Friday, December 28, 2018

Journey of the Dragon Chapter 17

Chapter 17 : Worthy opponent



Cover title Journey of the Dragon Chapter 17.


   Turnamen Kota Togu, babak pertandingan ke dua, telah resmi dimulai. Setelah mendengarkan sambutan dari sang Walikota, sang Pembawa acara segera mengumumkan pertandingan pembuka yang akan mempertemukan Tatsui dengan Gill sebagai lawan. Saat kedua petarung itu telah berada di atas arena untuk melangsungkan Pertandingan, Awalnya Tatsui masih merasa ragu untuk melawan Gill, karena dia sudah menganggapnya sebagai teman yang juga memiliki tujuan untuk menang. Namun ketika Giil membuka sarung tangannya supaya mereka sama-sama bertarung menggunakan tangan kosong, Tatsui mulai meneguhkan hatinya. Dia menyuruh Gill untuk kembali memakai sarung tangannya dan bertarung melawannya secara serius dengan mengerahkan segenap kemampuan yang dia miliki. Karena sebagai seorang petarung sejati, maka Tatsui tidak mau jika dirinya sampai dikasihani oleh lawan. Diluar arena pertandingan, mereka memang teman, namun jika mereka berdua sudah berada di atas arena pertandingan, maka keduanya merupakan petarung, yang tidak boleh merasa ragu, tidak boleh merasa takut, dan tidak boleh saling meremehkan lawan.

   Oleh karena itu, setelah mendengarkan pernyataan dari Tatsui, Gill menjadi lebih antusias. Dia tidak perlu segan-segan atau menahan kekuatannya saat bertarung melawan Tatsui. Karena jika dia sampai melakukan hal itu, sama saja seperti dia tidak menghormati prinsip Tatsui. Gill dan Tatsui akan sama-sama mengerahkan segala kemampuan yang mereka miliki, dan bertanding selayaknya dua orang petarung sejati, karena itulah yang diinginkan oleh Tatsui. Keduanya harus berjuang untuk menggapai tujuannya masing-masing, Itulah yang disebut sebagai kompetisi.

   Tepat setelah sang Wasit menyatakan bahwa pertarungan mereka telah dimulai, Gill segera berlari menuju ke arah Tatsui, begitupun juga sebaliknya. Keduanya siap untuk menyerang satu sama lain, dengan penuh semangat.

   Setelah jarak mereka sudah saling berdekatan, keduanya sama-sama mengarahkan pukulan ke arah wajah lawan masing-masing, lalu dengan cepat Tatsui segera menundukan kepalanya untuk menghindari pukulan dari Gill. Sedangkan pukulan dari Tatsui sepertinya tidak dimaksudkan untuk mengenai wajah Gill, namun malah sedikit berbelok ke atas bahu Gill. Kemudian kaki Tatsui mengait kaki bagian belakang Gill, sehingga tubuh Gill jadi terjatuh ke belakang. Untuk selanjutnya mendapat kuncian oleh Tatsui.



Tatsui akan kunci bahu Gill, dan mengait kakinya.



   Tubuh mereka berdua ambruk ke lantai, dengan keadaan bahu Gill yang sedang dipelintir sekaligus ditekan oleh tangan Tatsui, sedangkan kaki Gill dikait oleh kaki Tatsui, sehingga dirinya tidak bisa kemana-mana lagi. Namun Gill tidak tinggal diam begitu saja, dia terus berusaha untuk membalikan keadaan, dengan berbagai cara supaya dapat terlepas dari kuncian Tatsui, namun Tatsui tetap saja bisa mengendalikan pergerakan Gill dan tetap mengunci tubuhnya dengan berbagai cara, sehingga Gill tidak dapat terbebas dari kuncian tersebut dengan mudah.

   Gill benar-benar dibuat kerepotan dengan tehnik bertarung yang dimiliki oleh Tatsui, dia benar-benar sudah kehabisan akal untuk dapat melepaskan diri dari keadaan yang cukup menyakitkan tersebut, dimana seluruh tulangnya serasa mau dipatahkan. Dan hal tersebut pastinya dapat membuat seseorang menjadi sangat frustasi hingga akhirnya menyerah.

   Tapi menyerah bukanlah pilihan untuk Gill, dia tampaknya sudah menemukan cara supaya tubuhnya bisa terlepas dari kuncian Tatsui. Yakni dengan cara memukulkan tangan kanannya ke lantai, dengan sekeras-kerasnya, Hingga permukaan lantai tersebut hancur, lalu tubuh Gill dan Tatsui jadi terhempas ke atas bersama-sama, karena dorongan dari hantaman keras tersebut.

   Hal itu berhasil membuat Tatsui melepaskan kunciannya dari tubuh Gill, sampai keduanya terlempar dengan jarak yang saling berjauhan. Kemudian saat Gill baru akan berdiri kembali untuk melihat lawan yang sedang dihadapinya, ternyata tanpa basa-basi, Tatsui sudah berlari ke arahnya, dengan jarak yang sudah semakin dekat.

   Gill yang terlihat kaget, dan tidak sempat untuk menghindar, segera melancarkan lagi pukulan ke arah Tatsui. Namun dengan cepat, Tatsui melompat salto ke atas tubuh Gill, untuk menghindari pukulan mematikan dari tangan kanan Gill tersebut, lalu kedua kaki Tatsui mengapit kepala Gill, untuk kemudian dia putarkan sehingga tubuh Gill jadi terbanting dengan cukup keras ke permukaan lantai yang ada di sampingnya.



Kedua kaki Tatsui menjepit kepala Gill, lalu membanting tubuh Gill ke samping.


   Setelah itu, ketika Gill masih dalam keadaan telungkup sambil mengangkat kepalanya. Tatsui kembali mendaratkan serangan selanjutnya, berupa sebuah tendangan yang tepat mengenai wajah Gill, hingga Gill jadi terpental dan berguling ke arah pinggir arena. Semua orang merasakan tensi yang begitu tinggi dalam pertarungan antara Gill dan Tatsui tersebut. Sepertinya Tatsui tidak mau memberikan kesempatan kepada Gill untuk melancarkan serangan terhadapnya, maka dari itu, dengan cepat dan sebisa mungkin Tatsui terus-menerus melancarkan serangan kepada Gill.

   Hal itu terbukti Ketika Gill baru saja dapat berdiri kembali, tiba-tiba kedua kaki Tatsui langsung mendarat dengan keras di dadanya. Sehingga tubuh Gill lagi-lagi terpelanting ke belakang. Gill benar-benar dihajar secara habis-habisan oleh Tatsui, dia terus mendapatkan serangan tanpa diberi kesempatan untuk bertindak dan menghindari serangan lawan.



Master Big hit duduk di samping Dragon.


   “Dia telah menerima banyak sekali serangan dari nona itu, luka-luka di tubuhnya sudah tidak terhitung, ditambah lagi, setelah kepalanya dibanting dengan menggunakan kaki yang dibelitkan pada lehernya tadi. Seharusnya lehernya itu langsung patah dengan seketika, namun dia masih bisa bergerak dengan leluasa. Daya tahan tubuhnya memang terbilang luar biasa, kurasa dibutuhkan lebih dari itu semua untuk bisa mengalahkan pria yang bernama Gill tersebut.” Ucap Master Big hit, yang tahu-tahu posisi duduknya sudah berada di samping Dragon, tanpa Dragon sadari. Sehingga Dragon jadi merasa kaget sekaligus kebingungan, setelah mendengarkan perkataan yang diucapkan oleh Master Big hit tersebut.

   “Sejak kapan dia ada disana?” Tanya Melinda kepada Dragon.

   “Entahlah, tiba-tiba dia sudah berada disampingku dan berbicara padaku.” Bisik Dragon kepada Melinda.

   “Apakah mereka berdua itu adalah temanmu?” Tanya Master Big hit kepada Dragon.

   “I- iya ... Bisa dibilang begitu.” Jawab Dragon, yang merasa canggung karena dia tidak begitu mengenal sang Master secara akrab.

   “Mereka adalah petarung yang hebat ... Tapi sepertinya, waktu yang tersisa bagi nona itu, telah habis.” Ucap Master Big hit.

   “Apa maksud anda?” Tanya Dragon kebingungan.

   Gill tampak sedang tertatih untuk bisa berdiri kembali, Kemudian Tatsui segera mendekatinya lagi untuk mendaratkan sebuah tendangan ke arah wajah Gill, supaya Gill dapat benar-benar terkapar hingga tak sadarkan diri. Namun kali ini berbeda dari sebelumnya, tendangan dari Tatsui tiba-tiba dapat ditahan oleh Gill dengan satu tangan saja, bahkan tanpa melihat arah datangnya tendangan tersebut, Gill berhasil meraih dan mencengkram kaki Tatsui dengan erat.



Kaki Tatsui dipegangi oleh Gill (yang terlihat sudah babak belur.)


   Tatsui sedikit terkejut ketika kakinya telah berada dalam cengkraman tangan Gill, lalu Gill mulai berbicara, dengan wajah yang sudah terlihat babak belur. “Kau benar-benar tidak memberiku kesempatan, bahkan untuk bernafas. Bagus sekali, tapi sekarang giliranku untuk menyerang ... Jadi Bersiaplah.” Ucap Gill kepada Tatsui.

   Lalu tanpa banyak bicara, Tatsui segera melompat, dan mendaratkan tendangan ke wajah Gill, dengan menggunakan kaki yang satunya lagi. Hingga Gill jatuh tersungkur ke belakang.

   “Seharusnya kau jangan banyak berbicara ... Fokuslah pada pertarungan!” Teriak Tatsui.

   “Baiklah.” Kata Gill sambil berusaha berdiri kembali.

   Lalu setelah mengucapkan kata itu, Gill segera memukulkan tangannya ke lantai dengan keras, sehingga tubuhnya jadi terhempas ke arah Tatsui yang sedang berada di hadapannya. Kemudian Gill melancarkan sebuah pukulan pada lawannya tersebut. Namun dengan cepat, Tatsui segera meloncat ke samping supaya dirinya tidak terkena pukulan mematikan dari tangan kanan Gill yang mengarah kepadanya itu.

   Tatsui langsung berbalik dan menoleh ke arah belakang untuk kembali menghadapi Gill, namun ternyata kepalan tangan kanan Gill sudah berada di hadapan wajahnya. Sehingga mustahil baginya untuk dapat menghindari pukulan tersebut, maka saat melihat hal itu, dengan cepat Tatsui segera melindungi wajahnya dengan cara menutupnya menggunakan kedua lengan yang disilangkan. Untuk menahan hantaman yang sangat keras dari pukulan tersebut. Hingga seketika itu juga, tubuh Tatsui langsung terdorong dan terpental cukup jauh ke belakang, sampai ke dekat tepian arena. Dragon sangat terkejut ketika melihat hal itu, karena satu saja pukulan dari Gill dapat berakibat fatal terhadap tubuh Tatsui.

   Sementara itu, Tatsui sedang berusaha untuk berdiri kembali sambil tertatih-tatih, dengan kedua lengan yang terkulai dan tak bisa digerakan sama sekali, karena telah menahan pukulan dari Gill. Namun serangan dari Gill tidak berhenti sampai disitu. Gill terlihat sedang berlari ke arah Tatsui dengan cepat untuk kembali melancarkan pukulan lagi terhadap lawannya itu.

   Tatsui mulai merasa ketakutan setelah melihat ekspresi wajah Gill, yang terlihat sangat berbeda dari sebelumnya. Namun dengan seketika, Tatsui segera menyadarkan dirinya sendiri bahwa mereka berdua telah sepakat untuk mengerahkan segala kemampuan yang mereka miliki dalam menghadapi pertarungan ini. Maka dari itu Tatsui harus berusaha lebih keras lagi, untuk terus menyerang Gill dan menumbangkannya. Tatsui terlihat sudah siap untuk menghadapi serangan dari Gill.

   Setelah jarak Gill sudah semakin dekat dengannya, maka Tatsui juga segera berlari, untuk kemudian melompat sambil bersalto, dan menjadikan pundak Gill sebagai tumpuan supaya dirinya dapat berpindah ke belakang tubuh Gill, sehingga dia bisa terhindar dan selamat dari serangan pukulan Gill.

   Setelah Tatsui sudah mendarat kembali ke permukaan lantai, Gill segera bebalik badan sambil mengeluarkan senjata tajam yang ada di belakang pinggangnya. Sebuah pedang yang menyerupai pisau pemotong daging, yang terlihat sangat kokoh serta mengkilap. Gill berniat menggunakan senjata tersebut untuk menyerang Tatsui.

   “Pedang H butcher.” Ucap Gill secara singkat.



Gill berbalik sambil menarik pedangnya.



   Segera setelah itu, Gill langsung melemparkan pedang tersebut ke arah Tatsui dengan sekuat tenaga, sehingga pedang tersebut melesat dengan cepat, namun bukannya menuju ke tubuh Tatsui, melainkan malah meluncur ke lantai tempat Tatsui sedang berpijak.

   Dan seketika itu juga, setelah pedang milik Gill menghantam lantai yang ada dibawah Tatsui, Lantai itu langsung hancur dan berhamburan ke atas, hingga menyebabkan tubuh Tatsui juga terhempas ke atas udara, bersamaan dengan puing-puing lantai yang berhamburan. Kemudian, saat tubuh Tatsui sedang berada di atas udara, Gill segera meloncat hingga ke dekat tubuh Tatsui, untuk melancarkan sebuah pukulan terhadap lawannya itu.



Tatsui berada di atas udara bersama dengan Gill yang akan mendaratkan pukulan terhadapnya.


   Ketika mereka berdua sedang berada di atas udara, Tatsui yang sudah tidak berdaya, mau tak mau harus menahan serangan pukulan yang akan diberikan oleh Gill. Tatsui melihat Gill yang sudah mengepalkan tangan di hadapannya. Sebuah kepalan tangan yang sudah pasti akan dihantamkan ke tubuhnya dan sudah tidak dapat dia hindari, maka dari itu Tatsui hanya akan menerimanya dengan pasrah. Karena pada saat itu, kaki dan tangannya sudah sulit untuk digerakan.

   Kemudian Tatsui memejamkan matanya. Dan setelah melihat mata Tatsui yang terpejam, Gill segera mengganti kepalan tangannya ke bentuk telapak. Lalu Gill segera mendaratkan telapak tangannya tersebut ke tubuh Tatsui, sehingga tubuh Tatsui terdorong ke bawah, dan jatuh menghantam lantai dengan cukup keras. walaupun tidak sampai menghancurkan lantai.

   Hal yang dialami oleh Tatsui itu, rasanya sama seperti terjatuh dari atap rumah dua tingkat. Lalu beberapa saat kemudian, Gill juga sudah kembali mendarat ke bawah. Lalu dia hanya berdiri dan terdiam tanpa melakukan apapun, sambil terus memperhatikan tubuh Tatsui yang telah terkapar tak sadarkan diri di permukaan lantai. Sang Wasit yang melihat hal tersebut, segera menyatakan Gill sebagai pemenangnya, karena Tatsui sudah tidak bisa lagi melakukan perlawanan.

   Setelah menyaksikan pertandingan antara Tatsui melawan Gill, yang dipenuhi oleh ketegangan itu, Para penonton segera bersorak atas kemenangan yang telah diraih oleh Gill. Sang Pembawa acara mengajak para penonton untuk memberikan ucapan selamat kepada Gill, sehingga suasana disana menjadi begitu meriah.

   Sedangkan Dragon, terlihat mencemaskan keadaan Tatsui, yang baru saja telah dikalahkan oleh Gill. Tatsui segera dibawa oleh para Penyihir medis menuju ke ruang perawatan. Lalu tanpa banyak bicara, Dragon juga segera berdiri dari kursi tempatnya duduk, untuk pergi menuju ruang perawatan supaya dapat melihat keadaan Tatsui. Sedangkan Master Big hit yang sedang duduk disampingya, hanya diam saja membiarkan Dragon pergi ke tempat yang dia mau, karena yang menjadi perhatian dari sang Master adalah Gill.

   Sementara itu, Gill terlihat masih berada di atas arena. Dia memungut kembali pedang H butcher miliknya yang masih tertancap di permukaan lantai, yang sudah dalam keadaan hancur berantakan. Dia menariknya, lalu kembali memasukannya ke dalam sarung pedang yang berada di belakang pinggangnya. Setelah itu para Penyihir medis segera menghampiri Gill untuk mengajak serta membawanya ke ruang perawatan.

   Pertarungan antara Gill dan Tatsui, telah berakhir. Dengan Gill yang telah keluar sebagai pemenangnya, setelah itu Turnamen dijeda sejenak selama 15 menit, untuk memperbaiki arena pertandingan yang telah hancur akibat pertarungan barusan, tugas memperbaiki arena merupakan tugas yang menjadi tanggung jawab para Penyihir pelindung. Maka sang Pembawa acara mempersilahkan bagi para penonton yang mau ke toilet atau membeli makanan, untuk memanfaatkan waktu tersebut semaksimal mungkin, dan kembali ke tempat duduknya masing-masing saat pertarungan selanjutnya akan dimulai kembali.

   Sementara itu, Dragon terlihat sedang berada di balik pintu ruang perawatan khusus wanita. Dia belum diperbolehkan untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, karena saat ini, keadaan Tatsui masih dalam penanganan para Penyihir medis.



Dragon menunggu diluar ruang perawatan, dan ada seseorang yang menghampirinya.


   Tak lama kemudian, seseorang menghampiri Dragon sambil mengajaknya berbicara. Orang itu adalah Glauss, yang kemarin telah dikalahkan oleh Dragon, dia kebetulan berada disana karena sedang dalam masa pemulihan, setelah kemarin dada kanannya terkena tusukan belati dari Dragon, saat itu bagian tubuhnya dari dada sampai ke perut, terlihat masih dibalut menggunakan perban yang tebal.

   “Hai.” Glauss menyapa Dragon.

   “Oh, Hai.” Dragon juga balas menyapa. Pertemuan mereka terasa canggung.

   “Aku sudah dengar tentang apa yang telah terjadi pada teman wanitamu itu ... Aku turut bersedih.” Ucap Glauss kepada Dragon.

   “Te- terima kasih.” Jawab Dragon.

   Glauss terlihat sedikit kebingungan untuk memulai sebuah Percakapan dengan Dragon. “Mmm ... Kau pasti sangat mengkhawatirkan kondisinya, iya kan?” Glauss bertanya.

   “Iya, tapi saat ini aku lebih mengkhawatirkan tentang kondisi mentalnya ... Karena dia punya sebuah tujuan besar dalam Turnamen ini, namun dia telah gagal.” Ucap Dragon yang terlihat murung.

   “Apakah, kau juga memiliki tujuan yang besar dalam Turnamen ini?” Glauss bertanya lagi.

   “Ya, tentu saja. Aku yakin semua orang yang berpartisipasi dalam Turnamen ini juga memiliki tujuan besarnya masing-masing. Termasuk diriku, tapi yaa apa boleh buat... Oh iya, Apakah kau datang menemuiku kesini untuk membalas perbuatanku yang kemarin?” Tanya Dragon secara terang-terangan.

   “Tidak ... Aku bukanlah orang yang tidak mau menerima kekalahan. Kau sudah berhasil mengalahkanku, dan itu artinya kau lebih hebat dariku.” Jawab Glauss.

   “Aku tidak peduli mengenai siapa yang lebih hebat diantara kita. Menang atau kalah itu ditentukan oleh perjuangan kita.” Kata Dragon sambil terus memperhatikan pintu ruang perawatan.

   “Ya, kau benar sekali ... Seperti yang kau bilang tadi, semua orang yang berpartisipasi dalam Turnamen ini, pasti punya tujuannya masing-masing. Ada yang demi pujian, demi menaikan reputasi, demi popularitas, atau demi uang hadiah.” Ucap Glauss.

   “Apakah bertarung demi uang itu merupakan hal yang salah?” Tanya Dragon. memotong perkataan dari Glauss.

   “Tidak, aku tidak bilang bahwa berpartisipasi demi uang hadiah itu merupakan hal yang salah.” Ucap Glauss.

   “Oh, maaf. Aku terbawa emosi.” Ucap Dragon. Dia bertanya seperti itu, karena Tatsui berpartisipasi dalam Turnamen ini demi uang hadiah, sehingga dia sempat mengira bahwa Glauss akan mengatakan hal buruk tentang hal itu.

   Kemudian, Glauss melanjutkan perkataannya yang sempat terpotong oleh pertanyaan dari Dragon barusan, “Ya, tujuan kita memang beragam. Itulah yang memberikan kita semangat ketika menghadapi pertarungan ... Begitupun halnya denganku. Aku juga memiliki sebuah tujuan dalam Turnamen ini.”

   “Apa tujuanmu?” Tanya Dragon, yang mulai menanggapi obrolan dari Glauss.

   “Aku ingin menemukan lawan sejatiku.” Jawab Glauss.

   “Lawan sejati?” Dragon bertanya lagi.

   “Ya, aku baru menjalani profesi sebagai seorang Kesatria luar selama empat tahun. Dimulai ketika Master Big hit meraih gelar juara pertamanya dalam Turnamen ini. Sejak itu aku giat berlatih dan menggeluti profesi sebagai seorang Kesatria dengan tekun, sehingga reputasiku semakin hari semakin meningkat, supaya suatu hari aku bisa memiliki nama yang sebesar dan setenar Master Big hit. Sebenarnya yang menjadi alasan utamaku berpartisipasi dalam Turnamen ini adalah Master Big hit ... Aku menganggap bahwa dialah lawan sejatiku, oleh karena itu aku sangat ingin melawannya dalam Turnamen ini. Tapi ketika aku dipertemukan denganmu, dan bertarung melawanmu. Kurasa aku telah menemukan lawan sejatiku. Yakni seseorang yang berjuang menghadapi lawannya dengan serius dan penuh semangat.”

   “Kau itu bicara apa?” Kata Dragon. Kemudian dia sedikit tertawa. Lalu tawanya itu diikuti oleh Glauss, dan akhirnya mereka berdua pun jadi sama-sama tertawa di lorong Stadion Amritzer itu, seperti dua orang teman yang sudah sangat akrab.

   Glauss mengagumi Dragon karena Dragon telah berhasil mengalahkannya dengan semangat juang seorang petarung sejati, sehingga kini Glauss menjadi sangat menghormati Dragon sebagai seorang rival atau lawan sejati bagi dirinya. Sepertinya Glauss ingin memiliki hubungan baik dengan Dragon.

   Mereka berdua masih melanjutkan obrolannya, “Oh ya, ngomong-ngomong, luka di dadamu itu, apakah sudah sembuh? Kau kelihatan sehat.” Tanya Dragon.

   “Oh, ini. Berkat DNA hewan yang ada di dalam tubuhku, jadi tubuhku ini dapat memulihkan diri dengan cepat, dan Sambil dibantu dengan penyembuhan dari para Penyihir medis tentunya.” Jawab Glauss.

   “Wah, hebat juga. Apakah DNA hewan adalah kekuatanmu sejak lahir?” Dragon bertanya lagi.

   “Bukan ... Aku mendapatkan kekuatan ini saat berusia 14 tahun. Waktu itu aku menjadi korban eksperimen dari suatu organisasi jahat. Lalu aku berhasil meloloskan diri, dan terus menjalani hidup dengan kekuatan DNA hewan, sampai seperti sekarang ini.” Jawab Glauss.

   “Hmm ... Hidup memang tidak pernah mudah dari awal ya?” Gumam Dragon.

   “Oh iya, ketika berada di arena. Tampaknya kau juga memiliki semacam kekuatan penyembuhan. Apakah itu juga termasuk kekuatanmu?” Tanya Glauss.

   “I- iya, seperti itulah.” Ucap Dragon dengan sedikit canggung, karena sebenarnya kemampuan pemyembuhan itu berasal dari Melinda, yang tidak mau keberadaannya diketahui oleh siapapun.

   “Apakah kau mau menggunakan kekuatan penyembuhan itu untuk menolong temanmu?” Tanya Glauss. Yang dia maksud adalah kepada Tatsui.

   “Ya, awalnya sih memang begitu, tapi aku tidak diperbolehkan masuk ... Walaupun begitu, tidak masalah. Karena saat ini dia sedang ditangani oleh para Penyihir medis profesional. Pasti dia akan baik-baik saja.” Ucap Dragon.

   “Kau tidak bisa membohongiku, insting hewanku bilang bahwa saat ini kau sedang bersedih. Walaupun kau berusaha untuk menyembunyikannya.” Kata Glauss.

   “Hmm, kurasa memang begitu ... Kemarin, ketika aku sedang terluka dan tak sadarkan diri. Tatsui telah merawat serta menjagaku dengan baik. Dan sekarang, ketika dia sedang dalam keadaan begini, malah tidak ada yang dapat kuperbuat untuknya selain menunggu. Seharusnya kini giliranku untuk menjaganya.” Ucap Dragon sambil merasa sedih.

   “Oh, begitu ya ... Begini saja, kalau soal itu, serahkan saja padaku. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan menjaganya selama dia masih belum siuman. Dan saat teman wanitamu itu sudah siuman, maka aku pasti akan segera mengabarkannya padamu. Saat ini kau harus fokus terhadap pertandingan dan pada lawan-lawan yang akan kau hadapi. Teman wanitamu itu juga pastinya tidak mau jika kau sampai kalah dalam pertandingan hanya karena kau terlalu mengkhawatirkannya, iya kan?” Kata Glauss kepada Dragon, dia menawarkan bantuan untuk menjaga Tatsui disana.

   “Baiklah kalau begitu, terima kasih banyak ... Oh iya, aku punya pesan yang harus kau sampaikan kepadanya saat dia siuman nanti.”

   “Katakanlah padaku.” Ucap Glauss.

   “Pesannya adalah ... Kau Tidak perlu khawatir, apapun yang terjadi. Desamu akan tetap diperbaiki.” Begitulah pesan dari Dragon yang harus disampaikan oleh Glauss kepada Tatsui, nanti setelah dia siuman.

   “Baik, akan kusampaikan.” Ucap Glauss.

   Dragon ingin mengatakan hal tersebut kepada Tatsui, supaya Tatsui tidak merasa sedih dan kecewa karena dirinya sudah gagal menjadi juara dalam Turnamen Kota Togu. Dragon ingin memberitahukan kepada Tatsui bahwa dirinya masih memiliki harapan supaya desanya dapat diperbaiki kembali. Dan Dragon pasti akan mengabulkan harapan tersebut.

   Kemudian, Dragon segera pergi menuju ke tribun penonton khusus bagi para peserta, untuk menyaksikan secara langsung pertandingan selanjutnya, yang akan mempertemukan Master Big hit dengan Azter. Sang Master tehnik tenaga dalam dari perguruan West star, akan berhadapan melawan Kesatria resmi dari Kerajaan Gold one, yang memiliki senjata berupa dua buah pedang hitam bernama Dark paralyzed. Siapakah di antara mereka berdua yang akan keluar sebagai pemenangnya? Apakah sang Master yang pernah menjuarai Turnamen tersebut sebelumnya, ataukah seorang Kesatria tangguh dari Kerajaan Gold one?



Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 18


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 16


Poin-poin penting cerita :

  • Pertandingan babak kedua di Turnamen Kota Togu telah dimulai, dan mempertemukan Gill dengan Tatsui dalam sebuah pertarungan pembuka.
  • Tatsui yang sebelumnya ragu untuk melawan Gill, telah meneguhkan hatinya, untuk bertarung melawan Gill dengan mengerahkan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Tanpa rasa ragu, tanpa rasa takut, dan tanpa saling meremehkan lawan.
  • Tatsui memberi serangan kuncian terhadap tubuh Gill, yang membuat Gill menjadi sedikit kewalahan. Lalu setelah Gill berhasil melepaskan diri dari kuncian tersebut, kemudain Tatsui benar-benar tidak memberikannya kesempatan untuk menyerang sama sekali. Karena Tatsui terus-menerus memberikan tendangan terhadap Gill, dan menghajar Gill habis-habisan.
  • Namun Gill akhirnya dapat membalikan keadaan, dengan memanfaatkan kekuatan dari sarung tangannya sebaik mungkin. Dia berhasil meninju kedua lengan Tatsui hingga patah, lalu dia melemparkan pedangnya ke lantai tempat Tatsui sedang berpijak, sehingga tubuh Tatsui terhempas ke atas udara. Setelah itu Gill segera meloncat untuk memberikan serangan terakhir kepada Tatsui, sehingga Tatsui jatuh ke bawah menghantam lantai.
  • Lalu setelah sang Wasit melihat keadaan Tatsui yang sudah tidak sadarkan diri, maka pertandingan pun berakhir, dengan Gill yang dinyatakan sebagai pemenangnya.
  • Tak lama kemudian, Drago terlihatsedang berada di luar ruang perawatan khusus wanita untuk melihat keadaan Tatsui, namun dia masih belum diperbolehkan untuk masuk.
  • Tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya dan mengajaknya berbicara. Orang tersebut adalah Glauss yang sebelumnya telah berhasil dikalahkan oleh Dragon.
  • Tidak ada maksud untuk balas dendam dari Glauss. malah sebaliknya, dia ingin berteman dengan Dragon karena Glauss mengagumi kelebihan dari Dragon, yang telah bertarung dengan semangat juang tinggi, dan bisa berhasil mengalahkannya. Glauss menganggap Dragon sebagai rival terhormatnya, atau bisa dibilang juga sebagai lawan sejatinya.
  • Saat itu Dragon sedang merasa sedih, karena dia tidakbisa membalas kebaikan Tatsui yang telah merawat serta menjaganya ketika dia sedang terluka dan tak sadarkan diri. Lalu Glauss menyuruhnya supaya jangan terlalu khawatir. Dia bersedia untuk menjaga Tatsui disana, dan akan mengabari Dragon mengenai perkembangan dari kondisi Tatsui, sehingga Dragon jadi tidak perlu cemas lagi.
  • Lalu Dragon menyuruh kepada Glauss untu menyampaikan sebah pesan terhadap Tatsui, ketika dia sudah siuman nanti. Yakni, "Tidak perlu khawatir, apapun yang terjadi. Desamu akan tetap diperbaiki."

No comments:

Post a Comment