kakak Zhoei) yang melihat pertandingan itu dari tribun penonton, juga dibuat terkejut sekaligus takut, karena dia mencemaskan adiknya.

  Lalu tiba-tiba, seiring dengan berlalunya waktu, cahaya silau mulai redup sehingga pertarungan di arena dapat kembali nampak, maka perlahan-lahan seluruh penonton mulai dapat menyaksikan kembali jalannya pertarungan antara Zhoei melawan Dragon tersebut.

   Namun hal yang mengejutkan terjadi. Ketika sosok dari kedua petarung itu mulai terlihat lag. Ternyata para penonton langsung disuguhkan oleh sebuah pemandangan yang membuat mata mereka jadi benar-benar terbelalak, saking tercengangnya mereka semua.



Dragon sudah mengikat tubuh Zhoei, sehingga Zhoei tidak bisa melakukan apa-apa lagi.


   Karena yang terjadi saat ini adalah, Dragon terlihat sedang berdiri sambil memegang ujung tali, sedangkan Zhoei terlihat sedang dalam keadaan terikat, dan tidak bisa bergerak sama sekali. Walaupun dia berusaha untuk meronta-ronta, namun percuma saja. Karena ikatan dari tali tersebut sangatlah kencang.

   Ternyata sebelumnya, Dragon memanfaatkan momen ketika posisi Zhoei sudah cukup dekat dengannya, sehingga Dragon bisa melancarkan rencana mengikat tubuh Zhoei dengan mudah. Dengan memanfaatkan kilatan cahaya sekejap yang membuat keberadaan Dragon jadi tidak dapat diketahui oleh Zhoei. Lalu Dragon segera bergerak dengan cepat mengeluarkan tali ajaibnya yang kemudian dia gunakan untuk mengikat tubuh Zhoei, dengan sangat cekatan Dragon melakukan hal tersebut selama efek cahaya silau masih berlangsung terhadap para penonton termasuk Zhoei, sehingga akhirnya dia berhasil mengikat tubuh Zhoei menggunakan tali ajaibnya yang sangat penurut itu hingga benar-benar erat. Dibutuhkan kelihaian yang sangat tinggi untuk bisa melakukan hal tersebut.

   Tadinya Dragon ingin mengikat tubuh Zhoei di awal pertandingan, namun karena kekuatan yang dimiliki oleh Zhoei, maka hal itu tidak mungkin bisa dilakukan dengan mudah. Maka dari itu, Dragon memanfaatkan serangan pisau belati yang banyak, supaya Zhoei kewalahan dan mencari celah untuk bisa mendekati Dragon, maka setelah itu Dragon pun bisa mulai menjalankan aksinya, sebab tubuh Zhoei sudah dekat dengannya.

   Sementara itu di ruang perawatan, Tatsui dan Glauss yang sedang menyaksikan pertandingan tersebut lewat bola kristal dan suara dari burung penyiar. Langsung tersenyum dengan sumringah saat melihat apa yang sudah dilakukan oleh Dragon. Mereka berdua sangat senang karena Dragon bisa mengatasi kekuatan milik Zhoei, dengan cara yang cerdik dan tindakan yang cepat.

   Sedangkan Zhoei yang sedang dalam keadaan terikat, tampak tidak terima, dan terus menerus berontak untuk melepaskan dirinya. Namun dia tetap tidak bisa meloloskan diri, karena tangannya tidak bisa diayun, walau sekeras apapun dia mencoba. Maka dari itu Dragon langsung berbicara kepadanya.

   “Sudah kubilang, satu kesalahan kecil saja yang kau perbuat, maka akan berakibat fatal terhadapmu, iya kan? ... Tadi sebelum pertarungan kita dimulai, kau tampak hanya santai-santai saja karena menganggap bahwa aku ini bukanlah tandinganu, maka dari itu kau tidak mempersiapkan dirimu sama sekali. Karena kau berpikir bahwa dirimu akan mengalahkanku dengan mudah. Namun akhirnya semua tidak berjalan sesuai dengan yang kau pikirkan, iya kan? ... Lain kali jangan sembarangan meremehkan orang lain. Sekarang, kau sudah kalah. Menyerahlah.” Ucap Dragon.

   “Jangan berbicara seenaknya! Aku belum kalah! Aku tidak akan menyerah walau apapun yang terjadi !!” Ujar Zhoei dengan penuh emosi. Dia belum bisa dinyatakan kalah, jika dirinya masih belum menyerah ataupun masih belum pingsan.

   “Oke, baiklah kalau begitu. Tidak ada cara lain lagi.” Ucap Dragon sambil berjongkok, untuk mendekatkan dirinya dengan Zhoei yang sedang dalam keadaan terikat dibawah.

   Zhoei terus mendongakan kepalanya sambil menatap Dragon dengan sorotan mata tajam. Lalu tiba-tiba Dragon langsung menjitak kepala Zhoei dengan cukup keras, hingga wajah Zhoei langsung mencium lantai (Menghantam lantai) dengan seketika. Dan mengakibatkan Zhoei jadi tak sadarkan diri saat itu juga.

   Semua orang yang melihat hal tersebut, sontak langsung berteriak karena kaget. Saat menyaksikan Dragon yang tanpa segan telah mengakhiri pertarungan itu hanya dengan satu pukulan. 

    "EEEEEEEEHH !!!”

   Bahkan Bernie zarr sampai berdiri dari kursinya, dengan mulut yang menganga lebar. Tak hanya seluruh penonton di Stadion saja yang kaget, tetapi yang menyaksikan dari bola kristal juga semuanya terkejut. Termasuk juga kakaknya Zhoei yang bernama Kalpen, dia membuka mulut selebar-lebarnya, sambil menunjukan ekpsresi wajah terkejut yang sangat dramatis, seakan tak percaya bahwa adiknya berhasil dikalahkan.




Kakak Zhoei sangat terkejut, karena adiknya sudah dikalahkan dengan mudah.



   Setelah melihat hal tersebut, sang Wasit segera menyatakan bahwa Dragon adalah pemenangnya, sehingga seluruh penonton langsung bersorak karena takjub, mereka merasa senang dan terpukau setelah menyaksikan kemenangan Dragon yang diluar dugaan itu. Sedangkan sebagian orang yang lain masih tidak percaya bahwa Zhoei telah dikalahkan. Bahkan beberapa dari mereka terlihat kesal, karena Dragon telah mengalahkan peserta favorit mereka. Tetapi Dragon hanya melakukan hal yang harus dia lakukan, supaya bisa menang dan segera mengakhiri pertandingan tersebut.

   Dragon masih berdiri di atas arena pertandingan. Dia merasa sedikit heran, karena ternyata pertandingannya dengan Zhoei tidak menyebabkan arena pertandingan tersebut sampai hancur berantakan, tak seperti pertandingan-pertandingan yang sebelumnya, dimana arena pertandingan tersebut benar-benar dihancurkan oleh para peserta yang bertanding. Tapi Dragon tidak terlalu memikirkan tentang hal itu, saat ini Dragon hanya ingin menikmati serta meresapi kemenangan yang telah dia raih, sambil berdiri disamping tubuh Zhoei yang sedang tak sadarkan diri dalam keadaan terikat oleh tali.



Susunan nama peserta Turnamen.


   Dengan berakhirnya pertandingan antara Zhoei melawan Dragon, maka Turnamen Kota Togu babak Semifinal telah resmi selesai. Dan pada keesokan harinya, pertandingan Final antara Dragon melawan Gill akan dilaksanakan di tempat yang sama, yaitu di Stadion Amritzer. Kira-kira, siapa diantara mereka berdua yang akan menjadi juaranya?



Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 23


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 21



Poin-poin penting cerita :

  • Babak semifinal Turnamen Kota Togu telah berjalan separuhnya, setelah sebelumnya Gill telah berhasil mengalahkan Master Big hit, maka selanjutnya giliran Dragon yang harus melawan Zhoei. Tapi sebelum pertarungan mereka dimulai, ada jeda sekitar 15 menit. Untuk menunggu arena pertandingan selesai diperbaiki.
  • Dragon memanfaatkan waktu jeda tersebut untuk melihat keadaan Gill yang sedang diobati bersama dnegan Master Big hit di ruang perawatan. Disana Dragon bertemu dengan Rhogi (murid Master Big hit) Yang juga sedang menunggu keadaan gurunya disana.
  • Dragon berbincang-bncang dengan Rhogi, lalu Rhogi berniat untuk memberi saran kepada Dragon, supaya Dragon bisa mengalahkan Zhoei di pertarungan nanti. Katanya selama ini Rhogi telah mengumpulkan banyak informasi mengenai Zhoei. Tepat setelah dirinya sudah dikalahkan oleh Zhoei. Lalu tak lama kemudian, pertandingan antara Dragon melawan Zhoei pun dimulai.
  • Dragon segera menuruti saran yang diberikan oleh Rhogi, yaitu dia mencoba untuk melesatkan puluhan pisau belati ke arah Zhoei secara bersamaan. Karena sebelumnya Rhogi bilang bahwa kekuatan Zhoei itu kemungkinan hanya bisa mengendalikan satu atau dua buah objek saja. Jadi sebaiknya Dragon mencoba untuk melesatkan objek yang sangat banyak secara bersamaan kepadanya. Dan Rhogi sangat yakin dengan pendapatnya tersebut.
  • Dan ternyata benar saja, Zhoei tidak bisa mengendalikan atau menghempaskan objek yang terlalu banyak secara bersamaan, maka dia berusaha untuk memantul-mantulkan tubuhnya kesana-kemari supaya bisa menghindari lesatan-lesatan dari pisau belati yang dilempar oleh Dragon itu.
  • Lalu akhirnya Zhoei mendapatkan momen untuk bisa mendekat ke arah tubuh Dragon, sehingga kemudian dia bisa mengendalikan tubuh Dragon, dan membuat tubuh Dragon tersungkur ke belakang.
  • Namun ternyata Dragon segera memanfaatkan hal tersebut, untuk melancarkan sebuah taktik yang telah dia persiapkan. Yakni dia langsung memunculkan sinar yang menyilaukan mata, tepat setelah Zhoei sudah berada dekat dengannya. Lalu Dragon segera mengeluarkan tali ajaibnya, dan menggunakannya untuk mengikat tubuh Zhoei dengan cepat dan erat.
  • Maka setelah itu, Zhoei jadi tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dan hal itu membuat seluruh penonton menjadi kaget, terutama kakak Zhoei.
  • Lalu, karena Zhoei memutuskan untuk tidak akan pernah menyerah. Maka Dragon langsung menjitak kepalanya, hingga wajah Zhoei menghantam tanah dengan seketika, dan menyebabkan Zhoei langsung tak sadarkan diri.
  • Oleh karena itu, sang Wasit langsung menyatakan Dragon sebagai pemenangnya. Karena Zhoei sudah dianggap tidak bisa lagi melanjutkan pertandingan tersebut.
  • Maka yang berhak maju dan akan saling bertarung di babak Final nanti adalah Gill dengan Dragon. Mereka berdua akan bertarung untuk menentukan siapa diantara mereka berdua yang akan menjadi Juara dari Turnamen Kota Togu.

No comments:

Post a Comment