Saturday, April 13, 2019

Journey of the Dragon Chapter 32


Chapter 32 : Stealing Project



Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 32.


   Dikisahkan sebelumnya, Dragon bersama Gard dan Riple telah tiba di Istana Kerajaan Nexus untuk menghadiri acara jamuan makan bersama Raja Velodrian. Di pintu gerbang Istana, mereka bertiga disambut oleh Kepala pelayan yang bernama Zeitrass, dan karena pada saat itu Raja Velodrian sedang ada urusan penting, maka Zeitrass membawa mereka untuk berkeliling serta melihat-lihat seisi Istana, dari mulai aula besar, dapur Istana, dan tempat-tempat lainnya. Hingga mereka berempat (Zeitrass, Dragon, Gard, dan Riple) juga mengunjungi area Taman yang sangat luas di halaman belakang Istana tersebut.

   Disana, mereka bertemu dengan Tuan Putri dari Kerajaan Nexus yang bernama Reina, bersama dengan tiga Kesatria badai Nexus. Yakni Rizu, Arci, dan Holdi, yang sedang melangsungkan kegiatan memanah di area Taman yang sangat luas itu.



Tuan Putri Reina.


Tiga Kesatria badai Nexus.


   Kebetulan, Dragon pernah bertemu dengan Arci dan Holdi, ketika dia harus menjalani babak kualifikasi dari Turnamen Kota Togu beberapa hari yang lalu. Sedangkan bila dengan Rizu, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu. Rizu adalah sosok yang sopan dan berjiwa pemimpin, dialah yang selalu menjadi penengah bagi kedua temannya (Arci dan Holdi), dan dia jugalah yang menjadi alasan kuat, mengapa kelompok tiga Kesatria badai Nexus menjadi kelompok Kesatria terbaik, di seantero Kerajaan Nexus.

   Putri Reina menyambut kedatangan Dragon dengan hangat, setelah menyapa dan berjabat tangan dengan Dragon, Putri juga memperkenalkannya kepada seluruh anggota tiga Kesatria badai Nexus tersebut, supaya mereka bisa menjadi lebih akrab. Lalu setelah melakukan perbincangan ringan disana, akhirnya Dragon juga diajak untuk ikut dalam kegiatan memanah mereka, sembari menunggu selesainya urusan sang Raja yang akan menemani Dragon pada acara jamuan makan siang nanti.

   Di taman yang sangat luas itu, Dragon berkompetisi dengan Rizu untuk menentukan siapa yang paling banyak melesatkan anak panah tepat menuju sasaran, dan masing-masing dari mereka hanya diberikan tiga buah anak panah saja. Namun ternyata hasilnya sungguh tak terduga, walaupun Rizu merupakan Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, tapi tiga anak panah yang dilesatkan olehnya meleset (Tidak ada satupun yang tepat mengenai sasaran), sedangkan tiga anak panah yang dilesatkan oleh Dragon, semuanya tepat mengenai sasaran, sehingga Dragon mendapatkan pujian dari Tuan Putri juga semua orang yang berada disana. Bahkan bukannya mendukung Rizu, tapi Arci dan Holdi malah meledek serta menggodanya, sehingga pertengkaran konyol diantara mereka bertiga terus terjadi, dan membuat suasana disana menjadi begitu menggembirakan.

   Namun, waktu berlalu dengan cepat jika kita menikmati suasana, sehingga tanpa mereka sadari ternyata acara jamuan makan siang akan segera dimulai. Oleh karena itu, Zeitrass segera pamit kepada Putri dan tiga Kesatria badai Nexus yang ada disana, karena dia harus membawa lagi Dragon untuk melanjutkan perjalanan menuju ke ruang makan Istana tersebut. Dan melangsungkan acara jamuan makan bersama sang Raja.

   Sementara itu, Gill dan kawan-kawan yang mendapatkan tugas dari Dragon, kini sudah mulai melancarkan aksinya. Tugas yang dipercayakan oleh Dragon kepada mereka itu adalah mencuri senjata-senjatanya yang disimpan di Kantor pusat Pasukan penjaga benteng.

   Gill, Tatsui, dan Glauss berusaha untuk menyusup ke dalam wilayah Ibukota Kerajaan Nexus, dengan cara meminta bantuan kepada Kalpen dan Zhoei yang mempunyai pengalaman dalam bidang penyelundupan di Ibukota tersebut, karena dulu mereka berdua pernah dipekerjakan oleh seorang Bos penyelundup barang-barang ilegal disana. Pokoknya Gill dan kawan-kawan telah menyerahkan sepenuhnya mengenai urusan transportasi kepada Kalpen dan Zhoei.







Zhoei dan Kalpen membawa Gill dan kawan-kawan mengarungi derasnya arus saluran pembuangan air, dengan menggunakan kendaraan berupa bola kayu besar.



   Kalpen dan Zhoei membawa Gill dan kawan-kawan masuk melewati saluran pembuangan air yang mengalir keluar dari benteng Ibukota Nexus. Dengan menggunakan kekuatan dari kakak beradik itu dan sebuah bola kayu besar sebagai kendaraan, maka mereka semua berhasil menerobos masuk ke dalam saluran pembuangan air tersebut, sambil menerjang arus airnya yang sangat kuat dan deras. Walaupun dalam perjalanan itu mereka semua tak henti-hentinya terombang ambing serta berkali-kali mengalami benturan keras, sehingga membuat hal itu menjadi pengalaman yang paling tidak menyenangkan bagi mereka. Namun setelah melalui perjalanan yang begitu panjang juga melelahkan, akhirnya mereka semua bisa sampai ke kanal bawah tanah, yang berlokasi di tengah-tengah wilayah Ibukota Nexus.

   Tepat setelah keluar dari bola kayu besar itu, mereka semua segera bersyukur karena telah berhasil masuk ke dalam wilayah Ibukota Nexus dengan selamat, dan tentunya mereka tetap bersemangat untuk segera melaksanakan tugasnya disana. Apalagi setelah mereka naik ke atas permukaan lalu melihat kemegahan dari Ibukota Kerajaan Nexus, yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan besar nan mewah, serta suasananya yang begitu ramai karena dipenuhi oleh para penduduk yang sedang berlalu-lalang di sepanjang jalanan Ibukota yang luas tersebut. Hal itu membuat rasa lelah mereka jadi hilang seketika, karena mereka semua sangat menikmati suasana disana. Namun mereka segera kembali tersadar bahwa kedatngan mereka disana bukanlah untuk berwisata melainkan untuk menjalankan sebuah tugas dari Dragon.

   Gill, Tatsui, dan Glauss, langsung bergegas untuk pergi menuju ke Kantor pusat Pasukan Penjaga benteng, tempat dimana senjata-senjata Dragon tersimpan. Sedangkan Zhoei dan Kalpen memutuskan untuk menunggu mereka di tempat kedatangan mereka itu, yakni di kanal bawah tanah Ibukota Nexus, karena tugas kakak beradik itu hanyalah untuk mengantar serta membawa mereka kembali pulang ke Kota Togu.

   Tak lama kemudian, Gill, Tatsui, dan Glauss terlihat sedang berjalan dengan santai menuju ke tempat tujuan mereka, sambil mencoba untuk berbaur dengan seluruh penduduk yang berada disana, juga sambil melihat-lihat pemandangan yang ada di Ibukota tersebut.


Kantor pusat Pasukan penjaga benteng.


   Sesampainya mereka di dekat tempat yang mereka tuju, Gill dan kawan-kawan segera mencari lorong gelap untuk mulai mengenakan baju penyamaran mereka, supaya identitas mereka bertiga tidak dapat diketahui oleh para Prajurit Nexus yang berada Kantor pusat itu. Bahkan dari kejauhan pun, tempat itu tampak dijaga dengan begitu ketatnya sehingga tak ada celah sama sekali bagi orang biasa untuk bisa menyusup ke dalam sana. Namun tentunya hal tersebut bukanlah masalah bagi mereka bertiga. Karena mereka sudah sangat siap dan memiliki banyak cara untuk melakukan misi pencurian disana.



Gill, Tatsui, dan Glauss sudah memakai baju penyamaran.


   Maka dimulailah aksi mereka untuk menyusup sekaligus melakukan pencurian di dalam Kantor pusat tersebut. Tempat itu adalah sebuah bangunan yang ukurannya tidak terlalu besar namun dari bagian depan sampai bagian belakang bentuknya cukup panjang dan lebar, dengan pagar berupa tembok yang berdiri kokoh di sekelilingnya. Pada bagian depannya dijaga oleh beberapa orang Prajurit, sedangkan di bagian tengahnya ada sebuah menara pengawas yang menjulang tinggi, sebagai tempat yang sangat berguna untuk mengawasi seluruh area di sekitar Kantor pusat itu. Dan saat ini, Gill serta kawan-kawannya sedang bersembunyi dari pengawasan seorang Prajurit penjaga yang berada di atas menara tersebut.


Seorang Prajurit yang berada di atas menara pengawas.


   Setelah memberi beberapa instruksi terhadap Tatsui dan Glauss, Gill segera bergerak lebih dulu untuk memanjat salah satu bangunan yang ada di dekat sana, sambil menggenggam sebuah batu di tangannya. Saat Gill sudah mencapai bagian atap dari bangunan tersebut, maka dia segera memperhatikan gerak-gerik dari Prajurit penjaga yang berada di menara pengawas. Dan ketika si Prajurit sedang membelakangi posisi Gill, maka Gill mulai melemparkan batu yang sejak tadi digenggamnya itu, sambil berkata.

   “Maaf ya.”

   Lalu dengan menggunakan tangan kanan yang dibalut oleh sarung tangan peningkat kekuatan miliknya, maka kekuatan dari lemparan batu tersebut menjadi cukup keras dan  sangat cepat.


Gill melemparkan batu hingga mengenai kepala Prajurit pengawas di menara, untuk membuatnya jadi tak sadarkan diri.


   Batu itu melesat sampai mengenai bagian kepala si Prajurit pengawas, hingga menyebabkan si Prajurit itu jatuh tersungkur lalu pingsan seketika. Kemudian setelah berhasil melakukan hal itu, Gill segera kembali turun kebawah dan pergi menuju ke tempat selanjutnya sesuai dengan rencana.

   Gill bergegas untuk menemui Glauss dan Tatsui yang sudah berada di dekat dinding bagian belakang Kantor tersebut. Setelah Glauss melihat kedatangan Gill disana, maka postur tubuh Glauss tiba-tiba berubah menjadi sedikit lebih besar dari sebelumnya. Hal itu dikarenakan Glauss menggunakan mode rampage, sehingga kekuatan fisiknya meningkat dan insting hewan buasnya jadi bangkit. Maka dengan begitu, Glauss jadi punya kemampuan penciuman yang cukup tajam supaya dia bisa mendeteksi keberadaan dari Prajurit yang mungkin saja sedang berada di dibalik dinding tersebut.

   Dia mulai mengendus-endus area di sekitar dinding dengan sangat teliti, untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang akan melihat aksi mereka disana. Lalu setelah dia yakin bahwa tidak ada Prajurit penjaga yang berada di balik dinding itu, maka Glauss segera memberitahukannya pada Gill bahwa keadaan dibalik dinding sedang aman.

   Setelah Gill dan Tatsui mengangguk pada Glauss, seketika itu juga Glauss langsung menadahkan kedua telapak tangannya, untuk selanjutnya dinaiki oleh Tatsui dan Gill secara berurutan. Sehingga tubuh Tatsui dan Gill bisa di lemparkan ke atas sampai melewati dinding yang cukup tinggi tersebut. Dan setelah mereka berdua sudah masuk ke dalam wilayah Kantor itu, maka Glauss segera menyusul dengan cara melompat melewati dinding.

   Dengan kemampuan dari DNA hewan yang ada di dalam tubuhnya, maka Glauss bisa meningkatkan kekuatan fisiknya menjadi lebih kuat, sehingga dia bisa melakukan lompatan tinggi dengan mudah. Gill beruntung bisa membawa Glauss bersamanya, sehingga dapat memudahkan misi penyusupan tersebut. Karena selain itu Kekuatan fisik, kemampuan penciuman tajam milik Glauss juga sangat berguna untuk mengintai keberadaan Prajurit di sekitar mereka.

   Lalu setelah mereka bertiga sudah berada di dalam wilayah yang merupakan tempat paling berbahaya bagi pencuri. Maka mereka segera bergegas untuk masuk ke dalam melalui jendela yang terbuka, sambil terus mewaspadai keadaan di sekitar mereka. Dengan mengandalkan penciumannya, Glauss bertugas untuk memberitahukan tentang keberadaan dari Prajurit-prajurit yang sedang berlalu lalang, atau yang sedang berada di tiap-tiap ruangan, dalam Kantor tersebut. Supaya mereka bisa terhindar dari masalah.

   Jika keberadaan mereka bertiga sudah terlanjur sangat dekat dengan para Prajurit yang sedang berpatroli disana, maka Tatsui dan Gill akan langsung bertindak untuk menyergap para Prajurit itu, hingga membuat mereka jadi tak sadarkan diri kemudian disembunyikan, untuk selanjutnya Gill, Tatsui, dan Glauss kembali melanjutkan langkah kaki mereka lagi sambil mencari dimana letak senjata-senjata milik Dragon disimpan.

   Tatsui dan kawan-kawan berusaha untuk mengumpulkan informasi dari beberapa Prajurit yang sedang lengah. Ketika ada seorang Prajurit yang sedang berdiri sambil menguap karena bosan, tiba-tiba saja dia disekap oleh Tatsui dari belakang. Kemudian Tatsui langsung menanyakan kepadanya tentang dimana tempat senjata-senjata milik Dragon disimpan. Dan setelah si Prajurit itu mengatakan segala hal yang ingin diketahui oleh Tatsui, maka Prajurit itu segera dibuat tak sadarkan diri.

   Kemudian Tatsui, Gill, dan Glauss segera bergegas menuju ke tempat tujuan sesuai dengan informasi yang mereka dapat, sambil tetap dalam keadaan menyelinap dan benar-benar waspada.

   Lalu setelah mereka tiba di tempat yang dimaksud, yakni sebuah ruangan dengan pintu yang cukup besar dan lebar. Tanpa banyak bicara, mereka segera berusaha untuk membuka pintu tersebut, namun sayangnya pintu itu terkunci dengan sangat rapat, sehingga mereka tidak bisa masuk dengan mudah.

   Tapi hal itu bukanlah masalah untuk Gill, karena dengan hanya menggunakan tangan kanannya, dia bisa memutar gagang pintu itu sampai hancur, sehingga pintu itu kini bisa dibuka, kemudian mereka semua segera masuk ke dalam ruangan yang ada dibaliknya, yakni sebuah ruangan yang cukup besar serta nyaman, dengan adanya kursi sofa, lemari, rak buku, meja kantor, serta beberapa vas bunga Yang menghiasi ruangan tersebut. Rupanya, tempat itu merupakan ruangan Kerja dari Gard dan Riple (Pemimpin dan Wakil pemimpin dari Pasukan penjaga benteng).

   Ketika Gill, Tatsui, dan Glauss sudah berada disana untuk mencari-cari dimana  keberadaan senjata-senjata milik Dragon. Tiba-tiba saja mereka dikagetkan oleh suasana ricuh yang terjadi di luar halaman Kantor. Saat Gill melihat keluar jendela, dia menyaksikan adanya sekumpulan Prajurit dalam jumlah banyak, yang datang berbondong-bondong masuk ke dalam lobi kantor. Sedangkan Glauss bahkan merasa lebih terkejut lagi, karena dia mencium aroma dari banyaknya jumlah Prajurit yang sedang bergegas menuju ke ruangan tempat mereka sedang berada saat ini.

   Sepertinya di dalam Kantor tersebut juga terdapat sensor pendeteksi yang bisa langsung menginformasikan kepada seluruh Prajurit Nexus, bahwa ada penyusup yang sedang memasuki ruang kerja dari Gard dan Riple. Sehingga kini keadaan Gill dan kawan-kawan terancam bahaya.

   Tapi tentu saja hal itu sudah bisa diantisipasi oleh Gill dan kawan-kawan, karena tidak mungkin tempat yang merupakan Kantor pusat dari Pasukan penjaga benteng, akan sangat mudah untuk dimasuki tanpa  dipasangi oleh sensor pendeteksi sama sekali. Maka dari itu mereka, saat ini mereka harus bergerak cepat supaya bisa terhindar dari penangkapan para Prajurit Nexus disana.

   Disaat yang bersamaan, Tatsui sudah menemukan dimana letak berangkas yang berada di dalam ruangan tersebut, yang ternyata letaknya berada di bawah meja kerja milik Gard. Kemudian Gill segera mengeluarkan pedang H butcher miliknya, supaya berangkas itu bisa terbuka dengan satu kali tebasan. Setelah Gill berhasil membuka berangkas tersebut, maka mereka bertiga bisa melihat benda apa saja yang tersimpan secara aman di dalam sana. Ada banyak barang-barang yang kelihatannya sangat berharga di dalam berangkas tersebut, seperti perhiasan, pakaian mewah, dan beberapa senjata. Tetapi yang menjadi tujuan Gill dan kawan-kawan datang kesana bukanlah untuk mencuri barang-barang berharga lainnya, melainkan hanya untuk mengambil senjata-senjata milik Dragon saja.


Senjata-senjata milik Dragon yang tersimpan di dalam berangkas.


   Setelah mendapatkan barang-barang yang diinginkan, maka mereka segera pergi meninggalkan tempat itu dengan sangat terburu-buru. Namun langkah mereka segera terhenti dikarenakan kehadiran dari para Prajurit Nexus yang berjubel sampai memenuhi setiap sudut Kantor pusat tersebut. Sehingga saat ini mereka bertiga benar-benar sedang dalam keadaan terkepung, dan tidak ada jalan keluar yang aman bagi mereka.

   Oleh karena itu Gill, Tatsui, dan Glauss harus berpikir dengan cepat supaya dapat terbebas dari kepungan tersebut lalu keluar dari sana dengan selamat. Maka dari itu, Gill segera menggunakan pedang H butcher untuk menebas dinding yang berada disampingnya, sehingga dia dapat membuat lubang besar untuk dia lewati bersama teman-temannya, setelah itu Gill terus menebas setiap dinding yang dia temui supaya bisa membuat jalan pintas yang akan mengarahkan mereka sampai keluar dari sana dengan Cepat, sehingga di bangunan tersebut jadi banyak sekali lubang pada dindingnya.

   Suasana disana Yang awalnya biasa saja, tenang tanpa ada orang yang menyadari kehadiran Gill dan kawan-kawannya. Sekarang sudah benar-benar berubah secara drastis menjadi sangat heboh serta dipenuhi kekacauan, dikarenakan ulah dari Gill dan kawan-kawan yang mengobrak-ngabrik tempat itu supaya dapat lolos dari kejaran para Prajurit Kerajaan Nexus. Sebab jika mereka sampai tertangkap, maka identitas mereka bertiga akan diketahui oleh seluruh penduduk Kerajaan.

   Gill dan kawan-kawannya terus berusaha untuk merangsek dan melewati kerumunan dari para Prajurit yang berjubel untuk menghadang mereka, para Prajurit itu dibuat sangat kesulitan menghadapi kemampuan bertarung Gill dan kawan-kawan, sekaligus melawan kekuatan yang dimiliki oleh mereka bertiga, sampai-sampai banyak dari para Prajurit itu yang menyerah karena tak kuasa menahan gempuran dari Gill dan kawan-kawannya. Mereka benar-benar kewalahan walaupun lawan yang harus mereka hadapi hanya berjumlah tiga orang saja.

   Gill, Tatsui, dan Glauss ternyata mampu mengatasi usaha pengepungan tersebut, walaupun bagi mereka hal itu juga tidaklah mudah. Namun akhirnya mereka berhasil keluar dari wilayah Kantor itu, dan terbebas dari para Prajurit yang mengejar-ngejar mereka di dalam sana. Tetapi ketika sudah berada diluar, ternyata masih banyak Prajurit yang mengejar dan berusaha untuk menangkap mereka tanpa kenal lelah, sehingga mereka bertiga harus terus berlari terbirit-birit di sepanjang jalanan, sambil dikejar oleh kerumunan Prajurit Nexus di belakangnya, dan hal itu rupanya membuat suasana di jalanan Ibukota Nexus seketika berubah menjadi panik dan kacau.

   Semua orang yang melihat aksi kejar-kejaran mereka, segera menyingkir dari jalanan sambil merasa takut pada sosok Gill, Tatsui, juga Glauss yang sedang dalam penyamaran, dan tampang mereka saat ini memang terlihat seperti sosok tiga orang pencuri jahat, dengan puluhan Prajurit yang mengejar mereka dari belakang dengan sangat gigih, sehingga membuat semua orang disekitar mereka menjadi takut.

   Lalu tiba-tiba, di tengah hebohnya aksi pengejaran tersebut, beberapa gerobak buah-buahan yang berada di pinggir jalan, mulai bergerak dengan sendirinya lalu terguling satu-persatu, sehingga membuat terkejut semua orang yang melihatnya. Gerobak-gerobak itu seakan langsung bereaksi ketika Gill, Tatsui, dan Glauss telah melewatinya, hingga menyebabkan jalanan yang telah dilalui oleh mereka jadi dipenuhi oleh buah-buahan yang berhamburan ke segala arah. Dan tentunya hal itu jadi menghambat laju dari para Prajurit Nexus yang sedang mengejar Gill dan kawan-kawan, sehingga jarak mereka semua jadi tertinggal jauh dari para pencuri itu. Yang merasa sangat beruntung atas terjadinya hal tersebut.

   Berkat jatuhnya gerobak buah-buahan tersebut, akhirnya para Prajurit Nexus jadi kehilangan jejak dari para pencuri yang sedang mereka kejar, oleh karena itu mereka semua tidak bisa lagi melanjutkan pengejaran terhadap Gill dan kawan-kawan. Karena mungkin saja saat ini para pencuri itu sudah berganti pakaian dan sudah membaur dengan para penduduk lainnya yang menghuni Ibukota Kerajaan Nexus.


Glauss, Tatsui, dan Gill berjalan dengan santai tanpa dikenali oleh Prajurit yang tadi mengejar mereka


   Lalu tak lama kemudian, Gill, Tatsui, dan Glauss sudah berada di titik kumpul yang sudah disepakati sebelumnya, yakni di Kanal bawah tanah tempat mereka pertama kali tiba di Ibukota Kerajaan Nexus. Namun ketika mereka bertiga tiba disana, Gill, Tatsui, dan Glauss tidak menemukan keberadaan dari Kalpen dan Zhoei, sehingga mereka jadi terlihat kebingungan. Karena tanpa adanya Kalpen dan Zhoei, maka itu artinya mereka bertiga akan kesulitan untuk bisa kembali pulang ke Kota Togu.

   Tapi ternyata beberapa saat kemudian, Kalpen dan Zhoei muncul, mereka turun dari atas permukaan, mereka berdua datang kesana sambil menyapa Gill dan kawan-kawan. Lalu kedatangan mereka membuat Gill dan kawan-kawan jadi merasa lega kembali, karena ternyata Kalpen dan Zhoei tidak pergi meninggalkan mereka seperti yang mereka khawatirkan. Kemudian Tatsui segera menanyakan kepada Kalpen dan Zhoei mengenai kemana perginya mereka barusan. Maka Zhoei segera menjawab.

   “Kalian ini ceroboh sekali, jika aku tidak menggunakan kekuatanku untuk menolong kalian di jalanan tadi. Maka pasti kalian sudah tertangkap.” Ujar Zhoei.

   “Oh, jadi kejadian gerobak buah yang berjatuhan tadi itu adalah berkat dirimu ya?” Ucap Gill dan Glauss secara bersamaan.

   Kemudian Zhoei menjawab. “Sama-sama.”

   “Te- terima kasih, kami benar-benar sangat tertolong.” Kata Tatsui kepada Zhoei dan Kalpen.

   “Baiklah kalau begitu, jangan buang-buang waktu lagi. Ayo kita pulang ke Kota Togu!” Ajak Kalpen kepada mereka semua sambil masuk ke dalam bola kayu besar yang berada di permukaan air disana.

   “Jadi kita harus naik wahana memabukan ini lagi?” Tanya Glauss, dengan ekspresi wajah yang sedikit ketakutan.

   “Ayo masuk ... Hari sudah mulai siang. Pada sore hari nanti kita sudah harus berada di Kota Togu sambil membawa senjata-senjata ini, sesuai janji kita pada Dragon.” Ujar Gill, yang mendorong tubuh Glauss bersama Tatsui untuk masuk ke dalam bola kayu besar, supaya mereka bisa kembali pulang ke Kota Togu.


Dragon sedang berada di ruang makan Istana Nexus.


   Sementara itu, di tempat lain. Atau lebih tepatnya di dalam ruang makan Istana Nexus. Dragon terlihat sedang duduk di dekat meja makan yang ukurannya cukup besar, bersama dengan Zeitrass, Gard dan Riple yang berdiri dengan jarak yang cukup jauh darinya, sepertinya mereka bertiga tidak akan ikut makan. Hal itu dikarenakan hanya dua orang saja yang akan menikmati jamuan makan disana, yakni Dragon dan Sang Raja.

   Para pelayan dalam jumlah yang banyak, berdatangan ke ruangan tersebut sambil membawa nampan berisi hidangan-hidangan lezat dan mewah, dari mulai roti, sup, daging sapi, lobster, buah-buahan dan lain-lain, sehingga meja makan di hadapan Dragon tiba-tiba jadi dipenuhi oleh makanan dan minuman lezat yang siap untuk disantap.

   Tak lama kemudian, orang yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sang Raja hadir di ruangan tersebut, didampingi oleh Jenderal dan dua orang Ajudan khusus yang mengawal mereka. Kehadiran Raja di Ruang makan itu membuat semua orang langsung  terhenyak karena kaget. Kemudian Zeitrass, Gard, Riple dan semua pelayan yang berada disana segera membungkukan badan mereka terhadap sang Raja. Sedangkan Dragon yang juga merasa kaget sekaligus gugup, juga segera berdiri dari kursinya, kemudian dia juga membungkukan badannya.


Raja Velodrian tiba bersama Jenderal.


   Kemudian Raja Velodrian segera berucap, “Ah, Tuan Dragon. Santai saja, silahkan duduk kembali.” Ucap Raja Velodrian kepada Dragon.

   Lalu Raja segera menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan Dragon, dan saat hal itu terjadi, Dragon seakan-akan tidak percaya bahwa dirinya yang hanyalah orang biasa, dapat menjabat tangan sang Raja, hal tersebut merupakan hal yang tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya, namun saat ini hal itu benar-benar sedang terjadi, sehingga Dragon merasa sangat senang sekaligus bangga terhadap dirinya sendiri.

   Kemudian Raja memperkenalkan Dragon pada Jenderal dari Kerajaan Nexus. “Oh iya, perkenalkan. Ini adalah teman baikku, Jenderal Tony eagle. Dialah yang memimpin seluruh instansi Pasukan yang ada di Kerajaan Nexus ini, termasuk para Pasukan yang berada di bawah kepemimpinan Gard dan Riple.”

   Lalu Gard dan Riple segera mengangguk setelah Raja mengatakan hal itu, sedangkan sang Jenderal langsung menjabat tangan Dragon tepat setelah dirinya diperkenalkan. Kemudian sang Jenderal mendekati Raja sambil berbisik. “Yang mulia tidak perlu bilang bahwa aku ini adalah teman baik anda, cukup perkenalkan saja aku sebagai Jenderal.” Ucap Jenderal Eagle.

   “Mana bisa begitu.” Kata Raja sambil menyikut perut Jenderal, sehingga menyebabkan Jenderal jadi sedikit canggung di hadapan Dragon.

   (“Raja Velodrian itu memang bukan tipe orang yang terlalu formal ya.”) Ucap Dragon di dalam benaknya.

   Setelah itu sang Raja segera mempersilahka Dragon untuk duduk bersamanya di meja makan, dan memulai acara jamuan makan tersebut, sambil berkata bahwa dia sudah sangat lapar, sehabis menyelesaikan rapat yang berlangsung Cukup lama.

   Raja menyuruh Dragon supaya jangan sungkan-sungkan dan tentunya dia boleh memakan hidangan apa saja yang ada di atas meja makan itu, Dragon bebas untuk memakan semuanya jika mau. Selain itu, Raja juga terus-menerus mengajak Dragon berbincang-bincang ringan di sepanjang berlangsungnya acara jamuan makan tersebut, sehingga suasana disana menjadi begitu cair dan hikmat.

   Tak banyak yang Raja bicarakan dengan Dragon, hanya seputar tempat asal Dragon, pekerjaan Dragon, dan rencana Dragon ke depannya. Walaupun Dragon menjawab semua pertanyaan itu dengan lengkap, namun sebagian besar jawaban yang diberikan oleh Dragon adalah jawaban yang dibuat-buat. Sebab dia tidak bisa menjawab semuanya secara jujur.

  "Oh iya, menurut informasi, kabarnya anda berprofesi sebagai seorang Pandai besi. Kalau boleh aku tahu, dimanakan tempat anda bekerja?" Tanya Sang Raja.

   "I- iya, saya bekerja di hutan Seamus, yang terletak di daerah barat."

    "Hmm, maaf karena aku menyinggung hal ini, daerah barat dulunya merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Fulcan, namun kini setelah Kerajaan Fulcan sudah tidak ada, maka pastinya kau kesulitan untuk menjual barang-barang hasil kerajinanmu? Karena kalau aku tidak salah, banyak kota yang sudah ditinggalkan oleh penghuninya disana."

   "Me- memang benar, sekarang agak sulit untuk mencari pembeli, sehingga Saya lebih sering berkelana untuk menjual Hasil kerajinan saya." Jawab Dragon. Semua yang dia ceritakan itu berdasarkan pengalaman ketika dia berdagang bersama gurunya.

  "Oh, ya aku mengerti ... Ngomong-ngomong, Setelah mendapatkan uang hadiah dari Turnamen Kota Togu, apakah kau ada rencana untuk menetap di Ibukota Kerajaan Nexus?" Tanya Sang Raja dengan nada bercanda.

   "Se- sepertinya tidak Yang mulia, saya masih mempunyai banyak urusan di tempat asal saya." Jawab Dragon.

   "Hmm, baiklah, aku mengerti. Tapi kau harus ingat, bahwa pintu Ibukota Kerajaan Nexus akan selalu terbuka untukmu." Ucap Sang Raja sambil tersenyum, kemudian Dragon juga ikut tersenyum menanggapi ucapan dari sang Raja.

   Lalu karena Dragon sangat menikmati suasana disana, tak terasa waktu rupanya telah berlalu cukup lama. Dragon masih terus melahap setiap makanan-makanan lezat bersama dengan sang Raja, sedangkan Jenderal bersama Gard dan Riple, berada di ruang makan lain untuk menyantap hidangan yang dibuat khusus bagi mereka dan tak kalah lezatnya, sambil membicarakan hal-hal seputar keamanan Ibukota Kerajaan Nexus yang merupakan urusan kerja mereka.

   Tak lama kemudian, Dragon tiba-tiba meminta ijin kepada sang Raja untuk pergi ke Toilet, dengan ekspresi wajah seperti orang yang benar-benar sedang kebelet dan harus pergi ke Toilet saat itu juga, sehingga Raja segera mengijinkannya pergi lalu menyuruh dua orang Prajurit ajudannya untuk mengantarkan Dragon menuju ke salah satu Toilet Istana yang berada tidak jauh dari sana.

   Maka sambil dikawal oleh dua orang Prajurit, Dragon berjalan menuju ke Toilet untuk menyelesaikan urusannya. Tapi sepertinya urusan tersebut bukanlah urusan perutnya melainkan urusan lain yang lebih berbahaya. Yakni dia akan mulai melancarkan misi pencuriannya di Istana Nexus.


Dragon dikawal menuju Toilet, oleh dua orang ajudan Raja Velodrian.


   Setelah masuk ke dalam ruangan Toilet yang ukurannya cukup besar, kedua Prajurit yang mengawal Dragon langsung berdiri dengan tegap menunggu di luar pintu Toilet tersebut. Sementara itu, Dragon yang berada di dalam, mulai mencari-cari cara supaya bisa keluar dari sana tanpa ketahuan sama sekali. Lalu akhirnya dia menemukan sebuah jendela ventilasi yang letaknya cukup tinggi disana, maka timbulah sebuah ide di dalam benaknya.


Dragon melihat ke arah jendela di dalam ruangan Toilet


   Setelah menunggu sangat lama, semenjak masuknya Dragon ke dalam ruangan Toilet tersebut, kedua Prajurit yang berjaga diluar mulai curiga dan takut bila ada hal buruk yang terjadi kelada Dragon di dalam sana, maka mereka berdua segera memutuskan untuk masuk dan memeriksa keadaan Dragon ke dalam sana.

   Namun alangkah terkejutnya mereka ketika mendapati ruangan toilet telah kosong dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Dragon sama sekali. Maka dari itu mereka berdua langsung bergegas pergi menghadap sang Raja, untuk melaporkan kejadian tersebut.

   Beberapa saat kemudian, sang Raja yang mendapatkan laporan Itu, sontak langsung merasa kaget sehingga beliau menanyakan lagi kepada kedua ajudannya itu, apakah mereka sudah benar-benar memeriksa seisi ruangan Toilet dengan teliti? Lalu mereka berdua menjawab bahwa mereka sangat yakin terhadap apa yang telah terjadi, keberadaan Dragon memang benar-benar telah hilang entah kemana.

   Hal itu membuat Raja menjadi semakin heran sekaligus bingung, mengapa Dragon bisa tiba-tiba menghilang begitu saja, sehingga hal itu menimbulkan banyak spekulasi di pikiran sang Raja, mengenai kemungkinan bahwa Dragon telah menyelinap keluar dari Toilet, atau mungkin ada sesuatu yang telah terjadi kepadanya. Kalaupun Dragon memang telah menyelinap keluar dari sana, lalu apa sebenarnya yang menjadi alasan Dragon untuk melakukan hal tersebut? Maka Dari itu, untuk memperjelas keadaan. Raja segera memanggil Jenderal, Gard dan Riple untuk mengajak mereka bersama-sama memecahkan masalah tersebut, dengan cara pergi mencari keberadaan Dragon bersama-sama.

   Jenderal Eagle, Gard dan Riple juga sama terkejutnya seperti sang Raja ketika mendengar kabar tentang hilangnya Dragon. Maka setelah itu mereka semua segera pergi ke ruangan Toilet tempat dimana Dragon terakhir kali terlihat, dan betul saja ternyata tidak ada orang disana. Lalu kemanakah Dragon pergi? Pertanyaan itulah yang saat ini berada di dalam pikiran mereka.

   Kemudian sang Raja menghampiri para anak buah kepercayaannya itu sambil melontarkan sebuah pertanyaan kepada Gard dan Riple. “Tadi, ketika kalian sedang dibawa oleh Zeitrass untuk berkeliling di dalam Istana ini, apakah ada suatu ruangan yang membuat Dragon tertarik?” Tanya Raja Velodrian kepada Gard dan Riple.

   “I- Iya Yang mulia, waktu itu Tuan Dragon sempat terdiam lama sambil memperhatikan pintu Ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan.” Jawab Gard.

   Setelah mendengarkan jawaban tersebut, seketika itu juga raut wajah sang Raja mulai berubah menjadi lebih serius. “Oh, seperti itu ya ... Kalau begitu, ayo kita semua pergi kesana.” Ajak sang Raja kepada mereka semua, untuk pergi menuju ke Ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan.

   Ketika Raja dan yang lain sedang berjalan menuju ke tempat yang dimaksud, Raja juga mengajak serta mengumpulkan para Prajurit patroli yang dia temui di sepanjang perjalanannya tersebut. Sehingga Raja Velodrian jadi seperti sedang membawa rombongan pasukan yang cukup banyak, sambil diliputi oleh rasa penasaran, tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi, dan apa yang sedang dilakukan oleh Dragon saat ini?

   Lalu alangkah terkejutnya sang Raja, ketika dia bersama rombongannya telah tiba di dekat pintu Ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan. Karena disana, Raja dan yang lainnya melihat dua orang Prajurit yang sudah dalam keadaan terkapar tak sadarkan diri, dan keduanya merupakan Prajurit yang bertugas untuk menjaga ruangan tersebut.

   Beberapa saat kemudian, atas perintah dari sang Raja, maka kedua Prajurit yang telah terkapar tak sadarkan diri itu segera dibawa ke ruang perawatan, lalu Jenderal Eagle segera berbicara kepada sang Raja. “Yang mulia, mungkinkah ini perbuatan dari Dragon? Kurasa dia sudah berhasil masuk ke dalam ruangan itu?” Tanya Jenderal Eagle dengan wajah yang diliputi oleh rasa penasaran.

   “Entahlah, aku juga tidak tahu.” Jawab Raja Velodrian dengan ekspresi wajah yang sedang memikirkan sesuatu.

   “Kita harus memikirkan tentang segala kemungkinan ... Mungkin saja Dragon mempunyai kekuatan untuk menembus suatu objek, seperti pintu atau tembok.” Ucap sang Jenderal.

   “Di dalam catatanku, tidak disebutkan bahwa Tuan Dragon memiliki kekuatan seperti itu, tapi hal itu mungkin saja terjadi.” Ujar Gard kepada sang Jenderal.

   Lalu Raja memberikan perintah lagi. “Hmm, sebaiknya kita mulai sebar beberapa orang untuk menyisir seluruh Istana.”

   Kemudian Gard segera menyuruh Riple untuk memperbanyak dirinya menjadi ratusan, sehingga tempat itu jadi dipenuhi oleh duplikat Riple dalam jumlah yang banyak, setelah itu sebagian besar dari para duplikat Riple tersebut segera pergi dan menyebar ke seluruh penjuru Istana Untuk mencari keberadaan Dragon, sambil ditemani oleh para Prajurit yang juga berada di dalam Istana tersebut, sehingga suasana disana menjadi mulai heboh serta ramai, dikarenakan banyaknya duplikat Riple yang berlalu lalang ke seluruh penjuru Istana bersama dengan para Prajurit yang jumlahnya tak kalah banyak.

   Bahkan para duplikat Riple juga mendatangi dan menyisir ke daerah Taman tempat Putri Reina sedang berada, sehingga Putri beserta tiga Kesatria badai Nexus yang berada disana jadi merasa kaget sekaligus bingung ketika melihat keadaan tersebut, oleh karena itu mereka semua memutuskan untuk mulai mencari tahu apa yang sedang terjadi.

   Sementara itu di luar Ruangan benda berharga Kerajaan, Raja masih berada disana bersama dengan Jenderal, Gard, dan para duplikat Riple, serta beberapa orang Prajurit. Mereka sadar betul bahwa saat ini suasana di Istana sedang menjadi kacau, dikarenakan telah hilangnya seorang tamu kehormatan, juga terkaparnya dua orang Prajurit penjaga.

   Dan untuk mengantisipasi penyusup yang mungkin saja sudah telah memasuki Ruangan benda berharga tersebut, maka Raja memutuskan untuk masuk ke dalam sana, sambil mengajak Jenderal, Gard, dan empat orang Prajurit bersama dengannya. Sedangkan para duplikat Riple dan para Prajurit lainnya, ditugaskan untuk tetap berjaga di bagian luar Ruangan.

   Dengan menggunakan sebuah kunci yang hanya dimiliki olehnya, Raja mulai membuka pintu dari Ruangan tersebut. Kemudian setelah pintunya terbuka, Raja segera masuk sambil diikuti oleh orang-orang yang sudah diajaknya. Hal yang pertama kali mereka temui dibalik pintu itu adalah sebuah lorong yang cukup panjang, seperti terowongan menuju ke sebuah Ruangan bawah tanah.



Lorong yang gelap menuju Ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan.


   Gard mengeluarkan sebuah bola kristal mini dari saku bajunya, yang berguna untuk menerangi jalan menuju ke ujung lorong tersebut. Sambil berjalan tergesa-gesa, akhirnya mereka semua sampai di ujung lorong, lalu disana mereka menemukan lagi sebuah pintu kayu yang terkunci. Sepertinya Ruangan benda berharga yang sesungguhnya, berada di balik pintu kayu tersebut.

   Dengan menggunakan kunci yang sama, Raja membuka pintu itu, kemudian beliau segera masuk terlebih dahulu, sambil diikuti oleh beberapa orang yang berada dibelakangnya. Kini mereka semua benar-benar sudah berada di dalam suatu ruangan yang cukup luas dan berbentuk bundar, dengan sebuah benda berkilau yang terpajang pada altar di tengah-tengah ruangan tersebut. Benda berkilau itu adalah hal pertama yang mencuri perhatian mereka ketika Baru memasuki ruangan tersebut. Di sekeliling ruangan itu juga terdapat bola-bola kristal bercahaya yang menempel di dinding, yang berfungsi sebagai penerangan, sehingga membuat suasana disana menjadi cukup terang.

   Kemudian Raja mulai berbicara kepada kalung 'Ghistory'. semua yang sedang bersamanya di dalam ruangan bundar tersebut, dengan nada seperti orang yang sedang mempersembahkan sesuatu, Raja berkata.

   “Hmm. Benda berharganya masih aman ... Inilah benda berharga yang dimiliki oleh Kerajaan Nexus ... Yaitu kalung Ghistory.” Ucap Raja Velodrian, dengan dua telapak tangan yang diarahkan pada kalung berkilau tersebut, yang bernama 'Kalung Ghistory'.


Kalung Ghistory terpajang di tengah ruangan.


   Kalung itu, terbuat dari perak, dengan bandul yang menyerupai bulan sabit, dan ada 3 permata berwarna hijau yang menempel pada bandul tersebut.

   Jenderal Eagle, Gard dan para Prajurit yang berada di ruangan itu langsung merasa terkesima Ketika melihat benda yang terpajang di hadapan mereka itu, sekaligus juga merasa lega karena ternyata benda berharga milik Kerajaan Nexus masih aman-aman saja.

   Lalu tiba-tiba, salah satu Prajurit yang berada di ruangan itu, langsung menghajar Prajurit yang lainnya, dan hal itu tentu saja sangat mengejutkan bagi sang Raja, Gard dan juga Jenderal Eagle, karena tanpa ada angin tanpa ada hujan, tiba-tiba saja suasana disana berubah jadi mencekam, apalagi setelah ketiga Prajurit disana berhasil dikalahkan serta dibuat tak sadarkan diri oleh seorang Prajurit misterius tersebut, maka Gard dan Jenderal langsung bersiaga untuk melindungi Raja sambil bertanya kepada si Prajurit misterius.

   “Si- siapa kau sebenarnya?!” Ujar Jenderal Eagle.

   Lalu Prajurit misterius itu mulai membuka helmnya, sambil berkata. “Jadi yang tersimpan di dalam ruangan ini hanyalah sebuah kalung?” Tanya Prajurit misterius itu, yang ternyata adalah Dragon.


Dragon yang menggunakan pakaian Prajurit Nexus.


   Sebenarnya saat ini, Dragon lah yang paling merasa terkejut, karena benda yang dia incar ternyata tidak ada di dalam ruangan tersebut (Yakni bola Aporion). Dan hal itu juga yang menyebabkan Dragon jadi sedikit merasa kesal. Kira-kira apa yang akan Dragon lakukan selanjutnya? Setelah dia mengetahui bahwa yang ada di dalam ruangan itu bukanlah bola Aporion? Apakah dia akan menyerah, atau mungkin dia Melakukan hal lain yang lebih mengejutkan? Ikuti terus kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 33



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 31



No comments:

Post a Comment