Chapter 27 : The Review Chapter
Petualangan yang dilakukan oleh Dragon, telah membawanya melalui banyak hal
besar, dan memberikannya berbagai pengalaman yang menakjubkan. Bahkan dia
juga bertemu dengan orang-orang hebat dalam petualangannya tersebut,
beberapa dari mereka menjadi teman-teman yang baik bagi Dragon, walaupun
ada juga beberapa orang yang menjengkelkan serta merepotkan, bahkan
memiliki sifat yang jahat pula.
Dragon adalah mantan Prajurit Kerajaan Fulcan, yang gugur dalam peperangan
melawan Pasukan dari Kerajaan Distra, walau pada akhirnya Kerajaan Fulcan
dan Kerajaan Distra sama-sama mengalami kerugian. Karena setelah Raja
Distra berhasil menduduki serta menguasai Kerajaan Fulcan, sang Raja
dibunuh dan dibumi hanguskan bersama seluruh wilayah dari Ibukota Kerajaan
Fulcan. Sedangkan di Ibukota Kerajaan Distra, tahta yang kosong setelah
kematian dari Rajanya tersebut, segera diisi oleh Gold one (Pemimpin
kelompok Emperors unity) dengan cara kudeta. Sehingga kini Gold one menjadi
Raja dari Kerajaan Distra. Dan dikarenakan telah musnahnya Kerajaan Fulcan,
maka kini di Negeri Azhuloth hanya ada dua Kerajaan besar yang mendominasi,
yaitu Kerajaan Distra yang dipimpin Raja Gold one, dan satu lagi adalah
Kerajaan Nexus yang dipimpin oleh Raja Velodrian.
Dragon yang terluka parah dalam pertempuran, dibopong oleh teman-temannya
sesama Prajurit, untuk pergi menuju ke daerah yang lebih aman. Kala itu
Pasukan Fulcan berhasil dipukul mundur oleh Pasukan Distra, hingga para
Prajurit Fulcan terpaksa harus melarikan diri, sampai akhirnya mereka
terpojok ke tepian sungai berarus deras. Dengan ratusan anak panah
menghujani mereka semua, hingga menyebabkan para Prajurit Fulcan banyak
yang berguguran, sedangkan Dragon terkena anak panah di bagian dada kanan
lalu tubuhnya terdorong hingga ia tercebur, dan terbawa arus sungai yang
deras itu.
Kemudian Dragon ditemukan serta ditolong oleh seorang Pandai besi tua yang
memiliki gubuk (Tempat tinggal) di dalam hutan. Pria tua itu mengobati dan
merawat Dragon hingga sembuh total, lalu mengajarinya cara membuat berbagai
perkakas serta senjata untuk dijual ke Desa dan Kota terdekat.
Dragon yang sudah tidak punya lagi tujuan hidup setelah kehilangan
segalanya itu, diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup dengan cara
menjalani profesi sebagai Pandai besi. Dan semakin lama hubungan antara
Dragon dan Pria tua itu akhirnya menjadi hubungan antara guru dan murid.
Pria tua itu membuat hidup Dragon lebih baik serta lebih bermakna, hingga
seiring berjalannya waktu Dragon mulai menikmati kehidupan barunya
tersebut.
Lalu setelah dua tahun berlalu semenjak dimulainya kehidupan baru Dragon
tersebut, akhirnya Dragon juga berhasil mengetahui identitas gurunya yang
sebenarnya. Yakni ternyata gurunya itu adalah seorang Kesatria, yang dulu
pernah terkenal dengan julukan sang Kesatria naga. Kesatria paling kuat di
negeri Azhuloth pada jamannya, namun karena umurnya yang sudah sangat tua
dan sudah renta maka Kesatria naga kini sudah pensiun dan berganti profesi
sebagai seorang pandai besi. Lalu karena Dragon sudah tahu mengenai jati
diri gurunya tersebut, maka gurunya juga mulai mengajarkan Dragon beberapa
tehnik andalannya dalam berpedang.
Petualangan Dragon dimulai ketika dia mendapati gurunya telah dalam keadaan
bersimbah darah, dengan sosok Night crow yang juga terlihat sedang
meninggalkan tempat kejadian, lalu akhirnya guru Dragon menghembuskan nafas
terakhirnya setelah sempat mewariskan beberapa senjatanya kepada Dragon,
dan mengucapkan nama "Night crow." Sebagai kata terakhirnya.
Sosok Night crow yang sedang meninggalkan tempat kejadian. |
Maka dari itu, Dragon memutuskan untuk mencari dan membalas dendam terhadap
Night crow (Yaitu salah seorang anggota dari kelompok Emperors unity,
kelompok yang paling ditakuti di seluruh penjuru Negeri Azhuloth). Tidak
ada rasa takut serta ragu sama sekali di dalam hati Dragon, dia bertekad
untuk dapat menemukan Night crow walau bagaimanapun caranya.
Dragon juga menemukan fakta bahwa ternyata selama ini gurunyalah yang telah
melindungi negeri Azhuloth dari rencana-rencana jahat kelompok Emperors
unity, secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh orang banyak, sehingga
Negeri Azhuloth bisa mendapatkan kedamaian selama 23 tahun. Namun pecahnya
peperangan antara Kerajaan Distra dan Kerajaan Fulcan tidak bisa dicegah
oleh Kesatria naga, karena kondisi tubuhnya yang sudah tua. Dan kini
ternyata dia juga harus mati di tangan salah seorang anggota Emperors unity
(Night crow).
Setelah gurunya tiada, Dragon diberikan peninggalan berupa tali ajaib yang
bisa memanjang dan memendek dengan sendirinya, serta sebuah pedang sakti
milik gurunya (Yang bernama pedang Heat flame). Bersama kedua benda
tersebut, Dragon memulai petualangan untuk mencari dimana keberadaan Night
crow.
Namun setelah sekian lama melakukan pencarian yang tidak mudah, akhirnya
suatu kemalangan menimpa Dragon. Berawal dari sebuah petunjuk yang
mengarahkan Dragon untuk pergi menuju ke Tebing utara, yang ternyata
merupakan tempat kediaman dari seorang Penyihir jahat yang bernama “Stellan
Flaur”.
Flaur memiliki dua anak buah kepercayaan yang bernama Krypt dan Mailon,
serta Prajurit yang jumlahnya tidak sedikit, ditambah dengan para pelayan
serta budak yang dia kumpulkan dari Desa-desa kecil jajahannya, dengan cara
menculiknya secara paksa dari keluarga mereka. Flaur adalah seorang
Penyihir yang paling ditakuti di wilayahnya, tidak ada orang biasa yang
dapat membantah ataupun melawannya, karena Flaur memiliki banyak sekali
cara untuk memanipulasi orang lain supaya patuh kepada dirinya.
Dragon yang tertangkap oleh para Prajurit Flaur, dibawa lalu dijebloskan ke
ruangan penjara di dalam Kastil milik Flaur yang terletak di puncak Tebing
tersebut. Disana Dragon bertemu dengan seorang pria tua yang Desanya telah
dijajah serta dihancurkan oleh Flaur, dan tak hanya itu saja, bahkan
sebagian penduduk Desa yang lain serta dirinya juga dibawa oleh Flaur ke
dalam Kastil ini untuk dijadikan sebagai budak. Namun karena pria tua itu
tidak pernah mau patuh kepada Flaur, maka dia dijebloskan ke dalam penjara,
jadilah Dragon teman satu ruangan baginya untuk satu malam itu saja.
Pada Keesokan harinya, Dragon dipanggil menghadap Flaur untuk membicarakan
tentang suatu kesepakatan. Yakni Flaur akan memberikan sebuah tugas untuk
diselesaikan oleh Dragon, dan jika Dragon bisa mennyelesaikan tugas
tersebut dengan baik, maka Flaur akan memberitahunya tentang dimana
keberadaan Night crow. Dan tugasnya adalah, Dragon harus pergi ke Istana
Kerajaan Nexus untuk mencuri bola Aporion lalu membawakannya kepada Flaur.
Namun Dragon menolak, karena dia tidak tahu akan digunakan untuk apa benda
tersebut jika sampai jatuh ke tangan Flaur. Lalu Flaur mengatakan bahwa
dirinya butuh bola Aporion supaya dia bisa diangkat secara resmi sebagai
anggota dari kelompok Emperors unity. Dan jika menyangkut nama kelompok
Emperors unity, maka tentu saja hal tersebut semakin membuat Dragon yakin
bahwa bola Aporion pasti akan digunakan untuk tujuan yang jahat, jadi
Dragon memutuskan untuk menolak mentah-mentah tugas itu.
Flaur yang tidak senang dengan keputusan Dragon, karena telah menolak
mentah-mentah penawaran darinya itu. Mulai melakukan sebuah tindakan tegas
terhadap Dragon, dengan cara menyuntikan sebuah cairan hijau ke dalam
pundak Dragon, yang langsung mengeras menjadi batu di dalam daging pundak
Dragon tersebut. Hal yang lebih buruknya adalah, hanya dengan sekali
jentikan jari saja, Flaur dapat meledakan batu mantra itu jika Dragon tidak
mau patuh kepadanya. Maka setelah itu, hal yang akan Dragon lakukan
selanjutnya tentu saja sudah jelas.
Dragon terpaksa harus mematuhi perintah dari Flaur, yaitu pergi menuju ke
Kerajaan Nexus lalu menyusup ke dalam Istana untuk mencuri bola Aporion.
Walaupun itu semua bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tapi Dragon
harus berusaha supaya sukses menjalankan misinya tersebut. Karena selain
mengancamnya dengan batu mantra, Flaur juga masih memberlakukan
penawarannya yang tadi, yakni berupa informasi tentang dimana keberadaan
Night crow, jika Dragon behasil menyelesaikan misinya tersebut. Maka dari
itu, Dragon langsung bergegas untuk berangkat menuju ke Kerajaan Nexus.
Namun perjalanan Dragon tersebut harus diawali dengan sebuah tantangan
besar. Dimana dia harus melewati kawasan hutan kematian, yang mengelilingi
sebagian besar wilayah Tebing utara tempat Kastil Flaur berada. Arah
satu-satunya menuju ke Kerajaan Nexus adalah dengan cara melewati kawasan
hutan tersebut, yang kelihatan sangat gelap dan menyeramkan. Namun, tanpa
ragu, Dragon berjalan memasuki hutan kematian itu.
Saat Dragon sudah masuk dan sedang berjalan sampai ke pertengahan kawasan hutan
kematian itu, tiba-tiba Dragon dikepung dan diserang oleh gerombolan
manusia serigala yang ganas dan lapar. Dragon menghadapi mereka secara
bersamaan dan berusaha untuk tidak dimakan oleh mereka, namun lama-kelamaan
Dragon semakin kewalahan karena jumlah mereka yang cukup banyak dan terus
berdatangan. Sehingga dia memutuskan untuk lari menjauh dari mereka semua.
Ditambah lagi Dragon tidak mau menggunakan pedang pemberian gurunya sama
sekali, karena dia menganggapnya sebagai benda paling berharga, yang hanya
akan dia gunakan untuk melawan Night crow saja. Bahkan sejak perjalanannya
untuk mencari Night crow dimulai, Dragon tak pernah sekalipun menggunakan
pedang tersebut.
Setelah berhasil lolos dari hutan kematian, Dragon merasa aneh. Karena para
manusia serigala itu tidak bisa mengikutinya sampai keluar dari wilayah
hutan tersebut. Bagian tubuh mereka yang keluar dari batas hutan, akan
langsung melepuh seperti terbakar api. Sepertinya itulah alasan mengapa
mereka tidak bisa mengejar Dragon sampai keluar dari hutan kematian.
Walaupun sempat merasa heran, namun Dragon segera merasa lega akan hal itu,
karena dirinya bisa selamat dan terhindar dari marabahaya tersebut.
Kemudian Dragon melanjutkan perjalanannya kembali, dia telah melewati berbagai
tempat serta kawasan-kawasan hutan yang lain. Di suatu hutan tempat Dragon
bermalam, tiba-tiba dirinya dipanggil oleh suara wanita misterius dari
kejauhan. Biasanya para pengelana atau orang-orang yang kebetulan lewat di
kawasan hutan itu, akan langsung lari ketakutan saat mendengar suara dari
wanita misterius tersebut, karena mereka berpikir bahwa suara itu adalah
suara hantu.
Tapi lain halnya dengan Dragon, dia malah berani mendatangi darimana arah
suara itu berasal. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah pohon besar, yang
ternyata juga merupakan sebuah portal menuju ke dimensi lain. Tempat dimana
seorang Kesatria jaman dulu yang bernama Melinda, terkurung di dalam sebuah
lempengan emas. Sehingga wujudnya sekarang merupakan sebuah lempengan emas
yang dapat berbicara, serta dapat memunculkan pisau belati secara ajaib.
Tak hanya itu, bahkan Melinda juga memiliki beberapa kemampuan lain (Yaitu
penyembuhan, memancarkan cahaya silau, serta kemampua lain yang belum
ditunjukannya).
Dragon memutuskan untuk membawa Melinda (Lempengan emas tersebut), ikut
bersamanya dalam perjalanan menuju ke Kerajaan Nexus, karena Dragon ingin
mengajaknya melihat dunia luar setelah bertahun-tahun lamanya Melinda
terkurung di tempat yang gelap itu. Walaupun Dragon masih merahasiakan
tentang beberapa hal kepada Melinda (Yakni tentang tujuan sebenarnya
mengapa dia ingin pergi ke Kerajaan Nexus, dan tentang Penyihir jahat
bernama Stellan flaur yang telah mengutusnya). Yang pasti, Dragon hanya
berniat baik terhadap Melinda, karena dia tidak bisa meninggalkan Melinda
begitu saja disana, apalagi sampai harus membiarkan Melinda menjalani
kesepian lagi disana untuk tahun-tahun berikutnya. Jadi dimulailah
perjalanan Dragon bersama Melinda di pundaknya.
Sementara itu, di Istana Kerajaan Nexus. Sang Raja yang bernama Velodrian,
memerintahkan seorang Kesatria agung yang bernama Tomb hayes, untuk pergi
menuju ke daerah konflik perbatasan sekaligus untuk membantu mengatasi
permasalahan yang terjadi disana. Karena situasi pertempuran disana sudah
semakin genting, disebabkan oleh gempuran dari pasukan Kerajaan Gold one
yang dilancarkan secara terus-menerus, sehingga Pasukan Kerajaan Nexus di
perbatasan itu mengalami kesulitan yang sangat besar.
Setelah menerima perintah langsung dari Raja Velodrian, maka dengan senang
hati, Kesatria agung Tomb hayes menerima perintah tersebut dan berjanji
bahwa dia akan melaksanakannya dengan baik. Kesatria agung Tomb hayes mulai
berangkat menuju ke daerah konflik pada keesokan harinya, tanpa ditemani
oleh siapapun. Dia siap menyelesaikan masalah serta mengalahkan semua musuh
yang ada disana, walau hanya seorang diri saja, karena Tomb hayes merupakan
Kesatria agung yang kekuatannya sudah tidak dapat diragukan lagi.
Kembali ke perjalanan Dragon yang masih terus berlanjut. Di sebuah jalan
setapak yang lebar, dia bertemu dengan kakak beradik pedagang, yang bernama
Narra dan Beppu. Mereka sedang mengalami kesulitan karena rusaknya roda
dari kereta kuda mereka. Lalu setelah Dragon membantu mereka berdua, maka
Dragon diajak untuk ikut serta menaiki kereta kuda tersebut, karena arah
tujuan mereka sama, yakni menuju ke Kerajaan Nexus.
Kebetulan di dalam kereta kuda itu juga ada seorang wanita yang sedang
terluka parah, setelah sebelumnya wanita tersebut menolong Narra dan Beppu
dari kawanan perampok. Sebenarnya Narra dan Beppu berniat untuk membawanya
ke Kota Togu, supaya dapat diobati oleh Tabib (Penyihir medis) yang ada
disana. Tapi ternyata Melinda (Lempengan emas yang ada di pundak Dragon)
mempunyai kemampuan penyembuhan yang dapat menyembuhkan luka dari wanita
itu dengan cepat. Kemampuannya tersebut lebih ampuh daripada kemampuan dari
Penyihir medis (Tabib) biasa.
Setelah wanita itu sembuh total dan mulai siuman kembali (Berkat kekuatan
penyembuh dari Melinda), maka dia segera berterima kasih kepada Dragon,
karena dia menganggap bahwa Dragon lah yang sudah menyembuhkan lukanya,
sedangkan Melinda tidak mau jika sampai ada orang lain yang tahu mengenai
dirinya, oleh karena itu Dragon menerima ucapan terima kasih tersebut, dan
tidak memberitahukan tentang Melinda kepada wanita itu.
Beberapa saat kemudian, wanita itu mulai memperkenalkan dirinya kepada
Dragon. Namanya adalah Tatsui, dia berasal dari sebuah Desa kecil di daerah
timur Negeri Azhuloth. Dia bercerita bahwa Desanya itu telah dijajah serta
dihancurkan oleh seorang Penyihir jahat bernama Flaur beserta para anak
buahnya. Selain telah menghancurkan Desanya, Flaur juga menculik banyak
penduduk dari Desanya untuk dijadikan budak di Kastil milik Flaur, yang
lokasinya sangat berbahaya untuk didatangi.
Maka saat ini, Tatsui hanya berfokus saja pada satu tujuan, yaitu
mengumpulkan banyak uang untuk bisa memperbaiki Desanya kembali. Karena itu
Tatsui berniat untuk mengikuti Turnamen yang akan diselenggarakan di Kota
Togu, karena hadiah yang akan didapat oleh Juara Turnamen tersebut
sangatlah besar, maka Tatsui berharap semoga dia bisa menjadi Juaranya dan
membawa pulang uang hadiah itu, yang akan dipakai untuk memperbaiki Desanya
kembali.
Dragon sangat bersimpati kepada Tatsui setelah mendengarkan kisahnya itu,
dan sebenarnya Dragon mengenal sosok Flaur, bahkan saat ini Dragon juga
sedang mengemban sebuah tugas dari Flaur (Untuk mencuri bola Aporion di
Istana Nexus), namun dia tidak bisa memberitahu Tatsui tentang hal
tersebut. Karena jika Dragon sampai menceritakan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan Flaur, maka batu mantra yang ada di dalam tubuhnya
akan langsung bereaksi, dan menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat bagi
dirinya. Maka Dragon memilih untuk hanya diam saja sambil mendengarkan
kisah dari Tatsui tersebut.
Setelah beberapa lama kemudian, kereta kuda Narra dan Beppu tiba di sebuah
kawasan Gurun pasir, yang bernama Gurun Zuci. Ada berbagai macam hewan yang
menghuni gurun tersebut, namun hewan yang paling terkenal dan paling
disegani adalah seekor ular berukuran raksasa, yang juga dijuluki sebagai
penjaga dari Gurun Zuci, orang-orang memanggilnya dengan sebutan "Ular
raksasa Gurun zuci."
Ketika Kereta kuda yang membawa Dragon serta Tatsui itu sudah berada di
tengah-tengah Gurun Zuci, mereka semua disuguhkan oleh pemandangan ular
raksasa yang meliuk-liuk di dalam pasir dari kejauhan. Tapi semakin lama,
jarak hewan tersebut semakin dekat dengan kereta kuda yang sedang
ditumpangi oleh Dragon dan kawan-kawan. Lalu akhirnya ular raksasa itu
tiba-tiba muncul dan menampakan dirinya secara utuh dihadapan Dragon dan
kawan-kawan, hingga menyebabkan kuda milik Narra dan Beppu jadi panik,
kemudian mereka dibawa meninggalkan Tatsui dan Dragon yang baru saja keluar
dari dalam kereta kuda tersebut.
Sepertinya dikarenakan perasaannya yang saat itu sedang kurang bagus, maka
tiba-tiba ular raksasa tersebut menyerang Tatsui dan Dragon. Maka mau tak
mau, Tatsui dan Dragon harus berusaha melawan ular raksasa yang mencoba
untuk memakan mereka berdua. Walaupun kabar mengatakan bahwa ular raksasa
itu biasanya tidak pernah menyerang manusia, tapi mungkin hari itu adalah
pengecualian.
Dengan menggunakan pisau-pisau belati yang dimunculkan oleh Melinda secara
instan, Dragon dan Tatsui kemudian mencoba untuk memanjat kepala sang ular
raksasa. Mereka berdua mengincar lalu menusuk mata dari sang ular raksasa
itu, dengan sangat cekatan. Namun serangan serangan dari mereka berdua
rupanya tidak mempan, dan bahkan tidak berdampak apapun terhadap mata
ataupun kulit dari sang ular. Saking kerasnya sekujur bagian tubuh ular
raksasa tersebut, yang bahkan hampir sama seperti berlian.
Tapi lama-kelamaan setelah bersusah payah, Dragon akhirnya berhasil
menemukan titik lemah dari sang ular, yakni salah satu sisiknya yang
sedikit mengelupas di bagian dahi sang ular. Ketika Dragon menemukan salah
satu sisik yang sedikit terkelupas tersebut, maka Dragon langsung berusaha
untuk menusuk serta menariknya supaya bisa tercabut, sehingga menyebabkan
ular raksasa gurun Zuci menjadi kesakitan dan tidak tahan bila harus terus
menghadapi Dragon (Sepertinya mahluk raksasa itu memang sedang memiliki
perasaan yang sangat sensitif). Dan ternyata hal itu mampu membuat sang
ular mengurungkan niatnya untuk memakan Tatsui dan Dragon. Maka hewan
raksasa itu akhirnya segera pergi meninggalkan mereka berdua.
Sehingga Dragon dan Tatsui langsung bersyukur, karena mereka telah selamat
dari bahaya yang sungguh besar tersebut. Lalu, beberapa lama kemudian,
akhirnya mereka berdua kembali dijemput oleh Narra serta Beppu yang sudah
bisa mengendalikan kudanya lagi.
Lalu perjalanan mereka berlanjut, melintasi berbagai kawasan hutan serta
pegunungan untuk bisa sampai ke lokasi tujuan mereka. Hingga akhirnya
mereka telah sampai di Kota Togu. Disana mereka berpisah karena Narra dan
Beppu masih mempunyai urusan dengan kerabat mereka yang berada di pinggiran
Kota Togu, sedangkan Dragon memutuskan untuk pergi mengantar Tatsui
mendaftar ke Panitia penyelenggara Turnamen Kota Togu.
Disana mereka melihat beberapa orang yang menjadi pusat perhatian. Yaitu
deretan orang-orang terkenal yang berasal dari berbagai macam profesi,
seperti Kesatria luar, Pemilik perguruan, Penyihir, dan lain-lain. Dan
mereka semua adalah orang-orang yang akan berpartisipasi dalam Turnamen
Kota Togu.
Penyihir tanaman : Bernie zarr |
Pemilik perguruan West star : Master Big hit, dan muridnyayang bernama Rhogi. |
Setelah melihat orang-orang terkenal itu telah berlalu, maka Dragon dan
Tatsui segera melanjutkan lagi langkah mereka menuju ke tempat pendaftaran.
Namun perjalanan mereka lagi-lagi terhenti, ketika mereka berdua melihat
ada penduduk Kota yang sedang ditindas dan dihajar oleh dua orang kakak
beradik angkuh, hanya karena penduduk tersebut telah menumpahkan minuman
milik sang adik.
Lalu Dragon dan Tatsui memutuskan untuk bertindak dan menghentikan
penindasan tersebut, disaat kebanyakan orang lain malah hanya menjadi
penonton dan tak berbuat apa-apa. Namun rupanya hal itu membuat Dragon
serta Tatsui jadi harus berurusan dengan kekuatan milik sang adik yang
dapat mengendalikan tubuh orang dengan mudah, sehingga tubuh Dragon dan
tubuh Tatsui dapat ditarik dan dihempaskan menjauh dari mereka, lalu
ditarik lagi untuk mendapatkan hantaman dari pemukul besi sang kakak.
Saat tubuh Tatsui sedang ditarik dan akan dihantam oleh pemukul besi
tersebut, tiba-tiba saja ada seseorang yang datang menghentikan mereka,
dengan cara memegangi pemukul besi itu secara erat. Kedatangan dramatis
dari orang yang telah menghentikan ayunan pemukul besi itu, ternyata mampu
meredakan ketegangan walau untuk sesaat. Lalu setelah mereka semua beradu
argumen secara singkat, maka kedua kakak beradik tersebut memutuskan untuk
pergi meninggalkan mereka semua, sehingga kerumunan orang-orang disana jadi
bubar.
Kemudian Dragon dan Tatsui mulai berkenalan dengan orang yang telah
menyelamatkan mereka tersebut. Namanya adalah Gill, dia adalah seorang
Pemburu monster yang kebetulan sedang lewat dan berkunjung di Kota Togu.
Dan kebetulan dia juga sudah mendaftar untuk ikut dalam Turnamen, karena
dia tergiur dengan uang hadiah yang bisa dia dapatkan dalam Turnamen
tersebut. Gill sempat bertanya kepada Dragon, apakah Dragon juga akan ikut
berpartisipasi dalam Turnamen?
Tapi Dragon bilang tidak, karena dia tidak tertarik sama sekali untuk ikut
berpartisipasi dalam Turnamen tersebut, selain itu dia juga memiliki urusan
yang lain (Yakni menyusup ke dalam Istana Kerajaan Nexus untuk mencuri bola
Aporion). Maka dari itu dia tidak bisa ikut Turnamen, walaupun Tatsui juga
sudah berulang kali membujuknya di sepanjang perjalanan, supaya Dragon mau
ikut berpartisipasi, untuk unjuk kebolehan disana.
Beberapa saat kemudian, Tatsui dan Dragon berpisah dengan Gill. Maka
setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya kembali menuju ke tempat
pendaftaran. Sesampainya disana, Dragon segera pamit kepada Tatsui tepat
setelah Tatsui sudah resmi terdaftar sebagai peserta Turnamen Kota Togu.
Tapi beberapa saat kemudian, Dragon mendengar bahwa hadiah tambahan yang
akan didapat oleh Juara dari Turnamen tersebut adalah, jamuan makan di
dalam Istana Nexus.
Hal itu membuat Dragon sedikit terhenyak, lalu sebuah ide mulai tersirat di
dalam benaknya. Yaitu, jika dia bisa menjadi Juara dari Turnamen Kota Togu,
maka dia tidak harus bersusah payah untuk menyusup ke dalam Istana. Karena
dia akan diundang masuk secara resmi ke dalam Istana untuk menghadiri
jamuan makan tersebut, maka setelah itu dia hanya cukup menyelinap secara
sembunyi-sembunyi untuk mencuri bola Aporion yang berada di dalam Istana.
Dengan begitu, resiko yang akan dia dapatkan jadi tidak terlalu tinggi.
Oleh karena itu Dragon mulai memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam
Turnamen Kota Togu, namun dia tidak mempunyai uang sama sekali, untuk
membayar biaya pendaftarannya. Maka Tatsui yang sangat mendukung
keputusannya tersebut, berusaha untuk membantu Dragon mendapatkan uang,
supaya Dragon juga bisa ikut berpartisipasi dalam Turnamen. Dan akhirnya
mereka mendapatkan uang yang banyak dari hasil menjual sisik ular raksasa
Gurun Zuci. Sehingga Dragon bisa terdaftar menjadi peserta, lalu dengan
sisa uang yang cukup banyak itu, mereka berdua juga bisa menginap di tempat
yang bagus. Bukannya tidur di penggir jalanan Kota Togu, seperti rencana
awal Dragon, karena minimnya uang yang dia punya sebelum menjual sisik
tersebut.
(Tenang saja, cerita dari Turnamen Kota Togu yang berlangsung cukup lama,
akan dirangkum secara singkat koq disini ... Bacanya selesaikan ya
teman-teman.)
Pada keesokan harinya, Turnamen Kota Togu resmi dimulai. Awalnya seluruh
peserta Turnamen berjumlah sekitar sertaus orang lebih. Namun pada awal
Turnamen. Mereka semua harus menghadapi babak kualifikasi, dengan cara
diuji oleh dua orang Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus yang bernama Arci
dan Holdi. Sehingga jumlah dari para peserta yang tersisa menjadi hanya
tinggal 16 orang saja.
Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, Arci dan Holdi. Menyisihkan banyak Peserta Turnamen, di babak kualifikasi. |
Sebenarnya Arci dan Holdi tergabung dalam kelompok tiga Kesatria badai
Nexus. Seperti namanya, jumlah anggota dari kelompok tersebut juga ada tiga
orang. Yaitu Rizu, Arci, dan Holdi, Rizu adalah pemimpin mereka dan
kekuatannya masih belum diketahui, sedangkan kekuatan Arci adalah pedang
petir, dan kekuatan Holdi adalah kapak angin. Namun dengan hanya mereka
berdua saja sudah cukup untuk mengkualifikasi para Peserta Turnamen menjadi
hanya tersisa 16 orang saja.
Pertarungan di babak pertama Turnamen Kota Togu, diawali oleh Gill melawan
Diamor (Seorang Kesatria luar yang selalu mengerjakan tugas demi bayaran),
Gill mempunyai sarung tangan peningkat kekuatan, yang dapat meningatkan
kekuatan tangannya menjadi 10 kali lipat, sehingga dia bisa mendaratkan
pukulan yang sangat keras terhadap Diamor, lalu Gill berhasil memenangkan
pertarungan tersebut.
Pertarungan kedua, yang mempertemukan antara Tatsui melawan Cobra (Seorang
ahli beladiri dengan tehnik patukan ular). Berhasil dimenangkan oleh
Tatsui. Yang dengan susah payah menghindari serangan-serangan patukan
tangan mematikan dari Cobra, kemudian Tatsui berhasil menghajar serta
mengunci tubuh Cobra, hingga akhirnya Cobra kesakitan lalu menyerah.
Pertarungan ketiga mempertemukan antara Master Big hit (Ahli beladiri
tehnik tenaga dalam) melawan Kalpen (Kakak beradik angkuh). Master Big hit
yang memiliki tehnik tenaga dalam, dapat menahan semua serangan dari
Kalpen, yang mempunyai kekuatan untuk meningkatkan berat dari pemukul besi
miliknya. Tehnik tenaga dalam milik Master Big hit tersebut juga mampu
memberikannya daya serang, hingga dia berhasil memukul Kalpen sampai
terpental jauh lalu menghantam tribun penonton, dan kalah dalam pertarungan
itu.
Pertarungan keempat, antara Azter (Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one)
melawan Best knight (Veteran dari prajurit Kerajaan Nexus yang beralih
profesi menjadi Kesatria luar). Azter memiliki pedang yang dapat
melumpuhkan lawan dalam sekali sayat, bernama pedang Dark paralyzed. Pedang
tersebut juga bisa memanjang serta menjadi duri yang bercabang-cabang.
Keahlian berpedang yang dimiliki oleh Best knight rupanya bukanlah
tandingan bagi Azter dan pedangnya, sehingga dengan mudah Azter berhasil
mengalahkan Best knight menggunakan kekuatan dari pedangnya tersebut.
Pertarungan kelima, antara Zhoei (Si adik angkuh) melawan Rhogi (Murid
Master Big hit). Zhoei dengan kekuatan menarik dan mendorong suatu objek,
melawan Rhogi yang memiliki tehnik tenaga dalam seperti gurunya. Namun yang
mengalami kesulitan dalam pertarungan tersebut adalah Rhogi, walaupun dia
bisa bergerak dengan cepat untuk menghindari kendali dari Zhoei, tapi tetap
saja Zhoei berhasil mengalahkan Rhogi dengan kekuatannya yang benar-benar
merepotkan itu, ditambah Rhogi sudah kelelahan karena terlalu memaksakan
dirinya untuk menggunakan jurus penghancur batasan tubuh.
Pertarungan keenam, antara Edwin (Petarung jalanan) Melawan Ajora (Kesatria
resmi dari Kerajaan Gold one sekaligus adik dari Azter). Ajora memiliki
kemampuan untuk membuat dirinya jadi benar-benar tak terlihat. Dengan
kemampuannya tersebut maka Edwin tidak bisa mengantisipasi
serangan-serangan darinya, sehingga dia bisa menghajar Edwin secara
habis-habisan, lalu Edwin jadi kalah telak dari Ajora.
Pertarungan ketujuh, antara Bernie zarr (Penyihir monster tanaman) Melawan
Chap blaze (Penyihir monster bayangan). Pertarungan mereka benar-benar
membuat seisi Stadion Amritzer menjadi panik, dikarenakan goncangan serta
hantaman dari kedua monster raksasa buatan mereka yang bertarung secara
sengit dan habis-habisan tersebut. Namun pada akhirnya pertarungan itu
berhasil dimenangkan oleh Bernie zarr, yang memiliki keunggulan lebih,
dalam hal strategi dibandingkan dengan Chap blaze.
Pertarungan kedelapan, yang juga merupakan pertarungan terakhir di babak
pertama Turnamen Kota Togu, mempertemukan antara Glauss (Kesatria luar yang
berjuluk sang cakar naga) Melawan Dragon (Tokoh utama kita). Dengan
menggunakan pisau-pisau belati dari Melinda, Dragon bertarung dengan sengit
melawan Glauss, yang memiliki tangan berupa cakar naga. Ditambah, Glauss
juga bisa meningkatkan kekuatan fisiknya dengan cara berubah ke dalam wujud
yang lebih beringas seperti hewan buas. Sehingga Dragon jadi kewalahan
dibuatnya, namun dengan memakai taktik untuk mengelabui Glauss, maka Dragon
berhasil memenangkan pertarungan tersebut.
Setelah berakhirnya rangkaian pertandingan dalam babak pertama Turnamen
Kota Togu. Kemudian, hari mulai berganti. Lalu babak kedua pun dimulai. Dan
pertarungan yang mengawali babak kedua dari Turnamen Kota Togu, adalah
pertarungan yang mempertemukan antara Gill dengan Tatsui sebagai lawan.
Awalnya Tatsui sempat ragu-ragu untuk menghadapi Gill, karena dia sudah
menganggap Gill sebagai teman, namun Tatsui harus membuang segala rasa
keraguan tersebut, karena ini adalah kompetisi dan bukanlah taman bermain.
Tatsui harus bertarung melawan Gill secara sungguh-sungguh demi tujuan yang
ingin dia capai. Selain itu dia juga tidak mau jika Gill sampai meremehkan
atau bahkan tidak serius dalam menghadapinya, jadi Tatsui juga menyuruh
Gill untuk bertarung secara sungguh-sungguh. Karena jika mereka berdua
sudah berdiri di atas arena pertandingan itu, maka mereka berdua harus
bertindak seperti petarung sejati.
Ketika pertarungan mereka telah dimulai, pada awalnya Tatsui benar-benar
membuat Gill kewalahan dengan tehnik bertarung yang dimilikinya. Namun
dengan menggunakan pedang H butcher, Gill berhasil membalikan keadaan
hingga Tatsui benar-benar tak berkutik dibuatnya, lalu akhirnya Gill
berhasil menang dari Tatsui.
Selanjutnya adalah pertarungan antara Azter melawan Master Big hit. Dengan
menggunakan tehnik tenaga dalam yang dimilikinya, maka Master Big hit tidak
dapat tergores sedikitpun oleh serangan-serangan mematikan dari pedang Dark
paralyzed milik Azter, namun Azter terus berusaha untuk menyulitkan sang
Master dengan menggunakan kemampuan pedangnya yang dapat bercabang itu,
sehingga sang Master terpaksa harus menggunakan salah satu tipe jurus yang
termasuk ke dalam tehnik tenaga dalam, yaitu jurus penghancur batasan
tubuh, yang dapat meningkatkan ketahanan fisik serta daya serang
penggunanya secara bersamaan. Hingga akhirnya Master Big hit berhasil
menghajar Azter lalu memenangkan pertarungan itu.
Pertarungan ketiga, adalah pertarungan antara Zhoei melawan Ajora. Pada
awal pertarungan tersebut, Ajora membuat lawannya kesulitan. Karena Zhoei
terus-menerus mendapatkan serangan yang tidak terlihat. Tapi setelah
beberapa lama kemudian Zhoei berhasil menggunakan kekuatannya terhadap
tubuh Ajora. Walaupun Zhoei tidak bisa mengendalikan objek yang tidak
terlihat, tapi dia juga bisa menandai objek tersebut, jika telapak tangan
Zhoei berhasil menyentuhnya. Setelah Zhoei berhasil menandai tubuh Ajora,
maka Zhoei bisa menentukan dimana posisi Ajora, lalu akhirnya Zhoei bisa
menghajar Ajora secara habis-habisan menggunakan kekuatan tarikan dan
dorongan yang dimilikinya itu, sehingga Zhoei berhasil keluar sebagai
pemenangnya.
Pertarungan keempat, yang juga merupakan pertarungan terakhir pada babak
kedua ini, adalah pertarungan antara Bernie zarr melawan Dragon. Bernie
zarr mengajak Dragon untuk ikut ke dalam permainannya, yaitu Dragon harus
bisa melewati serangan-serangan dari para monster miliknya. Mulai dari yang
terlemah hingga yang terkuat, dan jika Dragon berhasil melewati semua
tingkatannya, maka Bernie akan menyerah. Lalu setelah menjalani perjuangan
yang sangat sengit melawan monster-monster tanaman milik Bernie zarr,
akhirnya Dragon berhasil mengatasi semua serangan dari para monster
tersebut. Dan walaupun setelah itu Bernie hendak mengingkari janjinya
(Bertindak curang), dengan cara minta diberi kesempatan ketika dirinya
sudah terpojok, lalu dia mengeluarkan semua monster tanamannya sekaligus
untuk mengeroyok Dragon. Namun Dragon berhasil bertindak cepat, dan
bergegas mendekap Bernie dari belakang sambil meletakan sebilah pisau
belati pada leher Bernie, sehingga akhirnya Bernie zarr jadi dalam keadaan
terpojok lagi lalu menyerah.
Setelah berakhirnya babak kedua Turnamen Kota Togu. Lalu pada sore harinya,
langsung diselenggarakan babak semifinal, yang akan menampilkan pertarungan
dari keempat orang Peserta (Pemenang pertarungan pada babak kedua siang
tadi), keempat orang itu akan saling dipasangkan untuk menjadi lawan
bertarung di babak semifinal tersebut. Diawali dengan pertarungan antara
Gill melawan Master Big hit, yang sudah sangat dinantikan oleh semua orang.
Keduanya benar-benar bertarung secara sengit, menggunakan seluruh kemampuan
yang mereka miliki. Gill dengan sarung tangan dan pedang H butcher miliknya
yang dapat meningkatkan kekuatannya hingga seratus kali lipat, sedangkan
Master Big hit dengan kekuatan dari tehnik tenaga dalam yang sudah sangat
dikuasainya. Pertarungan mereka berdua adalah pertarungan adu kekuatan yang
paling sengit di sepanjang berlangsungnya Turnamen tersebut.
Lalu dikarenakan Gill yang sangat kewalahan mengimbangi jurus penghancur
batasan tubuh dari Master Big hit, maka Gill mulai menggunakan potensi
penuh dari pedang H butcher miliknya, yang ternyata menyimpan kekuatan
tersembunyi di dalamnya. Sehingga pada akhirnya Gill bisa membalikan lagi
keadaan. Bahkan secara mengejutkan, dengan kekuatan besar tersebut, Gill
juga sampai bisa mengalahkan Master Big hit secara telak, lalu dia berhasil
keluar sebagai pemenangnya.
Gill memberi tebasan kuat yang mampu menembus pertahanan mutlak Master Big hit, sehingga Gill berhasil mengalahkannya. |
Lalu pertarungan terakhir pada babak semifinal tersebut, mempertemukan
antara Zhoei dengan Dragon sebagai lawan. Zhoei sangat percaya diri bahwa
dirinya sudah pasti menang dalam pertarungan tersebut, karena Zhoei sangat
menganggap remeh Dragon, dan Dragon tidak diunggulkan untuk menang dalam
pertarungan tersebut. Namun Dragon yang sudah mendapatkan saran dari Rhogi
tentang kelemahan Zhoei. Mulai menjalankan strategi untuk membuat Zhoei
kewalahan, yaitu dengan cara melemparkan banyak pisau belati secara
bersamaan kepada lawannya itu. Sehingga Zhoei jadi kerepotan untuk
menghindarinya, karena ternyata Zhoei hanya bisa mengendalikan satu atau
dua objek saja, dan tidak bisa mengendalikan terlalu banyak objek secara
bersamaan.
Lalu setelah datangnya momen yang pas, maka Dragon mulai memancarkan cahaya
silau dari Melinda (Lempengan emas yang ada dipundaknya), untuk membuat
semua orang menjadi buta sesaat, lalu dalam keadaan tersebut. Dengan cepat,
Dragon segera mengikat Zhoei sehingga dia jadi tidak bisa melakukan apa-apa
lagi, kemudian Dragon membuatnya jadi tak sadarkan diri dengan cara
menjitak kepalanya. Setelah itu Dragon dinyatakan sebagai pemenang dari
pertarungan tersebut.
Maka setelah berakhirnya babak semifinal tersebut. Sudah dapat diputuskan
bahwa yang akan saling bertemu di babak Final pada keesokan harinya adalah
Dragon melawan Gill. Namun sebelum itu, ketika hari sudah menjelang malam,
Dragon bersama Tatsui dan Glauss sempat menjenguk Gill terlebih dahulu di
Rumah sakit, karena bagaimanapun juga diluar arena pertandingan, mereka
adalah teman.
Lalu pada pagi-pagi buta, ketika Dragon sedang menjemur Melinda di halaman
depan Rumah sakit, tiba-tiba diserang oleh Zhoei dan kakaknya (Kalpen).
Tapi karena yang membantu Dragon terlalu banyak (Yaitu Tatsui, Glauss,
Gill, dan Rhogi juga ada disana), maka Kalpen jadi segan untuk melawan
mereka, meskipun adiknya tetap bersikukuh untuk melawan mereka. Maka
terjadilah pertengkaran diantara kakak beradik itu, yang menyebabkan Zhoei
marah besar lalu pergi meninggalkan kakaknya disana, yang larut dalam
kesedihan karena telah mengecewakan adiknya.
Tapi pada akhirnya, setelah Kalpen menceritakan kisah tentang masa kecilnya
kepada Dragon dan kawan-kawan, maka hubungan antara kalpen dan Dragon kini
menjadi lebih baik. Kemudian Kalpen segera menemui adiknya lagi untuk
meminta maaf, sambil memberikan beberapa nasehat terhadap adiknya itu,
sehingga mereka jadi kembali akur dan memutuskan untuk mengubah sikap.
Kalpen dan Zhoei berbincang sambil memandang Ibukota Kerajaan Nexus dari kejauhan. |
Sementara itu di Stadion Amritzer, yang suasananya sangat meriah karena babak Final Turnamen Kota Togu akan dilangsungkan sebentar lagi. |
Setelah itu, pada siang harinya. Pertarungan Final antara Dragon melawan
Gill telah dimulai. Mereka bertarung secara habis-habisan, bahkan pada awal
pertarungan tersebut, Gill sudah menggunakan pedang H butcher untuk bisa
menangkis semua serangan pisau belati dari Dragon. Walau berapa kalipun
Dragon mencoba untuk menyerang Gill, namun tetap saja serangannya dapat
dipatahkan dan tubuh Dragon harus berkali-kali terhempas karena terkena
serangan dari Gill, bahkan sarung pedang Dragon pun sampai hancur lalu
pedangnya terlempar jauh dari Dragon.
Lalu lama-kelamaan, Gill mulai menyuruh Dragon untuk menggunakan pedang
yang selama ini selalu dia bawa di punggungnya itu, karena Gill sangat
penasaran akan kekuatan dari pedang tersebut, yang menurutnya pasti
menyembunyikan kekuatan yang begitu besar di dalamnya. Namun Dragon tetap
tidak mau menggunakannya, dan bersikeras untuk terus menyerang Gill
menggunakan pisau-pisau belati dari Melinda saja, walaupun Melinda juga
sudah berkata pada Dragon bahwa percuma saja jika hanya mengandalkannya,
karena Gill bisa mengantisipasi semua kemampuan milik Melinda.
Maka dari itu Gill mulai memungut pedang milik Dragon yang tergeletak di
lantai arena itu. Untuk kemudian Gill berencana membelah pedang tersebut
menjadi dua. Lalu ternyata hal itu berhasil memancing emosi Dragon, hingga
akhirnya dia mau menggunakan pedang pemberian dari gurunya tersebut. Yang
kekuatannya mampu membuat seisi Stadion menjadi sangat terkejut, karena
ternyata pedang itu dapat mengeluarkan kobaran api yang sangat besar.
Bahkan saking kuatnya kekuatan api dari pedang tersebut, Dragon jadi mampu
untuk menandingi kekuatan besar dari pedang H butcher milik Gill, walaupun
Dragon masih tetap kewalahan untuk menahan setiap hantaman dari pedang H
butcher yang memiliki daya serang kuat tersebut. Tapi semakin lama Gill
bertarung menggunakan pedang H butcher, maka tenaga yang dimilikinya
semakin terkuras habis oleh pedang tersebut, apalagi ditambah dengan
dirinya yang menggunakan mode Grood hand (Mengeluarkan kekuatan monster
Grood yang tersembunyi di dalam pedang H butcher).
Walaupun Gill dapat mendominasi pertarungan dengan serangan-serangan kuat
dari senjatanya itu, tapi akhirnya dia tidak tahan dengan dampak yang
ditimbulkan oleh penggunaan pedang H butcher terhadap tubuhnya, hingga
akhirnya dia mulai mengalami kelelahan serta kesakitan. Maka kemudian
Dragon mulai memanfaatkan hal tersebut, dengan cara memberikan serangan api
yang dicampur dengan ratusan pisau belati dari Melinda. Lalu setelah Gill
berhasil menahan serangan tersebut, Dragon segera memberikan lagi serangan
tebasan pamungkas terhadap Gill, hingga menyebabkan mode tangan Grood milik
Gill jadi musnah, dan akhirnya Gill tumbang lalu kalah telak dari Dragon
karena dia sudah benar-benar kehabisan tenaga.
Maka setelah itu, Dragon dinyatakan sebagai pemenangnya. Tetapi Gill tetap
bahagia walaupun dia kalah, karena rasa penasarannya untuk bisa melihat
Dragon bertarung menggunakan pedang itu, kini sudah terpenuhi.
Setelah Dragon berhasil menjuarai Turnamen Kota Togu, maka sudah pasti dia
berhak untuk mendapatkan uang hadiah sebesar 500 keping emas, ditambah
dengan jamuan makan di dalam Istana Kerajaan Nexus bersama sang Raja. Itu
semua akan dia dapatkan pada Chapter selanjutnya, namun akan ada beberapa
halangan serta persyaratan bagi Dragon untuk bisa melangsungkan misi
rahasia yang harus dia kerjakan di dalam Istana tersebut. Kira-kira apakah
Dragon bisa mendapatkan bola Aporion lalu membawakannya pada Flaur, ataukah
tidak?
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 28
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 26
Spoiler :
Selain itu, di chapter selanjutnya juga akan dikisahkan tentang Kesatria
agung Tomb hayes yang sudah tiba di daerah konflik, dimana pertempuran
antara Pasukan perbatasan Kerajaan Nexus melawan pasukan dari Kerajaan Gold
one sedang berlangsung. Sang Kesatria agung akan mengerahkan seluruh
kemampuannya untuk melawan para musuh di daerah perbatasan tersebut. (^_^)
No comments:
Post a Comment