Chapter 50 : Beat em up
Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 50. |
Dikisahkan sebelumnya, Dragon dan kawan-kawan telah berhasil memasuki markas Grim claw dan mulai menyusuri seluruh ruangan yang ada disana untuk mencari keberadaan Tuan Putri Reina. Lalu disana mereka menemukan sebuah ruangan yang luas serta dipenuhi oleh berbagai sarana olahraga. Diruangan tersebut, ternyata mereka malah disambut oleh Tim elit Grim claw, yakni Taiga, Byo, dan Scarp, yang langsung memberikan serangan kejutan terhadap Dragon dan kawan-kawannya.
Kemudian pertarungan pun terjadi antara mereka semua, di ruangan tempat berlatih para pasukan Hybrid yang cukup luas itu, Gill dan Glauss melawan Taiga secara sengit, namun walau Gill dan Glauss sudah menguasai tehnik tenaga dalam dan menjadi lebih kuat, mereka berdua tetap kewalahan melawan Taiga, dikarenakan Taiga memiliki kemampuan serta kekuatan fisik yang luar biasa.
Tak jauh dari mereka, Dragon harus berjibaku melawan Byo, yang memiliki serangan-serangan mematikan dari sayap dan cakar kakinya. Sedangkan Tatsui sempat dibuat kerepotan oleh serangan-serangan dari Scarp yang tak terlihat, namun berkat tehnik tenaga dalam serta kemampuan dari Magi yang berubah bentuk menjadi armor, maka Tatsui dengan mudah dapat mengatasi serangan-serangan dari Scarp lalu dia berhasil mengalahkan Scarp.
Sementara itu, Glauss yang mempunyai tekad untuk membalas seluruh perbuatan Taiga di masa lalu, mulai membuat semua orang terkejut dengan wujud barunya. Glauss berubah wujud menjadi sosok kadal Balyztic, yaitu spesies kadal yang paling kuat di negeri Azhuloth. Dengan wujud tersebut, Glauss bisa menandingi kekuatan dari Taiga, dan berhasil memenangkan pertarungan melawan Taiga.
Sedangkan pertarungan Dragon melawan Byo, juga berakhir dengan hasil akhir Dragon sebagai pemenangnya. Hal itu terjadi karena Gill datang membantu Dragon, dan mereka berdua melakukan serangan kerjasama terhadap Byo, hingga mengakibatkan Byo jadi kalah telak.
Akhirnya pertarungan di ruangan itupun telah berakhir, karena Scarp, Taiga, dan Byo sudah benar-benar dikalahkan oleh Dragon dan kawan-kawan, hingga mereka bertiga tidak bisa berkutik lagi untuk melanjutkan pertarungan. Itu artinya Dragon dan kawan-kawan bisa kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari Putri Reina di markas Grim claw tersebut.
Dragon dan kawan-kawan sudah berhasil mengalahkan Tim elit Grim claw (Scarp, Byo, dan Taiga). |
Namun sesuatu yang mengejutkan terjadi, ketika tiba-tiba saja sesosok mahluk besar hadir di ruangan itu. Mahluk tersebut berwujud monster dari berbagai gabungan hewan, dengan kepala banteng, tangan gorilla, badan beruang, punggung kumbang, dan kaki singa. Dan sepertinya mahluk tersebut adalah kartu andalan milik Grim claw, yang dia keluarkan untuk menjadi lawan berat selanjutnya bagi Dragon dan kawan-kawan disana.
Tapi ketika mereka akan memulai pertarungan, secara mengejutkan Grim claw juga datang kesana (dalam mode Full beast rajawalinya). Dengan cara menerobos atap ruangan tersebut, lalu berdiri di hadapan Dragon dan kawan-kawan yang menatapnya dengan ekspresi wajah tercengang.
Seketika itu juga, Grim claw langsung melancarkan serangan kepada orang-orang yang ada di hadapannya itu, satu kali kibasan sayapnya mampu untuk menghempaskan tubuh Dragon dan kawan-kawan hingga terkapar. Setelah itu, Grim claw segera mencengkram dan membawa tubuh Dragon ke lantai atas menuju ruangannya, karena dia ingin mengajak Dragon berbicara tanpa gangguan. Sedangkan untuk hal mengurus teman-teman Dragon, dia serahkan kepada mahluk besar andalannya, yang dia sebut-sebut sebagai Mailon.
Mailon. |
Monster Mailon. |
Ya, benar sekali, ternyata Mailon sudah dijadikan sebagai objek percobaan oleh Grim claw. Tubuhnya sudah digabungkan dengan DNA dari berbagai hewan, oleh karena itu sekarang ini Mailon menjadi manusia Hybrid ciptaan Grim claw yang terkuat, walaupun hal itu harus membuat Mailon kehilangan sisi kemanusiaannya, dan berubah menjadi mahluk buas sepenuhnya.
Yang akan Mailon hadapi adalah Gill, Tatsui, dan Glauss yang masih berada disana setelah ditinggal pergi oleh Grim claw dan Dragon. Seperti yang kita tahu sebelumnya, saat ini tubuh Tatsui sedang bergabung dengan Magi sehingga dia berada dalam mode Forest armor, sedangkan Glauss sedang dalam mode Full beast nya, yang merupakan wujud kadal Balyztic. Selain itu, Gill yang menyadari bahwa lawan kali ini lebih berbahaya, segera menggunakan kekuatan monster Grood ke tingkat selanjutnya. Berkat tehnik tenaga dalam yang sudah dikuasainya maka Gill jadi memiliki banyak tenaga untuk dapat mengendalikan kekuatan monster Grood yang ada di dalam pedangnya, oleh karena itu dia yang tadinya hanya bisa menggunakan kekuatan Grood di tangan kanannya saja, kini bisa dia gunakan sampai menjalar ke seluruh tubuh bagian atasnya, termasuk tangan kirinya. Dengan begitu, jadilah Gill dalam mode Grood armor.
Gill dalam mode Grood armor. |
Dalam mode tersebut, tentu saja kekuatan Gill menjadi lebih kuat berkali-kali lipat dari sebelumnya, ditambah dengan bantuan dari Glauss dan Tatsui, maka selanjutnya Gill dan kawan-kawan harus berjuang keras untuk mengalahkan monster Hybrid dari gabungan berbagai hewan itu. Tetapi mereka bertiga masih belum tahu, sejauh mana kekuatan yang dimiliki oleh monster Mailon saat ini.
Beralih ke ruangan atas, tempat dimana Dragon sedang berada. Saat ini dia sedang berada satu ruangan bersama dua orang anggota Emperors unity, sehingga dia tahu bahwa keadaan bisa menjadi semakin memburuk kapan saja, karena situasi tersebut benar-benar terasa menegangkan baginya, dengan adanya dua orang musuh kuat di hadapan Dragon, yakni Night crow dan Grim claw (dalam mode Full beast Garuda).
Dragon bertemu dengan Night Crow. |
Apalagi Dragon sempat terpaku ketika bertatap muka secara langsung dengan Night crow, yang selama ini telah dia cari-cari ke berbagai tempat, karena dia yakin bahwa Night crow merupakan orang yang telah membunuh gurunya. Maka dari itu selanjutnya tanpa basa-basi Dragon langsung melontarkan pertanyaan kepada Night crow, yang hanya berdiri terdiam disana tanpa ekspresi.
“Night crow!! Katakan padaku! … Kenapa kau membunuh guruku?!” Teriak Dragon.
Lalu sambil merasa kebingungan atas pertanyaan dari Dragon, Grim claw bertanya kepadanya.
“Gurumu?”
Sepertinya Grim claw belum tahu mengenai hubungan antara Dragon dan sang Kesatria naga, dan dia juga belum tahu mengenai kematian sang Kesatria naga yang merupakan guru Dragon itu.
Lalu Night crow bertanya balik kepada Dragon. “Apakah kau adalah murid sang Kesatria naga?”
“Ya, sekarang Jawab pertanyaanku yang barusan!” Ujar Dragon.
Grim claw tiba-tiba saja merasa terkejut sambil berkata, “Apa?? Dia adalah murid dari sang Kesatria naga? Dan Kesatria naga sekarang sudah mati? Hahaha sempurna sekali.” Kata Grim claw.
“Diam kau burung bodoh.” Ucap Dragon.
“Apa kau bilang?!” Grim claw marah.
“Aku akan mengalahkan kalian berdua, dan aku akan menyelamatkan Tuan Putri dari tempat ini.” Ujar Dragon sambil menggenggam pedang apinya dengan erat dan bersiap untuk bertarung.
“Dragon, sebaiknya kau jangan gegabah, tetaplah waspada.” Bisik Mellinda kepada Dragon, sambil merasa khawatir karena Dragon sedang berada dalam keadaan yang tak menguntungkan.
“Hmm … Benar-benar bocah yang nekat.” Ucap Night crow.
“Hey, hey. Aku membawamu kesini untuk mengajak bicara ... Aku ingin memberikan penawaran padamu, kau harus mencarikanku bola Aporion, lalu sebagai hadiahnya kau boleh membawa Putri Reina hidup-hidup.” Ucap Grim claw kepada Dragon dengan nada membujuk.
“Aku tidak bisa melakukannya.” Jawab Dragon.
“Kenapa?” Grim claw bertanya lagi.
“Karena kalung Ghistory sudah tidak ada lagi padaku … Kalung itu sudah dibawa oleh Azter dan Ajora (anak buah Gold one).”
“A- Apaaaaa??!!!” Sontak saja jawaban itu membuat Grim claw murka.
Kemudian Grim claw melanjutkan perkataannya, “Bagaimana bisa?!! … Jika memang begitu berarti kau sudah tidak berguna lagi untukku.” Ujar Grim claw.
“Oh ya? … Jadi, apa rencanamu sekarang?” Tanya Dragon sambil terus mengarahkan ujung pedangnya kepada Grim claw.
“Night, kau diam saja … Aku akan menghabisi anak ini dengan tanganku sendiri.” Ucap Grim claw.
Seketika itu juga Dragon tahu bahwa dirinya sudah berada di tingkatan bahaya yang lebih besar lagi, maka dari itu dia segera menggunakan seluruh energi murni yang berada dalam pedangnya untuk merubah wujud pedang heat flame menjadi pedang Blazing magma, yang mampu mengeluarkan serangan api dahsyat terhadap lawannya. Dan dalam hal ini lawannya tersebut adalah Grim claw sang Garuda perkasa.
Lalu Night crow sempat melontarkan lagi pertanyaan kepada Dragon. “Bukankah itu adalah pedang milik Kesatria naga? Kenapa kau bisa merubahnya menjadi seperti itu?”
“Karena pedang ini sudah menyerap kekuatan dari kalung Ghistory.” Jawab Dragon secara singkat.
Dragon mulai bertarung dengan Grim claw. |
Tanpa berbasa-basi lagi, Grim claw segera maju mendekati Dragon, untuk memberikan serangan dari cakarnya, Lalu secara cepat Dragon menembakan tebasan-tebasan api pamungkas yang sangat kuat ke arah Grim claw.
Namun hanya dengan kibasan-kibasan dari sayapnya, Grim claw mampu membuat semua tebasan api yang dikirim oleh Dragon itu menjadi sirna, lalu sambil terus melesat Grim claw menundukan tubuhnya, dia mengambil ancang-ancang supaya bisa menghantam tubuh Dragon dengan sangat keras.
Namun dengan sigap, Dragon segera meloncat ke arah samping untuk menghindari lesatan tersebut, sehingga Dragon selamat dari maut sedangkan Grim claw tetap melesat terbang ke atas, kemudian Dragon segera bersiap untuk mengantisipasi serangan dari Grim claw yang selanjutnya. Dengan cepat Grim claw menukik dan berbelok sehingga dia bisa melesat kembali ke arah Dragon, kemudian saat dirinya sudah berada di dekat Dragon, Grim claw segera melancarkan serangan-serangan dari cakar besarnya yang mematikan, oleh karena itu Dragon harus berusaha menangkis semua serangan itu dengan menggunakan pedang Blazing magma miliknya.
Dalam pertarungan adu benda tajam itu, Grim claw tidak merasa kepanasan walaupun Cakarnya harus berbenturan secara langsung dengan pedang api yang sangat membara, mungkin itu adalah salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Grim claw, yakni tahan terhadap serangan api.
“Aku ini adalah spesies Garuda batu, burung terkuat yang ada di Negeri Azhuloth ini, tubuhku sangat keras dan tahan terhadap serangan apapun, jadi itu artinya kau tidak memiliki kesempatan untuk bisa mengalahkanku!” Ujar Grim claw sambil terus memberikan serangan terhadap Dragon.
“Sekuat apapun dirimu, pasti ada batasannya, aku akan terus memberi perlawanan sampai melampaui batas kemampuanku!” Teriak Dragon dengan penuh semangat, dia terus menangkis serangan-serangan dari Grim claw, sambil sesekali menoleh ke arah Night crow, yang masih hanya berdiri terdiam sembari menonton saja.
Beralih ke pertarungan antara Gill, Tatsui, dan Glauss melawan Mailon. Tempat mereka bertarung sudah benar-benar hancur tak karuan, dengan banyaknya puing-puing dan barang-barang yang berserakan di lantai, seluruh dinding di ruangan tersebut juga sudah dipenuhi oleh retakan. Sementara itu Gill dan kawan-kawan masih terus mencoba untuk melancarkan serangan terhadap monster Mailon yang tidak bergeming walaupun beberapa kali dihantam oleh serangan dari tiga orang kuat sekaligus.
Lalu ketika Mailon menyerang, sebaliknya Gill dan kawan-kawan malah menjadi kewalahan. Tubuh Gill ditinju sampai terhempas jauh, lalu Glauss yang berusaha mencakar seluruh badan Mailon malah mendapat tandukan lalu dilempar, sedangkan Tatsui yang berusaha melilit sekujur tubuh Mailon, malah ditarik dengan mudah oleh Mailon lalu dipontang-panting hingga menghantam tembok dengan keras.
Tetapi Tatsui, Gill, dan Glauss tidak menyerah begitu saja, mereka bangkit kembali dan terus memberikan serangan terhadap Mailon tanpa kenal lelah. Glauss mulai mengincar bagian belakang tubuh Mailon, kemudian dia mendekap dan mencekik tubuh Mailon dari belakang, dengan otot-otot kuatnya Glauss berusaha untuk menahan Mailon selama mungkin. Sedangkan dari samping, Tatsui melilit tangan kanan Mailon, lalu menariknya sekuat tenaga, supaya Mailon tidak bisa memberikan perlawanan terhadap pitingan dari Glauss.
Tatsui, Gill, dan Glauss berusaha mati-matian melawan Monster Mailon. |
Sedangkan dari depan, Gill terus memberikan serangan-serangan tebasan ke tubuh Mailon, walaupun tubuh Mailon tidak mengalami luka sama sekali, karena saking tebal dan kuatnya bulu yang menyelimuti tubuh itu.
Lalu hal yang mengejutkan terjadi, saat sayap kumbang di belakang tubuh Mailon tiba-tiba saja terbuka, sehingga membuat Glauss jadi terdorong kemudian dia dibanting ke depan hingg menimpa tubuh Gill. Dengan begitu Mailon jadi terbebas dari dekapan Glauss.
Setelah itu, Mailon segera menarik tanaman cambuk milik Tatsui yang sedang melilit tangannya, sehingga tubuh Tatsui juga ikut terbawa dan melesat ke hadapan wajah Mailon, untuk selanjutnya diberi pukulan yang cukup keras oleh Mailon, sampai-sampai hal itu membuat tubuh Tatsui terpental lalu terbanting ke lantai, dan kejadian itu mengakibatkan Tatsui langsung terkapar tak sadarkan diri seketika.
“Tatsui !!” Ujar Gill dan Glauss secara bersamaan.
Lalu Glauss yang merasa geram, mulai maju lagi dan langsung mendekap tubuh Mailon dari depan, dengan tangan berototnya Glauss mencengkram tubuh Monster Mailon sekuat tenaga. Glauss tidak mau melepaskan dekapan tersebut walaupun punggungnya berkali-kali dihantam oleh pukulan keras dari Mailon, dan hal itu tentu saja berakibat buruk baginya, sampai-sampai Glauss memuntahkan darah.
Lalu Gill yang berada tak jauh dari mereka berdua, terlihat sedang berdiri sambil mengambil ancang-ancang untuk meluncurkan serangan pamungkas terhadap kepala Mailon, dia akan meluncurkan serangan tusukan seperti tombak. Setelah Gill berhasil mengumpulkan kekuatan yang sangat besar di tangannya untuk melancarkan serangan tersebut, seketika itu juga Gill langsung menghunuskan pedangnya lurus ke arah kepala Mailon.
Tetapi dengan sigap, Mailon segera menahan serangan tersebut menggunakan kedua tangannya, dia menggenggam tangan pedang Gill dengan sekuat tenaga, sehingga kepala Mailon bisa selamat dari tusukan, namun saking kuatnya serangan dari pedang Gill itu, bahkan telapak tangan Mailon berhasil ditembus hingga mengucurkan darah.
Mailon yang murka, Kemudian membuka kembali sayap kumbangnya, setelah itu seluruh tubuhnya mulai terangkat, dia memutuskan untuk terbang sambil membawa Gill dan Glauss bersamanya ke atas. Mereka melesat dan menerobos langit-langit sampai ke lantai tiga, yang berada satu tingkat dibawah ruangan tempat Dragon dan Grim claw sedang bertarung saat ini.
Setelah Mailon, Glauss dan Gill sudah berada di ruangan yang cukup gelap tersebut, Mailon segera membanting tubuh Gill lalu melepas dekapan Glauss darinya, sehingga Gill dan Glauss kini terkapar di lantai secara bersamaan.
Lalu mereka berdua mulai bangkit dan berdiri sambil melihat seisi ruangan tempat mereka berada. Disana banyak sekali kamar-kamar yang pintunya tertutup rapat, sepertinya seluruh kamar yang ada disana berukuran sempit, hal itu terlihat dari jarak antara pintu kepintu cukup berdekatan.
Sambil menggeram, Glauss berkata. “Ini adalah tempat tidur bagi para manusia percobaan.”
“Apakah Tuan Putri ada diaini?” Tanya Gill.
“Tuan Putri beserta para tahanan lain sepertinya dikurung di ruang penjara yang terletak di lantai paling bawah … Aku mencium bahwa Disini sudah tidak ada siapa-siapa, kita aman untuk bertarung.”
“Baiklah kalau begitu.” Ucap Gill sambil melemaskan tulang-tulang persendiannya.
Lalu Gill dan Glauss mulai mengambil ancang-ancang untuk kembali melancarkan serangan terhadap Mailon, begitupun juga dengan Mailon yang langsung melesat ke arah mereka dengan serangan membabi buta. Pertarungan besar-besaran antara mereka bertiga pun berlanjut, mereka saling baku hantam dan menyerang secara habis-habisan, seluruh kamar yang berada di ruangan itu tiba-tiba saja hancur berantakan akibat dari pertarungan mereka.
Walau berkali-kali dihantam dan dibanting, Gill dan Glauss terus bangkit dan memberikan perlawanan lebih hingga lama-kelamaan mereka berdua bisa membuat Mailon menjadi sedikit kewalahan. Glauss bertugas untuk menahan serangan-serangan dari Mailon, sedangkan Gill bertugas untuk memberikan serangan-serangan mematikan terhadap Mailon.
Glauss memegangi dan membuka lebar sayap Mailon dari belakang, lalu Gill memotongnya dengan sekuat tenaga, sehingga mereka berdua berhasil memotong kedua sayap kumbang yang ada di belakang tubuh Mailon.
Kemudian berlanjut ke ekor Mailon, yang juga berhasil dipotong oleh Gill, setelah Glauss berhasil menariknya lalu membantingnya ke belakang, sehingga dia tidak bisa mencegah ketika ekornya diputus. Maka setelah itu Mailon menjadi lebih murka dan menghajar Gill serta Glauss secara beringas.
Gill dan Glauss yang sudah mulai kelelahan, segera berpikir keras untuk menemukan cara, supaya mereka bisa langsung memberikan serangan fatal terhadap tubuh Mailon. Dan akhirnya Gill berhasil menemukan celah untuk melakukan hal itu, yakni saat dia melihat leher Mailon.
Gill Segera memberitahu Glauss tentang apa saja yang harus dilakukan, maka setelah itu Glauss langsung bergegas untuk menghadapi Mailon dari depan dan mendaratkan beberapa pukulan terhadap perutnya. Lalu saat Mailon mulai melancarkan pukulan balasan, Glauss segera berpindah posisi ke bagian belakang tubuh Mailon, dengan cepat Glauss segera memanjat punggung Mailon hingga dia bisa naik ke atas bahunya, untuk kemudian menggenggam kedua tanduk Mailon dari belakang, sedangkan kedua kaki Glauss langsung dilingkarkan ke bahu Mailon, sehingga tangan Mailon tidak bisa diangkat atau digerakan ke depan.
Pergerakan tangan Mailon sudah terkunci sepenuhnya. Dengan Posisi Glauss yang saat ini seperti sedang digendong di atas bahu Mailon.
Dan saat itulah Gill mulai beraksi, dia segera melaju dengan kecepatan tinggi sambil mempusatkan kekuatan pada tebasan pedangnya, Glauss yang melihat bahwa Gill sudah melaju, segera menarik tanduk Mailon kuat-kuat, sehingga kepala Mailon jadi mendongak ke atas, dan menunjukan lehernya yang terbuka lebar untuk menerima serangan, Glauss benar-benar menahan posisi tersebut dengan mengerahkan seluruh tenaganya, supaya tangan dan tubuh Mailon tidak bisa digerakan.
Glauss mendongakan kepala Mailon, sedangkan Gill memberi serangan pamungkas. |
Dan akhirnya, dengan kekuatan penuh, Gill berhasil memberikan tebasan yang sangat kuat terhadap leher Mailon, hingga mengakibatkan leher Mailon mendapat luka yang sangat parah dan mematikan, lalu seketika itu juga Glauss langsung melepaskan cengkramannya terhadap kepala Mailon sambil melompat ke belakang, sedangkan monster Mailon yang telah mendapatkan serangan mematikan itu, tubuhnya langsung ambruk, lalu dia merasa teramat sangat kesakitan, sehingga dia langsung meronta-ronta sambil berguling di lantai, dan akhirnya Mailon terkulai lemas lalu menghembuskan nafas terakhirnya di tempat itu.
Setelah melihat bahwa lawan beratnya itu sudah kalah, maka tubuh Gill dan Glauss tiba-tiba ambruk, mereka berdua terkapar di lantai karena merasa sudah sangat kelelahan seusai menjalani pertarungan barusan. Lalu tubuh mereka berdua mulai berangsur kembali ke wujud semula, dan mereka berdua pun akhirnya tertidur disana karena sudah kehabisan tenaga, namun sebelum menutup mata, Gill dan Glauss meminta maaf kepada Dragon karena mereka tidak bisa lanjut untuk membantu Dragon.
Tubuh Gill dan Glauss ambruk ke lantai karena kelelahan. |
Pertarungan melawan Mailon sudah berakhir, namun Tatsui, Gill, dan Glauss harus tumbang setelah itu. |
Sementara itu di lantai paling atas, Dragon masih melakukan pertarungan melawan Grim claw dengan menggunakan pedang Blazing magma miliknya, digabung dengan serangan pisau belati serta kilatan-kilatan cahaya yang menyilaukan mata dari Melinda, Tampaknya semua hal itu bukanlah masalah bagi Grim claw yang tetap saja bisa membuat Dragon merasa kerepotan. Seisi ruangan tempat mereka bertarung tampak sudah mengalami kerusakan berat, bahkan meja kantor kesayangan Grim claw juga sudah hancur dan terbakar habis akibat serangan dari pedang api Dragon, dan hal itu tentu saja membuat emosi Grim claw semakin menjadi-jadi.
Sedangkan Night crow tampak masih berdiri tanpa merasa terganggu sama sekali, walaupun banyak serangan yang juga mengarah padanya, namun Night cros selalu bisa menghindari semua serangan tersebut, karena dengan kecepatan tinggi yang dia miliki, maka Night crow bisa menghindari setiap serangan dengan mudah.
Sebelumnya dia sudah pernah bilang pada Grim claw, bahwa keberadaannya disana hanya sebagai bantuan cadangan bagi Grim claw, kecuali jika Grim claw dalam keadaan terdesak. Untuk saat ini Night crow hanya akan menonton saja dan tidak akan melakukan apapun.
Pertarungan antara Dragon dan Grim claw memang tidak berlangsung secara seimbang, karena Dragon sama sekali tidak dapat memberikan dampak yang begitu berarti terhadap tubuh Grim claw. Walaupun serangan-serangan yang dilancarkan oleh Dragon sangatlah kuat, Namun nyatanya hal itu tidak terlalu menakutkan bagi Grim claw.
Hingga akhirnya Grim claw berhasil membuat pedang Blazing magma terlepas dari genggaman tangan Dragon. Lalu seketika itu juga, Grim claw segera menghunuskan cakarnya ke perut Dragon, dia berniat untuk membunuh Dragon dengan cara melubangi perutnya.
Namun secara mengejutkan, hal yang terjadi ternyata tidak sesuai dengan apa yang Grim claw harapkan, karena tiba-tiba saja tubuh Dragon langsung terdorong ke samping sehingga tubuh Dragon bisa terhindar dari tusukan cakar tersebut.
Setelah itu, Grim claw kembali mendarat dan berdiri di lantai, tepat di samping tubuh Dragon yang telah terkapar seusai terhindar dari serangan mematikannya, kemudian Grim claw merasa heran karena serangannya itu tidak mengenai tubuh Dragon, padahal dia yakin bahwa Dragon tidak mungkin bisa mengelak dari serangannya tersebut, Kecuali Jika ada seseorang yang telah mengganggu jalannya pertarungan. Maka dari itu Grim claw langsung menengok ke arah Night crow yang masih tetap berdiri di tempatnya.
“Night, apa yang kau lakukan barusan?" Tanya Grim claw.
"Aku tidak melakukan apa-apa. Kenapa kau bertanya seperti itu?" Jawab Night crow.
"Barusan ketika aku Akan menusuk perut Dragon, untuk sekejap aku sempat melihat bayanganmu melintas di hadapanku.” Ujar Grim claw terhadap Night crow.
Kemudian Night crow mulai berkata. “Hmm … Tatapan mata tajam milikmu itu memang tidak bisa dikelabui ya.” Ucap Night crow.
“Apa maksud dari ini semua?? Night crow!!” Tanya Grim claw dengan penuh amarah karena dia merasa telah dikhianati.
Lalu Setelah menghela nafas untuk sejenak, Night crow langsung menjawab. “Maaf Grim … Tapi aku tidak bisa membiarkanmu membunuh anak ini.” Ucap Night crow secara singkat.
“Hah? Apa katamu??” Grim claw Membentak dengan ekspresi wajah terkejut setelah temannya mengucapkan hal itu.
“A- apa kau bilang?” Dragon yang merasa heran, juga bertanya kepada Night crow.
Dragon dan Grim claw yang berada di ruangan itu, tampak sangat terkejut dengan apa yang telah Night crow katakan, apalagi Grim claw tidak menyangka bahwa Night crow akan melindungi Dragon lalu berbalik menentangnya. Apa sebenarnya alasan dibalik tindakan Night crow tersebut? Dan mengapa dia tidak bisa membiarkan Dragon mati? Cari tahu jawabannya di Chapter yang selanjutnya ya.
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 51
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 49
No comments:
Post a Comment