Friday, February 15, 2019

Journey of the Dragon Chapter 24

Chapter 24 : Sibling problem



Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 24.


   Babak semifinal dari Turnamen Kota Togu, telah selesai diselenggarakan. Dua orang peserta yang telah berhasil lolos dari babak semifinal menuju ke babak final adalah Gill dan Dragon. Pastinya semua orang sudah tidak sabar untuk menyaksikan pertarungan mereka berdua, yang merupakan dua orang petarung sejati, dengan kemampuan yang sudah tidak boleh diremehkan lagi.

   Pada pertarungan di babak semifinal tersebut, Gill telah berhasil mengalahkan Master Big hit, sedangkan Dragon telah berhasil mengalahkan Zhoei. Mereka berdua sudah berjuang dengan keras untuk bisa sampai pada titik tersebut, demi mencapai tujuan mereka masing-masing, yang akan mereka dapatkan jika berhasil menjadi Juara dari Turnamen Kota Togu. Maka di babak Final nanti, kedua petarung tersebut pasti akan mengerahkan seluruh kemampuan mereka, yang akan membuat para Penonton semakin antusias.

   Namun dibalik semua antusias para penonton itu, banyak yang tidak tahu bahwa Gill dan Dragon sudah menjadi teman baik. Dimulai semenjak awal berlangsungnya Turnamen Kota Togu, Gill menyelamatkan Dragon dan Tatsui dari Kalpen dan Zhoei, lalu Dragon dan Tatsui juga menyelamatkan Gill dari ancaman diskualifikasi karena hampir terlambat, setelah itu hubungan mereka menjadi semakin dekat. Tak hanya dengan Tatsui dan Gill saja, namun kini Dragon juga berteman dengan Glauss, yaitu lawan pertama yang Dragon kalahkan dalam Turnamen Kota Togu. Kesatria luar yang berjuluk si Cakar naga itu sangat mengagumi semangat juang Dragon dan menganggap Dragon sebagai Rival sekaligus temannya. Bahkan dia juga bersedia untuk menjaga Tatsui yang sedang tak sadarkan diri di ruang perawatan.

   Tatsui berada di ruang perawatan dan tak sadarkan diri dalam waktu yang lama, setelah dirinya harus berhadapan dengan Gill lalu kalah dan tersingkir dari Turnamen Kota Togu. Oleh karena itu, supaya Tatsui tidak bersedih karena harapan untuk bisa memperbaiki Desanya telah pupus. Maka Dragon berniat untuk memberikan seluruh uang hadiah yang akan dia dapatkan jika menjadi Juara nanti, kepada Tatsui supaya Desanya bisa diperbaiki kembali.

   Hal itu sempat ditentang oleh Tatsui, karena Tatsui merasa bahwa Dragon tidak perlu melakukan hal tersebut. Dia juga merasa bahwa selama ini dirinya sudah banyak merepotkan Dragon. Tatsui berteman dengan Dragon bukan untuk memanfaatkannya, tetapi karena Dragon adalah orang baik yang peduli terhadap satu sama lain, sehingga Tatsui bisa merubah persepsinya tentang sifat yang dimiliki oleh kebanyakan orang lain (Yaitu hanya mau menolong jika mendapat keuntungan saja).

   Dragon mau memberikan uang hadiah tersebut kepada Tatsui, dikarenakan tujuan sebenarnya mengapa Dragon bersikeras ingin menjuarai Turnamen Kota Togu, bukanlah demi mendapatkan uang hadiah, melainkan demi mendapatkan jamuan makan di dalam Istana Kerajaan Nexus, supaya dia bisa menjalankan misinya untuk mencuri dan membawa bola Aporion kepada Flaur (Penyihir jahat yang telah menghancurkan Desa Tatsui, dan memaksa Dragon untuk mencuri bola Aporion demi dirinya). Maka dari itu, karena Dragon tidak terlalu memerlukan uang hadiah tersebut, jadi dia berniat untuk memberikannya kepada Tatsui, sekaligus menjadi harapan baru bagi Tatsui yang selanjutnya.

   Bukan masalah walaupun lawan yang harus dihadapinya nanti adalah Gill, yang juga merupakan teman mereka. Karena Gill sudah bilang bahwa dirinya dan Dragon harus mengerahkan seluruh kemampuan mereka jika bertemu di atas arena pertandingan nanti, dan apapun hasil dari pertandingan tersebut, tidak akan mempengaruhi hubungan pertemanan mereka sama sekali.

   Pada malam hari sebelum babak Final Turnamen Kota Togu akan diselenggarakan. Dragon, Tatsui dan Glauss pergi ke Rumah sakit untuk melihat keadaan Gill. Karena setelah hari sudah menjelang malam, maka seluruh peserta yang dirawat di Stadion Amritzer harus dipindahkan ke Rumah sakit Kota Togu untuk mendapatkan pengobatan yang lebih memadai.

   Disana, secara kebetulan Dragon dan kawan-kawan bertemu dengan Rhogi (Bagi Dragon, ini kedua kalinya dia bertemu lagi dengan Rhogi yang sedang menunggu gurunya). Di luar ruangan pengobatan, karena para kerabat pasien masih belum diijinkan untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Oleh karena itu mereka berempat memutuskan untuk menghabiskan malam disana, sambil menunggu selesainya pengobatan terhadap Gill dan Master Big hit.

   Pada pagi harinya, ketika Tatsui terbangun, dia sedikit heran karena dirinya tidak melihat keberadaan Dragon dimanapun, sepertinya Dragon sedang pergi ke suatu tempat. Tanpa buang-buang waktu, Tatsui segera membangunkan Glauss dan Rhogi untuk mengajak mereka masuk dan melihat keadaan Gill serta Master Big hit. Lalu ketika Tatsui dan Glauss telah datang dan menghampiri Gill yang sedang terbaring di ruangan tersebut, mereka langsung bercengkrama dalam waktu yang cukup lama. Setelah itu Gill memberitahu mereka bahwa sebelumnya Dragon sudah datang menemuinya. Dan saat ini dia sedang pergi ke luar untuk melakukan suatu urusan.

   Ternyata benar saja, Dragon sedang berada di halaman depan Rumah sakit, untuk melakukan suatu urusan penting, yakni menjemur Melinda di bawah terik sinar matahari. Melinda merupakan lempengan emas sekaligus teman pertama dalam perjalanan Dragon, yang memiliki kekuatan untuk memunculkan pisau-pisau belati, dan kemampuan penyembuhan, selain itu Melinda juga dapat mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata.

   Melinda membutuhkan banyak sekali sumber tenaga yang berasal dari sinar matahari, untuk dapat menggunakan kekuatannya, sehingga setiap hari Dragon harus menjemurnya, atau harus berjalan dbawah terik sinar matahari, supaya tenaga Melinda dapat terisi lagi dengan penuh. Apalagi hari ini Dragon akan menjalani pertandingan besar melawan Gill.

   Namun beberapa jam sebelum pertandingan Final antara Gill dan Dragon akan dimulai, ketika Dragon sedang menjemur senjata-senjatanya itu di halaman Rumah sakit. Tiba-tiba Dragon diserang oleh dua orang misterius, yang tak lain dan tak bukan adalah Zhoei bersama dengan kakaknya. Mereka menyerang Dragon karena tidak terima atas kekalahan yang telah dialami oleh Zhoei kemarin.

   Tubuh Dragon bergerak dengan sendirinya melayang ke belakang, seperti ada yang menariknya dengan kuat. Itu adalah efek dari kekuatan yang dimiliki Zhoei, yakni tarikan dan dorongan. Saat ini Dragon sedang ditarik menuju ke arah Zhoei, sedangkan di belakang Zhoei, Kalpen (kakaknya Zhoei) sudah bersiap dengan pemukul besinya, yang akan dia hantamkan secara keras terhadap tubuh Dragon.



Tubuh Dragon ditarik oleh kekuatan Zhoei, sementara Kalpen bersiap untuk menghantam Dragon dengan pemukul besinya.


   Namun ketika tubuh Dragon sudah hampir dekat dengan kedua kakak beradik itu, tiba-tiba Kalpen mendapatkan sebuah tendangan yang sangat keras dari Tatsui, sehingga Kalpen langsung tersungkur ke arah samping dan pemukul besinya terlempar dari tangannya. Sedangkan Zhoei yang kaget setelah melihat kakaknya dibuat tersungkur, sontak langsung menghentikan kekuatan tarikannya terhadap tubuh Dragon, sehingga Dragon yang sedang dalam keadaan melayang itu, tiba-tiba jatuh ke bawah lalu mencium tanah.

   Kini posisi Tatsui sudah berada tepat di belakang Zhoei, setelah barusan dia sudah mendaratkan tendangan terhadap Kalpen. Maka Zhoei segera membalikan badan untuk berhadapan dengan Tatsui secara langsung. Namun dengan cepat, Tatsui segera melesatkan kakinya ke hadapan wajah Zhoei, yang juga tak kalah cepat mengayunkan tangannya, sehingga pergerakan Tatsui jadi terhenti, lalu tubuh Tatsui dihempaskan mejauh darinya.

   Sedangkan Kalpen, yang takut terjadi apa-apa terhadap adiknya, segera berdiri sambil mengambil pemukul besinya kembali. Dia berniat untuk berlari mendekat ke arah adiknya. Tetapi keadaan tidak berjalan sesuai dengan keinginannya, Karena tiba-tiba saja langkah kakinya itu dihentikan oleh Glauss yang menghalanginya untuk bisa sampai ke dekat adiknya tersebut. Awalnya kedatangan Glauss dan Tatsui disana, hanya untuk bertemu dengan Dragon, namun ternyata malah mendapati kawannya itu sedang diserang oleh kakak beradik angkuh (Kalpen dan Zhoei).



Kalpen akan menghadapi Glauss, sedangkan Zhoei akan menghadapi Tatsui.


   “Cukup!!” Teriak Dragon kepada mereka berempat, sebelum mereka berempat akan melangsungkan pertarungan disana.

   Seketika itu juga, keempat orang yang sudah sangat siap untuk melangsungkan pertarungan itupun, akhirnya kembali melemaskan badan lalu berjalan saling menjauhi satu sama lain. Zhoei berjalan ke dekat kakaknya, sedangkan Glauss mundur ke dekat Tatsui. Kemudian Dragon kembali berbicara.

   “Ini Rumah sakit, jika kalian ingin mengajakku bertarung, pilihlah tempat yang tepat dan waktu yang tepat.” Kata Dragon kepada Zhoei dan kakaknya.

   Lalu Glauss langsung menambahkan perkataan dari Dragon terhadap kakak beradik itu, “Benar! Kalian ini memang- ...”

   “Sssst.” Tatsui mengisyaratkan kepada Glauss untuk diam.

   “Aku Tidak terima atas kekalahanku yang kemarin ... Aku ingin tanding ulang!” Ujar Zhoei kepada Dragon.

   “Ya, benar!” Kalpen menambahkan.

   “Kau ingin tanding ulang sekarang, sambil membawa kakakmu ke dalam pertarungan?” Tanya Dragon.

   “Ya. Kau juga boleh mengajak teman-temanmu untuk bergabung ke dalam pertarungan ini.” Ucap Zhoei dengan lantang.

   Kemudian, Tatsui dan Glauss segera bersiap-siap lagi untuk bertarung, setelah mendengar perkataan dari Zhoei tersebut. Lalu Dragon segera menjawab, “Baiklah kalau begitu, apa boleh buat. Jika hal itu bisa membuat kalian puas.”

   Lalu terdengar suara orang yang berteriak dari kejauhan. “Jika memang seperti itu ... Artinya kami juga boleh ikut kan ?!” Ujar seseorang yang keluar dari pintu Rumah sakit.



Gill dan Rhogi datang untuk membantu Dragon.


   Ternyata suara itu berasal dari Gill, yang keluar bersama dengan Rhogi, kehadirannya disana adalah untuk membantu Dragon. Sepertinya kondisi Gill sudah membaik sekarang.

   “Jangan lupa, sertakan aku juga ya.” Kata Rhogi.

   Kemudian, Kalpen dan Zhoei mulai terkejut dan merasa sedikit kebingungan atas situasi tersebut. Mereka berdua tidak menyangka bahwa Gill dan Rhogi juga ternyata akan ikut bergabung ke dalam pertarungan. Mereka berdua yang sudah melihat kekuatan milik Gill kemarin, sepertinya sedikit ragu jika harus sampai berurusan dengan Gill, selain itu ditambah dengan Rhogi juga, yang merupakan murid dari Master Big hit. Maka dari itu, pasti kesempatan mereka untuk bisa menang menjadi semakin tipis, jika harus 2 melawan 5.

   “Gill, kau seharusnya beristirahat dulu yang cukup!” Ujar Dragon kepada Gill.

   “Tidak apa-apa, aku sudah baik-baik saja ... Tenagaku yang kemarin terkuras habis, kini sudah pulih seperti semula. Pengobatan mahal disini memang benar-benar manjur. Mereka mengobatiku dengan cara- ...”

   “Kami tidak butuh penjelasan panjangmu!!” Teriak semua orang, memotong perkataan dari Gill.

   Kemudian Gill tertawa sambil berkata, “Heheh ... Maaf, kebiasaan.”

   Lalu dengan penuh emosi, Zhoei berteriak dengan nada menantang. “Tidak masalah!! Walaupun kalian semua maju, kami tetap akan menghadapi kalian!” Ujar Zhoei kepada mereka semua.

   Lalu tiba-tiba Kalpen menepuk pundak Zhoei, sehingga membuat Zhoei menjadi sedikit terkejut, “Sudah cukup, adik.” Ucap Kalpen kepada adiknya itu, sehingga membuat Dragon dan kawan-kawannya juga jadi merasa heran. Apalagi Zhoei.

   “Kakak, Kenapa kakak berkata seperti itu?” Tanya Zhoei, sambil merasa heran terhadap kakaknya.

   “Kita tidak mungkin bisa menang melawan mereka semua.” Jawab Kalpen.

   “Tapi jika kita bekerja sama, kita pasti menang! Kita selalu bisa menang ketika melawan siapapun!” Ujar Zhoei.

   “Kini situasinya berbeda! Yang biasa kita lawan itu adalah buronan dan penjahat-penjahat biasa ... Sedangkan mereka semua, adalah para petarung sejati, Kesatria, pemburu monster, dan Pandai besi.”

   “Woy!” Ujar Dragon, karena dia tersinggung ketika hanya dijuluki sebagai Pandai besi.

   Kemudian Kalpen melanjutkan perkataannya, “Mereka juga memiliki hubungan pertemanan yang tidak dapat kita tandingi sekalipun kita membawa seratus orang bersama kita. Maka dari itu sebaiknya kita sudahi saja, karena kita tidak akan bisa menang.” Ucap Kalpen menegaskan.

   “Tidak! Aku tidak mau menerimanya. Jika kakak memang takut dan tidak mau membantuku. Maka aku akan menghadapinya sendirian! ... Aku tidak memerlukan bantuan pengecut seperti kakak!” Ujar Zhoei.

   Lalu, “Plaak!!!” Kalpen tiba-tiba menampar pipi Zhoei.

   Dragon dan kawan-kawannya kaget saat melihat hal itu, terutama bagi Zhoei, yang langsung terdiam sambil gemetar menatap kakaknya, yang barusan telah menampar pipinya dengan cukup keras.

   “Kumohon sadarlah Zhoei. Selama ini aku sudah berusaha untuk selalu menuruti perintahmu. Aku sudah banyak menyakiti orang lain yang tidak kau sukai, hanya supaya kau senang. Tapi sekarang, orang yang ingin kau sakiti ini ... Mereka diluar batas kemampuan kita. Jika aku sampai dihajar habis oleh mereka, lalu siapa yang akan melindungimu? Selanjutnya kau juga akan terluka. Kita berdua akan terluka, dan mengalami kekalahan telak yang memalukan ... Saat ini aku sedang mencoba untuk melindungimu dari melakukan tindakan yang bodoh.” Ucap Kalpen sambil berlinang air mata, karena dia tidak tega setelah menampar adik yang sangat disayanginya itu.

   Lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun, Zhoei langsung bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Walaupun Kalpen mencoba untuk menghentikannya dan mengikutinya, tapi Zhoei langsung menggunakan kekuatannya untuk menghempaskan tubuh Kalpen menjauh dari dirinya, sehingga Kalpen tidak bisa ikut pergi bersamanya. Sedangkan Dragon dan kawan-kawan hanya melongo saja, karena mereka tidak tahu harus berkata apa dalam situasi tersebut.

   Setelah itu, Kalpen duduk termenung di atas permukaan tanah tempat dia sebelumnya terjatuh. Kemudian Dragon mendekati dan mengusap pundaknya, agar perasaan Kalpen jadi sedikit lebih tenang.



Dragon mengusap pundak Kalpen untuk menenangkannya.


   Tak beberapa lama kemudian, mereka semua sudah duduk disana, atau lebih tepatnya mereka semua sedang duduk berkumpul pada kursi taman yang tersedia di halaman depan Rumah sakit itu. Perselisihan antara Kalpen dan Dragon, sepertinya sudah diselesaikan secara damai. Sehingga kini mereka semua akan segera mendengarkan cerita dari Kalpen.

   “Aku dan adikku, berasal dari Ibukota Kerajaan Nexus ... Kami terlahir dari golongan keluarga kaya, sejak kecil kami sudah terbiasa hidup mewah. Dan sejak lahir pula, kami sudah memiliki kekuatan yang luar biasa. Aku bisa membuat berat suatu benda menjadi ringan atau menjadi semakin bertambah berat, namun ukuran benda yang beratnya bisa kuubah, itu terbatas. Maksimalnya hanya seukuran tongkat besi milikku ini saja ... Sedangkan Zhoei, memiliki kekuatan yang lebih hebat dariku. Dia bisa menarik serta menghempaskan objek apapun yang dilihat maupun yang sudah dia sentuh, baik yang ukurannya besar maupun kecil. Namun kekuatannya itu dibatasi oleh jumlah dari objek yang dapat dia kendalikan.”

   “Lalu kenapa kalian bisa menjadi pemburu buronan seperti sekarang ini?” Tanya Glauss.

   “Jangan memotong pembicaraan.” Ucap Dragon kepada Glauss.

   "Ma- maaf."

   Lalu Kalpen kembali melanjutkan ceritanya. “Awalnya kehidupan masa kecil kami memang sangat bahagia. Namun tiba-tiba ... Keluarga kami mengalami kebangkrutan, sehingga ayah harus menjual rumah beserta seluruh aset miliknya. Namun semua itu tidak dapat menutupi semua hutang-hutangya. Hingga pada akhirnya ... Ayah memutuskan untuk menjual kami berdua ke pasar gelap (Tempat rahasia dimana orang-orang melakukan kegiatan jual beli ilegal), dan parahnya, ibu kami juga mendukung keputusan tersebut. Waktu itu, kami yang masih belum bisa melawan serta berbuat apa-apa. Harus pasrah, ketika diri kami berdua dijual sebagai budak ke pasar gelap. Dan karena kekuatan yang kami berdua miliki, maka kami diberi harga yang cukup tinggi.”

   “Astaga.” Kata Tatsui, sambil menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya, saking kagetnya dia.

   “Hari terus berlalu, menjadi bulan, lalu menjadi tahun ... Selama lima tahun, kami menjalani hidup kami sebagai budak, yang dapat meringankan pekerjaan dari Tuan kami, untuk memindah-mindahkan barang-barang selundupan yang besar dengan jumlah yang banyak. Selama itu, hidup kami benar-benar sangat tersiksa juga menderita. Sampai pada akhirnya, para Prajurit dari Kerajaan Nexus berhasil menangkap serta menghentikan usaha penyelundupan milik Tuan kami. Sehingga kami bisa menghirup udara bebas, dan memulai kehidupan yang baru ... Kami yang waktu itu masih remaja, tidak tahu harus memulai pekerjaan apa dan dimana? sehingga kami bekerja serabutan dalam waktu yang cukup lama. Hingga Kami akhirnya tinggal di Kota Togu, Lalu kami melihat sebuah papan yang memampang banyak sekali gambar orang-orang jahat Atau buronan. Saat itu kami memutuskan untuk berlatih supaya menjadi semakin kuat dan dapat mengalahkan siapapun. Lalu kami berdua berhasil menangkap buronan pertama kami, sehingga kami mendapatkan bayaran dari rumah hadiah, setelah itu hidup kami menjadi lebih baik dari hasil pekerjaan baru kami tersebut ... Dan semenjak saat itu juga, Zhoei telah bersumpah kepada dirinya sendiri bahwa mulai sekarang, tidak ada yang boleh memperlakukan ataupun memandang rendah diri kami.” Kata Kalpen menjelaskan.

   “Oh, jadi dia tidak suka bila terlihat lemah dihadapan orang lain.” Ucap Rhogi.

   “Ya, begitulah ... Aku juga telah berjanji kepada diriku sendiri untuk selalu menuruti segala keinginan dari adikku, supaya aku bisa membuatnya bahagia, karena selama ini aku tidak pernah bisa membahagiakannya. Tapi jadinya, dia malah semakin bertindak semena-mena terhadap orang lain. Dan puncaknya dia malah mau berurusan dengan kalian semua ... Untuk itu sekali lagi, kumohon maafkan aku dan adikku ya?” Kata Kalpen, sambil menundukan kepalanya, untuk meminta maaf kepada mereka semua.

   “Aah, tidak apa-apa. Kami sudah mengerti, lupakan saja masalah di antara kita ya.” Ucap Dragon kepada Kalpen.

   “Sekarang sebaiknya kau cari adikmu, dan ajak dia ke Stadion Amritzer untuk menonton pertandingan Final.” Ujar Gill kepada Kalpen.

   “Ya, baiklah. Terima kasih karena sudah mau mendengarkan ceritaku, dan karena sudah mau memaafkan aku juga adikku.” Kata Kalpen.

   Lalu Glauss berkata, “Siapa yang sudah memaafkan adikmu?” Kemudian Rhogi segera menyikut perut Glauss, sehingga Glauss jadi kesakitan dan berhenti berbicara.

   Beberapa saat kemudian, Kalpen segera pamit dan pergi meninggalkan mereka semua, untuk mencari dan membujuk adiknya supaya mau berhenti menyimpan dendam terhadap Dragon. Karena bagaimanapun juga Zhoei sudah benar-benar dikalahkan secara resmi dalam Turnamen Kota Togu, dan Dragon sudah diputuskan sebagai pemenang yang sah. Maka Kalpen harus menasehati adiknya supaya dia mau belajar untuk menerima kekalahan, terutama supaya dia bisa  merubah sifatnya menjadi lebih baik. Bagaimanapun juga, kelakuan dari adikknya itu merupakan tanggung jawab bagi dirinya.

   Setelah itu, Gill mengajak Dragon dan kawan-kawannya untuk segera bersiap pergi ke Stadion Amritzer. Karena sebentar lagi akan dilangsungkan pertandingan babak Final antara dirinya melawan Dragon disana. Lalu Dragon segera mengangguk dengan penuh semangat, sambil segera bersiap-siap untuk berangkat. Tapi pertama-tama dia harus mengambil Melinda terlebih dahulu, yang sedang dijemur bersama dengan pedangnya.

   Namun Rhogi berkata, bahwa dirinya tidak bisa ikut ke Stadion Amritzer, karena dia harus menjaga gurunya di Rumah sakit. Dia akan menyaksikan pertadingan antara Gill melawan Dragon lewat bola kristal yang ada di Rumah sakit saja. Sedangkan Glauss dan Tatsui tentu saja akan ikut ke Stadion Amritzer, untuk menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung.

   Sementara itu, Kalpen terlihat sedang berjalan mengelilingi kota untuk mencari keberadaan dari adiknya. Dan karena dia tidak bisa menemukan adiknya dimanapun, jadi dia memutuskan untuk pergi ke tempat yang paling disukai oleh adiknya, di antara banyaknya bangunan yang ada di Kota Togu ini. Yaitu di sebuah menara lonceng, yang terdapat di pusat kota. Menara tersebut merupakan bangunan paling tinggi yang ada di Kota Togu, dan sekaligus sebagai monumen penting dari Kota tersebut.

   Sesampainya Kalpen disana, dia langsung terlihat senang, karena dari kejauhan dia dapat melihat adiknya yang sedang duduk di atas menara tersebut. Kemudian dia segera naik ke atas menara dengan susah payah, dan akhirnya sampai ke puncak, untuk kemudian duduk di sebelah Zhoei (adiknya), yang kelihatan masih marah terhadapnya, setelah kejadian tadi, dimana Kalpen secara tidak sengaja menampar pipi adiknya. Sehingga saat ini Zhoei terus saja mengacuhkan kedatangan dari kakaknya tersebut.



Kalpen meminta maaf pada Zhoei, dan menasehati adiknya tersebut di atas menara lonceng Kota Togu.



   “Adik. Sudah kuduga kau ada disini ... Ini memang benar-benar tempat favoritmu ya?” Tanya Kalpen kepada Zhoei, namun Zhoei tetap diam dan mengacuhkan pertanyaan dari kakaknya itu.

   Lalu Kalpen lanjut berbicara lagi, “Kakak ingin minta maaf, atas kejadian tadi ... Maafkan kakak ya?" Zhoei masih tetap mengacuhkannya.

   "Coba beritahu kakak, alasan mengapa kau sangat menyukai tempat ini?” Suruh Kalpen kepada adiknya itu.

   Lalu Zhoei terdiam sejenak, kemudian dia mulai menjawab pertanyaan dari Kalpen.

   “Itu karena ... Dari sini aku bisa memandangi Ibukota Kerajaan Nexus yang letaknya sangat jauh disana. Tapi walaupun begitu, Istana Nexus terlihat sangat besar dan megah dari sini ... Jika saja aku bisa menjadi juara dari Turnamen Kota Togu, maka aku pasti bisa masuk ke Istana Nexus sebagai tamu kehormatan. Dengan begitu, mungkin ayah dan ibu akan tahu bahwa kita berdua masih hidup dan telah menjadi seseorang yang dapat dibanggakan.” Ucap Zhoei sambil meneteskan air mata.

   “Hmm, jadi begitu ya ... Itulah mengapa kau sangat kesal karena telah kalah dari Turnamen?”

   “Iya.” Jawab Zhoei dengan singkat.

   “Jangan pikirkan tentang ayah dan ibu.” Kata Kalpen. Lalu Zhoei menengok ke arah wajah kakaknya itu.

   Kalpen melanjutkan perkataannya. “Jika mereka memang peduli kepada kita, seharusnya mereka sudah mencari serta menemukan kita dari dulu ... Sudah jelas bahwa mereka telah membuang kita demi mendapatkan uang banyak untuk memulai lagi kehidupan baru mereka. Dan sepertinya saat ini mereka sudah memulai serta memiliki keluarga yang baru ... Sedangkan kita, lihatlah apa yang kita punya saat ini. Kehidupan yang lebih baik, tanpa terikat lagi oleh siapapun. Dan pikirkanlah tentang betapa banyaknya petualangan yang sudah kita lalui, juga banyaknya orang-orang hebat yang telah kita temui.”

   Zhoei mulai mengusap air matanya sambil mendengarkan perkataan dari Kalpen tersebut, yang masih tetap berbicara. “Keluarga kita sudah membuang kita. Tapi setidaknya kita berdua saling memiliki ... Dan sekarang, daripada harus menjauhkan banyak orang dari kehidupan kita, bukankah lebih baik jika kita menambah beberapa teman, supaya hidup kita ini menjadi semakin lebih baik.” Ucap Kalpen. Kemudian, Zhoei tersenyum sambil mengangguk. Artinya dia menyetujui perkataan dari Kakaknya tersebut. Yang juga memiliki maksud bahwa mereka Harus mulai berteman dengan Dragon dan kawan-kawan.



Suasana di Stadion Amritzer yang meriah dan dipenuhi banyak orang.



   Singkat cerita, saat ini babak Final dari Turnamen Kota Togu akan segera dimulai. Stadion Amritzer sudah dipenuhi oleh banyak orang yang sangat ingin menyaksikan pertandingan babak final secara langsung, antara Dragon melawan Gill. Suasana disana terlihat begitu ramai dan padat sekali, sampai-sampai seluruh bangku di tribun penonton sudah penuh semuanya dan banyak orang yang tidak kebagian tempat duduk. Namun Tatsui dan Glauss sudah terlihat sedang duduk di tribun penonton dengan nyaman.

   Sementara itu, Gill dan Dragon sedang berdiri saling berdampingan, dan terlihat sudah sangat siap untuk menghadapi satu sama lain, mereka berdua sedang berada di lorong untuk menuju ke arena pertandingan, tempat dimana mereka akan saling mengadu kemampuannya masing-masing, dalam pertarungan babak Final tersebut. Kira-kira siapakah di antara mereka berdua yang akan menjadi Juara dalam Turnamen Kota Togu?



Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 25


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 23

No comments:

Post a Comment