Friday, September 6, 2019

Journey of the Dragon Chapter 53

Chapter 53 : The Fortress


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 53


   Dikisahkan sebelumnya, setelah Dragon dan Night crow berhasil mengalahkan Grim claw, serta meratakan markasnya. Mereka berdua akhirnya menyelesaikan urusan antara satu sama lain, tentang kesalahpahaman yang menyangkut pembunuhan guru Dragon (sang Kesatria naga).

   Awalnya Dragon ingin membalas dendam terhadap Night crow, namun Dalam pertarungan melawan Grim claw, Night crow telah menceritakan kebenaran bahwa bukan dirinya yang telah membunuh sang Kesatria naga. Lalu dia membuat Dragon berpikir seperti itu supaya Dragon mau kembali menggenggam pedang untuk pergi mencarinya, dan melakukan perjalanan panjang yang akan membuatnya berkembang menjadi lebih kuat.

   Selain itu, Dragon juga mendapatkan fakta bahwa ternyata selama ini Night crow telah membelot terhadap kelompok Emperors unity, dan secara diam-diam dia ingin menghancurkan kelompok tersebut dari dalam, namun usahanya itu sangatlah sulit untuk dilakukan. Selama ini Night crow selalu berusaha untuk memecah belah mereka, misalnya Hebi dan Gold one, juga Grim claw dan Gold one, Karena jika seluruh anggota Emperors unity bersatu, maka tamatlah riwayat Negeri Azhuloth ini.

   Tetapi, dengan seiring berjalannya waktu. Perlahan namun pasti satu persatu anggota Emperors unity kini berhasil dikalahkan, berkat Aksi dari Dragon yang secara nekad menantang mereka. Stellan flaur adalah anggota Emperors unity yang pertama ditumbangkan, dan sekarang giliran Grim claw yang berhasil ditumbangkan oleh Dragon, dengan bantuan dari teman-temannya termasuk Night crow, mereka semua bekerjasama Bertarung melawan Kelompok Grim claw secara habis-habisan.






Grim claw telah dikalahkan.


   Tak lama setelah mereka berdua berhasil mengalahkan Grim claw, tiba-tiba saja Gold one datang ke tempat pertempuran tersebut lewat sebuah portal. Disana Gold one melihat pemandangan yang cukup mengejutkan baginya,  tampak markas Grim claw telah porak poranda ditambah dengan Grim claw yang sudah tewas, dengan Night crow dan Dragon yang tampak sedang berdiri sambil menggenggam pedang yang berlumuran darah.

   Maka seketika itu juga, Gold one langsung melakukan tindakan penyerangan terhadap Night crow dan Dragon, bahkan Gold one juga memutuskan untuk membunuh Dragon.

   Namun, karena Dragon merupakan orang yang terpilih (Oleh kalung Ghistory). Maka Night crow segera mencegah tindakan Gold one tersebut, dengan cara mengaku kepada Gold one bahwa dirinya mengetahui dimana keberadaan bola Aporion, agar dia bisa membujuk Gold one supaya tidak membunuh Dragon. Night crow bersedia ikut dengan Gold one tanpa perlawanan asalkan Gold one mau membiarkan Dragon hidup, lalu setelah itu Gold one pun menyetujuinya, kemudian mereka berdua pergi dari sana, sehingga Dragon terpaksa harus berpisah lagi dengan Night crow.

   Night crow tidak mau membiarkan Dragon mati, karena hanya Dragon lah satu-satunya orang yang bisa dijadikan harapan untuk menandingi Darkros serta kekuatan bola Aporionnya. Sebab Dragon memiliki jiwa seorang petarung dan dia juga adalah orang yang dapat menggunakan kekuatan kalung Ghistory.

   Walau bagaimanapun juga, cepat atau lambat para anggota Emperors unity yang tersisa pasti akan bisa menemukan bola Aporion dan membebaskan Darkros yang tersegel di dalamnya, tak peduli walau berapa lama pun waktu yang mereka butuhkan, karena mereka itu abadi.

   Menjadi tugas Night crow untuk mencegah hal itu terjadi, sedangkan tugas Dragon adalah bersiap jika saja hal itu sampai terjadi.

   Singkat cerita, Dragon yang telah ditinggalkan oleh Night crow, merasa teramat sangat kecewa sekaligus khawatir terhadap Night crow. Oleh karena itu dia memutuskan untuk segera pergi ke Kerajaan Gold one dan berniat untuk menyelamatkan Night crow dari sana.

   Namun sebelum itu, dia sempat membuka sebuah gulungan yang diberikan oleh Night crow padanya. Dan secara mengejutkan, gulungan tersebut lalu membawa jiwa Dragon masuk ke dunia yang berada di dalamnya, yakni suatu dunia langit tak berujung dengan banyaknya pulau-pulau mengapung yang dikelilingi awan, dan rupanya tempat tersebut juga dihuni oleh seekor Naga perkasa.




   Naga tersebut dulunya mengabdi pada sang Kesatria naga (Guru Dragon). Namun kini setelah meninggalnya guru Dragon, maka Naga tersebut memutuskan untuk menjadikan Dragon sebagai majikan barunya, dengan cara mengetesnya terlebih dahulu.




   Sementara itu di dunia luar. Rupanya Rizu yang mengemban tugas rahasia dari Raja Velodrian untuk pergi menyelamatkan Tuan Putri, akhirnya berhasil datang dan menemukan tempat dimana Putri Reina berada, lalu setelah sempat mengalami sedikit perdebatan dengan Gill, sampai-sampai mereka berdua bertarung, akhirnya Rizu bisa bertemu dengan Putri Reina yang sedang berusaha untuk membangunkan Dragon.

   Setelah Dragon berhasil menyelesaikan tes dari sang Naga, maka jiwa Dragon langsung kembali kepada raganya, dan diapun mulai siuman kembali. Walau sempat membuat orang-orang di sekitarnya menjadi khawatir, tapi tanpa perasaan bersalah Dragon malah membuat mereka terkejut lagi, ketika dia mulai membuka kembali gulungan yang ada di tangannya, lalu mengeluarkan seekor Naga raksasa dari dalam gulungan tersebut, yang langsung terbang meliuk-liuk di atas udara.







   Sebelum Night crow pergi, dia memberikan sesuatu kepada Dragon, yakni sebuah gulungan peninggalan sang Kesatria naga. Dan keesokan harinya, singkat cerita Dragon telah membuka gulungan itu lalu dia masuk ke sebuah dunia Roh. Disana Dragon diuji oleh seekor naga asli bernama Zaryu, dan setelah Dragon berhasil menyelesaikan ujian tersebut, maka secara Resmi Dragon menjadi majikan baru dari Naga Zaryu.

   Lalu setelah Dragon kembali ke dunia nyata, Dia langsung mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan perjalanan menuju ke Kerajaan Gold one, supaya dia bisa menyelamatkan Night crow disana. Lalu tanpa diminta, Gill, Glauss dan Tatsui segera mendekat ke arah Dragon untuk ikut bersamanya dalam misi tersebut.

   Sedangkan bagi Putri Reina, Dragon mengutarakan permintaan maafnya karena dia tidak bisa mengantarkan Putri Reina ke Kerajaan Nexus, namun Putri nampaknya memaklumi hal tersebut, dan dia pasti akan menceritakan kepada ayahnya mengenai segala hal yang sudah terjadi di tempat itu serta segala tindakan yang sudah Dragon dan kawan-kawannya lakukan untuk menyelamatkan nyawanya dari cengkraman Grim claw.

   Dragon yang bersyukur karena Rizu bisa hadir disana, meminta kepada Rizu untuk mengantarkan Putri Reina dengan selamat,  dia juga meminta pada Rizu untuk menuntaskan masalah Seputar tempat-tempat penelitian Hybrid milik Grim claw, yang tersebar di berbagai wilayah di Negeri Azhuloth. Dragon mempercayakan tentang penghancuran tempat-tempat tersebut kepada Rizu, dan Rizu dengan senang hati bersedia untuk melakukannya, dia akan mengusut tuntas Masalah tersebut.

   Lalu setelah mereka semua saling berpamitan, akhirnya Dragon, Gill, Glauss dan Tatsui berangkat dan pergi meninggalkan Putri Reina beserta rombongannya. Dragon dan kawan-kawan kini telah terbang melintasi angkasa bersama naga Zaryu untuk melanjutkan perjalanannya menuju ke Kerajaan Gold one, dan tujuan mereka kesana adalah untuk menyelamatkan Night crow.



   Dalam perjalanan tersebut, sesekali Dragon mengajak sang Naga berbicara.

   “Oh iya, Zaryu ... Apakah kau mengenal Mellinda?"

   "Hmm, entahlah. Aku sudah lama berada di dalam perkamen itu, sehingga sudah banyak hal yang kulupakan."

   "Benarkah kau tidak mengenaliku?? Hiks hiks... Aku jadi sedih." Sahut Mellinda.

   "Ooh suara wanita itu, aku mengingatmu. Kau adalah salah satu Kesatria yang dulu ikut berjuang bersama sang Kesatria naga ... Namun kenapa kini sosokmu tidak bisa kurasakan?" Tanya Zaryu.

   "Itu karena Wujudku sekarang adalah sebuah lempengan emas." Jawab Mellinda. 

   "Bagaimana bisa?"

   "Ceritanya panjang. Aku dibuat begini oleh Pandora."

   "Hmm, salah satu anggota Emperors unity itu ya ... Mereka memang menyusahkan. Bahkan dulu aku juga dibuat terluka parah Oleh Gold one, sehingga sang Kesatria naga jadi tidak bisa memanggil diriku untuk waktu yang lama."

   "Hmm, Gold one bisa melukaimu? Memangnya dia sekuat apa?" Tanya Gill.

   "Dia bisa menciptakan berbagai hal dari emas, dan dia bahkan bisa menciptakan patung emas raksasa yang memiliki serangan dahsyat." Jawab naga Zaryu.

   Lalu Dragon berbicara, "Hmm, bahkan dalam wujud manusianya saja, dia bisa membuat aku dan Night crow kewalahan."

   “Itu karena kondisi kalian sedang kurang baik dan kelelahan." Ucap Tatsui.

  "Ya, benar." Glauss membenarkan.

   Beberapa saat kemudian Gill mulai mengajukan pertanyaan yang cukup serius terhadap Dragon, yaitu pertanyaan mengenai tujuan sebenarnya yang  ingin Dragon lakukan di Kerajaan Gold one nanti.

   “Dragon, sebenarnya ada 3 alasan mengenai perjalanan kita yang selanjutnya ini … Iya kan?” Tanya Gill.

   “Ya, kirasa begitu.” Jawab Dragon secara singkat.

   “Alasan apa saja itu?” Tanya Glauss.

   Lalu Gill mewakili Dragon untuk menjelaskan tentang hal tersebut, “Alasan yang pertama ialah tentu saja untuk menyelamatkan Night crow, karena dia adalah sahabat dari guru Dragon … Lalu Alasan yang kedua adalah, untuk merebut kembali kalung Ghistory dari tangan Gold one ... Sedangkan alasan yang ketiga adalah, untuk membalas dendam Kematian guru Dragon terhadap Gold one.”

   "Hmm, iya juga." Ucap Mellinda.

   “Melawan Gold one ya.” Ucap Glauss sambil merasa ragu.

   “Benar juga sih, jika kita ingin merebut kembali kalung Ghistory, maka mau tidak mau kita pasti harus melawan Gold one, Belum lagi para Kesatria miliknya yang berjumlah tak sedikit … Serta para Prajurit Kerajaannya yang berjumlah ribuan orang.” Kata Tatsui.

   “Untuk melakukan hal itu kita tidak boleh gegabah teman-teman, kita harus memikirkan suatu rencana, dan mungkin kita akan saling berpencar disana untuk berbagi tugas antara misi penyelamatan dan misi merebut kalung Ghistory." Ucap Dragon."

   “Tumben sekarang kau lebih bersikap tenang dalam merencanakan sesuatu … Biasanya kau selalu terburu-buru.” Ujar Melinda terhadap Dragon.

   “Hehe, I- itu karena aku teringat dengan apa yang Putri Reina katakan, bahwa melawan Gold one sama saja seperti melawan sebuah Kerajaan."

   "Dan jangan lupakan bahwa di Kerajaan itu juga ada banyak orang yang tidak bersalah, maka jangan sampai kita menciptakan keributan yang dapat mencelakakan para penduduk.” Ucap Tatsui.

   “Hmm, ya, kau benar.” Sahut Dragon.

   "Hehe ... Ketika Dragon mencuri kalung Ghistory di Istana Nexus, bukankah waktu itu dia juga menimbulkan keributan??" Tanya Glauss dengan nada bercanda.

   "Hal itu sudah berlalu."

   "Hehhe... Maka dari itu, aku tidak mau hal tersebut sampai terulang Lagi. Ngomong-ngomong, yang sedang kita bicarakan ini adalah Kerajaan Gold one Yang berbeda dari Kerajaan Nexus, maka dari itu kita tidak tahu hal apa yang akan diperbuat oleh penduduknya jika mereka Melihat kita melawan pasukan Gold one."

  "Iya, Jadi apakah itu artinya kita harus masuk secara sembunyi-sembunyi?" Ucap Glauss.

   “Huuh, jadi kita akan masuk secara sembunyi-sembunyi? Kukira kita akan langsung menerobos masuk ke dalam Istananya … Lagipula sekarang kita kan memiliki seekor Naga asli.” Sahut Gill.

   Kemudian Glauss berkata. “Hey, aku juga adalah naga asli.”

   " Bukan, kau adalah Raja Kadal Balyztic.” Ucap Gill.

   Lalu seketika itu juga, Glauss langsung merasa bangga sambil berkata, “Ehm … I-iya, kau benar. Sekarang panggilah aku si Raja kadal.”

   “Panggilan macam apa itu?” Kata Dragon.

   “Hahahaha …” Semuanya tertawa, kemudian mereka pun melanjutkan perbincangan ringannya di sepanjang perjalanan tersebut di atas punggung sang naga Zaryu, sambil lanjut membuat rencana terbaik untuk beraksi di Kerajaan Gold one nanti.  

   Hari sudah mulai sore, sementara itu di tempat lain atau lebih tepatnya di sebuah Penjara yang terletak dalam wilayah Ibukota Kerajaan Gold one, sang Raja terlihat sedang berjalan menyusuri lorong di bangunan penjara tersebut, hingga akhirnya dia memasuki sebuah ruangan yang tertutup pintu besi. Ruangan tersebut sangatlah gelap juga lembab, dan hanya disinari oleh satu jendela kecil yang terdapat di bagian atas dindingnya, tepat di bawah jendela tersebut ada seorang pria yang tengah dalam keadaan kaki bersujud, sedangkan kedua tangannya dirantai dengan arah saling berlawanan. Pria itu terlihat lusuh dengan banyaknya luka bekas pukulan dan siksaan benda tumpul pada tubuhnya, sepertinya dia baru saja mengalami proses interogasi yang sangat berat dan keras.


Night crow di didalam ruangan penjara milik Gold one.


   Pria tersebut tak lain tak bukan adalah Night crow, yang seluruh perlengkapan tempurnya sudah dicopot dan disita, termasuk seruling Elgor, yang dia selamatkan dari reruntuhan bangunan markas Grim claw kemarin.

   Kini Night crow tampak sedang terkulai lemas tak berdaya, sepertinya semenjak dia datang bersama Gold one ke tempat itu, dia langsung mendapat perlakuan buruk dari Gold one, yang merasa sangat murka atas pengkhianatan yang sudah dilakukan oleh Night crow terhadap kelompok Emperors unity.

   Sekarang, Saat Gold one memasuki ruangan tempat Night crow sedang berada, Gold one sempat menyapa, kemudian dia lanjut berbicara.

   “Hmm, aku sudah selesai beristirahat, sekarang mari kita lanjutkan … Harus kuakui, aku sedikit menyesal karena telah percaya, bahwa kau memang mengetahui tentang keberadaan bola Aporion, tapi mungkin kau yang akan lebih menyesal, karena telah mengatakan kebohongan itu kepadaku … Mengapa kau mau melakukan hal itu hanya demi melindungi nyawa seorang bocah ingusan?” Tanya Gold one.

   “Dia bukanlah bocah ingusan … Semenjak dia lahir, takdir yang besar sudah menunggunya. Walaupun aku tidak memberitahukan tentang lokasi bola Aporion kepadamu, suatu saat nanti kau pasti akan bisa menemukannya, dengan cara apapun … Namun, keberadaan anak itu sangatlah penting. Karena hanya dia seorang saja yang dapat menandingi kekuatan dari Darkros dan bola Aporion.” Ucap Night crow.

   “Hooh, sekarang kau bahkan berani menyebut majikan kita dengan hanya namanya saja, kau ini sudah benar-benar keterlaluan … Walaupun Dragon merupakan pemilik sejati kalung Ghistory sekaligus murid dari sang Kesatria naga, namun tetap saja nyawanya tidak berharga bagiku. Karena jika aku membunuhnya, maka kalung Ghistory akan mencari pemilik baru, dan aku hanya tinggal menunggunya sampai kapanpun, bersama dengan harta berlimpah yang kumiliki … Tadi aku sempat kembali ke markas Grim claw, tapi sayangnya aku terlambat, karena sekarang, Dragon dan teman-temannya sudah tidak ada di tempat itu. Mereka semua sudah pergi.”

   Lalu Night crow berbicara dalam benaknya. (“Syukurlah, Dragon telah berhasil pergi dari sana … Dengan begitu dia bisa selamat dari cengkraman Gold one.”)

   “Tapi tak apa … Aku bisa mengurus hal itu lain kali. Untuk sekarang aku akan fokus dulu Terhadapmu.” Ucap Gold one.

   Kemudian Gold one melanjutkan perkataannya. “Dosamu sudah terlalu Berat, pertama kau sudah berkawan dengan sang Kesatria naga tanpa sepengetahuanku, lalu kau sudah menghasut Flaur serta membimbing anak yang bernama Dragon itu supaya bisa mengalahkan Flaur.”

   “Hmm.” Night crow sedikit tersenyum.

   “Kau pikir aku tidak tahu?? … Kau telah mencuri seruling Elgor dari Heatless sejak jauh-jauh hari. Dengan seruling itu, kau dapat mengendalikan hewan apapun sesuka hatimu. Lalu kau menggunakan seruling itu untuk membuat Ular gurun zuci menyerang Dragon serta mengalah terhadap Dragon, sehingga Dragon bisa mendapatkan sisik dari ular itu untuk membayar biaya Turnamen di Kota Togu, yang mana selanjutnya dia juga berhasil memenangkan Turnamen tersebut, sementara para Kesatriaku (Azter dan Ajora) harus tersisih ... Itu semua karena ulahmu!!” Ujar Gold one.














   “Ya, tapi setelah itu, dia sendirilah yang menentukan takdirnya … Dia berhasil mendapatkan kalung Ghistory, lalu lolos dari pengejaran para Kesatria Nexus, dan bahkan berhasil mengalahkan Flaur, yang ternyata adalah teman masa kecilnya sendiri … Hingga akhirnya, takdir membawa Dragon untuk bertarung melawan Grim claw bersama denganku … Lalu ketika kau akan membunuhnya, sudah menjadi kewajibanku untuk menjauhkanmu darinya, karena walau bagaimanapun juga, dia adalah murid dari sahabatku, yang memiliki takdir besar di masa depannya.” Ucap Night crow.

   “Sudah cukup dengan omong kosongmu … Sekarang, bersiaplah, ada seseorang yang sangat ingin bertemu denganmu. Yakni orang yang serulingnya sudah kau curi.” Ucap Gold one.

   Lalu Night crow sempat merasa terkejut ketika Gold one mengatakan hal tersebut. Dan Beberapa saat kemudian, datanglah seseorang yang membuka pintu dan masuk ke ruangan itu, sambil memegang seruling Elgor di tangannya.


Heatless datang untuk menjumpai Night crow.


   Orang itu tak lain tak bukan adalah Heatless, salah satu anggota dari kelompok Emperors unity yang memiliki julukan sang Iblis api (karena dia mampu memunculkan dan memberikan serangan api yang sangat dahsyat dari tangannya). Dahulu, kedua tangannya pernah dipotong oleh sang Kesatria naga, tapi sepertinya sekarang dia sudah memiliki tangan pengganti, yang terbuat dari bebatuan magma.

  Ketika memasuki ruangan tempat Night crow ditahan, Heatless berkata.

   “Hai hai haai Night crow.” Sapa Heatless sambil memutar-mutar seruling Elgor di tangannya.

   “Heatless.” Ucap Night crow sambil melotot, karena dia merasa terkejut atas kedatangannya.

   “Terakhir kita jumpa, itu sudah lama sekali iya kan? Waktu itu kau datang ke tempatku di gunung merapi Hellix untuk bertamu … Namun tak kusangka, ada maksud tersembunyi dari kunjunganmu tersebut. Aku tidak menyadari hilangnya benda berharga milikku ini."

   "Bukankah kau jarang menggunakan benda itu?"

   "Jadi kau memanfaatkan Kelengahanku untuk mencuri benda ini dariku? Kau tahu bahwa Phoenix peliharaanku hanya bisa dibangunkan setiap 2 tahun sekali, maka dari itu aku jarang memeriksa tempat penyimpanan seruling Elgor.”

   “Aku tidak mencurinya, aku hanya meminjam.” Ucap Night crow dengan raut wajah datar.

   “Kau meminjam tanpa bilang-bilang!” Ujar Heatless.

   “Memangnya kenapa? Lagipula waktu itu kau tidak menghiraukan kedatanganku … Kau selalu tidur dan malas-malasan di kolam magma milikmu.” Kata Night crow.

   “Aku tidak menerima alasanmu itu … Pencuri tetaplah pencuri, tak hanya itu, bahkan kau juga berkhianat terhadap kelompok Emperors unity. Tak bisa dipungkiri lagi, Oleh karena itu kau harus dihukum mati!!” Ujar Heatless sambil menengok ke arah Gold one.

   Lalu Gold one menanggapi hal tersebut dengan berkata. “Ya ya, tentu saja Heat. Dia sudah pasti akan dihukum mati di Kerajaanku ini, tepat dihadapan semua orang … Pada awalnya dia dan Grim claw memang sudah memiliki tujuan untuk berkhianat, mereka berencana untuk membunuhku dengan cara menyuruh Phoenix milikmu, sehingga hal itu membuatku murka … Tapi karena Grim claw sudah mati, itu artinya semua masalah akan dilimpahkan kepada Night crow. Selain berani menentangku, bahkan dia juga berani mengkhianati kelompok Emperors unity dan Tuan Darkros … Dia itu sudah tidak pantas untuk hidup!" Ujar Gold one.

   “Benar sekali … Aku sangat berduka atas kepergian Grim claw, Tapi lain halnya dengan Night crow. Aku akan sangat senang jika dia mati.” Ucap Heatless sambil menatap tajam Night crow.

   “Hmm, dari dulu kalian memang tidak pernah menyukaiku … Bunuhlah aku, lalu lanjutkan pencarian kalian terhadap bola Aporion. Namun ingatlah bahwa Dragon pasti bisa mengalahkan kalian semua. Aku menaruh harapan yang sangat besar terhadapnya.” Ucap Night crow sambil menyeringai.

   “Dragon??” Heatless bertanya-tanya.

   “Akan kujelaskan tentang anak itu nanti … Sekarang ayo kita ke Istana ku.” Ajak Gold one kepada Heatless.

   “Tunggu dulu … Aku ingin membuat perhitungan kepada Night crow sebentar.” Ucap Heatless sambil berjalan mendekati mantan temannya itu.


Heatless tinju perut Night crow dengan keras.


   “BAAAKK !!!”

   Heatless melayangkan sebuah pukulan api yang sangat keras terhadap perut Night crow, sampai-sampai Night crow memuntahkan darah dan merasa sakit yang teramat sangat. Kemudian Heatless segera berbalik dan berjalan bersama Gold one untuk Pergi keluar dari ruangan tersebut, Akhirnya mereka berdua meninggalkan Night crow yang terbujur kaku sambil meringis kesakitan disana seorang diri.

   "Hmm, Jurus pengerasan tubuhnya semakin kuat saja ... Jika orang biasa, pasti akan langsung mati." Kata Heatless sambil tersenyum.

   Lalu sambil berjalan melewati para Prajurit penjaga yang berbaris di lorong penjara, Gold one dan Heatless sempat berbincang.

   “Jadi, Anggota kelompok Emperors unity yang tersisa kini hanya tinggal kita berdua, Hebi dan Merliana saja?” Tanya Heatless.

   “Ya, kurasa begitu … Tapi aku masih perlu memastikan sesuatu.” Jawab Gold one.

   “Apa itu?” Heatless bertanya lagi.

   “Alasanku memanggilmu kesini bukan hanya untuk memberitahumu tentang Night crow dan menyerahkan seruling Elgor padamu.”

   “Lalu untuk apalagi?”

   “Aku ingin kau pergi menemui Merliana, dan mencari tahu tentang bola Aporion darinya.” Suruh Gold one.

   “A- apakah kau mencurigai Merliana?” Tanya Heatless dengan perasaan ragu.

   “Itu karena Merliana memiliki hubungan yamg dekat dengan Night crow, sehingga Aku hanya ingin memastikannya ... Jangan lupakan tujuan hidup kita. Yakni demi membangkitkan Tuan Darkros dan menguasai Negeri Azhuloth bersamanya, jangan sampai keyakinanmu pudar, seperti halnya yang terjadi terhadap Night crow.”

   “Jadi tugasku sekarang adalah, memastikan bahwa keyakinan Merliana tidak pudar seperti Night crow?”

   "Benar sekali.” Ucap Gold one.

   Kemudian, Heatless sempat terdiam sejenak sambil tetap berjalan, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu. Namun beberapa saat kemudian dia segera menjawab.

   “Hmm … Baiklah, akan kulaksanakan Perintahmu. Aku akan berangkat besok, dan memulai pencarianku terhadap Merliana … Dia itu sangat sulit untuk ditemukan, karena dia selalu berpindah-pindah tempat tinggal, sama seperti Night crow.” Ucap Heatless yang menyetujui tugas dari Gold one.

   “Aku serahkan urusan itu padamu.” Kata Gold one.

   “Ya, semoga beruntung dengan rencana eksekusimu terhadap Night crow.” Ucap Heatless sambil tersenyum.

   “Tenang saja, Tak lama lagi nama Night crow hanya akan tinggal sejarah.” Ucap Gold one sambil terus berjalan dan menatap ke depan.

   Kemudian Heatless kembali bertanya. “Oh iya, ngomong-ngomong … Kau tahu apa saja yang bisa Night crow perbuat kan? Lalu kenapa kau malah menyiapkan penjagaan yang minim di penjara ini?” Tanya Heatless.

   “Minim apanya? … Aku menempatkan sekitar 200 orang Prajurit untuk berjaga di sepanjang lorong serta diluar bangunan penjara. Tak hanya itu, aku bahkan menempatkan salah satu Kesatria elitku untuk berjaga disini.” Ujar Gold one.

   “Oh ya?? … Bukankah kau memiliki Tiga orang Kesatria elit. Yaitu Raygan, Batro, dan Slasher … Siapa yang kau tempatkan disini?”

   “Batro … Si manusia meriam.” Jawab Gold one sambil berhenti berjalan, begitu juga dengan Heatless. Karena di hadapan mereka ada seseorang yang sedang berdiri menghalangi pintu, dan orang tersebut tak lain tak bukan adalah Batro. Yang ditugaskan oleh Gold one untuk mencegah Night crow meloloskan diri dari penjara dengan keamanan tingkat tinggi itu.


Batro, si manusia meriam. Salah satu Kesatria elit milik Gold one, yang dulunya mengabdi pada Raja Distra.


   Saat ini Dragon dan teman-temannya sedang menuju ke Kerajaan Gold one untuk menyelamatkan Night crow, mereka melakukan perjalanan dengan menaiki seekor Naga terbang bernama Jaryuu, yang keluar lewat sebuah gulungan perkamen. Sebentar lagi Dragon beserta teman-temannya tersebut akan segera sampai untuk menjalankan misinya disana.

   Namun di lain pihak, Gold one sudah merencanakan hukuman eksekusi mati bagi Night crow yang akan dilakukan di hadapan seluruh penduduknya. Dia juga secara pribadi memberi tugas kepada Heatless untuk menemui Merliana dan memastikan bahwa dia tidak berkhianat seperti halnya Night crow. Saat ini takdir Night crow benar-benar sudah berada diujung tanduk, namun tanpa dia ketahui, bantuan akan segera datang kepadanya. Akankah Night crow bisa selamat dari hukuman eksekusi mati? Ataukah Dragon akan berhasil datang tepat waktu untuk menyelamatkan Night crow? Dan berhasil merebut kembali kalung Ghistory dari tangan Gold one. Ikuti terus kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 54



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 52


No comments:

Post a Comment