Friday, September 27, 2019

Journey of the Dragon Chapter 56

Chapter 56 : New way to infiltrate


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 56


   Dikisahkan sebelumnya, saat Dragon dan kawan-kawan sampai di wilayah luar Ibukota Kerajaan Gold one, mereka diserbu oleh Azhell beserta pasukannya yang tidak akan membiarkan mereka terus maju sampai ke gerbang. Dengan singa Green Roar serta kekuatan bertarung hebat yang dimiliki Azhell, dia menjadi lawan yang cukup sulit untuk dihadapi, belum lagi bala bantuan dari Kerajaan Gold one yang juga berdatangan ke tempat pertarungan itu untuk membantu Azhell.

   Supaya dapat kembali melanjutkan perjalanannya, Dragon dan kawan-kawannya terpaksa harus mengerahkan segala kemampuan yang mereka miliki untuk dapat mengalahkan seluruh pasukan yang datang menyerbu mereka ke tempat itu.








   Dengan susah payah, Gill dan Tatsui berhasil membuat Singa Green Roar menembak ke arah Pasukan berkuda Gold one, sehingga jumlah mereka semakin berkurang, lalu Glauss yang sudah bersiap dengan mode full beast miliknya, langsung menghajar setiap Prajurit yang datang kesana untuk mengeroyoknya, walaupun hal itu membuat Glauss cukup kerepotan, namun dengan dibantu oleh Gill dan Tatsui. Akhirnya para Prajurit serta para Kesatria itu semuanya berhasil dikalahkan, termasuk juga Sharp wind.

   Sedangkan pertarungan satu lawan satu antara Dragon melawan Azhell, juga berhasil dimenangkan oleh Dragon, setelah dia mampu untuk membelah tombak Azhell menjadi dua, sekaligus melukai pundak Azhell hingga dia tak sanggup lagi melanjutkan pertarungan.

   Namun ternyata, perlawanan Azhell dan teman-temannya belum selesai sampai disitu, karena mereka yang sudah tidak mempunyai lagi sisa tenaga untuk bertarung, rupanya masih mempunyai sebuah taktik berupa serangan bunuh diri, yang dapat memusnahkan musuh dengan seketika (Dragon dan kawan-kawannya).




   Azhell menyuruh Sharp wind untuk menembakan suar berwarna merah ke atas langit, lalu seketika itu juga Pasukan yang berada di benteng Ibukota yang melihatnya, langsung menembaki tempat dimana suar itu berasal, dengan menggunakan meriam-meriam berdaya ledak kuat. Sehingga menyebabkan tempat Dragon beserta yang lainnya itu sedang berada, dalam sekejap berubah menjadi hancur lebur dan dipenuhi oleh asap ledakan.




   Singkat cerita, seusai terjadinya peristiwa bombardir tersebut. Rupanya Azhell dan Sharp wind yang masih hidup, segera mengambil tindakan selanjutnya, yakni menembakan suar berwarna hijau supaya Shanon bisa mengirim portalnya untuk menjemput mereka berdua disana.




   Namun tanpa mereka sadari, rupanya Dragon dan kawan-kawannya yang juga selamat dari peristiwa bombardir tersebut, segera menjerat Azhell dan Sharp wind tepat saat Portal itu muncul. Mereka semua ternyata bisa selamat berkat perlindungan dari sang Naga Jaryuu, yang juga melindungi semua orang lain yang berada disana, sehingga tidak ada yang menjadi korban jiwa.

   Azhell dan Sharp wind yang merasa terkejut, tidak bisa berbuat banyak atas hal yang akan Dragon dan kawan-kawan lakukan selanjutnya. Dengan adanya portal dari Shanon yang sudah siap untuk dimasuki supaya bisa berpindah ke benteng Kerajaan secara instan, maka Dragon memutuskan untuk masuk ke dalam portal tersebut bersama dengan Gill.




   Di tempat itu, Dragon dan Gill akan mencoba untuk berbuat kegaduhan, supaya mereka bisa menarik perhatian dari seluruh Prajurit yang sedang berjaga di benteng tersebut. Sedangkan Glauss dan Tatsui yang juga akan menuju ke dalam wilayah Ibukota, segera menaiki Naga Zaryuu, supaya mereka bisa melewati benteng Ibukota melalui jalur udara. Lalu Setelah mereka semua sudah berhasil memasuki wilayah Ibukota Gold one, maka misi yang sesungguhnya akan segera dimulai.

 Sebagai pengingat bahwa mereka berempat telah membagi tugas, Dragon dan Gill akan berusaha untuk merebut kembali kalung Ghistory yang berada di Istana Gold one, sedangkan Glauss dan Tatsui akan berusaha untuk menyelamatkan Night crow dari penjara barat.

   Kini, Ketika Dragon dan Gill sudah tiba di benteng Ibukota Kerajaan. Kedatangan kedua orang tersebut, sontak saja membuat Shanon sekaligus beberapa orang Prajurit yang berada di tempat itu langsung kaget dan tercengang. Mereka tidak menyangka bahwa ternyata musuh bisa sampai ke Benteng dengan menggunakan Portal yang dipanggil oleh Sharp wind dari tempat pertempuran, sehingga hal itu membuat mereka semua berasumsi bahwa Sharp wind, Bersama Azhell dan yang Para Prajurit lainnya telah gugur.

   Shanon yang masih dalam keadaan tertegun melihat sosok Dragon dan Gill di hadapannya, tidak bisa berbuat apa-apa selain mengandalkan para Prajurit Kerajaan yang sedang berada disana. Mereka dengan sigap langsung menarik pedang masing-masing sambil berlari ke dekat Musuh untuk meringkus kedua tamu tak diundang tersebut.

   Setelah mengeluarkan kekuatan portal teleportasinya barusan, Sanon butuh jeda waktu untuk dapat mengeluarkan kekuatan portalnya lagi. Oleh karena itu, Shanon yang tidak memiliki keahlian bertarung, langsung saja lari terbirit-birit saat Dragon dan Gill sedang dalam keadaan dikerumuni oleh banyak Prajurit, Shanon merasa bahwa dirinya tidak mungkin punya kesempatan menang melawan Dragon dan Gill yang bahkan bisa mengatasi gempuran dari Azhell beserta pasukannya.

   Tetapi alangkah terkejutnya Shanon, ketika langkah kakinya saat berlari tiba-tiba saja terganggu akibat hantaman dari salah satu tubuh Prajurit yang melayang tepat ke arahnya. Hal itu menyebabkan Shanon langsung jatuh tersungkur, lalu sambil merasa sakit diapun segera menoleh ke belakang untuk melihat apa yang sedang terjadi.

   Dan kemudian Shanon lebih merasa terkejut lagi, ketika menyaksikan para Prajurit sedang dihajar hingga berhamburan oleh Gill dan Dragon, mereka berdua menghajar para Prajurit dengan kekuatan dari pedang Heat flame dan H butcher.

   Setelah mendengar keributan tersebut, seluruh Prajurit yang berjaga di sepanjang Benteng itu, sontak saja langsung berdatangan ke tempat kejadian. Sehingga Dragon dan Gill benar-benar jadi berada dalam keadaan terkepung dari berbagai arah, Ditambah lagi mereka berdua diserang oleh anak panah, serta oleh berbagai senjata yang dimiliki para Prajurit di tempat itu.

   Namun para Prajurit tersebut bukanlah tandingan bagi Gill dan Dragon yang memiliki kekuatan dari senjata-senjata hebat milik mereka, ditambah dengan tehnik tenaga dalam yang sudah mereka kuasai, sehingga menjadikan kedua orang itu seperti halnya monster yang sangat sulit untuk dikalahkan. Kehadiran Gill dan Dragon disana benar-benar menciptakan kehebohan bagi seluruh Prajurit yang menjaga benteng Kerajaan Gold one, mereka semua seakan dibuat kalang kabut oleh ulah dari kedua orang tersebut, Tetapi hal itu sebenarnya juga sesuai dengan apa yang Dragon dan Gill harapkan, karena dengan adanya kehebohan tersebut, maka perhatian para Prajurit penjaga jadi teralihkan dari langit, dan hanya fokus saja kepada mereka berdua. Sedangkan di atas awan, naga Zaryu sedang melesat menuju ke tengah Ibukota.

   Di tengah kekacauan itu, Shanon memanfaatkan keadaan untuk kembali berdiri dan pergi meninggalkan tempat tersebut, namun Dragon yang melihatnya pergi, langsung menyuruh Gill untuk bersama-sama mengejar dan mengikuti Kemana Shanon pergi, mumpung Shanon masih belum bisa menggunakan kekuatan portal teleportasinya lagi.


Shanon dikejar oleh Gill dan Dragon.


   Dragon dan Gill bergegas mengejar Shanon sambil menghajar setiap Prajurit yang berusaha untuk menghalangi mereka, setiap orang yang menghalangi jalan seakan langsung terhempas oleh serangan dari Gill dan Dragon, Para Prajurit tidak berkutik untuk bisa menangkap kedua Orang tersebut.

   Sedangkan Shanon, dengan perasaan cemas sambil ketakutan setengah mati, dia terus berusaha untuk lari menjauh dari Dragon dan Gill, yang masih tetap mengikutinya dari belakang dengan beringas, lalu sambil menoleh ke belakang Shanon berkata.

   “Uwooooo!!! Kenapa mereka mengejarku tetus sampai kesini??!!”

   Sedangkan di sisi lain, Dragon berbicara kepada Gill sambil mengejar Shanon. “Jangan biarkan dia lolos Gill … Kita butuh Pria teleportasi itu untuk memindahkan kita ke Istana Gold one secara instan.”

   “Ya, aku mengerti.” Ucap Gill.

   “Apaaa?!!! Mereka mau memanfaatkanku supaya bisa masuk ke dalam Istana?!! Aku harus bisa Kabuuuur...” Ujar Shanon sambil mempercepat laju larinya.

   “Wooyyy!!! Jangan Larii !!” Teriak Dragon dan Gill kepada Shanon, sambil menyikut para Prajurit yang menghalangi jalan.


Naga terbang di atas awan.


   Sedangkan di waktu yang bersamaan, tepatnya di atas langit Ibukota Kerajaan Gold one, seekor Naga sedang terbang dibalik awan, sehingga keberadaannya tidak terlihat oleh masyarakat. Naga tersebut tak lain tak bukan adalah Zaryuu bersama dengan Glauss, Tatsui dan Magi  yang berada di atasnya, ditambah dengan seorang Kesatria Kerajaan Gold one yang dijadikan sebagai penunjuk bagi bagi mereka

   “Hey, beritahu kami dimana tempat Night crow ditahan?” Tanya Glauss kepada si Kesatria tersebut.

   “A- aku akan memberitahu, tapi kalian harus janji, untuk tidak membunuhku ya.” Ucap Kesatria tersebut.

   “Iya, iya kami janji … Ayo cepat katakan!” Ujar Glauss.

   “Di- dia ditahan di penjara barat.”

   “Dimana Lokasinya?” Tanya Tatsui.

   “Tepat ditengah kawasan Hutan Ibukota Kerajaan.” Jawab Kesatria itu.

   “Kawasan Hutan??” Tanya Tatsui.

   “Ya, di dalam wilayah Ibukota terdapat sebuah kawasan Hutan yang cukup luas.”

   “Baiklah, ayo kita kesana.” Ujar Glauss sambil mengusap bulu Zaryuu, sehingga Zaryuu langsung paham.

   Setelah itu, sang Naga pun langsung melesat menuju ke tempat yang dimaksud, Glauss dan Tatsui begitu yakin bahwa mereka pasti bisa mentelamatkan Night crow tanpa ada halangan sama sekali. Namun hal yang terjadi sepertinya tidak akan sesuai dengan apa yang mereka harapkan, karena Heztez dapat mengetahui keberadaan mereka, dengan menggunakan kekuatannya yang dapat mendeteksi keberadaan siapapun dari jarak yang cukup jauh, walaupun posisinya di langit atau di darat.


Heztez, seorang Kesatria tipe pendeteksi yang bertempat di Istana Kerajaan Gold one.


   Maka dari itu, Dari dalam ruangannya, Heztez segera berteriak untuk memanggil salah satu Prajurit yang sedang berjaga diluar ruangannya, saat mendengar panggilan dari Heztez, seketika itu juga si Prajurit langsung masuk untuk mendengar apa yang ingin disampaikan oleh Heztez. Singkat cerita, Kemudian sambil berlari tergesa-gesa menuju ke ruangan singgasana, si Prajurit langsung berlutut di hadapan Gold one, dan mulai memberitahukan pesan dari Heztez kepada sang Raja.

   “Lapor yang mulia … Tuan Heztez ingin aku menyampaikan bahwa, ada Kelompok musuh yang sudah memasuki wilayah Ibukota Kerajaan ini, awalnya Tuan Heztez mengira bahwa Nona Azhell beserta pasukannya mampu untuk mengatasi hal tersebut ... Namun ternyata keempat orang musuh berhasil mengalahkan Nona Azhell beserta Pasukannya di wilayah luar benteng, dan saat ini dua orang dari mereka sedang berada di benteng Ibukota sambil berbuat onar, sedangkan dua orang lagi sedang menuju ke kawasan Hutan Ibukota, dengan menaiki seekor Naga terbang.”


Gold one sedang duduk di kursi singgasananya.


   “Naga terbang??” Tanya Gold one.

   "I- iya Yang Mulia ... Itulah yang dikatakan oleh Tuan Heztez."

   “Hmm, sungguh menarik … Ternyata secepat itu Dragon dan teman-temannya mengambil tindakan … Mereka memutuskan untuk Dengan datang kesini secara nekat, itu artinya Mereka benar-benar cari mati.” Ucap Gold one.

   “Apa perintah anda selanjutnya Yang Mulia?” Tanya si Prajurit.

   “Bawakan aku Ratu Burung penyiar, supaya aku bisa memberi perintah kepada seluruh pasukanku.” Suruh Gold one.

   “Baik, Yang Mulia.”

   “Oh iya, panggilkan juga Raygan dan Slasher kesini … Aku akan memerintahkan mereka untuk pergi mengatasi masalah ini.” Kata Gold one menambahkan.

   “E- emh, anu … Saat ini Tuan Raygan sedang duduk di ruangan bersantainya, namun untuk keberadaan Tuan Slasher, tidak ada yang tahu dia dimana.” Ucap si Prajurit.

   “Oh, begitu ya … Slasher selalu saja keluyuran tanpa bilang mau kemana, hmm. Biarkan saja, yang penting laksanakan dulu semua perintahku barusan.”

   “Baik Yang Mulia.” Kata si Prajurit itu sambil bergegas untuk melaksanakan semua hal yang diminta oleh Gold one.



Denah Ibukota Kerajaan Gold one, dengan tanda hitam tempat Dragon dan Gill sedang berada, Tanda kuning tempat Tatsui dan Glauss sedang berada.


   Glauss dan Tatsui yang sedang menaiki Naga Zaryuu, sudah mendarat tepat di kawasan hutan Ibukota. Kehadiran mereka memang menimbulkan sedikit kehebohan. Serta kepanikan bagi beberapa penduduk yang melihatnya, namun hal itu hanya terjadi sepintas saja, karena turunnya sang Naga dari atas awan menuju ke darat terjadi secara cepat, seperti petir merah yang menyambar di siang bolong.

   Kawasan Hutan Ibukota merupakan tempat terbuka hijau yang sangat luas membentang di wilayah bagian barat Ibukota Kerajaan Gold one. Kawasan tersebut dipenuhi oleh berbagai macam tanaman serta pepohonan berukuran besar yang sangat rimbun dan asri, sejak dari jaman pemerintahan Raja Distra sampai sekarang, kawasan tersebut tetap dilestarikan dan menjadi sumber penopang kehidupan bagi seluruh penduduk Kerajaannya, walaupun kini pasokan sumber daya dari sana untuk rakyat sudah dibatasi, atas perintah dari Raja Gold one.

   Setelah mendarat di dalam kawasan Hutan tersebut, Naga Zaryuu langsung masuk kembali ke dalam gulungan perkamen yang ada di tangan Tatsui, karena ukurannya yang sangat besar terlalu mencolok dan bisa memancing perhatian orang banyak. Lalu Sesudah gulungan perkamen Naga Zaryuu disimpan oleh Tatsui pada ikat pinggangnya, Glauss segera bertanya kepada Tatsui.

   “Kenapa kau memasukan lagi Naga Zaryuu ke dalam gulungan itu? … Kau tahu kan, hanya Dragon saja yang bisa mengeluarkannya dari sana, jika nanti kita harus menghadapi banyak musuh, bagaimana? Kita pasti akan sangat membutuhkan bantuan dari Naga Zaryuu.” Ucap Glauss.

   “Kita hanya akan menyelamatkan Night crow, bukannya mau berperang ...  Memangnya Apa kau mau membakar seluruh Hutan ini??” Tanya Tatsui secara singkat.

   “Bu- bukan begitu.”

   “Ingat, kita tidak boleh sembrono … Walaupun kita bisa menggunakan Naga Zaryuu untuk Memporak-porandakan bangunan penjara, tapi tetap saja Kita harus menggunakan Naga Zaryuu secara bijak.” Kata Tatsui.

   “I- iya maaf … Ayo, sekarang kita bergegas pergi ke Penjara  untuk menyelamatkan Night crow.” Ajak Glauss.

   “Ayo … Magi ayo.” Ajak Tatsui kepada Magi, yang sedang mengikat si Kesatria bekas informan mereka.

   Lalu sebelum pergi, Tatsui berkata kepada si Kesatria yang sedang dalam kondisi terikat itu, "Diamlah disini dan jangan khawatir ... Tali yang mengikat tubuhmu itu akan layu dalam jangka waktu beberapa hari."

   "Apa? Kalian mau meninggalkanku disini? ... Tolong jangan, mmppff!!" Mulutnya dibungkam

   "Jangan merengek, kau itu seorang Kesatria." Ucap Glauss sambil tersenyum, lalu Glauss berjalan pergi mengikuti Tatsui dan Magi.

   Tatsui dan Glauss, bersama Magi, sudah memulai perjalanan mereka ke dalam kawasan Hutan Ibukota, untuk menuju ke tempat Night crow ditahan. Mereka tidak mengetahui bahwa di hadapan mereka akan ada marabahaya yang sudah menunggu, yakni para Kesatria junior yang dipimpin oleh Dorei dan Drough. Juga para Pasukan penjaga Penjara yang dipimpin oleh Kesatria elit, bernama Batro si manusia Meriam. Itu artinya, Rintangan yang harus Glauss dan Tatsui hadapi di sana tidaklah mudah.

   Kembali ke tempat Dragon dan Gill sedang berada, mereka berdua masih berlari mengejar Shanon sampai ke kawasan pemukiman padat penduduk yang terletak di dekat benteng Ibukota, tak henti-hentinya mereka berdua berusaha untuk menangkap si Pengguna kekuatan Teleportasi tersebut, supaya Gill dan Dragon bisa memanfaatkan kekuatan Shanon untuk bisa masuk ke dalam Istana Gold one, lalu mengambil kembali kalung Ghistory milik Dragon di sana.

   Walau para Prajurit Kerajaan juga berbondong-bondong ikut mengejar dari belakang, namun kecepatan mereka masih kalah jika dibandingkan dengan Shanon, Gill, dan Dragon. Sudah 9 menit sejak kedatangan Dragon dan Gill di atas benteng Kerajaan Gold one, dan kini hanya tinggal satu menit lagi bagi Shanon untuk bisa menggunakan kekuatan portal teleportasinya kembali, maka dari itu dia terus berusaha mati-matian berlari supaya bisa terlepas dari kejaran Dragon dan Gill.

   Semua penduduk yang melihat aksi kejar-kejaran mereka, langsung merasa terkejut sambil merasa cemas, karena mereka takut jika area pemukiman tempat mereka tinggal itu sampai porak-poranda oleh aksi kejar-kejaran tersebut, selain itu para penduduk juga takut terhadap sosok Dragon dan Gill yang terlihat berbahaya dan cukup asing bagi mereka.

   Beberapa saat kemudian, Shanon berlari hingga ke dalam gang sempit,  lalu masuk melewati rumah-rumah warga, dia mengambil jalan yang berkelok-kelok, dan bahkan memblokir jalan bagi para pengejarnya menggunakan gerobak serta benda apapun yang dia temui. Semua itu dia lakukan demi bisa terus menjaga jarak dari Dragon dan Gill.

   Tapi tetap saja semua itu tidak ada gunanya, karena dengan sekali tebasan saja, Gill bisa menghancurkan tembok atau benda-benda yang menghalangi jalan di hadapannya, sehingga lama-kelamaan jarak antara Gill dan Shanon menjadi semakin dekat, lalu akhirnya kerah baju Shanon berhasil digapai oleh Gill, hingga menyebabkan Shanon terhenyak dan jatuh ke arah belakang, untuk selanjutnya diringkus oleh Dragon dan Gill secara mudah.

   “Jangan berbuat macam-macam … Jangan coba-coba menggunakan kekuatan Portalmu, karena jika kau melakukan itu, maka kami akan ikut masuk ke dalamnya.” Ucap Gill memperingatkan.

   “Ba- Ba- baik…” Jawab Shanon yang merasa ketakutan dan tak berkutik.

   “Ayo cepat sembunyi. Para Prajurit yang mengejar kita akan segera datang kesini.” Ajak Dragon kepada Gill, yang sedang memegang serta membungkam Shanon.


Dragon dan Gill bersembunyi dari kejaran para Prajurit, sambil memegangi dan membungkam Shanon yang sedang bersama mereka.


   Lalu Setelah seluruh Prajurit yang mengejar mereka  itu sudah lewat, maka Dragon segera berkata, “Fyuuh … Untunglah kita bisa terhindar dari penangkapan.”

   “Ya … Selain itu kita juga beruntung karena bisa menangkap orang yang punya kekuatan Teleportasi ini.” Ucap Gill.

   “Untuk sekarang, Ayo kita cari tempat yang aman dulu.” Ajak Dragon.

   Namun Beberapa saat kemudian, mereka dikagetkan oleh suara dari seseorang yang berteriak kepada mereka dari arah atas, atau lebih tepatnya dari seseorang yang sedang berjongkok di atas atap menara lonceng, yang berada di dekat Gill dan Dragon.



Seseorang yang sedang duduk di atas menara lonceng.


   “Oy ooy … Sedang apa kalian disana?” Tanya orang misterius itu, yang ternyata adalah Slasher, salah satu dari tiga Kesatria elit milik Gold one. Sosok Slasher adalah seorang pria tinggi dengan rambut berwarna biru, dia mengenakan pakaian tunik dan selalu membawa sabit besr sebagai senjatanya.

   Seketika itu juga, Gill, Dragon dan Shanon langsung merasa terkejut sambil terperangah ketika mendengar suara itu. Maka Mereka segera menengok ke arah suara itu berasal, dengan tatapan dan ekspresi wajah yang seakan tidak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat. Kecuali Gill, sebab dia tidak begitu mengenal Slasher, jadi dia hanya terkejut saja karena tiba-tiba ada seorang pemilik senjata sabit memanggil mereka.

   “Wooy, kau siapa?” Teriak Gill.

   “Di- dia itu … Tuan Slasher.” Kata Shanon sambil merasa panik dan gemetar.

   “Slasher.” Ucap Dragon secara singkat, lalu ekspresi wajah Dragon berganti menjadi lebih serius.

   Kemudian Slasher mulai turun ke bawah dengan cara meloncat, namun angin di sekitarnya segera mengerubungi dirinya seakan tidak membiarkan jika tubuh Slasher sampai jatuh menghantam tanah dengan keras, sehingga proses turunnya Slasher ke bawah tampak berlangsung secara perlahan. Slasher adalah seorang pengguna kekuatan angin yang bersenjatakan pedang sabit berukuran besar, selain itu dia juga memiliki serangan tebasan kuat yang bisa memotong tubuh lawan dengan mudah.

   Slasher berbicara kepada mereka semua. “Aku sedang mencari Bar yang dipenuhi oleh banyak wanita di sekitar sini … Namun tak disangka aku malah bertemu denganmu, Shanon.” Ucap Slasher.

   “To- tolong aku, Tuan Slasher.” Shanon memohon.

   “Siapa dua orang ini?? Ceritakan padaku apa yang telah terjadi.” Suruh Slasher kepada Shanon.

   “Mereka adalah dua orang penyusup, mereka telah berhasil mengalahkan Nona Azhell beserta pasukannya, lalu secara licik masuk ke dalam Portal ciptaanku untuk bisa berpindah dan ke dalam kawasan Ibukota ini.” Ucap Shanon menjelaskan.

   “Jadi mereka masuk lewat Portal teleportasi yang kau ciptakan?” Tanya Slasher.

   “I- iya Tuan.”

   “Itu artinya, kau telah berkhianat, karena kau telah membantu penyusup masuk kesini … Maka dari itu, Aku akan menghabisimu sekaligus dengan mereka berdua.” Ujar Slasher secara tegas.

   “A- apaa??” Shanon kaget.

   “Heyy!! Jangan seenaknya memutuskan!” Ujar Dragon.

   Lalu tanpa basa-basi lagi, Slasher segera melancarkan serangannya terhadap mereka bertiga, secara cepat dia mengayunkan pedang sabit miliknya hingga menciptakan sebuah tebasan angin yang sangat kuat, serangan itu langsung melesat ke arah Dragon dan yang lainnya dengan kecepatan tinggi.



Serangan tebasan dari Slasher membelah sebuah rumah yang berada di belakang Gill, Shanon, dan Dragon.


   Walaupun Dragon dan yang lainnya berhasil menghindar, namun secara mengejutkan, serangan tersebut rupanya mampu membuat sebuah rumah yang berada di belakang tubuh Gill, Shanon, dan Dragon langsung terbelah, kemudian bagian atas dari rumah tersebut langsung berhamburan dan hancur berantakan. Maka hal itu sontak saja menimbulkan kepanikan bagi seluruh warga yang sedang beraktivitas di sekitar sana, terutama bagi orang-orang yang menghuni tempat itu, mereka semua langsung lari berhamburan untuk menjauh sambil merasa panik. Semua orang berbondong-bondong meninggalkan area tersebut karena mereka tidak ingin jika sampai terluka atau menjadi korban dalam pertarungan antara Slasher melawan Dragon dan Gill disana.

   “Heyy!! Kau berencana membunuh kami bertiga hah?!!” Tanya Gill sambil merasa emosi.

   Sedangkan Shanon hanya diam saja karena dia masih merasa tercengang dengan hal yang baru saja terjadi. Kemudian Dragon segera berbicara memperingatkan Gill.

   “Gill, berhati-hatilah … Dia itu orang yang berbahaya. Dia adalah seorang Maniak Pembunuh.” Ucap Dragon.

   “Kau mengenalnya?” Tanya Gill.

   “Aku pernah menghadapinya saat perang melawan Kerajaan Distra 2 tahun yang lalu.”

   “O- oh. Jadi dia adalah mantan Kesatria di Kerajaan Distra yang membelot."

  "Hey Sabit!! Kenapa kau juga mau membunuh Shannon?" Teriak Dragon kepada Slasher.

   Lalu sambil berjalan mendekat, Slasher berkata. “Akan merepotkan jika kalian menjadikan Shanon sebagai sandera. Itu artinya aku harus mengalah dan memohon kepada kalian supaya mau melepaskan Shanon, tetapi akan lebih mudah jika aku langsung saja membunuh kalian bertiga disini, dan saat Raja Gold one bertanya padaku tentang kematian Shanon, maka aku hanya tinggal menjawab bahwa kalian berdualah yang sudah membunuhnya … Hahahaahaa.” Ujar Slasher sambil tertawa licik.

   “Di- dia itu Gila ya.” Sahut Gill.

   “Hiiiiiiiiii … Su- Sudah berakhir … Hidupku sudah berakhiir!” Teriak Shanon sambil merasa panik, karena dia tahu mengenai sifat Slasher yang suka membunuh.

   Lalu seketika itu juga Gill dan Dragon segera bersiap untuk bertarung, secara cepat mereka berdua mengeluarkan senjatanya masing-masing. Namun mereka kalah cepat dari tebasan yang dilancarkan oleh Slasher selanjutnya.

   Sehingga Ketika Dragon dan Gill baru saja mengeluarkan senjata masing-masing, maka tiba-tiba saja mereka harus langsung menahan tebasan angin yang begitu kuat. Walaupun serangan tersebut sudah terhalang oleh kedua senjata mereka, namun tetap saja saking kuatnya dorongan dari tebasan tersebut, bahkan sampai membuat tubuh Dragon, Gill dan Shanon langsung terhempas ke belakang, lalu menghantam tembok sebuah rumah dengan cukup keras hingga tembok tersebut hancur.

   Atas kejadian itu, Kemudian Shanon langsung tak sadarkan diri dengan seketika, sedangkan Dragon dan Gill bisa berdiri kembali, walaupun mereka masih merasa kesakitan di sekujur tubuhnya, karena serangan dari Slasher bukanlah serangan yang main-main, maka untuk selanjutnya mereka harus lebih berhati-hati. Jika dibandingkan dengan gelombang penghancur dari Singa Green Roar, serangan tebasan dari Slasher itu bagaikan ratusan gelombang penghancur dari Singa Green Roar yang digabung menjadi satu.

   Sambil merasa kesakitan, Gill berkata. “Serangannya benar-benar gila.”

   “Dia itu bisa mengumpulkan sejumlah besar angin yang terpusat pada bilah sabitnya. Lalu dengan sekali ayun saja, dia bisa memberikan serangan tebasan yang sangat dahsyat … Tak hanya itu saja, bahkan dia juga memiliki keahlian bertarung yang sangat hebat." Ucap Dragon.

   “Hmm ... Setelah mendengar cerita pengalaman dari orang yang sudah pernah melawannya. Aku bisa menyimpulkan bahwa dia itu adalah pria yang sulit untuk dikalahkan ... Tapi. Kau jangan lupa Dragon, bahwa kita berdua juga adalah orang yang sulit untuk dikalahkan!" Ujar Gill.

   “Hmm, kau benar juga.” Ucap Dragon.


Slasher akan berhadapan dengan Gill dan Dragon.


   Saat ini Tatsui dan Glauss sudah berada di kawasan Hutan Ibukota, dan mereka akan mulai menjalankan misinya untuk menyelamatkan Night crow dari Penjara yang terletak di tengah Hutan tersebut.

  Sedangkan Dragon dan Gill yang baru saja berhasil menangkap Shanon, ternyata harus dihadapkan dengan Slasher yang datang secara mengejutkan di tempat mereka berada. Pertarungan antara Kesatria elit dan Penyusup, sudah tidak dapat terelakan lagi. Apakah Gill dan Dragon bisa selamat dalam menghadapi salah satu Kesatria elit Kerajaan Gold one tersebut? Ataukah mereka akan dihabisi oleh Slasher disana. Ikuti terus kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 57



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 55


No comments:

Post a Comment