Friday, June 21, 2019

Journey of the Dragon Chapter 42


Chapter 42 : Encounter


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 42.


   Dikisahkan sebelumnya, Dragon telah tiba di Desa Eijin untuk bertemu dengan teman-temannya kembali (Tatsui, Glauss, dan Gill), sambil mengantarkan Pak Katsui serta para penduduk desa yang telah terbebas dari perbudakan di Kastil Flaur.

   Setelah terjadinya pertemuan yang cukup menghebohkan di Desa Eijin, maka pada malam harinya, bertempat di rumah Tatsui, Dragon mulai memberi penjelasan kepada teman-temannya itu tentang segala hal yang telah terjadi, sehingga Gill, Glauss, dan Tatsui akhirnya jadi mengerti.

   Setelah mendengar semua tentang hal itu, Tatsui, Gill, dan Glauss mulai memutuskan untuk ikut dalam perjalanan Dragon yang selanjutnya, yakni mencari keberadaan Night crow. Karena mereka tidak ingin membiarkan Dragon menghadapi masalahnya sendirian saja, selain itu mereka juga ingin berpetualang sekaligus membantu Dragon dalam menyelesaikan masalah dengan orang yang merupakan pembunuh gurunya itu. Tetapi untuk bisa menemukan Night crow bukanlah perkara mudah, karena keberadaannya tidak bisa ditentukan secara pasti bahkan walau menggunakan kekuatan dari kalung Ghistory. Maka dari itu Dragon dan teman-temannya membutuhkan petunjuk tentang tempat-tempat yang pasti akan dikunjungi oleh Night crow.

   Lalu Dragon teringat bahwa dia telah mendapatkan sebuah petunjuk dari Kai mengenai Night crow yang katanya sedang mempunyai urusan dengan Grim claw untuk sama-sama menjatuhkan Gold one, jadi besar kemungkinannya bahwa Night crow akan hadir di tempat Grim claw berada. Maka dari itu Dragon dan kawan-kawan memutuskan untuk pergi ke markas Grim claw, yang sekaligus juga merupakan tempat dimana Glauss dijadikan manusia Hybrid, atau bisa dibilang mendapatkan kekuatan setengah hewannya. Tapi sebelum mereka pergi ke markas Grim claw, terlebih dahulu Dragon mengajak teman-temannya untuk pergi ke Istana Nexus, karena Dragon mempunyai janji untuk bertemu dengan Putri Reina disana.

   Sementara itu di Kerajaan Nexus, seluruh penduduk dari berbagai kalangan sedang berkabung atas tragedi yang menimpa sang Kesatria agung Tomb. Beliau meninggal setelah melakukan pertarungan hebat melawan Hebi di wilayah perbatasan, oleh karena itu Raja dan para penghuni Istana merasakan kesedihan yang sangat luar biasa. Terutama Rizu, yang merupakan anak dari sang Kesatria agung, dia juga merasakan duka yang amat mendalam atas kepergian ayahnya tersebut.










   Tapi di tempat lain, atau lebih tepatnya di Pusat penelitian milik Grim claw. Mailon sedang berada disana untuk melaporkan tentang kekalahan Tuannya dari seorang pandai besi biasa yang bernama Dragon. Mailon juga menceritakan kepada Grim claw tentang kalung Ghistory yang sudah memilih Dragon sebagai pemilik sejatinya, oleh karena itu Grim claw jadi memiliki ketertarikan terhadap Dragon, dan dia berencana untuk menangkap Dragon dengan mengutus tim elitnya.

   Namun disamping hal itu, rupanya Grim claw juga mempunyai rencana jahat lain, karena disaat yang bersamaan dia juga mendapat informasi mengenai kematian Kesatria agung Tomb, yang pastinya akan sangat berpengaruh terhadap pertahanan dari Ibukota Nexus. Oleh karena itu Grim claw juga memutuskan untuk bertindak menyerang Ibukota Nexus dengan mengerahkan seluruh Pasukan hybrid miliknya. Karena dia tidak mau jika sampai Gold one mendahuluinya dalam hal tersebut, dia tidak akan membiarkan Gold one sampai memiliki dua Kerajaan besar, jadi jika Grim claw bisa menguasai Kerajaan Nexus, maka dia bisa berperang melawan Kerajaan Gold one, untuk menentukan siapa diantara mereka berdua yang lebih pantas menjadi sosok pemimpin dari kelompok Emperors unity. Ternyata Grim claw dan Gold one memang memiliki riwayat perselisihan yang cukup panjang, sehingga mereka berdua saling membenci walaupun mereka satu kelompok (Emperors unity).


Sosok Grim claw.

6 anggota Emperors unity setelah kematian Flaur.


   Menangkap Dragon dan menyerang Kerajaan Nexus. Dua rencana tersebut akan dia langsungkan secara bersamaan, supaya dia bisa menguasai Kerajaan Nexus, sekaligus mendapatkan bola Aporion dengan cara memanfaatkan Dragon. Sedangkan untuk Mailon yang ingin bergabung dengan kubu Grim claw, rupanya juga sudah dipersiapkan sebuah rencana bagi dirinya. Grim claw menawarkan kepada Mailon, sebuah kekuatan yang dapat membuatnya lebih hebat daripada manusia biasa, yakni dengan cara merubah dirinya menjadi Hybrid, namun entah akan digabungkan dengan hewan apa tubuh Mailon nantinya?

   Satu hari telah berlalu, Pagi hari di Desa Eijin, Dragon dan kawan-kawannya (Tatsui, Gill, dan Glauss) Sudah berkemas dan bersiap untuk memulai perjalanan menuju ke Ibukota Kerajaan Nexus. Mereka berempat terlihat sedang berada di depan rumah Tatsui sembari berpamitan pada kedua orang tua Tatsui.

   “Apakah kalian benar-benar harus pergi secepat ini? Kita baru saja dapat berkumpul kembali.” Kata Ibu Tatsui.

   “Ibu tahu sendiri kan, Tatsui itu paling sulit jika dilarang untuk keluar rumah ... Biarkan dia melakukan apa yang dia inginkan.” Ucap ayah Tatsui sambil tersenyum.

   “Jangan khawatirkan aku Ibu, ayah ... Aku berjanji, aku pasti akan baik-baik saja. Dari dulu aku selalu mendambakan sebuah petualangan seperti ini.” Ucap Tatsui pada kedua orang tuanya.

   “Ya, jangan khawatir. Kami semua akan menjaga Tatsui.” Kata Dragon.

   Kemudian Tatsui menoleh sambil berkata. “Kenapa aku harus dijaga? Aku ikut denganmu untuk menolongmu, lagipula aku bisa mengurus diriku sendiri.” Ujar Tatsui kepada Dragon.

  "Hehhe...  I- iya baiklah."

   Lalu ayah Tatsui bertanya. “Oh iya, jika boleh, ayah mau bertanya kemana kalian akan pergi?”

   Kemudian Gill menjawab pertanyaan tersebut dengan ekspresi wajah polos. “Kami akan pergi untuk mencari keberadaan Night....” Tapi sebelum Gill menyelesaikan kalimatnya, mulut Gill segera ditutupi oleh Dragon dan Glauss. Karena jika kedua orang tua Tatsui sampai tahu bahwa mereka akan pergi untuk mencari Night crow yang merupakan salah satu anggota Emperors unity, maka kedua orang tua Tatsui pasti akan sangat terkejut atau bahkan pingsan.

   “Ehm, anu ... Kami akan pergi ke Kerajaan Nexus, untuk menepati janjiku kepada Tuan Putri.” Ucap Dragon segera menjelaskan, supaya kedua orang tua Tatsui tidak khawatir.

   “Oh begitu ... Baiklah, kami doakan semoga perjalanan kalian lancar ya.” Ucap ayah Tatsui kepada mereka berempat.

   Lalu setelah selesai berpamitan, maka mereka berempat segera memulai perjalanannya menuju ke Kerajaan Nexus, lalu setelah urusan mereka disana sudah selesai, maka selanjutnya mereka akan mencari keberadaan Night crow di markas Grim claw, itulah rencana mereka.


Makam Kesatria agung Tomb.


   Beralih dari Dragon dan teman-temannya yang sedang memulai perjalanan panjang. Kini kita kembali ke Kerajaan Nexus, dimana upacara pemakaman dari sang Kesatria agung Tomb sedang berlangsung. Kepergian Kesatria agung Tomb meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi seluruh penduduk Kerajaan Nexus, terutama bagi semua orang terdekat yang telah ditinggalkannya.

  Raja Velodrian telah mempersiapkan makam yang megah dengan batu nisan berupa patung dari sang Kesatria agung itu sendiri.

   Raja Velodrian jugalah yang memimpin seluruh prosesi pemakaman tersebut dari awal sampai akhir, sehingga semuanya berjalan dengan lancar dan hikmat. Rizu berdiri sambil mendekap ibunya yang sedang menangis, sedangkan kedua teman Rizu yakni Arci dan Holdi berada di belakang Rizu sambil terlihat murung, Disamping mereka berdua ada Putri Reina dan Jenderal Eagle yang juga merasa berduka dan sangat kehilangan.

   Selain itu, sebagian besar Prajurit Nexus juga hadir disana dan berbaris dengan rapi, mereka dipimpin oleh Gard dan Riple untuk memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya terhadap sang Kesatria agung. Suasana berkabung sangat terasa di sepanjang berlangsungnya upacara tersebut.

   Tak lama kemudian, setelah upacara pemakaman itu sudah selesai, dan semua orang telah pergi meninggalkan area makam. Rizu tampak masih berada disana bersama dengan Tuan Putri dan Jenderal Eagle di belakangnya, dalam waktu yang cukup lama, Rizu hanya berdiri sambil melamun tanpa melakukan apapun, kemudian Putri Reina mulai mendekatinya untuk menjadi teman berbicara bagi Rizu.

   Putri memanggil namanya terlebih dahulu, “Rizu ...”

  Tetapi sebelum Putri melanjutkan kalimatnya, Rizu langsung berbicara. "Aku ingin sekali, menceritakan padanya tentang apa yang telah kualami selama beberapa hari ini ... Terutama seputar hal tentang Dragon. Namun sekarang aku tidak memiliki kesempatan itu.” Ucap Rizu.

   “Dia tahu ... Saat ini pun dia pasti sedang memperhatikan kita, sama seperti ibukku di alam sana. Mereka tidak benar-benar meninggalkan kita, mereka akan selalu ada bersama kita, selama kita tetap mengingat mereka.” Kata Tuan Putri, menghibur Rizu.

   Kemudian Rizu terdiam sejenak, dan dia kembali berbicara. “Benar ... Aku harus bisa membuktikan kepadanya, bahwa aku pasti akan menjadi Kesatria agung selanjutnya di Kerajaan Nexus.” Ucap Rizu sambil tersenyum.

   “Hmm, itu baru namanya semangat.” Kata Tuan Putri.

   Lalu Jenderal Eagle mulai mendekati mereka berdua sambil berkata, “Rizu, ada yang ingin kubicarakan.”

   “Ya Jenderal.” Rizu menanggapi perkataan dari sang Jenderal.

   “Ini mengenai pedang milik ayahmu ... kurasa kau pantas untuk mewarisi pedang ‘Cross jade’, dan mendapatkan potensi penuh atas kekuatanmu.” Ucap Jenderal Eagle.


Pedang Cross jade di Ruang penyimpanan.


   “Tidak Jenderal, kurasa aku masih belum pantas untuk menggunakan pedang tersebut.” Jawab Rizu.

   “Rizu, Tidak ada lagi orang yang lebih pantas selain dirimu, kau adalah satu-satunya orang yang harus memilikinya ... Itu karena kau adalah keturunan dari Kesatria agung Tomb, dan kau juga memiliki kekuatan yang berhubungan dengan alam, sama seperti dirinya.”

   Rizu hanya terdiam tanpa memberi tanggapan apapun atas pernyataan dari Jenderal Eagle tersebut, karena Rizu sedang diliputi oleh rasa bimbang, atas ditetapkannya dia sebagai pemilik dari pedang Cross jade yang selanjutnya.

  "A-aku tidak tahu Jenderal." Kata Rizu sambil menunduk.

   Kemudian Jenderal kembali berbicara. “Pedang Cross jade, adalah pedang yang mampu membangkitkan potensi penuh dari seseorang yang memiliki kekuatan alam, dan pedang itu tidak boleh diberikan pada sembarangan orang ... Ketika pedang itu dibawa kembali bersama jenazah ayahmu ke Ibukota Nexus ini, katanya butuh sekitar 10 orang bertenaga kuat untuk bisa memikul pedang tersebut. Tapi dengan kekuatanmu, kau pasti bisa mengangkatnya hanya menggunakan satu tangan. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain, Pokoknya besok datanglah ke Kantorku untuk serah terima pedang itu ya, aku akan menunggumu.” Suruh Jenderal Eagle sambil berlalu pergi meninggalkan Rizu dan Putri Reina disana.

   Rizu terlihat masih bimbang atas keputusan dari Jenderal, namun Putri segera membujuknya lagi, “Pedang Cross jade itu, bukankah pedang yang dibuat khusus untuk ayahmu? ... Kesatria agung Tomb pernah berkata padaku, bahwa suatu hari nanti dia akan mewariskan pedang Cross jade padamu. Maka dari itu, sekarang kau tidak boleh menolaknya, pedang Itu adalah takdirmu, jadi terimalah ... Gunakan pedang itu untuk melindungi Kerajaan Nexus.” Ucap Tuan Putri sambil tersenyum.

   Perkataan tersebut rupanya berhasil membuat Rizu jadi berani untuk menerima pedang warisan dari ayahnya, maka dari itu dia segera tersenyum dan mengangguk kepada Putri Reina. Kemudian mereka berdua pergi bersama-sama meninggalkan area pemakaman itu, untuk pulang menuju ke rumahnya masing-masing, atau lebih tepatnya menuju ke Istana jika bagi Tuan Putri Reina.

   Masih ada waktu sekitar 10 hari lagi, sampai batas waktu kedatangan Dragon ke Istana Nexus. Jika dalam 10 hari Dragon tidak datang juga, maka sesuai janji yang Putri Reina katakan, bahwa dia tidak akan mau lagi untuk menemui Dragon. Oleh karena itu, sebelum Dragon akan pergi menuju ke markas Grim claw, dia dan teman-temannya berniat untuk mengunjungi Istana Nexus terlebih dahulu.

   Saat ini Dragon, Gill, Tatsui, dan Glauss sudah berada jauh sekali dari Desa Eijin tempat dimana perjalanan mereka dimulai. Di sepanjang perjalanan itu, cukup banyak hal yang mereka lakukan di beberapa tempat yang mereka singgahi, seperti memancing ikan raksasa, membasmi hama babi liar, menangkap para perampok, dan lain-lain. Hingga tak terasa tiga hari sudah berlalu sejak hari keberangkatan mereka.

   Walaupun mereka melakukan perjalanan dengan hanya berjalan kaki saja, tetapi sepertinya mereka berempat sangat menikmati perjalanan tersebut, karena berpetualang bersama teman rasanya memang menyenangkan apalagi jika bersama teman-teman yang mau saling mendukung dan menolong satu sama lain dalam keadaan apapun.

   Namun, kesenangan itu tidak berlamgsung lama, karena ketika mereka sudah separuh jalan menuju Kerajaan Nexus. Tanpa mereka sadari, musuh juga sedang bergerak dan sedang melangsungkan rencana mereka.

  Sedangkan Tim elit utusan Grim claw yang berjumlah tiga orang yakni Byo, Taiga, dan Scarp sudah berhasil menemukan target mereka (Dragon dan kawan-kawan). Sesuai dengan arahan yang Mailon berikan, bahwa mereka bertiga hanya tinggal mengikuti jalur dari Desa Eijin menuju ke Ibukota Nexus, maka mereka pasti akan berhasil menemukan Dragon dan kawan-kawan.

  Sedangkan pasukan yang dkirim oleh Grim claw untuk menuju ke Ibukota Nexus, kini sudah hampir sampai kesana mendahului Dragon dan kawan-kawan, karena mereka semua mengambil jalan yang berbeda dari Dragon dan kawan-kawan.


 Grim claw memiliki 2 kelompok yang dia utus menuju ke Kerajaan Nexus, namun untuk sekarang kita akan berfokus pada tim elit yang berjumlah 3 orang itu, yang akan segera berurusan dengan Dragon. Namun, Grim claw memberikan perintah yang spesifik kepada tim elitnya tersebut, yakni mereka harus bisa menangkap Dragon hidup-hidup.



Tim elit yang dikirim oleh Grim claw, sudah menemukan Dragon.


   Tim elit tersebut mengenakan pakaian seragam yang sama, yakni seragam berwarna hitam dengan corak garis merah di sekujur tubuh mereka. Byo adalah seorang perempuan, namun tubuhnya terlihat kuat, dia menggunakan semacam penutup kepala berwarna putih, dan kacamata besar di wajahnya. Sedangkan Scarp, adalah seorang pria kurus dengan rambut acak-acakan, dia mengenakan syal berwarna merah yang menutupi mulut serta lehernya, selain itu dia juga membawa dua buah pedang yang diletakan di punggungnya.

  Lalu satu lagi adalah Taiga, yang merupakan pimpinan mereka, Taiga memiliki tubuh yang kekar dan wajah yang sangar. Bagian lengan Seragamnya robek sehingga otot-ototnya dapat terlihat dengan jelas, rambutnya berwarna hitam dan disisir ke atas. Taiga adalah seorang Hybrid yang memiliki penciuman tajam sama seperti Glauss, namun masih belum diketahui kekuatan hewan semacam apa yang dia miliki, atau yang kedua temannya miliki.

  Saat ini, Tim elit Utusan Grim claw tersebut sedang memperhatikan Dragon dan kawan-kawannya dari kejauhan, mereka bersembunyi di atas pohon sambil terus memperhatikan targetnya.

  Dragon, Gill, dan Tatsui tampak santai saja ketika sedang berjalan, mereka tidak menyadari adanya kehadiran musuh di belakang mereka, tetapi lain halnya dengan Glauss, dia yang mempunyai penciuman tajam, rupanya menyadari bahwa di belakang mereka, ada keberadaan dari orang-orang asing yang sedang mengintai, dan semakin lama aroma keberadaan orang-orang asing tersebut semakin dekat, sehingga Glauss langsung menoleh ke belakang sambil memperingatkan teman-temannya.

   “Teman-teman, merunduk!!” Suruh Glauss, yang seketika itu juga membuat Gill, Dragon dan Tatsui langsung terkejut sambil merunduk sesuai dengan perintahnya.

   Dan ternyata benar saja, ada sesuatu yang melesat dengan cepat ke arah mereka, dan sosok tersebut seperti berusaha untuk menggapai tubuh Dragon, namun karena mereka berempat segera menunduk berkat peringatan dari Glauss, maka Dragon jadi terhindar dari terkaman sosok misterius itu, yang sekarang tampak sedang melayang-layang di udara seperti burung.



Sosok terbang yang mencoba untuk menerkam Dragon.


   Kemudian Gill mencoba untuk memperhatikan sosok tersebut dengan seksama, supaya dia bisa menyimpulkan sosok mahluk apakah itu?

  “I- itu ... Se- seperti jenis burung yang aku kenal, tapi ukurannya besar sekali. Apakah itu Monster?” Ucap Gill dengan mata yang berbinar-binar, seperti orang yang baru saja menemukan hewan buruan.



Mata Gill berbinar.


   “Itu bukan burung biasa teman-teman. ” Ujar Glauss.

   Dragon dan Tatsui yang sadar bahwa jumlah musuh sepertinya lebih dari satu, kemudian mulai menengok ke arah belakang, dan ternyata benar saja, mereka melihat adanya dua orang lagi yang muncul dari kegelapan. Ketika kedua orang misterius itu telah menampakan dirinya dihadapan Dragon dan kawan-kawan, seketika itu juga Glauss merasa terkejut sambil berkata.

   “Taiga ... Scarp.” Ujar Glauss.

  "Kau kenal mereka?" Tanya Dragon.

   Lalu Taiga menjawab pertanyaan dari Glauss, “Hmm, Glauss. Lama tak jumpa, kulihat kau sudah mendapatkan beberapa teman baru … Haha, apakah kau sudah siap untuk kehilangan teman-temanmu lagi?” Ucap Taiga.

   Perkataan dari Taiga itu sontak membuat Glauss langsung menjadi geram, sehingga tanpa basa-basi, Glauss segera berubah ke mode rampage untuk bertarung dan memberikan serangan terhadap Taiga beserta Scarp. Tapi rupanya Taiga juga tidak tinggal diam, diapun berubah ke mode rampage, lalu tanpa banyak bicara dia segera bertarung satu lawan satu melawan Glauss, mereka berdua bertarung secara beringas layaknya hewan buas disana.

  (Para manusia Hybrid bisa berubah ke mode Rampage, yakni mode dimana keadaan insting hewan di dalam tubuh mereka akan meningkat, sehingga mereka menjadi semakin kuat serta beringas.)



Glauss dan Taiga segera melangsungkan pertarungan disana.


   Sedangkan Scarp, dia sepertinya masih mengamati keadaan yang sedang terjadi di hadapannya, dia melihat Taiga dan Glauss yang sedang bertarung, Gill yang masih terpukau memperhatikan sosok Byo sebagai burung, lalu Tatsui dan Dragon yang sedang berada dalam posisi bersiap untuk mengantisipasi serangan dari Scarp.

   Setelah mengamati situasi, maka Scarp sudah memutuskan siapa yang akan menjadi lawannya, yakni Dragon dan Tatsui. Maka kemudian Scarp segera mengeluarkan kemampuannya, yakni dia memunculkan beberapa sosok yang menyerupai dirinya, sehingga kini Scarp jadi berjumlah tiga orang, lalu sambil menarik kedua pedang yang ada di punggungnya, Tiga orang Scarp itu segera berlari ke arah Dragon dan Tatsui untuk melancarkan serangan.



Scarp mengubah dirinya menjadu tiga.


   “I- ini mirip seperti kekuatan yang dimiliki oleh Riple.” Kata Dragon.

   “Hati-hati Dragon!” Ujar Tatsui, yang dengan sigap menghindari tebasan-tebasan dari para musuh.

   Begitupun juga dengan Tatsui, dia segera menghindari serangan tebasan dari para Scarp yang berjumlah tiga orang itu, Kemudian Melinda memunculkan pisau-pisau belati untuk digunakan oleh Dragon sekaligus juga untuk diberikan kepada Tatsui, sehingga Dragon dan Tatsui bisa menghadapi lawan mereka dengan menggunakan pisau belati.

   Mereka semua bertarung secara sengit di tempat itu. Dan setelah melakukan perlawanan yang menyulitkan, Dragon dan Tatsui akhirnya berhasil menebas tubuh dua orang Scarp secara telak, namun tiba-tiba saja tubuh dua orang Scarp tersebut langsung berubah menjadi asap ketika mendapat serangan tebasan dari Dragon dan Tatsui, sehingga hal itu membuat Dragon dan Tatsui jadi merasa kebingungan. Karena Ternyata dua orang Scrap yang lainnya hanyalah ilusi semata, sedangkan Scarp yang asli hanya satu orang.



Tubuh Scarp tiba-tiba berubah jadi asap ketika terkena serangan.


   Kemudian Glauss segera berteriak kepada Dragon dan Tatsui.

   “Namanya Scarp. Dia adalah manusia Hybrid … DNA'nya sudah dicampur dengan DNA magic chameleon, sehingga dia bisa berkamuflase dan menciptakan ilusi. Oleh karena itu, Kalian akan kesulitan dalam mengantisipasi setiap serangannya.” Ucap Glauss.

  "Diam!! Kau sedang bertarung denganku." Ujar Taiga sambil meninju perut Glauss.

   “Magic Chameleon? … Itu adalah hewan reptil yang bisa berkamuflase dan mempunyai kemampuan membuat ilusi.” Ujar Tatsui kepada Dragon.

  Lalu tiba-tiba saja Dragon dan Tatsui mendapatkan tendangan keras sehingga tubuh mereka berdua langsung jatuh tersungkur, dan ketika mereka berdua sudah berdiri kembali, mereka lagi-lagi mendapatkan serangan yang tidak bisa dilihat. Hal itu menyebabkan Dragon dan Tatsui jadi kewalahan dalam menghadapi Scarp.

   Beralih kepada Gill, dia tidak tinggal diam setelah mendapatkan serangan dari para musuh itu. Lawan yang harus Gill hadapi adalah Byo, yakni mahluk terbang yang sedang melayang di atas langit. Dengan menggunakan sarung tangan peningkat kekuatannya, Gill berusaha untuk melempar batu kepada Byo, lemparan-lemparan batu dari Gill sangat cepat dan kuat, jika Byo sampai terkena oleh lemparan itu, maka dipastikan bahwa Byo akan langsung jatuh. Namun dengan gesit, Byo bisa menghindari serangan lemparan dari Gill.

  Lalu Gill yang merasa geram karena lemparannya selalu tidak kena, berteriak kepada Byo. “Hey!! Turunlah, aku sudah hampir kehabisan batu!”

   Kemudian secara cepat, Byo si manusia burung itu langsung menukik tajam dan melesat ke arah Gill, dengan sayap yang diposisikan untuk menghantam perut Gill, sedangkan Gill yang tidka siap mengantisipasi serangan tersebut, akhirnya harus menerima hantaman yang cukup keras pada perutnya, sehingga tubuh Gill langsung terdorong jauh lalu terjerembab ke semak-semak dan pepohonan.



Tubuh Gill ditabrak dengan cepat.


   Setelah itu, Byo merasa bahwa dirinya sudah berhasil mengalahkan Gill, karena serangan hantaman yang diberikannya begitu keras. Maka manusia burung itu segera berpaling ke belakang untuk membantu Scarp yang sedang bertarung melawan Dragon dan Tatsui. Tapi rupanya kenyataan tidak sesuai dengan harapan, karena untuk mengalahkan Gill tidaklah semudah yang dia kira. Tiba-tiba saja Gill keluar dari semak-semak sambil berjalan dengan santai dan menepuk-nepuk daun yang berserakan di sekujur tubuhnya, lalu Gill berkata.

   “Waah, dari postur sayap dan kelembutan bulu sayapmu itu, kau pasti adalah spesies burung Night blinker ... Tapi sepertinya kau bukan hanya sekedar burung Night blinker biasa ... Karena burung Night blinker tidak memakai pakaian seperti itu, kecuali jika kau adalah Night blinker yang digabung dengan manusia, atau mungkin manusia yang digabung dengan Night blinker? ...  Aku jadi bingung.” Ucap Gill.

   Lalu Byo berkata dalam benaknya. (“Sepertinya orang ini bodoh ... Tapi walaupun begitu, dia sangat kuat, aku tidak boleh meremehkan kekuatannya.”)
   
   “Namaku adalah Byo. Aku ini adalah manusia Hybrid, artinya Aku ini adalah manusia setengah hewan ... Benar sekali, DNA ku sudah dicampur dengan DNA burung Night blinker, dan jangan remehkan kemampuan dari seorang Hybrid, karena kekuatan yang kami miliki jauh lebih besar daripada kekuatan manusia biasa.” Ujar Byo kepada Gill.

   “Oh, pantas saja seranganmu yang barusan itu sakit sekali. Tapi, kalau menyangkut masalah kekuatan ... Aku tidak akan kalah.” Ucap Gill sambil mengepalkan tangan kanannya.

   Lalu Gill memukul permukaan tanah dengan sekuat tenaga, hingga menyebabkan permukaan tanah tersebut langsung retak dan hancur berhamburan, bahkan tanah tempat Byo berpijak juga ikut hancur dan amblas. Sehingga Hal itu membuat Byo segera meloncat lalu kembali terbang ke atas udara, supaya dia bisa menghindari serangan dari Gill, karena selanjutnya Gill segera menyerang lagi, dengan cara mengambil bongkahan tanah untuk dia lemparkan kepada Byo. Sehingga aksi pertarungan mereka berdua kembali berlanjut.

   Sementara itu, Dragon dan Tatsui yang sedang kesulitan menghadapi Scarp, rupanya sudah mulai menemukan pola serangan dari manusia Hybrid berkemampuan kamuflase tersebut. Dengan memanfaatkan serangan kerja sama dengan Tatsui, Dragon membiarkan dirinya sendiri terkena oleh tendangan dari sosok Scarp Yang asli, untuk kemudian dia genggam kaki Scarp dengan erat sehingga Scarp tidak bisa pergi kemana-mana, selanjutnya giliran Tatsui yang segera meloncat sambil melancarkan tendangan kepada Scarp, sehingga Scarp yang asli akhirnya mendapatkan serangan telak, yang membuat tubuhnya langsung terpelanting dan tersungkur di tanah.

   Akibat tendangan dari Tatsui itu, lalu tubuh Scarp yang asli jadi kembali bisa terlihat, lalu saat Dragon dan Tatsui akan mendekati dan memberi serangan selanjutnya kepada Scarp, tiba-tiba saja Scarp memunculkan lagi ilusi dirinya yang lain sebanyak lima orang, yang langsung berlari menuju ke arah Tatsui dan Dragon.

   Namun karena Tatsui dan Dragon sudah tahu bahwa semua itu adalah ilusi, maka mereka berdua tampak tenang-tenang saja dan berjalan melewati lima orang Scarp tersebut Begitu saja. Namun anehnya, ketika Dragon terkena serangan dari salah satu ilusi tersebut, tubuh Dragon langsung mendapat luka dampak serangan, bahkan tubuh Dragon terpental cukup jauh hingga menghantam pohon.

   Begitu juga dengan Tatsui, tubuhnya juga langsung tersungkur dan terkapar di tanah, saat dia terkena serangan dari ilusi Scarp tersebut. Maka dari itu, Kemudian Dragon berbicara sambil merasa sakit di bagian punggungnya.

  “Bukankah mereka semua hanyalah ilusi? tapi kenapa kita malah terkena dampak serangannya?” Tanya Dragon.

   Lalu Tatsui mulai berdiri sambil memberikan perlawanan terhadap para duplikat Scarp yang masih berusaha untuk menyerangnya, namun sama seperti sebelumnya, para duplikat Scarp itu langsung berubah menjadi asap ketika mereka terkena serangan, dan lagi-lagi tubuh Tatsui dihantam oleh sesuatu yang tidak terlihat. Maka dari itu Tatsui jadi semakin merasa kesal.

   “Dragon, kurasa ini waktunya untukmu menggunakan pedang Heat flame!” Ujar Tatsui.

   “Oke!!” Ujar Dragon sambil menarik pedang Heat flame dari punggungnya.

   Kemudian Dragon segera mengobarkan api dari pedangnya itu, sehingga semua ilusi dari Scarp langsung terbakar dan berubah menjadi asap. Namun keberadaan dari Scarp yang asli masih belum bisa ditemukan, walaupun seluruh sosok Scarp sudah dibakar habis oleh Dragon.

   “Kenapa kau tidak menggunakan pedang itu dari tadi?” Tanya Tatsui kepada Dragon.

   “Ehm ... Jika musuh bertarung menggunakan tangan kosong sedangkan aku langsung menyemburkan api padanya, bukankah itu sadis namanya?” Ucap    Dragon.

   “Iya sih ... Tapi musuh ini sangat merepotkan.” Ucap Tatsui.

   “Maka dari itu sekarang aku menggunakan pedang Het flame!” Ujar Dragon sambil mengangkat pedangnya.

   Lalu tiba-tiba saja, ada lidah yang muncul entah dari mana, yang kemudian melilit tangan Dragon secara erat. Tatsui dan Dragon yang terlambat menyadari hal itu, langsung tampak tertegun karena merasa kaget, terutama karena mereka berdua juga tahu bahwa sebentar lagi hal yang menyusahkan pasti akan terjadi.



Scarp mengibas-ngibaskan tubuh Dragon, sehingga api di pedang Heat flame tidak dapat berkobar dengan sempurna.


   Lidah itu rupanya berasal dari mulut Scarp, sebagai manusia yang memiliki DNA magic chameleon, maka Scarp juga jadi memiliki kemampuan untuk memanjangkan lidahnya. Lalu setelah lidah Scarp itu berhasil melilit tangan Dragon, maka lidah itu langsung menarik tangan sekaligus tubuh Dragon, sehingga tubuh Dragon jadi terpontang-panting di udara, kemudian Tatsui yang melihat temannya sedang dalam keadaan melayang, bergegas untuk menuju ke tubuh Scarp yang asli, supaya Dragon bisa terlepas dari keadaan tersebut. Namun sebelum Tatsui sampai ke dekat tubuh Scarp, tiba-tiba saja tubuh Tatsui mendapat hantaman dari tubuh Dragon, yang dilemparkan oleh lidah Scarp padanya.

   Sementara itu, Glauss yang masih sedang melangsungkan pertarungan melawan Taiga, tampaknya mulai kewalahan dan tak sanggup lagi untuk melawan. Hal itu terlihat dari luka-luka di sekujur tubuh Glauss, rupanya mode rampage yang dipakai oleh Taiga jauh lebih kuat daripada milik Glauss, sehingga hal itu membuat adanya sebuah perbandingan besar antara mereka berdua, Taiga dengan sombongnya bisa mengklaim bahwa dirinya adalah hasil eksperiment Grim claw yang paling kuat.

   DNA Taiga telah dicampur dengan DNA dari macan colossus, cakar yang tajam serta tubuh yang kuat, menjadi andalannya dalam bertarung. Oleh karena itu, Kemampuan yang dimiliki Taiga juga tidak bisa diremehkan sama sekali, karena bagaimanapun juga dia merupakan pemimpin dari tim elit, yang dipilih secara langsung oleh Grim claw. Jadi itu artinya Taiga, Byo dan Scarp merupakan 3 orang terkuat di kalangan anak buah Grim claw, dan mereka bertiga memiliki keunggulannya masing-masing yang mampu menyulitkan lawan.

   Taiga dengan kekuatan fisiknya yang luar biasa, Scarp dengan berbagai kemampuan tipu dayanya, dan Byo dengan kegesitan dan kekuatan sayapnya, yang bahkan bisa membuat Gill sampai kerepotan dan beberapa kali mendapatkan hantaman, akibat dari serangan-serangan Byo yang sangat cepat dan tidak bisa diantisipasi dengan mudah.

   Sedangkan bagi Glauss, dia sudah mengetahui bertapa berbahayanya Taiga, Byo, dan Scarp, karena mereka bertiga merupakan orang-orang yang sudah cukup lama dikenal olehnya, Jauh sebelum Glauss menjadi seorang Kesatria luar. Glauss, Taiga, Byo, dan Scarp memiliki kesamaan, yakni mereka sama-sama merupakan korban penculikan dan objek eksperimen milik Grim claw. Sehingga mereka berempat juga sama-sama memiliki kekuatan Hybrid, atau DNA hewan yang mengalir dalam darahnya masing-masing. 

   Namun ada satu perbedaan antara Glauss dan mereka bertiga. Yaitu, Glauss tidak berpihak terhadap Grim claw, karena dulu dia lebih memilih untuk kabur dan mendapat kebebasan. Sedangkan bagi Taiga dan yang lainnya, mereka lebih memilih untuk mendapatkan kekuatan dan menyingkirkan siapa saja yang  Bisa menghalangi terwujudnya keinginan mereka. Jadi sepertinya dulu Glauss merupakan saingan terberat Taiga, ketika mereka semua masih menjalani pelatihan sebagai pasukan Hybrid milik Grim claw.

   Taiga berkata. “Glauss, Kau dulu selalu berbicara omong kosong, seputar DNA naga yang mengalir di dalam tubuhmu, dan kau juga selalu berlagak sok kuat ... Kini kau sudah menjadi seorang Kesatria luar yang cukup terkenal. Tapi, semua itu tidak bisa menutupi kenyataan, bahwa kau sebenarnya hanyalah seorang manusia kadal penakut.” Ujar Taiga kepada Glauss, sambil terus berjalan mendekati teman lamanya itu.

   “Tarik kembali ucapanmu itu ... Aku bukanlah seorang manusia kadal penakut, aku adalah Glauss si cakar naga!” Glauss membentak Taiga.

   “Oh ya? ... Apakah sampai sekarang kau masih selalu gemetar ketika mendengar nama Grim claw?” Tanya Taiga.

   Seketika itu juga, tubuh Glauss langsung bergeming, seakan-akan dia merasa takut ketika mendengar nama Grim claw. Lalu Taiga berbicara lagi sambil tertawa. “Hahahaha, sudah kuduga. Sejak dulu kau masih seorang manusia kadal penakut ... Sekarang sebaiknya kau menyerah, dan biarkan aku membawa temanmu yang bernama Dragon itu.” Ucap Taiga.

   “Jadi sasaran kalian adalah Dragon?”

   “Benar sekali, itu adalah perintah langsung dari Tuan Grim claw. Kami harus bisa membawanya hidup-hidup ... Sayang sekali beliau tidak memerintahkan kami untuk membunuh kalian, Jika saja B Eliau menyuruh kami demikian, maka aku pasti akan langsung menghabisi kalian tanpa basa-basi.”

  Perkataan dari Taiga tersebut membuat Glauss terhenyak. Kemudian Glauss berdiri sambil berbicara. “Takkan kubiarkan kalian membawa Dragon.” 

   “Oh, ternyata kau masih mau melawan ... Akan kubuat kau babak belur sampai kau berharap untuk mati.” Ucap Taiga sambil menggeram lalu meningkatkan kekuatannya.

   Seketika itu juga, tubuh Taiga mulai berubah secara ekstrim, postur tubuhnya berkembang menjadi lebih besar, lalu bulu-bulu putih mulai keluar dan menyelimuti sekujur tubuhnya, bahkan wajahnya pun berubah ke bentuk yang lebih menyeramkan, wajahnya berubah wujud menyerupai macan bertaring tajam. Taiga benar-benar sudah berubah sesuai dengan DNA hewan yang mengalir di dalam tubuhnya, yakni menjadi macan colossus yang kekar dan ganas, berpostur tubuh manusia.



Taiga berubah sepenuhnya.


   “Ini adalah mode Full beast!! Mode akhir dari seorang manusia Hybrid ... Dan kurasa kau belum membangkitkan mode ini, iya kan?” Tanya Taiga kepada Glauss.

   “Astaga ... Kau bisa berubah ke wujud binatang sepenuhnya, sa- Sama seperti Grim claw.” Ucap Glauss sambil melongo.

  Setelah Glauss mengucapkan hal itu, tiba-tiba saja Glauss mendapatkan pukulan dari Taiga, yang berlari ke arahnya secara cepat, sehingga selanjutnya Glauss kembali dihajar Secara habis-habisan oleh Taiga. 

   Sedangkan Gill yang sedang melawan Byo, tampak masih mengalami kesulitan dalam mengimbangi kecepatan Byo, yang dapat menukik dan meluncur ke arahnya lalu memberikan serangan hantaman yang keras. Oleh karena itu, Gill mencoba mengimbangi kecepatan Byo dengan kekuatannya, diasegera mengeluarkan pedang H butcher miliknya, supaya dia bisa memberikan serangan-serangan kuat terhadap Byo, tapi tampaknya Byo bisa mengantisipasi pergerakan dari Gill dengan cara membuat Gill berkali-kali jatuh tersungkur.

   Sementara itu Tatsui dan Dragon juga tidak sedang dalam kondisi yang baik, karena mereka terus saja mendapatkan serangan tak terlihat dari Scarp, sekaligus harus mengantisipasi para duplikat Scarp yang merupakan ilusi untuk menutupi serangan-serangan dari lidahnya. Dan di saat genting itulah, sepertinya Dragon akan mulai menggunakan pedang Blazing magma.



Punggung Scarp ditebas oleh benda miserius dari belakang.


   Namun ketika kemelut di tempat itu sudah mencapai puncaknya, tiba-tiba saja ada 2 orang yang hadir, dan kehafiran mereka mampu mengejutkan semua orang yang sedang bertarung disana.

  Karena tanpa bisa diantisipasi, punggung Scarp tiba-tiba saja mendapatkan sayatan dari musuh yang bukan berasal dari pihak Dragon, sehingga membuat Scarp menjadi sangat kaget sekaligus tak percaya dengan apa yang telah dialaminya, lalu dalam sekejap mata, Scarp sudah mendapati tubuhnya ambruk dan tidak bisa bergerak sama sekali.

   Dragon dan Tatsui yang melihat lawannya tiba-tiba jatuh, tentu saja juga merasa kaget dan bertanya-tanya, siapa yang sudah melakukan hal itu kepada Scarp? Sehingga mereka berdua bisa terselamatkan dari serangan-serangan Scarp.

   Dan alangkah terkejutnya Dragon dan Tatsui, ketika mereka mendapati bahwa ternyata orang yang sudah membua Scarp ambruk adalah 2 orang yang pernah mereka temui. Dan kehadiran 2 orang itu rupanya mampu membuat pertarungan yang sedang terjadi disana jadi terhenti untuk sejenak. Karena Taiga dan Byo sepertinya juga mengenal kedua orang tersebut.


Kehadiran Azter dan Ajora di tengah-tengah pertarungan.


   2 orang misterius itu adalah Azter dan Ajora, yakni kakak beradik yang merupakan Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one, sekaligus musuh bagi kubu Grim claw. (Karena kubu Grim claw dan kubu Gold one memang selalu berseteru).

  Kehadiran mereka berdua tentunya akan membawa dampak besar terhadap misi yang sedang diemban oleh Taiga dan kawan-kawannya. Sedangkan bagi kubu Dragon, masih belum diketahui apakah Azter dan Ajora akan menjadi musuh atau tidak.

  Lalu kira-kira apa yang akan terjadi pada Dragon, Gill, Glauss, dan Tatsui? Apakah mereka akan jatuh ke pihak Grim claw ataukah ke pihak Gold one? Ikuti terus kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 43



Chapter sebelumnya : Journey of Dragon Chapter 41



No comments:

Post a Comment