Chapter 24 : Sibling problem
Babak semifinal dari Turnamen Kota Togu, telah selesai diselenggarakan. Dua
orang peserta yang telah berhasil lolos dari babak semifinal menuju ke
babak final adalah Gill dan Dragon. Pastinya semua orang sudah tidak sabar
untuk menyaksikan pertarungan mereka berdua, yang merupakan dua orang
petarung sejati, dengan kemampuan yang sudah tidak boleh diremehkan lagi.
Pada pertarungan di babak semifinal tersebut, Gill telah berhasil
mengalahkan Master Big hit, sedangkan Dragon telah berhasil mengalahkan
Zhoei. Mereka berdua sudah berjuang dengan keras untuk bisa sampai pada
titik tersebut, demi mencapai tujuan mereka masing-masing, yang akan mereka
dapatkan jika berhasil menjadi Juara dari Turnamen Kota Togu. Maka di babak
Final nanti, kedua petarung tersebut pasti akan mengerahkan seluruh
kemampuan mereka, yang akan membuat para Penonton semakin antusias.
Namun dibalik semua antusias para penonton itu, banyak yang tidak tahu
bahwa Gill dan Dragon sudah menjadi teman baik. Dimulai semenjak awal
berlangsungnya Turnamen Kota Togu, Gill menyelamatkan Dragon dan Tatsui
dari Kalpen dan Zhoei, lalu Dragon dan Tatsui juga menyelamatkan Gill dari
ancaman diskualifikasi karena hampir terlambat, setelah itu hubungan mereka
menjadi semakin dekat. Tak hanya dengan Tatsui dan Gill saja, namun kini
Dragon juga berteman dengan Glauss, yaitu lawan pertama yang Dragon
kalahkan dalam Turnamen Kota Togu. Kesatria luar yang berjuluk si Cakar
naga itu sangat mengagumi semangat juang Dragon dan menganggap Dragon
sebagai Rival sekaligus temannya. Bahkan dia juga bersedia untuk menjaga
Tatsui yang sedang tak sadarkan diri di ruang perawatan.
Tatsui berada di ruang perawatan dan tak sadarkan diri dalam waktu yang
lama, setelah dirinya harus berhadapan dengan Gill lalu kalah dan
tersingkir dari Turnamen Kota Togu. Oleh karena itu, supaya Tatsui tidak
bersedih karena harapan untuk bisa memperbaiki Desanya telah pupus. Maka
Dragon berniat untuk memberikan seluruh uang hadiah yang akan dia dapatkan
jika menjadi Juara nanti, kepada Tatsui supaya Desanya bisa diperbaiki
kembali.
Hal itu sempat ditentang oleh Tatsui, karena Tatsui merasa bahwa Dragon
tidak perlu melakukan hal tersebut. Dia juga merasa bahwa selama ini
dirinya sudah banyak merepotkan Dragon. Tatsui berteman dengan Dragon bukan
untuk memanfaatkannya, tetapi karena Dragon adalah orang baik yang peduli
terhadap satu sama lain, sehingga Tatsui bisa merubah persepsinya tentang
sifat yang dimiliki oleh kebanyakan orang lain (Yaitu hanya mau menolong
jika mendapat keuntungan saja).
Dragon mau memberikan uang hadiah tersebut kepada Tatsui, dikarenakan
tujuan sebenarnya mengapa Dragon bersikeras ingin menjuarai Turnamen Kota
Togu, bukanlah demi mendapatkan uang hadiah, melainkan demi mendapatkan
jamuan makan di dalam Istana Kerajaan Nexus, supaya dia bisa menjalankan
misinya untuk mencuri dan membawa bola Aporion kepada Flaur (Penyihir jahat
yang telah menghancurkan Desa Tatsui, dan memaksa Dragon untuk mencuri bola
Aporion demi dirinya). Maka dari itu, karena Dragon tidak terlalu
memerlukan uang hadiah tersebut, jadi dia berniat untuk memberikannya
kepada Tatsui, sekaligus menjadi harapan baru bagi Tatsui yang selanjutnya.
Bukan masalah walaupun lawan yang harus dihadapinya nanti adalah Gill, yang
juga merupakan teman mereka. Karena Gill sudah bilang bahwa dirinya dan
Dragon harus mengerahkan seluruh kemampuan mereka jika bertemu di atas
arena pertandingan nanti, dan apapun hasil dari pertandingan tersebut,
tidak akan mempengaruhi hubungan pertemanan mereka sama sekali.
Pada malam hari sebelum babak Final Turnamen Kota Togu akan
diselenggarakan. Dragon, Tatsui dan Glauss pergi ke Rumah sakit untuk
melihat keadaan Gill. Karena setelah hari sudah menjelang malam, maka
seluruh peserta yang dirawat di Stadion Amritzer harus dipindahkan ke Rumah
sakit Kota Togu untuk mendapatkan pengobatan yang lebih memadai.
Disana, secara kebetulan Dragon dan kawan-kawan bertemu dengan Rhogi (Bagi
Dragon, ini kedua kalinya dia bertemu lagi dengan Rhogi yang sedang
menunggu gurunya). Di luar ruangan pengobatan, karena para kerabat pasien
masih belum diijinkan untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Oleh karena
itu mereka berempat memutuskan untuk menghabiskan malam disana, sambil
menunggu selesainya pengobatan terhadap Gill dan Master Big hit.
Pada pagi harinya, ketika Tatsui terbangun, dia sedikit heran karena
dirinya tidak melihat keberadaan Dragon dimanapun, sepertinya Dragon sedang
pergi ke suatu tempat. Tanpa buang-buang waktu, Tatsui segera membangunkan
Glauss dan Rhogi untuk mengajak mereka masuk dan melihat keadaan Gill serta
Master Big hit. Lalu ketika Tatsui dan Glauss telah datang dan menghampiri
Gill yang sedang terbaring di ruangan tersebut, mereka langsung
bercengkrama dalam waktu yang cukup lama. Setelah itu Gill memberitahu
mereka bahwa sebelumnya Dragon sudah datang menemuinya. Dan saat ini dia
sedang pergi ke luar untuk melakukan suatu urusan.
Ternyata benar saja, Dragon sedang berada di halaman depan Rumah sakit,
untuk melakukan suatu urusan penting, yakni menjemur Melinda di bawah terik
sinar matahari. Melinda merupakan lempengan emas sekaligus teman pertama
dalam perjalanan Dragon, yang memiliki kekuatan untuk memunculkan
pisau-pisau belati, dan kemampuan penyembuhan, selain itu Melinda juga
dapat mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata.
Melinda membutuhkan banyak sekali sumber tenaga yang berasal dari sinar
matahari, untuk dapat menggunakan kekuatannya, sehingga setiap hari Dragon
harus menjemurnya, atau harus berjalan dbawah terik sinar matahari, supaya
tenaga Melinda dapat terisi lagi dengan penuh. Apalagi hari ini Dragon akan
menjalani pertandingan besar melawan Gill.
Namun beberapa jam sebelum pertandingan Final antara Gill dan Dragon akan
dimulai, ketika Dragon sedang menjemur senjata-senjatanya itu di halaman
Rumah sakit. Tiba-tiba Dragon diserang oleh dua orang misterius, yang tak
lain dan tak bukan adalah Zhoei bersama dengan kakaknya. Mereka menyerang
Dragon karena tidak terima atas kekalahan yang telah dialami oleh Zhoei
kemarin.
Tubuh Dragon bergerak dengan sendirinya melayang ke belakang, seperti ada
yang menariknya dengan kuat. Itu adalah efek dari kekuatan yang dimiliki
Zhoei, yakni tarikan dan dorongan. Saat ini Dragon sedang ditarik menuju ke
arah Zhoei, sedangkan di belakang Zhoei, Kalpen (kakaknya Zhoei) sudah
bersiap dengan pemukul besinya, yang akan dia hantamkan secara keras
terhadap tubuh Dragon.
Tubuh Dragon ditarik oleh kekuatan Zhoei, sementara Kalpen bersiap untuk menghantam Dragon dengan pemukul besinya. |
Namun ketika tubuh Dragon sudah hampir dekat dengan kedua kakak beradik
itu, tiba-tiba Kalpen mendapatkan sebuah tendangan yang sangat keras dari
Tatsui, sehingga Kalpen langsung tersungkur ke arah samping dan pemukul
besinya terlempar dari tangannya. Sedangkan Zhoei yang kaget setelah
melihat kakaknya dibuat tersungkur, sontak langsung menghentikan kekuatan
tarikannya terhadap tubuh Dragon, sehingga Dragon yang sedang dalam keadaan
melayang itu, tiba-tiba jatuh ke bawah lalu mencium tanah.
Kini posisi Tatsui sudah berada tepat di belakang Zhoei, setelah barusan
dia sudah mendaratkan tendangan terhadap Kalpen. Maka Zhoei segera
membalikan badan untuk berhadapan dengan Tatsui secara langsung. Namun
dengan cepat, Tatsui segera melesatkan kakinya ke hadapan wajah Zhoei, yang
juga tak kalah cepat mengayunkan tangannya, sehingga pergerakan Tatsui jadi
terhenti, lalu tubuh Tatsui dihempaskan mejauh darinya.
Sedangkan Kalpen, yang takut terjadi apa-apa terhadap adiknya, segera
berdiri sambil mengambil pemukul besinya kembali. Dia berniat untuk berlari
mendekat ke arah adiknya. Tetapi keadaan tidak berjalan sesuai dengan
keinginannya, Karena tiba-tiba saja langkah kakinya itu dihentikan oleh
Glauss yang menghalanginya untuk bisa sampai ke dekat adiknya tersebut.
Awalnya kedatangan Glauss dan Tatsui disana, hanya untuk bertemu dengan
Dragon, namun ternyata malah mendapati kawannya itu sedang diserang oleh
kakak beradik angkuh (Kalpen dan Zhoei).
“Cukup!!” Teriak Dragon kepada mereka berempat, sebelum mereka berempat
akan melangsungkan pertarungan disana.
Seketika itu juga, keempat orang yang sudah sangat siap untuk melangsungkan
pertarungan itupun, akhirnya kembali melemaskan badan lalu berjalan saling
menjauhi satu sama lain. Zhoei berjalan ke dekat kakaknya, sedangkan Glauss
mundur ke dekat Tatsui. Kemudian Dragon kembali berbicara.
“Ini Rumah sakit, jika kalian ingin mengajakku bertarung, pilihlah tempat
yang tepat dan waktu yang tepat.” Kata Dragon kepada Zhoei dan kakaknya.
Lalu Glauss langsung menambahkan perkataan dari Dragon terhadap kakak
beradik itu, “Benar! Kalian ini memang- ...”
“Sssst.” Tatsui mengisyaratkan kepada Glauss untuk diam.
“Aku Tidak terima atas kekalahanku yang kemarin ... Aku ingin tanding
ulang!” Ujar Zhoei kepada Dragon.
“Ya, benar!” Kalpen menambahkan.
“Kau ingin tanding ulang sekarang, sambil membawa kakakmu ke dalam
pertarungan?” Tanya Dragon.
“Ya. Kau juga boleh mengajak teman-temanmu untuk bergabung ke dalam
pertarungan ini.” Ucap Zhoei dengan lantang.
Kemudian, Tatsui dan Glauss segera bersiap-siap lagi untuk bertarung,
setelah mendengar perkataan dari Zhoei tersebut. Lalu Dragon segera
menjawab, “Baiklah kalau begitu, apa boleh buat. Jika hal itu bisa membuat
kalian puas.”
Lalu terdengar suara orang yang berteriak dari kejauhan. “Jika memang
seperti itu ... Artinya kami juga boleh ikut kan ?!” Ujar seseorang yang
keluar dari pintu Rumah sakit.
Ternyata suara itu berasal dari Gill, yang keluar bersama dengan Rhogi,
kehadirannya disana adalah untuk membantu Dragon. Sepertinya kondisi Gill
sudah membaik sekarang.
“Jangan lupa, sertakan aku juga ya.” Kata Rhogi.
Kemudian, Kalpen dan Zhoei mulai terkejut dan merasa sedikit kebingungan
atas situasi tersebut. Mereka berdua tidak menyangka bahwa Gill dan Rhogi
juga ternyata akan ikut bergabung ke dalam pertarungan. Mereka berdua yang
sudah melihat kekuatan milik Gill kemarin, sepertinya sedikit ragu jika
harus sampai berurusan dengan Gill, selain itu ditambah dengan Rhogi juga,
yang merupakan murid dari Master Big hit. Maka dari itu, pasti kesempatan
mereka untuk bisa menang menjadi semakin tipis, jika harus 2 melawan 5.
“Gill, kau seharusnya beristirahat dulu yang cukup!” Ujar Dragon kepada
Gill.
“Tidak apa-apa, aku sudah baik-baik saja ... Tenagaku yang kemarin terkuras
habis, kini sudah pulih seperti semula. Pengobatan mahal disini memang
benar-benar manjur. Mereka mengobatiku dengan cara- ...”
“Kami tidak butuh penjelasan panjangmu!!” Teriak semua orang, memotong
perkataan dari Gill.
Kemudian Gill tertawa sambil berkata, “Heheh ... Maaf, kebiasaan.”
Lalu dengan penuh emosi, Zhoei berteriak dengan nada menantang. “Tidak
masalah!! Walaupun kalian semua maju, kami tetap akan menghadapi kalian!”
Ujar Zhoei kepada mereka semua.
Lalu tiba-tiba Kalpen menepuk pundak Zhoei, sehingga membuat Zhoei menjadi
sedikit terkejut, “Sudah cukup, adik.” Ucap Kalpen kepada adiknya itu,
sehingga membuat Dragon dan kawan-kawannya juga jadi merasa heran. Apalagi
Zhoei.
“Kakak, Kenapa kakak berkata seperti itu?” Tanya Zhoei, sambil merasa heran
terhadap kakaknya.
“Kita tidak mungkin bisa menang melawan mereka semua.” Jawab Kalpen.
“Tapi jika kita bekerja sama, kita pasti menang! Kita selalu bisa menang
ketika melawan siapapun!” Ujar Zhoei.
“Kini situasinya berbeda! Yang biasa kita lawan itu adalah buronan dan
penjahat-penjahat biasa ... Sedangkan mereka semua, adalah para petarung
sejati, Kesatria, pemburu monster, dan Pandai besi.”
“Woy!” Ujar Dragon, karena dia tersinggung ketika hanya dijuluki sebagai
Pandai besi.
Kemudian Kalpen melanjutkan perkataannya, “Mereka juga memiliki hubungan
pertemanan yang tidak dapat kita tandingi sekalipun kita membawa seratus
orang bersama kita. Maka dari itu sebaiknya kita sudahi saja, karena kita
tidak akan bisa menang.” Ucap Kalpen menegaskan.
“Tidak! Aku tidak mau menerimanya. Jika kakak memang takut dan tidak mau
membantuku. Maka aku akan menghadapinya sendirian! ... Aku tidak memerlukan
bantuan pengecut seperti kakak!” Ujar Zhoei.
Lalu, “Plaak!!!” Kalpen tiba-tiba menampar pipi Zhoei.
Dragon dan kawan-kawannya kaget saat melihat hal itu, terutama bagi Zhoei,
yang langsung terdiam sambil gemetar menatap kakaknya, yang barusan telah
menampar pipinya dengan cukup keras.
“Kumohon sadarlah Zhoei. Selama ini aku sudah berusaha untuk selalu
menuruti perintahmu. Aku sudah banyak menyakiti orang lain yang tidak kau
sukai, hanya supaya kau senang. Tapi sekarang, orang yang ingin kau sakiti
ini ... Mereka diluar batas kemampuan kita. Jika aku sampai dihajar habis
oleh mereka, lalu siapa yang akan melindungimu? Selanjutnya kau juga akan
terluka. Kita berdua akan terluka, dan mengalami kekalahan telak yang
memalukan ... Saat ini aku sedang mencoba untuk melindungimu dari melakukan
tindakan yang bodoh.” Ucap Kalpen sambil berlinang air mata, karena dia
tidak tega setelah menampar adik yang sangat disayanginya itu.
Lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun, Zhoei langsung bergegas pergi
meninggalkan tempat itu. Walaupun Kalpen mencoba untuk menghentikannya dan
mengikutinya, tapi Zhoei langsung menggunakan kekuatannya untuk
menghempaskan tubuh Kalpen menjauh dari dirinya, sehingga Kalpen tidak bisa
ikut pergi bersamanya. Sedangkan Dragon dan kawan-kawan hanya melongo saja,
karena mereka tidak tahu harus berkata apa dalam situasi tersebut.
Setelah itu, Kalpen duduk termenung di atas permukaan tanah tempat dia
sebelumnya terjatuh. Kemudian Dragon mendekati dan mengusap pundaknya, agar
perasaan Kalpen jadi sedikit lebih tenang.
Tak beberapa lama kemudian, mereka semua sudah duduk disana, atau lebih
tepatnya mereka semua sedang duduk berkumpul pada kursi taman yang tersedia
di halaman depan Rumah sakit itu. Perselisihan antara Kalpen dan Dragon,
sepertinya sudah diselesaikan secara damai. Sehingga kini mereka semua akan segera
mendengarkan cerita dari Kalpen.
“Aku dan adikku, berasal dari Ibukota Kerajaan Nexus ... Kami terlahir dari
golongan keluarga kaya, sejak kecil kami sudah terbiasa hidup mewah. Dan
sejak lahir pula, kami sudah memiliki kekuatan yang luar biasa. Aku bisa
membuat berat suatu benda menjadi ringan atau menjadi semakin bertambah
berat, namun ukuran benda yang beratnya bisa kuubah, itu terbatas.
Maksimalnya hanya seukuran tongkat besi milikku ini saja ... Sedangkan
Zhoei, memiliki kekuatan yang lebih hebat dariku. Dia bisa menarik
serta menghempaskan objek apapun yang dilihat maupun yang sudah dia sentuh,
baik yang ukurannya besar maupun kecil. Namun kekuatannya itu dibatasi oleh
jumlah dari objek yang dapat dia kendalikan.”
“Lalu kenapa kalian bisa menjadi pemburu buronan seperti sekarang ini?”
Tanya Glauss.
“Jangan memotong pembicaraan.” Ucap Dragon kepada Glauss.
"Ma- maaf."
Lalu Kalpen kembali melanjutkan ceritanya. “Awalnya kehidupan masa kecil
kami memang sangat bahagia. Namun tiba-tiba ... Keluarga kami mengalami
kebangkrutan, sehingga ayah harus menjual rumah beserta seluruh aset
miliknya. Namun semua itu tidak dapat menutupi semua hutang-hutangya.
Hingga pada akhirnya ... Ayah memutuskan untuk menjual kami berdua ke pasar
gelap (Tempat rahasia dimana orang-orang melakukan kegiatan jual beli ilegal), dan
parahnya, ibu kami juga mendukung keputusan tersebut. Waktu itu, kami
yang masih belum bisa melawan serta berbuat apa-apa. Harus pasrah, ketika
diri kami berdua dijual sebagai budak ke pasar gelap. Dan karena kekuatan
yang kami berdua miliki, maka kami diberi harga yang cukup tinggi.”
“Astaga.” Kata Tatsui, sambil menutup mulutnya menggunakan kedua telapak
tangannya, saking kagetnya dia.
“Hari terus berlalu, menjadi bulan, lalu menjadi tahun ... Selama lima
tahun, kami menjalani hidup kami sebagai budak, yang dapat meringankan
pekerjaan dari Tuan kami, untuk memindah-mindahkan barang-barang selundupan
yang besar dengan jumlah yang banyak. Selama itu, hidup kami benar-benar
sangat tersiksa juga menderita. Sampai pada akhirnya, para Prajurit dari
Kerajaan Nexus berhasil menangkap serta menghentikan usaha penyelundupan
milik Tuan kami. Sehingga kami bisa menghirup udara bebas, dan memulai
kehidupan yang baru ... Kami yang waktu itu masih remaja, tidak tahu harus
memulai pekerjaan apa dan dimana? sehingga kami bekerja serabutan dalam
waktu yang cukup lama. Hingga Kami akhirnya tinggal di Kota Togu, Lalu kami melihat sebuah papan yang memampang banyak
sekali gambar orang-orang jahat Atau buronan. Saat itu kami memutuskan untuk berlatih
supaya menjadi semakin kuat dan dapat mengalahkan siapapun. Lalu kami berdua berhasil menangkap buronan pertama kami, sehingga kami mendapatkan
bayaran dari rumah hadiah, setelah itu hidup kami menjadi lebih baik dari
hasil pekerjaan baru kami tersebut ... Dan semenjak saat itu juga, Zhoei telah
bersumpah kepada dirinya sendiri bahwa mulai sekarang, tidak ada yang boleh
memperlakukan ataupun memandang rendah diri kami.” Kata Kalpen menjelaskan.
“Oh, jadi dia tidak suka bila terlihat lemah dihadapan orang lain.” Ucap
Rhogi.
“Ya, begitulah ... Aku juga telah berjanji kepada diriku sendiri untuk
selalu menuruti segala keinginan dari adikku, supaya aku bisa membuatnya
bahagia, karena selama ini aku tidak pernah bisa membahagiakannya. Tapi
jadinya, dia malah semakin bertindak semena-mena terhadap orang lain. Dan puncaknya dia malah mau berurusan dengan kalian semua ... Untuk itu sekali lagi,
kumohon maafkan aku dan adikku ya?” Kata Kalpen, sambil menundukan
kepalanya, untuk meminta maaf kepada mereka semua.
“Aah, tidak apa-apa. Kami sudah mengerti, lupakan saja masalah di antara
kita ya.” Ucap Dragon kepada Kalpen.
“Sekarang sebaiknya kau cari adikmu, dan ajak dia ke Stadion Amritzer untuk
menonton pertandingan Final.” Ujar Gill kepada Kalpen.
“Ya, baiklah. Terima kasih karena sudah mau mendengarkan ceritaku, dan
karena sudah mau memaafkan aku juga adikku.” Kata Kalpen.
Lalu Glauss berkata, “Siapa yang sudah memaafkan adikmu?” Kemudian Rhogi
segera menyikut perut Glauss, sehingga Glauss jadi kesakitan dan berhenti
berbicara.
Beberapa saat kemudian, Kalpen segera pamit dan pergi meninggalkan mereka semua,
untuk mencari dan membujuk adiknya supaya mau berhenti menyimpan dendam
terhadap Dragon. Karena bagaimanapun juga Zhoei sudah benar-benar
dikalahkan secara resmi dalam Turnamen Kota Togu, dan Dragon sudah
diputuskan sebagai pemenang yang sah. Maka Kalpen harus menasehati adiknya
supaya dia mau belajar untuk menerima kekalahan, terutama supaya dia bisa merubah
sifatnya menjadi lebih baik. Bagaimanapun juga, kelakuan dari adikknya itu
merupakan tanggung jawab bagi dirinya.
Setelah itu, Gill mengajak Dragon dan kawan-kawannya untuk segera bersiap
pergi ke Stadion Amritzer. Karena sebentar lagi akan dilangsungkan
pertandingan babak Final antara dirinya melawan Dragon disana. Lalu Dragon
segera mengangguk dengan penuh semangat, sambil segera bersiap-siap untuk
berangkat. Tapi pertama-tama dia harus mengambil Melinda terlebih dahulu,
yang sedang dijemur bersama dengan pedangnya.
Namun Rhogi berkata, bahwa dirinya tidak bisa ikut ke Stadion Amritzer,
karena dia harus menjaga gurunya di Rumah sakit. Dia akan menyaksikan
pertadingan antara Gill melawan Dragon lewat bola kristal yang ada di Rumah
sakit saja. Sedangkan Glauss dan Tatsui tentu saja akan ikut ke Stadion
Amritzer, untuk menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung.
Sementara itu, Kalpen terlihat sedang berjalan mengelilingi kota untuk
mencari keberadaan dari adiknya. Dan karena dia tidak bisa menemukan
adiknya dimanapun, jadi dia memutuskan untuk pergi ke tempat yang paling
disukai oleh adiknya, di antara banyaknya bangunan yang ada di Kota Togu
ini. Yaitu di sebuah menara lonceng, yang terdapat di pusat kota. Menara
tersebut merupakan bangunan paling tinggi yang ada di Kota Togu, dan
sekaligus sebagai monumen penting dari Kota tersebut.
Sesampainya Kalpen disana, dia langsung terlihat senang, karena dari
kejauhan dia dapat melihat adiknya yang sedang duduk di atas menara
tersebut. Kemudian dia segera naik ke atas menara dengan susah payah, dan
akhirnya sampai ke puncak, untuk kemudian duduk di sebelah Zhoei (adiknya),
yang kelihatan masih marah terhadapnya, setelah kejadian tadi, dimana Kalpen secara tidak sengaja menampar pipi adiknya. Sehingga saat ini Zhoei terus saja mengacuhkan kedatangan dari
kakaknya tersebut.
“Adik. Sudah kuduga kau ada disini ... Ini memang benar-benar tempat
favoritmu ya?” Tanya Kalpen kepada Zhoei, namun Zhoei tetap diam dan mengacuhkan
pertanyaan dari kakaknya itu.
Lalu Kalpen lanjut berbicara lagi, “Kakak ingin minta maaf, atas kejadian
tadi ... Maafkan kakak ya?" Zhoei masih tetap mengacuhkannya.
"Coba beritahu kakak, alasan mengapa kau sangat menyukai tempat ini?” Suruh
Kalpen kepada adiknya itu.
Lalu Zhoei terdiam sejenak, kemudian dia mulai menjawab pertanyaan dari
Kalpen.
“Itu karena ... Dari sini aku bisa memandangi Ibukota Kerajaan
Nexus yang letaknya sangat jauh disana. Tapi walaupun begitu, Istana Nexus
terlihat sangat besar dan megah dari sini ... Jika saja aku bisa menjadi
juara dari Turnamen Kota Togu, maka aku pasti bisa masuk ke Istana Nexus
sebagai tamu kehormatan. Dengan begitu, mungkin ayah dan ibu akan tahu
bahwa kita berdua masih hidup dan telah menjadi seseorang yang dapat
dibanggakan.” Ucap Zhoei sambil meneteskan air mata.
“Hmm, jadi begitu ya ... Itulah mengapa kau sangat kesal karena telah kalah
dari Turnamen?”
“Iya.” Jawab Zhoei dengan singkat.
“Jangan pikirkan tentang ayah dan ibu.” Kata Kalpen. Lalu Zhoei menengok ke
arah wajah kakaknya itu.
Kalpen melanjutkan perkataannya. “Jika mereka memang peduli kepada kita,
seharusnya mereka sudah mencari serta menemukan kita dari dulu ... Sudah
jelas bahwa mereka telah membuang kita demi mendapatkan uang banyak untuk
memulai lagi kehidupan baru mereka. Dan sepertinya saat ini mereka sudah
memulai serta memiliki keluarga yang baru ... Sedangkan kita, lihatlah apa
yang kita punya saat ini. Kehidupan yang lebih baik, tanpa terikat lagi
oleh siapapun. Dan pikirkanlah tentang betapa banyaknya petualangan yang
sudah kita lalui, juga banyaknya orang-orang hebat yang telah kita temui.”
Zhoei mulai mengusap air matanya sambil mendengarkan perkataan dari Kalpen
tersebut, yang masih tetap berbicara. “Keluarga kita sudah membuang kita.
Tapi setidaknya kita berdua saling memiliki ... Dan sekarang, daripada
harus menjauhkan banyak orang dari kehidupan kita, bukankah lebih baik jika
kita menambah beberapa teman, supaya hidup kita ini menjadi semakin lebih
baik.” Ucap Kalpen. Kemudian, Zhoei tersenyum sambil mengangguk.
Artinya dia menyetujui perkataan dari Kakaknya tersebut. Yang juga memiliki maksud bahwa mereka Harus mulai berteman dengan Dragon dan kawan-kawan.
Singkat cerita, saat ini babak Final dari Turnamen Kota Togu akan segera dimulai.
Stadion Amritzer sudah dipenuhi oleh banyak orang yang sangat ingin
menyaksikan pertandingan babak final secara langsung, antara Dragon melawan
Gill. Suasana disana terlihat begitu ramai dan padat sekali, sampai-sampai
seluruh bangku di tribun penonton sudah penuh semuanya dan banyak orang
yang tidak kebagian tempat duduk. Namun Tatsui dan Glauss sudah terlihat
sedang duduk di tribun penonton dengan nyaman.
Sementara itu, Gill dan Dragon sedang berdiri saling berdampingan, dan
terlihat sudah sangat siap untuk menghadapi satu sama lain, mereka berdua
sedang berada di lorong untuk menuju ke arena pertandingan, tempat dimana
mereka akan saling mengadu kemampuannya masing-masing, dalam pertarungan
babak Final tersebut. Kira-kira siapakah di antara mereka berdua yang akan
menjadi Juara dalam Turnamen Kota Togu?
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 25
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 23
No comments:
Post a Comment