Friday, February 8, 2019

Journey of the Dragon Chapter 23

Chapter 23 : Best friend



Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 23.


   Babak semifinal dari Turnamen Kota Togu, telah selesai diselenggarakan. Selama seharian penuh, para penonton telah disuguhkan oleh deretan pertandingan dalam perhelatan Turnamen Kota Togu tersebut, dan kini akhirnya para penonton telah bubar dari Stadion Amritzer. untuk beristirahat di rumah mereka masing-masing. Lalu besoknya kembali lagi kesana, untuk menyaksikan pertandingan babak Final, dari Turnamen Kota Togu.

   Sebelumnya ada 4 orang peserta yang telah selesai melangsungkan pertarungan dalam babak semifinal Turnamen tersebut. Yakni Gill melawan Master Big hit, dan Zhoei melawan Dragon. Tapi kini hanya tinggal 2 orang peserta saja yang tersisa, yaitu Gill dan Dragon. Mereka berdua berhasil lolos dan melaju ke babak selanjutnya, yakni babak Final yang akan diselenggarakan besok.



Susunan nama peserta Turnamen.



   Sedikit mengulas pertarungan yang telah dijalani oleh Gill melawan Master Big hit. Gill berhasil mengalahkan Master Big hit, dengan menggunakan potensi penuh dari pedang H butcher miliknya, bahkan saking dahsyatnya kekuatan dari monster Grood yang tersembunyi dalam pedang tersebut, sampai-sampai dapat menghancurkan pertahanan mutlak dari Master Big hit, hingga membuat sang Master sampai terluka parah lalu ambruk dan tak sadarkan diri. Namun setelah dinyatakan sebagai pemenang dari pertarungan tersebut, Gill juga menyusul Master Big hit, dan sama-sama ambruk tak sadarkan diri. Karena keduanya mengalami kelelahan luar biasa dan kondisi luka yang cukup parah.

   Di pertarungan yang kedua, yakni pertarungan yang dijalani oleh Dragon, tampaknya berjalan lebih mudah daripada yang dibayangkan oleh semua orang. Karena pada awalnya, semua orang mengira bahwa Dragon tidak mungkin bisa mengalahkan Zhoei. Itu semua dapat dipastikan dari perbedaan kekuatan yang mereka miliki. Zhoei bisa menarik serta mendorong suatu objek yang terlihat olehnya, ataupun yang sudah disentuh oleh telapak tangannya.

   Sedangkan Dragon hanya punya pedang yang tidak ingin dia pakai, tali ajaib yang bisa memanjang serta memendek dengan sendirinya, dan Melinda (lempengan emas yang bisa mengeluarkan pisau belati, mempunyai kekuatan penyembuhan, dan bisa memancarkan cahaya yang menyilaukan mata). Namun walaupun dia mempunyai semua senjata itu, jika Zhoei berhasil mengendalikan tubuhnya dan membuat Dragon dihajar habis-habisan, maka tamatlah sudah riwayat Dragon. Maka dari itu kemungkinan menang bagi Dragon sangatlah tipis, karena Dragon tidak mempunyai kecepatan super ataupun kekuatan untuk menghilangkan dirinya, supaya dia bisa terhindar dari pandangan Zhoei.

   Tapi ternyata Dragon mempunyai cara supaya dirinya bisa selamat dari kekuatan Zhoei, karena sebelum dia melangsungkan pertarungan tersebut, Dragon sempat mendapatkan sebuah saran dari Rhogi (Murid Master Big hit yang pernah dikalahkan oleh Zhoei). Rhogi berkata dengan sangat yakin bahwa, kekuatan Zhoei memiliki batasan serta kekurangan. Jika deskripsi kekuatan Zhoei adalah, dia bisa menarik atau mendorong suatu objek yang dilihatnya atau telah disentuh olehnya, maka mungkin yang dimaksud dengan ‘suatu objek’ itu adalah hanya satu atau dua objek saja. Lalu bagaimana jika Dragon mencoba untuk melemparkan banyak objek ke arah Zhoei secara bersamaan? Apakah Zhoei bisa menggunakan kekuatannya untuk menepis semua objek tersebut, ataukah tidak? Tapi sepertinya Rhogi sangat yakin dengan apa yang dia katakan itu, karena setelah kekalahannya dari Zhoei, Rhogi telah banyak mencari informasi tentang Zhoei dari berbagai sumber. Maka, Rhogi menyarankan kepada Dragon untuk mencoba sarannya dalam pertarungannya melawan Zhoei nanti, dengan cara melemparkan banyak pisau belati ke arah Zhoei secara bersamaan.

   Dan ternyata benar saja, saat pertarungan antara Zhoei melawan Dragon telah dimulai, Dragon segera melakukan hal itu dengan cepat, sehingga Zhoei sempat terkejut lalu malah menghindari semua lesatan dari pisau belati tersebut. Itu artinya dia tidak dapat mengatasi objek yang jumlahnya sangat banyak secara bersamaan, apalagi jika yang sedang melesat ke arahnya itu adalah pisau-pisau tajam yang sangat berbahaya jika sampai terkena tubuhnya.

   Zhoei terus-menerus membuat dirinya terhempas kesana-kemari menggunakan kekuatannya, hingga dia jadi sangat kewalahan untuk menghindari lesatan-lesatan dari pisau belati yang dilempar oleh Dragon tersebut. Lalu pada akhirnya, dia berhasil menemukan momen yang tepat untuk mendekati tubuh Dragon, setelah itu dia langsung menggunakan kekuatannya untuk membuat tubuh Dragon jadi terhempas dan tersungkur ke belakang. Namun dengan cekatan, tangan Dragon langsung bertumpu pada lantai supaya tubuhnya tidak tersungkur, dan setelah Dragon dapat mendarat dengan selamat, maka lempengan emas di pundak Dragon langsung mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata, sehingga membuat mata semua orang jadi tidak bisa melihat untuk sejenak. Lalu setelah semua orang sudah dapat melihat kembali. Maka mereka dibuat terkejut oleh pemandangan yang ada di tengah arena pertandingan, karena ternyata Zhoei sudah dalam keadaan terikat dan kesulitan untuk bisa melepaskan diri.

   Lalu beberapa saat kemudian, karena Zhoei terus menerus berontak serta tidak mau menyerah, maka Dragon terpaksa harus menjitak kepala Zhoei dengan cukup keras, sehingga Zhoei akhirnya jadi tak sadarkan diri dibuatnya. Maka setelah itu sang Wasit segera menyatakan Dragon sebagai pemenangnya. Hal tersebut berarti bahwa Dragon lah yang akan menghadapi Gill di babak Final nanti.



Gill dan Dragon, dengan senjata mereka masing-masing.



   Para pendukung Dragon tentunya sangat senang, ketika mengetahui bahwa jagoan mereka telah berhasil lolos ke babak final, sesudah berhasil mengalahkan Zhoei yang banyak difavoritkan oleh sebagian besar penonton lain itu. Sedangkan bagi para pendukung Zhoei, mereka semua merasa kecewa dan langsung muram. Ketika jagoannya itu telah dinyatakan tersingkir dari Turnamen Kota Togu, dan tidak dapat melanjutkan lagi perjuangannya ke babak final. Tetapi yang paling kecewa serta bersedih, tentu saja adalah kakak Zhoei, yang bernama Kalpen. Sepertinya dia tidak terima atas kekalahan yang diderita oleh adiknya tersebut, sehingga saat itu dia terus saja memperhatikan Dragon dengan tatapan penuh amarah. Kakak beradik itu memang sama-sama memiliki sifat angkuh.

   Sementara itu, Bernie zarr yang menyaksikan pertarungan mereka berdua di tribun khusus peserta, hanya melotot sambil menganga. Karena dia merasa tidak percaya bahwa Dragon telah mengalahkan Zhoei dengan begitu mudahnya. Walaupun Zhoei memiliki kekuatan yang lebih menguntungkan, tapi ternyata Dragon bisa mengalahkannya, dan membuat semua orang sampai terkejut dengan semua itu.

   Namun bagi Dragon, tentu saja itu semua tidaklah mudah, karena butuh perhitungan yang tepat, serta keahlian yang mendukung pergerakannya untuk bisa mengelabui serta membuat Zhoei terjerat ke dalam perangkapnya. Lalu Bernie mulai menenangkan dirinya sendiri, walaupun dia masih tidak percaya dengan hasil akhir dari pertarungan tersebut, sama seperti ketika dirinya dikalahkan oleh Dragon waktu itu. Tapi pada akhirnya dia hanya bisa menerima serta meratapi hal tersebut.

   Babak semifinal telah usai, dua orang yang berhasil lolos untuk maju ke babak final adalah Gill dan Dragon. Pertandingan mereka berdua akan dilakukan besok. Lalu akhirnya waktu petang telah tiba, semua penonton telah pulang dari Stadion Amritzer untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Sekarang keadaan di Stadion Amritzer menjadi benar-benar sepi.

   Sementara itu, di suatu tempat dalam Stadion Amritzer. Tatsui terlihat sedang berjalan berduaan bersama dengan Glauss untuk menuju ke ruang perawatan dimana Gill sedang berada. Tatsui berjalan dengan senyum sumringah yang tampak menghiasi wajahnya, karena dia telah menyaksikan temannya berhasil lolos ke babak final. Tak disangka, ternyata yang akan saling bertarung di babak final nanti adalah kedua temannya sendiri, yakni Gill dan Dragon. Namun itu bukanlah masalah baginya, karena Glauss telah menjelaskan kepada Tatsui, bahwa Dragon dan Gill sudah saling membuat janji untuk bisa bertemu dan bertarung di babak final nanti. Dan siapapun yang menjadi pemenangnya, tidak akan mempengaruhi hubungan pertemanan mereka sama sekali.

   Hal itu membuat Tatsui merasa lega, sehingga dirinya jadi tidak memiliki rasa kecemasan sama sekali terhadap kedua temannya itu. Di sepanjang perjalanan tersebut, Glauss berbicara panjang lebar dengan Tatsui, untuk menghibur serta memperbaiki suasana hatinya setelah dia baru saja siuman sore tadi. Beberapa saat kemudian Glauss mulai teringat akan sesuatu, yakni tentang pesan yang ingin Dragon sampaikan terhadap Tatsui jika dia sudah siuman.

   “Oh iya, aku punya pesan dari Dragon untukmu.” Kata Glauss kepada Tatsui.

   “Pesan apa?” Tanya Tatsui, kebingungan.

   “Dia bilang ... Jangan khawatir. Apapun yang terjadi, Desamu akan tetap diperbaiki ... Itu saja pesannya.”

   Kemudian Tatsui segera menghentikan langkah kakinya dan terdiam sejenak setelah mendengarkan pesan tersebut, dia seakan sedang memikirkan sesuatu. Lalu Tatsui mulai bertanya lagi kepada Glauss, “Apa yang Dragon maksud?”

   “Entahlah, aku juga tidak begitu mengerti. Mungkin hanya kalian berdua saja yang tahu artinya.” Jawab Glauss.

   “Aku memang memiliki sebuah harapan untuk bisa memperbaiki Desaku kembali, dengan menggunakan uang hadiah yang kudapatkan dari Turnamen ini, tapi harapan itu sekarang sudah hilang ... Namun walaupun begitu, aku tidak akan berhenti berusaha sampai disini. Tentu saja aku akan mencoba untuk mengumpulkan uang di tempat lain ... Jadi jika Dragon bilang bahwa 'apapun yang terjadi, Desaku akan tetap diperbaiki.' Itu memang sudah pasti kan? Karena memang itulah yang akan selalu kuusahakan.” Ucap Tatsui.

   “Kurasa bukan itu yang dimaksud oleh Dragon ... Se- sepertinya yang dimaksud oleh Dragon adalah, mengenai uang hadiah yang akan dia dapat jika dia bisa jadi Juara nanti.” Kata Glauss.

   “Maksudnya?” Tatsui tambah kebingungan.

   “Ku- kurasa Dragon berniat untuk memberikan semua uang itu kepadamu, supaya bisa kau gunakan untuk memperbaiki Desamu.” Kata Glauss menjelaskan.

   “Hah? Kenapa dia harus melakukan hal itu?” Ucap Tatsui sambil sedikit terkejut.

   “Dia kelihatannya sangat peduli padamu, Dragon tidak ingin kau bersedih.” Jawab Glauss.

   “Tapi aku tidak....” Ucap Tatsui.

   Sebelum Tatsui menyelesaikan kalimatnya, Kemudian terdengar suara dari belakang mereka berdua, yang berkata. “Jangan bicara seperti itu.”

   Sontak saja Glauss dan Tatsui langsung merasa terkejut saat mendengar suara itu. Hingga membuat mereka berdua langsung menoleh ke arah belakang untuk melihat sosok yang sudah mengucapkan kata-kata tersebut. Yang ternyata adalah Dragon, orang yang saat itu sedang dibicarakan oleh mereka berdua.



Kehadiran Dragon mengagetkan Glauss juga Tatsui.



   Sepertinya Dragon sudah berjalan sambil mengikuti mereka berdua sedari tadi, setelah dia selesai melangsungkan pertandingannya melawan Zhoei, Dragon bergegas ke tempat perawatan wanita untuk melihat keadaan Tatsui, namun saat itu Tatsui dan Glauss sedang berjalan menuju ke tempat Gill dirawat, maka dari itu Dragon bisa mengikuti mereka dari belakang.

   Perkataan yang Dragon ucapkan kepada Tatsui barusan, adalah untuk menegaskan kepada Tatsui, supaya Tatsui jangan menolak, dan harus mau menerima niat baiknya, yang ingin membantu Membiayai perbaikan Desa Tatsui.

   Lalu Tatsui mulai mengajukan pertanyaan kepada Dragon. “Apakah yang dikatakan oleh Glauss itu memang benar?”

   “Ya ... Desamu akan tetap diperbaiki walau apapun yang terjadi, Aku akan memberikan seluruh uang hadiah yang kudapat, kepadamu.” Jawab Dragon.

   Lalu Tatsui mulai mengutarakan pendapatnya untuk menolak hal tersebut, “Tidak ... aku sendiri'lah yang akan berusaha untuk mengumpulkan uang demi Desaku. Aku tidak akan melibatkanmu dalam urusanku, apalagi jika harus sampai menggunakan uang yang sudah kau dapatkan dengan susah payah, untuk membantu orang yang baru beberapa hari kau kenal ... Kau tidak perlu melakukan hal itu, apalagi sampai mencemaskanku, aku baik-baik saja.” Kata Tatsui kepada Dragon.

   “Mau baru hanya beberapa hari, satu hari, ataupun satu menit aku mengenalmu. Itu tidak menjadi masalah bagiku, aku bebas membantu siapa saja yang kuinginkan. Terutama warga Di Desamu yang sedang kesusahan. Jangan berbohong padaku ... Demi Desamu, aku tahu di dalam lubuk hatimu yang terdalam, kau pasti sangat bersedih. Tapi kau berusaha untuk tetap tegar” Ucap Dragon kepada Tatsui.

   “A- aku, tidak ...” Tatsui berusaha untuk menahan perasaannya.

   “Ekspresi wajahmu yang selama ini begitu antusias, membicarakan tentang Turnamen, di sepanjang perjalanan kita menuju ke Kota Togu. Sekarang sudah tidak kelihatan lagi, semenjak kau harus berhadapan dengan Gill ... Dan kini setelah harapanmu sirna, maka kau memutuskan untuk mengumpulkan uang dari sumber lain ... Dengan cara apa? Menyelesaikan setiap tugas yang ada di papan pengumuman kota? Itu akan memakan waktu yang sangat lama. Para penduduk di Desamu tidak harus menunggu selama itu, jika harapanmu untuk menjuarai Turnamen ini telah sirna, maka aku siap untuk menjadi pengganti dirimu. Jadi ijinkan aku untuk menjadi harapanmu yang selanjutnya.” Kata Dragon dengan ekspresi wajah yang sangat serius.

   “Ke- kenapa kau sampai harus melakukan hal itu? Kau tidak perlu melakukannya! Kau tidak perlu memberikanku hal lain lagi, aku sudah cukup banyak merepotkanmu dan menjadi beban bagimu selama ini.” Tatsui mulai melampiaskan emosinya.

   “Apa maksudmu? Aku melakukan semua ini bukan karena terpaksa, tapi aku melakukan semua ini karena kita adalah teman. Kau adalah teman baikku, selama ini kita selalu saling membantu dan saling menjaga. Jangan lupa, tanpamu aku tidak akan bisa berada di Turnamen ini, benar bukan?” Kata Dragon.

   Air mata mulai menetes di wajah Tatsui, lalu dia berkata. “Tapi tetap saja, kau tidak perlu melakukan hal itu demi diriku atau Desaku. Karena aku menjadi temanmu bukan untuk memanfaatkan dirimu.” Ucap Tatsui.

   “Tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan. Lagipula aku tidak terlalu membutuhkan uang yang bisa merubahku menjadi bangsawan dalam sekejap itu. Aku ingin ... menginvestasikannya pada hal lain, yaitu pada Desamu. Jadi kau harus menerimanya, lalu menggunakannya untuk memperbaiki Desamu. Maka dengan begitu aku jadi punya alasan untuk mengunjungi Desamu suatu hari nanti, dan melihat telah digunakan untuk apa saja uang investasiku tersebut. Bagaimana menurutmu? Dengan begitu kau tidak harus menganggapnya sebagai beban lagi kan? Ini semua bukan demi dirimu, tapi demi Desamu. Jadi mau tidak mau pokoknya kau harus menerimanya.” Ucap Dragon kepada Tatsui.

   Maka setelah itu Tatsui sudah tidak bisa lagi membendung air matanya, lalu akhirnya dia menangis dan mengesampingkan Dulu sosok Petarung sejati miliknya. Itu semua karena dia terharu, Sebab Dragon sudah banyak membantunya dari semenjak pertama kali mereka bertemu, dan sekarang dia malah mau memberikan semua uang hadiah yang akan didapatkannya jika dia jadi juara nanti kepada Tatsui, supaya Tatsui tidak benar-benar kehilangan harapan ... Karena harapan tersebut telah kembali menyala lagi. Oleh karena itu, kini Tatsui benar-benar menganggap Dragon sebagai teman terbaiknya.

   Dragon memang tidak terlalu mementingkan tentang uang hadiah yang akan didapatkannya jika dia menjadi juara dari Turnamen Kota Togu, karena hal yang sebenarnya paling dia inginkan adalah jamuan makan di dalam Istana, supaya dia dapat mencuri bola Aporion dari Istana Kerajaan Nexus, lalu membawanya kepada Flaur, sehingga dirinya bisa terbebas dari kekang batu mantra milik Flaur yang ada di dalam tubuhnya, lalu mendapatkan informasi dari Flaur tentang dimana Night crow berada. Hanya itu saja ambisi yang dimiliki oleh Dragon

   Ditambah lagi, Dragon mengetahui sebuah fakta bahwa yang telah menghancurkan Desa Tatsui adalah Flaur beserta para anak buahnya. Namun Dragon merahasiakan tentang hubungannya dengan Flaur, terhadap Tatsui dan semua orang. Bahwa saat ini dirinya sedang bekerja untuk Flaur, dan dia tidak boleh menceritakan tentang hal itu kepada orang lain. Karena jika dia sampai menceritakan kepada orang lain tentang hubungannya dengan Flaur, maka batu mantra yang ada di tubuhnya akan menimbulkan gejala menyakitkan, dan bahkan bisa meledak.

   Lalu Dragon mulai menegaskan lagi kepada Tatsui, tentang niatannya untuk memperbaiki Desa Tatsui. “Tatsui dengarlah. Harapanmu belum pupus, masih ada aku disini yang akan memenangkan hadiah itu, dan aku akan memberikan semua uang hadiah itu kepadamu, bukanlah tanpa alasan ... Itu semua karena kau lebih membutuhkannya daripada diriku, dan ada seseorang yang kukenal. Yang pastinya akan sangat senang jika aku memberikan semua uang itu kepadamu.” Ucap Dragon.

   Maksud dari ucapan Dragon tentang orang yang dikenalnya itu, adalah pria tua yang dia temui di dalam penjara yang ada di Kastil Flaur. Pria tua itu bercerita bahwa dirinya adalah seorang Kepala Desa dari daerah timur yang Desanya telah diserang serta dihancurkan oleh Flaur. Cerita dari pria tua itu sama persis seperti cerita yang pernah Tatsui sampaikan kepada Dragon, bahkan tentang lokasinya pun sama. Yakni di daerah timur. Jadi Dragon berasumsi bahwa Pria tua yang ada di dalam penjara itu, mungkin saja memiliki hubungan dengan Tatsui.

   Tatsui tampak kebingungan tentang siapa orang yang Dragon maksud tersebut. Lalu Dragon melanjutkan perkataannya kembali, “Kita harus selalu optimis ... Jika kita optimis, pasti akan selalu ada jalan bagi setiap kesusahan yang sedang kita hadapi ... Aku optimis bahwa besok aku pasti akan menang. Kau juga harus optimis, bahwa Desamu pasti akan bisa segera diperbaiki.” Kata Dragon sambil sedikit tersenyum.

   Lalu Tatsui tidak bisa berkata apa-apa lagi, untuk menanggapi perkataan dari Dragon tersebut. Sehingga dia hanya tersenyum sambil mengangguk kepada Dragon, dengan air mata yang membasahi wajahnya. Sedangkan Glauss, terlihat sangat berusaha keras untuk menahan air matanya, namun tetap saja keluar, sampai membanjiri pakaian yang dikenakannya. Lalu dia berkata di dalam benaknya.

   “Kenapa aku selalu terlibat di tengah-tengah konflik emosional, dalam hubungan pertemanan mereka ... Hiks, hiks.” Ucap Glauss sambil menangis terisak-isak.

   Lalu beberapa saat kemudian, seorang perawat wanita terlihat berjalan menghampiri Dragon dan kawan-kawannya disana. Sepertinya ada sesuatu yang akan disampaikan oleh si perawat itu kepada mereka. Beberapa saat kemudian, Perawat itu mulai berbicara kepada mereka “Maaf mengganggu pembicaraan kalian ... Sesuai dengan kebijakan dari Stadion Amritzer, maka para Peserta Turnamen ataupun warga sipil tidak diperbolehkan berada di dalam lingkungan Stadion saat hari sudah mulai malam.” Ucap Perawat tersebut.

   “Tapi kami sedang menuju ke ruang perawatan khusus laki-laki, untuk menjenguk teman kami.” Kata Dragon kepada Perawat itu.

   “Oh, jika hari sudah mulai malam. Pasien yang sedang menjalani perawatan di dalam Stadion ini akan dipindahkan ke Rumah sakit untuk menjalani pengobatan yang lebih memadai. Jadi sepertinya teman anda saat ini sudah dibawa ke Rumah sakit, ketika petang tadi." Ucap Perawat itu menjelaskan.

   “Oh, begitu ya. Terima kasih atas pemberitahuannya.” Ucap Tatsui dan kawan-kawannya.

   “Sama-sama.” Lalu setelah mengatakan hal tersebut, si Perawat wanita itu segera pamit dan pergi meninggalkan mereka. Kemudian Tatsui yang mengkhawatirkan kondisi Gill, segera mengajak Dragon dan Glauss untuk ikut pergi ke Rumah sakit bersamanya. Bagaimanapun juga Gill adalah teman mereka, walaupun Gill adalah lawan yang harus dihadapi oleh Dragon dalam babak final nanti.

   Ya, saat ini Gill dan Master Big hit memang sedang berada di suatu tempat yang disebut Rumah sakit. Di negeri Azhuloth ini, walaupun masih berupa Kerajaan-kerajaan, tapi banyak benda ataupun hal-hal yang sudah terbilang canggih serta modern. Itu semua berkat teknologi dan kekuatan sihir yang selama ini telah dikembangkan oleh orang-orang pintar yang menghuni Negeri Azhuloth.



Flaur sedang duduk sambil terus memperhatikan Dragon.


   Sementara itu, di Kastil milik Flaur. Sang Penyihir jahat itu sedang duduk di kursi singgasananya, sambil merasa bosan karena tidak ada yang dapat diajak bicara selain para pelayan serta budak-budaknya. Sepertinya Krypt dan Mailon (Dua anak buah kepercayaannya) Sudah tidak ada bersamanya semenjak kepergian Dragon menuju ke Kerajaan Nexus.

   Apa mungkin, Flaur memerintahkan mereka berdua untuk pergi menyusul Dragon kesana, karena Flaur sudah tidak sabar untuk segera menggenggam bola Aporion di tangannya, yang sangat dia idam-idamkan itu? Tapi jika itu memang benar, maka dia hanya tinggal membuat batu mantra yang ada di dalam pundak Dragon berdenyut keras, sehingga menyebabkan Dragon merasakan rasa sakit yang teramat sangat, supaya Dragon segera berpaling dari Turnamen lalu menyusup ke Istana Nexus dengan cara lain.

   Tapi sepertinya tidak begitu. Flaur tidak mengirim Krypt dan Mailon pergi untuk menyuruh Dragon buru-buru menyelesaikan misinya, namun sepertinya mereka berdua pergi untuk melakukan hal yang lain. Kini Flaur hanya sedang duduk sambil memperhatikan sebuah bola kristal yang ada di genggaman tangannya. Bola kristal tersebut menunjukan bahwa Dragon dan kawan-kawannya saat ini sedang berada di Rumah sakit Kota Togu (Untuk melihat keadaan Gill).

   Lalu Sambil melihat itu, Flaur berbicara kepada dirinya sendiri. “Dragon ... Ternyata kau memang hebat, hari ini kau telah menunjukan kepada diriku bahwa kau adalah seorang petarung sejati, kau telah memberikanku pertunjukan yang sangat menarik. Dan besok adalah pertandingan finalmu melawan orang yang kau jadikan sebagai teman itu. Aku akan mendoakanmu, semoga kau berhasil menjadi Juaranya, heheh ... Tetapi aneh juga ya. Orang yang baru kau temui itu bisa kau jadikan teman, sedangkan diriku yang lebih dahulu bertemu denganmu, malah kau anggap sebagai musuh, padahal aku sudah mengijinkanmu untuk menginap di dalam penjaraku selama satu malam ... Heheheh, kau ini jahat sekali.” Kata Flaur, dengan humor gelapnya.

   Hari sudah semakin malam, kini semua penduduk di Kota Togu sudah berada di rumahnya masing-masing untuk beristirahat. Karena lelah setelah menjalani aktivitas seharian penuh, juga menyaksikan Turnamen dengan sangat antusias. Tetapi walaupun begitu, mereka semua memiliki rasa semangat yang lebih untuk menunggu hari esok tiba. Karena besok adalah hari dimana babak final dari Turnamen Kota Togu akan diselenggarakan, sehingga semua orang sudah tidak sabar untuk menunggu hari berganti.

   Namun bagi beberapa orang. Khususnya bagi Dragon dan kawan-kawannya, mereka tidak segera beristirahat. Pada malam hari itu mereka sedang berada di Rumah sakit untuk melihat keadaan Gill, yang telah terluka parah akibat pertarungannya melawan Master Big hit siang tadi, yang sampai menyebabkan kerusakan besar-besaran di arena pertandingan. Karena kedua orang tersebut memiliki kekuatan yang benar-benar gila.

   Ketika Dragon dan kawan-kawan sudah sampai di lobi ruang perawatan Rumah sakit, mereka bertemu dengan Rhogi yang sedang menunggu gurunya diluar ruangan tersebut. Rhogi berkata bahwa Gill dan gurunya berada di dalam ruang pengobatan yang sama. Dan saat ini tidak ada yang boleh masuk ke dalam sana, karena mereka berdua sedang benar-benar ditangani secara serius oleh para Penyihir medis. Maka dari itu, Dragon, Tatsui, dan Glauss memutuskan untuk duduk disana bersama dengan Rhogi.

   Kemudian Rhogi memulai pembicaraan dengan Dragon. “Selamat atas kemenanganmu ya.” Kata Rhogi.

   “Ya, sama-sama. Ini semua berka ...” Sebelum Dragon menyelesaikan perkataannya tersebut, lalu tiba-tiba Glauss memotong pembicaraan.

   “Dragon memang hebat kan? Dia bisa menghadapi siapa saja, dan memenangkan pertarungan apapun. Seharusnya kau memujinya lebih banyak lagi.” Suruh Glauss kepada Rhogi.

   Kemudian Dragon langsung menyikut perut Glauss, sehingga Glauss jadi berhenti berbicara. Dragon merasa tidak enak terhadap Rhogi atas kata-kata yang telah diucapkan oleh Glauss tersebut. Karena bagaimanapun juga, Rhogi merupakan orang yang ikut andil dalam keberhasilan Dragon mengalahkan Zhoei. Rhogi adalah orang yang memberi saran kepada Dragon sebelum dia melangsungkan pertandingannya melawan Zhoei.

   Dan tak ada orang yang tahu mengenai hal itu. Walaupun Glauss tidak begitu mengerti, mengapa Dragon menyikut perutnya? namun Glauss menganggap bahwa Dragon hanya bercanda saja. Karena setelah menyikut perutnya, Dragon langsung tertawa sambil menatap Rhogi.

   “Hahaha ... Maafkan dia ya, dia memang seperti itu.” Kata Dragon kepada Rhogi.

   “Ehm ... Tidak apa-apa, kadang beberapa orang memang lebih suka mengucapkan kata-kata tanpa berpikir dahulu.” Ucap Rhogi, dengan nada yang menyindir Glauss.

   “Hey, apa maksudmu? Botak.” Ujar Glauss.

   “Siapa yang kau panggil botak hah?” Tanya Rhogi kepada Glauss.

   “Tentu saja kau. Memangnya siapa lagi.” Jawab Glauss.

   “Orang yang sudah kalah dari Turnamen, seperti dirimu itu tidak pantas menyebut diriku botak!”

   “Hey, kita berdua itu sama-sama sudah kalah dari Turnamen tahu!!” Ujar Glauss kepada Rhogi.

   “Grrrr!!” Mereka berdua menggeram kepada satu sama lain.

   “Duuh, kenapa mereka berdua jadi bertengkar?” Ucap Tatsui sambil menggelengkan kepalanya.

   “Sudah, biarkan saja.” Kata Dragon kepada Tatsui.

   Malam hari itu, suasana di Rumah sakit tersebut menjadi cukup ramai, karena pertengkaran konyol antara Glauss dan Rhogi. Keduanya sama-sama tidak mau kalah dalam hal beradu argumen. Hingga akhirnya, hanya rasa kantuk saja yang dapat menghentikan pertengkaran adu mulut mereka. Lalu mereka semua pun tertidur disana.



Glauss dan Rhogi tertidur pulas disamping Tatsui yang juga sedang tidur.



   Hari mulai berganti. Pada pagi harinya, Glauss dan Rhogi terlihat masih tidur dengan nyenyak, sambil bersandar pada satu sama lain, sedangkan Tatsui sudah mulai bangun dan melihat keadaan di sekitar. Namun tampaknya Dragon sudah tidak ada disana, entah pergi kemana dia. Lalu Tatsui segera membangunkan Glauss dan Rhogi, untuk mengajak mereka melihat keadaan Gill dan Master Big hit. Karena sekarang, mereka semua sudah diperbolehkan untuk masuk ke ruangan tempat dimana Gill dan Master Big hit sedang berada.

   Glauss dan Rhogi tampak sangat terkejut tepat setelah mereka berdua membuka mata. Ketika mendapati diri mereka sedang saling bersandar, maka mereka berdua langsung saling menjauh. Lalu mereka berdua segera mengikuti Tatsui untuk melihat keadaan Master Big hit dan Gill di dalam ruang perawatan.

   Disana, Rhogi segera menghampiri gurunya yang sedang terbaring, namun masih dalam keadaan tertidur. Sedangkan Tatsui dan Glauss segera menghampiri Gill, yang juga terbaring, namun matanya sudah terbuka. Sepertinya keadaan Gill sudah agak baikan sekarang, saat Tatsui dan Glauss masuk ke ruangan tersebut untuk menjenguknya, Gill langsung tersenyum dan menyambut mereka semua.



Gill berada di ranjang pasien.


   Walaupun rasanya agak canggung, tetapi Tatsui tidak ragu untuk berbicara kepada Gill. “Gill. Bagaimana keadaanmu sekarang?” Tanya Tatsui.

   “Aku sudah tidak apa-apa ... Pengobatan disini benar-benar ampuh. Pasti biayanya mahal. Untungnya aku adalah peserta Turnamen, jadi sepertinya aku tidak perlu memikirkan soal biaya.” Jawab Gill yang suka menjawab pertanyaan secara panjang lebar.

   “Syukurlah ... Oh iya, Kudengar kau juga sempat menjengukku, ketika aku berada di ruang perawatan Stadion Amritzer.” Ucap Tatsui kepada Gill.

   “Ehm, ya ...” Jawab Gill, sambil sedikit malu-malu.

   “Aku sudah mendengar segalanya dari Glauss ... Tentang hal yang terjadi antara dirimu dan Dragon. Aku senang karena kalian berdua bisa akur.”

   “Ya, entahlah, Itu terjadi begitu saja ... Heheh.” Kata Gill, menanggapi perkataan dari Tatsui.

   “Sebenarnya, aku sangat ingin menemuimu. Karena aku ingin mengucapkan terima kasih.” Ucap Tatsui kepada Gill.

   “Terima kasih untuk apa?” Tanya Gill kebingungan.

   “Terima kasih karena kau telah memperlakukanku sebagai seorang petarung sejati di atas arena pertandingan itu ... Walaupun aku tahu bahwa aku tidak mungkin bisa menang melawanmu. Tapi aku ingin berusaha, dan kau sudah melakukan yang terbaik yang bisa kau lakukan untuk melawanku. Maka dari itu, aku ingin berterima kasih. Karena kau sudah bertarung dengan sungguh-sungguh melawanku. Kemarin itu memang benar-benar pertarungan yang paling berkesan bagiku.” Kata Tatsui kepada Gill.

   Sementara itu, Glauss hanya memandangi mereka berdua, dengan mata yang berkaca-kaca. Dan dia berkata di dalam benaknya. “Lagi-lagi aku terjebak dalam konflik emosional, hubungan pertemanan mereka bertiga ... Hiks hiks.”

   Lalu tiba-tiba, Gill jadi merasa gugup. Dia menjawab. “I- iya sama-sama. Kau juga telah bertarung dengan mengerahkan seluruh kemampuanmu. Kemarin juga memang benar-benar pertarungan yang paling berkesan bagiku.” Kata Gill kepada Tatsui. Sehingga mereka berdua jadi tersenyum kepada satu sama lain.

   Kemudian Rhogi segera menghampiri mereka setelah mendengar kata-kata itu. “Jadi, itu artinya, pertarunganmu dengan guruku tidaklah berkesan sama sekali. Begitu?” Tanya Rhogi kepada Gill. Sehingga Gill dan kawan-kawannya jadi terdiam, karena mereka lupa bahwa Rhogi dan Master Big hit juga ada disana, sehingga mereka kebingungan untuk menjelaskan kepada Rhogi, tentang pembicaraan yang sedang mereka lakukan.

   Lalu Glauss segera memecahkan suasana canggung tersebut, dengan cara menghampiri Rhogi. Kemudian merangkul pundak Rhogi dan membawanya kembali ke dekat gurunya yang masih tertidur, sambil berbicara. “Hey, hey, sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Yang Gill maksud itu, pertarungannya dengan Tatsui memang berkesan, namun pertarungannya dengan gurumu itu jauh lebih berkesan lagi lho.” Ucap Glauss membujuk Rhogi, seakan-akan dia itu teman baiknya.

   “Oooh ... Jadi begitu.” Jawab Rhogi kepada Glauss, sambil berjalan dengan Glauss kembali ke dekat Master Big hit yang sedang tidur di ranjang pasien.

   Tatsui dan Gill hanya tersenyum saja sambil memperhatikan mereka. Lalu Gill segera berbicara lagi kepada Tatsui. “Oh iya, tadi sebelum kalian datang kemari, Dragon sudah menemuiku terlebih dahulu.”

   “Benarkah?” Tanya Tatsui.

   “Iya.” Jawab Gill.

   “Lalu kenapa dia tidak membangunkanku?”

   “Katanya dia tidak ingin mengganggu tidurmu.”

   “Lalu sekarang dia kemana?” Tatsui bertanya lagi.

   “Katanya dia harus berada di luar ruangan untuk melakukan suatu urusan.” Jawab Gill.

   Betul saja. Saat ini Dragon sedang berada di halaman depan Rumah sakit, yang sangat luas. Dia terlihat sedang meletakan semua senjatanya pada sebuah meja taman. Sebenarnya Dragon sedang bermaksud untuk menjemur Melinda (Lempengan emas yang selalu dibawa di pundaknya) di bawah terik sinar matahari. Karena Melinda butuh sinar matahari untuk mengisi kembali energi miliknya. Yang kemarin telah habis dia gunakan untuk menciptakan banyak sekali pisau belati, saat bertarung melawan Zhoei.



Dragon sedang menjemur Lempengan emas pemberi pisau belati, sekalian dengan pedangnya yang dia taruh bersamaan.



   Sekilas, jika ada orang yang melihatnya. Dragon memang tampak seperti orang yang sedang menjemur sebuah pedang serta lempengan emas biasa. Namun yang sebenarnya adalah, Dragon sedang mengisi tenaga bagi teman baik pertamanya itu, yang dia dapatkan dalam perjalanannya menuju ke Kerajaan Nexus, yaitu Melinda.

   Lalu tak lama kemudian, tiba-tiba tubuh Dragon bergerak sendiri, seperti ada yang menariknya ke belakang Secara kuat dan cepat. Seketika itu juga tubuhnya langsung melayang dan melesat ke belakang, menuju ke arah dua orang misterius yang sedari tadi sudah berdiri sambil memperhatikannya dari kejauhan.

   Dua orang misterius tersebut adalah Zhoei dan Kalpen. Yang ternyata masih memiliki rasa dendam terhadap Dragon, karena kemarin Zhoei telah dikalahkan oleh Dragon secara memalukan. Maka sekarang ini, Zhoei memutuskan untuk membuat perhitungan terhadap Dragon. Tanpa Dragon sadari, tiba-tiba tubuhnya sudah ditarik dan melayang menuju ke arah Zhoei, sedangkan Kalpen sedang berdiri di belakang Zhoei, sambil bersiap untuk mendaratkan sebuah pukulan yang sangat keras terhadap Dragon.



Tubuh Dragon ditarik oleh kekuatan Zhoei, menuju ke arah Kalpen yang sudah bersiap dengan Pemukul besinya.


   Dragon, yang terlanjur meletakan pedangnya untuk dijemur, jadi tidak dapat mengantisipasi atau menahan serangan pukulan dari Kalpen tersebut. Sementara tubuhnya sudah melayang semakin dekat dengan Zhoei dan Kalpen yang akan memukul dirinya itu. Apakah Dragon hanya akan pasrah saja menerima serangan tersebut?




Bersambung . . .

Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 24


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 22


Pengumuman singkat :

  • Mohon maaf teman-teman, mulai dari Chapter ini tidak akan lagi diadakan Poin-poin Penting Cerita Ya. Dikarenakan masalah teknis yang tidak dapat dijelaskan . . Hehe (^_^)

No comments:

Post a Comment