Friday, March 8, 2019

Journey of the Dragon Chapter 27

Chapter 27 : The Review Chapter



Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 27.


   Petualangan yang dilakukan oleh Dragon, telah membawanya melalui banyak hal besar, dan memberikannya berbagai pengalaman yang menakjubkan. Bahkan dia juga bertemu dengan orang-orang hebat dalam petualangannya tersebut, beberapa dari mereka menjadi teman-teman yang baik bagi Dragon, walaupun ada juga beberapa orang yang menjengkelkan serta merepotkan, bahkan memiliki sifat yang jahat pula.

   Dragon adalah mantan Prajurit Kerajaan Fulcan, yang gugur dalam peperangan melawan Pasukan dari Kerajaan Distra, walau pada akhirnya Kerajaan Fulcan dan Kerajaan Distra sama-sama mengalami kerugian. Karena setelah Raja Distra berhasil menduduki serta menguasai Kerajaan Fulcan, sang Raja dibunuh dan dibumi hanguskan bersama seluruh wilayah dari Ibukota Kerajaan Fulcan. Sedangkan di Ibukota Kerajaan Distra, tahta yang kosong setelah kematian dari Rajanya tersebut, segera diisi oleh Gold one (Pemimpin kelompok Emperors unity) dengan cara kudeta. Sehingga kini Gold one menjadi Raja dari Kerajaan Distra. Dan dikarenakan telah musnahnya Kerajaan Fulcan, maka kini di Negeri Azhuloth hanya ada dua Kerajaan besar yang mendominasi, yaitu Kerajaan Distra yang dipimpin Raja Gold one, dan satu lagi adalah Kerajaan Nexus yang dipimpin oleh Raja Velodrian.



Peta negeri Azhuloth.


   Dragon yang terluka parah dalam pertempuran, dibopong oleh teman-temannya sesama Prajurit, untuk pergi menuju ke daerah yang lebih aman. Kala itu Pasukan Fulcan berhasil dipukul mundur oleh Pasukan Distra, hingga para Prajurit Fulcan terpaksa harus melarikan diri, sampai akhirnya mereka terpojok ke tepian sungai berarus deras. Dengan ratusan anak panah menghujani mereka semua, hingga menyebabkan para Prajurit Fulcan banyak yang berguguran, sedangkan Dragon terkena anak panah di bagian dada kanan lalu tubuhnya terdorong hingga ia tercebur, dan terbawa arus sungai yang deras itu.

   Kemudian Dragon ditemukan serta ditolong oleh seorang Pandai besi tua yang memiliki gubuk (Tempat tinggal) di dalam hutan. Pria tua itu mengobati dan merawat Dragon hingga sembuh total, lalu mengajarinya cara membuat berbagai perkakas serta senjata untuk dijual ke Desa dan Kota terdekat.

   Dragon yang sudah tidak punya lagi tujuan hidup setelah kehilangan segalanya itu, diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup dengan cara menjalani profesi sebagai Pandai besi. Dan semakin lama hubungan antara Dragon dan Pria tua itu akhirnya menjadi hubungan antara guru dan murid. Pria tua itu membuat hidup Dragon lebih baik serta lebih bermakna, hingga seiring berjalannya waktu Dragon mulai menikmati kehidupan barunya tersebut.

   Lalu setelah dua tahun berlalu semenjak dimulainya kehidupan baru Dragon tersebut, akhirnya Dragon juga berhasil mengetahui identitas gurunya yang sebenarnya. Yakni ternyata gurunya itu adalah seorang Kesatria, yang dulu pernah terkenal dengan julukan sang Kesatria naga. Kesatria paling kuat di negeri Azhuloth pada jamannya, namun karena umurnya yang sudah sangat tua dan sudah renta maka Kesatria naga kini sudah pensiun dan berganti profesi sebagai seorang pandai besi. Lalu karena Dragon sudah tahu mengenai jati diri gurunya tersebut, maka gurunya juga mulai mengajarkan Dragon beberapa tehnik andalannya dalam berpedang.

   Petualangan Dragon dimulai ketika dia mendapati gurunya telah dalam keadaan bersimbah darah, dengan sosok Night crow yang juga terlihat sedang meninggalkan tempat kejadian, lalu akhirnya guru Dragon menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat mewariskan beberapa senjatanya kepada Dragon, dan mengucapkan nama "Night crow." Sebagai kata terakhirnya.



Sosok Night crow yang sedang meninggalkan tempat kejadian.


   Maka dari itu, Dragon memutuskan untuk mencari dan membalas dendam terhadap Night crow (Yaitu salah seorang anggota dari kelompok Emperors unity, kelompok yang paling ditakuti di seluruh penjuru Negeri Azhuloth). Tidak ada rasa takut serta ragu sama sekali di dalam hati Dragon, dia bertekad untuk dapat menemukan Night crow walau bagaimanapun caranya.

   Dragon juga menemukan fakta bahwa ternyata selama ini gurunyalah yang telah melindungi negeri Azhuloth dari rencana-rencana jahat kelompok Emperors unity, secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh orang banyak, sehingga Negeri Azhuloth bisa mendapatkan kedamaian selama 23 tahun. Namun pecahnya peperangan antara Kerajaan Distra dan Kerajaan Fulcan tidak bisa dicegah oleh Kesatria naga, karena kondisi tubuhnya yang sudah tua. Dan kini ternyata dia juga harus mati di tangan salah seorang anggota Emperors unity (Night crow).




Tujuh anggota Emperors unity.



   Setelah gurunya tiada, Dragon diberikan peninggalan berupa tali ajaib yang bisa memanjang dan memendek dengan sendirinya, serta sebuah pedang sakti milik gurunya (Yang bernama pedang Heat flame). Bersama kedua benda tersebut, Dragon memulai petualangan untuk mencari dimana keberadaan Night crow.

   Namun setelah sekian lama melakukan pencarian yang tidak mudah, akhirnya suatu kemalangan menimpa Dragon. Berawal dari sebuah petunjuk yang mengarahkan Dragon untuk pergi menuju ke Tebing utara, yang ternyata merupakan tempat kediaman dari seorang Penyihir jahat yang bernama “Stellan Flaur”.












   Flaur memiliki dua anak buah kepercayaan yang bernama Krypt dan Mailon, serta Prajurit yang jumlahnya tidak sedikit, ditambah dengan para pelayan serta budak yang dia kumpulkan dari Desa-desa kecil jajahannya, dengan cara menculiknya secara paksa dari keluarga mereka. Flaur adalah seorang Penyihir yang paling ditakuti di wilayahnya, tidak ada orang biasa yang dapat membantah ataupun melawannya, karena Flaur memiliki banyak sekali cara untuk memanipulasi orang lain supaya patuh kepada dirinya.

   Dragon yang tertangkap oleh para Prajurit Flaur, dibawa lalu dijebloskan ke ruangan penjara di dalam Kastil milik Flaur yang terletak di puncak Tebing tersebut. Disana Dragon bertemu dengan seorang pria tua yang Desanya telah dijajah serta dihancurkan oleh Flaur, dan tak hanya itu saja, bahkan sebagian penduduk Desa yang lain serta dirinya juga dibawa oleh Flaur ke dalam Kastil ini untuk dijadikan sebagai budak. Namun karena pria tua itu tidak pernah mau patuh kepada Flaur, maka dia dijebloskan ke dalam penjara, jadilah Dragon teman satu ruangan baginya untuk satu malam itu saja.

   Pada Keesokan harinya, Dragon dipanggil menghadap Flaur untuk membicarakan tentang suatu kesepakatan. Yakni Flaur akan memberikan sebuah tugas untuk diselesaikan oleh Dragon, dan jika Dragon bisa mennyelesaikan tugas tersebut dengan baik, maka Flaur akan memberitahunya tentang dimana keberadaan Night crow. Dan tugasnya adalah, Dragon harus pergi ke Istana Kerajaan Nexus untuk mencuri bola Aporion lalu membawakannya kepada Flaur.

   Namun Dragon menolak, karena dia tidak tahu akan digunakan untuk apa benda tersebut jika sampai jatuh ke tangan Flaur. Lalu Flaur mengatakan bahwa dirinya butuh bola Aporion supaya dia bisa diangkat secara resmi sebagai anggota dari kelompok Emperors unity. Dan jika menyangkut nama kelompok Emperors unity, maka tentu saja hal tersebut semakin membuat Dragon yakin bahwa bola Aporion pasti akan digunakan untuk tujuan yang jahat, jadi Dragon memutuskan untuk menolak mentah-mentah tugas itu.

   Flaur yang tidak senang dengan keputusan Dragon, karena telah menolak mentah-mentah penawaran darinya itu. Mulai melakukan sebuah tindakan tegas terhadap Dragon, dengan cara menyuntikan sebuah cairan hijau ke dalam pundak Dragon, yang langsung mengeras menjadi batu di dalam daging pundak Dragon tersebut. Hal yang lebih buruknya adalah, hanya dengan sekali jentikan jari saja, Flaur dapat meledakan batu mantra itu jika Dragon tidak mau patuh kepadanya. Maka setelah itu, hal yang akan Dragon lakukan selanjutnya tentu saja sudah jelas.

   Dragon terpaksa harus mematuhi perintah dari Flaur, yaitu pergi menuju ke Kerajaan Nexus lalu menyusup ke dalam Istana untuk mencuri bola Aporion. Walaupun itu semua bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tapi Dragon harus berusaha supaya sukses menjalankan misinya tersebut. Karena selain mengancamnya dengan batu mantra, Flaur juga masih memberlakukan penawarannya yang tadi, yakni berupa informasi tentang dimana keberadaan Night crow, jika Dragon behasil menyelesaikan misinya tersebut. Maka dari itu, Dragon langsung bergegas untuk berangkat menuju ke Kerajaan Nexus.



Tempat-tempat yang harus dilalui oleh Dragon untuk sampai di Kerajaan Nexus.



   Namun perjalanan Dragon tersebut harus diawali dengan sebuah tantangan besar. Dimana dia harus melewati kawasan hutan kematian, yang mengelilingi sebagian besar wilayah Tebing utara tempat Kastil Flaur berada. Arah satu-satunya menuju ke Kerajaan Nexus adalah dengan cara melewati kawasan hutan tersebut, yang kelihatan sangat gelap dan menyeramkan. Namun, tanpa ragu, Dragon berjalan memasuki hutan kematian itu.

   Saat Dragon sudah masuk dan sedang berjalan sampai ke pertengahan kawasan hutan kematian itu, tiba-tiba Dragon dikepung dan diserang oleh gerombolan manusia serigala yang ganas dan lapar. Dragon menghadapi mereka secara bersamaan dan berusaha untuk tidak dimakan oleh mereka, namun lama-kelamaan Dragon semakin kewalahan karena jumlah mereka yang cukup banyak dan terus berdatangan. Sehingga dia memutuskan untuk lari menjauh dari mereka semua. Ditambah lagi Dragon tidak mau menggunakan pedang pemberian gurunya sama sekali, karena dia menganggapnya sebagai benda paling berharga, yang hanya akan dia gunakan untuk melawan Night crow saja. Bahkan sejak perjalanannya untuk mencari Night crow dimulai, Dragon tak pernah sekalipun menggunakan pedang tersebut.







   Setelah berhasil lolos dari hutan kematian, Dragon merasa aneh. Karena para manusia serigala itu tidak bisa mengikutinya sampai keluar dari wilayah hutan tersebut. Bagian tubuh mereka yang keluar dari batas hutan, akan langsung melepuh seperti terbakar api. Sepertinya itulah alasan mengapa mereka tidak bisa mengejar Dragon sampai keluar dari hutan kematian. Walaupun sempat merasa heran, namun Dragon segera merasa lega akan hal itu, karena dirinya bisa selamat dan terhindar dari marabahaya tersebut.






   Kemudian Dragon melanjutkan perjalanannya kembali, dia telah melewati berbagai tempat serta kawasan-kawasan hutan yang lain. Di suatu hutan tempat Dragon bermalam, tiba-tiba dirinya dipanggil oleh suara wanita misterius dari kejauhan. Biasanya para pengelana atau orang-orang yang kebetulan lewat di kawasan hutan itu, akan langsung lari ketakutan saat mendengar suara dari wanita misterius tersebut, karena mereka berpikir bahwa suara itu adalah suara hantu.

   Tapi lain halnya dengan Dragon, dia malah berani mendatangi darimana arah suara itu berasal. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah pohon besar, yang ternyata juga merupakan sebuah portal menuju ke dimensi lain. Tempat dimana seorang Kesatria jaman dulu yang bernama Melinda, terkurung di dalam sebuah lempengan emas. Sehingga wujudnya sekarang merupakan sebuah lempengan emas yang dapat berbicara, serta dapat memunculkan pisau belati secara ajaib. Tak hanya itu, bahkan Melinda juga memiliki beberapa kemampuan lain (Yaitu penyembuhan, memancarkan cahaya silau, serta kemampua lain yang belum ditunjukannya).



Lempengan emas (Melinda), di dalam dimensi lain yang gelap seperti gua.



   Dragon memutuskan untuk membawa Melinda (Lempengan emas tersebut), ikut bersamanya dalam perjalanan menuju ke Kerajaan Nexus, karena Dragon ingin mengajaknya melihat dunia luar setelah bertahun-tahun lamanya Melinda terkurung di tempat yang gelap itu. Walaupun Dragon masih merahasiakan tentang beberapa hal kepada Melinda (Yakni tentang tujuan sebenarnya mengapa dia ingin pergi ke Kerajaan Nexus, dan tentang Penyihir jahat bernama Stellan flaur yang telah mengutusnya). Yang pasti, Dragon hanya berniat baik terhadap Melinda, karena dia tidak bisa meninggalkan Melinda begitu saja disana, apalagi sampai harus membiarkan Melinda menjalani kesepian lagi disana untuk tahun-tahun berikutnya. Jadi dimulailah perjalanan Dragon bersama Melinda di pundaknya.




Dragon bersama Melinda di pundaknya.



   Sementara itu, di Istana Kerajaan Nexus. Sang Raja yang bernama Velodrian, memerintahkan seorang Kesatria agung yang bernama Tomb hayes, untuk pergi menuju ke daerah konflik perbatasan sekaligus untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi disana. Karena situasi pertempuran disana sudah semakin genting, disebabkan oleh gempuran dari pasukan Kerajaan Gold one yang dilancarkan secara terus-menerus, sehingga Pasukan Kerajaan Nexus di perbatasan itu mengalami kesulitan yang sangat besar.

   Setelah menerima perintah langsung dari Raja Velodrian, maka dengan senang hati, Kesatria agung Tomb hayes menerima perintah tersebut dan berjanji bahwa dia akan melaksanakannya dengan baik. Kesatria agung Tomb hayes mulai berangkat menuju ke daerah konflik pada keesokan harinya, tanpa ditemani oleh siapapun. Dia siap menyelesaikan masalah serta mengalahkan semua musuh yang ada disana, walau hanya seorang diri saja, karena Tomb hayes merupakan Kesatria agung yang kekuatannya sudah tidak dapat diragukan lagi.



Kesatria agung Tomb hayes.



   Kembali ke perjalanan Dragon yang masih terus berlanjut. Di sebuah jalan setapak yang lebar, dia bertemu dengan kakak beradik pedagang, yang bernama Narra dan Beppu. Mereka sedang mengalami kesulitan karena rusaknya roda dari kereta kuda mereka. Lalu setelah Dragon membantu mereka berdua, maka Dragon diajak untuk ikut serta menaiki kereta kuda tersebut, karena arah tujuan mereka sama, yakni menuju ke Kerajaan Nexus.

   Kebetulan di dalam kereta kuda itu juga ada seorang wanita yang sedang terluka parah, setelah sebelumnya wanita tersebut menolong Narra dan Beppu dari kawanan perampok. Sebenarnya Narra dan Beppu berniat untuk membawanya ke Kota Togu, supaya dapat diobati oleh Tabib (Penyihir medis) yang ada disana. Tapi ternyata Melinda (Lempengan emas yang ada di pundak Dragon) mempunyai kemampuan penyembuhan yang dapat menyembuhkan luka dari wanita itu dengan cepat. Kemampuannya tersebut lebih ampuh daripada kemampuan dari Penyihir medis (Tabib) biasa.












   Setelah wanita itu sembuh total dan mulai siuman kembali (Berkat kekuatan penyembuh dari Melinda), maka dia segera berterima kasih kepada Dragon, karena dia menganggap bahwa Dragon lah yang sudah menyembuhkan lukanya, sedangkan Melinda tidak mau jika sampai ada orang lain yang tahu mengenai dirinya, oleh karena itu Dragon menerima ucapan terima kasih tersebut, dan tidak memberitahukan tentang Melinda kepada wanita itu.

   Beberapa saat kemudian, wanita itu mulai memperkenalkan dirinya kepada Dragon. Namanya adalah Tatsui, dia berasal dari sebuah Desa kecil di daerah timur Negeri Azhuloth. Dia bercerita bahwa Desanya itu telah dijajah serta dihancurkan oleh seorang Penyihir jahat bernama Flaur beserta para anak buahnya. Selain telah menghancurkan Desanya, Flaur juga menculik banyak penduduk dari Desanya untuk dijadikan budak di Kastil milik Flaur, yang lokasinya sangat berbahaya untuk didatangi.

   Maka saat ini, Tatsui hanya berfokus saja pada satu tujuan, yaitu mengumpulkan banyak uang untuk bisa memperbaiki Desanya kembali. Karena itu Tatsui berniat untuk mengikuti Turnamen yang akan diselenggarakan di Kota Togu, karena hadiah yang akan didapat oleh Juara Turnamen tersebut sangatlah besar, maka Tatsui berharap semoga dia bisa menjadi Juaranya dan membawa pulang uang hadiah itu, yang akan dipakai untuk memperbaiki Desanya kembali.

   Dragon sangat bersimpati kepada Tatsui setelah mendengarkan kisahnya itu, dan sebenarnya Dragon mengenal sosok Flaur, bahkan saat ini Dragon juga sedang mengemban sebuah tugas dari Flaur (Untuk mencuri bola Aporion di Istana Nexus), namun dia tidak bisa memberitahu Tatsui tentang hal tersebut. Karena jika Dragon sampai menceritakan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Flaur, maka batu mantra yang ada di dalam tubuhnya akan langsung bereaksi, dan menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat bagi dirinya. Maka Dragon memilih untuk hanya diam saja sambil mendengarkan kisah dari Tatsui tersebut.

   Setelah beberapa lama kemudian, kereta kuda Narra dan Beppu tiba di sebuah kawasan Gurun pasir, yang bernama Gurun Zuci. Ada berbagai macam hewan yang menghuni gurun tersebut, namun hewan yang paling terkenal dan paling disegani adalah seekor ular berukuran raksasa, yang juga dijuluki sebagai penjaga dari Gurun Zuci, orang-orang memanggilnya dengan sebutan "Ular raksasa Gurun zuci."

   Ketika Kereta kuda yang membawa Dragon serta Tatsui itu sudah berada di tengah-tengah Gurun Zuci, mereka semua disuguhkan oleh pemandangan ular raksasa yang meliuk-liuk di dalam pasir dari kejauhan. Tapi semakin lama, jarak hewan tersebut semakin dekat dengan kereta kuda yang sedang ditumpangi oleh Dragon dan kawan-kawan. Lalu akhirnya ular raksasa itu tiba-tiba muncul dan menampakan dirinya secara utuh dihadapan Dragon dan kawan-kawan, hingga menyebabkan kuda milik Narra dan Beppu jadi panik, kemudian mereka dibawa meninggalkan Tatsui dan Dragon yang baru saja keluar dari dalam kereta kuda tersebut.









   Sepertinya dikarenakan perasaannya yang saat itu sedang kurang bagus, maka tiba-tiba ular raksasa tersebut menyerang Tatsui dan Dragon. Maka mau tak mau, Tatsui dan Dragon harus berusaha melawan ular raksasa yang mencoba untuk memakan mereka berdua. Walaupun kabar mengatakan bahwa ular raksasa itu biasanya tidak pernah menyerang manusia, tapi mungkin hari itu adalah pengecualian.






   Dengan menggunakan pisau-pisau belati yang dimunculkan oleh Melinda secara instan, Dragon dan Tatsui kemudian mencoba untuk memanjat kepala sang ular raksasa. Mereka berdua mengincar lalu menusuk mata dari sang ular raksasa itu, dengan sangat cekatan. Namun serangan serangan dari mereka berdua rupanya tidak mempan, dan bahkan tidak berdampak apapun terhadap mata ataupun kulit dari sang ular. Saking kerasnya sekujur bagian tubuh ular raksasa tersebut, yang bahkan hampir sama seperti berlian.

   Tapi lama-kelamaan setelah bersusah payah, Dragon akhirnya berhasil menemukan titik lemah dari sang ular, yakni salah satu sisiknya yang sedikit mengelupas di bagian dahi sang ular. Ketika Dragon menemukan salah satu sisik yang sedikit terkelupas tersebut, maka Dragon langsung berusaha untuk menusuk serta menariknya supaya bisa tercabut, sehingga menyebabkan ular raksasa gurun Zuci menjadi kesakitan dan tidak tahan bila harus terus menghadapi Dragon (Sepertinya mahluk raksasa itu memang sedang memiliki perasaan yang sangat sensitif). Dan ternyata hal itu mampu membuat sang ular mengurungkan niatnya untuk memakan Tatsui dan Dragon. Maka hewan raksasa itu akhirnya segera pergi meninggalkan mereka berdua.

   Sehingga Dragon dan Tatsui langsung bersyukur, karena mereka telah selamat dari bahaya yang sungguh besar tersebut. Lalu, beberapa lama kemudian, akhirnya mereka berdua kembali dijemput oleh Narra serta Beppu yang sudah bisa mengendalikan kudanya lagi.



Tatsui dan Dragon melanjutkan perjalanan kembali menumpangi kereta kuda milik Narra dan Beppu.



   Lalu perjalanan mereka berlanjut, melintasi berbagai kawasan hutan serta pegunungan untuk bisa sampai ke lokasi tujuan mereka. Hingga akhirnya mereka telah sampai di Kota Togu. Disana mereka berpisah karena Narra dan Beppu masih mempunyai urusan dengan kerabat mereka yang berada di pinggiran Kota Togu, sedangkan Dragon memutuskan untuk pergi mengantar Tatsui mendaftar ke Panitia penyelenggara Turnamen Kota Togu.

   Disana mereka melihat beberapa orang yang menjadi pusat perhatian. Yaitu deretan orang-orang terkenal yang berasal dari berbagai macam profesi, seperti Kesatria luar, Pemilik perguruan, Penyihir, dan lain-lain. Dan mereka semua adalah orang-orang yang akan berpartisipasi dalam Turnamen Kota Togu.



Gerbang Kota Togu.



Kesatria luar : Glauss



Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one : Ajora dan Aster



Penyihir tanaman : Bernie zarr



Pemilik perguruan West star : Master Big hit, dan muridnyayang bernama Rhogi.



   Setelah melihat orang-orang terkenal itu telah berlalu, maka Dragon dan Tatsui segera melanjutkan lagi langkah mereka menuju ke tempat pendaftaran. Namun perjalanan mereka lagi-lagi terhenti, ketika mereka berdua melihat ada penduduk Kota yang sedang ditindas dan dihajar oleh dua orang kakak beradik angkuh, hanya karena penduduk tersebut telah menumpahkan minuman milik sang adik.



Kakak beradik angkuh yang bernama Kalpen dan Zhoei.



   Lalu Dragon dan Tatsui memutuskan untuk bertindak dan menghentikan penindasan tersebut, disaat kebanyakan orang lain malah hanya menjadi penonton dan tak berbuat apa-apa. Namun rupanya hal itu membuat Dragon serta Tatsui jadi harus berurusan dengan kekuatan milik sang adik yang dapat mengendalikan tubuh orang dengan mudah, sehingga tubuh Dragon dan tubuh Tatsui dapat ditarik dan dihempaskan menjauh dari mereka, lalu ditarik lagi untuk mendapatkan hantaman dari pemukul besi sang kakak.

   Saat tubuh Tatsui sedang ditarik dan akan dihantam oleh pemukul besi tersebut, tiba-tiba saja ada seseorang yang datang menghentikan mereka, dengan cara memegangi pemukul besi itu secara erat. Kedatangan dramatis dari orang yang telah menghentikan ayunan pemukul besi itu, ternyata mampu meredakan ketegangan walau untuk sesaat. Lalu setelah mereka semua beradu argumen secara singkat, maka kedua kakak beradik tersebut memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka semua, sehingga kerumunan orang-orang disana jadi bubar.



Orang yang menghentikan ayunan dari pemukul besi sang kakak.



   Kemudian Dragon dan Tatsui mulai berkenalan dengan orang yang telah menyelamatkan mereka tersebut. Namanya adalah Gill, dia adalah seorang Pemburu monster yang kebetulan sedang lewat dan berkunjung di Kota Togu. Dan kebetulan dia juga sudah mendaftar untuk ikut dalam Turnamen, karena dia tergiur dengan uang hadiah yang bisa dia dapatkan dalam Turnamen tersebut. Gill sempat bertanya kepada Dragon, apakah Dragon juga akan ikut berpartisipasi dalam Turnamen?

   Tapi Dragon bilang tidak, karena dia tidak tertarik sama sekali untuk ikut berpartisipasi dalam Turnamen tersebut, selain itu dia juga memiliki urusan yang lain (Yakni menyusup ke dalam Istana Kerajaan Nexus untuk mencuri bola Aporion). Maka dari itu dia tidak bisa ikut Turnamen, walaupun Tatsui juga sudah berulang kali membujuknya di sepanjang perjalanan, supaya Dragon mau ikut berpartisipasi, untuk unjuk kebolehan disana.

   Beberapa saat kemudian, Tatsui dan Dragon berpisah dengan Gill. Maka setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya kembali menuju ke tempat pendaftaran. Sesampainya disana, Dragon segera pamit kepada Tatsui tepat setelah Tatsui sudah resmi terdaftar sebagai peserta Turnamen Kota Togu. Tapi beberapa saat kemudian, Dragon mendengar bahwa hadiah tambahan yang akan didapat oleh Juara dari Turnamen tersebut adalah, jamuan makan di dalam Istana Nexus.

   Hal itu membuat Dragon sedikit terhenyak, lalu sebuah ide mulai tersirat di dalam benaknya. Yaitu, jika dia bisa menjadi Juara dari Turnamen Kota Togu, maka dia tidak harus bersusah payah untuk menyusup ke dalam Istana. Karena dia akan diundang masuk secara resmi ke dalam Istana untuk menghadiri jamuan makan tersebut, maka setelah itu dia hanya cukup menyelinap secara sembunyi-sembunyi untuk mencuri bola Aporion yang berada di dalam Istana. Dengan begitu, resiko yang akan dia dapatkan jadi tidak terlalu tinggi.

   Oleh karena itu Dragon mulai memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam Turnamen Kota Togu, namun dia tidak mempunyai uang sama sekali, untuk membayar biaya pendaftarannya. Maka Tatsui yang sangat mendukung keputusannya tersebut, berusaha untuk membantu Dragon mendapatkan uang, supaya Dragon juga bisa ikut berpartisipasi dalam Turnamen. Dan akhirnya mereka mendapatkan uang yang banyak dari hasil menjual sisik ular raksasa Gurun Zuci. Sehingga Dragon bisa terdaftar menjadi peserta, lalu dengan sisa uang yang cukup banyak itu, mereka berdua juga bisa menginap di tempat yang bagus. Bukannya tidur di penggir jalanan Kota Togu, seperti rencana awal Dragon, karena minimnya uang yang dia punya sebelum menjual sisik tersebut.









   (Tenang saja, cerita dari Turnamen Kota Togu yang berlangsung cukup lama, akan dirangkum secara singkat koq disini ... Bacanya selesaikan ya teman-teman.)



Stadion Amritzer tempat dilangsungkannya Turnamen Kota Togu.



   Pada keesokan harinya, Turnamen Kota Togu resmi dimulai. Awalnya seluruh peserta Turnamen berjumlah sekitar sertaus orang lebih. Namun pada awal Turnamen. Mereka semua harus menghadapi babak kualifikasi, dengan cara diuji oleh dua orang Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus yang bernama Arci dan Holdi. Sehingga jumlah dari para peserta yang tersisa menjadi hanya tinggal 16 orang saja.



Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, Arci dan Holdi. Menyisihkan banyak Peserta Turnamen, di babak kualifikasi.


   Sebenarnya Arci dan Holdi tergabung dalam kelompok tiga Kesatria badai Nexus. Seperti namanya, jumlah anggota dari kelompok tersebut juga ada tiga orang. Yaitu Rizu, Arci, dan Holdi, Rizu adalah pemimpin mereka dan kekuatannya masih belum diketahui, sedangkan kekuatan Arci adalah pedang petir, dan kekuatan Holdi adalah kapak angin. Namun dengan hanya mereka berdua saja sudah cukup untuk mengkualifikasi para Peserta Turnamen menjadi hanya tersisa 16 orang saja.



16 Peserta Turnamen.

Susunan nama Peserta Turnamen.



   Pertarungan di babak pertama Turnamen Kota Togu, diawali oleh Gill melawan Diamor (Seorang Kesatria luar yang selalu mengerjakan tugas demi bayaran), Gill mempunyai sarung tangan peningkat kekuatan, yang dapat meningatkan kekuatan tangannya menjadi 10 kali lipat, sehingga dia bisa mendaratkan pukulan yang sangat keras terhadap Diamor, lalu Gill berhasil memenangkan pertarungan tersebut.



Gill kalahkan Diamor.






   Pertarungan kedua, yang mempertemukan antara Tatsui melawan Cobra (Seorang ahli beladiri dengan tehnik patukan ular). Berhasil dimenangkan oleh Tatsui. Yang dengan susah payah menghindari serangan-serangan patukan tangan mematikan dari Cobra, kemudian Tatsui berhasil menghajar serta mengunci tubuh Cobra, hingga akhirnya Cobra kesakitan lalu menyerah.



Tatsui kalahkan Cobra.






   Pertarungan ketiga mempertemukan antara Master Big hit (Ahli beladiri tehnik tenaga dalam) melawan Kalpen (Kakak beradik angkuh). Master Big hit yang memiliki tehnik tenaga dalam, dapat menahan semua serangan dari Kalpen, yang mempunyai kekuatan untuk meningkatkan berat dari pemukul besi miliknya. Tehnik tenaga dalam milik Master Big hit tersebut juga mampu memberikannya daya serang, hingga dia berhasil memukul Kalpen sampai terpental jauh lalu menghantam tribun penonton, dan kalah dalam pertarungan itu.






Master Big hit kalahkan Kalpen

.



   Pertarungan keempat, antara Azter (Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one) melawan Best knight (Veteran dari prajurit Kerajaan Nexus yang beralih profesi menjadi Kesatria luar). Azter memiliki pedang yang dapat melumpuhkan lawan dalam sekali sayat, bernama pedang Dark paralyzed. Pedang tersebut juga bisa memanjang serta menjadi duri yang bercabang-cabang. Keahlian berpedang yang dimiliki oleh Best knight rupanya bukanlah tandingan bagi Azter dan pedangnya, sehingga dengan mudah Azter berhasil mengalahkan Best knight menggunakan kekuatan dari pedangnya tersebut.




Azter kalahkan Best knight.





   Pertarungan kelima, antara Zhoei (Si adik angkuh) melawan Rhogi (Murid Master Big hit). Zhoei dengan kekuatan menarik dan mendorong suatu objek, melawan Rhogi yang memiliki tehnik tenaga dalam seperti gurunya. Namun yang mengalami kesulitan dalam pertarungan tersebut adalah Rhogi, walaupun dia bisa bergerak dengan cepat untuk menghindari kendali dari Zhoei, tapi tetap saja Zhoei berhasil mengalahkan Rhogi dengan kekuatannya yang benar-benar merepotkan itu, ditambah Rhogi sudah kelelahan karena terlalu memaksakan dirinya untuk menggunakan jurus penghancur batasan tubuh.



Zhoei kalahkan Rhogi.






   Pertarungan keenam, antara Edwin (Petarung jalanan) Melawan Ajora (Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one sekaligus adik dari Azter). Ajora memiliki kemampuan untuk membuat dirinya jadi benar-benar tak terlihat. Dengan kemampuannya tersebut maka Edwin tidak bisa mengantisipasi serangan-serangan darinya, sehingga dia bisa menghajar Edwin secara habis-habisan, lalu Edwin jadi kalah telak dari Ajora.



Ajora hajar dan kalahkan Edwin.






   Pertarungan ketujuh, antara Bernie zarr (Penyihir monster tanaman) Melawan Chap blaze (Penyihir monster bayangan). Pertarungan mereka benar-benar membuat seisi Stadion Amritzer menjadi panik, dikarenakan goncangan serta hantaman dari kedua monster raksasa buatan mereka yang bertarung secara sengit dan habis-habisan tersebut. Namun pada akhirnya pertarungan itu berhasil dimenangkan oleh Bernie zarr, yang memiliki keunggulan lebih, dalam hal strategi dibandingkan dengan Chap blaze.








Chap blaze dikalahkan oleh Bernie zarr.






   Pertarungan kedelapan, yang juga merupakan pertarungan terakhir di babak pertama Turnamen Kota Togu, mempertemukan antara Glauss (Kesatria luar yang berjuluk sang cakar naga) Melawan Dragon (Tokoh utama kita). Dengan menggunakan pisau-pisau belati dari Melinda, Dragon bertarung dengan sengit melawan Glauss, yang memiliki tangan berupa cakar naga. Ditambah, Glauss juga bisa meningkatkan kekuatan fisiknya dengan cara berubah ke dalam wujud yang lebih beringas seperti hewan buas. Sehingga Dragon jadi kewalahan dibuatnya, namun dengan memakai taktik untuk mengelabui Glauss, maka Dragon berhasil memenangkan pertarungan tersebut.





Dragon tusuk dada kanan Glauss dengan pisau belati yang ditangkap oleh mulutnya.






   Setelah berakhirnya rangkaian pertandingan dalam babak pertama Turnamen Kota Togu. Kemudian, hari mulai berganti. Lalu babak kedua pun dimulai. Dan pertarungan yang mengawali babak kedua dari Turnamen Kota Togu, adalah pertarungan yang mempertemukan antara Gill dengan Tatsui sebagai lawan. Awalnya Tatsui sempat ragu-ragu untuk menghadapi Gill, karena dia sudah menganggap Gill sebagai teman, namun Tatsui harus membuang segala rasa keraguan tersebut, karena ini adalah kompetisi dan bukanlah taman bermain.

   Tatsui harus bertarung melawan Gill secara sungguh-sungguh demi tujuan yang ingin dia capai. Selain itu dia juga tidak mau jika Gill sampai meremehkan atau bahkan tidak serius dalam menghadapinya, jadi Tatsui juga menyuruh Gill untuk bertarung secara sungguh-sungguh. Karena jika mereka berdua sudah berdiri di atas arena pertandingan itu, maka mereka berdua harus bertindak seperti petarung sejati.

   Ketika pertarungan mereka telah dimulai, pada awalnya Tatsui benar-benar membuat Gill kewalahan dengan tehnik bertarung yang dimilikinya. Namun dengan menggunakan pedang H butcher, Gill berhasil membalikan keadaan hingga Tatsui benar-benar tak berkutik dibuatnya, lalu akhirnya Gill berhasil menang dari Tatsui.



Gill kalahkan Tatsui.






   Selanjutnya adalah pertarungan antara Azter melawan Master Big hit. Dengan menggunakan tehnik tenaga dalam yang dimilikinya, maka Master Big hit tidak dapat tergores sedikitpun oleh serangan-serangan mematikan dari pedang Dark paralyzed milik Azter, namun Azter terus berusaha untuk menyulitkan sang Master dengan menggunakan kemampuan pedangnya yang dapat bercabang itu, sehingga sang Master terpaksa harus menggunakan salah satu tipe jurus yang termasuk ke dalam tehnik tenaga dalam, yaitu jurus penghancur batasan tubuh, yang dapat meningkatkan ketahanan fisik serta daya serang penggunanya secara bersamaan. Hingga akhirnya Master Big hit berhasil menghajar Azter lalu memenangkan pertarungan itu.



Master Big hit kalahkan Azter.






   Pertarungan ketiga, adalah pertarungan antara Zhoei melawan Ajora. Pada awal pertarungan tersebut, Ajora membuat lawannya kesulitan. Karena Zhoei terus-menerus mendapatkan serangan yang tidak terlihat. Tapi setelah beberapa lama kemudian Zhoei berhasil menggunakan kekuatannya terhadap tubuh Ajora. Walaupun Zhoei tidak bisa mengendalikan objek yang tidak terlihat, tapi dia juga bisa menandai objek tersebut, jika telapak tangan Zhoei berhasil menyentuhnya. Setelah Zhoei berhasil menandai tubuh Ajora, maka Zhoei bisa menentukan dimana posisi Ajora, lalu akhirnya Zhoei bisa menghajar Ajora secara habis-habisan menggunakan kekuatan tarikan dan dorongan yang dimilikinya itu, sehingga Zhoei berhasil keluar sebagai pemenangnya.



Zhoei hajar dan kalahkan Ajora.






   Pertarungan keempat, yang juga merupakan pertarungan terakhir pada babak kedua ini, adalah pertarungan antara Bernie zarr melawan Dragon. Bernie zarr mengajak Dragon untuk ikut ke dalam permainannya, yaitu Dragon harus bisa melewati serangan-serangan dari para monster miliknya. Mulai dari yang terlemah hingga yang terkuat, dan jika Dragon berhasil melewati semua tingkatannya, maka Bernie akan menyerah. Lalu setelah menjalani perjuangan yang sangat sengit melawan monster-monster tanaman milik Bernie zarr, akhirnya Dragon berhasil mengatasi semua serangan dari para monster tersebut. Dan walaupun setelah itu Bernie hendak mengingkari janjinya (Bertindak curang), dengan cara minta diberi kesempatan ketika dirinya sudah terpojok, lalu dia mengeluarkan semua monster tanamannya sekaligus untuk mengeroyok Dragon. Namun Dragon berhasil bertindak cepat, dan bergegas mendekap Bernie dari belakang sambil meletakan sebilah pisau belati pada leher Bernie, sehingga akhirnya Bernie zarr jadi dalam keadaan terpojok lagi lalu menyerah.












Bernie disandera oleh Dragon, dan kemudian menyerah.






   Setelah berakhirnya babak kedua Turnamen Kota Togu. Lalu pada sore harinya, langsung diselenggarakan babak semifinal, yang akan menampilkan pertarungan dari keempat orang Peserta (Pemenang pertarungan pada babak kedua siang tadi), keempat orang itu akan saling dipasangkan untuk menjadi lawan bertarung di babak semifinal tersebut. Diawali dengan pertarungan antara Gill melawan Master Big hit, yang sudah sangat dinantikan oleh semua orang.



Gill berhadapan dengan Master Big hit.


   Keduanya benar-benar bertarung secara sengit, menggunakan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Gill dengan sarung tangan dan pedang H butcher miliknya yang dapat meningkatkan kekuatannya hingga seratus kali lipat, sedangkan Master Big hit dengan kekuatan dari tehnik tenaga dalam yang sudah sangat dikuasainya. Pertarungan mereka berdua adalah pertarungan adu kekuatan yang paling sengit di sepanjang berlangsungnya Turnamen tersebut.

   Lalu dikarenakan Gill yang sangat kewalahan mengimbangi jurus penghancur batasan tubuh dari Master Big hit, maka Gill mulai menggunakan potensi penuh dari pedang H butcher miliknya, yang ternyata menyimpan kekuatan tersembunyi di dalamnya. Sehingga pada akhirnya Gill bisa membalikan lagi keadaan. Bahkan secara mengejutkan, dengan kekuatan besar tersebut, Gill juga sampai bisa mengalahkan Master Big hit secara telak, lalu dia berhasil keluar sebagai pemenangnya.








Gill memberi tebasan kuat yang mampu menembus pertahanan mutlak Master Big hit, sehingga Gill berhasil mengalahkannya.






   Lalu pertarungan terakhir pada babak semifinal tersebut, mempertemukan antara Zhoei dengan Dragon sebagai lawan. Zhoei sangat percaya diri bahwa dirinya sudah pasti menang dalam pertarungan tersebut, karena Zhoei sangat menganggap remeh Dragon, dan Dragon tidak diunggulkan untuk menang dalam pertarungan tersebut. Namun Dragon yang sudah mendapatkan saran dari Rhogi tentang kelemahan Zhoei. Mulai menjalankan strategi untuk membuat Zhoei kewalahan, yaitu dengan cara melemparkan banyak pisau belati secara bersamaan kepada lawannya itu. Sehingga Zhoei jadi kerepotan untuk menghindarinya, karena ternyata Zhoei hanya bisa mengendalikan satu atau dua objek saja, dan tidak bisa mengendalikan terlalu banyak objek secara bersamaan.

   Lalu setelah datangnya momen yang pas, maka Dragon mulai memancarkan cahaya silau dari Melinda (Lempengan emas yang ada dipundaknya), untuk membuat semua orang menjadi buta sesaat, lalu dalam keadaan tersebut. Dengan cepat, Dragon segera mengikat Zhoei sehingga dia jadi tidak bisa melakukan apa-apa lagi, kemudian Dragon membuatnya jadi tak sadarkan diri dengan cara menjitak kepalanya. Setelah itu Dragon dinyatakan sebagai pemenang dari pertarungan tersebut.





Dragon mengikat Zhoei dan berhasil mengalahkannya.





   Maka setelah berakhirnya babak semifinal tersebut. Sudah dapat diputuskan bahwa yang akan saling bertemu di babak Final pada keesokan harinya adalah Dragon melawan Gill. Namun sebelum itu, ketika hari sudah menjelang malam, Dragon bersama Tatsui dan Glauss sempat menjenguk Gill terlebih dahulu di Rumah sakit, karena bagaimanapun juga diluar arena pertandingan, mereka adalah teman.

   Lalu pada pagi-pagi buta, ketika Dragon sedang menjemur Melinda di halaman depan Rumah sakit, tiba-tiba diserang oleh Zhoei dan kakaknya (Kalpen). Tapi karena yang membantu Dragon terlalu banyak (Yaitu Tatsui, Glauss, Gill, dan Rhogi juga ada disana), maka Kalpen jadi segan untuk melawan mereka, meskipun adiknya tetap bersikukuh untuk melawan mereka. Maka terjadilah pertengkaran diantara kakak beradik itu, yang menyebabkan Zhoei marah besar lalu pergi meninggalkan kakaknya disana, yang larut dalam kesedihan karena telah mengecewakan adiknya.

   Tapi pada akhirnya, setelah Kalpen menceritakan kisah tentang masa kecilnya kepada Dragon dan kawan-kawan, maka hubungan antara kalpen dan Dragon kini menjadi lebih baik. Kemudian Kalpen segera menemui adiknya lagi untuk meminta maaf, sambil memberikan beberapa nasehat terhadap adiknya itu, sehingga mereka jadi kembali akur dan memutuskan untuk mengubah sikap.



Kalpen dan Zhoei berbincang sambil memandang Ibukota Kerajaan Nexus dari kejauhan.


Sementara itu di Stadion Amritzer, yang suasananya sangat meriah karena babak Final Turnamen Kota Togu akan dilangsungkan sebentar lagi.


   Setelah itu, pada siang harinya. Pertarungan Final antara Dragon melawan Gill telah dimulai. Mereka bertarung secara habis-habisan, bahkan pada awal pertarungan tersebut, Gill sudah menggunakan pedang H butcher untuk bisa menangkis semua serangan pisau belati dari Dragon. Walau berapa kalipun Dragon mencoba untuk menyerang Gill, namun tetap saja serangannya dapat dipatahkan dan tubuh Dragon harus berkali-kali terhempas karena terkena serangan dari Gill, bahkan sarung pedang Dragon pun sampai hancur lalu pedangnya terlempar jauh dari Dragon.














   Lalu lama-kelamaan, Gill mulai menyuruh Dragon untuk menggunakan pedang yang selama ini selalu dia bawa di punggungnya itu, karena Gill sangat penasaran akan kekuatan dari pedang tersebut, yang menurutnya pasti menyembunyikan kekuatan yang begitu besar di dalamnya. Namun Dragon tetap tidak mau menggunakannya, dan bersikeras untuk terus menyerang Gill menggunakan pisau-pisau belati dari Melinda saja, walaupun Melinda juga sudah berkata pada Dragon bahwa percuma saja jika hanya mengandalkannya, karena Gill bisa mengantisipasi semua kemampuan milik Melinda.

   Maka dari itu Gill mulai memungut pedang milik Dragon yang tergeletak di lantai arena itu. Untuk kemudian Gill berencana membelah pedang tersebut menjadi dua. Lalu ternyata hal itu berhasil memancing emosi Dragon, hingga akhirnya dia mau menggunakan pedang pemberian dari gurunya tersebut. Yang kekuatannya mampu membuat seisi Stadion menjadi sangat terkejut, karena ternyata pedang itu dapat mengeluarkan kobaran api yang sangat besar.










   Bahkan saking kuatnya kekuatan api dari pedang tersebut, Dragon jadi mampu untuk menandingi kekuatan besar dari pedang H butcher milik Gill, walaupun Dragon masih tetap kewalahan untuk menahan setiap hantaman dari pedang H butcher yang memiliki daya serang kuat tersebut. Tapi semakin lama Gill bertarung menggunakan pedang H butcher, maka tenaga yang dimilikinya semakin terkuras habis oleh pedang tersebut, apalagi ditambah dengan dirinya yang menggunakan mode Grood hand (Mengeluarkan kekuatan monster Grood yang tersembunyi di dalam pedang H butcher).



Dragon menyembur Gill dengan api dari pedangnya.


Gill menggunakan mode Grood hand.


Dragon menggabungkan kekuatan api dari pedangnya, dengan pisau-pisau belati dari Melinda.


Gill menahan semua serangan hujan pisau berapi dahsyat itu, menggunakan kekuatan monster Grood.


   Walaupun Gill dapat mendominasi pertarungan dengan serangan-serangan kuat dari senjatanya itu, tapi akhirnya dia tidak tahan dengan dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan pedang H butcher terhadap tubuhnya, hingga akhirnya dia mulai mengalami kelelahan serta kesakitan. Maka kemudian Dragon mulai memanfaatkan hal tersebut, dengan cara memberikan serangan api yang dicampur dengan ratusan pisau belati dari Melinda. Lalu setelah Gill berhasil menahan serangan tersebut, Dragon segera memberikan lagi serangan tebasan pamungkas terhadap Gill, hingga menyebabkan mode tangan Grood milik Gill jadi musnah, dan akhirnya Gill tumbang lalu kalah telak dari Dragon karena dia sudah benar-benar kehabisan tenaga.

   Maka setelah itu, Dragon dinyatakan sebagai pemenangnya. Tetapi Gill tetap bahagia walaupun dia kalah, karena rasa penasarannya untuk bisa melihat Dragon bertarung menggunakan pedang itu, kini sudah terpenuhi.





Susunan nama Peserta Turnamen, dan Dragon telah keluar sebagai Juaranya!



Wajah Dragon yang tidak tahu harus berekspresi apa? dikarenakan gugup setelah dinyatakan menang.


   Setelah Dragon berhasil menjuarai Turnamen Kota Togu, maka sudah pasti dia berhak untuk mendapatkan uang hadiah sebesar 500 keping emas, ditambah dengan jamuan makan di dalam Istana Kerajaan Nexus bersama sang Raja. Itu semua akan dia dapatkan pada Chapter selanjutnya, namun akan ada beberapa halangan serta persyaratan bagi Dragon untuk bisa melangsungkan misi rahasia yang harus dia kerjakan di dalam Istana tersebut. Kira-kira apakah Dragon bisa mendapatkan bola Aporion lalu membawakannya pada Flaur, ataukah tidak?



Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 28


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 26


Spoiler :

Selain itu, di chapter selanjutnya juga akan dikisahkan tentang Kesatria agung Tomb hayes yang sudah tiba di daerah konflik, dimana pertempuran antara Pasukan perbatasan Kerajaan Nexus melawan pasukan dari Kerajaan Gold one sedang berlangsung. Sang Kesatria agung akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk melawan para musuh di daerah perbatasan tersebut. (^_^)

No comments:

Post a Comment