Friday, November 16, 2018

Journey of the Dragon Chapter 11

Chapter 11 : Enter the Tournament

   Setelah Dragon mengetahui bahwa ternyata hadiah bagi juara Turnamen Kota Togu bukan hanya sekedar uang dengan jumlah besar saja, melainkan juga dengan hadiah tambahan berupa jamuan makan yang bertempat di Istana Kerajaan Nexus. Maka dengan penuh semangat, Dragon memutuskan untuk ikut serta dalam Turnamen tersebut.

   Karena tujuan utama Dragon datang ke Kerajaan Nexus adalah, untuk menyusup ke dalam Istana Nexus supaya bisa mencuri bola Aporion, dan untuk melakukan hal tersebut, maka dia harus bisa masuk ke dalam Istana dengan menggunakan cara apapun.

   Dia tahu bahwa sistem keamanan di Kerajaan Nexus sangatlah ketat. Pertama dia harus menjalani pemeriksaan barang-barang bawaan di Gerbang Kerajaan, setelah itu dia harus berusaha untuk dapat melewati penjagaan di area Istana, dan jika dia sudah berhasil masuk ke dalam Istana, maka yang akan menanti selanjutnya adalah penjagaan di sekitar tempat penyimpanan harta benda milik Kerajaan.

   Begitulah kira-kira rencana awal yang ada di pikiran Dragon, tapi kali ini dia telah menemukan cara lain. Mungkin dengan cara menjadi juara di Turnamen Kota Togu, maka Dragon tidak perlu menghadapi semua hal-hal merepotkan tersebut. Karena dia akan dibawa ke dalam Istana sebagai seorang tamu istimewa serta akan diperlakukan secara khusus, dan nanti setelah dia sudah berada di dalam Istana, maka langkah selanjutnya adalah, dia hanya perlu mencari informasi mengenai keberadaan bola Aporion, dan kemudian mencurinya. Selesai.

   Tapi saat ini ada satu kendala yang harus dihadapi oleh Dragon, yakni jika dia ingin menjadi peserta dalam Turnamen Kota Togu, maka dia harus membayar biaya administrasi sebesar 200 keping perak, namun masalahnya adalah dia tidak punya uang sama sekali, sedangkan batas waktu untuk mendaftar hanya sampai sore hari nanti.

   Panitia penyelenggara memberi saran kepada Dragon untuk mengambil salah satu pekerjaan yang tersedia di papan pengumuman Kota, supaya Dragon bisa menghasilkan uang dengan cepat. Dragon dapat memilih berbagai macam pekerjaan dari mulai yang mudah sampai yang sulit disana, Dragon ingin memilih pekerjaan yang waktunya singkat namun bayarannya cukup besar, supaya dia bisa segera mendaftar untuk ikut dalam Turnamen, sebelum jatah pesertanya habis. Maka dari itu dia segera bergegas keluar dari tempat pendaftaran untuk menuju ke alun-alun Kota.



Papan pengumuman Kota dengan seseorang yang sedang berdiri di sampingnya.



   Dengan didampingi oleh Tatsui, Dragon datang ke alun-alun kota untuk melihat papan pengumunan, setelah itu dia segera memilah-milah pekerjaan. Mereka berdua terlihat sangat serius memeriksa setiap kertas pekerjaan yang tertera disana.

   “Apa ini? Mencari Hewan peliharaan yang hilang, mencari perhiasan yang hilang, mencari suami yang hilang. Benar-benar tidak ada pekerjaan yang menarik.” Kata Dragon.

   “Kebanyakan adalah tugas pencarian dan tugas pengawalan. Kita tidak mungkin menyelesaikan tugas-tugas itu dalam waktu singkat.” Ujar Tatsui.

   Lalu seorang pria tua berkepala pelontos mendekati mereka berdua sambil berbicara dengan nada yang sopan, “Apakah kalian sudah selesai memutuskan? Kalian mau memilih pekerjaan yang mana?” Tanya pria tua berkepala pelontos itu.

   “Anda siapa?” Dragon bertanya balik.

   “Aku hanya seorang penjaga papan pengumuman ini, jika kalian butuh bantuan, tanyakan saja padaku.” Jawab pria tua itu.

   “Eh anu, kami sedang mencari pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu singkat, namun bayarannya tinggi. Apakah ada?” Tanya Tatsui kepada pria tua penjaga papan pengumuman itu.

   “Oh iya ada, di pojok kanan atas sana ada permintaan untuk senjata-senjata sihir dan benda-benda langka. Jika kau mau menjual senjatamu itu, maka pasti kau akan mendapatkan uang Tunai secara langsung... Pedangmu itu terlihat cukup bagus, jika dijual pasti harganya tinggi.” Ucap pria tua itu dengan nada pelan.

   “Tidak, senjata-senjataku ini tidak akan kujual.” Ujar Dragon.

   “Lempengan emas yang ada di pundakmu itu juga kelihatannya cukup mahal.” Pria tua itu melanjutkan perkataannya.

   “Kan sudah kubilang, ak-...” Sebelum Dragon menyelesaikan kalimatnya, Tatsui menyela pembicaraan mereka.

   “Iya, iya... Maafkan temanku ini ya, dia mudah emosi. Apakah ada benda-benda lain yang bisa kami dapatkan dengan mudah, dan bisa langsung dijual dengan harga tinggi?” Tanya Tatsui.

   “Hmmm, coba kulihat dulu. Ada yang mencari tanduk Unicorn, cakar Grizzcat, sisik ular raksasa Gurun Zuci, tempurung kura-kura Herba, bulu landak lava ... Hmm, Sepertinya semua benda-benda itu tidak bisa didapatkan dengan mudah, tapi harga-harganya cukup tinggi. Walaupun kalian bisa mendapatkannya, pasti membutuhkan waktu berhari-hari. Tidak ada pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat disini. Maaf ya.” Ucap pria tua berkepala pelontos itu.

   “Tunggu dulu, barusan kau bilang sisik ular agung Gurun Zuci?” Tanya Dragon dan Tatsui secara bersamaan.

   “Ya, memangnya kenapa? Apakah kalian memiliki benda tersebut?” Pria tua itu balik bertanya.

   Kemudian Dragon segera mengambil sisik ular Gurun Zuci yang selama ini dia selipkan di ikat pinggangnya, untuk kemudian ditunjukan kepada pria tua yang ada dihadapannya itu, dan karena benda tersebut adalah benda asli, maka sisik ular itu bisa langsung ditukarkan dengan uang.

   Sedangkan Tatsui hanya tersenyum gembira karena ternyata mereka bisa berhasil mendapatkan sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam waktu singkat dan bayarannya cukup tinggi. Lalu pria tua berkepala pelontos itu menyuruh Dragon dan Tatsui untuk segera pergi ke tempat penukaran hadiah, dan mengambil bayaran yang patut mereka terima.

   Setelah itu mereka berdua bergegas menuju ke tempat penukaran hadiah. Yakni sebuah tempat yang berperan sebagai perantara bagi orang-orang yang sedang membutuhkan bantuan, dan sebagai penyedia pekerjaan bagi orang-orang yang bersedia untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Maka dari itu, tempat itu selalu ramai dan dipadati oleh banyak orang, baik yang sedang mengajukan permintaan bantuan, juga orang-orang yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka dan datang kesana untuk mengambil uang imbalannya.

   Lalu setelah mengantri cukup lama, Dragon dan Tatsui segera memberikan benda yang dicari dalam daftar pekerjaan tersebut. Dan ternyata bayaran yang mereka dapatkan untuk satu buah sisik ular itu adalah sebanyak 900 keping perak, berlaku kelipatannya. Jadi jika saja mereka berdua membawa dua buah sisik ular Gurun Zuci, maka tentu saja mereka bisa mendapatkan uang yang lebih banyak lagi, yaitu sekitar 1800 keping perak.

   Setelah menukarkan sisik ular agung Gurun Zuci yang mereka miliki dengan uang sebesar 900 keping perak, Dragon dan Tatsui keluar dari rumah penukaran hadiah dengan wajah yang terlihat bahagia, karena mereka tidak menyangka bahwa mereka berdua bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Dragon langsung saja memutuskan untuk membagi dua uang itu dengan Tatsui, walaupun Tatsui menolak, namun Dragon bersikeras memaksanya untuk menerima uang tersebut.

   Dragon berbicara kepada Tatsui. “Waah, kita beruntung sekali, ternyata benda yang ku bawa itu ada Manfaat juga ya?”

   “I- iyaa, tapi itu kan adalah cinderamata yang kaudapatkan susah-susah setelah mengalahkan ular raksasa  Gurun Zuci.” Kata Tatsui.

   “Tidak apa-apa kan, lagipula kita tidak punya cara yang lain lagi. Kita harus bisa merelakannya.” Ucap Dragon.

   “Baiklah, sekarang ayo kita mendaftar.” Ucap Tatsui dengan penuh semangat.



Dragon menyerahkan kantung uang untuk mendaftarkan dirinya menjadi peserta Turnamen.



   Tak lama kemudian Dragon dan Tatsui sudah berada di tempat pendaftaran untuk menyerahkan uang biaya masuk Turnamen, dan untungnya masih ada jatah kosong bagi 1 orang lagi untuk bisa ikut, sehingga kini Dragon secara resmi bisa menjadi peserta dalam Turnamen Kota Togu, dan besok adalah hari dimulainya pertandingan. Maka dari itu mereka harus mempersiapkan kondisi fisik dan mental mereka, dan salah satu caranya adalah beristirahat di tempat yang nyaman. Jadi sekarang Dragon dan Tatsui memutuskan untuk pergi mencari penginapan supaya mereka berdua dapat beristirahat.

   Tapi saat mereka baru saja akan keluar dari tempat pendaftaran tersebut, seorang laki-laki berambut gondrong yang bertelanjang dada, datang kesana. Dia berniat untuk mendaftar menjadi peserta Turnamen Kota Togu, namun sayang sekali, panitia penyelenggara bilang bahwa jatah peserta sudah habis, sehingga pendaftarannya telah resmi ditutup, dan Dragon merupakan peserta terakhir yang mendaftar.

   Maka dari itu, pria yang memiliki postur tubuh besar tersebut langsung marah dan mengamuk, dia segera mengarahkan pandangannya kepada Dragon lalu dengan perasaan yang dipenuhi amarah, dia menantang Dragon berkelahi disana. Tujuan yang sebenarnya adalah supaya dia bisa menghajar Dragon sampai babak belur, sehingga Dragon jadi tidak dapat berpartisipasi dalam Turnamen Kota Togu, dengan begitu dia bisa menggantikan posisi Dragon.

   Lalu Dragon dan Tatsui saling mengangguk pada satu sama lain, kemudian mereka berdua menatap wajah pria berbadan besar itu, dengan tatapan serius, sehingga wajah pria yang tadinya dipenuhi oleh amarah itu, tiba-tiba langsung terlihat pucat dan berkeringat.

   Dan tak lama kemudian, pria berbadan besar itu sudah terkapar disana, dengan wajah dan kepala yang terlihat babak belur, seperti habis dipukuli. Benar-benar malang sekali nasibnya itu, setelah ditolak mendaftar, lalu ditambah babak belur pula. Itu karena dia telah berani bertindak macam-macam kepada orang lain, dan tidak mengikhlaskan sesuatu yang sudah tidak bisa menjadi miliknya.



Seseorang yang telah dipukuli oleh Dragon dan Tatsui.



   Sementara itu di tempat lain, atau lebih tepatnya di dalam Kastil milik Flaur. Sang penyihir itu sedang memperhatikan semua gerak gerik Dragon, dari bola kristal yang ada di genggaman tangannya. Flaur telah melihat Dragon yang mendaftar Turnamen, kemudian dia berkata.

   “Jadi Dragon memutuskan untuk mengikuti Turnamen yang akan diselenggarakan di Kota Togu... Hmm, kenapa dia harus buang-buang waktu disana, apakah hadiah dari Turnamen itu sangat besar? apa yang sebenarnya sedang dia rencanakan? Sepertinya dia membutuhkan uang yang banyak untuk bisa menjalankan misinya dengan lancar. Hmm, tak masalah Kalau begitu, kuijinkan dia untuk ikut dalam Turnamen itu. Tak ada salahnya jika aku bisa mendapatkan sedikit hiburan.”

   Pada awalnya, Flaur menganggap bahwa Dragon akan membuang-buang waktunya di Kota Togu, namun Flaur mencoba untuk mengerti keadaan Dragon, yang mungkin memiliki rencana terhadap uang hadiah yang akan dia dapatkan jika menjadi juara nanti, untuk digunakan demi melancarkan misinya. Namun disamping semua Itu, rupanya Flaur juga tertarik dan ingin melihat Turnamen yang akan diselenggarakan di Kota Togu, untuk kepentingan hiburan bagi dirinya sendiri.

   Setelah melewati hari yang penuh dengan Kejutan itu. Akhirnya Dragon sekarang bisa mengistirahatkan dirinya, dia sedang berada di dalam sebuah kamar penginapan, yang cukup luas dan nyaman. Dragon dan Tatsui berada di kamar yang terpisah, dan mereka berdua akan berangkat menuju ke tempat Turnamen bersama-sama besok pagi. Jadi untuk malam ini, mereka berdua harus beristirahat yang cukup supaya besok kondisi tubuh serta tenaga mereka dapat pulih kembali.



Dragon berbaring di atas ranjang yang nyaman.


   Dragon sedang berbaring di atas ranjang kamar penginapan tersebut dengan mata yang masih terbuka lebar dan terus saja menatap ke arah langit-langit, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu di dalam benaknya.

   (“Pekerjaan yang tersedia di papan pengumuman itu jumlahnya banyak sekali, dan jenisnya bermacam-macam. Namun mengenai tugas untuk mendapatkan sisik ular raksasa Gurun Zuci, sepertinya sudah terpajang cukup lama disana... Dan sepertinya selama ini sudah banyak orang yang pergi untuk memburu ular raksasa tersebut demi mendapatkan sisiknya, supaya bisa ditukar dengan uang. Mungkin Itulah sebabnya mengapa kini ular raksasa Gurun Zuci jadi lebih agresif terhadap manusia, sehingga jalur di Gurun Zuci sekarang menjadi lebih berbahaya. Karena sudah banyak orang yang berusaha untuk memburunya, hal itu menjelaskan tentang adanya sisik yang sedikit terkelupas di bagian dahi ular tersebut, yang mungkin adalah perbuatan dari para pemburu monster, Hmm, aku jadi merasa bersalah Karena telah mencabut sisik ular raksasa itu. Hewan yang dulunya ramah, kini berubah menjadi buas karena ketamakan manusia, Tapi ... Yang telah terjadi, sudah terlanjur terjadi.”) Kata Dragon di dalam benaknya.

   Tak lama kemudian, akhirnya Dragon tidur terlelap di dalam kamar penginapan tersebut. Rasanya sudah lama sekali sejak dia bisa tidur di tempat yang senyaman itu, terakhir kali dia tertidur di dalam sebuah ruangan, itu adalah ruangan penjara, di Kastil Stellan flaur.

   Kini tujuan Dragon adalah menjuarai Turnamen kota Togu, supaya dia bisa mendapat hadiah jamuan makan di Istana. Tapi hal tersebut tidak akan mudah karena lawan-lawan yang harus dia hadapi dalam Turnamen tersebut juga bukanlah orang-orang biasa, dan besok adalah hari dimana pertandingan babak pertama akan dimulai.




Stadion Amritzer yang terletak di tengah-tengah Kota Togu.



   Keesokan harinya, sebagian besar penduduk Kota Togu telah berkumpul di sebuah tempat yang sangat besar dan megah, yakni sebuah Stadion yang bernama Amritzer. Di dalamnya ada sebuah arena pertandingan yang cukup luas, berupa lantai berbentuk persegi panjang yang terlihat sangat mencolok, sebagai ring tempat untuk bertarung, di sekelilingnya ada banyak tempat duduk berkapasitas besar bagi para penonton. Disana juga ada beberapa petugas penyelenggara yang bertanggung jawab atas segala hal selama berlangsungnya Turnamen, begitu juga para penyihir Kerajaan yang akan membantu Dengan keahliannya masing-masing.

   Para penyihir medis, yang bertugas untuk memberi pertolongan pertama serta memberikan pengobatan kepada para peserta yang terluka.

   Para penyihir pelindung, yang bertugas untuk memasangi perisai tembus pandang, supaya para penonton dapat menyaksikan setiap pertarungan dengan aman, tanpa takut akan terkena serangan dari para peserta yang sedang bertarung.

   Dan para Penyihir pendeteksi, yang bertugas untuk merekam serta menyiarkan setiap hal yang terjadi di Turnamen Kota Togu secara langsung.

   Setiap peristiwa yang sedang terjadi dalam Turnamen tersebut akan ditayangkan lewat bola kristal yang ada di setiap rumah penduduk. Dengan tongkat perekam yang dimiliki oleh para Penyihir pendeteksi, maka penyelenggaraan Turnamen Kota Togu dapat disaksikan secara langsung oleh seluruh masyarakat, baik di wilayah Kerajaan Nexus, ataupun yang berada diluar wilayah Kerajaan Nexus.

   Bola kristal yang dimiliki setiap orang, mempunyai ukuran dan bentuk yang bermacam-macam. Dan dapat berguna untuk menampilkan apa saja yang sedang direkam oleh para Penyihir pendeteksi, tapi tentu saja ada batasan hukumnya, keahlian para Penyihir pendeteksi tidak boleh digunakan untuk memata-matai kehidupan seseorang. Jadi pekerjaan para Penyihir pendeteksi itu sama saja seperti seorang petugas pengintai bagi pihak Kerajaan atau seorang kameramen.

   Walaupun para penduduk dapat menyaksikan Turnamen Kota Togu di rumahnya masing-masing, tetap ada hal yang kurang. Yakni karena bola kristal hanya dapat menampilkan gambaran saja tanpa bisa mengeluarkan suara, maka para Penyihir pendeteksi juga menerbangkan burung-burung yang memiliki kemampuan untuk menyuarakan segala hal yang sedang terjadi dalam arena di Stadion Amritzer.

   Mereka akan hinggap di setiap penjuru wilayah Kerajaan Nexus, terutama di dekat rumah-rumah warga. Bagi yang memiliki bola kristal, maka dengan adanya suara dari burung tersebut, jadi rasanya seperti sedang menonton televisi. Sedangkan bagi yang tidak punya bola kristal dan hanya mendengarkan suara dari burung itu saja, maka rasanya seperti sedang mendengarkan radio. Burung-burung tersebut memiliki nama yaitu burung Manpoy, atau sering disebut sebagai burung Penyiar.



Penyihir Medis, Penyihir Pelindung, dan Penyihir Pendeteksi. Yang akan membantu pelaksanaan Turnamen.



   Intinya, Turnamen akan disiarkan melalui bola kristal yang ada di setiap rumah penduduk, dengan para burung Penyiar sebagai pendukung suaranya.

   Seorang petugas penyelenggara hanya cukup meletakan Ratu dari burung-burung tersebut di Stadion untuk menyaksikan pertandingan yang sedang berlangsung, maka suara yang di dengar oleh sang Ratu akan ditirukan dan diteriakan oleh seluruh burung Penyiar yang tersebar di berbagai wilayah.

   Burung Penyiar adalah hewan pemakan ikan dan tikus yang hidup berkoloni seperti lebah, pikiran mereka saling terhubung satu sama lain, dan kemampuan istimewa mereka adalah bisa menirukan segala suara yang didengar oleh Ratu mereka. Jadi Ratu mereka itu sama halnya dengan mikrofon yang dapat memancarkan bunyi kepada pengeras suara yang jumlahnya banyak.



Ratu burung penyiar.



   Namun supaya bisa patuh terhadap manusia, tentu saja dibutuhkan pelatihan dan perawatan khusus, juga pengembang biakan yang sempurna dengan cara membangun sarang yang nyaman bagi koloni mereka, yang telah dikelola sejak lama oleh manusia.

   Pertandingan akan dimulai sebentar lagi, namun masih ada beberapa peserta yang belum hadir disana. Dragon dan Tatsui terlihat sedang berlari tergesa-gesa menuju ke Stadion Amritzer, mereka terlambat datang karena tidak ada yang membangunkan mereka sama sekali. Sambil terus berlari, mereka saling berbicara satu sama lain.

   “Mengapa tidak ada yang membangunkan kita sama sekali?” Tanya Dragon kepada Tatsui.

   “Itu karena tidak ada yang mengira bahwa kita adalah peserta Turnamen.” Jawab Tatsui.

   Lalu tiba-tiba langkah kaki mereka berdua terhenti, ketika mereka melewati sebuah taman. Disana ada seseorang yang sedang tertidur lelap di atas batang pohon, dan sepertinya mereka berdua mengenali orang tersebut. Yang ternyata adalah Gill.



Gill tertidur lelap diatas batang pohon.


   “Hoey Gill !! Sedang apa kau disana ?? Cepat bangun dan turun kesini! Turnamennya akan segera dimulai !!” Teriak Dragon membangunkan Gill.

   “Ya ibu, lima menit lagi.” Ucap Gill sambil mengigau.

   Lalu Dragon menendang pohon tempat Gill sedang tertidur lelap itu dengan keras, hingga akhirnya tubuh Gill terjatuh ke bawah dan menghantam tanah. Tatsui memperingatkan Dragon supaya jangan terlalu kasar terhadap Gill, lalu Dragon berkata bahwa mereka sudah tidak punya waktu lagi, jika sampai terlambat, maka mereka bertiga akan didiskualifikasi. Namun ada hal yang membuat mereka berdua merasa aneh pada saat itu, meskipun tubuh Gill sudah jatuh ke bawah hingga menghantam tanah, tapi Gill masih saja tertidur dengan nyenyak, dan tidak terbangun sama sekali.

   Jadi mau tidak mau, Dragon dan Tatsui membopong tubuh Gill menuju ke Stadion sambil berjalan dengan cepat, Dragon menggerutu di sepanjang perjalanan menuju ke Stadion tersebut.

   “Orang ini kenapa sangat sulit sekali untuk dibangunkan? Tidurnya seperti kerbau saja.” Ucap Dragon.

   “Dia terlihat seperti orang yang sudah mabuk, apakah semalam dia sudah minum-minum?” Tanya Tatsui.

   “Entahlah, yang pasti jika kita tidak membawanya, dia pasti akan didiskualifikasi dari Turnamen. Anggap saja ini sebagai tindakan balas budi kita terhadapnya karena kemarin dia telah menolong kita.” Jawab Dragon.

   “Ya, tentu saja.”

   Lalu tak lama kemudian mereka bertiga akhirnya sampai di Stadion Amritzer. Sorak sorai penonton sudah terdengar bahkan sampai keluar Stadion. Disana suasananya sangat meriah sekali, para panitia penyelenggara sedang memberikan pidato sambutan disana, mereka juga memperkenalkan orang yang akan menjadi komentator sekaligus pembawa acara pertandingan, yang akan duduk di sebelah Ratu burung Penyiar.

   Dragon dan Tatsui sudah berada di ruang tunggu bagi para peserta, sedangkan Gill masih terlihat sedang tertidur pulas di tempat itu, salah seorang panitia penyelenggara yang ada disana berkata bahwa mereka beruntung karena telah datang tepat lima menit sebelum pintu gerbang ditutup, jika saja mereka bertiga datang terlambat, maka mereka Pasti akan diskualifikasi.

   Lalu tak lama kemudian, Gill mulai bangun dari tidurnya, dan bertanya, “Dimana ini?”

   “Kau baru bangun sekarang?!” Kata Dragon dengan nada kesal.

   “Oh ya, maafkan aku, kemarin malam aku sudah minum banyak, setelah itu aku memutuskan untuk tidur diatas pohon, dan tiba-tiba aku sudah terbangun disini. Hahaha.” Ucap Gill menjelaskan.

   “Ternyata benar apa yang kubilang.” Kata Tatsui.

   “Untunglah kami menemukanmu di jalan.” Ujar Dragon.

   Setelah itu sang pembawa acara pertandingan mulai mengumumkan bahwa Turnamen Kota Togu telah dimulai, kemudian dia memanggil seluruh peserta Turnamen untuk segera keluar dan naik ke atas arena pertandingan.



Sang Pembawa acara bersama dengan Ratu burung Penyiar disampingnya.



   Jumlah dari peserta yang sudah mendaftar untuk ikut dalam Turnamen tersebut, kurang lebih sebanyak 100 orang. Terdiri dari beberapa wanita, dan sebagian besarnya adalah laki-laki, mereka semua berdiri di atas arena pertandingan sambil memperhatikan seluruh tribun penonton yang menyoraki mereka dengan dukungan-dukungan yang penuh semangat.

   “Aku belum pernah dikelilingi oleh orang sebanyak ini.” Kata Tatsui.

   “Aku juga.” Kata Dragon.

   “Kalau aku sih pernah, dulu ketika melawan monster belut raksasa di sungai Nusi, banyak sekali orang yang menonton pertarunganku.” Ujar Gill yang sedikit menyombongkan diri.

   “Tak ada yang bertanya padamu.” Ucap Dragon dan Tatsui secara bersamaan, dengan ekspresi wajah yang datar.

   Kemudian sang pembawa acara mengumumkan tentang babak kualifikasi yang harus dihadapi oleh seluruh peserta yang ada disana. Pada babak kualifikasi ini jumlah peserta akan mengalami pengurangan, sampai nanti hanya tinggal tersisa sekitar 16 peserta saja, untuk selanjutnya akan dipasangakan dengan lawannya masing-masing dalam babak pertarungan nanti.

   “Di babak kualifikasi ini, para peserta akan diberikan ujian yang sangat berat. Kalian harus bisa bertahan dan jangan sampai keluar dari arena. Kalian tidak diperbolehkan bergerak atau berpindah dari tempat kalian berdiri saat ini, tapi kalian boleh saling berpegangan tangan atau menutupi wajah dengan menggunakan tangan kalian masing-masing ... Dan orang yang akan menjadi lawan kalian adalah para Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, yaitu Kesatria 3 badai Nexus. Beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka!” lalu seluruh penonton memberi tepuk tangan serta sorak sorai yang sangat meriah untuk kehadiran dari para Kesatria resmi Kerajaan Nexus tersebut.

   Dua orang terlihat sedang berjalan menuju ke arena pertandingan, dengan langkah kaki santai, yang satu bertubuh kurus dengan dua pedang berwarna kuning di genggaman tangannya, dan yang satunya lagi bertubuh besar juga kekar, dengan sebuah kapak di punggungnya, mereka adalah dua orang yang tergabung dalam kelompok Kesatria 3 badai Nexus.



Kesatria Resmi dari Kerajaan Nexus, Arci dan Holdi.
.


   “Wah, inilah mereka! Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus. Arci dan Holdi ... Tunggu dulu, sepertinya kurang satu orang lagi. Rizu tidak ada bersama mereka.” Ucap sang Pembawa acara.

   Kemudian Arci menoleh kepada sang Pembawa acara sambil berkata, “Rizu punya tugas penting, dia sedang menemani Putri Reina berlatih memanah.”

   Lalu sang Pembawa acara melanjutkan perkataannya kepada semua penonton. “Oh, begitu ya ... Ehm, Baiklah, mari kita mulai babak kualifikasinya!! tugas para peserta adalah, mereka harus bisa bertahan dari serangan kedua Kesatria terbaik dari Kerjaan Nexus ini. Mari kita saksikan bersama-sama, apakah mereka semua dapat bertahan, ataukah mereka semua akan terlempar keluar dari babak kualifikasi ini?? ... Pertandingan dimulai !!”



Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 12


Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 10


Poin-poin penting cerita :

  • Dragon dan Tatsui mendatangi papan pengumuman kota untuk mencari pekerjaan yang dapat mereka selesaikan dengan singkat, dan memiliki bayaran yang tinggi. Namun mereka tidak bisa menemukannya.
  • Dengan bantuan seorang pria tua berkepala pelontos disana, mereka dapat menemukan tugas untuk mencari dan mendapatkan sisik ular agung Gurun Zuci. Yang untungnya sudah didapatkan oleh Dragon, dan selama ini telah diselipkan di sabuknya.
  • Setelah Dragon mendapatkan uang dari hasil menukar sisik tersebut, maka dia bisa menginap di tempat yang nyaman, supaya dapat memulihkan kembali tubuh dan tenaganya.
  • Keesokan harinya, Turnamen Kota Togu akan segera dimulai, orang-orang sudah berkumpul di sebuah Stadion yang bernama Amritzer, untuk menyaksikan Turnamen secara langsung.
  • Bagi yang tidak bisa datang ke Stadion, maka para penduduk dapat menyaksikan Turnamen lewat bola kristal di rumahnya masing-masing, dan mendengarkan suara yang ada di Stadion lewat suara para burung Penyiar.
  • Para burung Penyiar akan menerima dan menyuarakan segala hal yang didengar oleh Ratu mereka. Sang Ratu berada di Stadion Amritzer untuk mendengarkan dan memancarkan suara di tempat berlangsungnya Turnamen tersebut.
  • Para Penyihir medis bertugas untuk menyembuhkan peserta Turnamen, para Penyihir pelindung bertugas untuk memasang perisai tembus pandang supaya para penonton dapat terlindungi dari serangan peserta yang sedang bertarung. Dan para Penyihir pendeteksi bertugas untuk merekam dan menayangkan segala hal yang sedang terjadi di Stadion Amritzer, lewat bola kristal dan burung Penyiar, yang ada di seluruh penjuru wilayah.
  • Dragon dan Tatsui berlari tergesa-gesa menuju ke Stadion karena mereka sudah hampir terlambat. namun di tengah jalan, mereka menemukan Gill yang sedang tertidur di batang pohon. maka mereka memutuskan untuk membopong Gill bersama mereka, karena dia tidak bisa dibangunkan. lalu setelah mereka semua telah sampai, dan telah terhindar dari keterlambatan. Gill akhirnya bangun lalu mendapatkan omelan dari Dragon.
  • Pembawa acara yang duduk disamping Ratu burung Penyiar, mengumumkan bahwa Turnamen Kota Togu telah dimulai, lalu dia memanggil seluruh peserta untuk keluar dan naik ke atas ring.
  • Pembawa acara memberitahu bahwa mereka harus menjalani babak kualifikasi. dalam babak tersebut, mereka akan berhadapan dengan dua orang Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, yang akan memberikan mereka seranganyang sangat kuat.
  • Para peserta harus dapat bertahan dari serangan-serangan itu, dan dalam babak tersebut jumlah mereka akan dikurangi hingga mereka hanya akan tersisa sekitar 16 peserta saja. Apakah Dragon, Tatsui, dan Gill akan dapat bertahan dalam babak tersebut?

No comments:

Post a Comment