Chapter 11 : Enter the Tournament
Setelah Dragon mengetahui bahwa ternyata hadiah bagi juara Turnamen Kota
Togu bukan hanya sekedar uang dengan jumlah besar saja, melainkan juga
dengan hadiah tambahan berupa jamuan makan yang bertempat di Istana
Kerajaan Nexus. Maka dengan penuh semangat, Dragon memutuskan untuk ikut
serta dalam Turnamen tersebut.
Karena tujuan utama Dragon datang ke Kerajaan Nexus adalah, untuk menyusup
ke dalam Istana Nexus supaya bisa mencuri bola Aporion, dan untuk melakukan
hal tersebut, maka dia harus bisa masuk ke dalam Istana dengan menggunakan
cara apapun.
Dia tahu bahwa sistem keamanan di Kerajaan Nexus sangatlah ketat. Pertama
dia harus menjalani pemeriksaan barang-barang bawaan di Gerbang Kerajaan,
setelah itu dia harus berusaha untuk dapat melewati penjagaan di area
Istana, dan jika dia sudah berhasil masuk ke dalam Istana, maka yang akan
menanti selanjutnya adalah penjagaan di sekitar tempat penyimpanan harta
benda milik Kerajaan.
Begitulah kira-kira rencana awal yang ada di pikiran Dragon, tapi kali ini
dia telah menemukan cara lain. Mungkin dengan cara menjadi juara di
Turnamen Kota Togu, maka Dragon tidak perlu menghadapi semua hal-hal
merepotkan tersebut. Karena dia akan dibawa ke dalam Istana sebagai seorang
tamu istimewa serta akan diperlakukan secara khusus, dan nanti setelah dia
sudah berada di dalam Istana, maka langkah selanjutnya adalah, dia hanya
perlu mencari informasi mengenai keberadaan bola Aporion, dan kemudian
mencurinya. Selesai.
Tapi saat ini ada satu kendala yang harus dihadapi oleh Dragon, yakni jika
dia ingin menjadi peserta dalam Turnamen Kota Togu, maka dia harus membayar
biaya administrasi sebesar 200 keping perak, namun masalahnya adalah dia
tidak punya uang sama sekali, sedangkan batas waktu untuk mendaftar hanya
sampai sore hari nanti.
Panitia penyelenggara memberi saran kepada Dragon untuk mengambil salah
satu pekerjaan yang tersedia di papan pengumuman Kota, supaya Dragon bisa
menghasilkan uang dengan cepat. Dragon dapat memilih berbagai macam
pekerjaan dari mulai yang mudah sampai yang sulit disana, Dragon ingin
memilih pekerjaan yang waktunya singkat namun bayarannya cukup besar,
supaya dia bisa segera mendaftar untuk ikut dalam Turnamen, sebelum jatah
pesertanya habis. Maka dari itu dia segera bergegas keluar dari tempat
pendaftaran untuk menuju ke alun-alun Kota.
Dengan didampingi oleh Tatsui, Dragon datang ke alun-alun kota untuk melihat
papan pengumunan, setelah itu dia segera memilah-milah pekerjaan.
Mereka berdua terlihat sangat serius memeriksa setiap kertas pekerjaan yang
tertera disana.
“Apa ini? Mencari Hewan peliharaan yang hilang, mencari perhiasan yang
hilang, mencari suami yang hilang. Benar-benar tidak ada pekerjaan yang
menarik.” Kata Dragon.
“Kebanyakan adalah tugas pencarian dan tugas pengawalan. Kita tidak mungkin
menyelesaikan tugas-tugas itu dalam waktu singkat.” Ujar Tatsui.
Lalu seorang pria tua berkepala pelontos mendekati mereka berdua sambil
berbicara dengan nada yang sopan, “Apakah kalian sudah selesai memutuskan?
Kalian mau memilih pekerjaan yang mana?” Tanya pria tua berkepala pelontos
itu.
“Anda siapa?” Dragon bertanya balik.
“Aku hanya seorang penjaga papan pengumuman ini, jika kalian butuh bantuan,
tanyakan saja padaku.” Jawab pria tua itu.
“Eh anu, kami sedang mencari pekerjaan yang hanya membutuhkan waktu
singkat, namun bayarannya tinggi. Apakah ada?” Tanya Tatsui kepada pria tua
penjaga papan pengumuman itu.
“Oh iya ada, di pojok kanan atas sana ada permintaan untuk senjata-senjata
sihir dan benda-benda langka. Jika kau mau menjual senjatamu itu, maka
pasti kau akan mendapatkan uang Tunai secara langsung... Pedangmu itu terlihat
cukup bagus, jika dijual pasti harganya tinggi.” Ucap pria tua itu dengan
nada pelan.
“Tidak, senjata-senjataku ini tidak akan kujual.” Ujar Dragon.
“Lempengan emas yang ada di pundakmu itu juga kelihatannya cukup mahal.”
Pria tua itu melanjutkan perkataannya.
“Kan sudah kubilang, ak-...” Sebelum Dragon menyelesaikan kalimatnya,
Tatsui menyela pembicaraan mereka.
“Iya, iya... Maafkan temanku ini ya, dia mudah emosi. Apakah ada
benda-benda lain yang bisa kami dapatkan dengan mudah, dan bisa langsung
dijual dengan harga tinggi?” Tanya Tatsui.
“Hmmm, coba kulihat dulu. Ada yang mencari tanduk Unicorn, cakar Grizzcat, sisik ular
raksasa Gurun Zuci, tempurung kura-kura Herba, bulu landak lava ... Hmm, Sepertinya semua benda-benda
itu tidak bisa didapatkan dengan mudah, tapi harga-harganya cukup tinggi.
Walaupun kalian bisa mendapatkannya, pasti membutuhkan waktu berhari-hari.
Tidak ada pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat disini. Maaf
ya.” Ucap pria tua berkepala pelontos itu.
“Tunggu dulu, barusan kau bilang sisik ular agung Gurun Zuci?” Tanya Dragon
dan Tatsui secara bersamaan.
“Ya, memangnya kenapa? Apakah kalian memiliki benda tersebut?” Pria tua itu
balik bertanya.
Kemudian Dragon segera mengambil sisik ular Gurun Zuci yang selama ini dia selipkan di
ikat pinggangnya, untuk kemudian ditunjukan kepada pria tua yang ada dihadapannya itu,
dan karena benda tersebut adalah benda asli, maka sisik ular itu bisa
langsung ditukarkan dengan uang.
Sedangkan Tatsui hanya tersenyum gembira karena ternyata mereka bisa
berhasil mendapatkan sebuah pekerjaan yang dapat dilakukan dalam waktu
singkat dan bayarannya cukup tinggi. Lalu pria tua berkepala pelontos itu
menyuruh Dragon dan Tatsui untuk segera pergi ke tempat penukaran hadiah, dan mengambil bayaran yang patut mereka terima.
Setelah itu mereka berdua bergegas menuju ke tempat penukaran hadiah. Yakni
sebuah tempat yang berperan sebagai perantara bagi orang-orang yang sedang
membutuhkan bantuan, dan sebagai penyedia pekerjaan bagi orang-orang yang
bersedia untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Maka dari itu,
tempat itu selalu ramai dan dipadati oleh banyak orang, baik yang sedang
mengajukan permintaan bantuan, juga orang-orang
yang sudah menyelesaikan pekerjaan mereka dan datang kesana untuk mengambil
uang imbalannya.
Lalu setelah mengantri cukup lama, Dragon dan Tatsui segera memberikan
benda yang dicari dalam daftar pekerjaan tersebut. Dan ternyata bayaran
yang mereka dapatkan untuk satu buah sisik ular itu adalah sebanyak 900
keping perak, berlaku kelipatannya. Jadi jika saja mereka berdua membawa
dua buah sisik ular Gurun Zuci, maka tentu saja mereka bisa
mendapatkan uang yang lebih banyak lagi, yaitu sekitar 1800 keping perak.
Setelah menukarkan sisik ular agung Gurun Zuci yang mereka miliki dengan
uang sebesar 900 keping perak, Dragon dan Tatsui keluar dari rumah
penukaran hadiah dengan wajah yang terlihat bahagia, karena mereka tidak
menyangka bahwa mereka berdua bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam
waktu singkat. Dragon langsung saja memutuskan untuk membagi dua uang itu dengan Tatsui, walaupun Tatsui menolak, namun Dragon bersikeras memaksanya untuk menerima uang tersebut.
Dragon berbicara kepada Tatsui. “Waah, kita beruntung sekali, ternyata
benda yang ku bawa itu ada Manfaat juga ya?”
“I- iyaa, tapi itu kan adalah cinderamata yang kaudapatkan susah-susah setelah mengalahkan ular raksasa Gurun Zuci.”
Kata Tatsui.
“Tidak apa-apa kan, lagipula kita tidak punya cara yang lain lagi. Kita harus bisa merelakannya.” Ucap Dragon.
“Baiklah, sekarang ayo kita mendaftar.” Ucap Tatsui dengan penuh semangat.
Tak lama kemudian Dragon dan Tatsui sudah berada di tempat pendaftaran
untuk menyerahkan uang biaya masuk Turnamen, dan untungnya masih ada jatah
kosong bagi 1 orang lagi untuk bisa ikut, sehingga kini Dragon secara resmi bisa menjadi peserta dalam
Turnamen Kota Togu, dan besok adalah hari dimulainya pertandingan. Maka
dari itu mereka harus mempersiapkan kondisi fisik dan mental mereka, dan
salah satu caranya adalah beristirahat di tempat yang nyaman. Jadi sekarang
Dragon dan Tatsui memutuskan untuk pergi mencari penginapan supaya mereka
berdua dapat beristirahat.
Tapi saat mereka baru saja akan keluar dari tempat pendaftaran tersebut,
seorang laki-laki berambut gondrong yang bertelanjang dada, datang kesana.
Dia berniat untuk mendaftar menjadi peserta Turnamen Kota Togu, namun
sayang sekali, panitia penyelenggara bilang bahwa jatah peserta sudah
habis, sehingga pendaftarannya telah resmi ditutup, dan Dragon merupakan
peserta terakhir yang mendaftar.
Maka dari itu, pria yang memiliki postur tubuh besar tersebut langsung
marah dan mengamuk, dia segera mengarahkan pandangannya kepada Dragon lalu
dengan perasaan yang dipenuhi amarah, dia menantang Dragon berkelahi
disana. Tujuan yang sebenarnya adalah supaya dia bisa menghajar Dragon
sampai babak belur, sehingga Dragon jadi tidak dapat berpartisipasi dalam
Turnamen Kota Togu, dengan begitu dia bisa menggantikan posisi Dragon.
Lalu Dragon dan Tatsui saling mengangguk pada satu sama lain, kemudian
mereka berdua menatap wajah pria berbadan besar itu, dengan tatapan
serius, sehingga wajah pria yang tadinya dipenuhi oleh amarah itu,
tiba-tiba langsung terlihat pucat dan berkeringat.
Dan tak lama kemudian, pria berbadan besar itu sudah terkapar disana,
dengan wajah dan kepala yang terlihat babak belur, seperti habis dipukuli.
Benar-benar malang sekali nasibnya itu, setelah ditolak mendaftar, lalu
ditambah babak belur pula. Itu karena dia telah berani bertindak
macam-macam kepada orang lain, dan tidak mengikhlaskan sesuatu yang sudah
tidak bisa menjadi miliknya.
Sementara itu di tempat lain, atau lebih tepatnya di dalam Kastil milik
Flaur. Sang penyihir itu sedang memperhatikan semua gerak gerik Dragon,
dari bola kristal yang ada di genggaman tangannya. Flaur telah
melihat Dragon yang mendaftar Turnamen, kemudian dia berkata.
“Jadi Dragon memutuskan untuk mengikuti Turnamen yang akan diselenggarakan
di Kota Togu... Hmm, kenapa dia harus buang-buang waktu disana, apakah
hadiah dari Turnamen itu sangat besar? apa yang sebenarnya sedang dia
rencanakan? Sepertinya dia membutuhkan uang yang banyak untuk bisa
menjalankan misinya dengan lancar. Hmm, tak masalah Kalau begitu, kuijinkan dia untuk ikut
dalam Turnamen itu. Tak ada salahnya jika aku bisa mendapatkan sedikit
hiburan.”
Pada awalnya, Flaur menganggap bahwa Dragon akan membuang-buang waktunya di
Kota Togu, namun Flaur mencoba untuk mengerti keadaan Dragon, yang mungkin
memiliki rencana terhadap uang hadiah yang akan dia dapatkan jika menjadi
juara nanti, untuk digunakan demi melancarkan misinya. Namun disamping semua Itu, rupanya Flaur juga
tertarik dan ingin melihat Turnamen yang akan diselenggarakan di Kota Togu,
untuk kepentingan hiburan bagi dirinya sendiri.
Setelah melewati hari yang penuh dengan Kejutan itu.
Akhirnya Dragon sekarang bisa mengistirahatkan dirinya, dia sedang berada di dalam sebuah kamar penginapan, yang
cukup luas dan nyaman. Dragon dan Tatsui berada di kamar yang terpisah, dan
mereka berdua akan berangkat menuju ke tempat Turnamen bersama-sama besok
pagi. Jadi untuk malam ini, mereka berdua harus beristirahat yang cukup
supaya besok kondisi tubuh serta tenaga mereka dapat pulih kembali.
Dragon sedang berbaring di atas ranjang kamar penginapan tersebut dengan
mata yang masih terbuka lebar dan terus saja menatap ke arah langit-langit,
sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu di dalam benaknya.
(“Pekerjaan yang tersedia di papan pengumuman itu jumlahnya banyak sekali,
dan jenisnya bermacam-macam. Namun mengenai tugas untuk mendapatkan sisik
ular raksasa Gurun Zuci, sepertinya sudah terpajang cukup lama disana...
Dan sepertinya selama ini sudah banyak orang yang pergi untuk memburu ular
raksasa tersebut demi mendapatkan sisiknya, supaya bisa ditukar dengan
uang. Mungkin Itulah sebabnya mengapa kini ular raksasa Gurun Zuci jadi lebih agresif
terhadap manusia, sehingga jalur di Gurun Zuci sekarang menjadi lebih berbahaya. Karena sudah banyak orang yang berusaha untuk memburunya, hal
itu menjelaskan tentang adanya sisik yang sedikit terkelupas di bagian dahi
ular tersebut, yang mungkin adalah perbuatan dari para pemburu monster, Hmm, aku jadi
merasa bersalah Karena telah mencabut sisik ular raksasa itu. Hewan yang dulunya
ramah, kini berubah menjadi buas karena ketamakan manusia, Tapi ... Yang telah terjadi, sudah terlanjur terjadi.”) Kata
Dragon di dalam benaknya.
Tak lama kemudian, akhirnya Dragon tidur terlelap di dalam kamar
penginapan tersebut. Rasanya sudah lama sekali sejak dia bisa tidur di
tempat yang senyaman itu, terakhir kali dia tertidur di dalam sebuah
ruangan, itu adalah ruangan penjara, di Kastil Stellan flaur.
Kini tujuan Dragon adalah menjuarai Turnamen kota Togu, supaya dia bisa mendapat hadiah jamuan makan di Istana. Tapi hal tersebut tidak akan mudah
karena lawan-lawan yang harus dia hadapi dalam Turnamen tersebut juga
bukanlah orang-orang biasa, dan besok adalah hari dimana pertandingan babak
pertama akan dimulai.
Keesokan harinya, sebagian besar penduduk Kota Togu telah berkumpul di
sebuah tempat yang sangat besar dan megah, yakni sebuah Stadion yang
bernama Amritzer. Di dalamnya ada sebuah arena pertandingan yang cukup
luas, berupa lantai berbentuk persegi panjang yang terlihat sangat mencolok, sebagai ring tempat untuk bertarung, di sekelilingnya ada banyak tempat duduk berkapasitas besar bagi para penonton. Disana juga ada beberapa petugas penyelenggara yang bertanggung jawab
atas segala hal selama berlangsungnya Turnamen, begitu juga para penyihir Kerajaan yang akan membantu Dengan keahliannya masing-masing.
Para penyihir medis, yang bertugas untuk memberi pertolongan pertama serta
memberikan pengobatan kepada para peserta yang terluka.
Para penyihir pelindung, yang bertugas untuk memasangi perisai tembus
pandang, supaya para penonton dapat menyaksikan setiap pertarungan dengan
aman, tanpa takut akan terkena serangan dari para peserta yang sedang
bertarung.
Dan para Penyihir pendeteksi, yang bertugas untuk merekam serta menyiarkan
setiap hal yang terjadi di Turnamen Kota Togu secara langsung.
Setiap peristiwa yang sedang terjadi dalam Turnamen tersebut akan
ditayangkan lewat bola kristal yang ada di setiap rumah penduduk. Dengan
tongkat perekam yang dimiliki oleh para Penyihir pendeteksi, maka
penyelenggaraan Turnamen Kota Togu dapat disaksikan secara langsung oleh
seluruh masyarakat, baik di wilayah Kerajaan Nexus, ataupun yang berada diluar wilayah Kerajaan Nexus.
Bola kristal yang dimiliki setiap orang, mempunyai ukuran dan bentuk yang
bermacam-macam. Dan dapat berguna untuk menampilkan apa saja yang sedang
direkam oleh para Penyihir pendeteksi, tapi tentu saja ada batasan
hukumnya, keahlian para Penyihir pendeteksi tidak boleh digunakan untuk
memata-matai kehidupan seseorang. Jadi pekerjaan para Penyihir pendeteksi
itu sama saja seperti seorang petugas pengintai bagi pihak Kerajaan atau seorang kameramen.
Walaupun para penduduk dapat menyaksikan Turnamen Kota Togu di rumahnya
masing-masing, tetap ada hal yang kurang. Yakni karena bola kristal hanya
dapat menampilkan gambaran saja tanpa bisa mengeluarkan suara, maka para
Penyihir pendeteksi juga menerbangkan burung-burung yang memiliki kemampuan
untuk menyuarakan segala hal yang sedang terjadi dalam arena di Stadion
Amritzer.
Mereka akan hinggap di setiap penjuru wilayah Kerajaan Nexus, terutama di
dekat rumah-rumah warga. Bagi yang memiliki bola kristal, maka dengan
adanya suara dari burung tersebut, jadi rasanya seperti sedang menonton
televisi. Sedangkan bagi yang tidak punya bola kristal dan hanya
mendengarkan suara dari burung itu saja, maka rasanya seperti sedang
mendengarkan radio. Burung-burung tersebut memiliki nama yaitu burung
Manpoy, atau sering disebut sebagai burung Penyiar.
![]() |
Penyihir Medis, Penyihir Pelindung, dan Penyihir Pendeteksi. Yang akan membantu pelaksanaan Turnamen. |
Intinya, Turnamen akan disiarkan melalui bola kristal yang ada di setiap rumah penduduk,
dengan para burung Penyiar sebagai pendukung suaranya.
Seorang petugas penyelenggara hanya cukup meletakan Ratu dari burung-burung
tersebut di Stadion untuk menyaksikan pertandingan yang sedang berlangsung,
maka suara yang di dengar oleh sang Ratu akan ditirukan dan diteriakan oleh
seluruh burung Penyiar yang tersebar di berbagai wilayah.
Burung Penyiar adalah hewan pemakan ikan dan tikus yang hidup berkoloni
seperti lebah, pikiran mereka saling terhubung satu sama lain, dan
kemampuan istimewa mereka adalah bisa menirukan segala suara yang didengar
oleh Ratu mereka. Jadi Ratu mereka itu sama halnya dengan mikrofon yang
dapat memancarkan bunyi kepada pengeras suara yang jumlahnya banyak.
Namun supaya bisa patuh terhadap manusia, tentu saja dibutuhkan pelatihan
dan perawatan khusus, juga pengembang biakan yang sempurna dengan cara
membangun sarang yang nyaman bagi koloni mereka, yang telah dikelola sejak
lama oleh manusia.
Pertandingan akan dimulai sebentar lagi, namun masih ada beberapa peserta
yang belum hadir disana. Dragon dan Tatsui terlihat sedang berlari
tergesa-gesa menuju ke Stadion Amritzer, mereka terlambat datang karena
tidak ada yang membangunkan mereka sama sekali. Sambil terus berlari,
mereka saling berbicara satu sama lain.
“Mengapa tidak ada yang membangunkan kita sama sekali?” Tanya Dragon kepada
Tatsui.
“Itu karena tidak ada yang mengira bahwa kita adalah peserta Turnamen.”
Jawab Tatsui.
Lalu tiba-tiba langkah kaki mereka berdua terhenti, ketika mereka melewati
sebuah taman. Disana ada seseorang yang sedang tertidur lelap di atas
batang pohon, dan sepertinya mereka berdua mengenali orang tersebut. Yang
ternyata adalah Gill.
“Hoey Gill !! Sedang apa kau disana ?? Cepat bangun dan turun kesini! Turnamennya akan
segera dimulai !!” Teriak Dragon membangunkan Gill.
“Ya ibu, lima menit lagi.” Ucap Gill sambil mengigau.
Lalu Dragon menendang pohon tempat Gill sedang tertidur lelap itu dengan
keras, hingga akhirnya tubuh Gill terjatuh ke bawah dan menghantam tanah.
Tatsui memperingatkan Dragon supaya jangan terlalu kasar terhadap Gill,
lalu Dragon berkata bahwa mereka sudah tidak punya waktu lagi, jika sampai
terlambat, maka mereka bertiga akan didiskualifikasi. Namun ada hal yang
membuat mereka berdua merasa aneh pada saat itu, meskipun tubuh Gill sudah
jatuh ke bawah hingga menghantam tanah, tapi Gill masih saja tertidur
dengan nyenyak, dan tidak terbangun sama sekali.
Jadi mau tidak mau, Dragon dan Tatsui membopong tubuh Gill menuju ke
Stadion sambil berjalan dengan cepat, Dragon menggerutu di sepanjang
perjalanan menuju ke Stadion tersebut.
“Orang ini kenapa sangat sulit sekali untuk dibangunkan? Tidurnya seperti
kerbau saja.” Ucap Dragon.
“Dia terlihat seperti orang yang sudah mabuk, apakah semalam dia sudah
minum-minum?” Tanya Tatsui.
“Entahlah, yang pasti jika kita tidak membawanya, dia pasti akan
didiskualifikasi dari Turnamen. Anggap saja ini sebagai tindakan balas budi
kita terhadapnya karena kemarin dia telah menolong kita.” Jawab Dragon.
“Ya, tentu saja.”
Lalu tak lama kemudian mereka bertiga akhirnya sampai di Stadion Amritzer.
Sorak sorai penonton sudah terdengar bahkan sampai keluar Stadion. Disana
suasananya sangat meriah sekali, para panitia penyelenggara sedang
memberikan pidato sambutan disana, mereka juga memperkenalkan orang yang
akan menjadi komentator sekaligus pembawa acara pertandingan, yang akan
duduk di sebelah Ratu burung Penyiar.
Dragon dan Tatsui sudah berada di ruang tunggu bagi para peserta, sedangkan
Gill masih terlihat sedang tertidur pulas di tempat itu, salah seorang
panitia penyelenggara yang ada disana berkata bahwa mereka beruntung karena
telah datang tepat lima menit sebelum pintu gerbang ditutup, jika saja
mereka bertiga datang terlambat, maka mereka Pasti akan diskualifikasi.
Lalu tak lama kemudian, Gill mulai bangun dari tidurnya, dan bertanya,
“Dimana ini?”
“Kau baru bangun sekarang?!” Kata Dragon dengan nada kesal.
“Oh ya, maafkan aku, kemarin malam aku sudah minum banyak, setelah itu aku memutuskan untuk tidur diatas pohon, dan
tiba-tiba aku sudah terbangun disini. Hahaha.” Ucap Gill menjelaskan.
“Ternyata benar apa yang kubilang.” Kata Tatsui.
“Untunglah kami menemukanmu di jalan.” Ujar Dragon.
Setelah itu sang pembawa acara pertandingan mulai mengumumkan bahwa
Turnamen Kota Togu telah dimulai, kemudian dia memanggil seluruh peserta
Turnamen untuk segera keluar dan naik ke atas arena pertandingan.
Jumlah dari peserta yang sudah mendaftar untuk ikut dalam Turnamen
tersebut, kurang lebih sebanyak 100 orang. Terdiri dari beberapa wanita, dan
sebagian besarnya adalah laki-laki, mereka semua berdiri di atas arena
pertandingan sambil memperhatikan seluruh tribun penonton yang menyoraki
mereka dengan dukungan-dukungan yang penuh semangat.
“Aku belum pernah dikelilingi oleh orang sebanyak ini.” Kata Tatsui.
“Aku juga.” Kata Dragon.
“Kalau aku sih pernah, dulu ketika melawan monster belut raksasa di sungai
Nusi, banyak sekali orang yang menonton pertarunganku.” Ujar Gill yang
sedikit menyombongkan diri.
“Tak ada yang bertanya padamu.” Ucap Dragon dan Tatsui secara bersamaan,
dengan ekspresi wajah yang datar.
Kemudian sang pembawa acara mengumumkan tentang babak kualifikasi yang
harus dihadapi oleh seluruh peserta yang ada disana. Pada babak kualifikasi
ini jumlah peserta akan mengalami pengurangan, sampai nanti hanya tinggal
tersisa sekitar 16 peserta saja, untuk selanjutnya akan dipasangakan dengan
lawannya masing-masing dalam babak pertarungan nanti.
“Di babak kualifikasi ini, para peserta akan diberikan ujian yang sangat
berat. Kalian harus bisa bertahan dan jangan sampai keluar dari arena.
Kalian tidak diperbolehkan bergerak atau berpindah dari tempat kalian
berdiri saat ini, tapi kalian boleh saling berpegangan tangan atau menutupi
wajah dengan menggunakan tangan kalian masing-masing ... Dan orang yang
akan menjadi lawan kalian adalah para Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus,
yaitu Kesatria 3 badai Nexus. Beri tepuk tangan yang meriah untuk mereka!”
lalu seluruh penonton memberi tepuk tangan serta sorak sorai yang sangat
meriah untuk kehadiran dari para Kesatria resmi Kerajaan Nexus tersebut.
Dua orang terlihat sedang berjalan menuju ke arena pertandingan, dengan
langkah kaki santai, yang satu bertubuh kurus dengan dua pedang
berwarna kuning di genggaman tangannya, dan yang satunya lagi bertubuh
besar juga kekar, dengan sebuah kapak di punggungnya, mereka adalah dua
orang yang tergabung dalam kelompok Kesatria 3 badai Nexus.
“Wah, inilah mereka! Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus. Arci dan Holdi ...
Tunggu dulu, sepertinya kurang satu orang lagi. Rizu tidak ada bersama
mereka.” Ucap sang Pembawa acara.
Kemudian Arci menoleh kepada sang Pembawa acara sambil berkata, “Rizu punya
tugas penting, dia sedang menemani Putri Reina berlatih memanah.”
Lalu sang Pembawa acara melanjutkan perkataannya kepada semua penonton.
“Oh, begitu ya ... Ehm, Baiklah, mari kita mulai babak kualifikasinya!!
tugas para peserta adalah, mereka harus bisa bertahan dari serangan kedua
Kesatria terbaik dari Kerjaan Nexus ini. Mari kita saksikan bersama-sama,
apakah mereka semua dapat bertahan, ataukah mereka semua akan terlempar keluar dari babak kualifikasi ini?? ... Pertandingan dimulai !!”
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 12
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 10
Poin-poin penting cerita :
- Dragon dan Tatsui mendatangi papan pengumuman kota untuk mencari pekerjaan yang dapat mereka selesaikan dengan singkat, dan memiliki bayaran yang tinggi. Namun mereka tidak bisa menemukannya.
- Dengan bantuan seorang pria tua berkepala pelontos disana, mereka dapat menemukan tugas untuk mencari dan mendapatkan sisik ular agung Gurun Zuci. Yang untungnya sudah didapatkan oleh Dragon, dan selama ini telah diselipkan di sabuknya.
- Setelah Dragon mendapatkan uang dari hasil menukar sisik tersebut, maka dia bisa menginap di tempat yang nyaman, supaya dapat memulihkan kembali tubuh dan tenaganya.
- Keesokan harinya, Turnamen Kota Togu akan segera dimulai, orang-orang sudah berkumpul di sebuah Stadion yang bernama Amritzer, untuk menyaksikan Turnamen secara langsung.
- Bagi yang tidak bisa datang ke Stadion, maka para penduduk dapat menyaksikan Turnamen lewat bola kristal di rumahnya masing-masing, dan mendengarkan suara yang ada di Stadion lewat suara para burung Penyiar.
- Para burung Penyiar akan menerima dan menyuarakan segala hal yang didengar oleh Ratu mereka. Sang Ratu berada di Stadion Amritzer untuk mendengarkan dan memancarkan suara di tempat berlangsungnya Turnamen tersebut.
- Para Penyihir medis bertugas untuk menyembuhkan peserta Turnamen, para Penyihir pelindung bertugas untuk memasang perisai tembus pandang supaya para penonton dapat terlindungi dari serangan peserta yang sedang bertarung. Dan para Penyihir pendeteksi bertugas untuk merekam dan menayangkan segala hal yang sedang terjadi di Stadion Amritzer, lewat bola kristal dan burung Penyiar, yang ada di seluruh penjuru wilayah.
- Dragon dan Tatsui berlari tergesa-gesa menuju ke Stadion karena mereka sudah hampir terlambat. namun di tengah jalan, mereka menemukan Gill yang sedang tertidur di batang pohon. maka mereka memutuskan untuk membopong Gill bersama mereka, karena dia tidak bisa dibangunkan. lalu setelah mereka semua telah sampai, dan telah terhindar dari keterlambatan. Gill akhirnya bangun lalu mendapatkan omelan dari Dragon.
- Pembawa acara yang duduk disamping Ratu burung Penyiar, mengumumkan bahwa Turnamen Kota Togu telah dimulai, lalu dia memanggil seluruh peserta untuk keluar dan naik ke atas ring.
- Pembawa acara memberitahu bahwa mereka harus menjalani babak kualifikasi. dalam babak tersebut, mereka akan berhadapan dengan dua orang Kesatria resmi dari Kerajaan Nexus, yang akan memberikan mereka seranganyang sangat kuat.
- Para peserta harus dapat bertahan dari serangan-serangan itu, dan dalam babak tersebut jumlah mereka akan dikurangi hingga mereka hanya akan tersisa sekitar 16 peserta saja. Apakah Dragon, Tatsui, dan Gill akan dapat bertahan dalam babak tersebut?
No comments:
Post a Comment