Chapter 23 : Best friend
Babak semifinal dari Turnamen Kota Togu, telah selesai diselenggarakan.
Selama seharian penuh, para penonton telah disuguhkan oleh deretan
pertandingan dalam perhelatan Turnamen Kota Togu tersebut, dan kini
akhirnya para penonton telah bubar dari Stadion Amritzer. untuk
beristirahat di rumah mereka masing-masing. Lalu besoknya kembali lagi
kesana, untuk menyaksikan pertandingan babak Final, dari Turnamen Kota
Togu.
Sebelumnya ada 4 orang peserta yang telah selesai melangsungkan pertarungan
dalam babak semifinal Turnamen tersebut. Yakni Gill melawan Master Big hit,
dan Zhoei melawan Dragon. Tapi kini hanya tinggal 2 orang peserta saja yang
tersisa, yaitu Gill dan Dragon. Mereka berdua berhasil lolos dan melaju ke
babak selanjutnya, yakni babak Final yang akan diselenggarakan besok.
Sedikit mengulas pertarungan yang telah dijalani oleh Gill melawan Master
Big hit. Gill berhasil mengalahkan Master Big hit, dengan menggunakan
potensi penuh dari pedang H butcher miliknya, bahkan saking dahsyatnya
kekuatan dari monster Grood yang tersembunyi dalam pedang tersebut,
sampai-sampai dapat menghancurkan pertahanan mutlak dari Master Big hit,
hingga membuat sang Master sampai terluka parah lalu ambruk dan tak
sadarkan diri. Namun setelah dinyatakan sebagai pemenang dari pertarungan
tersebut, Gill juga menyusul Master Big hit, dan sama-sama ambruk tak
sadarkan diri. Karena keduanya mengalami kelelahan luar biasa dan kondisi
luka yang cukup parah.
Di pertarungan yang kedua, yakni pertarungan yang dijalani oleh Dragon, tampaknya berjalan lebih
mudah daripada yang dibayangkan oleh semua orang. Karena pada awalnya,
semua orang mengira bahwa Dragon tidak mungkin bisa mengalahkan Zhoei. Itu
semua dapat dipastikan dari perbedaan kekuatan yang mereka miliki. Zhoei
bisa menarik serta mendorong suatu objek yang terlihat olehnya, ataupun
yang sudah disentuh oleh telapak tangannya.
Sedangkan Dragon hanya punya pedang yang tidak ingin dia pakai, tali ajaib
yang bisa memanjang serta memendek dengan sendirinya, dan Melinda
(lempengan emas yang bisa mengeluarkan pisau belati, mempunyai kekuatan
penyembuhan, dan bisa memancarkan cahaya yang menyilaukan mata). Namun
walaupun dia mempunyai semua senjata itu, jika Zhoei berhasil mengendalikan
tubuhnya dan membuat Dragon dihajar habis-habisan, maka tamatlah sudah
riwayat Dragon. Maka dari itu kemungkinan menang bagi Dragon sangatlah
tipis, karena Dragon tidak mempunyai kecepatan super ataupun kekuatan untuk
menghilangkan dirinya, supaya dia bisa terhindar dari pandangan Zhoei.
Tapi ternyata Dragon mempunyai cara supaya dirinya bisa selamat dari
kekuatan Zhoei, karena sebelum dia melangsungkan pertarungan tersebut,
Dragon sempat mendapatkan sebuah saran dari Rhogi (Murid Master Big hit
yang pernah dikalahkan oleh Zhoei). Rhogi berkata dengan sangat yakin
bahwa, kekuatan Zhoei memiliki batasan serta kekurangan. Jika deskripsi
kekuatan Zhoei adalah, dia bisa menarik atau mendorong suatu objek yang
dilihatnya atau telah disentuh olehnya, maka mungkin yang dimaksud dengan
‘suatu objek’ itu adalah hanya satu atau dua objek saja. Lalu bagaimana
jika Dragon mencoba untuk melemparkan banyak objek ke arah Zhoei secara
bersamaan? Apakah Zhoei bisa menggunakan kekuatannya untuk menepis semua
objek tersebut, ataukah tidak? Tapi sepertinya Rhogi sangat yakin dengan
apa yang dia katakan itu, karena setelah kekalahannya dari Zhoei, Rhogi
telah banyak mencari informasi tentang Zhoei dari berbagai sumber. Maka,
Rhogi menyarankan kepada Dragon untuk mencoba sarannya dalam pertarungannya
melawan Zhoei nanti, dengan cara melemparkan banyak pisau belati ke arah
Zhoei secara bersamaan.
Dan ternyata benar saja, saat pertarungan antara Zhoei melawan Dragon telah
dimulai, Dragon segera melakukan hal itu dengan cepat, sehingga Zhoei
sempat terkejut lalu malah menghindari semua lesatan dari pisau belati
tersebut. Itu artinya dia tidak dapat mengatasi objek yang jumlahnya sangat
banyak secara bersamaan, apalagi jika yang sedang melesat ke arahnya itu
adalah pisau-pisau tajam yang sangat berbahaya jika sampai terkena
tubuhnya.
Zhoei terus-menerus membuat dirinya terhempas kesana-kemari menggunakan
kekuatannya, hingga dia jadi sangat kewalahan untuk menghindari
lesatan-lesatan dari pisau belati yang dilempar oleh Dragon tersebut. Lalu
pada akhirnya, dia berhasil menemukan momen yang tepat untuk mendekati
tubuh Dragon, setelah itu dia langsung menggunakan kekuatannya untuk
membuat tubuh Dragon jadi terhempas dan tersungkur ke belakang. Namun
dengan cekatan, tangan Dragon langsung bertumpu pada lantai supaya tubuhnya
tidak tersungkur, dan setelah Dragon dapat mendarat dengan selamat, maka
lempengan emas di pundak Dragon langsung mengeluarkan cahaya yang
menyilaukan mata, sehingga membuat mata semua orang jadi tidak bisa melihat
untuk sejenak. Lalu setelah semua orang sudah dapat melihat kembali. Maka
mereka dibuat terkejut oleh pemandangan yang ada di tengah arena
pertandingan, karena ternyata Zhoei sudah dalam keadaan terikat dan
kesulitan untuk bisa melepaskan diri.
Lalu beberapa saat kemudian, karena Zhoei terus menerus berontak serta
tidak mau menyerah, maka Dragon terpaksa harus menjitak kepala Zhoei dengan
cukup keras, sehingga Zhoei akhirnya jadi tak sadarkan diri dibuatnya. Maka
setelah itu sang Wasit segera menyatakan Dragon sebagai pemenangnya. Hal
tersebut berarti bahwa Dragon lah yang akan menghadapi Gill di babak Final
nanti.
Para pendukung Dragon tentunya sangat senang, ketika mengetahui bahwa
jagoan mereka telah berhasil lolos ke babak final, sesudah berhasil
mengalahkan Zhoei yang banyak difavoritkan oleh sebagian besar penonton
lain itu. Sedangkan bagi para pendukung Zhoei, mereka semua merasa kecewa
dan langsung muram. Ketika jagoannya itu telah dinyatakan tersingkir dari
Turnamen Kota Togu, dan tidak dapat melanjutkan lagi perjuangannya ke babak
final. Tetapi yang paling kecewa serta bersedih, tentu saja adalah kakak
Zhoei, yang bernama Kalpen. Sepertinya dia tidak terima atas kekalahan yang
diderita oleh adiknya tersebut, sehingga saat itu dia terus saja
memperhatikan Dragon dengan tatapan penuh amarah. Kakak beradik itu memang
sama-sama memiliki sifat angkuh.
Sementara itu, Bernie zarr yang menyaksikan pertarungan mereka berdua di
tribun khusus peserta, hanya melotot sambil menganga. Karena dia merasa
tidak percaya bahwa Dragon telah mengalahkan Zhoei dengan begitu mudahnya.
Walaupun Zhoei memiliki kekuatan yang lebih menguntungkan, tapi ternyata
Dragon bisa mengalahkannya, dan membuat semua orang sampai terkejut dengan
semua itu.
Namun bagi Dragon, tentu saja itu semua tidaklah mudah, karena butuh
perhitungan yang tepat, serta keahlian yang mendukung pergerakannya untuk
bisa mengelabui serta membuat Zhoei terjerat ke dalam perangkapnya. Lalu
Bernie mulai menenangkan dirinya sendiri, walaupun dia masih tidak percaya
dengan hasil akhir dari pertarungan tersebut, sama seperti ketika dirinya
dikalahkan oleh Dragon waktu itu. Tapi pada akhirnya dia hanya bisa
menerima serta meratapi hal tersebut.
Babak semifinal telah usai, dua orang yang berhasil lolos untuk maju ke babak final adalah Gill dan Dragon. Pertandingan mereka berdua akan dilakukan besok. Lalu akhirnya waktu petang telah tiba, semua penonton telah pulang dari
Stadion Amritzer untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Sekarang keadaan
di Stadion Amritzer menjadi benar-benar sepi.
Sementara itu, di suatu tempat dalam Stadion Amritzer. Tatsui terlihat
sedang berjalan berduaan bersama dengan Glauss untuk menuju ke ruang
perawatan dimana Gill sedang berada. Tatsui berjalan dengan senyum
sumringah yang tampak menghiasi wajahnya, karena dia telah menyaksikan temannya berhasil lolos ke babak final. Tak disangka, ternyata yang akan
saling bertarung di babak final nanti adalah kedua temannya sendiri, yakni
Gill dan Dragon. Namun itu bukanlah masalah baginya, karena Glauss telah
menjelaskan kepada Tatsui, bahwa Dragon dan Gill sudah saling membuat janji
untuk bisa bertemu dan bertarung di babak final nanti. Dan siapapun yang menjadi
pemenangnya, tidak akan mempengaruhi hubungan pertemanan mereka sama
sekali.
Hal itu membuat Tatsui merasa lega, sehingga dirinya jadi tidak memiliki
rasa kecemasan sama sekali terhadap kedua temannya itu. Di sepanjang
perjalanan tersebut, Glauss berbicara panjang lebar dengan Tatsui, untuk
menghibur serta memperbaiki suasana hatinya setelah dia baru saja siuman
sore tadi. Beberapa saat kemudian Glauss mulai teringat akan sesuatu, yakni
tentang pesan yang ingin Dragon sampaikan terhadap Tatsui jika dia sudah
siuman.
“Oh iya, aku punya pesan dari Dragon untukmu.” Kata Glauss kepada Tatsui.
“Pesan apa?” Tanya Tatsui, kebingungan.
“Dia bilang ... Jangan khawatir. Apapun yang terjadi, Desamu akan tetap
diperbaiki ... Itu saja pesannya.”
Kemudian Tatsui segera menghentikan langkah kakinya dan terdiam sejenak
setelah mendengarkan pesan tersebut, dia seakan sedang memikirkan sesuatu.
Lalu Tatsui mulai bertanya lagi kepada Glauss, “Apa yang Dragon maksud?”
“Entahlah, aku juga tidak begitu mengerti. Mungkin hanya kalian berdua saja
yang tahu artinya.” Jawab Glauss.
“Aku memang memiliki sebuah harapan untuk bisa memperbaiki Desaku kembali,
dengan menggunakan uang hadiah yang kudapatkan dari Turnamen ini, tapi
harapan itu sekarang sudah hilang ... Namun walaupun begitu, aku tidak akan
berhenti berusaha sampai disini. Tentu saja aku akan mencoba untuk
mengumpulkan uang di tempat lain ... Jadi jika Dragon bilang bahwa 'apapun
yang terjadi, Desaku akan tetap diperbaiki.' Itu memang sudah pasti kan? Karena
memang itulah yang akan selalu kuusahakan.” Ucap Tatsui.
“Kurasa bukan itu yang dimaksud oleh Dragon ... Se- sepertinya yang
dimaksud oleh Dragon adalah, mengenai uang hadiah yang akan dia dapat jika
dia bisa jadi Juara nanti.” Kata Glauss.
“Maksudnya?” Tatsui tambah kebingungan.
“Ku- kurasa Dragon berniat untuk memberikan semua uang itu kepadamu, supaya
bisa kau gunakan untuk memperbaiki Desamu.” Kata Glauss menjelaskan.
“Hah? Kenapa dia harus melakukan hal itu?” Ucap Tatsui sambil sedikit
terkejut.
“Dia kelihatannya sangat peduli padamu, Dragon tidak ingin kau bersedih.”
Jawab Glauss.
“Tapi aku tidak....” Ucap Tatsui.
Sebelum Tatsui menyelesaikan kalimatnya, Kemudian terdengar suara dari belakang mereka berdua, yang berkata. “Jangan
bicara seperti itu.”
Sontak saja Glauss dan Tatsui langsung merasa terkejut saat mendengar suara
itu. Hingga membuat mereka berdua langsung menoleh ke arah belakang untuk
melihat sosok yang sudah mengucapkan kata-kata tersebut. Yang ternyata
adalah Dragon, orang yang saat itu sedang dibicarakan oleh mereka berdua.
Sepertinya Dragon sudah berjalan sambil mengikuti mereka berdua sedari tadi, setelah dia
selesai melangsungkan pertandingannya melawan Zhoei, Dragon bergegas ke tempat perawatan wanita untuk melihat keadaan Tatsui, namun saat itu Tatsui dan Glauss sedang berjalan menuju ke tempat Gill dirawat, maka dari itu Dragon bisa mengikuti mereka dari belakang.
Perkataan yang Dragon
ucapkan kepada Tatsui barusan, adalah untuk menegaskan kepada Tatsui,
supaya Tatsui jangan menolak, dan harus mau menerima niat baiknya, yang ingin membantu Membiayai perbaikan Desa
Tatsui.
Lalu Tatsui mulai mengajukan pertanyaan kepada Dragon. “Apakah yang
dikatakan oleh Glauss itu memang benar?”
“Ya ... Desamu akan tetap diperbaiki walau apapun yang terjadi, Aku akan
memberikan seluruh uang hadiah yang kudapat, kepadamu.” Jawab Dragon.
Lalu Tatsui mulai mengutarakan pendapatnya untuk menolak hal tersebut,
“Tidak ... aku sendiri'lah yang akan berusaha untuk mengumpulkan uang demi
Desaku. Aku tidak akan melibatkanmu dalam urusanku, apalagi jika harus
sampai menggunakan uang yang sudah kau dapatkan dengan susah payah, untuk
membantu orang yang baru beberapa hari kau kenal ... Kau tidak perlu melakukan hal itu, apalagi sampai mencemaskanku, aku baik-baik saja.” Kata Tatsui kepada Dragon.
“Mau baru hanya beberapa hari, satu hari, ataupun satu menit aku
mengenalmu. Itu tidak menjadi masalah bagiku, aku bebas membantu
siapa saja yang kuinginkan. Terutama warga Di Desamu yang sedang kesusahan. Jangan berbohong
padaku ... Demi Desamu, aku tahu di dalam lubuk hatimu yang terdalam, kau pasti sangat bersedih. Tapi kau berusaha untuk tetap tegar” Ucap Dragon kepada Tatsui.
“A- aku, tidak ...” Tatsui berusaha untuk menahan perasaannya.
“Ekspresi wajahmu yang selama ini begitu antusias, membicarakan tentang
Turnamen, di sepanjang perjalanan kita menuju ke Kota Togu. Sekarang sudah
tidak kelihatan lagi, semenjak kau harus berhadapan dengan Gill ... Dan
kini setelah harapanmu sirna, maka kau memutuskan untuk mengumpulkan uang
dari sumber lain ... Dengan cara apa? Menyelesaikan setiap tugas yang ada
di papan pengumuman kota? Itu akan memakan waktu yang sangat lama. Para
penduduk di Desamu tidak harus menunggu selama itu, jika harapanmu untuk
menjuarai Turnamen ini telah sirna, maka aku siap untuk menjadi pengganti
dirimu. Jadi ijinkan aku untuk menjadi harapanmu yang selanjutnya.” Kata
Dragon dengan ekspresi wajah yang sangat serius.
“Ke- kenapa kau sampai harus melakukan hal itu? Kau tidak perlu
melakukannya! Kau tidak perlu memberikanku hal lain lagi, aku sudah cukup
banyak merepotkanmu dan menjadi beban bagimu selama ini.” Tatsui mulai
melampiaskan emosinya.
“Apa maksudmu? Aku melakukan semua ini bukan karena terpaksa, tapi aku
melakukan semua ini karena kita adalah teman. Kau adalah teman baikku,
selama ini kita selalu saling membantu dan saling menjaga. Jangan lupa, tanpamu aku
tidak akan bisa berada di Turnamen ini, benar bukan?” Kata Dragon.
Air mata mulai menetes di wajah Tatsui, lalu dia berkata. “Tapi tetap saja,
kau tidak perlu melakukan hal itu demi diriku atau Desaku. Karena aku
menjadi temanmu bukan untuk memanfaatkan dirimu.” Ucap Tatsui.
“Tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan. Lagipula aku tidak terlalu
membutuhkan uang yang bisa merubahku menjadi bangsawan dalam sekejap itu.
Aku ingin ... menginvestasikannya pada hal lain, yaitu pada Desamu. Jadi
kau harus menerimanya, lalu menggunakannya untuk memperbaiki Desamu. Maka
dengan begitu aku jadi punya alasan untuk mengunjungi Desamu suatu hari
nanti, dan melihat telah digunakan untuk apa saja uang investasiku
tersebut. Bagaimana menurutmu? Dengan begitu kau tidak harus menganggapnya
sebagai beban lagi kan? Ini semua bukan demi dirimu, tapi demi Desamu. Jadi
mau tidak mau pokoknya kau harus menerimanya.” Ucap Dragon kepada Tatsui.
Maka setelah itu Tatsui sudah tidak bisa lagi membendung air matanya, lalu
akhirnya dia menangis dan mengesampingkan Dulu sosok Petarung sejati
miliknya. Itu semua karena dia terharu, Sebab Dragon sudah banyak
membantunya dari semenjak pertama kali mereka bertemu, dan sekarang dia
malah mau memberikan semua uang hadiah yang akan didapatkannya jika dia
jadi juara nanti kepada Tatsui, supaya Tatsui tidak benar-benar kehilangan
harapan ... Karena harapan tersebut telah kembali menyala lagi. Oleh karena
itu, kini Tatsui benar-benar menganggap Dragon sebagai teman terbaiknya.
Dragon memang tidak terlalu mementingkan tentang uang hadiah yang akan
didapatkannya jika dia menjadi juara dari Turnamen Kota Togu, karena hal
yang sebenarnya paling dia inginkan adalah jamuan makan di dalam Istana,
supaya dia dapat mencuri bola Aporion dari Istana Kerajaan Nexus, lalu membawanya kepada Flaur,
sehingga dirinya bisa terbebas dari kekang batu mantra milik Flaur yang ada
di dalam tubuhnya, lalu mendapatkan informasi dari Flaur tentang dimana
Night crow berada. Hanya itu saja ambisi yang dimiliki oleh Dragon
Ditambah lagi, Dragon mengetahui sebuah fakta bahwa yang telah
menghancurkan Desa Tatsui adalah Flaur beserta para anak buahnya. Namun
Dragon merahasiakan tentang hubungannya dengan Flaur, terhadap Tatsui dan
semua orang. Bahwa saat ini dirinya sedang bekerja untuk Flaur, dan dia
tidak boleh menceritakan tentang hal itu kepada orang lain. Karena jika dia
sampai menceritakan kepada orang lain tentang hubungannya dengan Flaur,
maka batu mantra yang ada di tubuhnya akan menimbulkan gejala menyakitkan,
dan bahkan bisa meledak.
Lalu Dragon mulai menegaskan lagi kepada Tatsui, tentang niatannya untuk memperbaiki Desa Tatsui. “Tatsui dengarlah. Harapanmu belum pupus, masih ada aku disini
yang akan memenangkan hadiah itu, dan aku akan memberikan semua uang hadiah
itu kepadamu, bukanlah tanpa alasan ... Itu semua karena kau lebih
membutuhkannya daripada diriku, dan ada seseorang yang kukenal. Yang
pastinya akan sangat senang jika aku memberikan semua uang itu kepadamu.”
Ucap Dragon.
Maksud dari ucapan Dragon tentang orang yang dikenalnya itu, adalah pria
tua yang dia temui di dalam penjara yang ada di Kastil Flaur. Pria tua itu
bercerita bahwa dirinya adalah seorang Kepala Desa dari daerah timur yang
Desanya telah diserang serta dihancurkan oleh Flaur. Cerita dari pria tua
itu sama persis seperti cerita yang pernah Tatsui sampaikan kepada Dragon,
bahkan tentang lokasinya pun sama. Yakni di daerah timur. Jadi Dragon
berasumsi bahwa Pria tua yang ada di dalam penjara itu, mungkin saja
memiliki hubungan dengan Tatsui.
Tatsui tampak kebingungan tentang siapa orang yang Dragon maksud tersebut.
Lalu Dragon melanjutkan perkataannya kembali, “Kita harus selalu optimis
... Jika kita optimis, pasti akan selalu ada jalan bagi setiap kesusahan
yang sedang kita hadapi ... Aku optimis bahwa besok aku pasti akan menang.
Kau juga harus optimis, bahwa Desamu pasti akan bisa segera diperbaiki.”
Kata Dragon sambil sedikit tersenyum.
Lalu Tatsui tidak bisa berkata apa-apa lagi, untuk menanggapi perkataan
dari Dragon tersebut. Sehingga dia hanya tersenyum sambil mengangguk kepada
Dragon, dengan air mata yang membasahi wajahnya. Sedangkan Glauss, terlihat
sangat berusaha keras untuk menahan air matanya, namun tetap saja keluar,
sampai membanjiri pakaian yang dikenakannya. Lalu dia berkata di dalam
benaknya.
“Kenapa aku selalu terlibat di tengah-tengah konflik emosional, dalam
hubungan pertemanan mereka ... Hiks, hiks.” Ucap Glauss sambil menangis
terisak-isak.
Lalu beberapa saat kemudian, seorang perawat wanita terlihat berjalan
menghampiri Dragon dan kawan-kawannya disana. Sepertinya ada sesuatu yang
akan disampaikan oleh si perawat itu kepada mereka. Beberapa saat kemudian,
Perawat itu mulai berbicara kepada mereka “Maaf mengganggu pembicaraan
kalian ... Sesuai dengan kebijakan dari Stadion Amritzer, maka para Peserta
Turnamen ataupun warga sipil tidak diperbolehkan berada di dalam lingkungan
Stadion saat hari sudah mulai malam.” Ucap Perawat tersebut.
“Tapi kami sedang menuju ke ruang perawatan khusus laki-laki, untuk
menjenguk teman kami.” Kata Dragon kepada Perawat itu.
“Oh, jika hari sudah mulai malam. Pasien yang sedang menjalani perawatan di
dalam Stadion ini akan dipindahkan ke Rumah sakit untuk menjalani
pengobatan yang lebih memadai. Jadi sepertinya teman anda saat ini sudah dibawa ke
Rumah sakit, ketika petang tadi." Ucap Perawat itu menjelaskan.
“Oh, begitu ya. Terima kasih atas pemberitahuannya.” Ucap Tatsui dan
kawan-kawannya.
“Sama-sama.” Lalu setelah mengatakan hal tersebut, si Perawat wanita itu
segera pamit dan pergi meninggalkan mereka. Kemudian Tatsui yang
mengkhawatirkan kondisi Gill, segera mengajak Dragon dan Glauss untuk ikut
pergi ke Rumah sakit bersamanya. Bagaimanapun juga Gill adalah teman
mereka, walaupun Gill adalah lawan yang harus dihadapi oleh Dragon dalam
babak final nanti.
Ya, saat ini Gill dan Master Big hit memang sedang berada di suatu tempat
yang disebut Rumah sakit. Di negeri Azhuloth ini, walaupun masih berupa
Kerajaan-kerajaan, tapi banyak benda ataupun hal-hal yang sudah terbilang
canggih serta modern. Itu semua berkat teknologi dan kekuatan sihir yang
selama ini telah dikembangkan oleh orang-orang pintar yang menghuni Negeri
Azhuloth.
Sementara itu, di Kastil milik Flaur. Sang Penyihir jahat itu sedang duduk
di kursi singgasananya, sambil merasa bosan karena tidak ada yang dapat
diajak bicara selain para pelayan serta budak-budaknya. Sepertinya Krypt
dan Mailon (Dua anak buah kepercayaannya) Sudah tidak ada bersamanya
semenjak kepergian Dragon menuju ke Kerajaan Nexus.
Apa mungkin, Flaur memerintahkan mereka berdua untuk pergi menyusul Dragon
kesana, karena Flaur sudah tidak sabar untuk segera menggenggam bola Aporion
di tangannya, yang sangat dia idam-idamkan itu? Tapi jika itu memang benar,
maka dia hanya tinggal membuat batu mantra yang ada di dalam pundak Dragon
berdenyut keras, sehingga menyebabkan Dragon merasakan rasa sakit yang
teramat sangat, supaya Dragon segera berpaling dari Turnamen lalu menyusup
ke Istana Nexus dengan cara lain.
Tapi sepertinya tidak begitu. Flaur tidak mengirim Krypt dan Mailon pergi
untuk menyuruh Dragon buru-buru menyelesaikan misinya, namun sepertinya
mereka berdua pergi untuk melakukan hal yang lain. Kini Flaur hanya sedang
duduk sambil memperhatikan sebuah bola kristal yang ada di genggaman
tangannya. Bola kristal tersebut menunjukan bahwa Dragon dan
kawan-kawannya saat ini sedang berada di Rumah sakit Kota Togu (Untuk melihat
keadaan Gill).
Lalu Sambil melihat itu, Flaur berbicara kepada dirinya sendiri. “Dragon ... Ternyata kau
memang hebat, hari ini kau telah menunjukan kepada diriku bahwa kau adalah
seorang petarung sejati, kau telah memberikanku pertunjukan yang sangat
menarik. Dan besok adalah pertandingan finalmu melawan orang yang kau
jadikan sebagai teman itu. Aku akan mendoakanmu, semoga kau berhasil
menjadi Juaranya, heheh ... Tetapi aneh juga ya. Orang yang baru kau temui
itu bisa kau jadikan teman, sedangkan diriku yang lebih dahulu bertemu
denganmu, malah kau anggap sebagai musuh, padahal aku sudah mengijinkanmu
untuk menginap di dalam penjaraku selama satu malam ... Heheheh, kau ini
jahat sekali.” Kata Flaur, dengan humor gelapnya.
Hari sudah semakin malam, kini semua penduduk di Kota Togu sudah berada di
rumahnya masing-masing untuk beristirahat. Karena lelah setelah menjalani
aktivitas seharian penuh, juga menyaksikan Turnamen dengan sangat antusias.
Tetapi walaupun begitu, mereka semua memiliki rasa semangat yang lebih
untuk menunggu hari esok tiba. Karena besok adalah hari dimana babak final
dari Turnamen Kota Togu akan diselenggarakan, sehingga semua orang sudah tidak sabar untuk menunggu hari berganti.
Namun bagi beberapa orang. Khususnya bagi Dragon dan kawan-kawannya, mereka
tidak segera beristirahat. Pada malam hari itu mereka sedang berada di
Rumah sakit untuk melihat keadaan Gill, yang telah terluka parah akibat
pertarungannya melawan Master Big hit siang tadi, yang sampai menyebabkan kerusakan
besar-besaran di arena pertandingan. Karena kedua orang tersebut
memiliki kekuatan yang benar-benar gila.
Ketika Dragon dan kawan-kawan sudah sampai di lobi ruang perawatan Rumah sakit, mereka bertemu dengan
Rhogi yang sedang menunggu gurunya diluar ruangan tersebut. Rhogi berkata
bahwa Gill dan gurunya berada di dalam ruang pengobatan yang sama. Dan saat
ini tidak ada yang boleh masuk ke dalam sana, karena mereka
berdua sedang benar-benar ditangani secara serius oleh para Penyihir medis.
Maka dari itu, Dragon, Tatsui, dan Glauss memutuskan untuk duduk disana
bersama dengan Rhogi.
Kemudian Rhogi memulai pembicaraan dengan Dragon. “Selamat atas
kemenanganmu ya.” Kata Rhogi.
“Ya, sama-sama. Ini semua berka ...” Sebelum Dragon menyelesaikan
perkataannya tersebut, lalu tiba-tiba Glauss memotong pembicaraan.
“Dragon memang hebat kan? Dia bisa menghadapi siapa saja,
dan memenangkan pertarungan apapun. Seharusnya kau memujinya lebih banyak
lagi.” Suruh Glauss kepada Rhogi.
Kemudian Dragon langsung menyikut perut Glauss, sehingga Glauss jadi
berhenti berbicara. Dragon merasa tidak enak terhadap Rhogi atas kata-kata
yang telah diucapkan oleh Glauss tersebut. Karena bagaimanapun juga, Rhogi
merupakan orang yang ikut andil dalam keberhasilan Dragon mengalahkan
Zhoei. Rhogi adalah orang yang memberi saran kepada Dragon sebelum dia
melangsungkan pertandingannya melawan Zhoei.
Dan tak ada orang yang tahu mengenai hal itu. Walaupun Glauss tidak begitu
mengerti, mengapa Dragon menyikut perutnya? namun Glauss menganggap bahwa
Dragon hanya bercanda saja. Karena setelah menyikut perutnya, Dragon
langsung tertawa sambil menatap Rhogi.
“Hahaha ... Maafkan dia ya, dia memang seperti itu.” Kata Dragon kepada
Rhogi.
“Ehm ... Tidak apa-apa, kadang beberapa orang memang lebih suka mengucapkan
kata-kata tanpa berpikir dahulu.” Ucap Rhogi, dengan nada yang menyindir
Glauss.
“Hey, apa maksudmu? Botak.” Ujar Glauss.
“Siapa yang kau panggil botak hah?” Tanya Rhogi kepada Glauss.
“Tentu saja kau. Memangnya siapa lagi.” Jawab Glauss.
“Orang yang sudah kalah dari Turnamen, seperti dirimu itu tidak pantas
menyebut diriku botak!”
“Hey, kita berdua itu sama-sama sudah kalah dari Turnamen tahu!!” Ujar
Glauss kepada Rhogi.
“Grrrr!!” Mereka berdua menggeram kepada satu sama lain.
“Duuh, kenapa mereka berdua jadi bertengkar?” Ucap Tatsui sambil
menggelengkan kepalanya.
“Sudah, biarkan saja.” Kata Dragon kepada Tatsui.
Malam hari itu, suasana di Rumah sakit tersebut menjadi cukup ramai, karena
pertengkaran konyol antara Glauss dan Rhogi. Keduanya sama-sama tidak mau
kalah dalam hal beradu argumen. Hingga akhirnya, hanya rasa kantuk saja
yang dapat menghentikan pertengkaran adu mulut mereka. Lalu mereka semua
pun tertidur disana.
Hari mulai berganti. Pada pagi harinya, Glauss dan Rhogi terlihat masih tidur dengan nyenyak,
sambil bersandar pada satu sama lain, sedangkan Tatsui sudah mulai bangun
dan melihat keadaan di sekitar. Namun tampaknya Dragon sudah tidak ada
disana, entah pergi kemana dia. Lalu Tatsui segera membangunkan Glauss dan
Rhogi, untuk mengajak mereka melihat keadaan Gill dan Master Big hit.
Karena sekarang, mereka semua sudah diperbolehkan untuk masuk ke ruangan
tempat dimana Gill dan Master Big hit sedang berada.
Glauss dan Rhogi tampak sangat terkejut tepat setelah mereka berdua
membuka mata. Ketika mendapati diri mereka sedang saling bersandar, maka
mereka berdua langsung saling menjauh. Lalu mereka berdua segera mengikuti
Tatsui untuk melihat keadaan Master Big hit dan Gill di dalam ruang
perawatan.
Disana, Rhogi segera menghampiri gurunya yang sedang terbaring, namun masih
dalam keadaan tertidur. Sedangkan Tatsui dan Glauss segera menghampiri
Gill, yang juga terbaring, namun matanya sudah terbuka. Sepertinya keadaan
Gill sudah agak baikan sekarang, saat Tatsui dan Glauss masuk ke
ruangan tersebut untuk menjenguknya, Gill langsung tersenyum dan
menyambut mereka semua.
Walaupun rasanya agak canggung, tetapi Tatsui tidak ragu untuk berbicara
kepada Gill. “Gill. Bagaimana keadaanmu sekarang?” Tanya Tatsui.
“Aku sudah tidak apa-apa ... Pengobatan disini benar-benar ampuh. Pasti
biayanya mahal. Untungnya aku adalah peserta Turnamen, jadi sepertinya aku
tidak perlu memikirkan soal biaya.” Jawab Gill yang suka menjawab
pertanyaan secara panjang lebar.
“Syukurlah ... Oh iya, Kudengar kau juga sempat menjengukku, ketika aku berada di
ruang perawatan Stadion Amritzer.” Ucap Tatsui kepada Gill.
“Ehm, ya ...” Jawab Gill, sambil sedikit malu-malu.
“Aku sudah mendengar segalanya dari Glauss ... Tentang hal yang terjadi
antara dirimu dan Dragon. Aku senang karena kalian berdua bisa akur.”
“Ya, entahlah, Itu terjadi begitu saja ... Heheh.” Kata Gill, menanggapi
perkataan dari Tatsui.
“Sebenarnya, aku sangat ingin menemuimu. Karena aku ingin mengucapkan
terima kasih.” Ucap Tatsui kepada Gill.
“Terima kasih untuk apa?” Tanya Gill kebingungan.
“Terima kasih karena kau telah memperlakukanku sebagai seorang petarung
sejati di atas arena pertandingan itu ... Walaupun aku tahu bahwa aku tidak
mungkin bisa menang melawanmu. Tapi aku ingin berusaha, dan kau sudah
melakukan yang terbaik yang bisa kau lakukan untuk melawanku. Maka dari
itu, aku ingin berterima kasih. Karena kau sudah bertarung dengan
sungguh-sungguh melawanku. Kemarin itu memang benar-benar pertarungan yang
paling berkesan bagiku.” Kata Tatsui kepada Gill.
Sementara itu, Glauss hanya memandangi mereka berdua, dengan mata yang
berkaca-kaca. Dan dia berkata di dalam benaknya. “Lagi-lagi aku terjebak
dalam konflik emosional, hubungan pertemanan mereka bertiga ... Hiks hiks.”
Lalu tiba-tiba, Gill jadi merasa gugup. Dia menjawab. “I- iya sama-sama.
Kau juga telah bertarung dengan mengerahkan seluruh kemampuanmu. Kemarin
juga memang benar-benar pertarungan yang paling berkesan bagiku.” Kata Gill
kepada Tatsui. Sehingga mereka berdua jadi tersenyum kepada satu sama lain.
Kemudian Rhogi segera menghampiri mereka setelah mendengar kata-kata itu.
“Jadi, itu artinya, pertarunganmu dengan guruku tidaklah berkesan sama
sekali. Begitu?” Tanya Rhogi kepada Gill. Sehingga Gill dan kawan-kawannya
jadi terdiam, karena mereka lupa bahwa Rhogi dan Master Big hit juga ada
disana, sehingga mereka kebingungan untuk menjelaskan kepada Rhogi, tentang
pembicaraan yang sedang mereka lakukan.
Lalu Glauss segera memecahkan suasana canggung tersebut, dengan cara
menghampiri Rhogi. Kemudian merangkul pundak Rhogi dan membawanya kembali
ke dekat gurunya yang masih tertidur, sambil berbicara. “Hey, hey, sudahlah
jangan terlalu dipikirkan. Yang Gill maksud itu, pertarungannya dengan
Tatsui memang berkesan, namun pertarungannya dengan gurumu itu jauh lebih
berkesan lagi lho.” Ucap Glauss membujuk Rhogi, seakan-akan dia itu teman
baiknya.
“Oooh ... Jadi begitu.” Jawab Rhogi kepada Glauss, sambil berjalan dengan
Glauss kembali ke dekat Master Big hit yang sedang tidur di ranjang pasien.
Tatsui dan Gill hanya tersenyum saja sambil memperhatikan mereka. Lalu Gill
segera berbicara lagi kepada Tatsui. “Oh iya, tadi sebelum kalian datang
kemari, Dragon sudah menemuiku terlebih dahulu.”
“Benarkah?” Tanya Tatsui.
“Iya.” Jawab Gill.
“Lalu kenapa dia tidak membangunkanku?”
“Katanya dia tidak ingin mengganggu tidurmu.”
“Lalu sekarang dia kemana?” Tatsui bertanya lagi.
“Katanya dia harus berada di luar ruangan untuk melakukan suatu urusan.”
Jawab Gill.
Betul saja. Saat ini Dragon sedang berada di halaman depan Rumah sakit,
yang sangat luas. Dia terlihat sedang meletakan semua senjatanya pada
sebuah meja taman. Sebenarnya Dragon sedang bermaksud untuk menjemur
Melinda (Lempengan emas yang selalu dibawa di pundaknya) di bawah terik
sinar matahari. Karena Melinda butuh sinar matahari untuk mengisi kembali
energi miliknya. Yang kemarin telah habis dia gunakan untuk menciptakan
banyak sekali pisau belati, saat bertarung melawan Zhoei.
Dragon sedang menjemur Lempengan emas pemberi pisau belati, sekalian dengan pedangnya yang dia taruh bersamaan. |
Sekilas, jika ada orang yang melihatnya. Dragon memang tampak seperti orang
yang sedang menjemur sebuah pedang serta lempengan emas biasa. Namun yang
sebenarnya adalah, Dragon sedang mengisi tenaga bagi teman baik pertamanya itu,
yang dia dapatkan dalam perjalanannya menuju ke Kerajaan Nexus, yaitu Melinda.
Lalu tak lama kemudian, tiba-tiba tubuh Dragon bergerak sendiri, seperti
ada yang menariknya ke belakang Secara kuat dan cepat. Seketika itu juga
tubuhnya langsung melayang dan melesat ke belakang, menuju ke arah dua
orang misterius yang sedari tadi sudah berdiri sambil memperhatikannya
dari kejauhan.
Dua orang misterius tersebut adalah Zhoei dan Kalpen. Yang ternyata masih
memiliki rasa dendam terhadap Dragon, karena kemarin Zhoei telah dikalahkan
oleh Dragon secara memalukan. Maka sekarang ini, Zhoei memutuskan untuk
membuat perhitungan terhadap Dragon. Tanpa Dragon sadari, tiba-tiba
tubuhnya sudah ditarik dan melayang menuju ke arah Zhoei, sedangkan Kalpen
sedang berdiri di belakang Zhoei, sambil bersiap untuk mendaratkan sebuah
pukulan yang sangat keras terhadap Dragon.
Tubuh Dragon ditarik oleh kekuatan Zhoei, menuju ke arah Kalpen yang sudah bersiap dengan Pemukul besinya. |
Dragon, yang terlanjur meletakan pedangnya untuk dijemur, jadi tidak dapat
mengantisipasi atau menahan serangan pukulan dari Kalpen tersebut.
Sementara tubuhnya sudah melayang semakin dekat dengan Zhoei dan Kalpen
yang akan memukul dirinya itu. Apakah Dragon hanya akan pasrah saja
menerima serangan tersebut?
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 24
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 22
Pengumuman singkat :
- Mohon maaf teman-teman, mulai dari Chapter ini tidak akan lagi diadakan Poin-poin Penting Cerita Ya. Dikarenakan masalah teknis yang tidak dapat dijelaskan . . Hehe (^_^)
No comments:
Post a Comment