Chapter 52 : The Dragon scroll
![]() |
Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 52 |
Dikisahkan sebelumnya, Night crow yang ternyata adalah teman dari sang Kesatria naga (Guru Dragon). Memutuskan untuk membongkar jati dirinya dihadapan Grim claw, sehingga terjadilah kerjasama antara Night crow dan Dragon untuk bersatu melawan Grim claw, yang sangat ingin membunuh mereka berdua.
Pertarungan mereka berlangsung secara sengit dan besar-besaran, sampai-sampai seluruh bangunan markas Grim claw hancur porak poranda, hingga rata dengan tanah. Untungnya sebelum bangunan itu hancur, Night crow sempat memindahkan semua orang yang ada di dalamnya, jauh ke tempat yang lebih aman, termasuk teman-teman Dragon, juga tentunya Putri Reina.
Pertarungan melawan Grim claw juga berlangsung cukup sulit, karena dengan kekuatan angin dahsyat yang dimiliki oleh Grim claw, menjadikannya lawan yang tangguh bagi Dragon, walaupun Dragon mendapat bantuan dari Night crow. Hal itu dikarenakan Night crow dan Dragon tidak bisa terbang, juga dikarenakan tebasan-tebasan api dari Dragon dapat ditangkis dengan mudah oleh Grim claw.
Oleh sebab itu, Night crow segera memberitahu Dragon tentang sebuah rahasia, yakni sebenarnya semenjak Dragon tinggal dengan sang Kesatria naga, aliran energi di dalam tubuhnya telah disumbat. Dengan tujuan supaya kekuatan fisik Dragon menjadi lebih kuat.
Namun sampai saat ini, sumbatan aliran energi tersebut belum sempat dibuka karena sang Kesatria naga sudah tiada. Oleh karena itu, jika saat ini Night crow membuka kembali saraf aliran energi dalam tubuh Dragon, maka sejumlah energi yang melimpah dapat mengalir ke sekujur tubuh Dragon, sehingga membuat tubuh Dragon menjadi lebih kuat secara drastis.
Dengan meningkatnya kekuatan Dragon tersebut, maka Dragon jadi bisa menghalau seluruh serangan angin yang dikirim oleh Grim claw terhadapnya, karena Kekuatan angin milik Grim claw sudah tidak mempan lagi untuk memadamkan api dari pedang Blazing magma, saking kuatnya kekuatan yang dimiliki oleh Dragon sekarang. Bahkan Dragon juga bisa mendaratkan tebasan api yang sangat dahsyat terhadap sayap Grim claw.
Setelah Grim claw jatuh ke tanah, maka Night crow segera menyerangnya habis-habisan, lalu ditambah dengan serangan dari Dragon, maka Grim claw benar-benar tak berkutik dalam menghadapi mereka berdua. Hingga akhirnya, Grim claw yang kalap mulai menyerang secara sembrono, lalu hal itulah yang menyebabkan dirinya harus mati di tangan Dragon dan Night crow, dengan tebasan mematikan dari pedang mereka masing-masing.
Tepat setelah pertarungan itu selesai, Night crow dan Dragon saling berbincang, dan Night crow juga sempat memberikan suatu benda kepada Dragon, yakni sebuah perkamen yang diwariskan oleh sang Kesatria naga untuk Dragon melalui Night crow sebagai perantaranya, karena sang Kesatria naga telah terlanjur tiada.
Belum sempat mereka menghela nafas lega, tiba-tiba saja datang seseorang yang lebih berbahaya dari Grim claw, yakni sang pemimpin dari kelompok Emperors unity, bernama Gold one.
Kedatangannya disana sebenarnya hanya untuk menanyai Grim claw seputar pertemuan serta perselisihan antara anak buah mereka, namun rupanya yang dia temui malah kehancuran dari markas Grim claw, dan kematian Grim claw yang disebabkan oleh Night crow beserta Dragon (Yang masih belum dia kenal) disana. Oleh karena itu Gold one langsung menyimpulkan bahwa Night crow telah berkhianat. Dan tanpa basa-basi dia segera menghajar Night crow dan Dragon saat itu juga.
Tak hanya itu saja, setelah tahu bahwa Dragon adalah murid dari sang Kesatria naga. Maka Gold one juga langsung memberikan sebuah pengakuan, bahwa ternyata dirinyalah sudah membunuh sang Kesatria naga (Guru Deagon). Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang bola Aporion, namun pertarungan yang terjadi antara mereka berdua berakhir dengan terbunuhnya sang Kesatria naga, pada waktu itu.
Kebenaran tersebut membuat Dragon sangat murka, namun dia dan Night crow tidak bisa melakukan perlawanan yang berarti bagi Gold one, karena Gold one begitu tangguh, ditambah mereka juga sudah kelelahan, sehingga akhirnya mereka berdua harus tumbang akibat dihajar habis-habisan oleh Gold one. Setelah itu Gold one mulai memutuskan untuk membunuh Dragon disana.
Namun tindakan Gold one untuk membunuh Dragon itu, berhasil dihentikan oleh Night crow, yang meminta pada Gold one supaya mengampuni nyawa Dragon, dan sebagai gantinya Night crow akan ikut bersama Gold one ke Kerajaannya, tanpa perlawanan. Gold one tampaknya tertarik dengan penawaran dari Night crow tersebut, dikarenakan Night crow juga mengaku bahwa dirinya tahu dimana keberadaan bola Aporion.
Maka setelah itu, Gold one melepaskan kakinya dari kepala Dragon, dan mulai pergi memasuki portal sambil diikuti oleh Night crow di belakangnya, untuk kembali menuju ke Kerajaan miliknya, yakni Kerajaan emas (Yang dulunya Kerajaan Distra). Sebelum Night crow pergi, dia menatap Dragon sambil tersenyum, hal itu menyiratkan bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan mereka yang terakhir kalinya.
Dragon yang merasa kesal karena tidak bisa menghentikan Night crow pergi bersama Gold one, berteriak sejadi-jadinya, dan akhirnya dia pingsan tak sadarkan diri dikarenakan sudah kehabisan banyak tenaga. Lalu waktu pun berlalu dari yang tadinya malam hari, hingga matahari mulai terbit.
Setelah beberapa lama kemudian, di tempat aman yang sedikit jauh dari puing-puing markas Grim claw, Dragon mulai siuman dan membuka matanya, hal yang pertama kali dia lihat adalah langit biru yang dihiasi oleh awan. Sepertinya hari sudah mulai siang, dan Dragon sudah mendapatkan penanganan atas luka-lukanya, sehingga kini kondisi tubuhnya mulai membaik walaupun masih dibalut oleh perban.
Saat ini Dragon sedang terbaring di atas kain beralaskan rumput, dengan Putri Reina yang berada disampingnya, Putri sedang menjaga sambil menunggunya siuman, sedangkan para penduduk Kerajaan Nexus lain, yang sebelumnya menjadi tahanan di markas Grim claw, terlihat sedang memeriksa di sekitar hutan dekat bangunan markas Grim claw yang telah roboh. Mereka mencoba untuk mencari makanan atau setidaknya barang yang dapat digunakan untuk perbekalan di perjalanan pulang nanti.
Glauss dan Tatsui juga sepertinya sudah bangun lebih awal dari Dragon, kini mereka terlihat sedang mengikat Byo, Scarp, dan Taiga, yang sebelumnya sudah mereka kalahkan ketika berlangsungnya penyerangan di markas Grim claw kemarin.
Sambil sedang diikat oleh Glauss, Taiga berbicara. “Glauss … Aku tahu betapa bencinya dirimu padaku. Tetapi, bolehkah aku mengajukan satu permintaan padamu?” Tanya Taiga.
Kemudian Glauss balik bertanya, “Permintaan apa?”
“Kumohon … Tentang jasad Tuan Grim claw, setidaknya berikanlah dia pemakaman yang layak.”
“Oh ya, haruskah? … Dulu, ketika para anak-anak objek percobaannya mati, apakah dia memakamkan mereka dengan layak?” Tanya Glauss dengan perasaan emosi.
Lalu Tatsui segera mengusap pundak Glauss untuk menenangkannya, sambil berkata. “Glauss … Sudahlah, Ayo kita makamkan semua orang yang gugur disini dengan layak, buktikanlah bahwa kita lebih baik dari mereka.” Ucap Tatsui.
Glauss sempat terdiam sejenak, kemudian dia berkata, “Hmm, baiklah.” Sambil mengangguk.
"Waahh."
"Te- terima kasih Glauss." Ucap Taiga, Byo, dan Scarp secara bersamaan.
"Maafkan aku Glauss, Aku tahu bahwa perbuatan yang telah aku lakukan kepadamu dan teman-temanmu tidak bisa dimaafkan. Tapi itu semua kulakukan karena insting bertahan hidup, walaupun memang perbuatanku itu tidak dapat dibenarkan ... Sekali lagi, aku minta maaf padamu." Ucap Taiga sambil Bersujud dalam keadaan terikat.
"Sejak dulu, kau selalu menjadi yang nomor satu, dan kau selalu mendapatkan segala hal yang kau inginkan. Sekarang, Aku harap kau bisa lebih banyak belajar dari rasa kehilangan ini ... Karena aku juga lebih banyak belajar dari rasa kehilangan yang dulu kualami, aku belajar bahwa aku harus menjadi lebih kuat demi melindungi teman-temanku, bukan demi mendapatkan kekuasaan." Jawab Glauss.
Semua orang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing disana, sedangkan sosok Gill tidak ada disana pada saat itu, karena sepertinya dia sedang berjalan mengelilingi area sekitar untuk memastikan bahwa tidak ada musuh yang sedang mengintai. Gill bertugas untuk berpatroli dengan penuh waspada, walaupun staminanya belum pulih seperti sedia kala.
Beralih ke Dragon, saat dirinya sudah siuman, Putri Reina tampak sangat senang dan merasa lega. Kemudian Putri segera memberikan Dragon minum dan bertanya soal kondisinya, karena Putri Reina masih merasa khawatir terhadap kondisi orang yang telah bertarung mati-matian melawan Grim claw itulah.
“Dragon, apakah tubuhmu masih terasa sakit? Jangan memaksakan diri untuk bangun, tetaplah berbaring.” Ucap Putri Reina.
“Aku baik-baik saja … Dimana Night crow? Apakah dia baik-baik saja?” Tanya Dragon dengan perasaan khawatir.
Lalu Putri sempat terdiam, sebelum menjawab. “… Dragon, apakah kau tidak ingat tentang apa yang terjadi kemarin?”
“Yang pertama kali kubayangkan ketika siuman hanyalah … Night crow.” Kata Dragon.
“Kemarin malam, setelah Night crow mengeluarkanku beserta semua orang dari penjara, Lalu dia membawa kami ke tempat yang aman. Dan setelah beberapa lama kemudian, aku bergegas kembali untuk melihat apa yang sedang terjadi pada kalian … Aku melihat berlangsungnya pertarungan kalian bertiga Dari jarak aman, pertarungan kalian sampai menyebabkan seluruh bangunan itu porak poranda, sehingga aku tidak berani untuk melihat lebih dekat ... Lalu saat pertarungan telah usai, kau dan Night crow sempat berbincang sejenak, sebelum akhirnya kalian kedatangan tamu yang sangat mengejutkan.”
Kemudian, seketika itu juga, Dragon langsung merasakan sakit di bagian kepalanya, sepertinya dia sudah mulai ingat tentang apa yang terjadi setelah dirinya dan Night crow berhasil mengalahkan Grim claw kemarin.
“Aaaagh!”
“Dragon? Apa yang terjadi?” Tanya Putri Reina sambil merasa khawatir.
“A- aku ingat, tentang kejadian kemarin … Gold one, Di- dia datang lalu membawa Night crow bersamanya.” Ucap Dragon.
“Ya, benar sekali.” Jawab Putri Reina.
“Night crow … Aku harus segera menyelamatkannya!” Ujar Dragon sambil berusaha untuk bangkit berdiri, tetapi dia masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
“Dragon, jangan memaksakan dirimu, kau masih belum pulih sepenuhnya. Kau masih harus beristirahat.”
“Ya Dragon, tubuhmu masih dalam masa pemulihan.” Ucap Melinda menambahkan.
“Tapi, Night crow. Dia adalah teman guruku … Kemarin, demi melindungi diriku, Night crow bilang bahwa dia tahu tentang keberadaan bola Aporion, sehingga Gold one mengurungkan niatnya untuk membawaku.”
“Mungkin, Hal itu adalah hal terbaik yang harus Night crow lakukan ... Gold one tidak membutuhkanmu sama sekali walaupun dirimu adalah sang pemilik sejati dari kalung Ghistory. Maka dari itu dia bisa membunuhmu sesuka hatinya, Karena dia hanya tinggal menunggu dan mencari lagi pengganti dirimu yang selanjutnya ... Oleh sebab itulah Night crow mengaku bahwa dia mengetahui tentang keberadaan bola Aporion, supaya dia bisa menyuruh Gold one untuk mengampuni nyawamu … Kau adalah sang pemilik sejati kalung Ghistory, kau adalah satu-satunya kunci yang bisa menandingi kekuatan bola Aporion dan Darkros, itulah alasan mengapa Night crow melindungimu.” Kata Putri Reina.
“Tapi … Jika Night crow melakukan hal itu, artinya dia jadi berada dalam bahaya.”
“Memang benar … Night crow telah melakukan sebuah pengorbanan besar bagi kita, juga memberikan waktu bagi kita untuk bergegas pergi dari sini.”
Kemudian Melinda menambahkan. “Ya, ada kemungkinan jika dia sudah selesai melakukan hal buruk terhadap Night crow, maka dia akan langsung mencarimu. Namun untungnya saat ini dia tidak tahu tentang posisi kita, sehingga dia tidak akan bisa berteleportasi kesini.” Ucap Melinda.
“Tidak ! … Aku tidak akan diam saja dan membiarkan Night crow dieksekusi, aku akan pergi menyelamatkannya, dan aku juga akan merebut kembali kalung Ghistory!” Kata Dragon dengan penyh tekad.
“Tunggu dulu Dragon, kau tidak bisa tiba-tiba datang kesana dan menantang Gold one, itu bunuh diri namanya!” Ujar Melinda.
“Ya benar, jika kau mau melawan Gold one, itu sama saja seperti kau melawan sebuah Kerajaan.” Ujar Putri Reina.
“Tentu saja aku tidak akan datang secara terang-terangan kesana, aku akan memasuki wilayah Kerajaan Gold one dengan cara menyelinap secara sembunyi-sembunyi.” Ujar Dragon.
Lalu Melinda kembali berbicara. “Sepertinya tekadmu yang awalnya ingin membalas dendam terhadap Night crow, kini telah berubah menjadi ingin menyelamatkan Night crow ya?"
“Ya, kurasa seperti itu ... Jika aku harus diam saja ketika seseorang telah mengorbankan dirinya demi diriku, maaf aku tidak bisa … Aku tidak akan membiarkan hal yang terjadi pada Kai, sampai terjadi kepada Night crow. Walau bagaimanapun juga, aku harus bisa menyelamatkannya!” Ucap Dragon.
“Hmm, kita baru saja bertemu, dan kau sudah memutuskan untuk pergi lagi?” Tanya Putri Reina.
“Maaf Tuan Putri … Aku selalu saja tidak bisa menepati janjiku terhadapmu.” Ucap Dragon.
“Tidak juga, kau sudah berhasil menepati janjimu … Jangka waktu dua minggu yang kuberikan padamu, masih belum habis, dan sekarang kau sudah bertemu denganku, walaupun kita tidak bertemu dalam keadaan yang baik. Tapi itu artinya sama saja kau telah menepati janjimu."
“Begitukah? … I- iya juga ya, A- aku tidak menyangka bahwa kita akan bertemu di tempat seperti ini, selama dua minggu ini banyak hal yang telah terjadi.” Kata Dragon.
“Ya … Aku juga tidak menyangka.” Jawab Putri Reina.
Wajah mereka berdua sama-sama Memerah dan tersipu malu.
“Oke, oke … Kembali ke rencana penyelamatan Night crow. Apakah kau mempunyai cara supaya bisa sampai ke Kerajaan Gold one dengan cepat?” Tanya Melinda kepada Dragon.
“Kita bisa mencari kendaraan di kota terdekat kan?” Dragon balik bertanya.
"Jarak Kerajaan Gold one sangat jauh dari sini ... Jika menggunakan kendaraan biasa, kau tidak akan sampai tepat waktu." Kata Putri Reina.
"Jarak Kerajaan Gold one sangat jauh dari sini ... Jika menggunakan kendaraan biasa, kau tidak akan sampai tepat waktu." Kata Putri Reina.
“Oh iya, bukankah sebelum berpisah, Night crow sempat memberikan sesuatu padamu?” Melinda bertanya lagi. (Sepertinya Melinda tahu kegunaan dari benda yang diberikan oleh Night crow itu, sebab dia pernah menjadi saksi ketika sang Kesatria naga menggunakannya 25 tahun yang lalu.)
“Oh benda itu … Ini dia." Kata Dragon sambil menunjukan gulungan perkamen berwarna merah yang sudah diserahkan kepadanya, lalu dia lanjut berbicara. "Katanya benda ini adalah warisan yang diberikan oleh guru kepadaku, namun karena dia terlanjur dibunuh oleh Gold one, maka dia menitipkannya pada Night crow. Tetapi aku masih belum tahu tentang fungsi dan kegunaannya?"
“Kalau begitu coba bukalah.” Kata Melinda menyuruh Dragon.
“Ba- baiklah kalau begitu.” Ucap Dragon, sambil membuka sedikit demi sedikit perkamen atau gulungan kertas berwarna merah itu.
Dragon dan Putri Reina benar-benar merasa penasaran dengan apa yang akan terjadi ketika gulungan kertas tersebut dibuka. Akankah Dragon mendapat senjata baru? Ataukah Dragon akan mendapatkan kekuatan baru? Begitulah pertanyaan yang berada di dalam benak mereka.
Lalu tiba-tiba saja mereka kaget, ketika perkamen tersebut telah terbuka sepenuhnya. Cahaya yang sangat menyilaukan mata langsung terpancar sehingga membuat Dragon serta yang lainnya langsung merasa kaget sambil menutup mata. Tetapi selanjutnya terjadilah hal yang mengejutkan, ketika cahaya dari perkamen mulai redup tiba-tiba saja tubuh Dragon tiba-tiba saja ambruk dan tak sadarkan diri.
“Dragon, Dragon bangun … Dragon! Apa yang terjadi Padamu? Dragon ,,, Sadarlah.” Ujar Melinda dan Putri Reina yang berusaha untuk membangunkan Dragon, tetapi tetap saja Dragon tak Bisa bangun.
Rupanya penyebab Dragon jadi tak sadarkan diri, adalah karena kini jiwanya sedang berpindah ke alam lain, atau lebih tepatnya, saat ini Dragon Berada di sebuah dunia yang terdapat di dalam perkamen. Dunia tersebut sangatlah luas, dan berupa hamparan langit kuning yang dihiasi oleh banyak awan sejauh mata memandang, dengan pulau-pulau yang mengapung dengan jarak berjauhan, di alam langit yang membentang luas tersebut.
Dragon tiba-tiba saja muncul disana dalam sekejap tanpa mengetahui hal apapun mengenai tempat itu, sehingga saat ini dia hanya bisa melongo sambil terheran-heran, Dragon juga merasa sangat kebingungan dengan hal mengejutkan yang baru saja terjadi, yaitu perpindahan secara ajaib.
Lalu ada suara yang mulai terdengar di telinga Dragon. Suara itu berkata, “Selamat datang.”
“Si- siapa kau?!!” Tanya Dragon sambil menoleh kesana kemari.
“Aku adalah mahluk yang menghuni tempat ini. Karena pemilikku yang sebelumnya telah meninggal, maka aku akan mengetes siapapun yang membuka perkamen ku selanjutnya, yaitu adalah kau … Lalu jika kau berhasil lulus dari semua tes yang kuberikan, maka kau bisa menjadi majikan ku yang selanjutnya.”
“A- apa maksudnya? Aku masih belum mengerti … Beritahu aku terlebih dahulu ,mengapa aku bisa berada disini?”
“Tenang saja, kau tidak benar-benar berpindah ke sini … Hanya jiwamu saja yang berada disini, sementara tubuhmu yang ada di dunia luar, saat ini hanya sedang tak sadarkan diri saja.”
“O- oh begitu … Lalu apa yang harus kulakukan disini?” Tanya Dragon.
“Aku punya 500 pertanyaan yang harus kau jawab. Kemudian kau harus bertarung melawanku.” Ucap suara itu.
“Apaaa?!!! Kegiatan itu pasti akan memakan waktu yang sangat lama … Aku tidak punya waktu sebanyak itu!” Ujar Dragon.
“Jangan khawatir nak, waktu disini berjalan secara berbeda di Dunia tempatmu berasal … Contohnya jika kau menghabiskan waktu berhari-hari disini, maka di duniamu, kau hanya seperti baru pingsan selama 5 menit saja.”
“Ooh, begitu … Baiklah! Tunjukan wujudmu." Suruh Dragon.
Lalu tiba-tiba saja, seekor naga asli datang di belakang Dragon. Mahluk itu memiliki tubuh yang panjang dan berwarna Hijau, dengan rambut Merah dan cakar tajam di dekat kepala serta buntutnya. Selain itu dia juga memiliki wajah yang menyeramkan namun terlihat tangguh. Naga asli itu dulunya adalah peliharaan milik sang Kesatria Naga. Namun karena sang Kesatria naga kini telah tiada, maka Dragon dibarapkan bisa menjadi majikannya yang baru. Dan jika Dragon bisa lulus dari ujian yang akan diberikan oleh naga asli tersebut. Maka suda dipastikan bahwa Dragon akan mewarisi julukan sang Kesatria naga yang selanjutnya.
"Uwaaaahhhh!!" Dragon melihatnya dengan tatapan takjub.
Lalu sang Naga berbicara. "Katakan siapa namamu?"
"Na- namaku, Dragon."
"Baiklah kalau begitu, Kau boleh memanggilku Zaryu. Sekarang apakah kau sudah siap?!" Tanya Sang Naga Zaryu.
"Aku siap!!" Ujar Dragon.
Lalu sang naga Zaryu berkata di dalam benaknya, (“Hmm, semangatnya sama seperti pemilikku yang sebelumnya.”)
Sementara itu di Dunia luar perkamen. Putri Reina dan Melinda masih berusaha untuk membangunkan Dragon.
Sedangkan di tempat lain yang tak jauh dari mereka, Gill tampak sedang berjalan mengelilingi area di sekitar bekas markas Grim claw, sambil memeriksa ke setiap pepohonan dan pojokan semak, karena siapa tahu saja Disana ada musuh.
Dan ternyata benar saja, dari kejauhan Gill melihat ada seseorang yang berjalan menghampiri dirinya, sosok orang itu Terlihat masih samar-samar baginya karena tertutupi oleh kabut, sehingga Gill tidak bisa mengenalinya sama sekali. Maka dari itu Gill segera menarik pedang H butcher miliknya sambil berjalan ke arah orang itu, sehingga mereka berdua jadi berjalan saling mendekati satu sama lain.
Gill berteriak kepada orang itu, “Hey, siapa kau? Apakah kau utusan dari Gold one?” Tanya Gill sambil tetap waspada.
“Utusan Gold one? … Aku tidak mengerti dengan apa yang kau ucapkan.” Jawab orang itu, yang ternyata adalah Rizu.
Namun Gill masih belum bisa melihat atau mengenali sosok Rizu dengan jelas, sedangkan sosok itu semakin lama semakin mendekat, sehingga Gill langsung saja mengambil tindakan tegas.
“Kau tidak akan kubiarkan mendekat lebih dari ini.” Ujar Gill sambil mempersiapkan serangan.
Lalu Rizu yang memperhatikan Gill dengan seksama, sepertinya mulai mengenali sosok Gill, dan dia berkata. “Bukankah kau adalah …”
Tetapi sebelum Rizu menyelesaikan kalimatnya, Gill terlanjur memberikan serangan berupa tebasan kuat terhadap Rizu, Gill menyeruakan tanah sampai berhamburan ke hadapan Rizu. Maka dari itu, Rizu bergegas melncat sambil menarik pedang Cross jade miliknya, tetapi tiba-tiba Gill juga melompat ke udara lalu berusaha untuk menebas tubuh Rizu, sehingga mereka pun terlibat adu pedang di atas udara.
Namun karena kekuatan dari pedang mereka berdua sama-sama kuat, maka saat saling melancarkan serangan pamungkas, keduanya terhempas secara bersamaan dan menjauh dari satu sama lain. Lalu setelah keduanya mendarat di permukaan tanah, dengan cepat keduanya kembali berlari dan saling berhadapan sambil melayangkan lagi tebasan-tebasan pedang terhadap satu sama lain.
Seketika itu juga, permukaan tanah di sekitar tempat mereka bertarung, langsung retak dan hancur bertebaran, karena saking kuatnya serangan pedang dari mereka berdua. Rizu tak menyangka bahwa lawan yang dihadapinya memiliki kekuatan tebasan sekuat itu, begitupun halnya dengan Gill, dia masih bertanya-tanya di dalam benaknya, (“Sebenarnya siapa orang ini?”)
Lalu Gill mulai menyelimuti tangannya dengan kekuatan monster Grood, sehingga kekuatannya Menjadi semakin meningkat. Dan hal itu menyebabkan lawannya jadi sedikit kewalahan dalam mengimbangi pertarungan pedang melawan Gill. Maka dari itu, Rizu yang awalnya hanya menggunakan 25% kekuatan Alam, mulai menjadi lebih serius dan menggunakan kemampuan pengendalian tanahnya secara penuh untuk menyerang Gill.
Gill benar-benar dibuat kerepotan oleh guncangan serta hantaman tanah yang terus bergerak disekitarnya. Bahkan tubuh Gill sempat tertimbun dan tertutup sepenuhnya oleh gundukan tanah. Tapi dengan kekuatan yang begitu besar, Gill dapat mengatasi hal tersebut dan terbebas dari timbunan tanah, lalu selanjutnya dia melayangkan lagi serangan-serangan pamungkasnya terhadap Rizu.
Disaat pertarungan itu tengah berlangsung semakin memanas, tiba-tiba saja mereka berdua dikagetkan oleh suara teriakan dari Tatsui.
"Gill !!! Hentikaan!!!”
Untungnya, Glauss dan Tatsui bergegas datang ke tempat kejadian setelah mendengarkan adanya suara pertarungan hebat dari kejauhan. Sontak saja hal itu membuat pertarungan antara Gill dan Rizu jadi terhenti seketika. Lalu mereka berdua mulai menengok dan mendengarkan Tatsui serta Glauss berbicara.
“Gill, di- dia itu adalah seorang Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus … Namanya adalah Kesatria Rizu.” Ujar Glauss kepada Gill.
"A- apa?" Gill terkejut.
Lalu dia melanjutkan perkataannya, “O- oh, kalau begitu … Maaf.” Ucap Gill, dengan ekspresi wajah datar.
Lalu tiba-tiba Glauss dan Tatsui menjitak kepala Gill sambil berkata.
“Jika mau menyerang orang, tanya dulu!”
"Aduuhhh."
Kemudian Rizu berkata. “Aah, tidak apa-apa, yang barusan itu menyenangkan … Oh iya, kemarin aku merasakan adanya pertarungan di tempat ini dari jarak 100 Kilometer, lalu aku berasumsi bahwa Dragon pasti berada disini? ... Apakah aku benar?” Tanya Rizu.
“I- iya, benar … Kami adalah teman-teman Dragon.” Jawab Tatsui.
“Waah, bahkan teman-temannya saja memiliki kekuatan yang hebat seperti ini … Oh iya, aku disini atas perintah rahasia dari Raja Velodrian, untuk menyelamatkan Putri Reina.” Ucap Rizu.
“Perintah rahasia?” Gill bertanya.
“Ya, karena para anggota petinggi Kerajaan tidak memperbolehkanku untuk pergi meninggalkan wilayah Kerajaan Nexus. Maka aku pergi secara diam-diam”
“Ooh begitu … Tapi maaf saja Tuan Rizu, sepertinya tugasmu disini sudah selesai. Karena Tuan Putri sudah berhasil diselamatkan oleh Dragon dan kami.” Kata Glauss.
“Be- benarkah?? … Kalian hebat sekali.” Ucap Rizu memuji kawan-kawan Dragon. Lalu Gill, Tatsui, dan Glauss jadi merasa canggung dan tersipu malu setelah menerima pujian tersebut.
“Jika anda mau menemui Tuan Putri, ayo ikuti kami.” Ajak Tatsui kepada Rizu. Lalu mereka segera berjalan pergi sambil diikuti oleh Rizu di belakang mereka.
Beralih ke tempat Dragon, yakni dunia yang berada di dalam perkamen. Disana, Dragon dan sang Naga Zaryu sedang melakukan tes tanya jawab. Dragon terlihat sedang duduk santai dengan kaki yang disilangkan.
“Pertanyaan ke 439 : Jika kau bisa mengidupkan orang mati, maka siapa yang akan kau hidupkan kembali? Jawabannya hanya boleh satu orang saja ya.”
“Kenapa hanya satu orang?”
“Kenapa kau malah balik bertanya? … Ayo jawab pertanyaanku.”
“Jawabannya … Hanya satu orang saja.”
“Benar sekali … Hmm, kau memang orang yang fokus ya. Oke, pertanyaan selanjutnya.”
Ketika Dragon sedang menghabiskan waktu bersama dengan sang Naga di dalam perkamen. Sementara itu di dunia luar, waktu hanya baru berlalu selama 3 menit semenjak Dragon pingsan. Saat ini, Putri Reina masih berusaha untuk membangunkan Dragon, dan disaat yang bersamaan, datanglah Rizu disana sambil ditemani oleh Tatsui, Gill, dan Glauss.
Rizu sempat berdiri terpaku ketika menyaksikan kepala Dragon berbaring di pinggul Putri Reina, dan sang Putri sedang menepuk-nepuk pipi Dragon sambil merasa khawatir. Kala itu Rizu tidak tahu harus berbuat apa, karena perasaannya campur aduk, antara senang, cemburu, dan khawatir. Dia senang melihat Putri Reina Baik-baik saja, namun dia juga khawatir atas kondisi Dragon, dan selain itu dia merasa sedikit cemburu.
![]() |
Dari kejauhan, Rizu melihat Putri Reina yang sedang menjaga Dragon. |
Namun Rizu segera menepis semua perasaan itu, dan langsung bergegas menghampiri Putri Reina sambil berkata.
“Tuan Putri … Apakah Anda baik-baik saja? Apa yang terjadi pada Dragon?
"Rizu, akhirnya kau datang ... Aku baik-baik saja." Jawab Tuan Putri.
“Apakah barusan Dragon sudah siuman?” Tanya Tatsui kepada Putri Reina.
“Ya, tapi dia tiba-tiba pingsan lagi setelah membuka perkamen yang diberikan oleh Night crow kepadanya.” Kata Tuan Putri menjelaskan.
Kemudian Gill berspekulasi. “Apa mungkin, isi dari perkamen itu adalah racun?”
Lalu tiba-tiba Glauss menatap sinis pada Gill sambil berkata. “Kau ini ada-ada saja.”
“Apa yang terjadi ketika perkamen itu dibuka?” Tanya Rizu.
“Saat Dragon membukanya, keluarlah pancaran cahaya yang menyilaukan mata, lalu setelah itu Dragon pingsan.” Jawab Putri Reina.
Tepat setelah Putri Reina mengatakan hal tersebut, tiba-tiba saja hal yang sama terjadi lagi. Gulungan kertas dari perkamen itu langsung memancarkan cahaya yang Menyilaukan mata namun hanya berlangsung dalam sekejap, sehingga membuat semua orang yang ada disana jadi terkejut. Lalu setelah itu, Dragon kembali siuman, dia melihat ke segala arah sambil memperhatikan wajah teman-temannya yang sedang berkumpul disana karena mengkhawatirkannya.
Sambil melongo, Dragon berkata. “Ka- kalian, Sedang apa disini?”
“Ya, tentu saja kami disini karena mengkhawatirkan keadaanmu!! … Apa yang terjadi padamu barusan?” Tanya Gill.
“Barusan? … Aku menjalani ujian dan bertarung melawan Naga, A- aku sudah pergi lama sekali. Kurang lebih selama satu bulan” Jawab Dragon.
“Apa maksudmu? … Kau tidak pingsan selama itu.” Tanya teman-teman Dragon yang merasa kebingungan.
“Oh iya ya, waktu berlangsung secara berbeda antara disini dan disana.” Kata Dragon sambil menunduk dan bergumam.
“Dragon, katakan apa yang terjadi.” Ucap Rizu.
“Oh, Rizu … Aku senang kau ada disini.” Jawab Dragon, sambil berdiri dan mulai berjalan ke tempat yang lebih luas. Sehingga teman-temannya merasa heran melihat tingkahnya itu.
Dragon berjalan sambil membawa perkamen Sang naga Zaryu di genggaman tangannya, lalu dia berdiri di area yang cukup luas, sepertinya dia akan melakukan sesuatu yang menggemparkan.
“Dragon, kau mau kemana?” Ujar teman-temannya.
![]() |
Dragon membentangkan gulungan perkamen ke atas, dan memunculkan sesosok mahluk besar. |
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Dragon segera membuka sambil membentangkan perkamen naga itu ke atas menggunakan kedua tangannya. Dan seketika itu juga munculah cahaya yang sangat terang, lalu bersamaan dengan cahaya itu sesosok mahluk raksasa keluar dan menyeruak dari perkamen tersebut. Mahluk itu melesat ke atas langit dengan sangat cepat, Mahluk itu tak lain tak bukan adalah sang Naga Zaryu yang langsung terbang sambil meliuk-liuk di atas langit, seperti sedang merayakan kebebasannya.
![]() |
Sang Naga terbang sambil meraung-raung di atas langit. |
Hal itu memunculkan perasaan kaget yang teramat sangat bagi semua orang. Karena langit yang awalnya sunyi kini bergemuruh oleh raungan sang naga Zaryu.
“Akhirnya setelah sekian lama, aku bisa keluar lagi dan melihat negeri Azhuloth.” Ucap sang naga yang merasa sangat senang.
Teman-teman Dragon, serta semua orang yang berada tidak jauh dari sana, langsung merasa terkejut sambil terpana menyaksikan sosok sang Naga yang berada di atas langit. Mereka tentu saja tidak menyangka, bahwa mereka bisa menyaksikan kehadiran dari hewan legendaris itu secara tiba-tiba disana.
Lalu seketika itu juga, para penduduk Kerajaan Nexus yang sedang berkeliaran di sekitar puing-puing markas Grim claw, langsung datang dan berkumpul bersama Putri Reina dan yang lainnya, sembari memperhatikan sang Naga yang mulai mendarat di dekat Dragon.
Kemudian Dragon mulai berkata. “Putri Reina, maafkan aku, karena Aku harus pergi lagi meninggalkanmu ... Aku tidak punya alasan yang kuat untuk kuberikan padamu, tapi walau bagaimanapun juga aku harus menyelamatkan Night crow sekarang juga. Itulah tujuanku sekarang."
"Kalau begitu aku ikut." Ucap Putri Reina.
"Tidak boleh ... Saat ini Sang Raja sedang mengkhawatirkanmu. Kumohon pulanglah."
"Ta- tapi."
"Jawabanku tetap tidak Tuan Putri. Dan aku tidak peduli walaupun kau membenciku karena hal itu. Karena hal kedua Yang terpenting bagiku adalah keselamatanmu ... Oleh karena itu, Rizu, tolong bawalah Putri Reina beserta yang lainnya pulang dengan selamat.” Ucap Dragon.
“Ba- baiklah.” Jawab Rizu yang masih merasa terpukau.
Setelah itu, Putri Reina yang harus merelakan Dragon pergi lagi, sempat berkata secara singkat. “Dragon.”
Lalu tanpa diminta, Tatsui, Gill, dan Glauss segera berjalan ke dekat Dragon, karena tentu saja mereka akan ikut ke dalam misi penyelamatan Night crow tersebut (Tak lupa Magi dan Melinda Juga ikut). Kemudian Dragon berbicara lagi pada Putri Reina dan Rizu.
“Tuan Putri, Rizu … Aku punya permintaan lain terhadap kalian. Tolong urus para anak buah Grim claw, juga seluruh fasilitas lainnya milik Grim claw, yang tersebar di berbagai tempat di Negeri Azhuloth ini … Taiga dan teman-temannya pasti tahu mengenai setiap lokasi dari tempat tersebut. Kumohon selamatkanlah semua orang yang menjadi korban dari penelitian jahat Grim claw.”
“Baik, akan kulaksanakan.” Ucap Rizu, sedangkan Putri Reina hanya menunduk saja.
Lalu setelah berpamitan, akhirnya Dragon, Glauss, Gill, dan Tatsui pergi meninggalkan tempat itu, sambil menunggangi seekor Naga terbang yang akan membawa mereka menuju ke Kerajaan Gold one, untuk menyelamatkan Night crow. Akankah mereka berhasil dalam menjalankan misi tersebut? Ataukah mereka akan kewalahan dalam menghadapi Gold one dan seluruh Kesatrianya yang tangguh? Ikuti terus kelanjutan kisahnya ya.
![]() |
Dragon dan teman-temannya menunggangi sang Naga terbang menuju ke Kerajaan Gold one. |
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 53
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 51
No comments:
Post a Comment