Friday, October 4, 2019

Journey of the Dragon Chapter 57

Chapter 57 : Nobody can beat Slasher


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 57


   Dikisahkan sebelumnya, Dragon dan kawan-kawan sudah berhasil masuk ke dalam wilayah Ibukota Kerajaan Gold one. Mereka terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok Tatsui dan Glauss, yang bertugas untuk menyelamatkan Night crow dari penjara di tengah kawasan Hutan Ibukota, saat ini mereka masih sedang berjalan untuk bisa menemukan letak penjara tersebut.

   Sedangkan kelompok Dragon dan Gill yang berhasil masuk ke Ibukota dengan cara melewati Portal teleportasi milik Shanon, saat ini sedang berusaha untuk mengejar dan menangkap Shanon, karena mereka membutuhkan kekuatannya supaya dapat menyusup ke dalam Istana. Shanon yang merasa sangat ketakutan dan tak berdaya dalam hal bertarung, juga berusaha sekuat tenaga untuk bisa lolos dari kejaran mereka. Singkat cerita, Gill dan Dragon sudah mengejar Shanon sampai ke kawasan pemukiman penduduk, lalu mereka berhasil menangkap Shanon sekaligus juga lolos dari kejaran para Prajurit Kerajaan Gold one.






   Setelah para Prajurit itu kehilangan jejak Dragon dan Gill, selanjutnya Dragon dan Gill memutuskan untuk mencari tempat persembunyian terbaik sambil membawa Shanon bersama mereka, namun tiba-tiba saja mereka dikagetkan dengan kehadiran dari salah satu Kesatria elit yang bernama Slasher. Tanpa basa-basi Slasher langsung memberikan serangan tebasan penghancur kepada mereka bertiga, dan dia tidak menghiraukan walaupun Shanon bisa saja mati oleh serangannya itu.






   Seketika itu, seluruh penduduk yang tinggal disekitar area tersebut, langsung berlarian keluar dan pergi menjauh dari sana, mereka tidak mau jika sampai menjadi korban jiwa dalam pertarungan yang akan terjadi, sehingga hanya dalam sekejap saja, area tersebut kini menjadi sepi.

   Slasher menganggap Shanon sebagai seorang pengkhianat karena Shanon lah yang telah menyebabkan Dragon dan Gill bisa sampai masuk ke wilayah Ibukota, oleh karena itu Slasher memutuskan untuk menghabisi Dragon, Gill sekaligus dengan Shanon.

   Tetapi tentu saja Dragon dan Gill tidak akan tinggal diam, mereka segera bersiap untuk bertarung, sambil menggenggam senjata di tangan mereka masing-masing, sementara Shanon terbaring tak sadarkan diri setelah terhempas oleh serangan dari Slasher.




   Kemudian Slasher berbicara, “Kalian berdua berani sekali, aku kagum karena kalian bisa bertahan dari seranganku, tapi walau bagaimanapun sebentar lagi kalian akan mati.”

   “Kita lihat saja nanti.” Ucap Gill.

   “Kita harus bisa mengalahkannya dengan cepat Gill, sebelum Pasukan Kerajaan berdatangan kesini.” Ujar Dragon kepada Gill.

   "Baik, aku mengerti."

   “Kalian tidak perlu khawatir, akan kucincang tubuh kalian hingga tak tersisa, sehingga para Prajurit tidak akan bisa menemukan tubuh kalian.” Ucap Slasher.

   Kemudian, dengan ekspresi wajah tercengang, Gill dan Dragon sama-sama berkata, “Dia ini ternyata memang sakit jiwa.”

   Lalu tanpa basa-basi lagi, Slasher langsung melompat sambil melemparkan pedang sabitnya ke arah Dragon dan Gill, yang sontak saja segera menundukan badan supaya mereka bisa terhindar dari lemparan pedang sabit tersebut, yang melesat dan berputar seperti boomerang, lalu kembali lagi ke tangan Slasher.

   Setelah itu, Dragon dan Gill segera berlari mendekati Slasher sambil melancarkan serangannya masing-masing. Maka dengan begitu dimulailah pertarungan adu pedang antara mereka bertiga disana.

   Seketika itu juga, Dragon langsung menyuruh Gill untuk maju ke samping kiri, sedangkan Dragon maju ke samping kanan. Sehingga Slasher jadi harus menerima serangan dari dua arah sekaligus, dan selanjutnya Slasher harus terus menangkis serangan bertubi-tubi dari kedua musuhnya itu tanpa henti, dia harus fokus untuk menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh Dragon dan Gill secara bersamaan, namun tak lupa dia juga sesekali memberikan serangan kepada Dragon dan Gill.

   Walaupun pertarungan tersebut merupakan pertarungan 2 melawan 1, namun Slasher terlihat santai saja dalam menghadapi serangan-serangan dari Gill dan Dragon, karena dengan pedang sabit yang dimilikinya, jangkauan tebasan Slasher menjadi lebih luas bila dibandingkan dengan jangkauan serang dari kedua musuhnya itu.

   Ditambah dengan kekuatan tebasan yang begitu kuat, yang mampu menandingi kekuatan tebasan dari pedang Heat flame maupun pedang H butcher.

  Slasher mengayunkan dan memutar-mutarkan senjatanya dengan leluasa kepada Gill dan Dragon, yang masih terus berusaha untuk mendaratkan serangan mereka terhadap tubuhnya, namun hal itu sangat susah sekali.

   "Kenapa serangan dari kita bisa ditangkis dengan mudah?" Tanya Gill.

   "Mungkin, dia juga adalah pengguna tehnik tenaga dalam." Jawab Dragon.

   Lalu Slasher menanggapi percakapan mereka berdua, dengan berkata. "Tehnik tenaga dalam?? ... Hahaha, aku tidak memerlukan hal seperti itu, aku dan senjataku ini sudah merupakan pasangan yang sangat kuat."

   "Apa??!"

   "Senjataku ini, selain bisa memberikan tebasan angin yang dahsyat, juga memiliki kemampuan lain, yaitu bisa menyerap dan meredam kekuatan hantaman dari serangan lawan ... Sehingga saat serangan dari kalian berhasil kutangkis oleh sabitku ini, maka serangan kalian jadi tidak ada apa-apanya, Hahhaa." Ucap Slasher sambil tertawa serta menangkis setiap serangan dari Gill dan Dragon.

   "Hah?? ... Sehebat apapun serangan yang kita berikan, tetap tidak akan bisa menghempaskannya, dia ini lawan yang benar-benar merepotkan." Ucap Gill.

   Kemudian Dragon berkata, "Gill, Sama seperti ketika kau menghadapi Master Big hit dulu ... Kau belum menguasai tehnik tenaga dalam, namun karena kau memiliki senjata yang kuat maka kau bisa mengalahkan Master Big hit."

   "Ya, tapi kemampuan senjatanya ini berbeda dengan senjataku ... Senjataku ini bisa memperkuat seranganku, namun senjatanya bisa menetralkan kekuatan dari seranganku." Ucap Gill dengan perasaan kesal.

   Lalu setelah dirasa cukup puas meladeni mereka berdua, Slasher segera mempusatkan energi angin yang begitu besar pada bilah pedang sabitnya, kemudian dia segera melancarkan tebasan angin yang sangat kencang dan kuat terhadap kedua musuhnya itu. Serangan pertama dia berikan pada Gill, yang langsung terhempas walaupun dia sudah menahan serangan itu dengan Grood hand miliknya.

   Setelah tubuh Gill melesat hingga menghantam dan merobohkan sebuah rumah, kemudian giliran Dragon yang dihantam oleh tebasan pamungkas dari Slasher. Dan sama seperti Gill, tubuh Dragon juga langsung terhempas walaupun dia sudah menahan serangan itu dengan pedangnya, dikarenakan saking kuatnya serangan dari Slasher tersebut.

   Tak berhenti sampai disitu saja, Slasher yang sedang mengamuk, mulai melontarkan tebasan-tebasan angin ke segala arah secara acak, hingga mengakibatkan banyak bangunan rumah yang ada di sekitarnya jadi hancur dan porak poranda, Slasher melakukan hal itu karena dia memiliki obsesi menghancurkan segala hal, dan terkadang obsesinya itu benar-benar tidak terkontrol.



Slasher melancarkan serangan tebasan ke segala arah.


  Tak jauh darinya, Shanon yang juga sedang berada di tempat kejadian itu, mulai siuman dan melihat ke segala arah. Dengan perasaan terkejut dan panik, sambil terperangah dia menyaksikan perbuatan Slasher, lalu Shannon berkata.

   “A- apa yang terjadi disini?? Kenapa Tuan Slasher menghancurkan rumah-rumah penduduk … Lalu bagaimana nasib para penduduk yang tinggal disini?” Ucap Shanon.

   Lalu tiba-tiba terdengar suara dari dua orang yang mendekati Slasher dengan penuh amarah, “Hentikaaaan!!!” Ucap Gill dan Dragon.

   Secara bersamaan, Gill dan Dragon melancarkan serangan tebasan yang benar-benar kuat terhadap Slasher, namun Slasher berhasil menahannya dengan menggunakan Pedang sabitnya yang besar itu. Tekanan yang dihasilkan dari serangan Gill dan Dragon bahkan mampu membuat seluruh permukaan tanah yang ada di sekitar Slasher menjadi retak, namun tubuh Slasher masih tetap baik-baik saja.

   “Hehehe … Sudah kubilang kan, senjataku ini bisa meredam serangan apapun, sehingga serangan yang kalian berikan, tidak ada artinya bagiku Sama sekali.” Ujar Slasher sambil tertawa.

   Kemudian, Slasher langsung saja mengayunkan lagi senjatanya itu kepada Gill dan Dragon dengan kekuatan tinggi, sehingga tubuh Gill dan Dragon langsung terdorong lagi dan jatuh tersungkur dengan jarak yang cukup jauh.

   Setelah itu, Slasher segera menengok ke arah samping dan akhirnya dia menemukan orang yang sejak tadi dia cari-cari sebagai target yang ingin dia bunuh terlebih dahulu. Yaitu tak lain tak bukan adalah Shanon.

   Seketika itu juga Shanon langsung merasa terkejut saat Slasher menatap ke arahnya. “Hiiiiiiiiiiii … Dia akan membunuhku.” Ucap Shanon di dalam hatinya.

   Dan ternyata benar saja, sambil tersenyum jahat, Slasher segera mengayunkan sabitnya dan meluncurkan tebasan angin tepat ke arah Shanon, sehingga Shannon langsung berteriak histeris untuk menyambut kematiannya, Shanon tidak pernah menduga bahwa dia akan mati di tangan seorang Kesatria dari Kerajaan tempat asalnya sendiri.


Dragon melesat lalu melindungi Shanon dari tebasan mematikan.


   Namun dalam sekejap, kematian itu tidak terjadi, karena Dragon segera melesat untuk melindungi Shanon dari tebasan mematikan tersebut. Lalu Dengan sekuat tenaga, Dragon menangkis dan menahan serangan itu sehingga Shanon tidak jadi menemui ajalnya.

   Setelah hal itu terjadi, dengan perasaan tercengang sambil terperangah Shanon berkata.

   “Ke- kenapa kau melakukan itu?? Kenapa kau melindungiku?” Tanya Shanon kepada Dragon.

   Bahkan Slasher juga segera berujar kepada Dragon. “Hey kau!! … Kenapa kau malah melindunginya?? Dia itu adalah pengkhianat, dia tidak pantas hidup … Apakah kau melakukan hal itu karena ingin memanfaatkan kekuatannya??”

   “Hmm, dangkal sekali otakmu itu.” Ucap Dragon.

   “Apa?!!” Ujar Slasher dengan penuh amarah.

   “Meskipun aku tidak memerlukan kekuatannya pun, aku pasti tetap akan melindunginya ... Itu karena, mana mungkin aku akan diam saja ketika ada orang tak berdosa yang akan dibunuh di hadapanku!!” Ujar Dragon.

   Sontak saja, jawaban tersebut rupanya membuat lutut Shanon menjadi lemas dan kemudian dia jatuh dalam keadaan bersimpuh, lalu dengan perasaan yang bercampur aduk di dalam hatinya Shannon berkata. (“Mengapa orang yang baru bertemu denganku malah melindungiku dari kematian, tetapi orang yang kuhormati selama ini malah ingin aku mati??”) Shanon bertanya-tanya.

   Lalu secara mengejutkan, Slasher yang sedang memperhatikan Dragon, tiba-tiba saja diserang oleh Gill dari arah samping, namun secara cepar juga Slasher bisa menangkis serangan dari Gill tersebut, dan setelah itu terjadilah lagi pertarungan yang teramat sengit antara mereka berdua, secara berturut-turut Gill menghantam sabit Slasher dengan sekuat tenaga, tanpa kenal lelah mereka berdua saling menyerang dan menangkis serangan dari satu sama lain.

   Lalu tanpa banyak bicara, Dragon segera bergabung ke dalam pertarungan, dan mulai mencari-cari celah untuk bisa mendaratkan tebasan ke tubuh Slasher, namun dengan cekatan, Slasher bisa menghindari dan menangkis serangan cepat dari mereka berdua, kemudian dia mulai mengumpulkan lagi energi angin dalam jumlah besar ke dalam bilah sabitnya, sehingga dia bisa memberikan lagi serangan tebasan yang benar-benar kuat terhadap Dragon dan Gill.

   Lagi-lagi Mereka berdua berhasil dihempaskan cukup jauh, hingga tubuh mereka berdua tersungkur dan terkapar ke dekat tempat Shanon sedang berdiri.

   Lalu Shanon segera mendekati mereka sambil berbicara. “Kalian tidak apa-apa?” Tanya Shanon.

   “Kau masih disini?? ... Cepat pergilah! Disini berbahaya!” Kata Dragon.

   “A- aku tidak bisa pergi kemana-mana, aku tidak mau meninggalkan kalian berdua begitu saja.” Jawab Shanon.

   “Apa? … 15 menit yang lalu kau berusaha mati-matian untuk bisa melarikan diri dari kami.” Ucap Gill yang merasa keheranan.

   “Meskipun aku ini terkadang bersikap Pengecut, tapi sebagai seorang Kesatria, aku ini bertanggung jawab atas hal yang terjadi disini … Aku bisa saja langsung mengirim kalian berdua ke jurang yang jauh saat ini juga, namun hati kecilku mengatakan hal lain.”

   “Hah? ... Apa yang kau pikirkan??”

   “Sejujurnya … Aku memiliki keresahan terhadap sistem Pemerintahan di Kerajaan ini, dimana rakyat semakin tertindas, sedangkan aparat hukum tidak bertindak sebagai pelindung rakyat dan malah berbuat seenaknya … Lalu kalian berdua tiba-tiba muncul dan bisa melakukan perlawanan sampai sejauh ini. Mungkin … Kalian adalah jawaban dari keresahanku selama ini, maka dari itu aku memutuskan untuk membantu kalian!!” Kata Shanon yang mengutarakan tekadnya.

   “Waah, yang benar saja??!” Ucap Gill seakan tak percaya.

   “Kau tahu kan, jika kau membantu kami, artinya sama saja kau benar-benar menjadi Pengkhianat bagi Kerajaan ini.” Ucap Dragon memperingatkan.

   “Aku tahu itu … Tak masalah bagiku, walaupun aku dianggap sebagai Pengkhianat Kerajaan. Tapi Aku yakin bahwa jika aku membantu kalian, itu berarti aku telah menjadi Kesatria sejati yang berjuang demi kesejahteraan rakyatnya.”

   Kemudian Gill berbisik kepada Dragon, “Hey, kita kesini mau mencuri benda atau mau menyelamatkan sebuah Kerajaan??”

   “Yang mana saja boleh … Kita ikuti saja apa yang akan terjadi selanjutnya.” Jawab Dragon.

   “Oke … Ini semakin menarik saja.”

   Lalu ketika mereka sedang melakukan perbincangan tersebut, rupanya Slasher tidak tinggal diam. Dengan santai dia berjalan mendekat ke arah Gill, Shanon, dan Dragon yang sedang terkapar, sambil menggenggam erat pedang sabitnya Slasher terlihat sudah siap untuk melancarkan serangan selanjutnya.

  Sambil terus berjalan, Slasher berkata. “Menyerahlah, kalian berdua tidak akan bisa mengalahkanku.” Ucap Slasher.

   “Diam kau! … Kami belum kalah!” Ujar Gill sambil berusaha berdiri dengan Dragon.

   “Kalau begitu ayo temani lagi aku bertarung.” Ucap Slasher sambil menyeringai.

   Lalu Dragon mengajukan pertanyaan kepada Slasher, hingga menyebabkan langkah kaki Slasher terhenti untuk sejenak. “Jawab dulu pertanyaanku … Kenapa kau menghancurkan setiap rumah yang ada di sekitar sini ??” Tanya Dragon.

   “Itu sederhana saja, jawabannya karena … Aku tidak suka tempat yang sempit untuk bertarung, maka dari itu aku membuat tempat pertarungan ini menjadi lebih luas. Lagipula, kalianlah yang akan disalahkan atas kehancuran yang terjadi di tempat ini … Hehee.” Jawab Slasher.

   “Seenaknya saja kau ini.” Ujar Gill.

   “Oh ya, Slasher … Ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan padamu.” Ucap Dragon.

   “Hmm... Apa itu?” Slasher menanggapi.

   “Apa kau masih mengingatku??” Tanya Dragon.

   “Hah? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Ataukah kita pernah bertarung? Dimana? … Aku tidak ingat. Mungkin karena saking banyaknya orang yang terbunuh setelah melawanku.”

   “Dua tahun lalu, dalam Perang di perbatasan antara Kerajaan Distra melawan Kerajaan Fulcan … Aku dan sahabatku bertarung melawanmu mati-matian, waktu itu kau masih berstatus sebagai Kesatria resmi dari Kerajaan Distra.” Ucap Dragon.


Kilas balik.


Kilas balik.


   “Ooh, ternyata kau! Aku ingat, aku ingat … Kau yang waktu itu kabur setelah terluka parah oleh serangan meriam dari Batro iya kan??”

   “Aku tidak kabur!! Tapi Aku dibawa kabur!!” Ujar Dragon.

   “Itu sama saja kan? … Oh iya, setelah kau kabur, kemudian aku sedikit bermain-main dengan temanmu, sampai aku mendaratkan tebasan secara telak ke tubuhnya lalu dia mati.” Ucap Slasher.

   “Jadi kau menganggap bahwa itulah yang terjadi?” Dragon bertanya lagi dengan ekspresi wajah sedikit tersenyum.

   “Kenapa ekspresi wajahmu setenang itu? Aku sudah menghabisi temanmu! Seharusnya kau murka dan mulai menyerangku secara membabi buta!" Ujar Slasher sambil merasa geram.

   Dragon tidak memberitahukan kepada Slasher bahwa sebenarnya dulu sahabatnya itu (Kai) Tidak benar-benar mati, namun melanjutkan hidup sebagai Stellan Flaur. Dragon merasa bahwa dia tidak perlu memberitahu Slasher tentang semua hal itu, kemudian Dragon mulai berbicara lagi sambil tersenyum.

   “Hmm … Selama ini kau sudah salah berpikir, dan bahkan sekarang kau sudah juga salah berpikir lagi … Haha, kau melakukan kesalahan yang sama secara berulang kali, kau ini seperti keledai saja.” Ucap Dragon yang terus memancing amarah dari Slasher.

   “Apa maksudmu sebenarnya??” Slasher merasa makin kebingungan.

   “Pertama kau berpikir bahwa temanku itu telah mati olehmu, namun anggapanmu itu salah besar. Lalu sekarang Kau berpikir bahwa kami tidak akan bisa mengalahkanmu … Disitulah letak kekeliruan'mu yang selanjutnya.” Kata Dragon.

   “A- apa kau bilang??” Slasher merasa makin heran.

   “Kami bertiga tidak akan kalah!! Kami akan mengalahkanmu!!” Ucap Shannon secara berani kepada Slasher.

   “Shanon?!! Berani sekali kau! … Akan kubunuh kalian berdua !!” Ujar Slasher yang melesat maju sambil mengayunkan sabitnya kepada Dragon, Shannon dan Gill.

   Ketika Slasher akan melancarkan serangannya yang paling mematikan terhadap Dragon, Shannon dan Gill, Dragon Segera mengambil tindakan cepat, dia memancarkan cahaya dari lempengan emas yang ada di pundaknya, sehingga Slasher yang merasa silau langsubg memejamkan mata, namun langkah kakinya tidak berhenti sama sekali, Dia terus maju untuk melancarkan serangan, dan seketika itu juga saat Slasher sudah mencapai tempat dimana Gill, Shanon dan Dragon berada, tanpa melihat targetnya Slasher langsung saja menebaskan senjata sabitnya itu dengan kuat. Tetapi yang terkena oleh serangannya itu bukanlah Dragon atau Gill, melainkan malah puing-puing bangunan, karena keberadaan Targetnya rupanya sudah tidak ada disana.

   Kemudian Slasher yang pengelihatannya masih buram, seketika itu juga langsung melihat ke arah atas, Karena ternyata para musuhnya itu sudah berada di atas udara lalu turun ke bawah dengan cepat sambil mendaratkan serangan tebasan yang sangat kuat terhadap Slasher.

   Namun secara cepat juga, Slasher mampu menahan serangan tersebut dengan menggunakan senjata sabitnya, sehingga Slasher hanya tersenyum saja ketika dia menerima dan berhasil menahan serangan tersebut.

   Namun secara mengejutkan, dari balik puing-puing yang berada di belakang tubuh Slasher, tiba-tiba saja Shanon Menyeruak keluar sambil menggenggam pisau belati Melinda di tangannya. Lalu Dengan penuh tekad dan keberanian, akhirnya Shanon berhasil mendaratkan serangan kejutan terhadap tubuh Slasher, berupa tusukan yang tepat menancap ke punggung sang pengguna pedang sabit itu. Maka Slasher yang merasa sangat terkejut, hanya bisa menerima serangan itu dengan raut wajah seakan tidak percaya.



Slasher menahan serangan dari Dragon dan Gill, namun dari balik puing-puing, Shanon keluar sambil memberikan serangan kejutan.


   “A- apaa??!!!!” Ujar Slasher sambil menengok ke belakang.

   Lalu Dragon berkata, “Kau memiliki fokus dan refleks yang sangat bagus, sehingga dirimu bisa menandingi kami berdua … Tetapi kau melupakan keberadaan Shanon untuk sejenak, sehingga tanpa kau duga, Shanon bisa melancarkan sebuah serangan tersembunyi kepadamu.”

   Setelah itu, tubuh Slasher yang mulai sempoyongan dikarenakan serangan tusukan dari Shannon, kini mulai kehilangan fokus dan kendali atas senjatanya, sehingga dia jadi tidak bisa mengantisipasi serangan dari Dragon dan Gill yang selanjutnya. Lalu Secara cepat tubuh Slasher mendapatkan serangan tendangan dan pukulan dari Dragon secara bertubi-tubi.

   Satu serangan yang berhasil mengenai tubuh Slasher, telah membuka jalan bagi serangan lainnya, yang langsung berdatangan dan berpesta di sekujur tubuh Slasher. Sehingga kini Dia benar-benar dihajar habis-habisan sampai babak belur oleh Gill dan Dragon, hingga akhirnya serangan pamungkas pun berhasil didaratkan kepada tubuh Slasher, berupa tebasan dari kedua pedang milik Gill dan Dragon.



Slasher terkapar dengan kondisi tubuh penuh luka.


   Lalu setelah itu, tubuh Slasher pun ambruk dan terkapar di tanah, dengan luka tebasan parah yang menyebabkan dirinya sudah dipastikan tidak dapat lagi melanjutkan pertarungan.

  Maka dengan begitu, Salah satu Kesatria elit Kerajaan Gold one kini telah berhasil dikalahkan, yaitu Slasher sang malaikat maut.

   Beberapa saat kemudian, Gill, Shanon, dan Dragon berjalan mendekati tubuh Slasher yang sedang terkapar itu, lalu Gill berkata.

   “Dia ini tidak menguasai tehnik tenaga dalam, namun keahlian bertarungnya sangat hebat, ditambah dengan senjata yang dimilikinya … Senjatanya itulah yang merupakan hal Paling merepotkan.”

   “Dia disebut sebagai Kesatria elit bukannya tanpa alasan.” Ucap Shanon kepada Gill.

   “Hmm … Pedang sabitnya itu bisa Menyerap dan memberikan serangan kuat. Maka tentu saja siapapun lawan yang dia hadapi akan mengalami frustasi akibat penurunan kekuatan... Namun sifat sombongnya itu membuat dirinya berhasil ditikam oleh orang yang dia remehkan.” Gumam Dragon.

   “Jika saja, kemampuan bertarung hebat yang dimilikinya itu dia gunakan di jalan yang benar.” Shanon berbicara sambil menunduk.

   "Oh iya, bisakah kau pindahkan kami ke dalam Istana Kerajaan?" Tanya Gill secara langsung tanpa basa-basi.

   "E- eeh ... I- itu tidak mungkin, terlalu berbahaya jika aku langsung memindahkan kalian kesana, pertama-tama kita harus memastikan terlebih dahulu bahwa keadaan disana aman ... Memangnya apa yang ingin kalian lakukan disana? Apakah kalian ingin melawan Raja Gold one?"

   "Jadi sekarang kau sudah memutuskan untuk Membasntu kami ya?" Ucap Dragon dengan singkat.

  "I- iya... Itu karena aku merasakan hawa yang kuat seperti milik Raja Gold one pada diri kalian. Da- dan mungkin saja, kalian bisa mengakhiri tirani Raja Gold onef di Kerajaan ini ... I- itulah pendapatku."

  "Tirani ya? ... Hmm, ternyata memang benar Kerajaan ini tida menjadi lebih baik dibawah kekuasaan Gold one."

   "A- aku sebenarnya memiliki keinginan untuk menumbangkan Raja Gold one, dan menyelamatkan seluruh Penduduk negeri ini dari penderitaan ... Namun aku selalu merahasiakan hal ini dari orang lain karena aku takut dieksekusi seperti para Kesatria pembelot lainnya. Tapi ketika aku melihat pertarungan kalian, aku yakin kalian pasti bisa Melawan Raja Gold one." Ucap Shannon denga penuh tekad.

  "Hmm, baiklah kaau begitu...  Bawa aku kepada Gold one." Sahut Dragon.

   Kemudian Gill bergumam sambil menatap temannya itu, "Dragon ..."

  Rupanya benar yang dipikirkan oleh Gill, bahwa Dragon mempunyai motif untuk membalaskan kematian gurunya, terhadap Gold one. Jadi sepertinya mereka tidak akan hanya mengambil kalung Ghistory, namun mereka juga akan mengambil nyawa Gold one.

  Lalu setelah Dragon menatap Gill dengan sangat serius, maka Gill bisa tahu bahwa ketika Dragon sudah bertekad maka tidak ada yang bisa menghentikannya. Maka dari itu, Gill langsung menyetujui dan akan membantu temannya untuk menyelesaikan urusan dengan Gold one, walau apapun yang terjadi.

   Dragon kembali berbicara kepada Shanon, "Tapi, untuk bisa mengalahkan Gold one, aku membutuhkan kalung Ghistory."

   "Ooh kalung itu, maksudmu kalung yang dibawakan oleh Azter dan Ajora kepada Raja Gold one?"

   "Ya."

   "... Aku tidak tahu dimana kalung itu disimpan, namun kalau kau memang membutuhkannya, maka akan kucari kalung itu terlebih dahulu, dan untuk sekarang sebaiknya kalian bersembunyi di suatu tempat." Ucap Shanon.

  "Tunggu dulu, apakah kami bisa mempercayaimu? Jika kami membiarkanmu pergi, Siapa tahu saja kau akan mengadu kepada Gold one." Ujar Dragon.

  "Tidak akan. Kumohon percayalah kepadaku. Bukankah aku sudah membantu kalian mengalahkan Slasher." Jawab Shannon.

  "Ya Dragon, sebaiknya sekarang kita percayai dia ... Karena resikonya sangat tinggi bila kita langsung datang ke Istana Gold one tanpa memiliki kalung itu."

  "Ba- baiklah kalau begitu."

  "Sekarang sebaiknya kalian beristirahat dan memulihkan tenaga kalian di tempat Aman. Dan Tunggulah aku disana." Ucap Shannon sambil memunculkan portal dimensi.

   Tak lama kemudian, seluruh Prajurit Kerajaan Gold one mulai berdatangan ke tempat bekas pertarungan tersebut. Setelah banyak Penduduk yang panik mengadu kepada para Prajurit itu, Mereka semua segera berbondong-bondong ke tempat terjadinya pertarungan antara Slasher melawan Dragon dan kawan-kawan. Butuh waktu cukup lama bagi mereka untuk bisa sampai kesana, sehingga mereka semua datang terlambat untuk bisa bergabung ke dalam pertarungan.

   Ketika para Prajurit itu sudah tiba, mereka merasa terkejut sekaligus heran, saat mereka menyaksikan pemandangan yang benar-benar tak terduga. Dimana tubuh sang Kesatria elit Slasher sedang terkapar di tengah puing-puing bangunan rumah yang telah hancur porak poranda. Namun Tidak terlihat adanya tanda-tanda keberadaan dari orang-orang yang sudah berhasil mengalahkan Slasher tersebut, keberadaan mereka semua seakan telah hilang ditelan bumi.


Gill dan Dragon telah dipindahkan ke kawasan hutan.


   Rupanya, dengan kekuatan portal teleportasi Shanon. Dragon dan Gill kini sudah berpindah ke tempat lain, atau lebih tepatnya ke suatu kawasan hutan. Shanon segera memindahkan mereka berdua tepat setelah pergerakan dari para Prajurit sudah hampir sampai di tempatnya berada.

   Kemudian setelah itu, Shanon segera bersembunyi di sekitar puing-puing, dalam posisi terkapar sambil berpura-pura lemas tak berdaya, Maka saat salah satu Prajurit menemukannya, si Prajurit itu langsung mendekat untuk menolong Shanon yang terlihat luka-luka.

   “Kesatria Shanon!! … Astaga, kau terluka. Ayo kubantu.” Kata si Prajurit itu yang berusaha untuk merangkul dan memapah tubuh Shanon.

   Mereka semua yang ada disana tidak ada yang sadar bahwa Shanon sebenarnya telah beralih pihak Kepada Dragon dan Gill, ditambah lagi sebenarnya Shanon lah yang sudah membuat Slasher sampai dapat dikalahkan. Dan di tempat itu hanya Slasher saja yang mengetahuinya, namun Slasher tidak bisa memberitahukannya pada para Prajurit sebab dia sedang tak sadarkan diri, dan keadaan tubuhnya sangat tak memungkinkan untuk bisa bicara.

  Selain Slasher, Shanon, Dragon, dan Gill yang mengetahui seluruh kejadian di tempat itu, sebenarnya ada satu orang lagi yang Mengetahuinya, orang itu Tak lain tak bukan adalah Heztez, dengan kekuatan pendeteksi keberadaan miliknya, dia telah menyaksikan seluruh proses terjadinya pertarungan antara Slasher melawan Dragon dan Gill, Bahkan Heztez juga menyaksikan pengkhianatan yang sudah dilakukan oleh Shanon terhadap Slasher.

   Oleh karena itu, Heztez merasa tercengang dan cemas terhadap apa yang sudah terjadi. Lalu Timbul dilema yang sangat besar di dalam benaknya, di satu sisi dia harus melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Kesatria dan melaporkan kejadian itu kepada Gold one, namun di sisi lain, dia merasa bahwa pengkhianatan yang dilakukan oleh Shanon adalah hal yang benar, Dan Shannon melakukan hal itu pasti dengan alasan yang kuat, ditambah keyakinan bahwa tindakan Shannon akan membawa dampak besar bagi masa depan Kerajaan.

   Maka setelah menghirup nafas cukup panjang, akhirnya Heztez memutuskan untuk merahasiakan hal tersebut dari Gold one, karena dia ingin membiarkan Shanon menjalankan rencana yang selanjutnya, Karena sebenarnya Heztez juga memiliki tujuan yang sama seperti Shanon, dia juga memiliki harapan yang besar terhadap Dragon dan kawan-kawannya. Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Shanon dalam upaya membantu Dragon dan Gill?

   Selain itu di sisi lain, Glauss dan Tatsui sudah hampir sampai di dekat penjara tempat Night crow ditahan, atau lebih tepatnya di dekat suatu bangunan penjara yang terletak di tengah kawasan hutan Kerajaan Gold one. Sepertinya pertarungan besar yang selanjutnya, akan segera terjadi di kawasan Hutan Ibukota, Terus ikuti kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 58



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 56


No comments:

Post a Comment