Chapter 30 : Headed to the Royal palace of Nexus
Dragon telah berhasil menjadi Juara dalam Turnamen Kota Togu, dan dia
berhak mendapatkan beberapa hadiah, yang salah satunya ialah jamuan makan
di Istana Kerajaan Nexus. Itu artinya, tinggal selangkah lagi bagi Dragon
untuk bisa menyelesaikan misi dari Flaur, yakni mencuri bola Aporion yang
berada di dalam Istana Kerajaan Nexus lalu membawakannya kepada Flaur, maka
setelah itu Dragon bisa terlepas dari batu mantra peledak yang dipasang
oleh Flaur di dalam pundaknya. Selain itu, Flaur juga akan memberikan
informasi tentang keberadaan Night crow kepada Dragon, sesuai dengan
janjinya jika Dragon bisa menyelesaikan misi tersebut dengan baik.
Dragon tidak dapat memberitahukan tentang misinya tersebut kepada orang
lain dan bahkan kepada teman-temannya sendiri, karena batu mantra yang
berada di dalam tubuhnya akan bereaksi jika Dragon sampai membocorkan
tentang misi yang harus diembannya tersebut. Maka dari itu dia benar-benar
harus berjuang sendirian untuk menyelesaikan misi yang sangat beresiko
terhadap dirinya tersebut.
Namun seiring berjalannya waktu, keadaan yang harus dihadapi oleh Dragon di
sepanjang perjalanan tersebut, ternyata semakin lama menjadi semakin berat,
dari mulai harus melewati tempat-tempat berbahaya, melawan monster-monster
berbahaya, sampai-sampai mengharuskan Dragon untuk berpartisipasi dan
berjuang dalam kompetisi Turnamen Kota Togu, supaya Dragon bisa masuk ke
dalam Istana Nexus dengan cara yang lebih resmi, sehingga akan lebih mudah
baginya supaya bisa menyusup dan berkeliaran di dalam Istana.
Dan setelah Dragon berhasil mendapatkan tiket masuknya tersebut, keadaan
menjadi lebih berat lagi, tatkala hadirnya dua orang yang diutus untuk
menemani serta mengawal Dragon selama di waktu kunjungannya ke dalam Istana
Kerajaan Nexus, untuk menikmati jamuan makan bersama Raja Velodrian, yakni
Gard dan Riple, yang merupakan Pemimpin dan wakil Pemimpin pasukan penjaga
benteng (Kepala Kepolisian).
Tak hanya bertugas untuk menemani serta mengawal Dragon saja, namun
sepertinya mereka berdua juga bertugas untuk mengawasi Dragon, sekaligus
mengantisipasi segala macam hal-hal yang dapat membahayakan bagi sang Raja
dan semua orang yang ada di dalam Istana. Maka dari itu mereka meminta
Dragon untuk menyerahkan semua senjatanya kepada mereka, untuk selanjutnya
akan dibawa oleh duplikat Riple menuju ke Kantor pusat mereka yang terletak
di Ibukota Kerajaan Nexus, lalu disimpan dalam berangkas di Kantor pusat
tersebut.
Oleh karena itu Dragon harus menyusun rencana lagi, supaya dirinya bisa
melangsungkan misi untuk mencuri bola Aporion dengan lancar tanpa harus
menggunakan senjata-senjata miliknya, sekaligus memikirkan cara supaya dia
bisa mendapatkan senjata-senjata itu kembali, jika saja keadaan menjadi
kacau dan tak sesuai dengan yang dia inginkan.
Pada malam hari sebelum momen keberangkatan menuju ke Istana, Dragon
datang ke Rumah sakit sambil ditemani oleh Gard dan Riple, untuk
menyerahkan uang hadiah sebesar 500 keping emas kepada Tatsui, yang sedang
menjaga Gill bersama dengan Glauss disana. Jadi kedatangan Dragon kesana
juga sekalian untuk menjenguk Gill. Namun ternyata ada niatan lain yang
tersirat dalam kedatangan Dragon tersebut.
Setelah mendapat ucapan selamat dari teman-temannya, kemudian Dragon
mengajak mereka berbicara, namun sembari menggunakan semacam kode khusus
berupa kedipan sebelah mata. Untuk mengisyaratkan kepada mereka bahwa saat
ini Dragon sedang mengalami kesulitan yang tidak bisa dia ceritakan secara
langsung kepada teman-temannya itu, yakni sebuah kesulitan yang tidak dapat
dia selesaikan sendiri saja, maka dari itu dia sangat membutuhkan bantuan
dari teman-temannya itu supaya besok dia bisa menyelesaikan urusannya
dengan lancar tanpa ada kekhawatiran apapun.
Dragon berharap semoga teman-temannya itu bersedia untuk melaksanakan tugas
yang akan diberikan olehnya, dan tentu saja mereka semua bersedia demi
menolong teman yang sedang dalam kesulitan.
Tugas yang diberikan oleh Dragon kepada mereka adalah, mengambilkan
senjata-senjata miliknya yang tersimpan dalam berangkas di Kantor pusat
pasukan penjaga benteng. Dragon juga menghimbau kepada teman-temannya itu
supaya berhati-hati dan jangan sampai ketahuan ketika menjalankan tugas
tersebut, mereka harus menyembunyikan identitas mereka supaya tidak
dicurigai bersekongkol dengan Dragon. Lalu Dragon juga memberitahukan
tentang titik temu dimana mereka harus menyerahkan senjata-senjata itu
kepadanya, yakni di pasar Kota Togu. Dan Dragon berjanji kepada mereka,
setelah semua urusan Dragon (Dengan Flaur) telah selesai, maka Dragon akan
menjelaskan tentang semuanya kepada teman-temannya itu. Jadi Dragon juga
menyuruh mereka untuk berkumpul di Desa Tatsui, dan menunggu kedatangan
Dragon disana. Begitulah pesan yang diberikan oleh Dragon kepada Gill,
Tatsui, dan Glauss secara singkat dengan menggunakan isyarat supaya Gard
dan Riple tidak menyadari tentang apa yang mereka bicarakan.
Tepat setelah Dragon pergi meninggalkan ruangan tersebut diikuti oleh Gard
dan Riple. Gill yang mengerti tentang maksud dari isyarat Dragon, segera
mengajak Tatsui serta Glauss untuk berunding, sekaligus merencanakan hal
apa saja yang harus mereka lakukan supaya bisa sukses menjalankan tugas
dari Dragon.
Namun Glauss sempat merasa ragu mengenai tindakan yang harus mereka lakukan
untuk menolong Dragon, karena bagi dirinya yang merupakan seorang Kesatria,
tindakan tersebut adalah hal yang melanggar hukum. Tetapi Gill kembali
meyakinkan Glauss bahwa Dragon tidak mungkin punya niatan buruk terhadap
Kerajaan Nexus ataupun terhadap sang Raja, dan Dragon bukanlah tipe orang
yang akan meminta pertolongan jika benar-benar tidak sedang dalam keadaan
terdesak, maka dari itu Gill meminta Glauss supaya bisa lebih mempercayai
Dragon sebagai sesama teman, karena jika mereka semua tidak menolongnya,
mungkin saja Dragon akan celaka sehingga menyebabkan mereka kehilangan
teman yang berharga. Maka setelah itu Glauss menjadi yakin dan mulai
memutuskan untuk membantu Dragon dalam menghadapi kesulitannya.
Saat ini Dragon memang sedang dalam keadaan terdesak, sehingga dia sangat
membutuhkan bantuan dari teman-temannya itu. Namun Dragon tidak bisa
menceritakan tentang masalahnya secara rinci kepada teman-temannya, karena
suatu alasan tertentu. Maka dari itu, sebagai teman mereka harus saling
percaya dan jangan sampai mengabaikan permintaan dari salah seorang teman
yang benar-benar sedang dalam kesulitan. Lagipula Dragon sudah berjanji
bahwa nanti dia akan menjelaskan tentang semua hal tersebut kepada mereka,
di Desa Tatsui.
Walaupun mereka semua baru saling mengenal dalam jangka waktu beberapa hari
saja, tapi hubungan pertemanan mereka telah terjalin dengan begitu baik,
karena mereka saling menghargai satu sama lain, dan saling
memperlakukan dengan baik tanpa melihat latar
belakang atau penampilan. Dan sekarang mereka harus saling mempercayai
serta saling menolong teman yang sedang membutuhkan. Itulah yang dinamakan
pertemanan sejati.
Pada keesokan harinya, pada pagi hari, Dragon sudah bangun, dia terlihat sedang berdiri sambil berpakaian di dalam kamar
penginapannya, kini sudah saatnya bagi Dragon untuk berangkat menuju ke Ibukota
Kerajaan Nexus (Tempat dimana Istana Kerajaan berada).
Gard mengetuk pintu kamar Dragon, lalu setelah dia dipersilahkan masuk, Gard segera bertanya. “Apakah anda sudah siap?”
“Ya, ayo berangkat.” Jawab Dragon kepada Gard.
Beberapa saat kemudian, Dragon keluar dari tempatnya menginap itu sambil
ditemani oleh Gard dan Riple, saat Dragon melangkahkan kakinya diluar, dia
sedikit terkejut ketika mendapati adanya sebuah kereta kuda yang mewah di
depan matanya. Kemudian Gard segera mempersilahkan Dragon untuk masuk ke
dalam kereta kuda tersebut, yang akan mengantarkan mereka bertiga menuju ke
Istana Kerajaan Nexus.
Maka dimulailah perjalanan mereka, dengan kereta kuda yang akan
mengantarkan mereka sampai ke tempat tujuan dengan nyaman dan aman. Karena
jarak dari Kota Togu menuju Ke Ibukota Kerajaan Nexus cukup jauh, tempat-tempat yang akan mereka lewati di sepanjang perjalanan tersebut adalah kawasan sungai serta kawasan perkebunan yang cukup luas, jika
sambil mengendarai kereta kuda maka waktu perjalanan yang harus mereka
tempuh adalah kurang lebih sekitar dua jam saja, namun jika berjalan kaki
bisa memakan waktu yang lebih lama lagi.
Dragon terlihat sangat menikmati pemandangan di sepanjang perjalanannya
itu, sambil memikirkan tentang Melinda di dalam benaknya (“Andaikan
saja aku bisa membawa Melinda ke dalam Istana bersamaku, maka pasti dia
akan sangat senang ketika melihat seluruh pemandangan ini.”) Ucap Dragon di
dalam benaknya.
Selain itu, Gard juga mengajak Dragon untuk saling berbincang-bincang
ringan di sepanjang perjalanan tersebut, sedangkan Riple hanya bertindak
untuk mencatat semua yang Gard katakan saja, lalu Dragon
menjadikan hal itu sebagai bahan candaannya, sehingga suasana di dalam
kereta kuda tersebut menjadi cair dengan seketika. Oleh karena itu, waktu
perjalanan yang harus mereka tempuh jadi tidak terasa.
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang sejak keberangkatan mereka
dari Kota Togu, sekarang mereka akan segera memasuki kawasan Ibukota
Kerajaan Nexus yang terkenal sangat besar dan luas. Tak lama kemudian,
akhirnya mereka semua sudah hampir sampai di gerbang benteng Ibukota
Kerajaan Nexus, yang pernah menjadi saksi bisu pertempuran besar antara
pasukan Kerajaan Nexus melawan pasukan Darkros.
Pintu gerbang benteng Kerajaan Nexus, selalu terbuka setiap harinya dari
pagi hingga malam, siapapun boleh lewat dan masuk ke dalam Ibukota Kerajaan
Nexus, untuk berdagang, berwisata, mengunjungi keluarga, kerabat, atau
untuk melakukan urusan lainnya. Setiap orang yang datang kesana baru boleh dipersilahkan
masuk setelah melewati banyak pemeriksaan yang ketat di pintu gerbang
tersebut.
Beberapa saat kemudian, kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon bersama
Gard dan Riple sudah sampai di pintu gerbang, yang ukurannya sangat tinggi
sampai-sampai membuat Dragon harus mendongakan kepala untuk bisa melihatnya, dia melihat betapa kokohnya benteng yang menjulang tinggi mengelilingi serta melindungi
seluruh kawasan Ibukota Kerajaan tersebut. Saat mereka tiba di pintu
gerbang, beberapa orang prajurit Nexus segera menghadang lalu memeriksa
kereta kuda mereka, untuk mengantisipasi adanya barang-barang berbahaya
yang dibawa oleh kendaraan tersebut.
Kemudian Gard segera mengeluarkan kepalanya dari jendela, untuk menunjukan
wajahnya kepada para Prajurit itu, sambil berkata, “Yo.”
Alangkah terkejutnya mereka semua ketika melihat bahwa ternyata yang ada di
dalam kereta kuda itu adalah atasan mereka, yakni pemimpin dari pasukan
penjaga benteng (Gard). Maka seketika itu juga kereta yang mengangkut
Dragon beserta Gard dan Riple itu langsung dipersilahkan untuk masuk oleh para
Prajurit penjaga benteng. Tanpa harus melalui pemeriksaan keamanan
yang begitu ketat disana, sehingga membuat Dragon jadi merasa sedikit lega.
Kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon, kemudian melanjutkan lagi
perjalanannya. Setelah melewati gerbang benteng Ibukota, maka mereka sudah
secara resmi masuk ke dalam wilayah Ibukota Kerajaan Nexus. Disana Dragon
disuguhkan oleh pemandangan dari bangunan-bangunan megah yang terhampar luas
sejauh mata memandang, dari yang kecil hingga yang besar, menghiasi seluruh
penjuru Ibukota dari Kerajaan yang paling disegani di seantero Negeri
Azhuloth tersebut.
Kereta kuda yang ditumpangi oleh Dragon melaju di sebuah jalanan yang cukup
lebar, dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang, juga oleh banyak
kereta kuda lain yang melaju saling berpapasan. Dragon tidak henti-hentinya
memandangi bangunan-bangunan megah yang berada di samping kiri dan kanan
dirinya. Kemudian Dragon melihat suatu pemandangan lagi yang tidak kalah
mengesankannya, yakni pemandangan bangunan Istana Nexus dari kejauhan, yang
terlihat sangat besar tepat di tengah Ibukota.
Walaupun jaraknya masih cukup jauh, namun tak lama lagi, kereta kuda yang
mereka tumpangi itu akan segera tiba di Istana Kerajaan Nexus. Jarak dari
Gerbang utama benteng menuju ke Istana Kerajaan, kurang lebih akan memakan
waktu selama setengah jam, Gard menganjurkan kepada Dragon supaya duduk
dengan tenang, dan jangan terlalu tegang karena sebentar lagi mereka akan
tiba di tujuan. Maka dalam waktu yang tersisa itu, Gard juga menganjurkan
kepada Dragon untuk merapikan pakaian yang dikenakannya.
Sementara itu, di Kota Togu, di suatu tempat gelap yang merupakan sebuah gudang tak
terpakai. Awalnya suasana disana sangat sepi karena tidak ada orang sama
sekali, namun tiba-tiba beberapa orang mulai berdatangan memasuki
tempat tersebut, tiga orang dari pintu depan, dan dua orang dari pintu
belakang. Mereka semua datang secara bersamaan, jadi jumlah keseluruhannya
ada lima orang yang datang ke tempat itu.
Rupanya orang-orang itu bukanlah orang asing bagi kita, mereka adalah Gill, Tatsui, dan Glauss yang
datang dari pintu depan. Sedangkan yang datang dari pintu belakang adalah
Kalpen dan Zhoei. Sepertinya pertemuan mereka disana sudah diatur oleh
Glauss, karena dia punya penciuman super sehingga dapat menemukan
keberadaan Kalpen dan Zhoei untuk dimintai bantuan seputar tugas yang
diberikan oleh Dragon kepada mereka. Dan tempat gelap tersebut merupakan
lokasi pertemuan yang sudah Glauss siapkan bagi mereka semua untuk
berkumpul.
Meski pertemuan mereka disana terasa agak canggung, namun mereka mencoba
untuk bersikap biasa saja, terutama Zhoei.
“Tak kusangka kita masih bisa bertemu lagi, dan mengapa kita harus bertemu di tempat
seperti ini.” Ucap Zhoei dengan nada angkuhnya.
“Jangan begitu.” Kata Kalpen memperingatkan Zhoei.
Kemudian Tatsui mulai menyodorkan sekantung uang kepada mereka berdua,
“Ini, 50 keping emas yang dijanjikan kepada kalian, karena kalian sudah
bersedia untuk datang kemari ... Dan aku akan menambahkan 50 keping emas
lagi jika kalian bisa membawa kami menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan
Nexus. Begitulah kesepakatannya.” Ucap Tatsui.
Lalu Kalpen dan Zhoei terdiam sejenak sambil menatap satu sama lain. “Hmm
... Memang benar, itulah kesepakatan yang Glauss sampaikan kepada kami.
Tapi sebenarnya kedatangan kami kesini bukanlah demi uang. Tapi kami
tertarik dengan apa yang akan kalian lakukan di Ibukota, apakah kalian akan
melakukan sesuatu yang buruk disana? Kalian berdua tahu kan bahwa kami ini
adalah Pemburu buronan?” Ucap Kalpen kepada mereka bertiga, dengan perasaan
sedikit curiga.
Kemudian Glauss berbisik kepada Gill dan Tatsui, “Sudah kubilang, meminta
bantuan kepada mereka adalah ide yang buruk.” Kata Glauss.
Lalu Gill mulai berbicara kepada Kalpen dan Zhoei, “Ehm ... Kami tidak
bisa memberitahukan alasan yang sebenarnya secara rinci kepada kalian, uang
tersebut juga sudah termasuk biaya tutup mulut bagi kalian, pokoknya yang
harus kalian lakukan hanyalah membawa kami masuk dan keluar dari sana
dengan aman ... Kami harus menyelesaikan sebuah urusan yang memerlukan
peran dari senjata-senjataku dan kemampuan Glauss disana. Kalian tahu kan bahwa pengamanan di benteng Kerajaan Nexus sangatlah ketat, dan kami tidak memiliki ijin khusus untuk menggunakan kekuatan kami di dalam kawasan Ibukota. Jika kami masuk
secara resmi kesana, maka aku harus menitipkan senjata-senjataku pada
Pasukan penjaga, sedangkan Glauss akan dipasangi kalung pengekang kekuatan,
supaya dia tidak bisa menggunakan kekuatannya disana, dan hal itu sangatlah merepotkan ...
Jadi, kami sangat membutuhkan bantuan kalian untuk bisa menyelundupkan kami kesana
tanpa terdeteksi. Dan tentu saja kami juga menawarkan uang untuk jasa
kalian tersebut.” Ucap Gill menjelaskan kepada mereka berdua.
“Hmm ... Setelah hal buruk yang kami berdua lakukan kepada kalian, mengapa
kalian mempercayai kami untuk dimintai bantuan?” Tanya Kalpen kepada
mereka.
Lalu Tatsui menjawab. “Jujur saja, karena kalian berdualah satu-satunya
harapan bagi kami saat ini, untuk bisa menyusup ke dalam wilayah Ibukota Nexus. Kami tidak mempunyai niatan buruk sama sekali terhadap Kerajaan
Nexus, kami hanya ingin membantu teman yang sedang mengalami kesulitan
disana, untuk mengambilkan beberapa barang yang disimpan di Ibukota
Kerajaan, hanya itu saja. Percayalah pada kami, kumohon ... Bukankah kau
pernah bilang, bahwa sewaktu kecil kau dan adikmu pernah bekerja untuk
seorang penyelundup, maka dari itu kami yakin pasti kalian bisa membawa
kami menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus tanpa ketahuan, jadi sekali
lagi, kumohon kepada kalian ... .” Ucap Tatsui kepada Kalpen dan Zhoei.
“Kau pikir apakah seorang Kesatria hebat seperti diriku ini, yang sudah
menyelamatkan banyak nyawa, akan tega melakukan hal buruk terhadap Kerajaan
Nexus?” Tanya Glauss dengan sedikit sombong.
“Hmm ... Memang sih.” Jawab Kalpen.
Kemudian Glauss melanjutkan perkataannya. “Aku melakukan ini demi teman
yang sedang mengalami kesusahan. Sebenarnya dia tidak ingin menempatkan orang lain ke dalam resiko yang berbahaya, namun dia tidak tahu harus meminta tolong
kepada siapa lagi, karena saat ini dia sedang memikul beban yang sangat berat dalam dirinya, selain itu
dia juga tidak bisa menjelaskan hal tersebut kepada siapapun karena suatu
alasan yang belum kami ketahui ... Namun saat ini, dia benar-benar
membutuhkan pertolongan dari kita ... Ketika aku melihat raut wajahnya,
saat itu juga aku mulai menyadari bahwa kita adalah satu-satunya harapan
baginya, sehingga aku ingin menjadi orang yang bisa dia andalkan!!” Ujar Glauss.
“Jangan bicara keras-keras!” Ucap Tatsui sambil menyikut perut Glauss,
hingga Glauss kesakitan.
“Kau ini bisanya hanya mengutip perkataanku saja.” Ucap Gill kepada Glauss.
Kemudian Zhoei mulai berbicara kepada mereka bertiga. “Apakah orang yang
kalian maksud itu adalah Dragon?” Tanya Zhoei.
“Bu- bukan ... Aku tidak bilang bahwa orang yang kumaksud itu adalah
Dragon.” Kata Glauss dengan perasaan gugup.
“I- iya, tak ada gunanya juga berbohong pada kalian.” Jawab Gill dengan
nada ragu-ragu.
Lalu Kalpen berkata. "Sejujurnya aku iri kepada Dragon ... Baru beberapa hari di Kota Togu saja, dia sudah mendapatkan teman-teman baik seperti kalian ... Sedangkan kami yang sudah bertahun-tahun hidup disini, bahkan tidak punya teman sama sekali ... Dan aku sadar, bahwa itu semua dikarenakan oleh sifat angkuh kami, sedangkan Dragon mendapatkan teman dari rasa kepeduliannya ... Kami sudah banyak belajar darinya, Maka dari itu, kami akan menunjukan kepada kalian bahwa kami sudah berubah, kami akan membantu kalian."
Sedangkan Zhoei berucap, “Hmm ... Aku tidak tahu dan tidak mau tahu tentang urusan yang harus Dragon lakukan di dalam Istana Kerajaan Nexus, atau tentang tugas yang dia berikan kepada kalian, semua hal itu bukanlah urusan kami ... Tapi, sebagai tindakan untuk menebus kesalahanku kepadanya, maka aku bersedia untuk membantu kalian. Jika hanya sebatas mengantar kalian keluar masuk Ibukota saja, itu hal yang mudah.” Ucap Zhoei dengan nada angkuhnya.
Lalu Kalpen berkata. "Sejujurnya aku iri kepada Dragon ... Baru beberapa hari di Kota Togu saja, dia sudah mendapatkan teman-teman baik seperti kalian ... Sedangkan kami yang sudah bertahun-tahun hidup disini, bahkan tidak punya teman sama sekali ... Dan aku sadar, bahwa itu semua dikarenakan oleh sifat angkuh kami, sedangkan Dragon mendapatkan teman dari rasa kepeduliannya ... Kami sudah banyak belajar darinya, Maka dari itu, kami akan menunjukan kepada kalian bahwa kami sudah berubah, kami akan membantu kalian."
Sedangkan Zhoei berucap, “Hmm ... Aku tidak tahu dan tidak mau tahu tentang urusan yang harus Dragon lakukan di dalam Istana Kerajaan Nexus, atau tentang tugas yang dia berikan kepada kalian, semua hal itu bukanlah urusan kami ... Tapi, sebagai tindakan untuk menebus kesalahanku kepadanya, maka aku bersedia untuk membantu kalian. Jika hanya sebatas mengantar kalian keluar masuk Ibukota saja, itu hal yang mudah.” Ucap Zhoei dengan nada angkuhnya.
“Waah, aku senang sekali ... Dari tadi kakak memang menunggumu untuk
mengucapkan kata-kata itu.” Ujar Kalpen kepada adiknya, disusul oleh
senyuman dari Gill dan kawan-kawannya.
“Eit, tapi jangan senang dulu. Kalian tetap harus membayar biaya untuk jasa
kami, walau hanya dengan setengah harga saja. Kurasa dengan 50 keping emas
ini saja sudah cukup.” Ucap Zhoei.
Kemudian Tatsui segera menyerahkan uang tersebut kepada Zhoei dengan senang
hati, lalu Kalpen berbicara lagi kepada adiknya dengan ekspresi wajah
cemberut. “Eeeeh, kenapa begitu. Jika kita berniat untuk menolong,
seharusnya jangan setengah-setengah. Kita kan harus menebus kesalahan kita
terhadap mereka.” Ucap Kalpen.
“Diam kakak. Kita akan menggunakan uang ini untuk modal usaha ... Kakak
memang tidak mengerti bagaimana caranya mengatur keuangan.” Ujar Zhoei.
“Heheh ... I- iya maaf.” Jawab Kalpen kepada Zhoei.
Akhirnya mereka telah sepakat untuk membantu Gill dan kawan-kawannya
menyusup ke dalam Ibukota Kerajaan Nexus tanpa harus meninggalkan senjata atau kekuatan
yang mereka miliki. Karena mereka pasti akan sangat membutuhkan semua
kekuatan yang mereka punya supaya dapat merebut senjata-senjata milik
Dragon Kembali, yang sedang tersimpan dengan baik di dalam berangkas Kantor pusat
pasukan penjaga, di wilayah Ibukota Kerajaan Nexus.
Denah Ibukota Kerajaan Nexus, dengan tanda merah di bagian benteng, dan tanda kuning di tengah kawasan Ibukota tersebut. |
Tak lama kemudian, Kalpen sudah menyiapkan sebuah gambar denah Ibukota
Kerajaan Nexus, yang dia letakan di atas sebuah kotak kayu. Sambil diterangi oleh cahaya dari sebuah bola
kristal mini, Kalpen mencoba untuk menjelaskan tentang skema penyusupan
yang akan mereka lakukan di Ibukota.
“Tanda merah ini, adalah lokasi dari saluran pembuangan air bawah tanah, yang mengalirkan air kotor dari dalam
Ibukota sampai keluar benteng. Kita bisa masuk ke dalam wilayah Ibukota lewat sana, tapi arus
airnya sangat besar dan deras sehingga jalur itu tidak dapat dimasuki oleh manusia
biasa, tapi kami berdua bisa mengatasinya.” Ucap Kalpen.
“Wah, tak kusangka ternyata kalian sampai tahu tentang jalur ini. Memangnya
seberapa ketat pengamanan dari benteng besar atau gerbang utama?” Tanya Tatsui kepada
Kalpen.
“Dari mulai penjagaan, pemeriksaan, dan sensor pendeteksi. Bahkan seluruh
penjuru langit Ibukota Kerajaan Nexus juga ditutupi oleh semacam kubah magis yang
tak terlihat. Fungsi dari kubah tersebut adalah sebagai penghalang bagi
siapapun yang memiliki kekuatan teleportasi, supaya tidak dapat masuk
dengan mudah menembus penghalang tersebut. Sehingga walaupun kita memiliki
kekuatan teleportasi yang sangat hebat sekalipun, kita tetap tidak akan
bisa menggunakannya untuk masuk ke dalam wilayah Ibukota.” Ucap Zhoei.
Kemudian Kalpen lanjut menjelaskan. “Dan tanda kuning ini, adalah tujuan
yang kalian maksud. Yaitu kantor pusat pasukan penjaga benteng ...
Disanalah kalian bertiga akan menjalankan misi kalian, sementara kami
berdua akan menunggu di tempat penjemputan untuk membawa kalian kembali
pulang ke Kota Togu, melewati saluran pembuangan air bawah tanah.” Ucap Kalpen.
“Ya, Bagus sekali.” Ujar Gill.
“Entah mengapa aku jadi benar-benar bersemangat!” Ujar Glauss sambil
tersenyum.
“Baiklah, ayo kita lakukan.” Ajak Gill kepada mereka semua, sambil mengajak
mereka untuk berangkat dan menjalankan tugas yang diberikan oleh Dragon.
Kita beralih Kembali kepada Dragon bersama Gard dan Riple yang sedang dalam perjalanan menuju ke Istana
Kerajaan Nexus. Kereta kuda yang mereka tumpangi, kini telah sampai di gerbang Utama Istana kerajaan, gerbang tersebut terlihat sangat besar dan megah, walau tidak
sebesar gerbang benteng utama Ibukota yang telah mereka lewati sebelumnya.
Setelah Dragon turun dari kereta kuda, maka Gard dan Riple segera
mengajaknya untuk berjalan masuk melewati gerbang tersebut. Disana mereka
harus menaiki lagi puluhan anak tangga untuk menuju ke gerbang selanjutnya di bagian atas,
karena Istana Nexus terletak di permukaan tanah yang lebih tinggi.
Setibanya mereka di atas, gerbang kedua segera dibuka untuk mempersilahkan mereka masuk. Dibalik gerbang tersebut sudah ada seorang
Kepala pelayan bersama beberapa orang pelayan yang berbaris untuk
menyambut kedatangan mereka bertiga. Sang Kepala pelayan tersebut berdiri
di hadapan Dragon, dia membungkuk untuk memberi hormat, kemudian mempersilahkan Dragon, Gard dan Riple untuk masuk ke dalam Istana, sang Kepala pelayan juga turut serta
menemani mereka untuk menjelajahi seluk beluk Istana yang megah itu.
“Selamat pagi, Tuan Dragon. Perkenalkan ... Namaku adalah Zeitrass, Saya adalah kepala pelayan di Istana Nexus. Mari kutunjukan jalannya kepada
anda, tolong ikuti saya.” Ucap Kepala pelayan itu dengan sopan.
Beberapa saat kemudian, Dragon bersama dengan Gard dan Riple, sudah berada di dalam Istana sembari terus berjalan mengikuti langkah Zeitrass dari belakang. Dragon tak
henti-hentinya memandangi setiap perabotan dan pernak-pernik yang menghiasi
seluruh Istana tersebut, dari mulai kursi, meja, lukisan-lukisan mewah, dan
guci-guci mahal, yang tertata dengan sangat rapih di setiap ruangan yang dilalui oleh Dragon.
Dalam perjalanan mereka itu juga, Zeitrass terus menjelaskan kepada Dragon
mengenai segala sesuatu yang mereka temui disana, terutama hal-hal seputar
Istana Kerajaan Nexus. Dan Zeitrass juga menginformasikan kepada mereka
bahwa saat ini Raja Velodrian sedang ada urusan penting sehingga beliau
tidak dapat menyambut kedatangan Dragon di Istana, namun jika urusannya
telah selesai maka sang Raja akan segera bertemu dengan Dragon di ruang
makan Istana, untuk menikmati jamuan makan, yang menjadi tujuan utama dari kedatangan
Dragon ke Istana ini. Jadi sekarang, sembari menunggu sang Raja menyelesaikan
urusannya, maka Dragon boleh berjalan-jalan dahulu ke sekeliling Istana,
sambil ditemani oleh Zeitrass, Gard dan Riple.
Namun sebenarnya hal itu merupakan hal yang bagus bagi Dragon, karena
dengan begitu, dia jadi bisa lebih leluasa untuk mencari tahu informasi
mengenai tempat dimana barang incarannya berada, yaitu bola Aporion. Itulah
tujuan Dragon yang sesungguhnya, maka saat ini Dragon hanya akan mengikuti
saja kemana Zeitrass akan membawanya, sambil memeriksa setiap seluk beluk ruangan di dalam Istana tersebut.
“A- anu ... jika memang tidak merepotkan bagi anda, aku akan sangat senang
bila dapat berkeliling Istana.” Ucap Dragon kepada Zeitrass.
“Ya, tidak masalah Tuan ... Tidak usah sungkan begitu, mari terus ikuti saya.”
Jawab Zeitrass.
“Tuan Dragon pasti sangat senang sekali bisa berada di Istana ini, sehingga
tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa melihat-lihat segala hal yang ada disini. Iya kan?” Tanya Gard kepada Dragon.
“I- iya benar sekali ... Aku sangat terpukau dengan kemegahan yang dimiliki
oleh Istana ini.” Jawab Dragon sambil tersenyum canggung.
“Waah, sepertinya Tuan Dragon adalah pengagum nomor satu dari Istana Nexus
... Catat itu Riple.” Ucap Gard, sambil menyuruh Riple untuk mencatatnya.
Sedangkan Dragon hanya meng’iya’kan saja setiap perkataan dari Gard, supaya
dia bisa terhindar dari kecurigaan, dan tetap fokus pada tujuannya datang
ke Istana.
Dalam tur tersebut, beberapa kali mereka berpapasan dengan
sejumlah Prajurit yang sedang berpatroli di setiap lokasi yang mereka
lewati, sehingga Dragon sadar bahwa misinya tidak akan mudah, tapi untuk
saat ini dia hanya akan berusaha untuk menikmati perannya sebagai tamu
kehormatan di Istana Nexus.
Tur mereka dimulai dari aula Istana yang sangat besar dan luas, hingga ke
tempat-tempat penting lainnya. Saking luasnya aula tersebut, bahkan
sepertinya ratusan orang juga bisa muat jika masuk ke dalamnya, aula
tersebut adalah tempat yang sering digunakan untuk menyelenggarakan pesta
atau acara-acara besar lainnya.
Kemudian perjalanan mereka berlanjut ke dapur Istana yang suasananya cukup
ramai, karena tempat itu dipenuhi oleh banyak pelayan serta Koki Kerajaan,
yang sedang sibuk memasak serta menyiapkan makanan, untuk dihidangkan
kepada Dragon dan Raja, pada acara jamuan makan yang akan dimulai pada tengah
hari nanti.
Lalu Dragon diajak lagi untuk berjalan menyusuri lorong-lorong yang luas,
sambil beberapa kali singgah di ruangan-ruangan khusus bagi para pekerja
Istana. Seperti ruangan penjahit, ruangan pengrajin, dan lain-lain. Bahkan
ada juga ruangan yang khusus bagi sang Raja untuk bersantai, letaknya
berada di atap Istana, dengan suasana yang sejuk dan teduh, serta
tersedianya kursi-kursi mewah untuk beristirahat ataupun bisa juga untuk tidur
disana.
Kemudian, Dragon dan yang lain akhirnya melewati suatu ruangan yang
pintunya dijaga ketat oleh dua orang Prajurit, Dragon sempat menghentikan
langkahnya disana sambil sedikit tertegun memperhatikan pintu yang terlihat
cukup besar dan mewah tersebut. Dengan adanya dua orang penjaga disana,
malah membuat Dragon semakin yakin bahwa benda incarannya pasti berada di
dalam ruangan tersebut.
Lalu Zeitrass yang sedikit heran karena melihat Dragon diam terpaku di hadapan
pintu besar tersebut, mulai menjelaskan tentang ruangan yang ada di dalamnya.
“Oh, maaf karena saya belum menjelaskan tentang pintu itu kepada anda ...
Itu adalah pintu dari Ruang penyimpanan benda berharga milik Kerajaan,
ruangan tersebut tidak bisa dimasuki oleh sembarangan orang, karena hanya
Raja saja yang dapat membukanya. Selain itu, ruangan yang ada di dalam sana
juga merupakan tempat yang sangat tertutup dan terisolasi, sehingga hanya
ada satu jalan masuk dan satu jalan keluar saja dari sana, yaitu dengan
melewati pintu yang berada di hadapan kita ini.” Ucap Zeitrass menjelaskan.
“Jadi, hanya Raja saja yang punya kuncinya?” Tanya Dragon dengan raut wajah
seperti sedang memikirkan sesuatu.
“Ya, Benar sekali. Hanya Raja saja yang mempunyai kuncinya ... Sekarang,
ayo kita melanjutkan perjalanan lagi.” Ajak Zeitrass kepada Dragon, Gard, dan Riple.
Beberapa saat kemudian, mereka telah sampai di halaman belakang Istana,
disana terdapat taman yang sangat luas, indah dan asri, dengan rumput yang
terhampar luas di seluruh permukaan tanahnya, tak hanya rerumputan saja,
taman tersebut juga dipenuhi oleh berbagai macam tanaman bunga yang sangat
indah, serta berbagai tanaman lain yang berukuran besar dan tinggi,
sehingga membuat suasana di sana menjadi seperti sedang berada di dalam
labirin yang sangat megah.
Saking sejuk dan nyamannya suasana disana, sampai-sampai membuat Dragon
takjub dan seakan tidak ingin meninggalkan tempat tersebut. Apalagi
saat Zeitrass bilang bahwa sebaiknya Dragon menikmati suasana disana
sembari menunggu selesainya urusan sang Raja.
Beberapa saat kemudian, Dragon dan yang lainnya tampak sedang berjalan
dengan santai di atas rerumputan hijau yang terhampar luas sambil menghirup udara
segar, mereka menikmati pemandangan dari tanaman-tanaman indah yang menghiasi taman tersebut.
Namun ketika sedang asyik berjalan, Dragon dikagetkan oleh keberadaan dari
orang-orang yang sedang melakukan sebuah aktivitas disana. Orang-orang itu Terdiri dari
beberapa Prajurit yang sedang berdiri dan beberapa pelayan yang sedang
menyiapkan makanan di atas meja. Juga ada empat orang penting yang tampak
sedang bercanda gurau, sambil memegang busur serta anak panah di tangan
mereka masing-masing.
Ternyata itu adalah Putri Reina, anak semata wayang dari Raja Velodrian.
Yang sedang berlatih memanah ditemani oleh tiga Kesatria badai Nexus, yaitu
Rizu, Arci, dan Holdi. Keberadaan mereka disana sepertinya merupakan
kegiatan rutin yang sering mereka lakukan setiap minggunya. Rizu memiliki postur tubuh yang cukup kekar dengan rambut panjang berwarna hijau, dia mengenakan pakaian berwarna biru dengan zirah berwarna putih, yangdibalut oleh jubah berwarna biru juga, sama seperti yang dikenakan oleh Arci dan Holdi.
Mereka sedang berlatih memanah bersama Tuan Putri Reina, yang terlihat sangat cantik dengan rambut berwarna merah muda yang panjang terurai. Dan dia juga mengenakan pakaian berwarna biru yang dibalut oleh zirah putih, sehingga membuat sang Putri terlihat seperti wanita tangguh.
Putri Reina sedang mengajari Rizu dengan sangat serius, sementara Arci dan Holdi
tampaknya sedang memberi ejekan terhadap Rizu, karena Rizu terlihat sangat gugup ketika sedang diajari oleh Tuan Putri. Tangan Rizu
tak henti-hentinya gemetar sehingga anak panahnya selalu saja tidak bisa melesat tepat mengenai sasaran.
Kembali kepada Dragon, Zeitrass berniat untuk memperkenalkan Dragon kepada
Tuan Putri Reina dan teman-temannya yang ada disana, namun ketika Zeitrass mengajak Dragon
untuk mendekati mereka. Dragon malah hanya diam saja, dengan tatapan kosong
yang tidak dapat teralihkan sama sekali dari Sang Putri. Hal itu
membuat Zeitrass, Gard, dan Riple menjadi heran serta kebingungan. Bahkan
Gard sampai menyuruh Riple untuk mencatat bahwa sepertinya Dragon sedang
merasakan cinta pada pandangan pertama. Kira-kira apa yang akan Dragon
lakukan saat dia bertemu dengan Tuan Putri dan kawan-kawannya?
Dragon terkesima saat melihat Tuan Putri Reina. |
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 31
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 29
No comments:
Post a Comment