Friday, October 11, 2019

Journey of the Dragon Chapter 58

Chapter 58 : Frenzy in rescue


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 58


   Dikisahkan sebelumnya, Dragon dan Gill telah berhasil mengalahkan Slasher dengan bantuan dari Shanon yang menusuknya dari belakang. Shanon melakukan tindakan tersebut bukanlah tanpa alasan, namun dikarenakan Slasher yang menghancurkan rumah-rumah penduduk sekaligus ingin membunuh Shanon, oleh sebab itu akhirnya Shanon memutuskan untuk beralih pihak pada Gill dan Dragon, supaya aksi semena-mena dari Slasher dapat dihentikan.












   Sesudah mereka bertiga sukses mengalahkan Slasher, Shanon segera mengirim Dragon dan Gill ke tempat lain, yakni ke suatu kawasan Hutan, dengan menggunakan portal teleportasi miliknya. Kemudian saat para Prajurit Kerajaan tiba di tempat bekas pertarungan tersebut, mereka semua terkejut melihat Slasher yang dalam keadaan babak belur dan terkapar bersama Shanon.

   Hal itu membuat para Prajurit menyimpulkan bahwa Slasher dan Shanon telah bertarung mati-matian melawan para penyusup, namun mereka berhasil dikalahkan, lalu sekarang para penyusup itu telah berhasil kabur. Walau pada kenyataannya bukan itu yang terjadi.



Gill dan Dragon dipindahkan ke kawasan hutan, oleh kekuatan teleportasi Shanon.

Denah Ibukota Kerajaan Gold one, dengan tanda hitam tempat Gill dan Dragon berada, sedangkan tanda kuning tempat Tatsui dan Glauss berada.



   Beralih ke tempat Tatsui dan Glauss sedang berada, walaupun saat ini Gill dan Dragon juga sedang berada di kawasan Hutan yang sama dengan mereka, namun posisi antar kedua kelompok tersebut sangatlah berjauhan, selain itu mereka tidak mungkin akan bertemu dalam waktu dekat, karena Dragon dan Gill disuruh oleh Shanon untuk menunggu di tempat mereka berada saat ini, sebab Shanon yang sedang mencari informasi mengenai tempat disimpannya kalung Ghistory, berjanji untuk segera kembali ke tempat mereka berada. Jadi mau tidak mau Gill dan Dragon harus berdiam serta sabar menunggu, lagipula mengenai urusan Lain, yakni penyelamatan Night crow, sudah diserahkan kepada Glauss dan Tatsui.

   Glauss dan Tatsui saat ini sudah semakin dekat dengan penjara tempat Night crow sedang ditahan, mereka berdua berjalan di dalam lebatnya hutan serta rimbunnya pepohonan, menuju ke arah sebuah bangunan besar yang terlihat megah sekaligus mencekam. Tak salah lagi, bangunan itu pasti adalah tempat yang mereka cari-cari sejak tadi, yakni tempat ditahannya seorang anggota Emperors unity yang berkhianat dan akan segera dihukum mati, bernama Night crow.



Penjara barat, yang dikelilingi oleh parit dalam.

Night crow ditahan.


   Bangunan penjara itu dikelilingi oleh ngarai yang cukup dalam. Glauss dan Tatsui datang dari arah samping kiri bangunan tersebut, sehingga untuk dapat mencapai ke pintu utama, mereka harus berputar dahulu ke arah depan lalu berjalan melewati sebuah jembatan yang sudah disediakan supaya bisa menyebrang ke sana. Namun, tentu saja Glauss dan Tatsui tidak akan menggunakan jalan tersebut karena ada penjaga yang berada di jembatan, mereka tidak akan secara terang-terangan datang lewat pintu depan lalu mendobrak masuk secara sembrono, karena hal itu terlalu beresiko. Oleh karena itu mereka berdua memutuskan untuk masuk lewat jalur belakang, sedangkan untuk mengatasi ngarai yang sangat luas dan dalam itu, mereka berdua akan melakukan lompatan jauh, dengan menggunakan dorongan dari kekuatan tenaga dalam mereka, kira-kira begitulah rencananya.

   Namun sepertinya ada satu hal yang kurang dari mereka, yakni keberadaan Magi. Mahluk kecil itu sedari tadi rupanya sudah tidak bersama Glauss dan Tatsui, entah kemana dia pergi. Namun sepertinya Tatsui telah menyuruhnya untuk menjalankan suatu tugas khusus, sehingga keberadaannya saat ini masih misterius dan belum diketahui.

   Beberapa saat kemudian, sebelum Glauss dan Tatsui akan beranjak menuju ke arah belakang penjara, rupanya keberadaan mereka telah diketahui oleh Dorei beserta kawan-kawannya yang berjumlah 9 orang, karena ke 20 orang kawannya yang lain ditempatkan untuk berjaga di dalam bangunan penjara.


Dorei, saat diperkenalkan di Chapter 54.



Titik biru, tempat para Kesatria yang lain sedang berjaga.


   Dorei dan Drough adalah 2 Kesatria yang termasuk ke dalam 30 Kesatria yang ditugaskan untuk berjaga di bangunan penjara, ketika itu, Dorei yang sedang berpatroli bersama beberapa rekannya diluar bangunan penjara tanpa sengaja menemukan keberadaan Glauss dan Tatusi. Sepertinya, Drough serta para Kesatria lainnya sedang berada di dalam penjara, sehingga mereka tidak tahu bahwa Dorei saat ini telah menemukan tempat dimana Glauss dan Tatsui sedang berada, atau lebih tepatnya bersembunyi sambil mengintai bangunan penjara.

   Tatsui dan Glauss yang berbalik badan lalu mendapati bahwa keberadaan mereka sudah diketahui, sontak saja langsung memasang kuda-kuda sambil merasa sangat terkejut. Mereka berdua sudah siap untuk bertarung menghadapi orang-orang yang berpakaian sama itu, yang tak lain tak bukan adalah para Kesatria berpangkat Junior di Kerajaan Gold one, sehingga sudah dipastikan bahwa mereka adalah musuh bagi Glauss dan Tatsui.

   Namun, ketika Glauss dan Tatsui sudah dalam keadaan siap untuk bertarung, tiba-tiba saja Dorei dan 9 kawannya itu langsung mengangkat tangan, dengan ekspresi wajah yang terlihat panik dan ketakutan, seakan-akan mereka semua menyerah, karena mereka mengakui bahwa mereka tidak mungkin sanggup untuk menandingi Glauss dan Tatsui, Maka dari itu kemudian Glauss dan Tatsui pun menjadi heran akan, dan mulai mengurungkan niat untuk bertarung.

   Dorei berkata. “To- tolong … Jangan sakiti kami, kami Cuma para Kesatria biasa yang ditugaskan untuk menjaga tempat ini. Kebetulan saat kami lewat sini, kami melihat kalian, namun karena kami tidak mungkin menang melawan kalian, maka kami memutuskan untuk menyerah.” Kata Dorei dengan ekspresi wajah ketakutan. Lalu teman-temannya pun mengangguk untuk mendukung perkataan tersebut.

   Kemudian Tatsui bertanya, “Kenapa kalian langsung memutuskan untuk menyerah??”

   “Ta- tadi kami mendapat pesan dari burung penyiar bahwa Azhell beserta pasukannya telah berhasil dikalahkan oleh kalian, i- itu berarti kalian sangat kuat dan kami tidak mungkin bisa menang melawan kalian … Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menyerah.” Jawab Dorei dengan sangat meyakinkan.

   Glauss dan Tatsui langsung saja merasa sedikit tenang setelah mendengarkan perkataan itu, lalu mereka berdua pun kembali mendengarkan perkataan dari Dorei lagi.

  Dorei melanjutkan perkataannya, “Kami bersedia membantu kalian jika kalian mau … Bahkan Akan kami beritahukan informasi apa pun yang kalian butuhkan, tapi tolong jangan sakiti kami.”

   “Oke kalau begitu … Karena kalian memiliki itikad baik, kami berdua tidak akan menyakiti kalian.” Ucap Glauss sambil tersenyum.

   Lalu Tatsui berbisik pada Glauss, “Bukankah mereka sedikit mencurigakan? Apakah kita bisa mempercayai mereka?"

   “Tenang saja, mereka pasti orang-orang baik. Anggap saja mereka itu adalah orang-orang yang sadar diri.” Bisik Glauss kepada Tatsui.

   Kemudian Dorei mulai berjalan perlahan mendekati Glauss dan Tatsui, sambil menjulurkan tangannya, “Aku akan sangat senang membantu kalian berdua, sebagai tanda pertemanan mari kita berjabat tangan.” Ucap Dorei.

   Namun sebenarnya, ada maksud lain dari tindakannya tersebut, Dorei yang memiliki kekuatan penghipnotis dengan cara kontak fisik atau saling bersentuhan, saat ini sedang mencoba untuk mengelabui Glauss dan Tatsui supaya mau bersentuhan kulit dengannya, yakni dengan cara berjabat tangan, itulah sebabnya sedari tadi Dorei dan teman-temannya disana berpura-pura baik kepada Glauss dan Tatsui.

   Dan ternyata benar saja, dengan cara tersebut, akhirnya Glauss dan Tatsui mau terbujuk untuk berjabat tangan dengan Dorei. Pertama-tama Glauss yang menyambut tangan Dorei dengan senang hati, kemudian Tatsui pun juga menyambut tangan Dorei, walaupun awalnya dia sedikit ragu-ragu.

   Lalu setelah itu, Dorei segera berbalik badan sambil berjalan menjauhi Glauss dan Tatsui, namun ada yang aneh dari tindakan yang dia lakukan selanjutnya, karena tiba-tiba saja ekspresi wajah Dorei jadi terlihat angkuh dan tersenyum licik, kemudian Dorei  melambaikan tangan seperti memberi perintah kepada Glauss dan Tatsui untuk mengikutinya.

   “Ayo kemari.” Ucap Dorei.

   Seketika itu juga, tanpa banyak bicara, Glauss dan Tatsui ternyata langsung saja menurut kepada Dorei. Mereka berdua berjalan mengikuti kemana Dorei pergi, selain itu raut wajah mereka juga jadi terlihat datar tanpa ekspresi sama sekali, mereka berdua benar-benar berubah jadi seperti boneka yang dapat dikendalikan oleh Dorei.

   Sedangkan teman-teman Dorei yang berada disana, sudah tak sanggup lagi untuk menahan tawa, sehingga mereka semua langsung saja tertawa terbahak-bahak setelah memastikan bahwa Glauss dan Tatsui sudah berada dibawah kendali Dorei sepenuhnya.



Dorei berhasil membuat Glauss dan Tatsui jadi berada dalam pengaruh hipnotisnya.


   Dengan begitu, akhirnya Tatsui dan Glauss sudah dipastikan, tidak dapat melanjutkan misinya untuk menyelamatkan Night crow dari penjara, karena kini mereka berdua harus menjalani hidup sebagai boneka yang dikendalikan oleh Dorei, setidaknya sampai Dorei bisa benar-benar dikalahkan.

   Sebenarnya Dorei memiliki batasan dalam penggunaan kekuatannya tersebut, yakni dia hanya bisa menggunakan kekuatan hipnotisnya kepada empat orang saja, dan pengaruh dari kekuatannya itu akan hilang jika Dorei berhasil dibuat tak sadarkan diri.

   Beralih ke penjara tempat Night crow ditahan, saat ini Night crow sedang merenung sendirian saja dengan tangan yang terikat rantai dan tubuh yang dipenuhi luka, sehingga dia tidak bisa membebaskan diri dengan mudah dari sana, jika saja ada yang bisa melepaskan tangannya dari rantai, maka mungkin keadaannya bisa berubah dengan seketika.

   Namun beberapa lama kemudian, tiba-tiba saja ada sehelai daun yang tertiup angin dan masuk ke dalam ruangan Night crow sedang berada. Kemudian setelah daun tersebut jatuh ke lantai di hadapan Night crow, sesuatu yang mengejutkan pun terjadi. Tanpa diduga rupanya daun tersebut mulai bertumbuh, dan terus berubah bentuk menjadi semacam mahluk hidup. Ternyata daun itu tak lain tak bukan adalah Magi yang berhasil menyusup ke dalam sana dengan cara menyamar menjadi sehelai daun.



Sehelai daun masuk ke ruangan penjara Night crow.


Magi hadiiir !!

   Kehadirannya Mahluk tanaman itu sontak saja membuat Night crow merasa terkejut sekaligus takjub, Maka dia langsung dia berbicara.

   “Kau, adalah tanaman yang selalu bersama Teman Dragon itu kan?” Tanya Night crow kepada Magi.

   Kemudian setelah Magi mengangguk untuk menanggapi pertanyaan tersebut, Night crow lanjut berkata, “Aku mengenalmu bahkan saat kau masih berwujud seutas tali … Dulu kau adalah tali ajaib milik sang Kesatria naga, iya kan? Tak kusangka Dragon bisa mengubahmu menjadi mahluk yang sangat hebat, seperti sekarang ini.” Kata Night crow memuji Magi.

   Magi ingin bilang bahwa yang telah mengubah dirinya adalah Bernie zarr, sebenarnya banyak yang ingin Magi bicarakan dengan Night crow, namun karena keterbatasan bahasa yang dimiliki olehnya, maka Magi memutuskan untuk tidak membuang-buang waktu lebih lama lagi, Magi langsung saja berusaha untuk membebaskan Night crow dari sana. Dimulai dengan cara mengotak-ngatik lubang kunci, menggigiti rantai, menarik rantai yang tersambung pada dinding, dan lain-lain.

   Lalu Night crow berkata, “Percuma saja, rantai ini adalah rantai khusus yang dapat melemahkan segala macam kekuatan mahluk hidup. Kita tidak bisa melepaskannya kecuali menggunakan kunci yang tersimpan di ruang penyimpanan.”

   “Ooooh.” Sahut Magi.

   “Kalau begitu begini saja, bisakah aku meminta tolong padamu, untuk mengambilkan kunci rantai ini, sekaligus dengan baju tempurku, kalungku, dan jubahku, apakah kau bersedia untuk melakukannya?” Tanya Night crow.

   Kemudian wajah Magi langsung saja berubah menjadi serius, sembari mengangkat sebelah tangannya ke atas dahi, seakan memberi hormat kepada Night crow, Dia sangat siap untuk melaksanakan Tugas tersebut.

   Namun tiba-tiba saja, pintu ruangan tempat mereka berada dibuka oleh orang yang datang dari luar, yakni salah satu Prajurit penjaga yang bertugas untuk menjaga ruangan Night crow ditahan. Dan sontak saja dia langsung merasa kaget ketika melihat adanya mahluk tanaman misterius yang sedang berada satu ruangan dan berbicara dengan Night crow.

   Oleh karena itu Si prajurit segera berbalik untuk keluar dari ruangan dan pergi memperingatkan teman-temannya yang lain soal keberadaan Magi. Tapi tentu saja Magi tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi, dengan cepat Magi langsung saja melilit kaki Prajurit tersebut sehingga dia jatuh tersungkur, dan setelah itu tubuhnya ditarik oleh Magi kembali ke dalam ruangan, supaya Magi bisa menghajarnya dan membuatnya tak sadarkan diri.

   Singkat cerita, Tak lama kemudian, Magi pun keluar dari ruangan tersebut, dengan menggunakan tubuh dari si Prajurit yang sudah tak sadarkan diri. Dia dapat mengendalikan tubuh itu Dengan cara berubah menjadi akar-akar rambat yang menjalar ke sekujur tubuh si Prajurit di dalam pakaiannya. Sehingga dengan leluasa Magi jadi bisa menggerakan tubuh si Prajurit tanpa ketahuan, walaupun langkah kaki si Prajurit tersebut jadi terlihat sempoyongan ketika berjalan, dan bahkan tidak mengatakan apapun ketika bertemu dengan teman-teman yang menyapanya di sepanjang perjalanan menuju ke ruangan penyimpanan.



Prajurit pingsan, yang dikendalikan oleh Magi.


   Tatsui dan Glauss tidak dapat melangsungkan misi penyelamatan Night crow karena mereka kini berada dibawah kendali Hipnotis Dorei, namun walaupun begitu masih ada Magi yang berhasil menyusup ke ruangan tempat Night crow ditahan, sehingga sang monster tanaman imut itu Adalah satu-satunya harapan yang bisa menyelamatkan Night crow dari sana.

  Magi disuruh oleh Night crow untuk menyelinap ke ruang penyimpanan dan mengambil kunci borgol serta perlengkapan milik Night crow. Lalu dengan memanfaatkan tubuh salah satu Prajurit yang tak sadarkan diri, Magi menyamar dan berusaha untuk mencari ruang penyimpanan.

  Cukup lama Magi mencari-cari keberadaan dari ruangan penyimpanan barang-barang milik tahanan, dikarenakan kurangnya pengetahuan Magi tentang tempat-tempat yang ada di dalam penjara tersebut, jadi dia hanya berkeliling saja. Namun setelah cukup lama mencari, akhirnya ketemu juga tempat yang dia cari, yakni tempat dimana kunci rantai, baju, kalung, Beserta jubah milik Night crow disimpan, dan hal itu membuat Magi merasa senang.

   Selanjutnya, yang harus Magi lakukan hanyalah membawa semua barang tersebut keluar, lalu kembali menuju ke ruangan tempat Night crow berada, supaya Night crow bisa mengenakan segala perlengkapannya kembali lalu bebas dari sana. Namun sepertinya, hal itu bukanlah tugas mudah bagi Magi, dikarenakan banyaknya Prajurit yang pasti akan dia temui di sepanjang perjalanan tersebut.

   Tetapi Magi tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, dengan santainya dia membungkus semua barang itu, dengan daun yang dibuat dari tubuhnya, lalu dia memikul bungkusan barang tersebut dan segera pergi menuju ke tempat Night crow berada. Namun kali ini, dia terlihat lebih berhati-hati dan waspada terhadap keberadaan dari para Prajurit penjaga lain, dia bahkan harus mengambil jalan memutar ketika hampir berpapasan dengan Prajurit penjaga Lain. Hingga tak lama kemudian, akhirnya diapun berhasil membawa semua barang itu kembali kepada Night crow dengan selamat tanpa ketahuan.

   Night crow sangat senang atas hal yang sudah Magi perbuat demi dirinya, dia terus memberi Magi pujian bahkan saat Magi sedang membukakan kunci rantai yang mengekang tangannya, Night crow terus menyebut bahwa "Magi hebat", sehingga Magi tersipu malu. Lalu setelah Night crow benar-benar telah Terbebas, dia pun segera berdiri sambil meregangkan seluruh badannya.

   Lalu Night crow segera mengambil kalung miliknya yang berupa berlian berwarna biru, dia mengecup kalung tersebut dengan perasaan bersyukur, sepertinya kalung itu merupakan kalung yang sangat berharga bagi dirinya. Setelah itu dia pun segera memakai baju serta perlengkapannya, juga tak lupa dia memakai jubahnya yang dapat berubah menjadi pedang hitam. Maka dengan begitu, kini Night crow sudah dalam keadaan siap untuk pergi keluar dari penjara tersebut bersama dengan Magi.



Magi dan Night crow.


   Dengan langkah santai, Night crow mulai keluar dari ruangan tempatnya ditahan, lalu ketika ada seorang Prajurit yang berpapasan dengannya, sontak saja si Prajurit itu langsung kaget dan berbalik arah sambil berlari terbirit-birit untuk memperingatkan teman-temannya yang lain. Namun dalam sekejap, langkah si Prajurit itu tiba-tiba saja terhenti, karena dia langsung ambruk setelah menerima serangan dari Night crow yang begitu cepat. Dengan Sekali pukulan pada belakang kepalanya, serangan sederhana dari Night crow mampu melumpuhkan si Prajurit dalam seketika.

   Maka dimulailah aksi pembantaian Night crow terhadap seluruh Prajurit yang ada di dalam bangunan penjara tersebut, yang dimaksud membantai adalah membuat seluruh Prajurit itu jadi ambruk dan tak sadarkan diri dalam sekejap. Karena dengan cepat Night crow mampu berpindah-pindah menjelajahi setiap ruangan tempat para Prajurit sedang berada, sambil memberikan serangan yang bervariasi terhadap mereka, hingga akhirnya tidak ada lagi satupun Prajurit tersisa yang masih bisa berdiri di tempat itu, semuanya sudah benar-benar dibuat tak sadarkan diri oleh Night crow, tak main-main ternyata 200 orang Prajurit berhasil dilumpuhkan hanya dalam sekejap.

   Lalu munculah seseorang yang menjadi lawan terakhir bagi Night crow di bangunan penjara tersebut. Orang itu tak lain tak bukan adalah Batro, si manusia meriam, yang sekaligus merupakan salah satu dari tiga Kesatria elit di Kerajaan Gold one.



Kesatria elit, Batro si manusia meriam.


   Batro adalah seorang pria Berpostur tubuh tegap, dengan rambut hitam lurus yang disisir ke belakang, dia mengenakan rompi besi dan celana hijau, senjatanya adalah meriam yang terpasang di kedua tangannya, sehingga dia bisa menembakan peluru peledak yang dihasilkan dari kekuatan penciptaan peluru yang dia miliki. Sedangkan meriam itu berperan sebagai pelontar bagi setiap peluru yang dia hasilkan.

  Saat berpapasan dengan Batro, Night crow kemudian menyapanya. “Selamat sore Batro.”

   Setelah sempat terdiam sejenak karena merasa terkejut atas bebasnya Night crow, kemudian Batro menjawab.

  “Hmm, Semenjak tadi aku terpana, saat melihatmu mondar-mandir dengan cepat, awalnya aku merasa heran karena kau tidak menyerangku, maka aku memutuskan untuk diam saja, dan membiarkanmu sedikit bersenang-senang menghabisi seluruh prajurit di tempat ini, sampai kau kelelahan.”

   “Jadi kau berpikir, sekarang aku sudah kelelahan, sehingga kecepatanku jadi menurun?”

   “Ya, mungkin saja … Ngomong-ngomong, aku tidak tahu bagaimana caranya kau bisa melepaskan diri dari sel mu, tapi aku tidak terlalu mempedulikan hal itu, karena mungkin saja kau hanya beruntung ... Dan sekarang, maukah Kau mengetes keberuntunganmu itu denganku?” Ucap Batro denvan nada menantang, sambil membidikan tangan meriamnya ke arah Night crow.



Batro membidikan tangan meriamnya ke arah Night crow.


   Lalu dengan cepat, Night crow segera melesat ke arah samping dan mencoba untuk mendekati Batro. Namun Batro segera mengarahkan tembakan meriamnya ke arah yang sama persis dengan pergerakan Night crow, sembari menembakan bola meriam berdaya ledak tinghi, sehingga tanpa terduga, tubuh Night crow pun langsung terhempas, saat terkena oleh gelombang dari ledakan bola meriam tersebut, yang tepat menghantam dinding di sebelahnya.

   Tubuh Night crow melayang cukup jauh, sampai punggungnya menghantam pintu besi dengan cukup keras, sehingga dia merasa kesakitan sekaligus heran, atas hal yang baru saja terjadi.

   “Di- dia, tembakannya hampir bisa mengenaiku. Bagaimana caranya dia bisa tahu pergerakanku??” Night crow bertanya-tanya sambil berusaha untuk berdiri.

   Disaat yang bersamaan, Batro datang mendekatinya sambil berkata “Sebagai Kesatria tipe penembak, tentunya aku harus memiliki keahlian dalam membaca pergerakan lawan ... Hmm, kecepatanmu itu bukanlah tandingan bagi tembakanku.”

   “Oh ya … Kurasa aku harus bertarung secara serius melawanmu.” Ucap Night crow, yang dalam sekejap keberadaannya hilang, karena dia sudah melesat lagi ke tempat lain.

  Rupanya sejak tadi Night crow belum mengerahkan seluruh kemampuan yang dia miliki, dan baru sekarang dia memutuskan untuk bertarung secara serius.

   Tiba-tiba saja Night crow sudah berada di belakang Batro dengan pedang yang siap untuk ditebaskan, namun dengan sigap Batro segera berbalik badan sambil menembakan bola meriam dari tangannya, namun sosok Night crow langsung menghilang lagi secara cepat. Night crow terus berpindah-pindah di sekitar Tempat Batro berada, dia bergerak sangat gesit untuk menghindari semua tembakan dari Batro, sehingga kini penjara itu jadi dipenuhi oleh ledakan.

   Dengan sangat beringas, Batro bertekad untuk meledakan Night crow disana, sehingga dia pun meningkatkan kecepatan tembakannya. Tanpa henti, Batro terus saja membidik sambil melontarkan tembakan-tembakannya kepada Night crow, yang Terus bersusah payah untuk menghindar, dan bahkan sesekali terhempas hingga tubuhnya menghantam dan menghancurkan tembok.

   Setelah itu, saat tubuh Night crow terjatuh dan terkapar di lantai lagi, Batro segera membidiknya sambil berkata.

   “Bagus sekali, kini kau sudah berada di sebuah lorong, itu artinya ruang pergerakanmu jadi semakin sempit.”

   Lalu saat melihat ke sekelilingnya, Night crow pun merasa terkejut, karena apa yang Batro katakan ada benarnya juga, ledakan yang tadi menghempaskan tubuhnya, telah membuat Night crow kini jadi berada di sebuah lorong, sehingga kini pergerakannya jadi terbatas. Dan sialnya, disaat yang bersamaan juga, Batro membidikan kedua tangannya ke arah Night crow yang berada tepat lurus dihadapannya.

   Tanpa basa-basi, Batro langsung menembakan bola-bola meriam secara beruntun kepada Night crow, sehingga jumlah bola meriam yang melesat ke arah Night crow sangatlah banyak dan tidak mungkin bisa dihindari di tempat dengan ruang terbatas itu, keadaan Night crow seperti ikan yang dilempar oleh jala, tanpa ada jalan untuk dapat meloloskan diri.

   Tetapi, Night crow tidak kehabisan cara sampai disitu, dengan cepat dia berkata.

   “God Speed.”

   Lalu dalam sekejap, dia tiba-tiba saja tubuh Night crow langsung berpindah tempat ke hadapan wajah Batro, seakan Night crow dapat berjalan menembus puluhan meriam yang melesat ke arahnya. Sehingga Batro hanya bisa melihatnya dengan ekspresi wajah tercengang. Sedangkan bola-bola meriam yang barusan ditembakan itu, semuanya meledak jauh di belakang tubuh Night crow. Aksinya Night crow barusan sama seperti ikan yang berhasil menembus sergapan jala dengan cepat.

   Lalu seketika itu juga, Night crow langsung saja mendaratkan sebuah tebasan dari pedangnya kepada Batro, namun tebasan itu berhasil ditahan oleh kedua tangan meriamnya.

 Tapi tetap saja tubuh Batro langsung terhempas, saking kuatnya tenaga tebasan yang diberikan oleh Night crow terhadap lawannya, sehingga tubuh Batro terus melesat sampai menghantam dan menghancurkan berlapis-lapis tembok.

   Lalu Setelah Batro berada dalam keadaan terkapar dan mengalami luka-luka, dia berkata. “Ke- kenapa dia bisa lolos dari tembakan-tembakan jarak dekatku??!”

   Maka sambil berjalan mendekat, Night crow menjawab. “Itu adalah jurus pamungkasku, 'God speed' … Dengan jurus itu, aku bahkan bisa berjalan menembus tembok, namun aku tidak bisa menggunakannya terlalu sering.”

   Dan dengan perasaan kesal, Batro berteriak. “Terima ini !!!”

   Batro segera menembakan lagi bola-bola meriamnya kepada Night crow,  dia tidak membiarkan Night crow punya kesempatan untuk melancarkan serangan selanjutnya. Bahkan Batro juga tidak akan membiarkan Night crow untuk mendekatinya sama sekali.

   Batro menembakan meriamnya secara beruntun, sehingga Night crow yang kini lebih waspada, harus berusaha untuk menghindari setiap ledakan yang mengarah kepadanya itu, karena jika dia berada cukup dekat dengan satu ledakan saja, maka tubuhnya pasti akan terhempas oleh gelombang ledakan, lalu dia akan terkena oleh tembakan-tembakan yang selanjutnya, dan jika hal itu sampai terjadi, maka berakhirlah sudah. Maka dari itu, kini Night crow kesulutan untuk menyerang Batro dar jarak dekat.

   Sementara itu, Suara ledakan yang cukup keras, terdengar secara beruntun oleh orang-orang yang berada diluar, atau lebih tepatnya berada di sekitar hutan yang mengelilingi bangunan penjara tersebut. Dorei beserta kawan-kawannya, juga Drough dan Para Kesatria lainnya, langsung merasa kaget ketika mendengar suara ledakan tersebut. Dari kejauhan, mereka mengamati bangunan penjara sambil mengobrol dan berasumsi.

   “Itu adalah suara ledakan dari meriam Tuan Batro, di- dia pasti sedang melangsungkan pertarungan sengit melawan seseorang disana … Apa mungkin Night crow berhasil melepaskan diri?? Ini gawat !!” Ucap Dorei. Tepat dibelakangnya ada Glauss dan Tatsui yang hanya berdiri terdiam, karena mereka masih berada dibawah pengaruh hipnotis Dorei.

   Kemudian salah satu teman yang berada di samping Dorei berkata, “Bagaimana ini, Dorei? Apa yang harus kita lakukan? … Kita tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan Jika kita masuk ke dalam untuk membantu Tuan Batro pun, kita pasti hanya akan terbunuh oleh ledakan dari serangannya.”

   “Tenang saja, aku punya rencana … Kita tunggu sampai pertarungan mereka selesai, lalu kita lihat siapa yang keluar dari bangunan itu, dan jika yang keluar adalah musuh, maka aku akan mengelabuinya seperti yang kulakukan kepada kedua orang ini.” Ucap Dorei.

   “Hahahaa … Rencana yang baguss.” Ujar teman-temannya.

   “Untuk sekarang, sebaiknya kita berkumpul dengan Drough dan yang lainnya terlebih dahulu, supaya jumlah kita disini jadi lebih banyak.” Ucap Dorei sambil pergi diikuti oleh teman-temannya, sekaligus dengan Tatsui dan Glauss.

   “Ya, ayo.”

   “Ayo.”

   Mereka semua akhirnya sepakat untuk pergi berkumpul lalu menunggu sampai pertarungan antara Night crow dan Batro selesai. Jika nanti Night crow yang keluar, maka mereka akan menjalankan rencana selanjutnya. Tapi tentu saja, hal yang mereka harapkan adalah kemenangan dari Batro, karena jika Batro berhasil menang melawan Night crow, maka mereka jadi tidak perlu repot-repot untuk mengurus Night crow.

   Sementara itu, Batro dan Night crow yang masih melangsungkan pertarungan, tampak saling berusaha untuk bisa memberikan serangan terhadap satu sama lain. Batro yang terus menembakan bola meriamnya untuk meledakan Night crow, sedangkan Night crow terus berusaha menghindari ledakan, sambil mencari celah supaya bisa mendekati Batro. Keduanya tampak sangat serius dalam menjalani pertarungan tersebut.

   Setiap ruangan di bangunan penjara itu benar-benar dibuat hancur dan hampir roboh, Night crow yang mengkhawatirkan keselamatan dari para Prajurit yang sedang terkapar disana, sempat berpikir untuk menggunakan jurus God Speed lagi, namun dia ragu-ragu karena hal itu akan menguras energinya sampai tak tersisa, oleh karena itu dia memilih untuk lebih fokus dan berusaha mendekati Batro dengan berbagai cara.

   Tapi untungnya, bantuan segera datang bagi Night crow, yakni bantuan dari Magi yang sedari tadi mencari-cari keberadaan Night crow ke berbagai tempat, sebab Magi tidak bisa bergerak melesat seperti halnya Night crow.

   Magi yang melihat Batro sedang menembakan bola meriam ke segala arah, kemudian mulai menyelinap dan mendekati Batro dengan cukup waspada sehingga keberadaannya tidak diketahui. Lalu ketika dia sudah cukup dekat dengan Batro, maka Magi langsung saja melilit kaki dan tangan Batro menggunakan tangan akar rambatnya, sehingga tembakan-tembakan dari Batro terhadap Night crow, akhirnya dapat dihentikan.

   “Mahluk apa ini??!!!” Ujar Batro yang merasa sangat kaget atas serangan kejutan dari Magi.

   Lalu setelah itu, tanpa basa-basi Night crow segera melesat dengan bebas tepat ke hadapan wajah Batro untuk selanjutnya dia memberikan serangan tebasan yang sangat kuat, sehingga tubuh Batro langsung terhempas menghantam tembok, lalu keluar dari bangunan penjara dan mendarat dengan keras di jembatan.

  Jembatan tersebut merupakan penghubung antara bangunan penjara dan kawasan hutan, sedangkan dibawahnya terdapat ngarai yang sangat dalam.

   Serangan dari Night crow Barusan, membuat tubuh Batro mengalami luka yang cukup parah, sehingga untuk dapat berdiri lagi pun dia kesulitan. Tetapi dengan sekuat tenaga, dia berusaha untuk berdiri, walaupun sambil tertatih dan beberapa kali terjatuh. Hingga akhirnya Batro berhasil berdiri dengan tegap sambil menatap Night crow dan Magi yang sedang berjalan ke arahnya.



Batro berdiri di jembatan, dengan tubuh penuh luka.


   “Batro, kau adalah seorang Kesatria yang memiliki kemampuan hebat, kau mampu menciptakan bola meriam dan menembakannya dari tanganmu … Aku Telah akui kehebatanmu, jadi sekarang tolong minggirlah.” Ucap Night crow sambil terus berjalan, untuk bisa melewati jembatan dimana Batro sedang berada.

   Lalu, Batro yang masih berdiri dengan tubuh penuh luka, mulai tersenyum sambil berkata. “Hmm ... Hidup Raja Gold one.”

   Kemudian langkah kaki Night crow langsung terhenti ketika Batro mengatakan hal itu, karena tindakan yang dilakukan oleh Batro selanjutnya, sangat mencengangkan. Tepat setelah Batro mengatakan kalimat singkat itu, dia pun segera menembakan bola meriamnya tepat ke bawah, sehingga seketika itu juga jembatan tempatnya berada langsung meledak dan hancur, Bangunan jembatan itu roboh dan berhamburan ke bawah, sehingga akses untuk bisa keluar dari area penjara kini terputus.



Jembatan penghubung hancur, sedangkan Batro tewas terjatuh ke jurang bersama puing-puing jembatan.


   Night crow tidak sempat menghentikan tindakan Batro, karena jika dia sampai mendekati Batro, maka dia juga akan ikut meledak lalu jatuh bersama Batro ke dalam Ngarai yang dalam itu.

  Tepat setelah itu, Beberapa saat kemudian, Night crow dan Magi berjalan ke tepian jembatan yang telah hancur tersebut, lalu Night crow berkata.

   “Batro … Dia Benar-benar seorang Kesatria yang berdedikasi tinggi.” Ucap Night crow.

   Kesatria elit kedua, Batro si manusia meriam, secara resmi telah berhasil dikalahkan oleh Night crow dan Magi. Sebelum Batro mati, dia sempat berpikir bahwa walaupun dia kalah, tapi setidaknya dia bisa memotong jalan bagi Night crow untuk bisa melarikan diri dari tempat itu, dengan cara menghancurkan jembatan.

   Namun sepertinya hal itu bukanlah masalah bagi Night crow, karena dia memiliki Magi yang bisa berubah menjadi tanaman apa saja. Tanpa disuruh pun Magi segera menjalarkan tanaman akar rambat yang langsung tersambung pada tepian yang berada jauh di sebrang. Lalu setelah memastikan bahwa akar yang tersambung itu cukup kuat, giliran Night crow yang beraksi, dia segera mendekap Magi di pangkuannya, kemudian melesat melewati tanaman rambat itu sampai ke sebrang, sehingga kini Night crow dan Magi sudah berpindah dari area penjara ke kawasan hutan, mereka berdua telah sukses menyebrang.

   Lalu, ketika Night crow dan Magi akan memulai perjalanan untuk mencari Glauss dan Tatsui, tiba-tiba saja mereka berdua dikagetkan dengan kedatangan dari Dorei disana, yang menghampiri mereka sendirian.

   Dorei sempat menyapa lalu dia berkata. “Tolong jangan sakiti aku. Tuan Night crow … A- aku hanyalah seorang Kesatria junior di Kerajaan Gold one, ijinkan aku untuk membantumu.”

   “Hmm, begitu ya ... Katakan siapa namamu?” Suruh Night crow.

   “Namaku adalah Dorei, Tuan.”

   “Oh, Dorei … Kita belum pernah bertemu sebelumnya, iya kan?”

   “Benar Tuan, salam kenal.” Ucap Dorei sambil menjulurkan tangannya untuk mengajak Night crow berjabat tangan.

   Namun itu hanyalah siasat baginya supaya bisa menghipnotis Night crow, jika dia berhasil menyentuh kulit Night crow, maka sudah dipastikan bahwa Dorei akan menang, karena Dengan begitu dia jadi bisa mengendalikan salah satu anggota Emperors unity itu sesuka hatinya.

   Tetapi, sebelum tangan Dorei sampai ke tangan Night crow, seketika itu juga Night crow langsung mengurungkan niatnya untuk menjabat tangan Dorei, sehingga Dorei merasa heran atas hal tersebut.

   Lalu Night crow berkata. “Oh iya, aku ingat … Aku ini bisa dibilang sudah berteman dengan Gold one selama 25 tahun lebih, dan aku ingat dia pernah menyebut bahwa di Kerajaannya ini ada seorang pria pemilik kekuatan hipnotis yang bernama Dorei.”

   Sontak saja, ucapan dari Night crow tersebut, membuat Dorei langsung keringat dingin, dengan ekspresi wajah yang gugup bercampur panik, dia tidak menyangka bahwa Night crow ternyata bisa tahu mengenai dirinya, dan dia menyesal karena dia tidak menggunakan nama samaran saat mau berkenalan dengan Night crow saat itu.

   Night crow melanjytkan perkataannya, “Gold one berkata, banyak orang-orang yang memiliki kekuatan hebat namun tidak memiliki kemampuan bertarung di Kerajaannya ini, sehingga dia terpaksa harus menempatkan mereka di pangkat Kesatria junior … Jujur saja aku merasa kasihan padamu, apalagi dengan hal yang akan terjadi selanjutnya ... Magi, kuserahkan dia padamu."

  "SMAACCKKK!!!"

   Rupanya tanpa banyak bicara lagi, Night crow langsung saja menyuruh Magi untuk melakukan tindakan selanjutnya, yakni memberikan pukulan yang cukup keras terhadap Dorei, hingga menyebabkan Dorei langsung terkapar dan tak sadarkan diri.



Magi meluncurkan pukulan keras terhadap Dorei.


   Lalu akibat dikalahkannya Dorei, maka Glauss beserta Tatsui yang sedang berada di tengah-tengah kumpulan para Kesatria junior dalam kawasan hutan, segera tersadar kembali. Drough serta para Kesatria lain yang mengira bahwa Dorei pasti akan berhasil menghipnotis Night crow dan membawanya kemari, terlihat santai-santai saja sambil tetap berdiam diri untuk bersembunyi dari Night crow. Mereka berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja, namun rupanya tidak.

   Karena yang selanjutnya terjadi adalah, tubuh Glauss tiba-tiba saja berubah menjadi monster kadal Balyztic yang beringas dan langsung mengacak-acak tempat mereka berada, sambil menghajar para Kesatria junior itu satu persatu, dibantu oleh Tatsui yang juga menghajar mereka tanpa ampun.

   Bahkan, Drough yang sudah mengubah kulitnya menjadi besi pun, tak berkutik untuk menghadapi amukan dari Glauss dan Tatsui disana, yang baru saja terlepas dari kekang yang diberikan oleh Dorei terhadap mereka berdua, Glauss dan Tatsui benar-benar melampiaskan kemarahannya terhadap orang-orang yang sudah mempermainkan mereka disana.

   Dari kejauhan, Night crow dan Magi mendengar suara orang-orang yang berteriak histeris dan kesakitan, seperti sedang diserang dan dikejar-kejar oleh monster buas. Maka dari itu Night crow dan Magi sepertinya tahu bahwa suara itu berasal dari Glauss dan Tatsui yang sedang memberi pelajaran terhadap para musuh, sehingga Night crow dan Magi hanya tersenyum sambil berjalan santai saja menuju ke tempat Keributan Terjadi.

   Night crow telah berhasil diselamatkan oleh Magi, Tatsui dan Glauss, itu artinya salah satu misi Dragon dan kawan-kawan telah berhasil diselesaikan. Kini hanya tinggal merebut kembali kalung Ghistory yang disimpan di Istana Gold one, dan sedang dicari tahu keberadaannya oleh Shanon, sementara itu Dragon dan Gill sedang menunggu di suatu tempat.

   Apakah Dragon dan Gill akan sukses merebut kembali kalung Ghistory dari genggaman tangan Gold one, ataukah akan ada hal mengejutkan lain yang terjadi pada mereka. Mengingat ada Satu lagi Kesatria elit dari Kerajaan Gold one yang belum dikalahkan, yaitu Raygan. Kira-kira Apa yang akan diperbuat oleh Raygan terhadap Dragon dan kawan-kawan? Ikuti terus kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 59



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 57


No comments:

Post a Comment