Chapter 43 : Hidden enemy
![]() |
Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 43. |
Dikisahkan sebelumnya, Dragon bersama Gill, Glauss, dan Tatsui sudah memulai perjalanan menuju ke Istana Nexus untuk bertemu dengan Raja Velodrian dan Putri Reina, karena Dragon mendapat panggilan dan dia sudah berjanji untuk pergi kesana. Rencananya, setelah menyelesaikan urusan disana, perjalanan mereka akan berlanjut, untuk melakukan pencarian terhadap Night crow (Orang yang telah membunuh guru Dragon).
Namun ketika mereka sudah hampir sampai di wilayah Ibukota Nexus, tiba-tiba saja mereka dihadang oleh tiga orang manusia Hybrid yang dikirim oleh Grim claw, yaitu Taiga, Byo, dan Scarp. Tujuan mereka bertiga adalah menangkap serta membawa Dragon kepada Tuan mereka (Grim claw), karena Grim claw memiliki tujuan untuk memanfaatkan kekuatan kalung Ghistory yang dimiliki oleh Dragon.
Tapi untungnya Dragon tidaklah sendirian dalam menghadapi mereka bertiga (Tim elit Grim claw). Karena Tatsui, Glauss, dan Gill berada disana untuk membantu Dragon, dan mereka pastinya tidak akan membiarkan Dragon dibawa begitu saja.
Maka seketika itu juga, terjadilah tiga pertarungan sengit disana. Dragon dan Tatsui berhadapan dengan Scarp, yakni seorang Hybrid (Manusia setengah hewan) yang memiliki kekuatan Magic chameleon, sehingga dia bisa menghadirkan ilusi berupa duplikat dirinya dalam jumlah banyak, sekaligus menghilangkan keberadaannya dengan cara berkamuflase. Namun tak hanya itu saja, dia juga bisa menjulurkan lidah yang cukup panjang dan kuat, sehingga membuat Dragon dan Tatsui jadi begitu kerepotan dalam menghadapinya.
Lain halnya dengan Gill, dia lebih memilih untuk berhadapan dengan Byo, seorang Hybrid (Manusia setengah hewan) yang memiliki kekuatan Night blinker, atau sejenis burung hantu yang gesit dan kuat. Dengan kemampuan terbang dan kelincahan yang dimilikinya, Byo mampu memberikan serangan-serangan yang tidak dapat diantisipasi oleh Gill, sehingga membuat Gill jadi kesusahan dalam menghadapinya.
Sedangkan Glauss tanpa basa-basi langsung melakukan pertarungan melawan sang ketua dari tim elit tersebut, yakni Taiga. Seorang Hybrid Yang memiliki kekuatan macan colossus, seekor macan putih raksasa dengan cakar tajam dan kekuatan fisik yang sangat luar biasa. Hal itu membuat Taiga menjadi lawan berbahaya bagi Glauss, yang sudah mengenalnya sejak jaman pelatihan di markas Grim claw.
Mereka berdua memang terlihat saling membenci, karena sepertinya Glauss merupakan saingan terberat bagi Taiga, ketika mereka sama-sama masih berstatus sebagai anak-anak objek percobaan yang dilatih di fasilitas milik Grim claw, selain itu sepertinya Taiga juga pernah mencelakakan orang-orang yang begitu berarti bagi Glauss, sehingga hal itu menjadikan pertemuan mereka berdua menjadi sarat dengan emosi, dan kemudian bertarung secara sengit. Pastinya Glauss tidak akan membiarkan Taiga sampai merenggut lagi orang-orang yang berharga baginya.
Tapi tetap saja, kemampuan yang dimiliki oleh Tim elit Grim claw membuat Dragon dan kawan-kawan menjadi begitu kewalahan dan bahkan hampir kalah. Apalagi ketika Taiga sudah berubah ke mode full beast, sehingga kekuatannya jadi meningkat secara drastis, dan hal itu membuat Glauss menjadi semakin kewalahan sampai dia dihajar habis oleh Taiga.
Sementara itu Gill masih berjibaku melawan serangan-serangan dari Byo, yang terus melesat dan berusaha untuk menghantam Gill dari segala arah. Sedangkan Dragon dan Tatsui tak henti-hentinya dibuat geram oleh kemampuan milik Scarp yang sangat merepotkan.
Lalu ketika pertarungan yang terjadi antara mereka semua sudah mencapai puncaknya, tiba-tiba saja mereka semua dikejutkan oleh sebuah serangan mendadak yang terjadi pada Scarp, dan serangan tersebut rupanya berasal dari dua orang Kesatria resmi Kerajaan Gold one, yakni Azter dan Ajora. Kedatangan mereka sungguh berpengaruh besar, karena mereka berdua berhasil membuat Scarp jatuh tersungkur dan mengalami kelumpuhan pada bagian punggung serta tangan kirinya, yang disebabkan oleh sayatan dari pedang Dark paralyzed milik Azter.
Taiga dan Byo yang melihat Scarp telah dikalahkan, sempat merasa tercengang untuk sesaat, kemudian Taiga dan Byo memutuskan untuk berganti lawan, karena kehadiran dari dua orang Kesatria milik Gold one itu merupakan ancaman sekaligus akan membawa pengaruh buruk bagi rencana Taiga. Azter dan Ajora tidak mungkin akan membiarkan Taiga dan kawan-kawan membawa Dragon kepada Grim claw, mereka punya tujuan tersendiri untuk membawa Dragon kepada Raja mereka (Gold one). Azter dan Taiga sudah dipastikan akan berseteru disana, Karena Boss mereka masing-masing memiliki riwayat perselisihan yang cukup panjang.
Walaupun Grim claw dan Gold one memiliki tujuan yang sama, yakni membangkitkan Darkros kembali. Namun Grim claw dan Gold one sering berseteru karena keduanya sama-sama ingin disebut sebagai pemimpin dari kelompok Emperors unity, dan keduanya pun tidak ada yang mau mengalah. Sehingga hal itu juga sangat berpengaruh terhadap hubungan dari para anak buah mereka masing-masing.
Taiga yang sedang berdiri di dekat Glauss, langsung memalingkan wajahnya dari Glauss dan berjalan menuju Azter sembari melontarkan pertanyaan terhadap Azter serta Ajora.
“Kalian berdua, sedang apa disini?!” Teriak Taiga yang sangat marah.
“Hehe, wajah macanmu itu memang selalu memuakkan … Kau tidak perlu tahu tujuan kami, yang pasti kami berada disini karena kami juga ingin ikut bersenang-senang.” Jawab Azter kepada Taiga.
Lalu Byo yang sedang bertarung melawan Gill, tiba-tiba saja langsung mengubah arah serangannya menuju ke arah Azter, sambil berteriak. “Beraninya kalian menyakiti Scarp!!”
Tapi secara cepat, Ajora yang berada disamping Azter, segera menghilangkan keberadaannya, lalu tiba-tiba Byo yang sedang melancarkan serangan tehadap Azter, malah mendapat serangan tak terlihat dari Ajora, sehingga Byo tidak dapat mengantisipasinya, dan tubuhnya langsung terlempar setelah menerima serangan tendangan yang cukup kuat itu.
![]() |
Ajora menendang tubuh Byo dengan lututnya secara telak. |
“Byo!!” Teriak Scarp (Yang sedang dalam keadaan telungkup karena tubuh serta tangan kirinya tidak bisa digerakan).
Tak hanya mendapatkan serangan dari Ajora saja, selanjutnya Byo juga mendapat beberapa sayatan dari pedang Azter tepat setelah dirinya ditendang, dan hal itu menyebabkan sayap Byo jadi tidak bisa digerakan lalu akhirnya dia jatuh mengahantam tanah dengan cukup keras.
Sehingga kini kedua teman Taiga, yakni Scarp dan Byo sudah dikalahkan, mereka berdua dalam keadaan terkapar di tanah tanpa bisa melakukan apa-apa, akibat dari sayatan pedang Dark paralyzed milik Azter.
Seketika itu juga Taiga langsung pergi meninggalkan Glauss yang sedang dalam keadaan babak belur, dengan cepat dia melesat ke arah Azter untuk memberikan serangan cakar terhadap orang yang telah melukai teman-temannya itu. Tetapi sebelum dia sampai, Azter segera melancarkan serangan duri-duri beracun yang menyeruak dari dalam tanah, dengan cara menusukan kedua pedang Dark paralyzed ke permukaan tanah yang ada di hadapannya.
![]() |
Azter melancarkan serangan duri-duri beracun yang menyeruak dari dalam tanah. |
Duri-duri tersebut merupakan cabang-cabang dari pedang Dark paralyzed, Azter dapat membuatnya menjalar ke berbagai arah, dan kini semua cabang itu sedang menuju Ke arah Taiga, oleh karena itu Taiga segera menghentikan laju larinya, ketika dia melihat duri-duri tersebut, karena dia tahu bahwa jika satu kali saja terkena sayatan dari duri-duri tersebut maka bagian tubuhnya akan mengalami kelumpuhan sementara.
Maka dari itu Taiga segera berusaha menghindari serangan dari duri-duri tersebut, supaya apa yang terjadi kepada teman-temannya tidak akan menimpa dirinya, karena dia sadar bahwa saat ini dia adalah satu-satunya orang yang sedang dikelilingi oleh musuh dari berbagai arah.
Dragon dan kawan-kawan yang menyaksikan hal itu, awalnya merasa lega karena mereka bisa terlepas dari sergapan yang dilakukan oleh Tim elit Grim claw. Namun tiba-tiba hal mengejutkan juga terjadi pada mereka.
Karena ternyata serangan dari duri-duri beracun itu tidak hanya menjalar ke arah Taiga saja, namun juga menjalar ke arah Dragon dan kawan-kawannya. Maka dari itu, dengan perasaan terkejut mereka berempat segera menghindari serangan dari Azter. Dengan bersusah payah, Dragon dan Tatsui melompat dan berguling untuk menghindari serangan duri beracun namun celakanya tangan kanan Dragon masih berada dalam jangkauan dari serangan duri tersebut.
Sehingga Dragon harus mendapat sayatan pada tangan kanannya, lalu hal itu menyebabkan pedang Heat flame jadi terlepas dari genggaman tangannya, karena tangan kanan Dragon langsung mengalami kelumpuhan walau hanya tersayat sedikit saja.
![]() |
Tangan Dragon terkena sayatan dari duri Dark paralyzed, sehingga pedang Heat flame terlepas dari tangannya. |
Sedangkan Glauss juga tidak sempat untuk menghindar akibat cedera yang dialami oleh tubuhnya, ketika tadi dia bertarung melawan Taiga. Sehingga Glauss terkena oleh sayatan dari duri-duri beracun tersebut tepat pada bagian kaki kirinya.
Tapi sepertinya serangan dari duri-duri yang menjalar itu lebih berfokus terhadap Gill, karena duri-duri yang bermunculan di dekat Gill jumlahnya jauh lebih banyak, sepertinya Azter juga sangat ingin memberikan sayatan terhadap Gill, yang merupakan ong paling berbahaya disana. Hal itu membuat Gill jadi begitu kewalahan dan sibuk menghindari duri-duri, sehingga Gill harus menggunakan kekuatan Grood hand supaya dapat menebas duri-duri tersebut sampai hancur berkeping-keping.
![]() |
Dalam mode Grood hand, Gill menebas duri-duri yang terus berdatangan ke arahnya. |
Disaat yang bersamaan, rupanya insting hewan milik Taiga mulai merasakan adanya bahaya yang sangat besar dari kekuatan yang berada di tangan Gill (Yakni Kekuatan monster Grood). Sehingga hal itu membuat Taiga jadi khawatir terhadap keselamatan dirinya sekaligus teman-temannya yang sedang terkapar. Taiga Mulai menyadari bahwa keadaan disana sudah semakin kacau, ditambah dengan adanya kehadiran Azter dan Ajora, yang membuat suasana menjadi lebih kacau lagi.
Oleh karena itu, Taiga memutuskan untuk segera pergi dari sana, sambil membawa kedua temannya yang sedang terkapar (Byo dan Scarp).
Setelah berada di dekat Byo dan Scarp, Taiga langsung merangkul dan membopong kedua temannya itu untuk dia bawa pergi, tanpa banyak bicara kemudian dia meloncat sangat jauh Ke atas pepohonan, karena keadaannya sudah sangat genting maka Taiga dan kawan-kawannya pergi tanpa berhasil menyelesaikan tugas untuk menangkap Dragon.
Sedangkan Dragon dan kawan-kawan sepertinya tidak menghiraukan hal itu, karena mereka sedang sibuk untuk menghindari duri-duri yang menjalar di sekitar mereka, terutama Gill yang juga sedang sibuk untuk menghancurkan duri-duri yang terus menggempurnya semakin banyak, sementara Glauss juga tak kalah sibuknya menghindari setiap duri yang menjalar di sekitarnya, walau hanya menggunakan satu kaki sebagai tumpuan, karena kaki kirinya sedang tidak dapat digerakan. Dragon dan kawan-kawannya sedang berada dalam kondisi yang sangat terdesak.
“Kenapa kalian terus menyerang kami?!! Sebenarnya apa tujuan kalian datang kesini?” Ujar Dragon kepada Azter dan Ajora.
“Hehehe ... apakah kau pikir bahwa kedatangan kami kesini adalah untuk menolongmu? Jangan bermimpi ya. Kami juga memiliki tujuan yang sama seperti Taiga dan kawan-kawannya, yakni untuk membawamu kepada Tuan kami, karena kau memiliki kekuatan yang sangat berguna bagi Tuan kami.”
“Apa? Tuan kalian? Siapa?” Tanya Dragon.
“Tentu saja Raja Gold one!! ... Apakah kau tidak mengenal kami? Kami juga adalah peserta di Turnamen Kota Togu, sama sepertimu!!” Ujar Azter yang semakin menambah serangan durinya, karena dia merasa kesal.
“Oh iya, aku lupa darimana kalian berasal.” Kata Dragon.
“Sesungguhnya, kami dikirim oleh Raja Gold one untuk menjadi mata-mata di Kerajaan Nexus, dengan cara menjadi Juara Turnamen agar kami bisa masuk ke dalam Istana lewat jalur resmi ... Tapi ternyata malah kau yang keluar sebagai pemenangnya, maka sejak saat itu kami terus memasang mata terhadap semua gerak-gerikmu, hingga kamipun menyadari sesuatu ketika kau berada di rumah sakit untuk memberikan semacam kode terhadap Gill serta kawanmu yang lain ... Kemudian kamipun memutuskan untuk mengikuti gerak-gerik dari kawan-kawanmu. Dan kami benar-benar terkejut, ketika membuntuti pertemuan antara mereka dan kakak beradik pengendali objek (Kalpen dan Zhoei). Apalagi saat mereka membicarakan tentang misi yang kau perintahkan terhadap mereka, maka setelah itu kami sempat menghentikan pengintaian terhadap mereka karena kami tidak bisa ikut menyusup ke dalam wilayah Ibukota Nexus. Lalu setelah lama menunggu mereka menyelesaikan misinya, maka kami melanjutkan lagi usaha kami untuk mengikuti mereka, bahkan sampai ke Desa Eijin ... Kemudian, saat kau tiba di Desa Eijin setelah berhasil mengalahkan Stellan flaur, kau bercerita pada teman-temanmu tentang segala hal yang sudah terjadi. Sehingga kami bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap, terutama informasi tentang kalung Ghistory. Namun Taiga menyergap kalian sebelum kami, sehingga kami berdua harus cepat bertindak. Dan sekarang, tidak akan kubiarkan kau lepas dari kami." Ucap Azter sambil menyeringai.
![]() |
Azter menyeringai setelah memberi penjelasan. |
Sembari terus menghindar, Dragon tiba-tiba langsung berteriak sekencang-kencangnya, “Sebenarnya ada berapa banyak orang yang sedang mengikutiku?? ... Heeeeey!!! Keluarlah, siapapun yang sedang mengikutiku Saat ini!!”
Dragon merasa kesal karena dia terus saja mendapati kenyataan bahwa ada lagi orang yang sedang mengikutinya. Dan itu semua disebabkan oleh dirinya yang memiliki kekuatan Kalung Ghistory.
Kemudian Azter kembali berbicara, “Hehe, kau adalah orang yang cukup terkenal saat ini ... Sejujurnya, kami tidak mungkin pulang menghadap Raja Gold one tanpa mempersembahkan apapun ... Jika kami sampai pulang tanpa hasil, maka dia pasti akan menghukum kami. Oleh karena itu, kami harus membawamu bersama kami walau bagaimanapun caranya!”
“Itu tidak akan terjadi !!” Jawab Dragon.
“Kami sudah merencanakan semuanya secara matang ... Glauss yang sedang terluka kini sudah tidak dapat diandalkan, dan Gill yang memiliki kekuatan besar kini sedang kubuat kerepotan, sedangkan Tatsui yang tidak memiliki keistimewaan apapun bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, sisanya hanya tinggal melumpuhkan dirimu saja lalu membawamu bersama kami ... Hahaha.” Ucap Azter.
“Jangan remehkan aku dan teman-temanku!!” Ujar Dragon.
Lalu keadaan bertambah menjadi semakin menyusahkan, ketika Dragon tiba-tiba saja mendapatkan pukulan tak terlihat, yang mengenai perut dan wajahnya, pukulan-pukulan tersebut tak lain tak bukan berasal dari Ajora, yang memiliki kemampuan untuk membuat tubuhnya tak terlihat. Jadi kini dengan keadaan tangan lumpuh sembari berusaha menghindari duri-duri, Dragon juga harus mendapatkan serangan-serangan tak terlihat dari Ajora. Keadaan ini jauh lebih menyulitkan daripada saat dia harus berurusan dengan Scarp, karena satu saja sayatan dari pedang Azter dapat membuat anggota tubuhnya jadi mengalami kelumpuhan, ditambah lagi dengan pukulan-pukulan dari Ajora.
Jangankan untuk menghindar atau membalas pukulan Dari Ajora, bahkan untuk menggenggam senjata saja Dragon tampak begitu kesulitan, sehingga dia jadi tidak bisa melemparkan pisau belati secara tepat, atau menyemburkan api terhadap para musuhnya. Apalagi di bawah tanah tempatnya berpijak, ada banyak duri beracun yang menyeruak dan harus terus dia hindari.
Tatsui yang juga sedang mengalami kesulitan menghindari duri-duri beracun, terus berusaha mendekati Dragon, selain itu matanya juga berfokus untuk mencari-cari dimana keberadaan orang yang sedang memukuli Dragon (Yakni Ajora).
Saat itu Dragon benar-benar dihajar secara habis-habisan oleh Ajora, bahkan kantung milik Dragon juga sampai terlepas dari pinggangnya. Lalu Tatsui yang sedang berlari menghampiri Dragon, melihat kantung yang tergeletak di tanah itu, kemudian dia segera mengambilnya. Di dalam kantung tersebut Tatsui menemukan sebuah tali ajaib yang dapat memanjang dan memendek dengan sendirinya, Tatsui yang mengetahui cara menggunakan tali itu, tanpa banyak bicara Tatsui langsung saja mengulurkan tali itu hingga memanjang, kemudian dia melemparkan serta menjerat sosok yang sedang memukuli tubuh Dragon dengan menggunakan tali ajaib tersebut.
![]() |
Tubuh Ajora yang tidak terlihat, dijerat dan ditarik oleh Tatsui hingga mengenai -duri beracun. |
Setelah Tatsui berhasil menjerat tubuh Ajora, sontak saja si manusia tak terlihat itu langsung merasa terkejut, karena dia tidak menyangka bahwa Tatsui bisa menentukan dimana keberadaannya. Itu karena Tatsui melihat arah dari pukulan yang dilancarkan oleh Ajora terhadap tubuh Dragon, maka dari itu Tatsui jadi bisa menebak posisi serta pergerakan Ajora, lalu akhirnya dia bisa menjerat sosok Ajora.
Kemudian tanpa basa-basi Tatsui segera menarik talinya secara kuat. sehingga Tubuh Ajora menjadi semakin terlilit, kini keadaan tubuh Ajora sudah benar-benar terikat dan tidak bisa lepas. Lalu akhirnya Ajora berhasil dikalahkan, setelah tubuhnya ditarik oleh Tatsui hingga jatuh tersungkur dan terkena sayatan duri-duri beracun, sehingga hal itu membuat beberapa anggota tubuh Ajora jadi mengalami kelumpuhan.
“Aaaakh!!” Teriak Ajora kesakitan.
“Ajora, tidaak!” Azter yang menyadari bahwa adiknya telah terkena serangan duri miliknya sendiri, langsung merasa Sangat terkejut.
Dan sepertinya Azter merasa marah karena telah kecolongan oleh Tatsui, yang telah berhasil melakukan serangan terhadap adiknya, Tatsui yang telah dia anggap remeh dan tidak terlalu dia pedulikan, ternyata malah memberikan dampak buruk terhadap rencananya.
Setelah melihat adiknya yang sudah tidak bisa melanjutkan pertarungan, maka seketika itu juga Azter menarik kembali seluruh duri-duri yang menyeruak di tanah, sehingga bentuk pedang Dark paralyzed berangsur kembali seperti semula, hal itu membuat Gill yang sedang berusaha menebas duri-duri di sekelilingnya menjadi kaget, karena tiba-tiba seluruh duri tersebut masuk lagi ke dalam tanah lalu menghilang. Dan Gill merasa lebih kaget lagi ketika dia melihat Azter yang sedang berlari ke arah Tatsui sambil mengarahkan serangan pedang Dark paralyzed dalam kekuatan penuh.
Azter melakukan hal itu karena dia merasa marah, setelah adiknya berhasil dikalahkan oleh Tatsui. Sehingga Azter berusaha untuk membunuh Tatsui dengan serangan pamungkasnya. Namun karena jarak Gill terlalu jauh, maka dia tidak bisa datang menolong Tatsui tepat waktu.
Sedangkan Tatsui sudah bersiap dengan tali ajaib di tangannya untuk mengantisipasi serangan dari Azter, tetapi Tatsui rupanya sedikit lengah, karena dia tidak menyadari bahwa Ajora yang baru saja dikalahkannya dan sedang terkapar di tanah, segera menendang kaki Tatsui, sehingga Tatsui jadi jatuh tersungkur. Dan hal itu membuat kesempatan Tatsui untuk Bisa selamat, menjadi sangat tipis.
Pedang yang dihunuskan oleh Azter sudah semakin dekat dengan tubuh Tatsui, sedangkan Gill dan Glauss yang jaraknya cukup jauh, jadi tidak bisa memberi pertolongan kepada Tatsui, namun ada satu orang lagi yang berada di dekat Tatsui, yakni Dragon. Tanpa pikir panjang, Dragon berlari dan berdiri di hadapan Tatsui untuk berusaha menghalangi tusukan dari pedang Azter, sehingga seketika itu juga pedang Azter langsung menancap di punggung Dragon, dan menyebakan Dragon mengalami luka tusuk yang cukup dalam serta pendarahan hebat.
(Walaupun tangan Dragon tidak bisa digerakan karena mengalami kelumpuhan, namun kaki dan anggota tubuhnya masih bisa dipakai untuk menjadi tameng bagi Tatsui). itulah hal yang terpikir dalam benak Dragon pada saat itu.
Setelah tertusuk, bahkan Dragon tetap berdiri dengan tegak di antara Azter dan Tatsui, supaya Azter tidak bisa melukai temannya itu.
![]() |
Dragon menghalangi serangan tusukan pedang Azter terhadap Tatsui. |
Hal itu sontak saja membuat Gill, Glauss, terutama Tatsui langsung merasa kaget secara bersamaan, sehingga mereka segera berusaha untuk menyerang Azter dengan perasaan murka.
“Dragon!!” Ucap Tatsui, Gill, dan Glauss secara serentak.
Azter yang menyadari bahwa orang incarannya akan berada di ambang kematian jika dia sampai meneruskan tusukan pedangnya, segera menarik pedangnya itu dari punggung Dragon, sehingga tubuh Dragon langsung ambruk dan jatuh ke pangkuan Tatsui yang berada di bawahnya, Tatsui yang merasa cemas dengan keadaan Dragon, segera berusaha untuk membangunkan Dragon, karena dia langsung tak sadarkan diri.
Setelah itu, Azter yang punya tujuan untuk menangkap dan membawa Dragon, harus dihadapkan dalam situasi sulit, ketika dia melihat Gill dan Glauss sudah berada dalam jarak yang semakin dekat dengan dirinya, apalagi Gill akan memberikan serangan yang benar-benar mematika bagi Azter. Maka dari itu Azter memutuskan untuk melarikan diri, namun dia tidak memiliki banyak waktu untuk memutuskan siapa yang harus dia bawa pergi, karena dia harus memilih antara Dragon atau adiknya yang harus dibawa pergi. Ketika Azter sedang dilanda kebingungan, Ajora langsung berkata kepada kakaknya itu.
“Kakak, cepat tangkap dan bawa Dragon pergi dari ! Tinggalkanlah aku disini! Kau harus bisa menyelesaikan misi kita!!” Ujar Ajora kepada Azter.
Perkataan tersebut membuat Azter menjadi dilema, karena dia sebenarnya tidak mau meninggalkan adiknya begitu saja, kalau bisa dia ingin membawa Dragon sekaligus adiknya. Namun di sisi lain, dia juga tidak punya banyak waktu karena jika dia tidak segera mengambil pilihan, maka tebasan dari Gill akan segera tiba di tubuhnya.
Oleh karena itu, Azter langsung membuat keputusan yang mengejutkan, tanpa banyak bicara dia segera mencabut kalung Ghistory dari leher Dragon, kemudian dia langsung mendekati dan membopong tubuh adiknya untuk dia bawa pergi dari tempat itu sejauh-jauhnya, sehingga akhirnya mereka berdua bisa terhindar dari amukan Gill. Tetapi kepergian mereka itu bukan tanpa membawa apapun, karena selain telah menyelamatkan nyawa adiknya, Azter juga telah mendapatkan kalung Ghistory, sebagai oleh-oleh kepulangan yang akan dia berikan kepada Raja Gold one.
![]() |
Azter berhasil merebut kalung Ghistory. |
Dengan menggunakan dorongan dari cabang pedang Dark paralyzed miliknya, Azter bisa melompat dan melesat cukup jauh sambil membawa adiknya, hingga akhirnya mereka jadi berada diluar jangkauan serangan Gill. Lalu setelah jarak mereka sudah cukup aman dan jauh, Ajora segera berbicara kepada kakaknya itu.
“Kakak, kenapa kau lebih memilih untuk membawaku? Daripada membawa Dragon yang merupakan objek dari misi kita?” Tanya Ajora yang sedang dibopong oleh kakaknya.
“Diam kau bodoh. Aku tidak mungkin meninggalkanmu disana!! Kita berdua sudah berjanji, bahwa kita akan diangkat menjadi Kesatria elit di Kerajaan Gold one bersama-sama.” Ujar Azter.
“... Kakak.” Ucap Ajora sambil merasa terharu.
“Tenang, Raja Gold one tidak akan marah, karena kita telah berhasil mendapatkan kalung milik Dragon, kurasa ini saja sudah cukup untuk membuat Raja kita senang ... Selain itu, jika Dragon mati, maka kalung ini akan memilih lagi pemilik yang selanjutnya, Iya kan? Hehehe.” Ucap Azter sambil menyeringai.
Sementara itu di tempat bekas terjadinya pertarungan, Tatsui, Gill dan Glauss sedang berusaha untuk membangunkan Dragon yang masih tertidur dalam keadaan tubuh terkulai tanpa bergerak sama sekali, namun dia masih bernafas seperti biasa. Teman-teman Dragon merasa sangat khawatir atas keadaan tersebut, mereka takut jika sampai Dragon tidak dapat bangun lagi.
Terutama Tatsui, dia merasa sangat bersalah, karena dirinyalah yang telah menyebabkan Dragon jadi berada dalam kondisi seperti itu. Kemudian Melinda segera melakukan diagnosa pada tubuh Dragon, setelah itu Melinda mulai menjelaskan kepada mereka semua, bahwa setelah tertusuk cukup dalam oleh pedang Dark paralyzed di punggungnya, Dragon menerima asupan racun pelumpuh yang begitu banyak, saat ini racun tersebut sedang mengalir ke sekujur tubuh Dragon, sehingga Dragon jadi tidak bisa menggerakan tubuhnya sama sekali, bahkan untuk dapat membuka mata pun sepertinya sangat susah.
Jadi itu artinya saat ini Dragon sedang dalam keadaan sadar namun dia sama sekali tidak dapat menggerakan tubuhnya, atau bisa dibilang bahwa Dragon sedang terperangkap dalam kelumpuhan. Racun itu begitu kuat, Bahkan Melinda yang memiliki kekuatan penyembuhan pun sepertinya tidak sanggup untuk dapat menyelamatkan Dragon dari keadaan tersebut.
Sesungguhnya kekuatan Melinda hanya bisa menyembuhkan luka luar dan menghentikan pendarahannya saja, tapi mengenai racun yang mengalir di tubuh Dragon, ternyata tidak bisa dimusnahkan dengan mudah, walaupun Melinda sudah berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya. Itu dikarenaka kemampuan penyembuhan Melinda tidak terlalu ampuh untuk menangkal racun.
Kemudian, Gill yang sedang berusaha menepuk-nepuk pipi serta menggoyang-goyangkan bahu Dragon, tiba-tiba melihat sesuatu. Dia melihat telunjuk di tangan kanan Dragon bergerak naik turun, dan sepertinya Dragon sedang berusaha untuk memberikan isyarat.
“Dragon ... Dragon, apa kau bisa mendengar kami?” Tanya Gill, lalu jari telunjuknya bergerak semakin cepat.
“Sepertinya dia tidak bisa menggerakan anggota tubuh yang lain selain jari telunjuknya.” Ujar Glauss.
Lalu Tatsui segera mengambil alih, “Dragon, jika kau mengerti dengan apa yang kami ucapkan, gerakan jari telunjukmu satu kali.” Setelah Tatsui mengucapkan hal itu, tiba-tiba saja jari telunjuk Dragon hanya bergerak sebanyak satu kali.
“Waah, sepertinya dia mengerti.” Ucap Glauss yang merasa sedikit lega.
“Jangan senang dulu, dia masih belum sembuh sepenuhnya.” Ujar Gill.
“Ya, aku tahu. Maaf.” Sahut Glauss.
“Sebaiknya sekarang kita bawa Dragon ke Tabib terdekat.” Kata Tatsui.
“Jangan, Kekuatan Melinda saja bahkan tidak bisa menyembuhkan kelumpuhannya, apalagi jika hanya Tabib biasa.” Ucap Gill.
“Lalu sekarang bagaimana? Apakah sebaiknya kita bawa dia ke Kerajaan Nexus untuk disembuhkan disana? … Disana pasti banyak Penyihir medis yang sudah ahli, iya kan?” Tanya Glauss.
“Itu juga bukan keputusan yang tepat, karena perjalanan ke Ibukota Nexus masih terlalu jauh dari sini … Jika kondisi Dragon dibiarkan seperti itu dalam waktu lama, mungkin saja nyawanya akan berada dalam bahaya.” Ucap Gill.
“Lalu sekarang kita harus bagaimana??” Tanya Glauss lagi.
“Kita harus bisa menemukan Penyihir medis yang benar-benar ahli dan jaraknya dekat dari sini, untungnya aku tahu tempatnya, tak jauh dari sini ada kediaman dari seorang Penyihir medis yang cukup terkenal."
"Siapa namanya?"
"Si Penyihir tanaman yang memiliki julukan 'God plant'. Dia juga dikenal sebagai penyembuhan herbal."
“Apa? Ma- maksudmu si pendek itu? Si- si Bernie zarr itu?” Tanya Glauss sambil merasa khawatir.
“Ya.” Jawab Gill secara singkat.
“Ta- tapi kan, ketika di Turnamen Kota Togu, dia punya riwayat buruk dengan Dragon, jadi tidak mungkin dia akan bersedia untuk membantu kita.” Ucap Glauss.
“Bukankah kau juga pernah punya riwayat buruk dengan Dragon?” Kata Gill.
“I- iya sih … Tapi si Bernie itu kan berbeda denganku, dia itu sifatnya sombong sekali.” Jawab Glauss.
Lalu Tatsui berkata. “Kita tidak punya pilihan lain ... Dia cukup terkenal dengan tanaman-tanaman obat serta metode penyembuhan yang dimilikinya, maka dia pasti punya tanaman obat yang dapat menyembuhkan Dragon dari kelumpuhan akibat racun pedang Dark paralyzed.”
“Ta- tapi kan ...” Glauss masih merasa ragu.
“Sudah, jangan banyak bicara lagi ... Tatsui, kau bantu Glauss untuk berjalan, sedangkan aku akan membopong Dragon. Sekarang kita harus segera pergi ke tempat Bernie zarr ... Aku tahu dimana lokasinya, ayo.” Ajak Gill kepada teman-temannya.
Kemudian karena mereka semua sudah sepakat dengan usul dari Gill, maka dari itu, mereka mulai bergerak untuk membawa Dragon ke kediaman si Penyihir tanaman yang berjuluk 'God plant' itu.
Akankah mereka berhasil menemui Bernie zarr dan mendapatkan pertolongan darinya, ataukah mereka akan ditolak, sehingga mereka harus mencari pertolongan lain? Kira-kira apa yang akan terjadi kepada nasib Dragon selanjutnya ya?
Sementara itu, di kawasan dekat Ibukota Nexus, pasukan Hybrid dengan jumlah banyak yang dikirim oleh Grim claw, juga sudah tiba dan siap untuk menyerang Ibukota dari Kerajaan besar tersebut. Sepertinya sebuah pertempuran yang seru dan menggemparkan akan segera terjadi disana, jadi simak terus kelanjutan kisahnya ya.
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 44
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon chapter 42
No comments:
Post a Comment