Friday, September 20, 2019

Journey of the Dragon Chapter 55

Chapter 55 : Knight's of Golden Kingdom


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 55


   Dikisahkan sebelumnya, Gold one berencana untuk mengeksekusi Night crow di hadapan seluruh rakyatnya, dan saat ini Night crow sedang ditahan di penjara barat yang terletak di dalam wilayah Ibukota Kerajaan Gold one. Sedangkan di lain pihak, Dragon dan kawan-kawan sedang dalam perjalanan untuk menyelamatkan Night crow kesana, sambil menaiki sang Naga terbang.


Denah Ibukota Kerajaan Gold one.

   Sementara itu di dalam Istana Gold one, para Kesatria berpangkat junior telah membagi -bagi tugas untuk berjaga di tiga tempat penting, yakni di penjara barat tempat Night crow ditahan, di benteng yang mengelilingi Ibukota, serta di Istana Kerajaan.






   Azhell, yang merupakan pemimpin mereka, memilih untuk bertugas menjaga benteng bersama teman dekatnya yang bernama Sharp wind serta 28 orang Kesatria lainnya.





   Sedangkan untuk yang berjaga di penjara barat, Azhell menunjuk Dorei, Drough dan 28 Kesatria lainnya untuk pergi bertugas kesana.




   Dan yang ditugaskan untuk berjaga di Istana adalah Shanon serta 29 orang Kesatria lainnya. Shanon adalah seorang pengguna kekuatan portal teleportasi yang sangat diandalkan oleh Gold one, namun sifatnya yang masih polos membuatnya sedikit bimbang mengenai statusnya sebagai Kesatria Kerajaan.

   Gold one memiliki banyak sekali Kesatria yang bisa dibilang sebagai pasukan khusus miliknya sendiri. Namun dikarenakan jumlah dari para Kesatria tersebut cukup banyak, maka Gold one menerapkan sistem kasta, dengan pangkat terendah, menengah, hingga paling atas (Atau disebut Elit).

   Pangkat Kesatria junior merupakan pangkat terendah (Yang biasanya hanya diperintahkan untuk berjaga di sekitar wilayah Ibukota Kerajaan), sedangkan pangkat Kesatria senior merupakan pangkat menengah (Yang kebanyakan dari mereka selalu diberi tugas sampai keluar wilayah Ibukota). Dan selanjutnya adalah pangkat tertinggi, yakni pangkat Kesatria elit, dengan hanya 3 orang saja yang mendudukinya.




   Shanon dan seorang Kesatria senior yang bernama Heztez (Pengguna kekuatan pendeteksi), rupanya memiliki pemikiran yang sama tentang sistem Kesatria milik Gold one tersebut. Menurut mereka, arti Kesatria yang seharusnya melindungi rakyat, malah beralih fungsi menjadi pasukan khusus yang hanya digunakan untuk kekuatan tempur pribadi, sementara rakyat harus hidup menderita dibawah tekanan dari buruknya kekuasaan Gold one. Namun tak ada yang bisa mereka lakukan terhadap sistem tersebut.

   Singkat cerita, Shanon dan Heztez yang sedang berbincang itu tiba-tiba saja dikagetkan dengan terdeteksinya kedatangan Dragon beserta kawan-kawan oleh Heztez, maka dari itu Shanon langsung bergegas memunculkan portal untuk berpindah tempat ke benteng lalu menemui Azhell (Pimpinannya), yang sedang berjaga disana bersama 29 orang Kesatria lainnya, juga para Prajurit Kerajaan.

   Lalu Setelah menerima laporan dari Shanon tersebut, maka seketika itu juga Azhell langsung menyuruh Shanon untuk memindahkannya ke tempat Dragon dan kawan-kawan sedang berada, karena saat ini mereka sudah mendarat dan berjarak tidak jauh dari gerbang Ibukota.

   Azhell ingin langsung menemui mereka dengan cara berpteleportasi menggunakan portal yang diciptakan oleh Shanon, supaya dia bisa menahan posisi Dragon dan kawan-kawan disana, sementara para Kesatria Gold one yang lain akan bergegas menyusul lewat jalur darat.




   Saat mereka sudah dalam keadaan saling berhadapan, Dragon dan kawan-kawannya sempat terkejut dengan kehadiran Azhell yang tiba-tiba muncul dari sebuah portal, namun tanpa pikir panjang mereka segera bersiap untuk memberi perlawanan terhadap Azhell serta singa yang ditungganginya itu, apapun yang terjadi Dragon dna kawan-kawan harus terus waspada terhadap setiap musuh yang mereka temui.

   Lalu Setelah saling bertatap muka di tempat itu, akhirnya tercetus lah niat untuk bertarung antara kedua belah pihak, sebab Dragon tidak mau ikut bersama Azhell untuk ditahan serta di interogasi di Kerajaan Gold one.

   “Cukup sampai disini saja!! Kalian tidak akan bisa pergi lebih jauh lagi, aku akan menahan posisi kalian disini.” Ucap Azhell kepada Dragon dan kawan-kawan.

   “Waah kau percaya diri sekali.” Jawab Dragon.

   Kemudian Gill berbisik menanggapi perkataan dari Dragon tersebut. “Apakah dia mengingatkanmu pada seseorang Yang sama-sama nekat?”

   “Yang kau maksud itu aku ya?” Tanya Dragon.

   “Tentu saja bodoh.” Ujar Glauss dengan nada bercanda.

   Lalu Azhell berkata di dalam benaknya, “Disaat-saat seperti ini mereka malah bercanda.” Ucap Azhell sambil merasa kesal. Kemudian Azhell segera turun dari tunggangannya, dia berjalan sedikit menjauh dari singanya itu.

   “Green … Musnahkan mereka!!” Teriak Azhell memerintahkan singanya untuk menyerang Dragon dan kawan-kawan.

   Seketika itu juga, Singa yang berada di samping Azhell langsung membuka mulutnya lebar-lebar, kemudian dia meraung sekuat tenaga, sehingga menciptakan serangan gelombang udara yang sangat kuat tepat mengarah kepada Dragon dan kawan-kawan. Gelombang tersebut memiliki daya rusak yang sangat tinggi dan berbahaya, bahkan seluruh permukaan tanah yang dilewati oleh gelombang tersebut sampai terbelah, dan setiap bebatuan yang terkena dampaknya langsung hancur berkeping-keping.


Serangan gelombang penghancur Singa Green Roar.


   Untungnya dengan sigap, Dragon dan kawan-kawan segera meloncat untuk menghindari serangan tersebut, sehingga tubuh mereka bisa lolos dari kehancuran. Ternyata singa tersebut dijuluki Green Roar bukanlah tanpa alasan, hal itu dikarenakan aumannya yang sangat kuat, yang bahkan bisa melubangi dan menghancurlan batu dalam seketika.

   Beberapa saat kemudian, Azhell segera memanfaatkan keadaan, dengan cepat dia mendekati Dragon, yang jaraknya kini sudah berjauhan dari teman-temannya. Tanpa basa-basi, Azhell langsung mengayunkan tombaknya ke arah leher Dragon, untuk memenggal kepala orang yang dia anggap sebagai musuh tersebut.

   Namun, Dragon yang sudah bersiap dengan pedang Heat flame miliknya, segera menangkis setiap serangan dari Azhell, sehingga terjadilah duel sengit antara mereka berdua.

   Ketika mereka berdua sedang sibuk saling menangkis serangan, tiba-tiba saja Glauss yang jaraknya cukup dekat dengan mereka, langsung mendekat ke arah Azhell sambil menyiapkan kedua cakarnya untuk menyerang tubuh Azhell. Tetapi percobaan serangan dari Glauss harus terganggu oleh tembakan dari singa Green Roar yang mengarah kepadanya, sehingga Glauss terpaksa harus menghindar dan menjauh.

   Singa Green Roar sedang dalam kondisi siaga untuk melindungi Tuannya yang sedang bertarung, singa itu tidak akan membiarkan siapapun mengganggu atau mendekati Tuannya, sehingga tatapannya terus fokus pada ketiga teman Dragon yang lain. Lalu setelah menembak Glauss, kemudian singa itu bahkan menembaki Gill, Tatsui, dan Magi, Aehingga mereka semua kesulitan untuk mendekati atau membantu Dragon.

   Pertarungan antara Dragon dan Azhell benar-benar tidak dapat diganggu gugat, gara-gara ulah singa Green Roar, maka dari itu Gill dan Tatsui memutuskan untuk mengganti target mereka terhadap si singa, mereka berdua berlari mendekat ke arah singa tersebut, supaya mereka bisa membungkam mulut sang singa dan menghentikan tembakan-tembakan mematikannya.

   Dengan gaya berlari zig zag, Gill dan Tatsui terus maju sambil menghindari tembakan-tembakan mematikan dari singa Green Roar. Kemudian setelah jarak mereka sudah sangat dekat, maka mereka berdua hanya tinggal melancarkan serangan yang dapat menumbangkan sang Singa dalam sekali serang, tapi rupanya Singa tersebut tidak kehabisan akal sampai disitu, dia segera mengantisipasi keberadaan musuh yang sudah semakin dekat dengannya, secara cepat si singa menyiapkan serangan cakar tajam dari kakinya, yang langsung dia ayunkan kepada Gill dan Tatsui.

   Lalu terjadilah usaha saling serang antara Tatsui dan Gill melawan Singa Green Roar. Dengan cekatan, singa itu menghindari tebasan dari Gill dan tendangan dari Tatsui, lalu disaat momen yang tepat, dia hampir bisa memberikan serangan cakaran terhadap Gill dan Tatsui secara bersamaan. Namun ketika akan melakukan hal itu, singa Green Roar harus pasrah karena tiba-tiba saja dirinya sudah dalam keadaan terikat Oleh tanaman rambat yang menyeruak dari dalam tanah.




   Ternyata Magi yang sudah sedari tadi menggali ke dalam tanah, saat ini sudah berada tepat di bawah tubuh singa Green Roar, sehingga tanpa sepengetahuan si singa, sebenarnya ada tiga musuh yang sedang dia lawan saat ini. Tadi Ketika sang Singa akan melancarkan serangan terhadap Tatsui dan Gill, tiba-tiba Magi langsung menyeruak ke atas permukaan sambil melancarkan serangan lilitan dari tangannya, yang mampu memanjang dan mengikat tubuh musuh dengan erat.

   Tak banyak yang bisa dilakukan oleh singa Green Roar untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tersebut. Maka setelah itu, tanpa pikir panjang sang singa yang mulai putus asa langsung menembakan serangan gelombang dari mulutnya ke berbagai arah secara membabi buta, sehingga hal itu membuat Gill dan Tatsui jadi tidak bisa melancarkan serangan pamungkas terhadap sang singa, mereka terlalu sibuk untuk menghindari tembakan-tembakan gelombang mematikan tersebut.

   Walaupun tubuh Gill dan Tatsui sudah dilapisi oleh tehnik pengerasan tubuh, namun tetap saja mereka tidak boleh sembrono dan menerima serangan berbahaya begitu saja, karena mereka pasti tetap akan mengalami dampak buruk jika sampai terkena oleh serangan dari sang Singa itu secara langsung, yang bahkan sampai bisa melubangi batu keras, jadi walau bagaimanapun juga mereka berdua harus tetap berusaha untuk menghindarinya, sambil memikirkan cara untuk membunhkam sang singa yang sedang berontak untuk melepaskan diri.

   Sementara itu, Dragon yang dibantu oleh Glauss, masih sedang bertarung dan berusaha untuk mengalahkan Azhell yang kekuatannya tidak main-main, bahkan dia juga memiliki kemampuan bertarung yang sangat ahli, sepertinya semua itu dia dapat dari latihan yang keras selama bertahun-tahun sebagai seorang pejuang wanita.

   “Dragon, kita tidak bisa terus melawannya seperti ini, gunakanlah pedang Blazing magma milikmu.” Suruh Glauss kepada Dragon.

   “Itulah masalahnya … energi dari kalung Ghistory yang tersimpan di dalam pedang Heat flame ini sudah habis, jadi aku tidak bisa lagi mengubahnya menjadi pedang Blazing magma, kecuali jika aku bisa mendapatkan kalung Ghistory kembali.” Ucap Dragon.

   “Apa?!!”

   “Dia adalah perempuan paling tangguh yang pernah kuhadapi.” Kata Dragon.

   “Walaupun begitu, kita tetap harus mengalahkannya … Hujani dia dengan pisau belati.” Suruh lagi Glauss kepada Dragon.

   Kemudian Dragon menuruti perkataan dari Glauss tersebut, dia mulai memunculkan puluhan pisau belati yang melayang di udara, lalu setelah seluruh pisau belati tersebut diselimuti oleh api, maka selanjutnya Dragon mengirim seluruh pisau belati membara menuju ke arah Azhell secara bersamaan.





   Tetapi Dragon dan Glauss kembali dikejutkan oleh tindakan Azhell yang selanjutnya, karena lesatan seluruh pisau belati membara itu ternyata bisa ditangkis dengan mudah oleh Azhell, dengan cara memutarkan tombaknya secara cepat untuk menghalau segala serangan dari benda tajam yang sedang melesat kearahnya, sehingga akhirnya seluruh pisau belati dari Dragon jatuh berserakan di tanah.

   Lalu tanpa pikir panjang, Dragon segera memberi isyarat kepada Glauss, dia menyuruh Glauss untuk berlari ke belakang tubuh Azhell, sesaat setelah dirinya memancarkan cahaya silau dari Melinda.

   Maka setelah Glauss mengangguk, Dragon segera melangsungkan rencananya tersebut, dia memancarkan cahaya silau yang dapat membutakan mata untuk sesaat, lalu setelah cahaya itu redup, tiba-tiba saja Azhell sudah dalam keadaan dikepung dari dua arah, oleh kedua musuhnya (Yaitu dari Arah depan dan belakang).


Azhell meloncat ke atas lalu bertumpu pada tombaknya, untuk melancarkan serangan terhadap Dragon dan Glauss.


   Secara cepat, Dragon dan Glauss maju dan memberikan serangan kepada Azhell. Tapi ternyata, hal yang terjadi selanjutnya tidaklah seperti yang Dragon dan Glauss inginkan, karena dengan sigap Azhell segera melompat sehingga kini dia berada di atas udara, sembari memegang tombak yang menancap di tanah, sebagai tumpuan bagi tubuhnya untuk bertahan dalam posisi tersebut dalam waktu lama. Hal itu tentu saja membuat Dragon dan Glauss gagal memberikan serangan kejutan terhadap Azhell, maka selanjutnya mereka berdua harus menerima tendangan yang sangat keras dari Azhell, lalu tendangan itu menyebabkan tubuh Dragon dan Glauss langsung terhempas jatuh menghantam bebatuan.

   Glauss yang terkapar sambil merasa kesakitan berkata. “Tendangannya, kuat sekali … Sepertinya dia juga pengguna tehnik tenaga dalam.”

   “Aku belum terbiasa Menggunakan tehnik tenaga dalam, tapi jika saja aku tidak menggunakan jurus pengerasan tubuh, pasti tulang rahangku ini sudah patah saat terkena oleh tendangan itu.” Kata Dragon, sambil berusaha untuk berdiri kembali.

   Kemudian Azhell menanggapi perkataan dari mereka. “Tehnik tenaga dalam?? Tiap manusia memiliki kemampuan untuk menguasai tehnik tersebut … Tetapi tiap manusia juga memiliki cara yang unik untuk bisa memperkuatnya, kami disini menyebutnya tehnik power up.” Ujar Azhell.

   “Ooh begitu ya … Baiklah, mari kita buktikan tehnik tenaga dalam milik siapa yang lebih kuat.” Ucap Dragon.

   Kemudian mereka berdua langsung berlari ke arah satu sama lain sambil menggenggam senjata di tangannya masing-masing, dan selanjutnya mereka pun kembali melangsungkan pertarungan antara tombak besi melawan pedang api, sedangkan Glauss yang baru berdiri, hanya terdiam sambil menunggu momen yang tepat, karena dia tidak ingin mengganggu Dragon yang sedang bertarung secara serius, dan ingin membuktikan bahwa kekuatan tenaga dalam miliknya bukanlah hanya sekedar sesuatu yang numpang lewat saja.


Glauss yang sedang berdiri, tiba-tiba mendapat serangan panah angin dari belakang.


   Namun tiba-tiba Glauss dikagetkan dengan serangan panah yang melesat mengenai punggungnya, anak panah yang mengenainya itu bukanlah berupa kayu atau besi, melainkan berwujud seperti gumpalan udara yang runcing sehingga dapat menusuk tubuh manusia dengan mudah.

   Untungnya Glauss sudah menyelimuti tubuhnya dengan jurus pengerasan tubuh, sehingga tusukan dari anak panah angin tersebut tidak mampu menembus tubuhnya. Lalu sambil masih merasa terkejut, Glauss segera menoleh ke belakang untuk melihat darimana serangan itu berasal.

   Dan Glauss semakin bertambah terkejut, karena dia melihat banyaknya kuda yang bergerombol menuju ke tempatnya berada, orang-orang yang menunggangi kuda Itu adalah para Kesatria yang dipimpin oleh Sharp wind, bersama dengan para Kesatria dan Prajurit Kerajaan Gold one, yang berjumlah kurang lebih sekitar  100 orang.

   “Oh Dragon … Kita benar-benar dalam bahaya.” Ucap Glauss, sambil terus menatap ke arah musuh yang sedang berdatangan.

   Disaat yang bersamaan, singa Green Roar rupanya berhasil terlepas dari ikatan Magi, dan dia sedang menginjak serta menggigit tubuh Magi sampai Robek. Tatsui yang melihat hal itu tentu saja merasa geram dan ingin maju untuk menghadapi singa Green Roar secara langsung. Tetapi Gill mencegah tindakan Tatsui dengan cara menarik pundaknya lalu menyuruh Tatsui untuk melihat ke arah para Prajurit Gold one yang sedang berdatangan.

   Seketika itu juga, Gill mendapatkan ide untuk memanfaatkan tembakan dari singa Green Roar, yang bisa digunakan terhadap seluruh Pasukan musuh. Dia memerintahkan Tatsui untuk memancing perhatian sang Singa dan sebisa mungkin mengarahkan tembakannya menuju para Prajurit berkuda yang semakin lama jaraknya semakin mendekat.

   Lalu setelah sepakat, maka Gill dan Tatsui segera berlari ke hadapan sang singa sambil memprovokasinya supaya menembakan serangan gelombang mematikan kepada mereka berdua. Otomatis hal itu membuat gigitan singa Green Roar terhadap Magi jadi terhenti dan dia melepaskan Magi karena perhatiannya teralihkan, selanjutnya sang singa langsung menyerang Gill dan Tatsui dengan menggunakan Tembakan-tembakan gelombang kuat mematikan dari aumannya. Dia tak henti-henti menembak secara bertubi-tubi dan sepertinya dia tidak terlalu mempedulikan ke arah mana tembakannya itu melesat.


Pasukan berkuda terkena oleh tembakan-tembakan dari Singa Green roar.

   Gill dan Tatsui berusaha mati-matian untuk memancing serta mengarahkan tembakan-tembakan dari singa Green Roar supaya mengenai para Prajurit Gold one. Hingga akhirnya perjuangan mereka pun membuahkan hasil, dikarenakan satu persatu prajurit yang sedang menunggangi kuda terkena oleeh tembakan dari singa Green Roar hingga menyebabkan mereka jatuh tersungkur.

   Mereka terus menerus dihujani oleh tembakan yang mematikan, sehingga jumlah para Prajurit itu semakin berkurang dan hanya tinggal sedikit yang Masih tetap bertahan dan duduk di pelana kudanya, Namun mereka semua tetap merasa kewalahan karena mereka masih terus mendapat gempuran tembakan dari singa Green Roar.

   Dari kejauhan, tentu saja Sharp wind merasa aneh akan hal tersebut, dia berbicara kepada dirinya sendiri. “I- itu adalah serangan dari singa Green Roar milik Azhell … Mengapa Singa itu malah menembaki kita??” Kata Sharp wind bertanya-tanya.

   Lalu salah satu Kesatria yang berada disampingnya berkata. “Entahlah, pasti sesuatu telah terjadi terhadap Nona Azhell.”

   Sedangkan di lain pihak, Azhell sebenarnya masih sedang melangsungkan pertarungan sengit melawan Dragon. Sementara Glauss yang berdiri sambil memperhatikan datangnya para musuh, mulai memutuskan untuk bersiap dengan mode Full Beast miliknya, dimana tubuhnya berubah menjadi wujud kadal Balyztic yang ganas.

   Lalu setelah mereka semua sudah sampai ke area pertarungan, maka seketika itu juga, Sharp wind langsung melompat dari kuda yang ditungganginya sambil melancarkan beberapa serangan anak panah angin ke arah tubuh Glauss, namun tentu saja seluruh serangan itu tidak mempan terhadap tubuh sang raja kadal. Begitupun halnya dengan serangan-serangan senjata tajam dari para Kesatria lain beserta para Prajurit yang datang mengeroyok Glauss secara bersamaan disana.

   Mereka semua tidak ada yang mampu melukai Glauss, dan malah dihempaskan oleh pukulan dari Glauss, hingga mereka semua melayang ke udara lalu berjatuhan ke tanah dalam keadaan babak belur. Sedangkan Sharp wind yang melihat Azhell sedang bertarung melawan Dragon, langsung mendekat sambil berteriak.

   “Azhell, kami sudah datang ! Kami akan membantumu!” Teriak Sharp wind.

   “Jangan ganggu pertarunganku dengan pria ini !! Urus saja teman-temannya yang lain.” Suruh Azhell kepada Sharp wind.

   Kemudian Sharp wind langsung mengangguk dan mulai melancarkan serangannya terhadap Glauss, yang masih dalam keadaan digempur oleh para Kesatria Kerajaan Gold one disana. Secara mati-matian Glauss berusaha untuk menghindari dan menyerang mereka semua satu-persatu.

   Para Kesatria lain selain Azhell dan Sharp wind sepertinya tidak mempunyai kekuatan atau kemampuan khusus yang benar-benar spesial. Mereka hanyalah sejumlah ahli beladiri atau ahli senjata, yang kekuatannya di atas manusia rata-rata, tetapi jika dibandingkan dengan kekuatan milik Glauss, mereka masih kalah jauh, sehingga mereka bisa dibantai habis oleh Glauss. Namun jumlah mereka yang tidak sedikit tentu saja menjadi masalah yang cukup sulit untuk dihadapi oleh Glauss.

   Sementara itu, Gill yang sudah bosan menghindari tembakan-tembakan dari singa Green Roar, mulai melapisi dirinya dengan mode Grood armor, kemudian dengan santai Gill berjalan ke arah singa tersebut sambil menerima beberapa tembakan secara langsung terhadap tubuhnya.

   Tetapi karena tubuhnya sudah dilapisi oleh Armor Grood, maka tubuh Gill tidak bergeming sama sekali walaupun dia dihantam oleh tembakan kuat secara bertubi-tubi dari singa Green Roar. Lalu sambil tetap berjalan, Gill berbicara kepada sang singa yang sudah berjarak semakin dekat dihadapannya itu.

   “Hey kucing … Apa kau tau kenapa aku baru menggunakan wujud ini sekarang??”

   Lalu Singa Green Roar segera menghentikan serangan tembakannya terhadap Gill, dan raut wajahnya yang sangar seketika itu juga berubah menjadi ketakutan, ditambah sekujur tubuhnya bergidik diliputi oleh rasa cemas.

   Kemudian Gill melanjutkan perkataannya, “Karena aku ingin tau seberapa hebat kekuatan monster buruanku.” Ucap Gill secara singkat.

   Dan seketika itu juga, Gill langsung memberi serangan pukulan terhadap si Singa secara bertubi-tubi hingga singa itu babak belur dan lemas tak berdaya. Selanjutnya Gill mengangkat tubuh sang singa Untuk dilemparkan ke arah para Kesatria yang sedang berlarian ke menuju ke tempatnya berada, sehingga para Kesatria tersebut langsung jatuh Tersungkur setelah tertimpa oleh tubuh singa Green Roar yang sudah berhasil dikalahkan oleh Gill.

   Sedangkan tak jauh dari Gill, Tatsui sedang mengusap tubuh Magi yang dalam proses beregenerasi kembali menjadi seperti semula, dan setelah itu Tatsui langsung mengajak Magi untuk bergabung dengannya, sehingga Tatsui bisa berubah ke mode Forest armor, yang akan memberikan tubuh Tatsui kekuatan tanaman.

  Beberapa saat kemudian, terjadilah pertarungan yang cukup Massive di area tersebut, dimana Dragon sibuk melawan Azhell, Glauss sibuk melawan para Prajurit, sedangkan Gill dan Tatsui juga sibuk melawan para Kesatria termasuk Sharp wind.

   Namun tampaknya Dragon dan kawan-kawan jauh lebih unggul dalam pertarungan tersebut, karena hampir Semua anggota pihak Dragon terlihat sedang menghajar musuh dengan leluasa. Walaupun Berbeda halnya dengan pertarungan Dragon melawan Azhell, pertarungan mereka masih terlihat berjalan cukup seimbang.

   Sharp wind yang bertindak sebagai wakil dari Azhell, terus memberikan pengarahan terhadap kawan-kawannya, namun tetap saja mereka berhasil dikalahkan karena mereka bukanlah tandingan Untuk Gill, Tatsui, dan Glauss, yang sudah berada dalam mode spesialnya masing-masing.

   Maka dari itu, Akhirnya Sharp wind mulai menggunakan jurus pamungkasnya, dia mengeluarkan bom secara satu persatu dari kantong di belakang pinggangnya, lalu dia memanah bom-bom tersebut dengan kekuatan anginnya, sehingga Seluruh bom tersebut mendapatkan dorongan untuk terbang melesat ke arah Gill dan Tatsui.


Bom-bom yang dilesatkan oleh Sharp wind.


   Dengan kekuatannya itu, Sharp wind jadi lebih leluasa dalam mengirimkan benda apa saja kepada musuhnya, terutama benda berbahaya seprti bom, angin yang dihasilkan dari kekuatan Sharp wind tak hanya bisa digunakan untuk menusuk lawan tetapi juga bisa digunakan untuk menghembuskan berbagai objek.

   Lalu seluruh bom itu meledak satu persatu setelah sampai kepada musuh, sehingga menyebabkan Gill, Tatsui, dan Glauss harus terlempar cukup jauh oleh dampak dari ledakan tersebut. Namun lain halnya dengan Tatsui, ternyata dia tidak terkena oleh dampak serangan bom, karena sosok Tatsui masih terlihat berdiri di tempatnya. Namun Ketika Sharp wind melihat tubuh Tatsui tersebut dengan lebih teliti, rupanya itu bukanlah tubuh Tatsui yang asli, melainkan hanya sebatang tanaman yang menyerupai wujud tubuh Tatsui.



Boneka dummy yang menyerupai sosok Tatsui.


   Lalu tiba-tiba saja Tatsui muncul dari dalam tanah tepat di belakang tubuh Sharp wind yang hanya bisa berdiri sambil terperangah, karena dia merasa sangat terkejut. Lalu Dengan Kepalan tangannya, Tatsui langsung saja memberikan serangan pukulan telak secara bertubi-tubi terhadap Sharp wind, sehingga serangan itu membuat Sharp wind jadi babak belur lalu tumbang, sama seperti para Kesatria lain di sekitarnya.

   Dan kini yang tersisa hanya tinggal pertarungan antara Dragon melawan Azhell. Mereka berdua sudah terlihat cukup kelelahan dengan nafas yang terengah-engah, keduanya benar-benar melangsungkan pertarungan adu fisik yang cukup menguras banyak tenaga, apalagi yang dijadikan sebagai penyokong pertarungan mereka merupakan tehnik tenaga dalam.

   Azhell benar-benar tidak percaya, bahwa Dragon yang katanya baru dua hari menguasai tehnik tenaga dalam, dengan latihan versinya sendiri,  ternyata mampu mengimbangi kekuatan milik Azhell, yang sudah menguasai tehnik tenaga dalam versinya sendiri Sejak lama.

   Kemudian tiba saatnya Azhell dan Dragon akan saling melancarkan serangan pamungkas terhadap satu sama lain, Azhell dengan tombak miliknya, sedangkan Dragon dengan pedang Heat flame miliknya. Mereka akan saling beradu senjata dan kekuatan untuk yang terakhir kalinya.

   Seusai melakukan pertarungan yang cukup sengit, mereka berdua lalu saling menjauh dan menjaga jarak sambil terus saling menatap satu sama lain. Dan Setelah berdiri terdiam sejenak, tanpa basa basi lagi, mereka berdua langsung berlari ke arah satu sama lain, kemudian saling menebaskan senjata kepada lawan. Suara besi yang saling berbenturan pun terdengar cukup keras, ketika tubuh mereka berdua sudah saling lewat berpapasan, sampai-sampai membuat teman-teman Dragon langsung kaget dan melihat ke arah mereka berdua.

   Setelah itu, Dragon dan Azhell yang sudah saling beradu senjata itu, kini berdiri berjauhan dan saling membelakangi Satu sama lain. Seketika itu, suasana disana menjadi hening untuk sejenak, namun beberapa saat kemudian, tiba-tiba tombak Azhell mulai terbelah menjadi dua, dibarengi dengan keluarnya darah pada pundak Azhell, sedangkan di lain pihak, tubuh Dragon masih terlihat baik-baik saja.

  Lalu seketika itu juga tubuh Azhell langsung ambruk ke tanah dan dia tidak dapat melanjutkan pertarungan karena tubuhnya mendapatkan luka parah. Hal itu Menandakan bahwa Azhell telah berhasil dikalahkan oleh Dragon.

   Teman-teman Dragon yang melihat hal itu tentu saja langsung merasa senang, karena mereka telah berhasil memenangkan pertarungan di area tersebut, dan berhak untuk melanjutkan perjalanannya. Dragon kemudian berjalan mendekati Azhell yang sedang dalam keadaan telungkup, sambil berkata.

   “Kau hebat … Kau memang layak disebut sebagai wanita pejuang.” Kata Dragon memuji, namun Azhell tidak mau menanggapi perkataan itu, dan hanya menggeram karena merasa kesal.

   Segera setelah itu, Dragon dan teman-temannya sempat merasa cukup lega karena pertarungan telah berakhir. Namun hal tersebut rupanya tidak berlangsung lama, karena Azhell yang masih tampak kesulitan untuk berdiri sambil menahan rasa sakit. Mulai menengok ke arah Sharp wind sambil memberikan isyarat untuk melakukan sesuatu.

   Lalu Sharp wind yang mengerti dengan apa yang Azhell maksud, mulai merogoh kantongnya untuk mengeluarkan semacam serbuk berwarna merah. Maka Dragon dan kawan-kawan yang melihat hal itu langsung merasa kaget dan dia mencoba untuk menghentikan tindakan Sharp wind.

   Namun mereka terlambat, karena Sharp wind terlanjur melemparkan bubuk tersebut ke udara, lalu dia menembakan panah angin yang langsung melesat ke atassambil membawa bubuk tersebut setinggi-tingginya hingga ke langit, sehingga tembakan itu Jadi menyerupai semacam suar yang dapat memberitahukan dimana posisi mereka sedang berada saat ini.



Sharp wind menembakan suar berwarna merah ke atas langit.


   Dragon dan teman-temannya tahu bahwa hal itu bukanlah hal yang baik, tembakan suar itu pasti akan menimbulkan bahaya bagi keberadaan mereka, oleh karena itu Dragon segera mengeluarkan gulungan perkamen dari sakunya.

   Namun secara cepat, ternyata suar yang dikirim oleh Sharp wind, benar-benar mendatangkan marabahaya bagi keberadaan mereka semua. Karena tanpa basa-basi, serangan meriam dari benteng Ibukota Kerajaan Gold one mulai diluncurkan ke arah mereka, Tembakan meriam itu datang dan meledak secara beruntun, seakan tidak peduli walaupun dampaknya akan mengenai berbagai objek termasuk pasukan mereka sendiri, pokoknya yang menjadi target mereka adalah sumber dimana suar itu berasal, karena suar berwarna merah merupakan instruksi untuk meluncurkan tembakan.

   Seketika itu juga, tempat tersebut seakan menjadi lautan api dan porak poranda dihujani oleh ledakan dari gempuran meriam, Dragon dan semua orang yang berada disana benar-benar dihujani oleh banyak ledakan dari bola meriam penghancur, yang terus berdatangan secara bertubi-tubi.

   Hingga akhirnya penembakan pun berhenti setelah dirasa bahwa tempat itu sudah benar-benar hancur lebur, dengan pekatnya asap hitam yang menutupi seluruh tempat itu. Dari kejauhan, para Prajurit Gold one yang berjaga di benteng dapat memastikan bahwa tidak mungkin ada yang bisa selamat dari serangan itu.

   Shanon yang juga sedang berada di bagian depan benteng, hanya bisa memandangi area tersebut dari kejauhan sambil berkata. “Nona Azhell … Nona Sharp wind, Se- semoga kalian baik-baik saja.” Sepertinya Shanon merasa sedih, atas pengorbanan mereka yang berusaha mati-matian supaya musuh berhasil dimusnahkan, Namun para Kesatria pemberani itu telah berjuang secara mati-matian supaya musuh tidak bisa mendekati benteng Kerajaan Gold one.

   Kembali ke tempat area pertempuran yang sudah hancur lebur oleh ledakan meriam. Di dalam pekatnya asap tebal yang menutupi seluruh tempat itu, rupanya Sharp wind dan Azhell terlihat masih hidup dan mereka sepertinya sedang berjalan menuju tempat aman pasca ledakan, di tengah gumpalan asap hitam yang menyelimuti seluruh Tempat itu, mereka berdua saling memapah dan berbicara kepada satu sama lain.

   “Sharp wind, syukurlah kau masih hidup … Entah bagaimana kita bisa selamat dari ledakan ini?” Tanya Azhell.

   “Ya, ini adalah keajaiban.” Kata Sharp wind sambil sedikit menahan rasa sakit, sehabis melakukan pertarungan melawan Tatsui tadi.

   “Kirimkanlah suar lagi … Kali ini yang warnanya hijau, untuk memberitahukan posisi kita kepada Shanon, sehingga dia bisa segera mengirim portal kesini, untuk menjemput kita.” Suruh Azhell.

   “Baik.” Ucap Sharp wind sambil merogoh kantongnya, untuk mengambil serbuk berwarna hijau, lalu menembakan suar berwarna hijau ke atas udara, dan terus meluncur sampai ke langit.



Suar berwarna hijau ditembakan oleh Sharp wind ke atas langit.


   Dari kejauhan, Hal itu tentu saja membuat Shanon, langsung terperangah sambil merasa lega, karena dia tahu bahwa orang yang dihormati olehnya ternyata masih hidup. Maka seketika itu juga Shanon langsung memunculkan sebuah portal di dekatnya yang terkoneksi dengan portal yang juga muncul di dekat tempat Sharp wind dan Azhell sedang berada.

   Namun secara mengejutkan, tiba-tiba saja Sharp wind dililit oleh akar tanaman milik Tatsui, yang sudah siaga berdiri di belakangnya dan terhalang oleh asap, sedangkan tubuh Azhell langsung didekap oleh Glauss dari belakang, sehingga akhirnya Sharp wind dan Azhell tidak berkutik dan tidak bisa kemana-mana.



Portal penjemput sudah didatangkan, namun tiba-tiba tubuh Sharp wind dan Azhell diikat.


   Setelah itu, asap tebal yang menyelimuti area tersebut lama kelamaan mulai pudar, sehingga menampakan sesuatu yang cukup mencengangkan bagi Sharp wind dan Azhell. Rupanya seekor Naga raksasa telah muncul dan melindungi Dragon serta kawan-kawannya dari hantaman bola-bola meriam yang ditembakan oleh benteng Kerajaan Gold one, sehingga Dragon dan kawan-kawan bisa selamat.

   TAk hanya itu saja, ternyata sang Naga Zaryu juga telah melindungi orang-orang lain yang berada di sana dengan menggunakan tubuhnya. Sehingga Para Kesatria dan Prajurit Gold one yang lain tidak ada yang mati. Hantaman dan ledakan dari bola-bola meriam itu bukanlah apa-apa bagi sang Naga Jaryuu. Baginya terkena oleh tembakan-tembakan tersebut rasanya seperti dipijit di sekujur tubuh.

   Lalu Dengan mulut ternganga, Azhell berkata. “Ba- bagaimana bisa, a- ada Naga sungguhan?”

   “Kau tidak usah takut … Yang penting sekarang beristirahatlah disini, ya.” Ucap Gill.

   “Hmm … Kami menunggu saat-saat dimana kau memanggil portal itu lagi, dengan begitu kami bisa masuk kedalamnya dan secara otomatis berpindah ke dalam wilayah Ibukota Gold one.” Ucap Dragon, memberitahukan rencananya.

   “Tidak! Kalian tidak boleh masuk kesana!” Ujar Azhell dengan perasaan marah.

   Kemudian Dragon berbicara lagi, untuk memberikan instruksi kepada teman-temannya. “Baiklah, Dengar teman-teman! mulai saat ini, perjuangan yang sesungguhnya akan segera dimulai … Zaryuu, kau bertugas untuk membawa Tatsui dan Glauss untuk masuk ke wilayah Ibukota, dengan cara melewati jalur udara.” Ucap Dragon.

   “Baik.” Jawab naga Zaryuu.

   “Glauss dan Tatsui, kalian berdua naiklah ke atas punggung Zaryuu, lalu nanti setelah kalian berhasil melewati benteng Ibukota, segeralah mendarat dan cari tempat Night crow berada.”

   “Baik.” Jawab Glauss dan Tatsui.

   “Memangnya kalian tahu dimana Night crow berada?” Tanya salah satu Kesatria Gold one yang terkapar di dekat sana.

   “Tidak tahu, tapi kaulah yang akan memberitahukannya pada kami … jika tidak, maka rasakan akibatnya.” Ucap Glauss sambil memberikan tatapan yang mengancam.

   “Hiiiii … Ba- baik, akan kukatakan.” Ucap salah satu Kesatria tersebut. Hal itu membuat Azhell dan Sharp wind menjadi geram, karena salah satu teman mereka mau dimanfaatkan oleh Glauss dan Tatsui.

   Lalu Dragon kembali berbicara, “Sekarang, aku dan Gill akan memasuki portal itu, supaya kami bisa berteleportasi ke dalam wilayah Ibukota Secara instan, dan setelah itu kami akan membuat sedikit kehebohan disana supaya Perhatian para Prajurit Gold one bisa teralihkan, dan sang Naga Zaryu bisa terbang melewati awan tanpa ketahuan … Oh iya, ambilah ini ...” Kata Dragon sambil memberikan gulungan perkamennya kepada Tatsui.

   “Baik.” Ucap Tatsui sambil membiarkan Azhell dan Sharp wind terkapar dalam keadaan terikat, lalu mereka bergegas naik ke punggung naga Zaryuu bersama dengan Magi, sambil membawa salah satu Kesatria yang akan mereka jadikan sebagai Informan.

   Sementara itu Dragon dan Gill juga mulai mendekati portal yang sedang terbuka lebar, dan sebenarnya diperuntukan bagi Azhell dan Sharp wind. Namun saat ini yang akan memasukinya adalah Gill dan Dragon.

  Tanpa berlama-lama lagi, Gill dan Dragon segera berjalan masuk ke dalam portal. Tetapi sebelum mereka masuk, Azhell sempat memanggil mereka.

   “Hey, kalian berdua!!”

   Lalu Dragon dan Gill menengok, untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Azhell.

   Azhell berpesan, “Semoga kalian berhasil … Karena sebentar lagi kalian akan segera memasuki Neraka.”

   "Hmm ... Aku sudah siap menghadapi apapun, dan aku tidak akan menghindarinya." Kata Dragon sambil tersenyum.

   Tanpa menghiraukan lagi perkataan dari Azhell, Lalu Dragon dan Gill segera masuk ke dalam portal, yang akan membawa mereka berpindah secara cepat menuju ke tempat Shanon sedang berada, yakni di atas benteng Ibukota Kerajaan Gold one.

   Seketika itu juga, saat Shanon akan menyambut sosok yang Dia kira adalah Azhell, tiba-tiba saja dia merasa sangat tercengang, karena sosok yang datang tidaklah seperti yang diharapkannya. Ternyata yang datang malah sosok musuh bagi Kerajaan Gold one.



Gill dan Dragon berhasil masuk ke dalam wilayah Ibukota, lewat portal teleportasi Shanon.


  Seharusnya Dragon dan Gill tidak boleh sampai masuk ke dalam wilayah Benteng. Tetapi akibat dari portal Shanon, maka kini mereka berdua bisa berada disana. Selanjutnya kira-kira apa yang akan Shanon lakukan? Dan apakah Dragon serta kawan-kawannya akan berhasil menjalankan misi mereka masing-masing di Kerajaan Gold one? Ikuti kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 56




Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 54


No comments:

Post a Comment