Chapter 32 : Stealing Project
Dikisahkan sebelumnya, Dragon bersama Gard dan Riple telah tiba di Istana
Kerajaan Nexus untuk menghadiri acara jamuan makan bersama Raja Velodrian.
Di pintu gerbang Istana, mereka bertiga disambut oleh Kepala pelayan yang
bernama Zeitrass, dan karena pada saat itu Raja Velodrian sedang ada urusan
penting, maka Zeitrass membawa mereka untuk berkeliling serta melihat-lihat
seisi Istana, dari mulai aula besar, dapur Istana, dan tempat-tempat
lainnya. Hingga mereka berempat (Zeitrass, Dragon, Gard, dan Riple) juga
mengunjungi area Taman yang sangat luas di halaman belakang Istana
tersebut.
Disana, mereka bertemu dengan Tuan Putri dari Kerajaan Nexus yang bernama
Reina, bersama dengan tiga Kesatria badai Nexus. Yakni Rizu, Arci, dan
Holdi, yang sedang melangsungkan kegiatan memanah di area Taman yang sangat
luas itu.
Kebetulan, Dragon pernah bertemu dengan Arci dan Holdi, ketika dia harus
menjalani babak kualifikasi dari Turnamen Kota Togu beberapa hari yang
lalu. Sedangkan bila dengan Rizu, ini adalah pertama kalinya mereka
bertemu. Rizu adalah sosok yang sopan dan berjiwa pemimpin, dialah yang
selalu menjadi penengah bagi kedua temannya (Arci dan Holdi), dan dia
jugalah yang menjadi alasan kuat, mengapa kelompok tiga Kesatria badai
Nexus menjadi kelompok Kesatria terbaik, di seantero Kerajaan Nexus.
Putri Reina menyambut kedatangan Dragon dengan hangat, setelah menyapa dan
berjabat tangan dengan Dragon, Putri juga memperkenalkannya kepada seluruh
anggota tiga Kesatria badai Nexus tersebut, supaya mereka bisa menjadi
lebih akrab. Lalu setelah melakukan perbincangan ringan disana, akhirnya
Dragon juga diajak untuk ikut dalam kegiatan memanah mereka, sembari
menunggu selesainya urusan sang Raja yang akan menemani Dragon pada acara
jamuan makan siang nanti.
Di taman yang sangat luas itu, Dragon berkompetisi dengan Rizu untuk
menentukan siapa yang paling banyak melesatkan anak panah tepat menuju
sasaran, dan masing-masing dari mereka hanya diberikan tiga buah anak panah
saja. Namun ternyata hasilnya sungguh tak terduga, walaupun Rizu merupakan
Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, tapi tiga anak panah yang dilesatkan
olehnya meleset (Tidak ada satupun yang tepat mengenai sasaran), sedangkan
tiga anak panah yang dilesatkan oleh Dragon, semuanya tepat mengenai
sasaran, sehingga Dragon mendapatkan pujian dari Tuan Putri juga semua
orang yang berada disana. Bahkan bukannya mendukung Rizu, tapi Arci dan
Holdi malah meledek serta menggodanya, sehingga pertengkaran konyol
diantara mereka bertiga terus terjadi, dan membuat suasana disana menjadi
begitu menggembirakan.
Namun, waktu berlalu dengan cepat jika kita menikmati suasana, sehingga
tanpa mereka sadari ternyata acara jamuan makan siang akan segera dimulai.
Oleh karena itu, Zeitrass segera pamit kepada Putri dan tiga Kesatria badai
Nexus yang ada disana, karena dia harus membawa lagi Dragon untuk
melanjutkan perjalanan menuju ke ruang makan Istana tersebut. Dan
melangsungkan acara jamuan makan bersama sang Raja.
Sementara itu, Gill dan kawan-kawan yang mendapatkan tugas dari Dragon,
kini sudah mulai melancarkan aksinya. Tugas yang dipercayakan oleh Dragon
kepada mereka itu adalah mencuri senjata-senjatanya yang disimpan di Kantor
pusat Pasukan penjaga benteng.
Gill, Tatsui, dan Glauss berusaha untuk menyusup ke dalam wilayah Ibukota
Kerajaan Nexus, dengan cara meminta bantuan kepada Kalpen dan Zhoei yang
mempunyai pengalaman dalam bidang penyelundupan di Ibukota tersebut, karena
dulu mereka berdua pernah dipekerjakan oleh seorang Bos penyelundup
barang-barang ilegal disana. Pokoknya Gill dan kawan-kawan telah
menyerahkan sepenuhnya mengenai urusan transportasi kepada Kalpen dan
Zhoei.
Zhoei dan Kalpen membawa Gill dan kawan-kawan mengarungi derasnya arus saluran pembuangan air, dengan menggunakan kendaraan berupa bola kayu besar. |
Kalpen dan Zhoei membawa Gill dan kawan-kawan masuk melewati saluran
pembuangan air yang mengalir keluar dari benteng Ibukota Nexus. Dengan
menggunakan kekuatan dari kakak beradik itu dan sebuah bola kayu besar
sebagai kendaraan, maka mereka semua berhasil menerobos masuk ke dalam
saluran pembuangan air tersebut, sambil menerjang arus airnya yang sangat
kuat dan deras. Walaupun dalam perjalanan itu mereka semua tak
henti-hentinya terombang ambing serta berkali-kali mengalami benturan
keras, sehingga membuat hal itu menjadi pengalaman yang paling tidak
menyenangkan bagi mereka. Namun setelah melalui perjalanan yang begitu
panjang juga melelahkan, akhirnya mereka semua bisa sampai ke kanal bawah
tanah, yang berlokasi di tengah-tengah wilayah Ibukota Nexus.
Tepat setelah keluar dari bola kayu besar itu, mereka semua segera
bersyukur karena telah berhasil masuk ke dalam wilayah Ibukota Nexus dengan
selamat, dan tentunya mereka tetap bersemangat untuk segera melaksanakan
tugasnya disana. Apalagi setelah mereka naik ke atas permukaan lalu melihat
kemegahan dari Ibukota Kerajaan Nexus, yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan
besar nan mewah, serta suasananya yang begitu ramai karena dipenuhi oleh
para penduduk yang sedang berlalu-lalang di sepanjang jalanan Ibukota yang
luas tersebut. Hal itu membuat rasa lelah mereka jadi hilang seketika,
karena mereka semua sangat menikmati suasana disana. Namun mereka segera
kembali tersadar bahwa kedatngan mereka disana bukanlah untuk berwisata
melainkan untuk menjalankan sebuah tugas dari Dragon.
Gill, Tatsui, dan Glauss, langsung bergegas untuk pergi menuju ke Kantor
pusat Pasukan Penjaga benteng, tempat dimana senjata-senjata Dragon
tersimpan. Sedangkan Zhoei dan Kalpen memutuskan untuk menunggu mereka di
tempat kedatangan mereka itu, yakni di kanal bawah tanah Ibukota Nexus,
karena tugas kakak beradik itu hanyalah untuk mengantar serta membawa
mereka kembali pulang ke Kota Togu.
Tak lama kemudian, Gill, Tatsui, dan Glauss terlihat sedang berjalan dengan
santai menuju ke tempat tujuan mereka, sambil mencoba untuk berbaur dengan
seluruh penduduk yang berada disana, juga sambil melihat-lihat pemandangan
yang ada di Ibukota tersebut.
Sesampainya mereka di dekat tempat yang mereka tuju, Gill dan kawan-kawan
segera mencari lorong gelap untuk mulai mengenakan baju penyamaran mereka,
supaya identitas mereka bertiga tidak dapat diketahui oleh para Prajurit
Nexus yang berada Kantor pusat itu. Bahkan dari kejauhan pun, tempat itu
tampak dijaga dengan begitu ketatnya sehingga tak ada celah sama sekali
bagi orang biasa untuk bisa menyusup ke dalam sana. Namun tentunya hal
tersebut bukanlah masalah bagi mereka bertiga. Karena mereka sudah sangat
siap dan memiliki banyak cara untuk melakukan misi pencurian disana.
Maka dimulailah aksi mereka untuk menyusup sekaligus melakukan pencurian di
dalam Kantor pusat tersebut. Tempat itu adalah sebuah bangunan yang
ukurannya tidak terlalu besar namun dari bagian depan sampai bagian
belakang bentuknya cukup panjang dan lebar, dengan pagar berupa tembok yang
berdiri kokoh di sekelilingnya. Pada bagian depannya dijaga oleh beberapa
orang Prajurit, sedangkan di bagian tengahnya ada sebuah menara pengawas
yang menjulang tinggi, sebagai tempat yang sangat berguna untuk mengawasi
seluruh area di sekitar Kantor pusat itu. Dan saat ini, Gill serta
kawan-kawannya sedang bersembunyi dari pengawasan seorang Prajurit penjaga
yang berada di atas menara tersebut.
Setelah memberi beberapa instruksi terhadap Tatsui dan Glauss, Gill segera
bergerak lebih dulu untuk memanjat salah satu bangunan yang ada di dekat
sana, sambil menggenggam sebuah batu di tangannya. Saat Gill sudah mencapai bagian atap dari bangunan tersebut, maka dia segera memperhatikan
gerak-gerik dari Prajurit penjaga yang berada di menara pengawas. Dan ketika si
Prajurit sedang membelakangi posisi Gill, maka Gill mulai
melemparkan batu yang sejak tadi digenggamnya itu, sambil
berkata.
“Maaf ya.”
Lalu dengan menggunakan tangan kanan yang dibalut oleh sarung tangan
peningkat kekuatan miliknya, maka kekuatan dari lemparan batu tersebut
menjadi cukup keras dan sangat cepat.
Gill melemparkan batu hingga mengenai kepala Prajurit pengawas di menara, untuk membuatnya jadi tak sadarkan diri. |
Batu itu melesat sampai mengenai bagian kepala si Prajurit
pengawas, hingga menyebabkan si Prajurit itu jatuh
tersungkur lalu pingsan seketika. Kemudian setelah berhasil melakukan hal
itu, Gill segera kembali turun kebawah dan pergi menuju ke tempat
selanjutnya sesuai dengan rencana.
Gill bergegas untuk menemui Glauss dan Tatsui yang sudah berada di dekat dinding
bagian belakang Kantor tersebut. Setelah Glauss melihat kedatangan Gill
disana, maka postur tubuh Glauss tiba-tiba berubah menjadi sedikit lebih
besar dari sebelumnya. Hal itu dikarenakan Glauss menggunakan mode rampage, sehingga
kekuatan fisiknya meningkat dan insting hewan buasnya jadi bangkit. Maka
dengan begitu, Glauss jadi punya kemampuan penciuman yang cukup tajam
supaya dia bisa mendeteksi keberadaan dari Prajurit yang mungkin saja
sedang berada di dibalik dinding tersebut.
Dia mulai mengendus-endus area di sekitar dinding dengan sangat teliti,
untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang akan melihat aksi
mereka disana. Lalu setelah dia yakin bahwa tidak ada Prajurit penjaga yang
berada di balik dinding itu, maka Glauss segera memberitahukannya pada Gill
bahwa keadaan dibalik dinding sedang aman.
Setelah Gill dan Tatsui mengangguk pada Glauss, seketika itu juga Glauss
langsung menadahkan kedua telapak tangannya, untuk selanjutnya dinaiki oleh
Tatsui dan Gill secara berurutan. Sehingga tubuh Tatsui dan Gill bisa di
lemparkan ke atas sampai melewati dinding yang cukup tinggi tersebut. Dan
setelah mereka berdua sudah masuk ke dalam wilayah Kantor itu, maka
Glauss segera menyusul dengan cara melompat melewati dinding.
Dengan kemampuan dari DNA hewan yang ada di dalam tubuhnya, maka Glauss
bisa meningkatkan kekuatan fisiknya menjadi lebih kuat, sehingga dia bisa melakukan lompatan
tinggi dengan mudah. Gill beruntung bisa membawa Glauss bersamanya,
sehingga dapat memudahkan misi penyusupan tersebut. Karena selain itu Kekuatan fisik, kemampuan penciuman tajam milik Glauss juga sangat berguna untuk mengintai
keberadaan Prajurit di sekitar mereka.
Lalu setelah mereka bertiga sudah berada di dalam wilayah yang merupakan tempat paling berbahaya bagi pencuri. Maka mereka segera bergegas untuk masuk ke dalam melalui jendela
yang terbuka, sambil terus mewaspadai keadaan di sekitar mereka. Dengan
mengandalkan penciumannya, Glauss bertugas untuk memberitahukan tentang
keberadaan dari Prajurit-prajurit yang sedang berlalu lalang, atau yang sedang
berada di tiap-tiap ruangan, dalam Kantor tersebut. Supaya mereka bisa terhindar dari masalah.
Jika keberadaan mereka bertiga sudah terlanjur sangat dekat dengan para
Prajurit yang sedang berpatroli disana, maka Tatsui dan Gill akan langsung
bertindak untuk menyergap para Prajurit itu, hingga membuat mereka jadi tak
sadarkan diri kemudian disembunyikan, untuk selanjutnya Gill, Tatsui, dan
Glauss kembali melanjutkan langkah kaki mereka lagi sambil mencari dimana
letak senjata-senjata milik Dragon disimpan.
Tatsui dan kawan-kawan berusaha untuk mengumpulkan informasi dari beberapa Prajurit yang sedang lengah. Ketika ada seorang Prajurit yang sedang berdiri sambil menguap karena
bosan, tiba-tiba saja dia disekap oleh Tatsui dari belakang. Kemudian
Tatsui langsung menanyakan kepadanya tentang dimana tempat senjata-senjata milik Dragon disimpan. Dan setelah si Prajurit itu mengatakan segala hal yang
ingin diketahui oleh Tatsui, maka Prajurit itu segera dibuat tak
sadarkan diri.
Kemudian Tatsui, Gill, dan Glauss segera bergegas menuju ke tempat
tujuan sesuai dengan informasi yang mereka dapat, sambil tetap dalam keadaan menyelinap dan
benar-benar waspada.
Lalu setelah mereka tiba di tempat yang dimaksud, yakni sebuah ruangan
dengan pintu yang cukup besar dan lebar. Tanpa banyak bicara, mereka segera
berusaha untuk membuka pintu tersebut, namun sayangnya pintu itu terkunci
dengan sangat rapat, sehingga mereka tidak bisa masuk dengan mudah.
Tapi hal itu bukanlah masalah untuk Gill, karena dengan hanya menggunakan
tangan kanannya, dia bisa memutar gagang pintu itu sampai hancur, sehingga
pintu itu kini bisa dibuka, kemudian mereka semua segera masuk ke dalam ruangan
yang ada dibaliknya, yakni sebuah ruangan yang cukup besar serta nyaman, dengan adanya kursi sofa, lemari, rak buku, meja kantor,
serta beberapa vas bunga Yang menghiasi ruangan tersebut. Rupanya, tempat itu merupakan ruangan Kerja dari
Gard dan Riple (Pemimpin dan Wakil pemimpin dari Pasukan penjaga benteng).
Ketika Gill, Tatsui, dan Glauss sudah berada disana untuk mencari-cari dimana keberadaan senjata-senjata milik Dragon. Tiba-tiba saja mereka dikagetkan
oleh suasana ricuh yang terjadi di luar halaman Kantor. Saat Gill melihat
keluar jendela, dia menyaksikan adanya sekumpulan Prajurit dalam jumlah
banyak, yang datang berbondong-bondong masuk ke dalam lobi kantor. Sedangkan Glauss
bahkan merasa lebih terkejut lagi, karena dia mencium aroma dari banyaknya
jumlah Prajurit yang sedang bergegas menuju ke ruangan tempat mereka sedang
berada saat ini.
Sepertinya di dalam Kantor tersebut juga terdapat sensor pendeteksi yang
bisa langsung menginformasikan kepada seluruh Prajurit Nexus, bahwa ada penyusup yang sedang memasuki ruang kerja dari Gard dan Riple. Sehingga kini keadaan Gill dan kawan-kawan terancam bahaya.
Tapi tentu saja hal itu sudah bisa diantisipasi oleh Gill dan kawan-kawan, karena
tidak mungkin tempat yang merupakan Kantor pusat dari Pasukan penjaga
benteng, akan sangat mudah untuk dimasuki tanpa dipasangi oleh sensor pendeteksi sama sekali. Maka dari
itu mereka, saat ini mereka harus bergerak cepat supaya bisa terhindar dari penangkapan para
Prajurit Nexus disana.
Disaat yang bersamaan, Tatsui sudah menemukan dimana letak berangkas yang
berada di dalam ruangan tersebut, yang ternyata letaknya berada di bawah
meja kerja milik Gard. Kemudian Gill segera mengeluarkan pedang H butcher
miliknya, supaya berangkas itu bisa terbuka dengan satu kali tebasan. Setelah Gill
berhasil membuka berangkas tersebut, maka mereka bertiga bisa melihat benda apa saja yang tersimpan secara aman di dalam sana. Ada banyak barang-barang yang kelihatannya sangat berharga di dalam berangkas tersebut, seperti perhiasan, pakaian mewah, dan beberapa senjata. Tetapi yang menjadi
tujuan Gill dan kawan-kawan datang kesana bukanlah untuk mencuri barang-barang berharga
lainnya, melainkan hanya untuk mengambil senjata-senjata milik Dragon saja.
Setelah mendapatkan barang-barang yang diinginkan, maka mereka segera pergi
meninggalkan tempat itu dengan sangat terburu-buru. Namun langkah mereka
segera terhenti dikarenakan kehadiran dari para Prajurit Nexus yang
berjubel sampai memenuhi setiap sudut Kantor pusat tersebut. Sehingga saat
ini mereka bertiga benar-benar sedang dalam keadaan terkepung, dan tidak
ada jalan keluar yang aman bagi mereka.
Oleh karena itu Gill, Tatsui, dan Glauss harus berpikir dengan cepat supaya dapat terbebas
dari kepungan tersebut lalu keluar dari sana dengan selamat. Maka
dari itu, Gill segera menggunakan pedang H butcher untuk menebas dinding
yang berada disampingnya, sehingga dia dapat membuat lubang besar untuk dia
lewati bersama teman-temannya, setelah itu Gill terus menebas setiap
dinding yang dia temui supaya bisa membuat jalan pintas yang akan
mengarahkan mereka sampai keluar dari sana dengan Cepat, sehingga di bangunan tersebut jadi banyak sekali lubang pada dindingnya.
Suasana disana Yang awalnya biasa saja, tenang tanpa ada orang yang menyadari
kehadiran Gill dan kawan-kawannya. Sekarang sudah benar-benar
berubah secara drastis menjadi sangat heboh serta dipenuhi kekacauan,
dikarenakan ulah dari Gill dan kawan-kawan yang mengobrak-ngabrik tempat
itu supaya dapat lolos dari kejaran para Prajurit Kerajaan Nexus. Sebab
jika mereka sampai tertangkap, maka identitas mereka bertiga akan diketahui
oleh seluruh penduduk Kerajaan.
Gill dan kawan-kawannya terus berusaha untuk merangsek dan melewati
kerumunan dari para Prajurit yang berjubel untuk menghadang mereka, para
Prajurit itu dibuat sangat kesulitan menghadapi kemampuan bertarung Gill dan kawan-kawan, sekaligus melawan kekuatan yang dimiliki oleh mereka bertiga, sampai-sampai banyak
dari para Prajurit itu yang menyerah karena tak kuasa menahan gempuran dari
Gill dan kawan-kawannya. Mereka benar-benar kewalahan walaupun
lawan yang harus mereka hadapi hanya berjumlah tiga orang saja.
Gill, Tatsui, dan Glauss ternyata mampu mengatasi usaha pengepungan
tersebut, walaupun bagi mereka hal itu juga tidaklah mudah. Namun akhirnya
mereka berhasil keluar dari wilayah Kantor itu, dan terbebas dari para
Prajurit yang mengejar-ngejar mereka di dalam sana. Tetapi ketika sudah
berada diluar, ternyata masih banyak Prajurit yang mengejar dan berusaha
untuk menangkap mereka tanpa kenal lelah, sehingga mereka bertiga harus
terus berlari terbirit-birit di sepanjang jalanan, sambil dikejar oleh kerumunan Prajurit Nexus
di belakangnya, dan hal itu rupanya membuat suasana di jalanan Ibukota
Nexus seketika berubah menjadi panik dan kacau.
Semua orang yang melihat aksi kejar-kejaran mereka, segera menyingkir
dari jalanan sambil merasa takut pada sosok Gill, Tatsui, juga Glauss yang sedang dalam penyamaran, dan tampang mereka saat ini memang terlihat seperti sosok tiga orang pencuri jahat, dengan puluhan Prajurit
yang mengejar mereka dari belakang dengan sangat gigih, sehingga membuat semua orang disekitar mereka menjadi takut.
Lalu tiba-tiba, di tengah hebohnya aksi pengejaran tersebut, beberapa
gerobak buah-buahan yang berada di pinggir jalan, mulai bergerak dengan
sendirinya lalu terguling satu-persatu, sehingga membuat terkejut semua
orang yang melihatnya. Gerobak-gerobak itu seakan langsung bereaksi ketika
Gill, Tatsui, dan Glauss telah melewatinya, hingga menyebabkan jalanan yang
telah dilalui oleh mereka jadi dipenuhi oleh buah-buahan yang berhamburan
ke segala arah. Dan tentunya hal itu jadi menghambat laju dari
para Prajurit Nexus yang sedang mengejar Gill dan kawan-kawan,
sehingga jarak mereka semua jadi tertinggal jauh dari para pencuri itu.
Yang merasa sangat beruntung atas terjadinya hal tersebut.
Berkat jatuhnya gerobak buah-buahan tersebut, akhirnya para Prajurit Nexus
jadi kehilangan jejak dari para pencuri yang sedang mereka kejar,
oleh karena itu mereka semua tidak bisa lagi melanjutkan pengejaran
terhadap Gill dan kawan-kawan. Karena mungkin saja saat ini para pencuri
itu sudah berganti pakaian dan sudah membaur dengan para penduduk lainnya
yang menghuni Ibukota Kerajaan Nexus.
Glauss, Tatsui, dan Gill berjalan dengan santai tanpa dikenali oleh Prajurit yang tadi mengejar mereka |
Lalu tak lama kemudian, Gill, Tatsui, dan Glauss sudah berada di titik
kumpul yang sudah disepakati sebelumnya, yakni di Kanal bawah tanah tempat
mereka pertama kali tiba di Ibukota Kerajaan Nexus. Namun ketika mereka
bertiga tiba disana, Gill, Tatsui, dan Glauss tidak menemukan keberadaan
dari Kalpen dan Zhoei, sehingga mereka jadi terlihat kebingungan. Karena
tanpa adanya Kalpen dan Zhoei, maka itu artinya mereka bertiga akan kesulitan untuk bisa kembali pulang ke Kota Togu.
Tapi ternyata beberapa saat kemudian, Kalpen dan Zhoei muncul, mereka turun dari atas permukaan, mereka berdua datang kesana sambil menyapa Gill dan kawan-kawan. Lalu
kedatangan mereka membuat Gill dan kawan-kawan jadi merasa lega kembali, karena
ternyata Kalpen dan Zhoei tidak pergi meninggalkan mereka seperti yang
mereka khawatirkan. Kemudian Tatsui segera menanyakan kepada Kalpen dan
Zhoei mengenai kemana perginya mereka barusan. Maka Zhoei segera menjawab.
“Kalian ini ceroboh sekali, jika aku tidak menggunakan kekuatanku untuk
menolong kalian di jalanan tadi. Maka pasti kalian sudah tertangkap.” Ujar
Zhoei.
“Oh, jadi kejadian gerobak buah yang berjatuhan tadi itu adalah berkat
dirimu ya?” Ucap Gill dan Glauss secara bersamaan.
Kemudian Zhoei menjawab. “Sama-sama.”
“Te- terima kasih, kami benar-benar sangat tertolong.” Kata Tatsui kepada
Zhoei dan Kalpen.
“Baiklah kalau begitu, jangan buang-buang waktu lagi. Ayo kita pulang ke Kota Togu!” Ajak Kalpen kepada mereka semua sambil masuk ke dalam bola
kayu besar yang berada di permukaan air disana.
“Jadi kita harus naik wahana memabukan ini lagi?” Tanya Glauss, dengan
ekspresi wajah yang sedikit ketakutan.
“Ayo masuk ... Hari sudah mulai siang. Pada sore hari nanti kita sudah
harus berada di Kota Togu sambil membawa senjata-senjata ini, sesuai janji kita pada Dragon.” Ujar Gill, yang mendorong tubuh Glauss bersama
Tatsui untuk masuk ke dalam bola kayu besar, supaya mereka bisa kembali pulang ke Kota
Togu.
Sementara itu, di tempat lain. Atau lebih tepatnya di dalam ruang makan
Istana Nexus. Dragon terlihat sedang duduk di dekat meja makan yang
ukurannya cukup besar, bersama dengan Zeitrass, Gard dan Riple yang berdiri
dengan jarak yang cukup jauh darinya, sepertinya mereka bertiga tidak akan
ikut makan. Hal itu dikarenakan hanya dua orang saja yang akan menikmati jamuan makan disana, yakni Dragon dan Sang Raja.
Para pelayan dalam jumlah yang banyak, berdatangan ke ruangan tersebut
sambil membawa nampan berisi hidangan-hidangan lezat dan mewah, dari mulai
roti, sup, daging sapi, lobster, buah-buahan dan lain-lain, sehingga meja
makan di hadapan Dragon tiba-tiba jadi dipenuhi oleh makanan dan minuman lezat yang siap untuk
disantap.
Tak lama kemudian, orang yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sang Raja hadir di ruangan tersebut, didampingi oleh Jenderal dan dua orang Ajudan khusus yang mengawal mereka. Kehadiran Raja di Ruang makan itu membuat semua orang langsung terhenyak karena kaget. Kemudian Zeitrass, Gard, Riple dan semua pelayan yang
berada disana segera membungkukan badan mereka terhadap sang Raja.
Sedangkan Dragon yang juga merasa kaget sekaligus gugup, juga segera
berdiri dari kursinya, kemudian dia juga membungkukan badannya.
Kemudian Raja Velodrian segera berucap, “Ah, Tuan Dragon. Santai saja, silahkan duduk kembali.” Ucap Raja Velodrian
kepada Dragon.
Lalu Raja segera menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan Dragon, dan
saat hal itu terjadi, Dragon seakan-akan tidak percaya bahwa dirinya yang
hanyalah orang biasa, dapat menjabat tangan sang Raja, hal tersebut
merupakan hal yang tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya, namun saat
ini hal itu benar-benar sedang terjadi, sehingga Dragon merasa sangat
senang sekaligus bangga terhadap dirinya sendiri.
Kemudian Raja memperkenalkan Dragon pada Jenderal dari Kerajaan Nexus. “Oh
iya, perkenalkan. Ini adalah teman baikku, Jenderal Tony eagle. Dialah yang
memimpin seluruh instansi Pasukan yang ada di Kerajaan Nexus ini, termasuk
para Pasukan yang berada di bawah kepemimpinan Gard dan Riple.”
Lalu Gard dan Riple segera mengangguk setelah Raja mengatakan hal itu,
sedangkan sang Jenderal langsung menjabat tangan Dragon tepat setelah
dirinya diperkenalkan. Kemudian sang Jenderal mendekati Raja sambil
berbisik. “Yang mulia tidak perlu bilang bahwa aku ini adalah teman baik
anda, cukup perkenalkan saja aku sebagai Jenderal.” Ucap Jenderal Eagle.
“Mana bisa begitu.” Kata Raja sambil menyikut perut Jenderal, sehingga
menyebabkan Jenderal jadi sedikit canggung di hadapan Dragon.
(“Raja Velodrian itu memang bukan tipe orang yang terlalu formal ya.”) Ucap
Dragon di dalam benaknya.
Setelah itu sang Raja segera mempersilahka Dragon untuk duduk bersamanya di meja
makan, dan memulai acara jamuan makan tersebut, sambil berkata bahwa dia
sudah sangat lapar, sehabis menyelesaikan rapat yang berlangsung Cukup lama.
Raja menyuruh Dragon supaya jangan sungkan-sungkan dan tentunya dia boleh
memakan hidangan apa saja yang ada di atas meja makan itu, Dragon bebas
untuk memakan semuanya jika mau. Selain itu, Raja juga terus-menerus
mengajak Dragon berbincang-bincang ringan di sepanjang berlangsungnya acara
jamuan makan tersebut, sehingga suasana disana menjadi begitu cair dan
hikmat.
Tak banyak yang Raja bicarakan dengan Dragon, hanya seputar tempat asal
Dragon, pekerjaan Dragon, dan rencana Dragon ke depannya. Walaupun Dragon
menjawab semua pertanyaan itu dengan lengkap, namun sebagian besar jawaban
yang diberikan oleh Dragon adalah jawaban yang dibuat-buat. Sebab dia tidak
bisa menjawab semuanya secara jujur.
"Oh iya, menurut informasi, kabarnya anda berprofesi sebagai seorang Pandai besi. Kalau boleh aku tahu, dimanakan tempat anda bekerja?" Tanya Sang Raja.
"I- iya, saya bekerja di hutan Seamus, yang terletak di daerah barat."
"Hmm, maaf karena aku menyinggung hal ini, daerah barat dulunya merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Fulcan, namun kini setelah Kerajaan Fulcan sudah tidak ada, maka pastinya kau kesulitan untuk menjual barang-barang hasil kerajinanmu? Karena kalau aku tidak salah, banyak kota yang sudah ditinggalkan oleh penghuninya disana."
"Me- memang benar, sekarang agak sulit untuk mencari pembeli, sehingga Saya lebih sering berkelana untuk menjual Hasil kerajinan saya." Jawab Dragon. Semua yang dia ceritakan itu berdasarkan pengalaman ketika dia berdagang bersama gurunya.
"Oh, ya aku mengerti ... Ngomong-ngomong, Setelah mendapatkan uang hadiah dari Turnamen Kota Togu, apakah kau ada rencana untuk menetap di Ibukota Kerajaan Nexus?" Tanya Sang Raja dengan nada bercanda.
"Se- sepertinya tidak Yang mulia, saya masih mempunyai banyak urusan di tempat asal saya." Jawab Dragon.
"Hmm, baiklah, aku mengerti. Tapi kau harus ingat, bahwa pintu Ibukota Kerajaan Nexus akan selalu terbuka untukmu." Ucap Sang Raja sambil tersenyum, kemudian Dragon juga ikut tersenyum menanggapi ucapan dari sang Raja.
Lalu karena Dragon sangat menikmati suasana disana, tak terasa waktu
rupanya telah berlalu cukup lama. Dragon masih terus melahap setiap
makanan-makanan lezat bersama dengan sang Raja, sedangkan Jenderal bersama
Gard dan Riple, berada di ruang makan lain untuk menyantap hidangan yang
dibuat khusus bagi mereka dan tak kalah lezatnya, sambil membicarakan
hal-hal seputar keamanan Ibukota Kerajaan Nexus yang merupakan urusan kerja
mereka.
Tak lama kemudian, Dragon tiba-tiba meminta ijin kepada sang Raja untuk
pergi ke Toilet, dengan ekspresi wajah seperti orang yang benar-benar
sedang kebelet dan harus pergi ke Toilet saat itu juga, sehingga Raja
segera mengijinkannya pergi lalu menyuruh dua orang Prajurit ajudannya
untuk mengantarkan Dragon menuju ke salah satu Toilet Istana yang berada
tidak jauh dari sana.
Maka sambil dikawal oleh dua orang Prajurit, Dragon berjalan menuju ke
Toilet untuk menyelesaikan urusannya. Tapi sepertinya urusan tersebut
bukanlah urusan perutnya melainkan urusan lain yang lebih berbahaya. Yakni
dia akan mulai melancarkan misi pencuriannya di Istana Nexus.
Setelah masuk ke dalam ruangan Toilet yang ukurannya cukup besar, kedua
Prajurit yang mengawal Dragon langsung berdiri dengan tegap menunggu di luar pintu Toilet tersebut. Sementara itu, Dragon yang
berada di dalam, mulai mencari-cari cara supaya bisa keluar dari sana tanpa
ketahuan sama sekali. Lalu akhirnya dia menemukan sebuah jendela ventilasi
yang letaknya cukup tinggi disana, maka timbulah sebuah ide di dalam
benaknya.
Setelah menunggu sangat lama, semenjak masuknya Dragon ke dalam ruangan
Toilet tersebut, kedua Prajurit yang berjaga diluar mulai curiga dan
takut bila ada hal buruk yang terjadi kelada Dragon di dalam sana,
maka mereka berdua segera memutuskan untuk masuk dan memeriksa keadaan Dragon ke
dalam sana.
Namun alangkah terkejutnya mereka ketika mendapati ruangan toilet telah
kosong dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Dragon sama sekali. Maka dari
itu mereka berdua langsung bergegas pergi menghadap sang Raja, untuk
melaporkan kejadian tersebut.
Beberapa saat kemudian, sang Raja yang mendapatkan laporan Itu, sontak langsung merasa kaget sehingga beliau menanyakan lagi kepada kedua
ajudannya itu, apakah mereka sudah benar-benar memeriksa seisi ruangan
Toilet dengan teliti? Lalu mereka berdua menjawab bahwa mereka sangat yakin
terhadap apa yang telah terjadi, keberadaan Dragon memang benar-benar telah hilang entah kemana.
Hal itu membuat Raja menjadi semakin heran sekaligus bingung,
mengapa Dragon bisa tiba-tiba menghilang begitu saja, sehingga hal itu
menimbulkan banyak spekulasi di pikiran sang Raja, mengenai kemungkinan
bahwa Dragon telah menyelinap keluar dari Toilet, atau mungkin ada
sesuatu yang telah terjadi kepadanya. Kalaupun Dragon memang telah
menyelinap keluar dari sana, lalu apa sebenarnya yang menjadi alasan Dragon
untuk melakukan hal tersebut? Maka Dari itu, untuk memperjelas keadaan.
Raja segera memanggil Jenderal, Gard dan Riple untuk mengajak mereka
bersama-sama memecahkan masalah tersebut, dengan cara pergi mencari
keberadaan Dragon bersama-sama.
Jenderal Eagle, Gard dan Riple juga sama terkejutnya seperti sang Raja ketika
mendengar kabar tentang hilangnya Dragon. Maka setelah itu mereka semua
segera pergi ke ruangan Toilet tempat dimana Dragon terakhir kali terlihat,
dan betul saja ternyata tidak ada orang disana. Lalu kemanakah Dragon
pergi? Pertanyaan itulah yang saat ini berada di dalam pikiran mereka.
Kemudian sang Raja menghampiri para anak buah kepercayaannya itu sambil
melontarkan sebuah pertanyaan kepada Gard dan Riple. “Tadi, ketika kalian
sedang dibawa oleh Zeitrass untuk berkeliling di dalam Istana ini, apakah
ada suatu ruangan yang membuat Dragon tertarik?” Tanya Raja Velodrian
kepada Gard dan Riple.
“I- Iya Yang mulia, waktu itu Tuan Dragon sempat terdiam lama sambil
memperhatikan pintu Ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan.” Jawab Gard.
Setelah mendengarkan jawaban tersebut, seketika itu juga raut wajah sang
Raja mulai berubah menjadi lebih serius. “Oh, seperti itu ya ... Kalau
begitu, ayo kita semua pergi kesana.” Ajak sang Raja kepada mereka semua,
untuk pergi menuju ke Ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan.
Ketika Raja dan yang lain sedang berjalan menuju ke tempat yang dimaksud, Raja juga mengajak serta mengumpulkan para Prajurit patroli
yang dia temui di sepanjang perjalanannya tersebut. Sehingga Raja Velodrian
jadi seperti sedang membawa rombongan pasukan yang cukup banyak, sambil
diliputi oleh rasa penasaran, tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan apa yang sedang dilakukan oleh Dragon saat ini?
Lalu alangkah terkejutnya sang Raja, ketika dia bersama rombongannya telah
tiba di dekat pintu Ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan. Karena
disana, Raja dan yang lainnya melihat dua orang Prajurit yang sudah dalam
keadaan terkapar tak sadarkan diri, dan keduanya merupakan Prajurit yang
bertugas untuk menjaga ruangan tersebut.
Beberapa saat kemudian, atas perintah dari sang Raja, maka kedua Prajurit
yang telah terkapar tak sadarkan diri itu segera dibawa ke ruang perawatan,
lalu Jenderal Eagle segera berbicara kepada sang Raja. “Yang mulia, mungkinkah
ini perbuatan dari Dragon? Kurasa dia sudah berhasil masuk ke dalam
ruangan itu?” Tanya Jenderal Eagle dengan wajah yang diliputi oleh rasa penasaran.
“Entahlah, aku juga tidak tahu.” Jawab Raja Velodrian dengan ekspresi wajah
yang sedang memikirkan sesuatu.
“Kita harus memikirkan tentang segala kemungkinan ... Mungkin saja Dragon
mempunyai kekuatan untuk menembus suatu objek, seperti pintu atau tembok.” Ucap sang Jenderal.
“Di dalam catatanku, tidak disebutkan bahwa Tuan Dragon memiliki kekuatan
seperti itu, tapi hal itu mungkin saja terjadi.” Ujar Gard kepada sang
Jenderal.
Lalu Raja memberikan perintah lagi. “Hmm, sebaiknya kita mulai sebar
beberapa orang untuk menyisir seluruh Istana.”
Kemudian Gard segera menyuruh Riple untuk memperbanyak dirinya menjadi
ratusan, sehingga tempat itu jadi dipenuhi oleh duplikat Riple dalam jumlah yang
banyak, setelah itu sebagian besar dari para duplikat Riple tersebut segera
pergi dan menyebar ke seluruh penjuru Istana Untuk mencari keberadaan Dragon, sambil ditemani oleh para
Prajurit yang juga berada di dalam Istana tersebut, sehingga suasana disana
menjadi mulai heboh serta ramai, dikarenakan banyaknya duplikat Riple yang
berlalu lalang ke seluruh penjuru Istana bersama dengan para Prajurit yang
jumlahnya tak kalah banyak.
Bahkan para duplikat Riple juga mendatangi dan menyisir ke daerah Taman
tempat Putri Reina sedang berada, sehingga Putri beserta tiga Kesatria
badai Nexus yang berada disana jadi merasa kaget sekaligus bingung ketika
melihat keadaan tersebut, oleh karena itu mereka semua memutuskan untuk
mulai mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Sementara itu di luar Ruangan benda berharga Kerajaan, Raja masih berada
disana bersama dengan Jenderal, Gard, dan para duplikat Riple, serta
beberapa orang Prajurit. Mereka sadar betul bahwa saat ini suasana di Istana sedang menjadi kacau,
dikarenakan telah hilangnya seorang tamu kehormatan, juga terkaparnya dua
orang Prajurit penjaga.
Dan untuk mengantisipasi penyusup yang mungkin saja sudah telah memasuki Ruangan
benda berharga tersebut, maka Raja memutuskan untuk masuk ke dalam sana,
sambil mengajak Jenderal, Gard, dan empat orang Prajurit bersama dengannya.
Sedangkan para duplikat Riple dan para Prajurit lainnya, ditugaskan untuk
tetap berjaga di bagian luar Ruangan.
Dengan menggunakan sebuah kunci yang hanya dimiliki olehnya, Raja mulai
membuka pintu dari Ruangan tersebut. Kemudian setelah pintunya terbuka,
Raja segera masuk sambil diikuti oleh orang-orang yang sudah diajaknya. Hal
yang pertama kali mereka temui dibalik pintu itu adalah sebuah lorong yang
cukup panjang, seperti terowongan menuju ke sebuah Ruangan bawah tanah.
Gard mengeluarkan sebuah bola kristal mini dari saku bajunya, yang berguna
untuk menerangi jalan menuju ke ujung lorong tersebut. Sambil
berjalan tergesa-gesa, akhirnya mereka semua sampai di ujung lorong, lalu
disana mereka menemukan lagi sebuah pintu kayu yang terkunci. Sepertinya
Ruangan benda berharga yang sesungguhnya, berada di balik pintu kayu
tersebut.
Dengan menggunakan kunci yang sama, Raja membuka pintu itu, kemudian beliau
segera masuk terlebih dahulu, sambil diikuti oleh beberapa orang yang berada dibelakangnya.
Kini mereka semua benar-benar sudah berada di dalam suatu ruangan yang cukup luas
dan berbentuk bundar, dengan sebuah benda berkilau yang terpajang pada
altar di tengah-tengah ruangan tersebut. Benda berkilau itu adalah hal
pertama yang mencuri perhatian mereka ketika Baru memasuki ruangan tersebut. Di
sekeliling ruangan itu juga terdapat bola-bola kristal bercahaya yang
menempel di dinding, yang berfungsi sebagai penerangan, sehingga membuat suasana disana menjadi cukup
terang.
Kemudian Raja mulai berbicara kepada kalung 'Ghistory'. semua yang sedang bersamanya di dalam ruangan bundar tersebut, dengan nada seperti orang yang sedang mempersembahkan
sesuatu, Raja berkata.
“Hmm. Benda berharganya masih aman ... Inilah benda berharga yang
dimiliki oleh Kerajaan Nexus ... Yaitu kalung Ghistory.” Ucap Raja Velodrian, dengan dua telapak tangan yang diarahkan pada kalung berkilau tersebut, yang bernama 'Kalung Ghistory'.
Kalung itu, terbuat dari perak, dengan bandul yang menyerupai bulan sabit, dan ada 3 permata berwarna hijau yang menempel pada bandul tersebut.
Jenderal Eagle, Gard dan para Prajurit yang berada di ruangan itu langsung
merasa terkesima Ketika melihat benda yang terpajang di hadapan mereka itu,
sekaligus juga merasa lega karena ternyata benda berharga milik Kerajaan Nexus masih aman-aman saja.
Lalu tiba-tiba, salah satu Prajurit yang berada di ruangan itu, langsung
menghajar Prajurit yang lainnya, dan hal itu tentu saja sangat
mengejutkan bagi sang Raja, Gard dan juga Jenderal Eagle, karena tanpa ada
angin tanpa ada hujan, tiba-tiba saja suasana disana berubah jadi mencekam,
apalagi setelah ketiga Prajurit disana berhasil dikalahkan serta dibuat tak
sadarkan diri oleh seorang Prajurit misterius tersebut, maka Gard dan Jenderal
langsung bersiaga untuk melindungi Raja sambil bertanya kepada si Prajurit
misterius.
“Si- siapa kau sebenarnya?!” Ujar Jenderal Eagle.
Lalu Prajurit misterius itu mulai membuka helmnya, sambil berkata. “Jadi
yang tersimpan di dalam ruangan ini hanyalah sebuah kalung?” Tanya Prajurit
misterius itu, yang ternyata adalah Dragon.
Sebenarnya saat ini, Dragon lah yang paling merasa terkejut, karena benda
yang dia incar ternyata tidak ada di dalam ruangan tersebut (Yakni bola
Aporion). Dan hal itu juga yang menyebabkan Dragon jadi sedikit merasa
kesal. Kira-kira apa yang akan Dragon lakukan selanjutnya? Setelah dia
mengetahui bahwa yang ada di dalam ruangan itu bukanlah bola Aporion?
Apakah dia akan menyerah, atau mungkin dia Melakukan hal lain yang lebih mengejutkan?
Ikuti terus kisahnya ya.
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 33
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 31
No comments:
Post a Comment