Friday, March 22, 2019

Journey of the Dragon Chapter 29

Chapter 29 : High price with the high risk



Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 29


   Dikisahkan sebelumnya, sebagai sang Juara dari Turnamen Kota Togu, Dragon diarak dan diantarkan menuju ke Balai kota, oleh seluruh penduduk kota Togu sehingga suasana di seluruh Kota tersebut jadi sangat ramai dan berjejal dipadati oleh manusia. Sesampainya di tempat tujuan, Dragon langsung masuk bersama sang Walikota untuk menuju ke ruangan kerjanya. Disana Dragon akan menerima hadiah uang serta undangan jamuan makan di Istana Kerajaan Nexus.



Dragon berada di ruang kerja Walikota Togu, untuk menerima hadiahnya.



   Namun pada waktu yang bersamaan, di tempat lain atau lebih tepatnya di daerah perbatasan yang sedang diliputi oleh konflik antara dua Kerajaan. Yakni Kerajaan Nexus melawan Kerajaan Gold one, dimana Pasukan Kerajaan Nexus sedang berusaha untuk mempertahankan daerah tersebut dari serangan Pasukan Kerajaan Gold one, yang mencoba untuk memperluas daerah kekuasaanya.

   Para Prajurit dari kedua kubu saling serang dan bertarung secara sengit, hingga menyebabkan banyaknya korban jiwa disana. Ditambah lagi dengan pemakaian senjata berat yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga pertempuran disana menjadi semakin kacau dan semrawut. Pasukan dari Kerajaan Gold one terus menerus menggempur benteng pertahanan Kerajaan Nexus, dengan melontarkan batu-batu besar ke arah benteng tersebut menggunakan kendaraan ketapel milik mereka, sedangkan kubu Pasukan Nexus menghujani barisan Pasukan Gold one dengan tembakan-tembakan meriam dari atas benteng, sehingga ledakan terjadi dimana-mana dan membuat Pasukan musuh juga menjadi kewalahan.

   Namun dalam pertempuran tersebut, pasukan dari kubu Gold one terlihat lebih dominan sehingga mereka hampir bisa merangsek dan melewati benteng pertahanan Kerajaan Nexus. Ditambah lagi keadaan dari benteng tersebut yang sudah semakin kritis serta kehilangan perisai magis yang melindunginya dari hantaman batu-batu besar. Hingga menyebabkan benteng pertahanan Nexus diambang kehancuran dan hampir mendapatkan kekalahan. Tetapi berkat kehadiran dari Kesatria agung Tomb hayes di medan pertempuran tersebut, maka Pasukan Nexus jadi dapat membalikan keadaan. Seiring dengan dihancurkannya kendaraan-kendaraan ketapel musuh oleh kekuatan pengendalian bumi milik Kesatria agung Tomb.









   Kesatria Tomb juga membuat gempa bumi yang cukup dahsyat, hingga memporak porandakan area di sekitar Pasukan Gold one berada, dan membuat mereka jadi kalang kabut bahkan banyak dari mereka yang amblas dan tertimbun di tanah, saking kuatnya gempa yang dihasilkan dari kekuatan milik Kesatria agung Tomb tersebut, hingga Pasukan Gold one menjadi kehilangan seluruh senjata berat mereka dan para Prajuritnya kalah jumlah dari para Prajurit Nexus. Oleh karena itu, seluruh Prajurit Gold one segera memutuskan untuk mundur dan pergi meninggalkan area pertempuran tersebut.

   Selepas kejadian itu, Pasukan dari Kerajaan Nexus tampak sangat senang karena kubu lawan telah berhasil dipukul mundur oleh Kesatria agung Tomb, dan berkat bantuan dari Kesatria agung Tomb juga, mereka jadi berhasil mempertahankan daerah perbatasan tersebut. Oleh karena itu, mereka semua segera merayakan kemenangan manis yang telah mereka raih itu disana, sambil bersorak-sorai memuji sang Kesatria agung.

   Walaupun ternyata perayaan dini mereka itu, hanya dapat berlangsung dalam waktu yang sangat singkat saja, dikarenakan kedatangan dari tamu tak diundang. Yang muncul disana secara mendadak, dan kemunculannya itu sama seperti meteor yang jatuh menghantam tanah dengan sangat keras, sehingga mengagetkan para Prajurit Nexus sekaligus Kesatria agung Tomb yang sedang berada bersama mereka.



Hebi datang ke area pertempuran.



   Sosok dari tamu tak diundang itu ternyata adalah Hebi (Monster bertubuh besar dan kuat), yang juga merupakan salah satu anggota dari kelompok Emperoros unity. Namun dia datang kesana bukanlah atas perintah dari Gold one, melainkan karena merasa terganggu dengan gempa bumi yang ditimbulkan oleh Kesatria agung Tomb tadi, ternyata dampak dari guncangan gempa bumi itu terasa hingga ke sarang tempat Hebi tinggal. Sehingga membuat keberadaan Hebi menjadi sangat terganggu, lalu dia merasa murka dan ingin membuat perhitungan kepada siapa saja yang telah berani berbuat kebisingan di area dekat tempat tinggalnya itu.

   Terlebih lagi, ternyata Hebi memiliki anak-anak yang sangat berharga baginya, yang selama ini sudah dijaganya dengan sangat baik, di dalam sarangnya tersebut. Maka dari itu dia menjadi sangat geram ketika tidur anak-anaknya terganggu. Karena jika salah satu anaknya itu terbangun, maka pasti anaknya itu akan langsung kabur dan mengamuk diluar, seperti kejadian 10 tahun lalu ketika ada anak Hebi yang keluar dan mengamuk hingga memporak-porandakan daerah barat. Sampai-sampai semua orang memberikan julukan terhadapnya, yaitu monster Grood.

   Kesatria Tomb segera menyuruh seluruh pasukan Nexus untuk pergi menyelamatkan diri, karena jika mereka sampai terlibat ke dalam pertarungannya melawan Hebi, maka mereka semua tidak akan mungkin bisa selamat. Tak lama kemudian, terjadilah pertarungan yang sudah tak dapat terelakan lagi antara Kesatria agung Tomb melawan Hebi.



Hebi melawan Kesatria agung Tomb.


   Kesatria Tomb melangsungkan pertarungan hebat melawan Hebi secara sengit dengan kekuatan penghancur milik mereka yang tidak main-main, sampai-sampai tempat mereka bertarung jadi benar-benar hancur dan luluh lantah. Mereka berdua benar-benar bertarung secara habis-habisan melawan satu sama lain. Hebi tak menyangka bahwa ternyata Kesatria Tomb dapat memberikan perlawanan yang sangat sengit terhadap kekuatan besar milik Hebi, Kesatria Tomb menggunakan pedangnya yang ternyata juga memiliki kekuatan besar, sampai-sampai bisa menebas dan memotong anggota tubuh Hebi dengan mudah. Namun karena Hebi memiliki kekuatan untuk meregenerasi anggota tubuhnya, maka dia tidak mempan walaupun terus dipotong-potong, dan hal itu menjadikannya sangat sulit untuk dikalahkan, sehingga membuat Kesatria Tomb menjadi kewalahan. Setelah seharian penuh melangsungkan pertarungan hebat di area pertempuran itu, bahkan pertarungan mereka berdua masih tetap berlangsung walau hari sudah mulai gelap, dan entah kapan akan berakhir.

   Kembali ke Kota Togu, dimana euforia dari kemenangan Dragon masih terasa disana. Sudah sore hari sejak Dragon berhasil meraih kemenangannya dan di arak menuju ke balai Kota. Saat ini Dragon sedang berada di dalam ruang kerja sang Walikota untuk menerima uang hadiah, serta surat undangan jamuan makan di dalam Istana. Kehadiran Dragon disana sekaligus juga untuk dipertemukan dengan dua orang yang akan menemaninya ke dalam Istana Nexus pada esok hari.

   Kedua orang tersebut merupakan sosok penting yang sekaligus merupakan orang-orang kepercayaan dari sang Raja. Yakni Gard dan Riple, mereka berdua adalah Pemimpin dan wakil Pemimpin dari Pasukan penjaga benteng Ibukota Kerajaan Nexus, jika di dunia kita, jabatan mereka berdua itu sama halnya dengan Ketua tertinggi kepolisian. Dragon sempat kaget ketika melihat kehadiran dari mereka berdua di ruangan tersebut.



Kehadiran Gard dan Riple (Yang akan menemani Dragon ke Istana Nexus).


   Lalu mereka berdua segera memperkenalkan diri sambil mengajukan beberapa pertanyaan kepada Dragon, Gard adalah orang yang lebih banyak bicara dibandingkan dengan Riple, dan mereka punya kebiasaan untuk mencatat serta menilai setiap perilaku orang lain. Walaupun mereka adalah orang-orang yang memiliki jabatan tinggi, tapi mereka bedua tetap bersikap ramah terhadap Dragon, karena bagaimanapun juga Dragon adalah tamu kehormatan di Istana Nexus.

   Setelah sedikit berbincang-bincang, Gard segera memberitahukan pada Dragon tentang prosedur yang harus dilalui supaya bisa masuk ke Istana Nexus. Mulai hari ini dan besok, Gard dan Riple akan terus menemani Dragon kemanapun dia pergi, terlebih untuk menemani Dragon menyelesaikan segala urusannya di Kota Togu, misalnya seperti beristirahat, cek kesehatan, pergi ke Bank atau sekedar berpamitan dengan keluarga dan kerabat, untuk selanjutnya mereka antarkan menuju ke Istana Nexus.

   Lalu tak hanya itu saja, secara tiba-tiba Gard juga mengatakan sesuatu yang cukup mencengangkan bagi Dragon. Yaitu, Gard meminta Dragon untuk menyerahkan semua senjata yang dia miliki kepada mereka berdua, karena hal itu juga merupakan prosedur yang harus dipatuhi oleh Dragon sebelum berangkat menuju ke Istana Nexus, demi menjaga keamanan bersama, baik untuk diri Dragon sendiri, maupun untuk orang lain yang ada di dalam Istana, terutama bagi keamanan sang Raja. Lagipula senjata-senjata tersebut pasti akan dikembalikan, saat Dragon sudah pulang dari Istana Kerajaan Nexus nanti.

   Namun muncul kegusaran di dalam benak Dragon, jika Dragon sampai menyerahkan semua senjatanya itu kepada mereka, lalu bagaimana cara dia bisa melancarkan misinya untuk mencuri bola Aporion di dalam Istana Nexus nanti, dan bagaimana caranya supaya dia bisa lolos dari Istana itu jika tiba-tiba terjadi keadaan yang tidak diinginkan.

   Maka Dragon mulai mengajukan pertanyaan. “Apakah aku boleh menitipkannya pada kenalanku yang berada di Kota ini” Tanya Dragon.

   “Tidak bisa. Ini sudah menjadi kebijakan dari kami ... Percayalah bahwa senjata-senjata milik anda akan baik-baik saja, karena mereka akan disimpan di tempat yang sangat aman, kami berdualah yang menjaminnya, karena senjata-senjata milik anda akan disimpan di Kantor pusat kami." Ucap Gard menjelaskan.

   Setelah mendengar bahwa senjatanya akan disimpan di tempat paling aman, hal itu bukannya membuat Dragon senang, namun malah makin khawatir. Karena dia takut akan kesulitan untuk dapat mengambil senjata-senjata itu kembali.

   Dragon sempat terdiam sejenak memikirkan hal tersebut, Namun ini adalah langkah awal yang harus dilakukannya jika ingin masuk ke dalam Istana dengan mudah dan aman, bagaimanapun juga dia sudah berjuang secara habis-habisan untuk bisa mencapai titik ini. Maka dari itu, akhirnya dia memutuskan untuk memberikan seluruh senjata yang dia miliki kepada Gard dan Riple.

   Maka Dragon tersenyum sambil mengangguk, menandakan bahwa dia setuju dengan permintaan dari Gard tersebut. Maka setelah itu Riple mulai berjalan menghampiri Dragon untuk menerima senjata-senjata yang diberikan secara langsung oleh sang Juara dari Turnamen Kota Togu tersebut. Yakni berupa pedang, lempengan emas, dan tali ajaib yang selama ini selalu berada di dekat Dragon dan tak pernah jauh darinya.

   Walaupun dengan sedikit berat hati, tapi Dragon berusaha untuk merelakan senjata-senjatanya diambil oleh Riple, karena Gard juga terus mengingatkan kepada Dragon bahwa. “Anda tenang saja, senjata-senjata ini akan dijaga dengan sebaik-baiknya dan tidak mungkin akan hilang. Kami jamin.”


   Saat Dragon mulai merasa ragu lagi untuk memberikan senjata-senjatanya kepada Riple, Melinda (Lempengan emas pemberi pisau belati yang menempel di pundak Dragon), sempat berbisik kepada Dragon. “Tidak apa-apa. Berikan aku pada mereka, aku berjanji tidak akan menangis walaupun aku tidak bisa ikut bersamamu ke dalam Istana ... Nanti kau ceritakan saja padaku, tentang hal apa saja yang terjadi disana ya?” Ucap Melinda kepada Dragon. Tapi hal itu malah membuat Dragon menjadi semakin merasa berat hati, karena bagaimanapun juga Melinda adalah teman yang paling berjasa atas setiap kemenangan Dragon, dan dia jugalah yang telah mengantarkan Dragon sampai bisa menjadi Juara Turnamen Kota Togu.

   Sehingga Dragon jadi tidak enak hati jika harus meninggalkannya apalagi harus menyimpannya di dalam sebuah berangkas. Namun, Melinda sudah berikrar bahwa dirinya tidak akan merasa sedih walaupun harus dipisahkan dari Dragon. Selain itu, Melinda juga tidak ingin jika dirinya sampai menjadi penghambat bagi Dragon untuk dapat pergi ke tempat tujuannya, yakni Istana Nexus. (Walaupun sampai saat ini Melinda masih belum tahu mengenai tujuan Dragon yang sebenarnya, tentang mengapa Dragon sangat ingin masuk ke dalam Istana Kerajaan Nexus? Selama ini Melinda hanya menganggap bahwa Dragon cuma berniat untuk mencari informasi tentang keberadaan Night crow saja disana, yang mungkin diketahui oleh orang-orang di dalam Istana Kerajaan Nexus. Selain hal itu, Melinda tidak tahu lagi mengenai hal yang lainnya, seperti hal-hal mengenai Flaur ataupun misi yang diberikan oleh Flaur kepada Dragon.)

   Dengan perasaan pasrah, mau tidak mau, kini Dragon harus merelakan senjata-senjata miliknya itu berpindah ke tangan Riple, dan dia akan mendapatkannya kembali jika jamuan makan di Kerajaan Nexus sudah berakhir, namun entah acara itu akan berakhir baik atau berakhir buruk baginya?

   Setelah senjata-senjata milik Dragon sudah berada di tangan Riple, lalu terjadilah hal yang mengejutkan. Tiba-tiba tubuh Riple terbelah menjadi dua, sehingga sekarang jadi ada dua orang Riple, dan mereka berdua berdiri bersebelahan. Riple yang asli sedang menggenggam senjata-senjata milik Dragon, sedangkan Riple yang satu lagi sedang berdiri sambil tersenyum. Kemudian Riple yang asli memberikan seluruh senjata itu kepada Riple yang satu lagi. Hal itu membuat Dragon jadi kebingungan dan hanya bisa melongo saja.



Riple menggandakan dirinya, lalu memberikan senjata-senjata milik Dragon kepada duplikatnya tersebut



   “Jangan kaget, itu adalah kekuatan milik Riple. Dia bisa menggandakan tubuhnya, bahkan ke dalam jumlah yang sangat banyak, sebut saja mereka sebagai duplikatnya... Nah, sekarang ini, Duplikat Riple akan membawa senjata-senjata milik anda ke Kantor pusat kami. Tenang saja.” Ucap Gard kepada Dragon.

   “Oooh.” Jawab Dragon dengan singkat.

   Beberapa saat kemudian, Duplikat Riple itu segera pergi meninggalkan ruangan tersebut, sambil membawa seluruh senjata milik Dragon di dekapan tangannya, untuk dia bawa ke berangkas di Kantor pusat Pasukan penjaga benteng Kerajaan Nexus. Yang pengamanannya pasti sangatlah ketat.

   Lalu Gard mulai mendekati Dragon untuk mengajaknya pergi, “Baiklah, sekarang ... Kemana anda mau pergi? Apakah anda mau langsung beristirahat? Kami bisa menyediakan tempat penginapan yang paling mewah di Kota ini.” Kata Gard.

   “Tidak usah, aku mempunyai kamar penginapan sendiri ... Tapi sebelum itu, aku ingin pergi dulu ke Rumah sakit.” Ucap Dragon.

   “Rumah sakit? Apakah ada kerabat anda yang sedang sakit? ... Aku turut menyesal.”

   “Bukan, aku ingin melihat keadaan Gill.” Kata Dragon.

   “Gill ?? Bukankah dia yang menjadi lawan anda di babak Final? Kenapa anda mau menjenguknya? Apakah dia adalah teman anda? Dimana kalian pertama kali bertemu?" Gard bertanya banyak hal kepada Dragon, karena sepertinya dia merasa curiga dengan hubungan pertemanan mereka.

   “Ya, dia adalah temanku, kami dipertemukan dalam Turnamen Kota Togu, dan kami menjadi teman semenjak saat itu. Selain dengan Gill, aku juga berteman dengan Tatsui dan banyak orang lain yang kutemui dalam Turnamen tersebut ... Jadi jika ada yang mau menuduhku bersekongkol dengan siapapun atas kemenanganku dalam Turnamen Kota Togu, sebaiknya persiapkan bukti yang sangat banyak, karena jika memang benar kami bersekongkol sampai ke babak final, pastinya banyak sekali orang yang terlibat, dari mulai para Panitia penyelengara, Pengatur pertarungan, dan para Peserta yang lain.” Jawab Dragon secara blak-blakan.

   “I- iya saya maaf, sepertinya saya terlalu banyak bertanya. Itu karena Kebiasaan saya menginterogasi malah terbawa sampai kesini ... Sekali lagi maafkan saya ya. Anda sudah secara sah menjadi Juara Turnamen Kota Togu, yang sama sekali tidak boleh dipertanyakan lagi ... Tolong catat itu Riple." Kemudian Riple segera mencatat hal tersebut, dan dia juga mencatat bahwa ternyata Dragon memiliki sifat mudah marah.

   Gard melanjutkan perkataannya. "Dengan siapapun anda berteman, seharusnya hal itu tidak menjadi urusan saya. Jadii ... Ayo berangkat ke Rumah sakit sekarang, Biar kami antar.” Ajak Gard kepada Dragon, yang dijawab oleh Dragon dengan senyuman sambil menganggukan kepalanya. Kemudian Dragon berjalan meninggalkan ruangan tersebut sambil diikuti oleh Gard dan Riple dibelakangnya.



.
Dragon bersama Gard dan Riple berjalan di lorong


   Tak lama kemudian, Dragon, Gard, dan Riple sudah berada di Rumah sakit untuk melihat keadaan Gill. Mereka bertiga sedang berjalan melewati lorong sambil mencari-cari dimana ruangan tempat Gill berada. Setiap orang yang berpapasan dengan mereka di sepanjang lorong tersebut, melihat mereka bertiga dengan ekspresi wajah terkesima, sebab mereka semua tahu bahwa Dragon adalah Juara dari Turnamen Kota Togu, ditambah lagi dua orang yang menemani Dragon berjalan disana adalah Pemimpin dan wakil Pemimpin Pasukan penjaga benteng Kerajaan Nexus (Gard dan Riple), yang juga tak kalah terkenalnya.

   Tak lama kemudian, mereka bertiga akhirnya berhasil menemukan ruangan tempat Gill sedang berada, dan ternyata di dalam ruangan tersebut juga sedang ada Tatsui dan Glauss yang sedang berbincang dengan Gill. Kedatangan dari Dragon, sontak saja membuat mereka menjadi kaget, termasuk Gill, yang segera terbangun dari posisi terbaringnya, dengan ekspresi wajah terbelalak, karena mereka mengira bahwa Dragon saat ini sudah berangkat ke Istana, namun ternyata belum.

   Kemudian Tatsui berkata, “Dragon! Kami kira kau sudah berangkat ke Istana?” Tanya Tatsui kepada Dragon.

   “Ya, kami sangat kesulitan untuk bisa menjumpaimu. Saking banyaknya orang yang ada disekitarmu selama kau di Balai kota.” Ucap Glauss.

   “Lihatlah, dalam sekejap kau sudah menjadi orang penting. Bahkan kau memiliki pengawal.” Kata Gill kepada Dragon, sambil memperhatikan Gard dan Riple yang sedang berdiri di dekat pintu.

   “Salam kenal, namaku adalah Gard, dan ini wakilku yang bernama Riple. Kami berdua bertugas untuk menemani Tuan Dragon dalam kunjungannya ke Istana besok.” Gard memperkenalkan dirinya dan Riple kepada Gill, Tatsui, serta Glauss.

   “Sepertinya aku mengenal kalian, tapi ... Siapa ya, aku lupa?” Tanya Glauss kepada mereka berdua.

   “Apakah anda pernah mencoba untuk menyusup ke dalam benteng Ibukota Kerajaan Nexus? Jika pernah, itu artinya anda pasti sudah pernah berurusan dengan kami.” Ucap Gard.

   “Oh iya, aku kenal kalian berdua ...” Lalu setelah mengatakan hal itu, Glauss segera bersembunyi ke belakang Tatsui.

   “Kau kenapa?” Tanya Tatsui dan Gill kepada Glauss.

   “Sssst ... Mereka itu orang penting.” Ucap Glauss sambil berbisik.

   “Hahaha ... Tidak usah tegang begitu, santai saja. Kami berdua disini bukan untuk menangkap siapapun.” Kata Gard kepada mereka semua, sedangkan Riple hanya tersenyum saja.

   Lalu Dragon segera menunaikan niatannya untuk memberikan seluruh uang hadiah miliknya kepada Tatsui. “Tatsui, sesuai dengan janjiku, ini ... Kuberikan semua uang ini kepadamu, karena Desamu lebih membutuhkannya daripada aku.” Ucap Dragon kepada Tatsui.

   Tatsui merasa kaget sekaligus gugup, karena dia masih merasa bahwa dirinya tidak bisa menerima uang tersebut begitu saja, maka dengan perasaan sungkan, Tatsui berkata kepada Dragon. “Ta- tapi Dragon.”

   Kemudian tanpa membiarkan Tatsui menyeselsaikan perkataannya, Dragon langsung meletakan kantong berisi uang itu di genggaman tangan Tatsui, setelah itu Dragon segera mengedipkan sebelah matanya kepada Tatsui, yang ternyata juga dilihat oleh kawan-kawannya yang lain, yakni Gill dan Glauss. Awalnya mereka semua merasa aneh saat melihat Dragon melakukan hal tersebut, tapi kemudian mereka segera menyadari bahwa Dragon sedang memberi sebuah isyarat kepada mereka bertiga (Gill, Tatsui, dan Glauss).

   Dragon melanjutkan pembicaraannya dengan Tatsui, “Kau harus menerima niat baik dariku ini, karena kita adalah teman. Seperti yang pernah Gill katakan, bahwa sesama teman harus saling menolong.” Lalu sebelah mata Dragon berkedip lagi (Menandakan bahwa dia sedang butuh pertolongan).

   “Aku sudah melalui banyak sekali rintangan serta kesulitan untuk bisa sampai kesini, dan akhirnya aku bisa menjadi Juara dari Turnamen Kota Togu. Itu semua tidaklah mudah, tapi karena kita selalu saling mendukung, maka akhirnya aku bisa berhasil, dan aku sangat berterima kasih kepada kalian semua ... Saking besarnya rasa terima kasihku ini, aku bahkan sampai tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.” Lalu sebelah mata Dragon berkedip lagi (Menandakan bahwa saking besarnya masalah yang sedang dia hadapi saat ini, hingga membuat Dragon tidak bisa mengungkapkannya atau menjelaskannya secara langsung kepada teman-temannya itu).

   “Tidak apa-apa Dragon, kami mengerti.” Ucap Gill seolah-olah mengerti tentang rasa terima kasih Dragon, namun sebenarnya dia mengerti dengan apa yang Dragon maksud.

   “Waaah ... Benar-benar hubungan pertemanan yang luar biasa antara kalian berempat. Jadi Tuan Dragon berniat menyumbangkan uang hadiah itu untuk perbaikan Desa Nona Tatsui? Kalau boleh aku bertanya, memangnya apa yang telah terjadi pada Desa tersebut?” Tanya Gard kepada Tatsui.

   “Desaku dihancurkan oleh seorang Penyihir jahat serta para anak buahnya.” Jawab Tatsui kepada Gard.

   “Oh, jadi begitu rupanya, aku turut menyesal ... Dan kalian ini ternyata mengikuti Turnamen demi bisa memperbaiki Desa Nona Tatsui. Benar-benar mulia sekali. Catat itu Riple.” Suruh Gard kepada Riple, yang dengan sigap langsung mencatat hal tersebut.

   Kemudian Dragon dan kawan-kawannya hanya tertawa canggung saja menanggapi hal tersebut, setelah itu Dragon kembali melanjutkan pembicaraannya kepada Tatsui dan kawan-kawan. “Oh iya, karena besok aku harus ke Istana, maka mungkin aku baru bisa pulang pada sore harinya, tapi sebelum kembali ke Kota Togu, kurasa aku harus mengambil dulu senjata-senjataku yang saat ini sedang disimpan di kantor pusat mereka. Jadi kuharap kalian semua jangan dulu berpisah lalu meninggalkanku di Kota Togu sendirian ya, kuharap kalian masih berada di Kota Togu supaya kita semua masih bisa bertemu dan bekumpul kembali.” Kata Dragon sambil mengedipkan lagi sebelah matanya (Yang menandakan bahwa besok Dragon akan melakukan sebuah urusan penting di Istana, Dragon juga sekaligus memberitahukan tentang lokasi dimana senjata-senjata miliknya berada, yang berarti bahwa Dragon ingin mereka mengambilkan senjata-senjata itu untuknya, lalu pada sore hari Dragon berharap dirinya bisa bertemu lagi dengan kawan-kawannya itu untuk serah terima senjata-senjata miliknya di Kota Togu).

   “Pasar Kota Togu adalah tempat kita pertama kali bertemu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakan kenangan di tempat tersebut. Aku ingat, waktu itu Gill memakai tudung yang ada pada jaketnya. Apakah karena kau tidak ingin menunjukan wajahmu?” Tanya Dragon sambil menunjukan ekspresi bergurau kepada teman-temannya itu, namun diselingi dengan kedipan sebelah mata, (Yang menandakan bahwa tempat pertemuan untuk serah terimanya adalah di pasar Kota Togu, dan mereka harus menggunakan tudung untuk menutupi wajahnya, supaya identitasnya tidak diketahui).

   Tatsui terus saja mencubit lengan Glauss, supaya Glauss tidak keceplosan dan tetap diam mendengarkan perkataan dari Dragon sampai habis. Sedangkan Gill segera menjawab perkataan dari Dragon itu. “Ya, aku juga tidak akan melupakan tempat itu.” Kata Gill, yang berarti bahwa Gill paham dengan rencana dari Dragon tersebut.

   “Baiklah kalau begitu, kuharap uang itu kau manfaatkan dengan baik, ya Tatsui. Aku akan datang ke Desamu untuk melihat keadaannya setelah selesai diperbaiki, dan kuharap kita semua bisa berumpul disana nanti, setelah semua urusan disini sudah berakhir ... Sekarang aku akan pulang ke penginapan untuk beristirahat, karena besok aku ada janji bertemu dengan Raja.” Ucap Dragon sambil tersenyum, kemudian dia bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut, diikuti oleh Gard dan Riple, yang juga pamit kepada Gill, Tatsui, dan Glauss.

   Lalu setelah Dragon dan kedua pengawalnya itu telah pergi meninggalkan ruangan tempat Gill dirawat. Maka Gill segera menyuruh Tatsui dan Glauss untuk mendekat kepadanya, dia ingin mengajak mereka berdua untuk berunding, dan sepertinya mereka berdua juga sudah sedikit paham dengan maksud dari kode yang diberikan oleh Dragon.



Gill mengajak Glauss dan Tatsui untuk berunding



   Gill mulai berbisik. “Apakah kalian menyadarinya? Saat ini Dragon sedang dalam kesulitan, dan dia sangat membutuhkan pertolongan kita. Jika kita tidak menolongnya, maka dia tidak tahu lagi harus meminta pertolongan kepada siapa. Saat ini Dragon benar-benar mengandalkan kita, dan kita tidak boleh sampai mengecewakannya ... Dragon sudah memberikan tugas kepada kita, dan yang pasti tugas ini akan sangat beresiko ... Jadi, apa keputusan kalian?” Tanya Gill kepada kedua temannya itu.

   “Tentu saja aku akan menolong Dragon ... Bukan karena dia sudah memberikan uang kepadaku, tapi karena Dragon adalah teman kita.” Jawab Tatsui.

   “Entahlah teman-teman, apakah dia akan melakukan hal yang buruk kepada Raja, atau tidak ... Kita masih belum bisa memastikannya.” Kata Glauss. Perkataan darinya itu membuat Tatsui dan Gill jadi sedikit menghela nafas.

   “Dengar, Glauss ... Aku tidak akan memaksamu untuk membantu kami, kau boleh menolak permintaan tolong dari Dragon dan pergi untuk kembali melaksanakan aktivitasmu sebagai seorang Kesatria luar ... Tapi, tidak denganku. Aku akan membantu Dragon karena dia sudah menganggapku sebagai teman, dan sesama teman harus saling menolong serta saling mempercayai. Jika kau tidak bisa mempercayai Dragon, itu artinya kau tidak pantas untuk menyebutnya sebagai teman.” Ucap Gill kepada Glauss.

   “Apa kau bilang?!” Ujar Glauss sambil menarik kerah baju Gill.

   “Hey, sudah-sudah. Apa-apaan kalian berdua ini, jangan malah jadi bertengkar seperti itu!” Kata Tatsui sambil memisahkan mereka berdua.

   “Kalau begitu ijinkan aku bertanya, Gill ... Kenapa kau mau menolong Dragon, walaupun kau sudah dikalahkannya dalam Turnamen?” Tanya Glauss kepada Gill.

   “Pertama, aku tidak mempunyai motivasi besar dalam partisipasiku dalam Turnamen Kota Togu, sehingga aku tidak terlalu mementingkan tentang hadiahnya sama sekali, aku hanya ingin mengisi waktu luangku saja.” Jawab Gill, lalu Tatsui dan Glauss menanggapinya dengan ekspresi wajah datar, “Sombong sekali.”

   “Lalu alasanku yang kedua. Sama seperti alasanmu tentang mengapa kau ingin menjadikan Dragon sebagai teman.” Ucap Gill yang melanjutkan perkataannya, sehingga Glauss jadi sedikit tertegun.

   “Yakni karena aku menganggap Dragon sebagai lawan sejatiku, dan teman yang berharga bagiku. Biasanya orang akan menjauhiku ketika mereka tahu bahwa profesiku adalah seorang Pemburu monster, atau ketika mereka melihat kekuatan sebenarnya dari pedang H butcher milikku, tetapi Dragon dan kalian berdua dengan normalnya masih menganggapku sebagai teman, tanpa ada perasaan ragu ataupun perasaan risih. Sehingga aku juga menganggap kalian semua sebagai teman yang berharga ... Dan sekarang, mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh Dragon, masalah yang tidak dapat dia katakan. Kau sendiri melihat semangat juangnya dalam menghadapi setiap pertarungan kan? Dia bukanlah tipe orang bodoh yang mau mencelakakan sang Raja ataupun mau menghancurkan Kerajaan Nexus, Dragon hanya ingin mencari informasi tentang keberadaan orang yang telah membunuh gurunya, mungkin dia bisa mendapatkan informasi tersebut di dalam Istana Kerajaan Nexus, dan hal itu juga mungkin beresiko bagi dirinya, itulah sebabnya dia membutuhkan pertolongan dari kita ... Dia pasti punya alasan tertentu, mengapa dia tidak bisa memberitahukan secara rinci mengenai tugas yang dia berikan kepada kita. Dan yang harus kita lakukan sekarang adalah percaya padanya dan melakukan hal yang dia perintahkan ... Atau memilih untuk mengacuhkannya, lalu menyebabkan dia celaka, sehingga membuat kita jadi kehilangan teman yang berharga? Jadi kau pilih yang mana? Glauss.” Tanya Gill kepada Glauss.

   Kemudian Glauss menghela nafasnya dalam-dalam. “Hmm ... Kau benar. Maafkan aku. Karena aku sempat meragukan Dragon. Mungkin karena secara tiba-tiba dia memberi tugas seperti itu kepada kita, maka aku jadi kaget dan sedikit panik ... Namun, saat aku melihat ekspresi wajahnya, aku menyadari, bahwa Dragon terlihat sangat membutuhkan bantuan dari kita. Sekali lagi maafkan aku ya.” Ucap Glauss.

   “Dragon pernah bilang bahwa dia tidak ingin kita terlibat dalam masalahnya, tapi kini keadaannya berbeda. Kita hanya disuruh untuk mengambilkan senjata miliknya saja, sambil menyembunyikan identitas kita. Sehingga tidak akan ada orang yang mencurigai bahwa kita bersekongkol dengannya. Besok pada sore hari, kita akan menyerahkan semua senjata-senjata itu kepadanya di Pasar Kota Togu ... Lalu dia juga memberi kode pada kita bahwa dia ingin supaya kita berkumpul di Desa Tatsui, setelah semua masalah ini selesai. Dan mungkin disana dia akan menjelaskan kepada kita tentang semua hal yang sudah terjadi ... Jadi, Ayo kita mulai buat rencana.” Ucap Gill.

   “Ya, aku setuju.” Kata Tatsui.

   “Baiklah! Ayo kita lakukan.” Ujar Glauss dengan penuh semangat, demi membantu Dragon.

   Awalnya mereka bertiga tak menyangka, bahwa Dragon akan mendatangi mereka setelah berhasil menjuarai Turnamen Kota Togu sambil membawa sebuah kabar sekaligus hal yang sangat mengejutkan. Yakni berupa sebuah tugas yang Dragon percayakan kepada mereka untuk dilaksanakan, karena ternyata Dragon tidak bisa menyelesaikan urusannya seorang diri saja. Dia sangat membutuhkan bantuan dari teman-temannya itu, supaya dia bisa mendapatkan senjata-senjatanya kembali. Sedangkan mengenai penjelasan lengkapnya, pasti akan Dragon ceritakan ketika keadaannya sudah memungkinkan.

   Hubungan pertemanan mereka kini kembali diuji, dengan kepercayaan yang sempat goyah antara satu sama lain. Namun mereka mampu untuk kembali meneguhkan hatinya, supaya bisa tetap mempertahankan hubungan pertemanan mereka, dan bisa lebih saling percaya terhadap satu sama lain walau apapun yang terjadi. Karena jika hubungan pertemanan terus-menerus dibumbui oleh rasa saling curiga, maka hubungan pertemanan tersebut pasti akan hancur. Jadi, kira-kira apakah Gill, Tatsui, dan Glauss akan berhasil menyelesaikan tugas yang Dragon berikan kepada mereka tersebut? Terus ikuti kisahnya di Chapter selanjutnya.



Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 30


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 28


No comments:

Post a Comment