Chapter 29 : High price with the high risk
Dikisahkan sebelumnya, sebagai sang Juara dari Turnamen Kota Togu, Dragon
diarak dan diantarkan menuju ke Balai kota, oleh seluruh penduduk kota Togu
sehingga suasana di seluruh Kota tersebut jadi sangat ramai dan berjejal
dipadati oleh manusia. Sesampainya di tempat tujuan, Dragon langsung masuk
bersama sang Walikota untuk menuju ke ruangan kerjanya. Disana Dragon akan
menerima hadiah uang serta undangan jamuan makan di Istana Kerajaan Nexus.
Namun pada waktu yang bersamaan, di tempat lain atau lebih tepatnya di
daerah perbatasan yang sedang diliputi oleh konflik antara dua Kerajaan.
Yakni Kerajaan Nexus melawan Kerajaan Gold one, dimana Pasukan Kerajaan
Nexus sedang berusaha untuk mempertahankan daerah tersebut dari serangan
Pasukan Kerajaan Gold one, yang mencoba untuk memperluas daerah
kekuasaanya.
Para Prajurit dari kedua kubu saling serang dan bertarung secara sengit,
hingga menyebabkan banyaknya korban jiwa disana. Ditambah lagi dengan
pemakaian senjata berat yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga
pertempuran disana menjadi semakin kacau dan semrawut. Pasukan dari
Kerajaan Gold one terus menerus menggempur benteng pertahanan Kerajaan
Nexus, dengan melontarkan batu-batu besar ke arah benteng tersebut
menggunakan kendaraan ketapel milik mereka, sedangkan kubu Pasukan Nexus
menghujani barisan Pasukan Gold one dengan tembakan-tembakan meriam dari
atas benteng, sehingga ledakan terjadi dimana-mana dan membuat Pasukan
musuh juga menjadi kewalahan.
Namun dalam pertempuran tersebut, pasukan dari kubu Gold one terlihat lebih
dominan sehingga mereka hampir bisa merangsek dan melewati benteng
pertahanan Kerajaan Nexus. Ditambah lagi keadaan dari benteng tersebut yang
sudah semakin kritis serta kehilangan perisai magis yang melindunginya dari
hantaman batu-batu besar. Hingga menyebabkan benteng pertahanan Nexus
diambang kehancuran dan hampir mendapatkan kekalahan. Tetapi berkat
kehadiran dari Kesatria agung Tomb hayes di medan pertempuran tersebut,
maka Pasukan Nexus jadi dapat membalikan keadaan. Seiring dengan
dihancurkannya kendaraan-kendaraan ketapel musuh oleh kekuatan pengendalian
bumi milik Kesatria agung Tomb.
Kesatria Tomb juga membuat gempa bumi yang cukup dahsyat, hingga memporak
porandakan area di sekitar Pasukan Gold one berada, dan membuat mereka jadi
kalang kabut bahkan banyak dari mereka yang amblas dan tertimbun di tanah,
saking kuatnya gempa yang dihasilkan dari kekuatan milik Kesatria agung
Tomb tersebut, hingga Pasukan Gold one menjadi kehilangan seluruh senjata
berat mereka dan para Prajuritnya kalah jumlah dari para Prajurit Nexus.
Oleh karena itu, seluruh Prajurit Gold one segera memutuskan untuk mundur
dan pergi meninggalkan area pertempuran tersebut.
Selepas kejadian itu, Pasukan dari Kerajaan Nexus tampak sangat senang
karena kubu lawan telah berhasil dipukul mundur oleh Kesatria agung Tomb,
dan berkat bantuan dari Kesatria agung Tomb juga, mereka jadi berhasil
mempertahankan daerah perbatasan tersebut. Oleh karena itu, mereka semua
segera merayakan kemenangan manis yang telah mereka raih itu disana, sambil
bersorak-sorai memuji sang Kesatria agung.
Walaupun ternyata perayaan dini mereka itu, hanya dapat berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat saja, dikarenakan kedatangan dari tamu tak
diundang. Yang muncul disana secara mendadak, dan kemunculannya itu sama
seperti meteor yang jatuh menghantam tanah dengan sangat keras, sehingga
mengagetkan para Prajurit Nexus sekaligus Kesatria agung Tomb yang sedang
berada bersama mereka.
Sosok dari tamu tak diundang itu ternyata adalah Hebi (Monster bertubuh
besar dan kuat), yang juga merupakan salah satu anggota dari kelompok
Emperoros unity. Namun dia datang kesana bukanlah atas perintah dari Gold
one, melainkan karena merasa terganggu dengan gempa bumi yang ditimbulkan
oleh Kesatria agung Tomb tadi, ternyata dampak dari guncangan gempa bumi
itu terasa hingga ke sarang tempat Hebi tinggal. Sehingga membuat
keberadaan Hebi menjadi sangat terganggu, lalu dia merasa murka dan ingin
membuat perhitungan kepada siapa saja yang telah berani berbuat kebisingan
di area dekat tempat tinggalnya itu.
Terlebih lagi, ternyata Hebi memiliki anak-anak yang sangat berharga
baginya, yang selama ini sudah dijaganya dengan sangat baik, di dalam
sarangnya tersebut. Maka dari itu dia menjadi sangat geram ketika tidur
anak-anaknya terganggu. Karena jika salah satu anaknya itu terbangun, maka
pasti anaknya itu akan langsung kabur dan mengamuk diluar, seperti kejadian
10 tahun lalu ketika ada anak Hebi yang keluar dan mengamuk hingga
memporak-porandakan daerah barat. Sampai-sampai semua orang memberikan
julukan terhadapnya, yaitu monster Grood.
Kesatria Tomb segera menyuruh seluruh pasukan Nexus untuk pergi
menyelamatkan diri, karena jika mereka sampai terlibat ke dalam
pertarungannya melawan Hebi, maka mereka semua tidak akan mungkin bisa
selamat. Tak lama kemudian, terjadilah pertarungan yang sudah tak dapat
terelakan lagi antara Kesatria agung Tomb melawan Hebi.
Kesatria Tomb melangsungkan pertarungan hebat melawan Hebi secara sengit
dengan kekuatan penghancur milik mereka yang tidak main-main, sampai-sampai
tempat mereka bertarung jadi benar-benar hancur dan luluh lantah. Mereka
berdua benar-benar bertarung secara habis-habisan melawan satu sama lain.
Hebi tak menyangka bahwa ternyata Kesatria Tomb dapat memberikan perlawanan
yang sangat sengit terhadap kekuatan besar milik Hebi, Kesatria Tomb
menggunakan pedangnya yang ternyata juga memiliki kekuatan besar,
sampai-sampai bisa menebas dan memotong anggota tubuh Hebi dengan mudah.
Namun karena Hebi memiliki kekuatan untuk meregenerasi anggota tubuhnya,
maka dia tidak mempan walaupun terus dipotong-potong, dan hal itu
menjadikannya sangat sulit untuk dikalahkan, sehingga membuat Kesatria Tomb
menjadi kewalahan. Setelah seharian penuh melangsungkan pertarungan hebat
di area pertempuran itu, bahkan pertarungan mereka berdua masih tetap
berlangsung walau hari sudah mulai gelap, dan entah kapan akan berakhir.
Kembali ke Kota Togu, dimana euforia dari kemenangan Dragon masih terasa
disana. Sudah sore hari sejak Dragon berhasil meraih kemenangannya dan di
arak menuju ke balai Kota. Saat ini Dragon sedang berada di dalam ruang
kerja sang Walikota untuk menerima uang hadiah, serta surat undangan jamuan
makan di dalam Istana. Kehadiran Dragon disana sekaligus juga untuk
dipertemukan dengan dua orang yang akan menemaninya ke dalam Istana Nexus
pada esok hari.
Kedua orang tersebut merupakan sosok penting yang sekaligus merupakan
orang-orang kepercayaan dari sang Raja. Yakni Gard dan Riple, mereka berdua
adalah Pemimpin dan wakil Pemimpin dari Pasukan penjaga benteng Ibukota
Kerajaan Nexus, jika di dunia kita, jabatan mereka berdua itu sama halnya
dengan Ketua tertinggi kepolisian. Dragon sempat kaget ketika melihat
kehadiran dari mereka berdua di ruangan tersebut.
Lalu mereka berdua segera memperkenalkan diri sambil mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Dragon, Gard adalah orang yang lebih banyak bicara
dibandingkan dengan Riple, dan mereka punya kebiasaan untuk mencatat serta
menilai setiap perilaku orang lain. Walaupun mereka adalah orang-orang yang
memiliki jabatan tinggi, tapi mereka bedua tetap bersikap ramah terhadap
Dragon, karena bagaimanapun juga Dragon adalah tamu kehormatan di Istana
Nexus.
Setelah sedikit berbincang-bincang, Gard segera memberitahukan pada Dragon
tentang prosedur yang harus dilalui supaya bisa masuk ke Istana Nexus.
Mulai hari ini dan besok, Gard dan Riple akan terus menemani Dragon
kemanapun dia pergi, terlebih untuk menemani Dragon menyelesaikan segala
urusannya di Kota Togu, misalnya seperti beristirahat, cek kesehatan, pergi
ke Bank atau sekedar berpamitan dengan keluarga dan kerabat, untuk
selanjutnya mereka antarkan menuju ke Istana Nexus.
Lalu tak hanya itu saja, secara tiba-tiba Gard juga mengatakan sesuatu yang
cukup mencengangkan bagi Dragon. Yaitu, Gard meminta Dragon untuk
menyerahkan semua senjata yang dia miliki kepada mereka berdua, karena hal
itu juga merupakan prosedur yang harus dipatuhi oleh Dragon sebelum
berangkat menuju ke Istana Nexus, demi menjaga keamanan bersama, baik untuk
diri Dragon sendiri, maupun untuk orang lain yang ada di dalam Istana,
terutama bagi keamanan sang Raja. Lagipula senjata-senjata tersebut pasti
akan dikembalikan, saat Dragon sudah pulang dari Istana Kerajaan Nexus
nanti.
Namun muncul kegusaran di dalam benak Dragon, jika Dragon sampai
menyerahkan semua senjatanya itu kepada mereka, lalu bagaimana cara dia
bisa melancarkan misinya untuk mencuri bola Aporion di dalam Istana Nexus
nanti, dan bagaimana caranya supaya dia bisa lolos dari Istana itu jika
tiba-tiba terjadi keadaan yang tidak diinginkan.
Maka Dragon mulai mengajukan pertanyaan. “Apakah aku boleh
menitipkannya pada kenalanku yang berada di Kota ini” Tanya Dragon.
“Tidak bisa. Ini sudah menjadi kebijakan dari kami ... Percayalah bahwa
senjata-senjata milik anda akan baik-baik saja, karena mereka akan disimpan di tempat yang sangat aman, kami berdualah yang menjaminnya, karena
senjata-senjata milik anda akan disimpan di Kantor pusat kami." Ucap Gard menjelaskan.
Setelah mendengar bahwa senjatanya akan disimpan di tempat paling aman, hal itu bukannya membuat Dragon senang, namun malah makin khawatir. Karena dia takut akan kesulitan untuk dapat mengambil senjata-senjata itu kembali.
Dragon sempat terdiam sejenak memikirkan hal tersebut, Namun ini
adalah langkah awal yang harus dilakukannya jika ingin masuk ke dalam
Istana dengan mudah dan aman, bagaimanapun juga dia sudah berjuang secara
habis-habisan untuk bisa mencapai titik ini. Maka dari itu, akhirnya dia
memutuskan untuk memberikan seluruh senjata yang dia miliki kepada Gard dan
Riple.
Maka Dragon tersenyum sambil mengangguk, menandakan bahwa dia setuju dengan
permintaan dari Gard tersebut. Maka setelah itu Riple mulai berjalan
menghampiri Dragon untuk menerima senjata-senjata yang diberikan secara
langsung oleh sang Juara dari Turnamen Kota Togu tersebut. Yakni berupa
pedang, lempengan emas, dan tali ajaib yang selama ini selalu berada di
dekat Dragon dan tak pernah jauh darinya.
Walaupun dengan sedikit berat hati, tapi Dragon berusaha untuk merelakan
senjata-senjatanya diambil oleh Riple, karena Gard juga terus mengingatkan
kepada Dragon bahwa. “Anda tenang saja, senjata-senjata ini akan dijaga
dengan sebaik-baiknya dan tidak mungkin akan hilang. Kami jamin.”
Saat Dragon mulai merasa ragu lagi untuk memberikan senjata-senjatanya
kepada Riple, Melinda (Lempengan emas pemberi pisau belati yang menempel di
pundak Dragon), sempat berbisik kepada Dragon. “Tidak apa-apa. Berikan aku
pada mereka, aku berjanji tidak akan menangis walaupun aku tidak bisa ikut
bersamamu ke dalam Istana ... Nanti kau ceritakan saja padaku, tentang hal
apa saja yang terjadi disana ya?” Ucap Melinda kepada Dragon. Tapi hal itu
malah membuat Dragon menjadi semakin merasa berat hati, karena bagaimanapun
juga Melinda adalah teman yang paling berjasa atas setiap kemenangan
Dragon, dan dia jugalah yang telah mengantarkan Dragon sampai bisa menjadi
Juara Turnamen Kota Togu.
Sehingga Dragon jadi tidak enak hati jika harus meninggalkannya apalagi
harus menyimpannya di dalam sebuah berangkas. Namun, Melinda sudah berikrar
bahwa dirinya tidak akan merasa sedih walaupun harus dipisahkan dari
Dragon. Selain itu, Melinda juga tidak ingin jika dirinya sampai menjadi
penghambat bagi Dragon untuk dapat pergi ke tempat tujuannya, yakni Istana
Nexus. (Walaupun sampai saat ini Melinda masih belum tahu mengenai tujuan
Dragon yang sebenarnya, tentang mengapa Dragon sangat ingin masuk ke dalam
Istana Kerajaan Nexus? Selama ini Melinda hanya menganggap bahwa Dragon cuma berniat untuk mencari informasi tentang keberadaan Night crow saja disana, yang mungkin diketahui oleh orang-orang di dalam Istana Kerajaan Nexus. Selain hal itu,
Melinda tidak tahu lagi mengenai hal yang lainnya, seperti hal-hal mengenai
Flaur ataupun misi yang diberikan oleh Flaur kepada Dragon.)
Dengan perasaan pasrah, mau tidak mau, kini Dragon harus merelakan
senjata-senjata miliknya itu berpindah ke tangan Riple, dan dia akan mendapatkannya kembali jika jamuan makan di Kerajaan Nexus sudah berakhir, namun entah acara itu akan berakhir baik atau berakhir buruk baginya?
Setelah senjata-senjata milik Dragon sudah berada di tangan Riple, lalu
terjadilah hal yang mengejutkan. Tiba-tiba tubuh Riple terbelah menjadi
dua, sehingga sekarang jadi ada dua orang Riple, dan mereka berdua berdiri
bersebelahan. Riple yang asli sedang menggenggam senjata-senjata milik
Dragon, sedangkan Riple yang satu lagi sedang berdiri sambil tersenyum.
Kemudian Riple yang asli memberikan seluruh senjata itu kepada Riple yang
satu lagi. Hal itu membuat Dragon jadi kebingungan dan hanya bisa melongo saja.
Riple menggandakan dirinya, lalu memberikan senjata-senjata milik Dragon kepada duplikatnya tersebut |
“Jangan kaget, itu adalah kekuatan milik Riple. Dia bisa menggandakan
tubuhnya, bahkan ke dalam jumlah yang sangat banyak, sebut saja mereka
sebagai duplikatnya... Nah, sekarang ini, Duplikat Riple akan membawa
senjata-senjata milik anda ke Kantor pusat kami. Tenang saja.” Ucap Gard
kepada Dragon.
“Oooh.” Jawab Dragon dengan singkat.
Beberapa saat kemudian, Duplikat Riple itu segera pergi meninggalkan
ruangan tersebut, sambil membawa seluruh senjata milik Dragon di dekapan
tangannya, untuk dia bawa ke berangkas di Kantor pusat Pasukan penjaga
benteng Kerajaan Nexus. Yang pengamanannya pasti sangatlah ketat.
Lalu Gard mulai mendekati Dragon untuk mengajaknya pergi, “Baiklah,
sekarang ... Kemana anda mau pergi? Apakah anda mau langsung beristirahat?
Kami bisa menyediakan tempat penginapan yang paling mewah di Kota ini.”
Kata Gard.
“Tidak usah, aku mempunyai kamar penginapan sendiri ... Tapi sebelum itu,
aku ingin pergi dulu ke Rumah sakit.” Ucap Dragon.
“Rumah sakit? Apakah ada kerabat anda yang sedang sakit? ... Aku turut
menyesal.”
“Bukan, aku ingin melihat keadaan Gill.” Kata Dragon.
“Gill ?? Bukankah dia yang menjadi lawan anda di babak Final? Kenapa anda
mau menjenguknya? Apakah dia adalah teman anda? Dimana kalian pertama kali
bertemu?" Gard bertanya banyak hal kepada Dragon, karena sepertinya dia
merasa curiga dengan hubungan pertemanan mereka.
“Ya, dia adalah temanku, kami dipertemukan dalam Turnamen Kota Togu, dan
kami menjadi teman semenjak saat itu. Selain dengan Gill, aku juga berteman
dengan Tatsui dan banyak orang lain yang kutemui dalam Turnamen tersebut
... Jadi jika ada yang mau menuduhku bersekongkol dengan siapapun atas
kemenanganku dalam Turnamen Kota Togu, sebaiknya persiapkan bukti yang
sangat banyak, karena jika memang benar kami bersekongkol sampai ke babak final, pastinya banyak
sekali orang yang terlibat, dari mulai para Panitia penyelengara, Pengatur
pertarungan, dan para Peserta yang lain.” Jawab Dragon secara blak-blakan.
“I- iya saya maaf, sepertinya saya terlalu banyak bertanya. Itu karena Kebiasaan saya menginterogasi malah terbawa sampai kesini ... Sekali lagi maafkan saya ya.
Anda sudah secara sah menjadi Juara Turnamen Kota Togu, yang sama sekali
tidak boleh dipertanyakan lagi ... Tolong catat itu Riple." Kemudian Riple
segera mencatat hal tersebut, dan dia juga mencatat bahwa ternyata Dragon
memiliki sifat mudah marah.
Gard melanjutkan perkataannya. "Dengan siapapun anda berteman, seharusnya
hal itu tidak menjadi urusan saya. Jadii ... Ayo berangkat ke Rumah sakit sekarang, Biar
kami antar.” Ajak Gard kepada Dragon, yang dijawab oleh Dragon dengan
senyuman sambil menganggukan kepalanya. Kemudian Dragon berjalan
meninggalkan ruangan tersebut sambil diikuti oleh Gard dan Riple
dibelakangnya.
Tak lama kemudian, Dragon, Gard, dan Riple sudah berada di Rumah sakit
untuk melihat keadaan Gill. Mereka bertiga sedang berjalan melewati lorong
sambil mencari-cari dimana ruangan tempat Gill berada. Setiap orang yang
berpapasan dengan mereka di sepanjang lorong tersebut, melihat mereka
bertiga dengan ekspresi wajah terkesima, sebab mereka semua tahu bahwa
Dragon adalah Juara dari Turnamen Kota Togu, ditambah lagi dua orang yang
menemani Dragon berjalan disana adalah Pemimpin dan wakil Pemimpin Pasukan
penjaga benteng Kerajaan Nexus (Gard dan Riple), yang juga tak kalah
terkenalnya.
Tak lama kemudian, mereka bertiga akhirnya berhasil menemukan ruangan
tempat Gill sedang berada, dan ternyata di dalam ruangan tersebut juga sedang ada
Tatsui dan Glauss yang sedang berbincang dengan Gill. Kedatangan dari Dragon, sontak saja membuat mereka menjadi kaget, termasuk Gill, yang segera
terbangun dari posisi terbaringnya, dengan ekspresi wajah terbelalak, karena mereka
mengira bahwa Dragon saat ini sudah berangkat ke Istana, namun ternyata belum.
Kemudian Tatsui berkata, “Dragon! Kami kira kau sudah berangkat ke Istana?”
Tanya Tatsui kepada Dragon.
“Ya, kami sangat kesulitan untuk bisa menjumpaimu. Saking banyaknya orang
yang ada disekitarmu selama kau di Balai kota.” Ucap Glauss.
“Lihatlah, dalam sekejap kau sudah menjadi orang penting. Bahkan kau
memiliki pengawal.” Kata Gill kepada Dragon, sambil memperhatikan Gard dan
Riple yang sedang berdiri di dekat pintu.
“Salam kenal, namaku adalah Gard, dan ini wakilku yang bernama Riple. Kami
berdua bertugas untuk menemani Tuan Dragon dalam kunjungannya ke Istana
besok.” Gard memperkenalkan dirinya dan Riple kepada Gill, Tatsui, serta
Glauss.
“Sepertinya aku mengenal kalian, tapi ... Siapa ya, aku lupa?” Tanya Glauss
kepada mereka berdua.
“Apakah anda pernah mencoba untuk menyusup ke dalam benteng Ibukota
Kerajaan Nexus? Jika pernah, itu artinya anda pasti sudah pernah berurusan dengan
kami.” Ucap Gard.
“Oh iya, aku kenal kalian berdua ...” Lalu setelah mengatakan hal itu,
Glauss segera bersembunyi ke belakang Tatsui.
“Kau kenapa?” Tanya Tatsui dan Gill kepada Glauss.
“Sssst ... Mereka itu orang penting.” Ucap Glauss sambil berbisik.
“Hahaha ... Tidak usah tegang begitu, santai saja. Kami berdua disini bukan
untuk menangkap siapapun.” Kata Gard kepada mereka semua, sedangkan Riple
hanya tersenyum saja.
Lalu Dragon segera menunaikan niatannya untuk memberikan seluruh uang
hadiah miliknya kepada Tatsui. “Tatsui, sesuai dengan janjiku, ini ...
Kuberikan semua uang ini kepadamu, karena Desamu lebih membutuhkannya
daripada aku.” Ucap Dragon kepada Tatsui.
Tatsui merasa kaget sekaligus gugup, karena dia masih merasa bahwa dirinya
tidak bisa menerima uang tersebut begitu saja, maka dengan perasaan
sungkan, Tatsui berkata kepada Dragon. “Ta- tapi Dragon.”
Kemudian tanpa membiarkan Tatsui menyeselsaikan perkataannya, Dragon
langsung meletakan kantong berisi uang itu di genggaman tangan Tatsui,
setelah itu Dragon segera mengedipkan sebelah matanya kepada Tatsui, yang
ternyata juga dilihat oleh kawan-kawannya yang lain, yakni Gill dan Glauss.
Awalnya mereka semua merasa aneh saat melihat Dragon melakukan hal
tersebut, tapi kemudian mereka segera menyadari bahwa Dragon sedang memberi
sebuah isyarat kepada mereka bertiga (Gill, Tatsui, dan Glauss).
Dragon melanjutkan pembicaraannya dengan Tatsui, “Kau harus menerima niat
baik dariku ini, karena kita adalah teman. Seperti yang pernah Gill katakan, bahwa sesama teman harus saling menolong.” Lalu sebelah mata Dragon berkedip lagi
(Menandakan bahwa dia sedang butuh pertolongan).
“Aku sudah melalui banyak sekali rintangan serta kesulitan untuk bisa
sampai kesini, dan akhirnya aku bisa menjadi Juara dari Turnamen Kota Togu. Itu
semua tidaklah mudah, tapi karena kita selalu saling mendukung, maka
akhirnya aku bisa berhasil, dan aku sangat berterima kasih kepada kalian
semua ... Saking besarnya rasa terima kasihku ini, aku bahkan sampai tidak
bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.” Lalu sebelah mata Dragon berkedip
lagi (Menandakan bahwa saking besarnya masalah yang
sedang dia hadapi saat ini, hingga membuat Dragon tidak bisa
mengungkapkannya atau menjelaskannya secara langsung kepada teman-temannya
itu).
“Tidak apa-apa Dragon, kami mengerti.” Ucap Gill seolah-olah mengerti
tentang rasa terima kasih Dragon, namun sebenarnya dia mengerti dengan apa
yang Dragon maksud.
“Waaah ... Benar-benar hubungan pertemanan yang luar biasa antara kalian
berempat. Jadi Tuan Dragon berniat menyumbangkan uang hadiah itu
untuk perbaikan Desa Nona Tatsui? Kalau boleh aku bertanya, memangnya apa
yang telah terjadi pada Desa tersebut?” Tanya Gard kepada Tatsui.
“Desaku dihancurkan oleh seorang Penyihir jahat serta para anak buahnya.”
Jawab Tatsui kepada Gard.
“Oh, jadi begitu rupanya, aku turut menyesal ... Dan kalian ini ternyata
mengikuti Turnamen demi bisa memperbaiki Desa Nona Tatsui. Benar-benar
mulia sekali. Catat itu Riple.” Suruh Gard kepada Riple, yang dengan sigap
langsung mencatat hal tersebut.
Kemudian Dragon dan kawan-kawannya hanya tertawa canggung saja menanggapi
hal tersebut, setelah itu Dragon kembali melanjutkan pembicaraannya kepada
Tatsui dan kawan-kawan. “Oh iya, karena besok aku harus ke Istana, maka
mungkin aku baru bisa pulang pada sore harinya, tapi sebelum kembali ke
Kota Togu, kurasa aku harus mengambil dulu senjata-senjataku yang saat ini
sedang disimpan di kantor pusat mereka. Jadi kuharap kalian semua jangan
dulu berpisah lalu meninggalkanku di Kota Togu sendirian ya, kuharap kalian
masih berada di Kota Togu supaya kita semua masih bisa bertemu dan bekumpul kembali.” Kata Dragon sambil mengedipkan lagi sebelah matanya (Yang
menandakan bahwa besok Dragon akan melakukan sebuah urusan penting di
Istana, Dragon juga sekaligus memberitahukan tentang lokasi dimana
senjata-senjata miliknya berada, yang berarti bahwa Dragon ingin mereka
mengambilkan senjata-senjata itu untuknya, lalu pada sore hari Dragon
berharap dirinya bisa bertemu lagi dengan kawan-kawannya itu untuk serah
terima senjata-senjata miliknya di Kota Togu).
“Pasar Kota Togu adalah tempat kita pertama kali bertemu, sampai kapanpun
aku tidak akan pernah melupakan kenangan di tempat tersebut. Aku ingat, waktu itu
Gill memakai tudung yang ada pada jaketnya. Apakah karena kau tidak ingin
menunjukan wajahmu?” Tanya Dragon sambil menunjukan ekspresi bergurau
kepada teman-temannya itu, namun diselingi dengan kedipan sebelah mata,
(Yang menandakan bahwa tempat pertemuan untuk serah terimanya adalah di
pasar Kota Togu, dan mereka harus menggunakan tudung untuk menutupi wajahnya,
supaya identitasnya tidak diketahui).
Tatsui terus saja mencubit lengan Glauss, supaya Glauss tidak keceplosan
dan tetap diam mendengarkan perkataan dari Dragon sampai habis. Sedangkan
Gill segera menjawab perkataan dari Dragon itu. “Ya, aku juga tidak akan
melupakan tempat itu.” Kata Gill, yang berarti bahwa Gill paham dengan
rencana dari Dragon tersebut.
“Baiklah kalau begitu, kuharap uang itu kau manfaatkan dengan baik, ya
Tatsui. Aku akan datang ke Desamu untuk melihat keadaannya setelah selesai
diperbaiki, dan kuharap kita semua bisa berumpul disana nanti, setelah semua urusan disini sudah berakhir ... Sekarang
aku akan pulang ke penginapan untuk beristirahat, karena besok aku ada
janji bertemu dengan Raja.” Ucap Dragon sambil tersenyum, kemudian dia
bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut, diikuti oleh Gard dan Riple,
yang juga pamit kepada Gill, Tatsui, dan Glauss.
Lalu setelah Dragon dan kedua pengawalnya itu telah pergi meninggalkan
ruangan tempat Gill dirawat. Maka Gill segera menyuruh Tatsui dan Glauss
untuk mendekat kepadanya, dia ingin mengajak mereka berdua untuk berunding,
dan sepertinya mereka berdua juga sudah sedikit paham dengan maksud dari
kode yang diberikan oleh Dragon.
Gill mulai berbisik. “Apakah kalian menyadarinya? Saat ini Dragon sedang
dalam kesulitan, dan dia sangat membutuhkan pertolongan kita. Jika kita
tidak menolongnya, maka dia tidak tahu lagi harus meminta pertolongan
kepada siapa. Saat ini Dragon benar-benar mengandalkan kita, dan kita tidak boleh sampai mengecewakannya ... Dragon sudah memberikan tugas kepada kita, dan yang
pasti tugas ini akan sangat beresiko ... Jadi, apa keputusan kalian?” Tanya
Gill kepada kedua temannya itu.
“Tentu saja aku akan menolong Dragon ... Bukan karena dia sudah memberikan
uang kepadaku, tapi karena Dragon adalah teman kita.” Jawab Tatsui.
“Entahlah teman-teman, apakah dia akan melakukan hal yang buruk kepada
Raja, atau tidak ... Kita masih belum bisa memastikannya.” Kata Glauss.
Perkataan darinya itu membuat Tatsui dan Gill jadi sedikit menghela nafas.
“Dengar, Glauss ... Aku tidak akan memaksamu untuk membantu kami, kau boleh
menolak permintaan tolong dari Dragon dan pergi untuk kembali melaksanakan
aktivitasmu sebagai seorang Kesatria luar ... Tapi, tidak denganku. Aku
akan membantu Dragon karena dia sudah menganggapku sebagai teman, dan
sesama teman harus saling menolong serta saling mempercayai. Jika kau tidak bisa mempercayai Dragon, itu artinya kau tidak pantas untuk menyebutnya sebagai
teman.” Ucap Gill kepada Glauss.
“Apa kau bilang?!” Ujar Glauss sambil menarik kerah baju Gill.
“Hey, sudah-sudah. Apa-apaan kalian berdua ini, jangan malah jadi
bertengkar seperti itu!” Kata Tatsui sambil memisahkan mereka berdua.
“Kalau begitu ijinkan aku bertanya, Gill ... Kenapa kau mau menolong
Dragon, walaupun kau sudah dikalahkannya dalam Turnamen?” Tanya Glauss
kepada Gill.
“Pertama, aku tidak mempunyai motivasi besar dalam partisipasiku dalam
Turnamen Kota Togu, sehingga aku tidak terlalu mementingkan tentang
hadiahnya sama sekali, aku hanya ingin mengisi waktu luangku saja.”
Jawab Gill, lalu Tatsui dan Glauss menanggapinya dengan ekspresi wajah
datar, “Sombong sekali.”
“Lalu alasanku yang kedua. Sama seperti alasanmu tentang mengapa kau ingin
menjadikan Dragon sebagai teman.” Ucap Gill yang melanjutkan perkataannya,
sehingga Glauss jadi sedikit tertegun.
“Yakni karena aku menganggap Dragon sebagai lawan sejatiku, dan teman yang
berharga bagiku. Biasanya orang akan menjauhiku ketika mereka tahu bahwa
profesiku adalah seorang Pemburu monster, atau ketika mereka melihat
kekuatan sebenarnya dari pedang H butcher milikku, tetapi Dragon dan kalian
berdua dengan normalnya masih menganggapku sebagai teman, tanpa ada perasaan ragu
ataupun perasaan risih. Sehingga aku juga menganggap kalian semua sebagai
teman yang berharga ... Dan sekarang, mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh Dragon, masalah yang tidak dapat dia katakan. Kau sendiri melihat
semangat juangnya dalam menghadapi setiap pertarungan kan? Dia bukanlah
tipe orang bodoh yang mau mencelakakan sang Raja ataupun mau menghancurkan
Kerajaan Nexus, Dragon hanya ingin mencari informasi tentang keberadaan
orang yang telah membunuh gurunya, mungkin dia bisa mendapatkan informasi
tersebut di dalam Istana Kerajaan Nexus, dan hal itu juga mungkin beresiko
bagi dirinya, itulah sebabnya dia membutuhkan pertolongan dari kita ... Dia
pasti punya alasan tertentu, mengapa dia tidak bisa memberitahukan secara
rinci mengenai tugas yang dia berikan kepada kita. Dan yang harus kita
lakukan sekarang adalah percaya padanya dan melakukan hal yang dia
perintahkan ... Atau memilih untuk mengacuhkannya, lalu menyebabkan dia
celaka, sehingga membuat kita jadi kehilangan teman yang berharga? Jadi kau
pilih yang mana? Glauss.” Tanya Gill kepada Glauss.
Kemudian Glauss menghela nafasnya dalam-dalam. “Hmm ... Kau benar. Maafkan
aku. Karena aku sempat meragukan Dragon. Mungkin karena secara tiba-tiba
dia memberi tugas seperti itu kepada kita, maka aku jadi kaget dan sedikit
panik ... Namun, saat aku melihat ekspresi wajahnya, aku menyadari, bahwa Dragon terlihat sangat
membutuhkan bantuan dari kita. Sekali lagi maafkan aku ya.” Ucap Glauss.
“Dragon pernah bilang bahwa dia tidak ingin kita terlibat dalam masalahnya,
tapi kini keadaannya berbeda. Kita hanya disuruh untuk mengambilkan
senjata miliknya saja, sambil menyembunyikan identitas kita. Sehingga
tidak akan ada orang yang mencurigai bahwa kita bersekongkol dengannya.
Besok pada sore hari, kita akan menyerahkan semua senjata-senjata itu
kepadanya di Pasar Kota Togu ... Lalu dia juga memberi kode pada kita bahwa
dia ingin supaya kita berkumpul di Desa Tatsui, setelah semua masalah ini
selesai. Dan mungkin disana dia akan menjelaskan kepada kita tentang semua hal yang
sudah terjadi ... Jadi, Ayo kita mulai buat rencana.” Ucap Gill.
“Ya, aku setuju.” Kata Tatsui.
“Baiklah! Ayo kita lakukan.” Ujar Glauss dengan penuh semangat, demi
membantu Dragon.
Awalnya mereka bertiga tak menyangka, bahwa Dragon akan mendatangi
mereka setelah berhasil menjuarai Turnamen Kota Togu sambil membawa sebuah
kabar sekaligus hal yang sangat mengejutkan. Yakni berupa sebuah tugas yang
Dragon percayakan kepada mereka untuk dilaksanakan, karena ternyata Dragon
tidak bisa menyelesaikan urusannya seorang diri saja. Dia sangat
membutuhkan bantuan dari teman-temannya itu, supaya dia bisa mendapatkan
senjata-senjatanya kembali. Sedangkan mengenai penjelasan lengkapnya, pasti akan Dragon ceritakan ketika keadaannya sudah memungkinkan.
Hubungan pertemanan mereka kini kembali diuji, dengan kepercayaan yang sempat
goyah antara satu sama lain. Namun mereka mampu untuk kembali meneguhkan
hatinya, supaya bisa tetap mempertahankan hubungan pertemanan mereka, dan
bisa lebih saling percaya terhadap satu sama lain walau apapun yang
terjadi. Karena jika hubungan pertemanan terus-menerus dibumbui oleh rasa
saling curiga, maka hubungan pertemanan tersebut pasti akan hancur. Jadi,
kira-kira apakah Gill, Tatsui, dan Glauss akan berhasil menyelesaikan
tugas yang Dragon berikan kepada mereka tersebut? Terus ikuti kisahnya di Chapter selanjutnya.
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 30
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 28
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 30
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 28
No comments:
Post a Comment