Friday, September 13, 2019

Journey of the Dragon Chapter 54

Chapter 54 : The Golden Kingdom


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 54


   Dikisahkan sebelumnya, Setelah ditetapkan sebagai pengkhianat, Night crow harus menerima konsekuensi berupa hukuman mati, yang akan dilaksanakan di hadapan seluruh penduduk Kerajaan Gold one. Dan Saat ini dia sedang ditahan di sebuah penjara dengan keamanan tingkat tinggi, penjagaan yang ketat. Ditambah dengan adanya salah satu Kesatria elit Gold one yang juga ditugaskan untuk berjaga di tempat tersebut, yakni si manusia meriam bernama Batro.








   Di penjara tersebut, Heatless sempat berkunjung untuk memberikan perhitungan terhadap Night crow, karena dia telah berani mencuri seruling Elgor miliknya sekaligus berkhianat pada kelompok Emperors unity. Singkat cerita, setelah pergi meninggalkan Night crow di dalam ruang penjara tersebut, Gold one mengajak Heatless untuk berdiskusi mengenai kemungkinan adanya anggota lain yang berkhianat, maka dari itu Gold one menyuruh Heatless untuk pergi menemui Merliana, dan memastikan bahwa Merliana tidak membelot seperti halnya Night crow.

   Kemudian Heatless setuju dan dia pun akhirnya pergi untuk melaksanakan tugas tersebut, sedangkan Gold one kembali lagi ke Istananya untuk duduk santai, dan membiarkan segala urusannya ditangani oleh orang lain.


Denah Ibukota Kerajaan Gold one.


   Beralih ke tempat lain, yakni Ibukota Kerajaan Gold one yang dulunya adalah milik Kerajaan Distra. Wilayah ibukota Kerajaan Gold one tidak semegah Ibukota Kerajaan Nexus. Namun walaupun begitu Wilayah kekuasaan diluar Ibukota nya sangat banyak dan akan terus berkembang seiring gempuran yang selalu dilakukan oleh pasukan Gold one terhadap setiap wilayah di sekitarnya. Bahkan beberapa wilayah yang termasuk ke dalam Kerajaan Nexus pun sudah berhasil direbut oleh Gold one, dia benar-benar memiliki ambisi untuk menguasai seluruh Negeri Azhuloth, dan di pikirannya seakan tersemat bahwa dia adalah orang yang sangat cocok sebagai pengganti Darkros.


Tanda kuning tempat Night crow berada, Dan Tanda merah yang merupakan Istana Kerajaan.


   Sementara itu, di Istana Kerajaan Gold one, atau lebih tepatnya di suatu ruasngan tempat berkumpulnya para Kesatria Kerajaan Gold one. Ruangan tersebut sangat luas dan mirip seperti sebuah aula, ada orang-orang yang sedang berkumpul dan sepertinya mereka tengah mendiskusikan sesuatu. Jumlah orang-orang yang berada di dalam ruangan itu kurang lebih ada sekitar 90 orang, dan mereka semua tampak berseragam sama, yakni rompi berwarna ungu.

   Namun selain rompi ungu, atribut yang mereka gunakan berbeda-beda, contohnya seperti celana, kaos, perlengkapan, senjata, dan lain-lain. Karena mereka memiliki kekuatan serta kemampuan unik yang berbeda-beda.

  Yang membuat mereka terlihat sama hanyalah rompi ungu yang mereka kenakan. Mereka semua merupakan para Kesatria berpangkat junior di Kerajaan Gold one.

   Beberapa saat kemudian, ditengah suasana riuhnya perkumpulan itu, tiba-tiba seseorang yang merupakan pemimpin dari mereka, mulai berteriak untuk mendapatkan perhatian dari seluruh orang yang berada disana. Sang pemimpin tersebut adalah seorang wanita kekar yang bersenjatakan tombak, dan memiliki  peliharaan seekor singa berjuluk Green Roar. Namanya Sang Kesatria wanita itu adalah Azhell.


Azhell, Pemimpin dari seluruh Kesatria berpangkat Junior.


   Azhell berbicara kepada para koleganya itu. “Dengarkan aku semuanya!! Raja Gold one sedang murka saat ini, dikarenakan salah satu temannya sesama anggota Emperors unity, telah berkhianat … Pengkhianat tersebut adalah Night crow, dan saat ini dia sedang di tahan di Penjara barat dengan penjagaan ketat, ditambah Tuan Batro juga berjaga disana. Tapi tadi aku mendapatkan perintah dari Raja supaya membagi anggota kita yang berjumlah 90 orang ini menjadi 3 kelompok … Itu artinya satu kelompok yang berjumlah 30 orang akan kutempatkan untuk berjaga di penjara barat, Lalu 30 orang akan ditempatkan untuk berjaga di Benteng, sedangkan 30 orang sisanya tetap disini untuk menjaga Istana … Jadi, siapa saja yang mau pergi berjaga di penjara??” Tanya Azhell kepada mereka semua.

   “Aku pilih di Istana!!”

   “Aku ingin di Istana !!”

   “Aku juga!!”

   “Ya, aku juga!”

   Teriak kebanyakan orang yang berada di ruangan itu.

   Kemudian Azhell berteriak lagi sambil merasa kesal, “Kalian ini Hanya ingin bermalas-malasan di Istana saja iya kan??! Kenapa kalian semua tidak ingin berjaga di Penjara dan di benteng? … Sebagai seorang Kesatria Kerajaan Gold one, seharusnya kalian malu!!”

   Lalu tiba-tiba seorang Kesatria yang berada di kerumunan itu, mulai berujar kepada sang Pemimpin.

   “Azhell, aku tahu bahwa Raja Gold one telah menunjukmu sebagai pemimpin kami semua, para Kesatria junior. Tapi saranku, seharusnya kau bisa memberi perintah yang lebih tegas lagi … Sebaiknya kau langsung menunjuk siapa saja yang harus berjaga di penjara barat dan siapa saja yang harus berjaga di benteng.” Ujar salah seorang yang berdiri agak jauh dihadapan Azhell, nama orang itu adalah Dorei. Dia adalah seorang pria kurus berkumis yang memiliki kekuatan hipnotis.


Dorei si tangan pengHipnotis.


   “Baiklah Dorei, kalau begitu aku menunjukmu sebagai pemimpin dari tim penjara barat, sekarang pilihlah 29 orang yang harus ikut denganmu kesana.” Suruh Azhell kepada Dorei.

   “A- apa?? Kenapa jadi aku yang harus memilihnya?” Tanya Dorei yang merasa terkejut.

   “Salahmu sendiri, kenapa menyarankan hal itu kepada Azhell.” Ucap seorang pria kekar berambut tegak yang berada di sampingnya, Pria kekar itu bernama Drough, dan dia memiliki kekuatan kulit besi.


Drough, si manusia besi.


   “Huuh, Oke Drough! Kalau begitu Kau ikut Ke dalam timku.” Ucap Dorei.

   “Ya.” Jawab Drough.

   Setelah itu Dorei langsung memilih 28 orang Lainnya yang harus ikut dengannya untuk berjaga di penjara barat, dan tugas utama mereka adalah untuk mencegah Night crow melarikan diri. Sudah diputuskan bahwa Dorei dan Drough akan bertugas di penjara barat bersama dengan 28 Kesatria junior lainnya yang masing-masing memiliki berbagai macam kekuatan Unik.

   Setelah itu, Azhell kembali memilih orang-orang yang akan ikut bersamanya untuk berjaga di benteng. Tujuannya, kalau sampai ada musuh yang menyerang, maka mereka akan berperan penting sebagai garis pertahanan pertama bagi Ibukota Kerajaan Gold one. Tanpa pikir panjang, Azhell langsung mengajak teman dekatnya yang bernama Sharp wind untuk ikut ke dalam kelompoknya, Sharp wind adalah seorang wanita berambut pirang dan berpostur tubuh tinggi yang memiliki keahlian memanah, dia dipilih bersama dengan 28 orang lainnya, untuk ikut berjaga di benteng.


Sharp wind, si pemanah angin.


   Lalu tak lupa Azhell juga menunjuk orang yang akan dijadikan sebagai pemimpin dari kelompok yang bertugas menjaga Istana. Orang tersebut adalah Shanon, pria muda berambut Pendek tipis yang memiliki kekuatan teleportasi (Dia jugalah yang sebelumnya pernah menteleportasikan Gold one ke markas Grim claw kemarin).


Shanon, yang ditugaskan untuk menjaga Istana bersama 29 orang Kesatria lainnya.


   “Shanon! Kau akan kujadikan sebagai pemimpin kelompok yang akan berjaga disini … Kalian semua yang tidak terpilih untuk berjaga di penjara atau di benteng, Otomatis harus tetap disini dan menuruti seluruh perkataan Shanon, mengerti !!” Suruh Azhell kepada mereka semua.

   “Mengerti Azhell !!” Jawab para Kesatria tersebut.

   Lalu Azhell kembali berbicara kepada Shanon.

   “Shanon, sebaiknya kau temani Heztez di ruangan pemantauan, dan kabari kami jika Heztez menemukan atau mendeteksi adanya musuh yang mendekat.”

   “Ba- baiklah, Nona Azhell.” Jawab Shanon. Dia adalah seorang pemuda polos dan pemalu.

   Oleh karena itu, para Kesatria junior yang ditugaskan di Istana bersama Shanon, mulai berbisik kepada satu sama lain, seperti sedang menggunjingkan sesuatu.

   “Heheh, untung Azhell memilih Shanon sebagai pemimpin.”

   “Iya, dengan begitu kita bisa santai.”

   “Ya, kita tidak perlu mendengarkan kata-kata si kikuk Shanon itu.”

   “Asyik, hari ini kita bisa bermalas-malasan di Istana.” Bisik para Kesatria tersebut.

   Bisik para Kesatria tersebut. Lalu beberapa saat kemudian, Setelah memberi perintah pada 29 temannya untuk berpencar menjaga Istana, Shanon langsung saja memunculkan portal yang akan membawanya ke ruangan Heztez (Salah satu Kesatria berpangkat Senior di Kerajaan Gold one). Tanpa banyak bicara Shanon berjalan masuk ke dalam portalnya lalu berpindah ke ruangan tempat Heztez sedang berada.


Heztez, sedang duduk di ruangannya.


   Ruangan itu berbentuk bundar, dengan kursi sofa di Setiap sudutnya, dan ada sebuah altar yang berada tepat di tengah ruangan itu. Sosok Heztez terlihat sedang duduk di atas altar seperti orang yang sedang bermeditasi. Heztez adalah seorang tuna netra, dia merupakan Kesatria berpangkat Senior di Kerajaan Gold one, dan dia memiliki kekuatan Pendeteksi yang benar-benar hebat, Heztez bisa merasakan keberadaan orang dari jarak beratus-ratus kilometer jauhnya. Dan Tempatnya bertugas adalah di sebuah ruangan khusus yang berada di dalam Istana Gold one.

   Sesampainya Shanon disana, dia langsung menyapa Heztez, kemudian Heztez berbicara. “Oh, Shanon, senang kau bisa berada disini … Duduklah.” Kata Heztez.

   “Ba- baik.” Ucap Shanon sambil duduk di sebuah kursi sofa yang sudah disediakan disana.

   Kembali ke ruangan tempat berkumpulnya para Kesatria junior di aula besar, ketika Azhell akan membubarkan mereka semua untuk memulai tugas masing-masing, tiba-tiba saja ada dua orang yang datang secara mengejutkan sambil tertawa meledek. Hal itu sontak saja membuat semua orang yang ada disana menjadi kaget, sehingga mereka semua segera menengok ke arah pintu dan memperhatikan sosok kedua orang yang tersebut, sambil berkata.

   “I- itu …”

   “Itu Azter dan Ajora.”

   “Ya benar, itu adalah Azter dan Ajora.” Ujar mereka semua.

  Ternyata dua orang yang datang ke aula besar itu adalah Azter dan Ajora. Yang merupakan Mantan Kesatria junior di Kerajaan Gold one.


Kedatangan Azter dan Ajora.


   Azter dan Ajora menyapa seluruh teman satu profesinya tersebut, dengan senyuman lebar di wajah mereka, mereka sedang berbangga diri Karena kini pakaian yang mereka kenakan berbeda dari teman-temannya itu.

  “Apa kabar kalian semua para pecundang.” Ucap Ajora.

   “Azter, Ajora, mau apa kalian datang kesini?” Tanya Azhell kepada mereka berdua.

   “Lancang sekali kau memanggil kami dengan sebutan nama … Panggil kami Tuan Azter dan Tuan Ajora. Pangkat kami sudah lebih tinggi darimu, Azhell.” Kata Azter.

   Perkataan tersebut membuat Azhell geram, “Kalian berdua benar-benar sangat memuakan! … Beberapa hari yang lalu kalian masih berstatus sebagai Kesatria junior sama seperti kami !! Dan bukankah kalian sedang dihukum oleh Raja Gold one akibat gagal menyelesaikan tugas dengan sempurna?”

   “Ya, Kami hanya mendapatkan hukuman cambuk. Namun kondisi kami sudah pulih sekarang … Lalu karena kami telah berhasil memberikan kalung Ghistory kepada Raja Gold one. Maka kami akhirnya diangkat menjadi Kesatria senior.” Kata Ajora dengan sombongnya.

   “Ya, tapi kalian tetap saja kalah dalam Turnamen kota Togu.” Ucap Sharp wind.

   “Jaga bicaramu!! Walaupun kami kalah, namun misi kami untuk mencuri benda berharga di Istana Nexus, telah berhasil dilaksanakan.” Ujar Azter.

   “Haha, kalian para pecundang, sebaiknya jadi penjaga saja ya.” Kata Ajora menambahkan.

   Lalu Dorei berbisik kepada Drough. “Hmm, misi tersebut merupakan misi bunuh diri yang diberikan oleh Raja Gold one terhadap mereka berdua, namun tak disangka mereka berdua bisa mendapatkan benda berharga dari Kerajaan Nexus itu. Benar-benar dua bedebah yang beruntung.” Bisik Dorei.

   “Ya, benar.” Jawab Drough.

   Kemudian dengan perasaan kesal, Azhell kembali berujar kepada dua orang kakak beradik itu.

   “Kalian tidak lebih hebat dariku.” Ucap Azhell sambil tersenyum sinis.

   “Hmm, tapi lihatlah siapa yang diangkat menjadi Keatria senior … Hahaha.” Kata Azter sambil tertawa. Dan hal tersebut membuat Azhell merasa semakin geram, walaupun tetap saja dia harus berusaha menahan amarah. Karena jika dia sampai berbuat buruk terhadap Azter dan Ajora, maka statusnya sebagai pemimpin Kesatria junior pasti akan dicabut.

   Azter dan Ajora benar-benar membuat kesal semua orang yang berada di ruangan itu, dan tidak ada hal apapun yang bisa mereka lakukan untuk membalas perkataan dari Azter dan Ajora, mereka semua benar-benar dihina secara habis-habisan oleh dua orang kakak adik sombong itu. Lalu setelah puas berceloteh disana, akhirnya Azter dan Ajora pergi meninggalkan ruangan tersebut dengan perasaan puas.

   Setelah itu Azhell segera menghela nafas dan mulai membubarkan seluruh temannya untuk pergi menjalankan tugas masing-masing. Dia menyuruh mereka supaya jangan mempedulikan apa yang Azter dan Ajora katakan.

   Ternyata Kerajaan Gold one mempunyai sistem kasta bagi para Kesatrianya, sistem tersebut terbagi menjadi tiga tingkatan, dimulai dari tingkatan yang paling rendah yaitu para Kesatria junior (Yang bertugas menjaga wilayah di dalam Ibukota saja). Mereka semua berjumlah 90 orang.

   Sedangkan tingkatan menengah yaitu para Kesatria senior, yang berjumlah sekitar 38 orang saja (Termasuk Heztez, Azter, dan Ajora), mereka biasanya ditugaskan sampai ke luar wilayah Kerajaan, untuk menyelesaikan misi-misi tertentu. Sehingga keberadaan mereka di wilayah Ibukota biasanya hanya ada beberapa orang saja.

   Tingkatan selanjutnya adalah Kesatria elit, yang berjumlah  hanya 3 orang saja, yakni Batro, Slasher, dan Raygan. Kedudukan mereka sangatlah spesial bagi Gold one, karena mereka bukanlah tipe Kesatria yang biasa-biasa saja, namun kemampuan serta kekuatan mereka sangatlah hebat bahkan diatas rata-rata, sehingga menjadikan mereka begitu ditakuti oleh lawan-lawannya. Dan menjadi kartu andalan bagi Gold one.

   Mereka dibedakan dari seragam yang dikenakan, para Keaatria junior biasanya mengenakan rompi berwarna ungu, sedangkan para Kesatria senior mengenakan rompi berwarna hitam dengan corak keemasan. Namun bagi Kesatria elit, mereka bebas mengenakan pakaian apa saja sesuka hati mereka.

   Gold one memiliki banyak sekali Prajurit, serta para Kesatria yang siap bertempur demi dirinya, oleh karena itu melawan Gold one tidaklah semudah membalik Telapak tangan, rintangan yang harus dihadapi oleh Dragon di Kerajaan Gold one pasti akan sangat berat. Namun, Dragon tidak akan mundur, dia beserta teman-temannya akan terus maju untuk menggapai tujuan mereka, yakni merebut kalung Ghistory dan menyelamatkan Night crow.

   Beralih lagi ke ruangan dimana Shanon dan Heztez sedang berada. Mereka mengisi waktu dengan berbincang-bincang ringan disana.


Kembali ke ruangan Heztez.


   Heztez sang pendeteksi tetap duduk dalam posisi bermeditasi, dia menjalankan tugasnya sembari mengobrol dengan Shanon.

   “Shanon, apakah kau senang menjadi Kesatria di Kerajaan Gold one?” Tanya Heztez.

   “Te- tentu saja, menjadi seorang Kesatria merupakan impianku sejak kecil.” Jawab Shanon.

   “Hmm, memang benar. Dengan menjadi Kesatria ataupun Prajurit di Kerajaan Gold one ini. Hidup kita sudah pasti akan terjamin Dan sejahtera ... Tak seperti keadaan yang terjadi diluar sana.” Heztez mulai membicarakan sesuatu yang bersifat mendalam, kepada Shanon.

   “Se- seperti keadaan diluar sana?” Ucap Shanon dengan nada bertanya.

   “Ya … Kau juga pasti tahu. Karena kau dan aku sama-sama berasal dari kalangan miskin, maka kau pasti tahu mengenai apa yang kumaksud.” Kata Heztez.

   “Hmm, kurasa begitu.” Gumam Shanon sambil menundukan kepalanya.

   “Kita beruntung bisa berada disini karena kekuatan yang kita miliki, sedangkan rakyat biasa yang berada diluar sana harus hidup dengan penuh penderitaan ... Hal yang membuatku lebih sedih adalah, kekuatan kita ini tidak digunakan untuk bisa membantu kehidupan para penduduk yang membutuhkan ... dari luar, mungkin Kerajaan ini terlihat megah, tapi dari dalam, tidaklah seperti itu. Dan setiap hari aku selalu bisa merasakan penderitaan mereka, lewat kekuatanku ini.”

   Shanon terdiam dan tak menjawab perkataan dari Heztez tersebut, karena dia merasakan gejolak yang sama di dalam lubuk hatinya. kemudian Heztez kembali berbicara. “Shanon, apakah kau merasa baik-baik saja dengan sistem Kesatria yang diterapkan di Kerajaan ini?” Tanya Heztez.

   Kemudian Shanon mulai menanggapi perkataan dari Heztez tersebut. “I- iya, sebenarnya aku juga merasa risih, termasuk dengan sistem Kesatria yang diciptakan oleh Raja Gold one. Di era pemerintahan Raja Gold one ini, arti seorang Kesatria sudah berubah menjadi hanya sebagai pelayan pribadi miliknya … Sedangkan di Kerajaan lain, Kesatria merupakan orang-orang yang berani bertarung serta berjuang demi melindungi orang-orang tak berdosa.”

   “Hmm, seiring berjalannya waktu, arti seorang Kesatria di Kerajaan ini memang mulai berubah … Kupikir hanya aku saja yang punya pemikiran seperti ini, tak kusangka kau pun sama.” Kata Heztez kepada Shanon.

   “Hehe, kau adalah orang yang bisa mengetahui setiap lokasi serta gelagat dari orang lain … Jadi tentu saja kau bisa menebak tentang pemikiranku.” Ucap Shanon.

   “Ya, dengan kemampuanku ini, aku memang bisa merasakan keberadaan orang lain termasuk gerak-gerik mereka … Hal yang selalu kurasakan setiap hari adalah jerit penderitaan dari sebagian besar rakyat di Kerajaan ini. Kehidupan mereka sangat kontras jika dibandingkan dengan kehidupan kaum-kaum kelas atas pilihan Raja Gold one. Semenjak Raja Gold one berkuasa, kehidupan rakyat kecil yang awalnya makmur kini jadi berubah, dikarenakan pajak yang terus saja dinaikan serta kurangnya kegiatan dagang antar Kerajaan … Sayangnya tidak ada yang bisa kulakukan untuk bisa mengubah hal itu, karena sekali saja aku keluar dari ruangan ini, maka Raja Gold one Pasti akan menghukumku.”

   Kemudian Shanon menundukan kepala, sambil berbicara. “A- aku juga, tidak ada yang bisa kulakukan … Kita ini Kesatria, tetapi rasanya seperti budak tahanan. Yang bisa kita lakukan hanyalah selalu menuruti perintah saja ... Benar yang kau katakan, Dari luar, Kerajaan ini terlihat seperti makmur, tapi di dalamnya tidaklah seperti itu.”

   “Mau bagaimana lagi. Itulah takdir kita … Tapi aku yakin, pasti suatu saat akan ada orang yang bisa mengubah keadaan ini.” Kemudian Shanon tersenyum setelah mendengar perkataan Dari Heztez tersebut.

   Namun sesaat setelah Heztez mengatakan hal itu, lalu dia sempat terdiam cukup lama, seperti sedang merasakan sesuatu di kepalanya.

   “Heztez … Ada apa? Kau baik-baik saja?” Tanya Shanon dengan perasaan khawatir.

   “A- ada yang datang … Mereka menuju kemari sambil menaiki seekor Naga terbang.” Ucap Heztez dengan nada gugup.

   “Apa?”

   “Sebaiknya kau segera pergi dan peringatkan Azhell di benteng Ibukota Kerajaan.” Ucap Heztez.

   “Ba- baiklah.” Kata Shanon, sambil berdiri lalu memunculkan portal untuk berpindah ke benteng tempat Azhel beserta 29 Kesatria lain sedang berada.

  Sesampainya Shanon disana, para Kesatria itu tampak sedang berbincang dengan para Prajurit yang ada Di benteng bagian depan Ibukota Kerajaan Gold one.

   Lalu saat Shanon muncul lewat portal, seketika itu juga mereka kaget, dan langsung mendekati Shanon sambil bertanya.

   “Shanon, ada apa kau kemari?” Tanya Sharp wind.

   “A- apakah kalian baru sampai??” Shanon bertanya balik dengan nada yang gugup.

   Lalu Azhell mendekat sambil berbicara, “Ya, benar, kami baru saja sampai … Apakah ada hal penting yang ingin kau sampaikan Shanon??” Tanya Azhell.

   “E- emh anu, Heztez mendapat penglihatan.”

   “Penglihatan apa?!”

   “Ada beberapa orang yang sedang menuju kemari sambil menaiki seekor Naga terbang."

   “Apa?!!" Mereka semua merasa kaget.

   "Shanon, segera teleportasikan aku kesana sekarang juga!” Suruh Azhell kepada Shanon.

   “Tidak bisa, aku perlu waktu 10 menit untuk dapat memunculkan lagi portalku, dan kapasitas orang yang bisa melewati portal tersebut hanyalah dua orang saja.” Ucap Shanon.

   “Grr!! Kau itu.. Dasar tak berguna!” Teriak Azhell membentak Shanon.

   “Ma- maaf.” Ucap Shanon sambil merasa ketakutan.

   “Baiklah, aku akan tunggu sepuluh menit, lalu setelah itu kau harus segera kirim aku kesana.” Kata Azhell.

   “Ba- baik.”

   Sementara itu, tanpa sepengetahuan Gold one, saat ini sang pemilik sejati kalung Ghistory, yakni Dragon dan teman-temannya, memang sedang melakukan perjalanan dengan menaiki seekor Naga terbang bernama Jaryuu, mereka sedang mengarah tepat menuju ke Kerajaan Gold one.



Perjalanan Dragon dan kawan-kawan menuju ke Kerajaan Gold one.


   Seperti yang kita tahu, Dragon dan kawan-kawan mempunyai dua tujuan disana, yaitu untuk menyelamatkan Night crow dan merebut kembali kalung Ghistory yang saat ini sedang berada di tangan Gold one. Untuk itu mereka harus terbagi menjadi dua kelompok, satu kelompok bertugas ke penjara, dan satu kelompok bertugas ke Istana Gold one. Namun mereka masih belum memutuskan siapa saja yang akan menjalankan salah satu tugas tersebut.



Tanda kuning tempat Dragon dan kawan-kawannya mendarat.


   Sesampainya Dragon dan kawan-kawannya di dekat wilayah Ibukota Kerajaan Gold one, mereka memilih untuk turun di tempat yang sepi, supaya kehadiran mereka tidak terlalu mencolok, dan tidak disadari oleh banyak orang. Setelah mendapat perintah, Naga yang membawa mereka segera mendarat, lalu kembali ke dalam gulungan perkamen.

   Rencananya, Dragon dan kawan-kawan akan menyusup melewati benteng Ibukota Kerajaan secara diam-diam, lalu menanyai Prajurit atau salah satu Kesatria yang ada disana, tentang dimana keberadaan Night crow. Supaya mereka bisa memastikan lokasi tujuan, lalu mulai menjalankan misinya masing-masing.

   Walaupun jarak benteng masih lumayan jauh dari tempat mereka berada, namun mereka semua tetap waspada dan berjalan perlahan, menyusuri daerah bebatuan yang terhampar luas di luar benteng Ibukota tersebut. Sambil terus berjalan, mereka juga berbicara pada satu sama lain.

   “Dengar teman-teman … Kita harus tetap waspada, saat ini kita sudah memasuki wilayah musuh.” Ucap Dragon.

   “Ya ya, aku tahu, kau tenang saja Dragon.” Kata Gill.

   “Ada yang aneh dengan daerah ini, struktur permukaan tanahnya semakin landai … Itu berarti sepertinya di depan sana ada jurang !” Ujar Tatsui.

   “Dari Informasi yang aku tahu sih, katanya Ibukota Kerajaan Distra memang dikelilingi oleh parit yang sangat dalam.” Ucap Gill.

   “Ingat … Sekarang, Kerajaan ini sudah bukan lagi Kerajaan Distra.” Kata Dragon, mengingatkan.

   “Oh iya, maaf … Aku lupa.”

   “Kalau memang begitu … Lalu, Bagaimana cara kita masuk kesana? Saluran pembuangan airnya pasti ada di bawah jurang tersebut … Dan gerbangnya, pasti dijaga ketat. Apalagi jika mereka mempunyai sensor pendeteksi penyusup … Kita benar-benar tidak mempunyai celah.” Ucap Glauss.

   “Kau itu selalu khawatir terlalu berlebihan … Tenang saja, jawaban pasti akan datang secara tak terduga.” Kata Gill kepada Glauss.

   “Kita akan sergap dulu salah satu Prajurit yang berpatroli sendirian, lalu kita tanyai dia seputar celah untuk dapat masuk ke wilayah Ibukota.” Ucap Dragon.

   “Apakah kau juga menggunakan rencana seperti itu ketika mencuri kalung Ghistory di Istana Nexus?” Tanya Gill.

   “I- iya, kurang lebih begitu.” Jawab Dragon.

   “Boleh dicoba.” Sahut Glauss.

   “Tapi kita harus tetap waspada … Tak seperti Kerajaan Nexus. Kerajaan ini merupakan daerah yang kurang bersahabat.” Ucap Tatsui memperingatkan.

   “Oh iya benar juga ... Dragon, Bukankah dulu kau pernah bertempur melawan Pasukan Distra … Sekarang kau akan menyusup ke dalam Ibukota Kerajaannya, aku ingin tahu bagaimana perasaanmu Sekarang?” Tanya Gill lagi kepada Dragon dengan penasaran.

   “Perasaanku … Sedikit Antusias.” Jawab Dragon sambil tersenyum, lalu teman-temannya juga ikut tersenyum.

   Namun tiba-tiba saja, mereka dikagetkan dengan kemunculan sebuah portal di dekat tempat mereka berada. Dan Dari portal tersebut munculah sesosok mahluk besar berwujud singa dengan seseorang yang mununggangi singa tersebut diatasnya secara gagah. Orang itu tak lain tak bukan adalah Azhell dan hewan peliharaannya, sang singa Green roar.

   Tepat setelah Azhell keluar Dari portal yang membawanya kesana, portal itu langsung hilang tak berbekas. Kemudian Dragon dan kawan-kawan segera bersiap dalam posisi bertarung sambil terus menatap Azhell secara serius, selain itu mereka juga masih merasa kaget karena musuh bisa menemukan lokasi mereka berada, secara cepat dan tepat.



Azhell datang ke tempat Dragon dan kawan-kawan sedang berada.


   Pertama-tama Azhell sempat menyapa mereka, lalu dia mulai menjelaskan kedatangannya. “Hmm, salah seorang temanku berhasil mendeteksi lokasi kalian disini, lalu temanku yang memiliki kekuatan teleportasi, langsung memindahkanku kemari ... Jika boleh aku bertanya, mau apa kalian datang ke wilayah Kerajaan Gold one?" Tanya Azhell.

   "Kami ada sedikit urusan dengan Rajamu." Jawab Gill.

   "Hmm, kalian menunjukan gelagat yang kurang baik ... Oleh karena itu, aku harus menangkap kalian, dan menginterogasi kalian."

   "Tidak bisa Nona, kami menolak." Ucap Dragon secara tegas.

   "Kalau begitu aku terpaksa harus menggunakan cara kasar." Kata Azhell.

   "Hmm, apakah temanmu yang mempunyai kekuatan teleportasi itu akan membawakan bala bantuan kesini?" Tanya Glauss.

   "Sayang sekali kekuatannya terbatas, dia hanya bisa memindahkan diriku dan peliharaanku saja, namun walaupun begitu tidak masalah … Aku akan bertarung melawan kalian disini sembari mengulur waktu, hingga datangnya semua teman-temanku yang saat ini sedang menuju kemari.”

   “Waah, kau percaya diri sekali.” Kata Dragon sambil tersenyum.

   Lalu Azhell berbicara di dalam benaknya. (“Hmm … Tampaknya mereka kuat-kuat, tapi tidak masalah bagiku, aku akan berjuang secara mati-matian untuk menahan mereka disini!”)

   Dragon dan kawan-kawan telah berhasil sampai di wilayah Kerajaan Gold one, namun disana mereka langsung disambut oleh sang pemimpin dari para Kesatria junior yang bernama Azhell, beserta hewan peliharaannya. Azhell akan berusaha mengulur waktu sampai semua teman-temannya datang kesana untuk meringkus Dragon secara bersamaan. Akankah Dragon berhasil lolos dari sergapan tersebut? ataukah Dragon dan teman-teman akan tertangkap oleh para Kesatria Gold one? Sementara itu, bagaimanakah nasib Night crow saat ini? Ikuti kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 55



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 53


No comments:

Post a Comment