Friday, March 29, 2019

Journey of the Dragon Chapter 30


Chapter 30 : Headed to the Royal palace of Nexus



Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 30.


   Dragon telah berhasil menjadi Juara dalam Turnamen Kota Togu, dan dia berhak mendapatkan beberapa hadiah, yang salah satunya ialah jamuan makan di Istana Kerajaan Nexus. Itu artinya, tinggal selangkah lagi bagi Dragon untuk bisa menyelesaikan misi dari Flaur, yakni mencuri bola Aporion yang berada di dalam Istana Kerajaan Nexus lalu membawakannya kepada Flaur, maka setelah itu Dragon bisa terlepas dari batu mantra peledak yang dipasang oleh Flaur di dalam pundaknya. Selain itu, Flaur juga akan memberikan informasi tentang keberadaan Night crow kepada Dragon, sesuai dengan janjinya jika Dragon bisa menyelesaikan misi tersebut dengan baik.

   Dragon tidak dapat memberitahukan tentang misinya tersebut kepada orang lain dan bahkan kepada teman-temannya sendiri, karena batu mantra yang berada di dalam tubuhnya akan bereaksi jika Dragon sampai membocorkan tentang misi yang harus diembannya tersebut. Maka dari itu dia benar-benar harus berjuang sendirian untuk menyelesaikan misi yang sangat beresiko terhadap dirinya tersebut.

   Namun seiring berjalannya waktu, keadaan yang harus dihadapi oleh Dragon di sepanjang perjalanan tersebut, ternyata semakin lama menjadi semakin berat, dari mulai harus melewati tempat-tempat berbahaya, melawan monster-monster berbahaya, sampai-sampai mengharuskan Dragon untuk berpartisipasi dan berjuang dalam kompetisi Turnamen Kota Togu, supaya Dragon bisa masuk ke dalam Istana Nexus dengan cara yang lebih resmi, sehingga akan lebih mudah baginya supaya bisa menyusup dan berkeliaran di dalam Istana.

   Dan setelah Dragon berhasil mendapatkan tiket masuknya tersebut, keadaan menjadi lebih berat lagi, tatkala hadirnya dua orang yang diutus untuk menemani serta mengawal Dragon selama di waktu kunjungannya ke dalam Istana Kerajaan Nexus, untuk menikmati jamuan makan bersama Raja Velodrian, yakni Gard dan Riple, yang merupakan Pemimpin dan wakil Pemimpin pasukan penjaga benteng (Kepala Kepolisian).

   Tak hanya bertugas untuk menemani serta mengawal Dragon saja, namun sepertinya mereka berdua juga bertugas untuk mengawasi Dragon, sekaligus mengantisipasi segala macam hal-hal yang dapat membahayakan bagi sang Raja dan semua orang yang ada di dalam Istana. Maka dari itu mereka meminta Dragon untuk menyerahkan semua senjatanya kepada mereka, untuk selanjutnya akan dibawa oleh duplikat Riple menuju ke Kantor pusat mereka yang terletak di Ibukota Kerajaan Nexus, lalu disimpan dalam berangkas di Kantor pusat tersebut.



Riple memiliki kekuatan untuk menggandakan dirinya.


   Oleh karena itu Dragon harus menyusun rencana lagi, supaya dirinya bisa melangsungkan misi untuk mencuri bola Aporion dengan lancar tanpa harus menggunakan senjata-senjata miliknya, sekaligus memikirkan cara supaya dia bisa mendapatkan senjata-senjata itu kembali, jika saja keadaan menjadi kacau dan tak sesuai dengan yang dia inginkan.

   Pada malam hari sebelum momen keberangkatan menuju ke Istana, Dragon datang ke Rumah sakit sambil ditemani oleh Gard dan Riple, untuk menyerahkan uang hadiah sebesar 500 keping emas kepada Tatsui, yang sedang menjaga Gill bersama dengan Glauss disana. Jadi kedatangan Dragon kesana juga sekalian untuk menjenguk Gill. Namun ternyata ada niatan lain yang tersirat dalam kedatangan Dragon tersebut.

   Setelah mendapat ucapan selamat dari teman-temannya, kemudian Dragon mengajak mereka berbicara, namun sembari menggunakan semacam kode khusus berupa kedipan sebelah mata. Untuk mengisyaratkan kepada mereka bahwa saat ini Dragon sedang mengalami kesulitan yang tidak bisa dia ceritakan secara langsung kepada teman-temannya itu, yakni sebuah kesulitan yang tidak dapat dia selesaikan sendiri saja, maka dari itu dia sangat membutuhkan bantuan dari teman-temannya itu supaya besok dia bisa menyelesaikan urusannya dengan lancar tanpa ada kekhawatiran apapun.

   Dragon berharap semoga teman-temannya itu bersedia untuk melaksanakan tugas yang akan diberikan olehnya, dan tentu saja mereka semua bersedia demi menolong teman yang sedang dalam kesulitan.

   Tugas yang diberikan oleh Dragon kepada mereka adalah, mengambilkan senjata-senjata miliknya yang tersimpan dalam berangkas di Kantor pusat pasukan penjaga benteng. Dragon juga menghimbau kepada teman-temannya itu supaya berhati-hati dan jangan sampai ketahuan ketika menjalankan tugas tersebut, mereka harus menyembunyikan identitas mereka supaya tidak dicurigai bersekongkol dengan Dragon. Lalu Dragon juga memberitahukan tentang titik temu dimana mereka harus menyerahkan senjata-senjata itu kepadanya, yakni di pasar Kota Togu. Dan Dragon berjanji kepada mereka, setelah semua urusan Dragon (Dengan Flaur) telah selesai, maka Dragon akan menjelaskan tentang semuanya kepada teman-temannya itu. Jadi Dragon juga menyuruh mereka untuk berkumpul di Desa Tatsui, dan menunggu kedatangan Dragon disana. Begitulah pesan yang diberikan oleh Dragon kepada Gill, Tatsui, dan Glauss secara singkat dengan menggunakan isyarat supaya Gard dan Riple tidak menyadari tentang apa yang mereka bicarakan.

   Tepat setelah Dragon pergi meninggalkan ruangan tersebut diikuti oleh Gard dan Riple. Gill yang mengerti tentang maksud dari isyarat Dragon, segera mengajak Tatsui serta Glauss untuk berunding, sekaligus merencanakan hal apa saja yang harus mereka lakukan supaya bisa sukses menjalankan tugas dari Dragon.

   Namun Glauss sempat merasa ragu mengenai tindakan yang harus mereka lakukan untuk menolong Dragon, karena bagi dirinya yang merupakan seorang Kesatria, tindakan tersebut adalah hal yang melanggar hukum. Tetapi Gill kembali meyakinkan Glauss bahwa Dragon tidak mungkin punya niatan buruk terhadap Kerajaan Nexus ataupun terhadap sang Raja, dan Dragon bukanlah tipe orang yang akan meminta pertolongan jika benar-benar tidak sedang dalam keadaan terdesak, maka dari itu Gill meminta Glauss supaya bisa lebih mempercayai Dragon sebagai sesama teman, karena jika mereka semua tidak menolongnya, mungkin saja Dragon akan celaka sehingga menyebabkan mereka kehilangan teman yang berharga. Maka setelah itu Glauss menjadi yakin dan mulai memutuskan untuk membantu Dragon dalam menghadapi kesulitannya.

   Saat ini Dragon memang sedang dalam keadaan terdesak, sehingga dia sangat membutuhkan bantuan dari teman-temannya itu. Namun Dragon tidak bisa menceritakan tentang masalahnya secara rinci kepada teman-temannya, karena suatu alasan tertentu. Maka dari itu, sebagai teman mereka harus saling percaya dan jangan sampai mengabaikan permintaan dari salah seorang teman yang benar-benar sedang dalam kesulitan. Lagipula Dragon sudah berjanji bahwa nanti dia akan menjelaskan tentang semua hal tersebut kepada mereka, di Desa Tatsui.

   Walaupun mereka semua baru saling mengenal dalam jangka waktu beberapa hari saja, tapi hubungan pertemanan mereka telah terjalin dengan begitu baik, karena mereka saling menghargai satu sama lain, dan saling memperlakukan dengan baik tanpa melihat latar belakang atau penampilan. Dan sekarang mereka harus saling mempercayai serta saling menolong teman yang sedang membutuhkan. Itulah yang dinamakan pertemanan sejati.


Glauss, Gill, dan Tatsui sepakat untuk membantu Dragon.



   Pada keesokan harinya, pada pagi hari, Dragon sudah bangun, dia terlihat sedang berdiri sambil berpakaian di dalam kamar penginapannya, kini sudah saatnya bagi Dragon untuk berangkat menuju ke Ibukota Kerajaan Nexus (Tempat dimana Istana Kerajaan berada).

   Gard mengetuk pintu kamar Dragon, lalu setelah dia dipersilahkan masuk, Gard segera bertanya. “Apakah anda sudah siap?”

   “Ya, ayo berangkat.” Jawab Dragon kepada Gard.

   Beberapa saat kemudian, Dragon keluar dari tempatnya menginap itu sambil ditemani oleh Gard dan Riple, saat Dragon melangkahkan kakinya diluar, dia sedikit terkejut ketika mendapati adanya sebuah kereta kuda yang mewah di depan matanya. Kemudian Gard segera mempersilahkan Dragon untuk masuk ke dalam kereta kuda tersebut, yang akan mengantarkan mereka bertiga menuju ke Istana Kerajaan Nexus.



Kereta kuda yang akan mengantarkan Dragon bersama Gard dan Riple, menuju ke Istana Nexus.


   Maka dimulailah perjalanan mereka, dengan kereta kuda yang akan mengantarkan mereka sampai ke tempat tujuan dengan nyaman dan aman. Karena jarak dari Kota Togu menuju Ke Ibukota Kerajaan Nexus cukup jauh, tempat-tempat yang akan mereka lewati di sepanjang perjalanan tersebut adalah kawasan sungai serta kawasan perkebunan yang cukup luas, jika sambil mengendarai kereta kuda maka waktu perjalanan yang harus mereka tempuh adalah kurang lebih sekitar dua jam saja, namun jika berjalan kaki bisa memakan waktu yang lebih lama lagi.

   Dragon terlihat sangat menikmati pemandangan di sepanjang perjalanannya itu, sambil memikirkan tentang Melinda di dalam benaknya (“Andaikan saja aku bisa membawa Melinda ke dalam Istana bersamaku, maka pasti dia akan sangat senang ketika melihat seluruh pemandangan ini.”) Ucap Dragon di dalam benaknya.

   Selain itu, Gard juga mengajak Dragon untuk saling berbincang-bincang ringan di sepanjang perjalanan tersebut, sedangkan Riple hanya bertindak untuk mencatat semua yang Gard katakan saja, lalu Dragon menjadikan hal itu sebagai bahan candaannya, sehingga suasana di dalam kereta kuda tersebut menjadi cair dengan seketika. Oleh karena itu, waktu perjalanan yang harus mereka tempuh jadi tidak terasa.

   Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang sejak keberangkatan mereka dari Kota Togu, sekarang mereka akan segera memasuki kawasan Ibukota Kerajaan Nexus yang terkenal sangat besar dan luas. Tak lama kemudian, akhirnya mereka semua sudah hampir sampai di gerbang benteng Ibukota Kerajaan Nexus, yang pernah menjadi saksi bisu pertempuran besar antara pasukan Kerajaan Nexus melawan pasukan Darkros.



Kereta kuda yang ditumpangi Dragon, sudah hampir sampai di Ibukota Kerajaan Nexus.


   Pintu gerbang benteng Kerajaan Nexus, selalu terbuka setiap harinya dari pagi hingga malam, siapapun boleh lewat dan masuk ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus, untuk berdagang, berwisata, mengunjungi keluarga, kerabat, atau untuk melakukan urusan lainnya. Setiap orang yang datang kesana baru boleh dipersilahkan masuk setelah melewati banyak pemeriksaan yang ketat di pintu gerbang tersebut.

   Beberapa saat kemudian, kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon bersama Gard dan Riple sudah sampai di pintu gerbang, yang ukurannya sangat tinggi sampai-sampai membuat Dragon harus mendongakan kepala untuk bisa melihatnya, dia melihat betapa kokohnya benteng yang menjulang tinggi mengelilingi serta melindungi seluruh kawasan Ibukota Kerajaan tersebut. Saat mereka tiba di pintu gerbang, beberapa orang prajurit Nexus segera menghadang lalu memeriksa kereta kuda mereka, untuk mengantisipasi adanya barang-barang berbahaya yang dibawa oleh kendaraan tersebut.

   Kemudian Gard segera mengeluarkan kepalanya dari jendela, untuk menunjukan wajahnya kepada para Prajurit itu, sambil berkata, “Yo.”

   Alangkah terkejutnya mereka semua ketika melihat bahwa ternyata yang ada di dalam kereta kuda itu adalah atasan mereka, yakni pemimpin dari pasukan penjaga benteng (Gard). Maka seketika itu juga kereta yang mengangkut Dragon beserta Gard dan Riple itu langsung dipersilahkan untuk masuk oleh para Prajurit penjaga benteng. Tanpa harus melalui pemeriksaan keamanan yang begitu ketat disana, sehingga membuat Dragon jadi merasa sedikit lega.

   Kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon, kemudian melanjutkan lagi perjalanannya. Setelah melewati gerbang benteng Ibukota, maka mereka sudah secara resmi masuk ke dalam wilayah Ibukota Kerajaan Nexus. Disana Dragon disuguhkan oleh pemandangan dari bangunan-bangunan megah yang terhampar luas sejauh mata memandang, dari yang kecil hingga yang besar, menghiasi seluruh penjuru Ibukota dari Kerajaan yang paling disegani di seantero Negeri Azhuloth tersebut.

   Kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon melaju di sebuah jalanan yang cukup lebar, dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang, juga oleh banyak kereta kuda lain yang melaju saling berpapasan. Dragon tidak henti-hentinya memandangi bangunan-bangunan megah yang berada di samping kiri dan kanan dirinya. Kemudian Dragon melihat suatu pemandangan lagi yang tidak kalah mengesankannya, yakni pemandangan bangunan Istana Nexus dari kejauhan, yang terlihat sangat besar tepat di tengah Ibukota.



Dragon menatap Istana Nexus dari kejauhan.


   Walaupun jaraknya masih cukup jauh, namun tak lama lagi, kereta kuda yang mereka tumpangi itu akan segera tiba di Istana Kerajaan Nexus. Jarak dari Gerbang utama benteng menuju ke Istana Kerajaan, kurang lebih akan memakan waktu selama setengah jam, Gard menganjurkan kepada Dragon supaya duduk dengan tenang, dan jangan terlalu tegang karena sebentar lagi mereka akan tiba di tujuan. Maka dalam waktu yang tersisa itu, Gard juga menganjurkan kepada Dragon untuk merapikan pakaian yang dikenakannya.



Sebuah gudang yang gelap, di kawasan Kota Togu.


   Sementara itu, di Kota Togu, di suatu tempat gelap yang merupakan sebuah gudang tak terpakai. Awalnya suasana disana sangat sepi karena tidak ada orang sama sekali, namun tiba-tiba beberapa orang mulai berdatangan memasuki tempat tersebut, tiga orang dari pintu depan, dan dua orang dari pintu belakang. Mereka semua datang secara bersamaan, jadi jumlah keseluruhannya ada lima orang yang datang ke tempat itu.

   Rupanya orang-orang itu bukanlah orang asing bagi kita, mereka adalah Gill, Tatsui, dan Glauss yang datang dari pintu depan. Sedangkan yang datang dari pintu belakang adalah Kalpen dan Zhoei. Sepertinya pertemuan mereka disana sudah diatur oleh Glauss, karena dia punya penciuman super sehingga dapat menemukan keberadaan Kalpen dan Zhoei untuk dimintai bantuan seputar tugas yang diberikan oleh Dragon kepada mereka. Dan tempat gelap tersebut merupakan lokasi pertemuan yang sudah Glauss siapkan bagi mereka semua untuk berkumpul.

   Meski pertemuan mereka disana terasa agak canggung, namun mereka mencoba untuk bersikap biasa saja, terutama Zhoei.

   “Tak kusangka kita masih bisa bertemu lagi, dan mengapa kita harus bertemu di tempat seperti ini.” Ucap Zhoei dengan nada angkuhnya.

   “Jangan begitu.” Kata Kalpen memperingatkan Zhoei.

   Kemudian Tatsui mulai menyodorkan sekantung uang kepada mereka berdua, “Ini, 50 keping emas yang dijanjikan kepada kalian, karena kalian sudah bersedia untuk datang kemari ... Dan aku akan menambahkan 50 keping emas lagi jika kalian bisa membawa kami menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus. Begitulah kesepakatannya.” Ucap Tatsui.

   Lalu Kalpen dan Zhoei terdiam sejenak sambil menatap satu sama lain. “Hmm ... Memang benar, itulah kesepakatan yang Glauss sampaikan kepada kami. Tapi sebenarnya kedatangan kami kesini bukanlah demi uang. Tapi kami tertarik dengan apa yang akan kalian lakukan di Ibukota, apakah kalian akan melakukan sesuatu yang buruk disana? Kalian berdua tahu kan bahwa kami ini adalah Pemburu buronan?” Ucap Kalpen kepada mereka bertiga, dengan perasaan sedikit curiga.

   Kemudian Glauss berbisik kepada Gill dan Tatsui, “Sudah kubilang, meminta bantuan kepada mereka adalah ide yang buruk.” Kata Glauss.

   Lalu Gill mulai berbicara kepada Kalpen dan Zhoei, “Ehm ... Kami tidak bisa memberitahukan alasan yang sebenarnya secara rinci kepada kalian, uang tersebut juga sudah termasuk biaya tutup mulut bagi kalian, pokoknya yang harus kalian lakukan hanyalah membawa kami masuk dan keluar dari sana dengan aman ... Kami harus menyelesaikan sebuah urusan yang memerlukan peran dari senjata-senjataku dan kemampuan Glauss disana. Kalian tahu kan bahwa pengamanan di benteng Kerajaan Nexus sangatlah ketat, dan kami tidak memiliki ijin khusus untuk menggunakan kekuatan kami di dalam kawasan Ibukota. Jika kami masuk secara resmi kesana, maka aku harus menitipkan senjata-senjataku pada Pasukan penjaga, sedangkan Glauss akan dipasangi kalung pengekang kekuatan, supaya dia tidak bisa menggunakan kekuatannya disana, dan hal itu sangatlah merepotkan ... Jadi, kami sangat membutuhkan bantuan kalian untuk bisa menyelundupkan kami kesana tanpa terdeteksi. Dan tentu saja kami juga menawarkan uang untuk jasa kalian tersebut.” Ucap Gill menjelaskan kepada mereka berdua.

   “Hmm ... Setelah hal buruk yang kami berdua lakukan kepada kalian, mengapa kalian mempercayai kami untuk dimintai bantuan?” Tanya Kalpen kepada mereka.

   Lalu Tatsui menjawab. “Jujur saja, karena kalian berdualah satu-satunya harapan bagi kami saat ini, untuk bisa menyusup ke dalam wilayah Ibukota Nexus. Kami tidak mempunyai niatan buruk sama sekali terhadap Kerajaan Nexus, kami hanya ingin membantu teman yang sedang mengalami kesulitan disana, untuk mengambilkan beberapa barang yang disimpan di Ibukota Kerajaan, hanya itu saja. Percayalah pada kami, kumohon ... Bukankah kau pernah bilang, bahwa sewaktu kecil kau dan adikmu pernah bekerja untuk seorang penyelundup, maka dari itu kami yakin pasti kalian bisa membawa kami menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus tanpa ketahuan, jadi sekali lagi, kumohon kepada kalian ... .” Ucap Tatsui kepada Kalpen dan Zhoei.

   “Kau pikir apakah seorang Kesatria hebat seperti diriku ini, yang sudah menyelamatkan banyak nyawa, akan tega melakukan hal buruk terhadap Kerajaan Nexus?” Tanya Glauss dengan sedikit sombong.

   “Hmm ... Memang sih.” Jawab Kalpen.

   Kemudian Glauss melanjutkan perkataannya. “Aku melakukan ini demi teman yang sedang mengalami kesusahan. Sebenarnya dia tidak ingin menempatkan orang lain ke dalam resiko yang berbahaya, namun dia tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa lagi, karena saat ini dia sedang memikul beban yang sangat berat dalam dirinya, selain itu dia juga tidak bisa menjelaskan hal tersebut kepada siapapun karena suatu alasan yang belum kami ketahui ... Namun saat ini, dia benar-benar membutuhkan pertolongan dari kita ... Ketika aku melihat raut wajahnya, saat itu juga aku mulai menyadari bahwa kita adalah satu-satunya harapan baginya, sehingga aku ingin menjadi orang yang bisa dia andalkan!!” Ujar Glauss.

   “Jangan bicara keras-keras!” Ucap Tatsui sambil menyikut perut Glauss, hingga Glauss kesakitan.

   “Kau ini bisanya hanya mengutip perkataanku saja.” Ucap Gill kepada Glauss.

   Kemudian Zhoei mulai berbicara kepada mereka bertiga. “Apakah orang yang kalian maksud itu adalah Dragon?” Tanya Zhoei.

   “Bu- bukan ... Aku tidak bilang bahwa orang yang kumaksud itu adalah Dragon.” Kata Glauss dengan perasaan gugup.

   “I- iya, tak ada gunanya juga berbohong pada kalian.” Jawab Gill dengan nada ragu-ragu.

   Lalu Kalpen berkata. "Sejujurnya aku iri kepada Dragon ... Baru beberapa hari di Kota Togu saja, dia sudah mendapatkan teman-teman baik seperti kalian ... Sedangkan kami yang sudah bertahun-tahun hidup disini, bahkan tidak punya teman sama sekali ... Dan aku sadar, bahwa itu semua dikarenakan oleh sifat angkuh kami, sedangkan Dragon mendapatkan teman dari rasa kepeduliannya ... Kami sudah banyak belajar darinya, Maka dari itu, kami akan menunjukan kepada kalian bahwa kami sudah berubah, kami akan membantu kalian."

   Sedangkan Zhoei berucap, “Hmm ... Aku tidak tahu dan tidak mau tahu tentang urusan yang harus Dragon lakukan di dalam Istana Kerajaan Nexus, atau tentang tugas yang dia berikan kepada kalian, semua hal itu bukanlah urusan kami ... Tapi, sebagai tindakan untuk menebus kesalahanku kepadanya, maka aku bersedia untuk membantu kalian. Jika hanya sebatas mengantar kalian keluar masuk Ibukota saja, itu hal yang mudah.” Ucap Zhoei dengan nada angkuhnya.

   “Waah, aku senang sekali ... Dari tadi kakak memang menunggumu untuk mengucapkan kata-kata itu.” Ujar Kalpen kepada adiknya, disusul oleh senyuman dari Gill dan kawan-kawannya.

   “Eit, tapi jangan senang dulu. Kalian tetap harus membayar biaya untuk jasa kami, walau hanya dengan setengah harga saja. Kurasa dengan 50 keping emas ini saja sudah cukup.” Ucap Zhoei.

   Kemudian Tatsui segera menyerahkan uang tersebut kepada Zhoei dengan senang hati, lalu Kalpen berbicara lagi kepada adiknya dengan ekspresi wajah cemberut. “Eeeeh, kenapa begitu. Jika kita berniat untuk menolong, seharusnya jangan setengah-setengah. Kita kan harus menebus kesalahan kita terhadap mereka.” Ucap Kalpen.

   “Diam kakak. Kita akan menggunakan uang ini untuk modal usaha ... Kakak memang tidak mengerti bagaimana caranya mengatur keuangan.” Ujar Zhoei.

   “Heheh ... I- iya maaf.” Jawab Kalpen kepada Zhoei.

   Akhirnya mereka telah sepakat untuk membantu Gill dan kawan-kawannya menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus tanpa harus meninggalkan senjata atau kekuatan yang mereka miliki. Karena mereka pasti akan sangat membutuhkan semua kekuatan yang mereka punya supaya dapat merebut senjata-senjata milik Dragon Kembali, yang sedang tersimpan dengan baik di dalam berangkas Kantor pusat pasukan penjaga, di wilayah Ibukota Kerajaan Nexus.



Denah Ibukota Kerajaan Nexus, dengan tanda merah di bagian benteng, dan tanda kuning di tengah kawasan Ibukota tersebut.


   Tak lama kemudian, Kalpen sudah menyiapkan sebuah gambar denah Ibukota Kerajaan Nexus, yang dia letakan di atas sebuah kotak kayu. Sambil diterangi oleh cahaya dari sebuah bola kristal mini, Kalpen mencoba untuk menjelaskan tentang skema penyusupan yang akan mereka lakukan di Ibukota.

   “Tanda merah ini, adalah lokasi dari saluran pembuangan air bawah tanah, yang mengalirkan air kotor dari dalam Ibukota sampai keluar benteng. Kita bisa masuk ke dalam wilayah Ibukota lewat sana, tapi arus airnya sangat besar dan deras sehingga jalur itu tidak dapat dimasuki oleh manusia biasa, tapi kami berdua bisa mengatasinya.” Ucap Kalpen.

   “Wah, tak kusangka ternyata kalian sampai tahu tentang jalur ini. Memangnya seberapa ketat pengamanan dari benteng besar atau gerbang utama?” Tanya Tatsui kepada Kalpen.

   “Dari mulai penjagaan, pemeriksaan, dan sensor pendeteksi. Bahkan seluruh penjuru langit Ibukota Kerajaan Nexus juga ditutupi oleh semacam kubah magis yang tak terlihat. Fungsi dari kubah tersebut adalah sebagai penghalang bagi siapapun yang memiliki kekuatan teleportasi, supaya tidak dapat masuk dengan mudah menembus penghalang tersebut. Sehingga walaupun kita memiliki kekuatan teleportasi yang sangat hebat sekalipun, kita tetap tidak akan bisa menggunakannya untuk masuk ke dalam wilayah Ibukota.” Ucap Zhoei.

   Kemudian Kalpen lanjut menjelaskan. “Dan tanda kuning ini, adalah tujuan yang kalian maksud. Yaitu kantor pusat pasukan penjaga benteng ... Disanalah kalian bertiga akan menjalankan misi kalian, sementara kami berdua akan menunggu di tempat penjemputan untuk membawa kalian kembali pulang ke Kota Togu, melewati saluran pembuangan air bawah tanah.” Ucap Kalpen.

   “Ya, Bagus sekali.” Ujar Gill.

   “Entah mengapa aku jadi benar-benar bersemangat!” Ujar Glauss sambil tersenyum.

   “Baiklah, ayo kita lakukan.” Ajak Gill kepada mereka semua, sambil mengajak mereka untuk berangkat dan menjalankan tugas yang diberikan oleh Dragon.

   Kita beralih Kembali kepada Dragon bersama Gard dan Riple yang sedang dalam perjalanan menuju ke Istana Kerajaan Nexus. Kereta kuda yang mereka tumpangi, kini telah sampai di gerbang Utama Istana kerajaan, gerbang tersebut terlihat sangat besar dan megah, walau tidak sebesar gerbang benteng utama Ibukota yang telah mereka lewati sebelumnya.

   Setelah Dragon turun dari kereta kuda, maka Gard dan Riple segera mengajaknya untuk berjalan masuk melewati gerbang tersebut. Disana mereka harus menaiki lagi puluhan anak tangga untuk menuju ke gerbang selanjutnya di bagian atas, karena Istana Nexus terletak di permukaan tanah yang lebih tinggi.



Dragon bersama Gard dan Riple sudah sampai di pintu gerbang Istana Nexus.


   Setibanya mereka di atas, gerbang kedua segera dibuka untuk mempersilahkan mereka masuk. Dibalik gerbang tersebut sudah ada seorang Kepala pelayan bersama beberapa orang pelayan yang berbaris untuk menyambut kedatangan mereka bertiga. Sang Kepala pelayan tersebut berdiri di hadapan Dragon, dia membungkuk untuk memberi hormat, kemudian mempersilahkan Dragon, Gard dan Riple untuk masuk ke dalam Istana, sang Kepala pelayan juga turut serta menemani mereka untuk menjelajahi seluk beluk Istana yang megah itu.

   “Selamat pagi, Tuan Dragon. Perkenalkan ... Namaku adalah Zeitrass, Saya     adalah kepala pelayan di Istana Nexus. Mari kutunjukan jalannya kepada anda, tolong ikuti saya.” Ucap Kepala pelayan itu dengan sopan.



Sosok Kepala pelayan, yang bernama Zeitrass.


   Beberapa saat kemudian, Dragon bersama dengan Gard dan Riple, sudah berada di dalam Istana sembari terus berjalan mengikuti langkah Zeitrass dari belakang. Dragon tak henti-hentinya memandangi setiap perabotan dan pernak-pernik yang menghiasi seluruh Istana tersebut, dari mulai kursi, meja, lukisan-lukisan mewah, dan guci-guci mahal, yang tertata dengan sangat rapih di setiap ruangan yang dilalui oleh Dragon.

   Dalam perjalanan mereka itu juga, Zeitrass terus menjelaskan kepada Dragon mengenai segala sesuatu yang mereka temui disana, terutama hal-hal seputar Istana Kerajaan Nexus. Dan Zeitrass juga menginformasikan kepada mereka bahwa saat ini Raja Velodrian sedang ada urusan penting sehingga beliau tidak dapat menyambut kedatangan Dragon di Istana, namun jika urusannya telah selesai maka sang Raja akan segera bertemu dengan Dragon di ruang makan Istana, untuk menikmati jamuan makan, yang menjadi tujuan utama dari kedatangan Dragon ke Istana ini. Jadi sekarang, sembari menunggu sang Raja menyelesaikan urusannya, maka Dragon boleh berjalan-jalan dahulu ke sekeliling Istana, sambil ditemani oleh Zeitrass, Gard dan Riple.

   Namun sebenarnya hal itu merupakan hal yang bagus bagi Dragon, karena dengan begitu, dia jadi bisa lebih leluasa untuk mencari tahu informasi mengenai tempat dimana barang incarannya berada, yaitu bola Aporion. Itulah tujuan Dragon yang sesungguhnya, maka saat ini Dragon hanya akan mengikuti saja kemana Zeitrass akan membawanya, sambil memeriksa setiap seluk beluk ruangan di dalam Istana tersebut.

   “A- anu ... jika memang tidak merepotkan bagi anda, aku akan sangat senang bila dapat berkeliling Istana.” Ucap Dragon kepada Zeitrass.

   “Ya, tidak masalah Tuan ... Tidak usah sungkan begitu, mari terus ikuti saya.” Jawab Zeitrass.

   “Tuan Dragon pasti sangat senang sekali bisa berada di Istana ini, sehingga tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa melihat-lihat segala hal yang ada disini. Iya kan?” Tanya Gard kepada Dragon.

   “I- iya benar sekali ... Aku sangat terpukau dengan kemegahan yang dimiliki oleh Istana ini.” Jawab Dragon sambil tersenyum canggung.

   “Waah, sepertinya Tuan Dragon adalah pengagum nomor satu dari Istana Nexus ... Catat itu Riple.” Ucap Gard, sambil menyuruh Riple untuk mencatatnya. Sedangkan Dragon hanya meng’iya’kan saja setiap perkataan dari Gard, supaya dia bisa terhindar dari kecurigaan, dan tetap fokus pada tujuannya datang ke Istana.

   Dalam tur tersebut, beberapa kali mereka berpapasan dengan sejumlah Prajurit yang sedang berpatroli di setiap lokasi yang mereka lewati, sehingga Dragon sadar bahwa misinya tidak akan mudah, tapi untuk saat ini dia hanya akan berusaha untuk menikmati perannya sebagai tamu kehormatan di Istana Nexus.

   Tur mereka dimulai dari aula Istana yang sangat besar dan luas, hingga ke tempat-tempat penting lainnya. Saking luasnya aula tersebut, bahkan sepertinya ratusan orang juga bisa muat jika masuk ke dalamnya, aula tersebut adalah tempat yang sering digunakan untuk menyelenggarakan pesta atau acara-acara besar lainnya.

   Kemudian perjalanan mereka berlanjut ke dapur Istana yang suasananya cukup ramai, karena tempat itu dipenuhi oleh banyak pelayan serta Koki Kerajaan, yang sedang sibuk memasak serta menyiapkan makanan, untuk dihidangkan kepada Dragon dan Raja, pada acara jamuan makan yang akan dimulai pada tengah hari nanti.

   Lalu Dragon diajak lagi untuk berjalan menyusuri lorong-lorong yang luas, sambil beberapa kali singgah di ruangan-ruangan khusus bagi para pekerja Istana. Seperti ruangan penjahit, ruangan pengrajin, dan lain-lain. Bahkan ada juga ruangan yang khusus bagi sang Raja untuk bersantai, letaknya berada di atap Istana, dengan suasana yang sejuk dan teduh, serta tersedianya kursi-kursi mewah untuk beristirahat ataupun bisa juga untuk tidur disana.

   Kemudian, Dragon dan yang lain akhirnya melewati suatu ruangan yang pintunya dijaga ketat oleh dua orang Prajurit, Dragon sempat menghentikan langkahnya disana sambil sedikit tertegun memperhatikan pintu yang terlihat cukup besar dan mewah tersebut. Dengan adanya dua orang penjaga disana, malah membuat Dragon semakin yakin bahwa benda incarannya pasti berada di dalam ruangan tersebut.



Pintu ruang penyimpanan benda berharga Kerajaan, yang dijaga oleh dua orang Prajurit.


   Lalu Zeitrass yang sedikit heran karena melihat Dragon diam terpaku di hadapan pintu besar tersebut, mulai menjelaskan tentang ruangan yang ada di dalamnya. “Oh, maaf karena saya belum menjelaskan tentang pintu itu kepada anda ... Itu adalah pintu dari Ruang penyimpanan benda berharga milik Kerajaan, ruangan tersebut tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, karena hanya Raja saja yang dapat membukanya. Selain itu, ruangan yang ada di dalam sana juga merupakan tempat yang sangat tertutup dan terisolasi, sehingga hanya ada satu jalan masuk dan satu jalan keluar saja dari sana, yaitu dengan melewati pintu yang berada di hadapan kita ini.” Ucap Zeitrass menjelaskan.

   “Jadi, hanya Raja saja yang punya kuncinya?” Tanya Dragon dengan raut wajah seperti sedang memikirkan sesuatu.

   “Ya, Benar sekali. Hanya Raja saja yang mempunyai kuncinya ... Sekarang, ayo kita melanjutkan perjalanan lagi.” Ajak Zeitrass kepada Dragon, Gard, dan Riple.

   Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai di halaman belakang Istana, disana terdapat taman yang sangat luas, indah dan asri, dengan rumput yang terhampar luas di seluruh permukaan tanahnya, tak hanya rerumputan saja, taman tersebut juga dipenuhi oleh berbagai macam tanaman bunga yang sangat indah, serta berbagai tanaman lain yang berukuran besar dan tinggi, sehingga membuat suasana di sana menjadi seperti sedang berada di dalam labirin yang sangat megah.

   Saking sejuk dan nyamannya suasana disana, sampai-sampai membuat Dragon takjub dan seakan tidak ingin meninggalkan tempat tersebut. Apalagi saat Zeitrass bilang bahwa sebaiknya Dragon menikmati suasana disana sembari menunggu selesainya urusan sang Raja.

   Beberapa saat kemudian, Dragon dan yang lainnya tampak sedang berjalan dengan santai di atas rerumputan hijau yang terhampar luas sambil menghirup udara segar, mereka menikmati pemandangan dari tanaman-tanaman indah yang menghiasi taman tersebut.

   Namun ketika sedang asyik berjalan, Dragon dikagetkan oleh keberadaan dari orang-orang yang sedang melakukan sebuah aktivitas disana. Orang-orang itu Terdiri dari beberapa Prajurit yang sedang berdiri dan beberapa pelayan yang sedang menyiapkan makanan di atas meja. Juga ada empat orang penting yang tampak sedang bercanda gurau, sambil memegang busur serta anak panah di tangan mereka masing-masing.

   Ternyata itu adalah Putri Reina, anak semata wayang dari Raja Velodrian. Yang sedang berlatih memanah ditemani oleh tiga Kesatria badai Nexus, yaitu Rizu, Arci, dan Holdi. Keberadaan mereka disana sepertinya merupakan kegiatan rutin yang sering mereka lakukan setiap minggunya. Rizu memiliki postur tubuh yang cukup kekar dengan rambut panjang berwarna hijau, dia mengenakan pakaian berwarna biru dengan zirah berwarna putih, yangdibalut oleh jubah berwarna biru juga, sama seperti yang dikenakan oleh Arci dan Holdi.

  Mereka sedang berlatih memanah bersama Tuan Putri Reina, yang terlihat sangat cantik dengan rambut berwarna merah muda yang panjang terurai. Dan dia juga mengenakan pakaian berwarna biru yang dibalut oleh zirah putih, sehingga membuat sang Putri terlihat seperti wanita tangguh.

   Putri Reina sedang mengajari Rizu dengan sangat serius, sementara Arci dan Holdi tampaknya sedang memberi ejekan terhadap Rizu, karena Rizu terlihat sangat gugup ketika sedang diajari oleh Tuan Putri. Tangan Rizu tak henti-hentinya gemetar sehingga anak panahnya selalu saja tidak bisa melesat tepat mengenai sasaran.

   Kembali kepada Dragon, Zeitrass berniat untuk memperkenalkan Dragon kepada Tuan Putri Reina dan teman-temannya yang ada disana, namun ketika Zeitrass mengajak Dragon untuk mendekati mereka. Dragon malah hanya diam saja, dengan tatapan kosong yang tidak dapat teralihkan sama sekali dari Sang Putri. Hal itu membuat Zeitrass, Gard, dan Riple menjadi heran serta kebingungan. Bahkan Gard sampai menyuruh Riple untuk mencatat bahwa sepertinya Dragon sedang merasakan cinta pada pandangan pertama. Kira-kira apa yang akan Dragon lakukan saat dia bertemu dengan Tuan Putri dan kawan-kawannya?



Dragon terkesima saat melihat Tuan Putri Reina.




Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 31


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 29

No comments:

Post a Comment