Chapter 10 : Togu Town Tournamen
Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang bersama dengan teman-teman
barunya, Dragon akhirnya telah sampai di wilayah Kerajaan Nexus, atau lebih
tepatnya di sebuah kota yang terletak tidak begitu jauh diluar benteng
Kerajaan Nexus. Kota tersebut adalah tempat persinggahan bagi setiap orang
yang sedang melakukan perjalanan menuju ke Kerajaan Nexus. Namanya adalah
Kota Togu.
Saat ini di kota tersebut sedang ada persiapan untuk menyelenggarakan
acara Turnamen, yang selalu diadakan setiap 4 tahun sekali. Sehingga
banyak sekali orang yang berlalu lalang, serta berkerumun di setiap tempat
yang ada di kota tersebut. Suasana disana terasa seperti kota wisata, dan
kebanyakan orang yang ada disana sedang membicarakan hal yang sama, yakni
segala sesuatu mengenai Turnamen yang sudah sangat ditunggu-tunggu oleh setiap kalangan yang ada di kota tersebut.
Saat Dragon dan kawan-kawannya telah tiba di gerbang Kota Togu, Tatsui serta
Dragon segera menuruni kereta kuda untuk pergi menuju ke tempat pendaftaran
Turnamen. Dragon berniat untuk mengantarkan Tatsui mendaftar pada Turnamen
di Kota Togu, sekaligus melihat-lihat pemandangan di seluruh kota.
Sedangkan Nara dan Beppu bilang bahwa mereka mempunyai urusan dengan
kerabat mereka yang tinggal di pinggir Kota Togu, sehingga mereka berdua
tidak bisa ikut untuk mengantarkan Tatsui serta Dragon, jadi itu artinya
mereka harus berpisah disana.
Melinda berbisik ke telinga Dragon, “Pssst... Bukankah kau bilang bahwa
benteng Kerajaan Nexus memiliki pendeteksi kekuatan sihir. Itu artinya jika
kita mau melewati benteng, maka aku dan semua barang bawaanmu akan disita.
Sebaiknya kau titipkan saja aku dan semua barang bawaanmu kepada Nara dan
Beppu, jadi kau bisa mengerjakan semua urusanmu di Kerajaan Nexus dengan
lebih leluasa nantinya.” Kata Melinda kepada
Dragon.
“Tenang saja, waktuku masih banyak. Setelah aku mengantarkan Tatsui untuk
mendaftar, aku akan mencari cara supaya bisa membawamu masuk ke wilayah Ibukota Nexus nanti. Sekarang aku akan
mengajakmu untuk melihat-lihat dulubpemandangan di kota Togu ini terlebih dahulu.”
Jawab Dragon.
“Kau berbicara sendiri lagi.” Ujar Tatsui keheranan.
“Eh... Ya aku sedang berbicara kepada diriku sendiri mengenai suasana di
kota ini. Sungguh ramai.” Kata Dragon mengelak.
"Ouh.. Hehe." Tatsui hanya tertawa menanggapi hsl itu.
Saat ini Dragon dan Tatsui sedang berdiri di dekat gerbang kota, sehingga
mereka dapat melihat para pendatang yang memasuki kota tersebut. Ternyata
banyak juga orang-orang yang baru datang pada pagi hari itu, beberapa dari
mereka adalah para petarung dan orang-orang terkenal yang akan ikut berpartisipasi dalam Turnamen Kota Togu, kedatangan mereka menjadi pusat perhatian bagi semua orang yang sedang berkerumun di pibggir jalan.
Banyak penduduk yang silih berdesakan supaya bisa melihat kedatangan dari
orang-orang terkenal itu, hingga Dragon dan Tatsui pun harus terkena
dorongan dan saling bertubrukan. Semua orang tampak antusias ketika ada
orang terkenal pertama yang muncul. Dia adalah seorang Kesatria luar, yang
dijuluki Cakar naga. Namanya adalah Glauss.
Selanjutnya adalah para Kesatria resmi dari Kerajaan milik Gold one,
jumlahnya ada dua orang laki-laki, dan keduanya mendapatkan sambutan yang
kurang bersahabat dari para penduduk kota, tetapi mereka tidak terlalu
mempedulikan hal tersebut, dan terus saja berjalan dengan santai. Mereka adalah dua bersaudara yang berjuluk, si Duri
kembar. Nama mereka berdua adalah Azter dan Ajora. Walaupun Kerajaan Gold
one adalah Kerajaan musuh bagi para penduduk di wilayah Kerajaan Nexus,
namun tidak ada peraturan yang melarang mereka untuk ikut dalam Turnamen,
karena Turnamen itu terbuka bagi siapa saja yang ingin ikut serta.
Kemudian satu orang lagi muncul, dia adalah laki-laki berpostur tubuh
pendek, yang berjalan dengan angkuh, namun semua orang tampak antusias
ketika melihatnya, dia disambut dengan cukup meriah, karena dia adalah
seorang penyihir terkenal yang memiliki julukan sebagai God plant,
dan nama aslinya adalah Bernie Zarr.
Setelahnya, orang terkenal yang terakhir datang adalah seorang pria yang
tampak begitu kuat dan memiliki postur tubuh yang besar, dia datang sambil ditemani oleh salah satu muridnya yang berpostur tubuh sedang.
Mereka berdua mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari seluruh penduduk
Kota Togu, karena pria itu merupakan juara bertahan yang telah menjuarai
Turnamen kota togu, 4 tahun yang lalu. Dia adalah ahli beladiri sekaligus Master dari perguruan West star,
namanya adalah Master Big hit, dan murid yang berada di sampingnya itu
bernama Rhogi.
Itulah beberapa orang terkenal yang telah tiba di Kota Togu, mereka semua
akan berpartisipasi dalam Turnamen untuk mendapatkan hadiah yang sangat
besar. Walaupun beberapa dari para kontestan itu adalah para petarung
terkenal, tapi sebagian dari mereka juga ada para petarung baru yang belum
terkenal, namun sepertinya memiliki kekuatan serta keahlian yang cukup
hebat.
Tatsui bertanya kepada Dragon, “Apakah kau mengenal orang-orang itu?”
“Entahlah, selama dua tahun ini aku tinggal bersama guruku, dan tidak
begitu mengetahui tentang orang-orang terkenal seperti mereka.” Jawab
Dragon.
“Apakah ada Kesatria luar yang kau tahu?” Tatsui bertanta lagi.
("Kesatria luar" adalah istilah yang dipakai oleh semua penduduk di negeri Azhuloth, untuk menjuluki orang-orang yang memiliki kekuatan khusus, dan menggunakan kekuatannya itu untuk menolong orang, tanpa terikat oleh aturan Kerajaan manapun. Sedangkan para Kesatria yang berada langsung dibawah aturan Kerajaan, disebut sebagai "Kesatria resmi")
“Aku tidak begitu tahu mengenai nama-nama dari para Kesatria luar, tetapi jika kau tanya
aku mengenai nama-nama Kesatria resmi di Kerajaan Fulcan dulu, aku sangat
hafal.” Jawab Dragon.
“Tentu saja, karena disana adalah tempatmu berasal.” Tatsui dan Dragon
berbincang-bincang sambil terus berjalan menuju ke lokasi pendaftaran.
Tak jauh dari mereka, ada sekumpulan orang-orang yang sedang berkerumun,
namun sepertinya ada keributan di tengah-tengah kerumunan tersebut, maka
Dragon dan Tatsui memutuskan untuk menghampirinya. Ternyata benar saja, ada
dua orang laki-laki penduduk lokal yang sedang dihajar oleh seseorang yang
berbadan kekar, dengan menggunakan senjata seperti sebuah pemukul yang
terbuat dari besi, dan meskipun kedua orang laki-laki itu sudah meminta
maaf, tapi mereka terus saja dihajar. Di belakang orang kekar itu juga ada seorang wanita cantik yang sedang terlihat kesal. Dia memanggil orang
berbadan kekar itu dengan sebutan kakak, dan sepertinya dialah yang telah
menyuruh kakaknya itu untuk menghajar kedua orang penduduk
lokal tersebut.
“Hey, apa yang sedang terjadi disini?” Tanya Dragon, sehingga kemudian aksi
penghajaran tersebut sempat berhenti.
Lalu pria kekar itu menjawab pertanyaan dari Dragon, “Mereka menjatuhkan minuman adikku.”
“Ka- kami tidak sengaja.” Ucap salah satu korban penghajaran itu.
Kemudian Tatsui menghampirinya untuk menolong dan melindungi mereka.
“Bukankah mereka berdua sudah minta maaf? Kenapa kau tetap menghajar
mereka?” Tanya Tatsui kepada pria kekar itu.
“Tanyalah pada adikku, apakah dia sudah merasa puas.” Jawabnya.
Kemudian wanita yang merupakan adik dari pria kekar itu menggelengkan
kepalanya dengan angkuh, lalu dia berkata. “Belum. Kakak, lanjutkan!”
Perintah wanita itu kepada kakaknya.
Kemudian setelah pria kekar itu mengangguk kepada adiknya, dia segera menoleh
sambil mengucapkan beberapa kata peringatan terhadap Tatsui. “Sebaiknya kau
minggir nona! Aku tidak akan memberikanmu peringatan lagi.” Kata pria kekar
itu sambil menyiapkan pemukul besinya.
Dia berjalan maju untuk menghantam Tatsui bersama kedua orang yang
sedang terluka di dekatnya, dengan menggunakan
pemukul besi yang ada di tangannya. Dan kelihatannya dia tidak akan
segan-segan walaupun harus memukul seorang wanita.
Lalu tanpa basa-basi, dia mengayunkan pukulan yang keras terhadap tiga
orang yang ada di hadapannya itu. Tapi dengan cepat, Dragon yang sudah mengeluarkan dua buah pisau
belati di tangannya, langsung menyilangkan kedua pisau belati itu untuk menghalangi pukulan keras dari si pria kekar, Dragon menahan pemukul besi itu dengan sekuat tenaga.
Pria kekar itu terkejut karena Dragon dapat mengeluarkan pisau belati di
tangannya serta dapat menahan pukulannya yang cukup keras. Lalu dia
segera mundur mendekati adiknya lagi, sedangkan Tatsui dan kedua orang yang
telah dihajar sebelumnya, terlihat sangat senang karena berhasil dilindungi oleh
Dragon. Kemudian Dragon menyuruh Tatsui untuk membawa mereka menjauh dari
sana, dan Tatsui langsung saja segera melaksanakan hal tersebut.
“Pantas saja kau mau ikut campur. Rupanya kau bukanlah orang biasa.” Kata
adik si pria kekar itu.
“Maaf, aku bukannya ikut campur, tapi minumanmu tidak sebanding dengan
nyawa mereka berdua.” Ucap Dragon.
Kemudian wanita itu mulai terlihat kesal. “Siapa yang mau menghabisi
mereka? Aku hanya belum puas melihat orang-orang itu dihajar!”
“Tapi menurutku itu sudah cukup.” Ujar Dragon.
“Jangan seenaknya memutuskan. Akulah yang berhak untuk memutuskan
semuanya!” Teriak sang adik.
Lalu dia mulai mengangkat tangannya dan mengayunkan telapak tangannya
itu seperti memberikan isyarat Kepada Dragon untuk datang kepadanya. Kemudian secara tiba-tiba
sekujur tubuh Dragon bergerak dengan sendirinya, Dragon seakan terbang ke depan seperti
ditarik maju ke arah wanita tersebut. Dragon sangat terkejut ketika
mengalami hal itu. Tubuh Dragon terus melesat dan sebentar lagi dirinya
akan sampai di hadapan si wanita.
Disamping wanita itu, sang kakak sudah menunggu kedatangan tubuh Dragon, dengan cara mempersiapkan pukulan kerasnya, yang akan dia daratkan pada wajah Dragon. Pukulan itu pasti akan terasa
sangat menyakitkan, karena tubuh Dragon sedang dalam kondisi melesat dengan
cepat mendatanginya.
Melinda berbicara kepada Dragon, “Cepat pakai lempenganku sebagai perisai!”
Suruh Melinda kepada Dragon, dalam situasi yang mendesak itu.
Lalu Dragon segera memposisikan tubuhnya supaya menyamping, sehingga ketika
tubuhnya telah sampai di hadapan si wanita dan pria kekar itu, pukulan yang
di hantamkan kepadanya jadi terkena lempengan emas yang ada di bahu Dragon,
untuk menahan pukulan keras tersebut dengan sekuat tenaga. Ketika pemukul
besi dan lempengan emas itu saling berbenturan, seketika itu juga cahaya
yang menyilaukan mata langsung terpancar secara singkat, hingga membuat semua
orang jadi terkejut sambil menutupi mata mereka karena silau.
Sementara itu dari kejauhan, ada seorang pria berjaket tudung warna biru yang sedang berjalan santai menyusuri kota,
lalu dia tidak sengaja melihat kilasan cahaya yang bersumber dari
pertarungan antara Dragon dengan kedua kakak beradik yang angkuh itu.
Sepertinya pria tersebut juga adalah calon kontestan dari Turnamen Kota
Togu, penampilannya tampak seperti seorang petualang, dengan beberapa perlengkapan, dan sebuah
pedang pendek di belakang pinggangnya.
Tubuh Dragon terpental setelah menerima pukulan keras dari pria kekar itu,
kemudian Tatsui menghampiri Dragon sambil merasa khawatir, dia bertanya
kepada Dragon tentang keadaannya, lalu Dragon menjawab bahwa dia baik-baik
saja, dan hanya sedikit pusing. Tatsui merasa takjub karena bahu serta
lempengan emas Dragon terlihat baik-baik saja dan tidak mengalami retak
sedikitpun, setelah menerima pukulan keras itu.
Lalu Tatsui mengalihkan pandangannya kepada dua orang yang sedang menjadi
musuh mereka disana. Tatsui segera berlari ke arah mereka dengan penuh
amarah sambil berkata, “Awas kalian!”
Tapi wanita yang berada cukup jauh di hadapannya itu, langsung mengangkat
tangannya lagi dan menggerakan telapak tangannya itu seperti memberi
isyarat untuk menjauh. KemudIan secara tiba-tiba, tubuh Tatsui terdorong ke
belakang hingga terpelanting ke dekat Dragon. Setelah itu Dragon berbicara
kepada Tatsui, “Hati-hati, sepertinya wanita itu memiliki kekuatan untuk
menarik dan mendorong tubuh lawannya. Dan jika tubuhmu sampai ditarik
menuju pukulan keras dari kakaknya, maka tamatlah sudah.” Kata
Dragon.
“Tapi kau berhasil menahan serangan itu?”
“Mungkin aku sedikit beruntung, karena lempengan emasku ini kuat sekali.”
Jawab Dragon sambil tersenyum.
Lalu mereka berdua kembali berdiri untuk menghadapi lagi lawan mereka.
Mereka berempat saling menatap wajah satu sama lain, kemudian si adik pria
kekar mulai mengangkat kedua tangannya di hadapan Dragon dan Tatsui, satu
tangan memberi isyarat mendekat sedangkan yang satu tangan lagi memberikan
isyarat untuk menjauh. Tiba-tiba tubuh Dragon terdorong ke belakang hingga
menjauh, sedangkan tubuh Tatsui langsung tertarik mendekat ke
arah musuhnya.
Kemudian si pria kekar yang sedang berdiri di samping adiknya langsung
bersiap untuk memberikan pukulan yang keras terhadap Tatsui. Tanpa bisa
melawan dan menghindar, tubuh Tatsui terus melayang maju dengan begitu
cepat menuju ke arah pukulan tersebut, dan dia hanya pasrah saat akan menerima
serangan itu, karena dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk dapat terbebas
dari Kekuatan tarikan si wanita.
Dragon berteriak memanggil nama Tatsui dengan ekspresi wajah yang sangat
cemas, namun sudah terlambat, tubuh Tatsui sudah semakin dekat dengan dua
kakak beradik angkuh itu. Lalu secara mengejutkan, ketika pemukul besi itu
akan diayunkan Ke tubuh Tatsui,
tiba-tiba pukulannya itu dihentikan oleh satu tangan dari seorang pria
misterius bertudung biru yang tanpa disadari telah berada di samping pria kekar itu.
Efek dari terhentinya ayunan pukulan tersebut membuat hembusan angin yang
cukup kencang ke semua arah di tempat itu, hingga mengejutkan setiap orang
yang ada disana. Bahkan adik dari pria kekar itu juga ikut terkejut dan terhembus, karena
posisinya yang begitu dekat, sedangkan Tatsui yang tubuhnya sedang melayang
menuju mereka, tiba-tiba langsung terjatuh ke tanah.
Semua orang tampak kaget setelah melihat hal mencengangkan itu, dimana sebuah pukulan keras berhasil dihentikan hanya dengan menggunakan telapak tangan. Setelah itu, si pria kekar pemukul besi,
terus saja memperhatikan pria misterius yang sedang memegangi pemukulnya
tersebut, mereka berdua saling menatap wajah satu sama lain, dengan tatapan
yang sangat serius.
“Kau mau memukul seorang wanita? Kau tidak malu dengan semua otot-ototmu
itu?” Tanya si pria misterius bertudung biru kepada si pria berbadan kekar itu.
“Aku hanya melaksanakan perintah dari adikku.” Jawabnya dengan tegas.
“Oh, otak kalian rupanya Sama-sama perlu dibersihkan.” Kata si pria misterius itu.
Lalu adik dari si pria kekar berbicara sambil membentak si pria misterius
itu. “Hey, memangnya kau pikir siapa dirimu?! Seenaknya saja datang dan
mencampuri urusan orang lain. Kenapa hari ini banyak sekali orang yang
mengganggu urusan kami?” Kata adik dari si pria kekar itu dengan penuh
emosi.
“Apapun alasannya, tindakan kalian ini ini tidak bisa dibernarkan. Lihatlah di sekelilingmu, kau pikir semua orang yang ada disini bukan
manusia?... Beberapa orang mungkin terlalu takut terhadap kalian berdua,
dan beberapa orang lagi mungkin tidak peduli, tapi jangan lupakan bahwa
akan ada juga orang yang Akan berani melawan kalian! Intinya, jangan anggap remeh semua orang di sekelilingmu.” Jawab si pria misterius itu sambil
menunjuk ke arah Dragon dan Tatsui. Lalu Dragon sedikit kaget sambil kebingungan
karena dirinya telah ditunjuk.
Kemudian si wanita sedikit tertegun setelah mendengar jawaban tersebut,
setelah itu dia mengajak kakaknya untuk segera pergi dari sana, karena dia
merasa jijik mendengarkan ocehan dari orang-orang yang dianggapnya rendah,
lalu dia menyuruh Dragon dan yang lainnya untuk mengingat nama mereka,
yakni Zhoei dan Kalpen, tak lupa dia juga memberi peringatan kepada pria misterius yang telah menghentikan pertarungan tersebut, lalu mereka berdua segera pergi dari sana. Setelah itu,
kerumunan orang-orang yang ada disana juga ikut bubar, karena pertarungan
itu sudah berakhir.
Beberapa saat kemudian, Dragon dan Tatsui mendekati si pria misterius yang
sudah menolong mereka, lalu setelah mereka berterima kasih
kepadanya, mereka saling berkenalan satu sama lain.
“Namaku adalah Tatsui, dan ini Dragon. Sekali lagi kuucapkan terima kasih
karena sudah menolong kami.”
“Ya, Terima kasih banyak.” Kata Dragon.
“Sama-sama. Namaku adalah Gill, umurku 23 tahun, aku berasal dari daerah
selatan, profesiku adalah seorang pemburu monster. Dan aku sedang berada di
kota ini untuk mengikuti Turnamen.”
“Wah lengkap sekali.” Ucap Tatsui.
"Padahal kita belum bertanya se detail itu." Ujar Dragon menambahkan.
“Ya, aku memang suka menghemat pertanyaan orang lain.” Kata Gill sambil
tersenyum, lalu dia lanjut bertanya, “Oh iya, Apakah kalian datang kesini untuk ikut Turnamen juga?”
“Tidak, aku tidak ikut, aku hanya akan mengantarkan Tatsui untuk
mendaftar.” Jawab Dragon.
“Oh jadi begitu ... Ya, awalnya aku juga tidak berniat untuk mengikuti
Turnamen disini, aku hanya kebetulan lewat saja di daerah sini sambil
mencari keberadaan dari burung Red wing yang sangat langka, tapi karena aku
mendengar kabar bahwa hadiah dari Turnamen ini cukup besar, jadi aku
memutuskan untuk ikut berpartisipasi saja. Dengan hadiah itu aku bisa libur dari
profesiku sebagai pemburu monster dalam waktu yang lama, bayangkan itu hal apa saja yang bisa kita beli dengan uang sebanyak itu.” Kata Gill dengan ekspresi wajah antusias dan mata yang berbinar.
"Aku akan menggunakannya untuk memperbaiki desaku." Ucap Tatsui yang juga bersemangat.
"Kalau kau, apa yang kira-kira akan kau lakukan dengan uang sebanyak itu?" Gill juga bertanya kepada Dragon.
Lalu Dragon yang merasa kebingungan karena tiba-tiva ditanya seperti itu, segera menjawab, "Hah? A- aku akan menggunakannya untuk... Memiliki kehidupan yang santai."
“Hmm... Kehidupan yang santai ya, kalau begitu sama sepertiku.” Ucap Gill sambil
mengangguk.
“Heheh.. Begitu ya."
“Ya, selain itu aku juga suka-...” Sebelum Gill menyelesaikan perkataannya,
Dragon segera menghentikan perkataan Gill tersebut.
“Cukup, kau tidak perlu memberitahuku tentang daftar kesukaanmu, dan hal-hal yang belum kami tanyakan.” Kata
Dragon.
“Maaf, kebiasaan ... Oke kalau begitu, senang bertemu dengan kalian. Karena aku harus pergi ke suatu tempat, berarti Sampai
jumpa lagi ya.” Gill berpamitan dan pergi meninggalkan mereka berdua karena
dia masih mempunyai urusan lain di Kota Togu.
Tak lama kemudian Dragon dan Tatsui sedang berjalan lagi
menuju ke tempat pendaftaran. Tatsui sangat bersyukur, karena awalnya dia
mengira bahwa dirinya akan mengalami cedera yang sangat parah sebelum dia
akan bertarung dalam Turnamen Kota Togu, namun untungnya ada seseorang yang
berhasil menolongnya sehingga dirinya dan Dragon bisa selamat.
Tapi sepertinya Dragon merasa sedikit iri kepada Gill, karena Gill bisa
menghentikan hantaman dari pemukul besi itu hanya dengan menggunakan satu
tangan saja, maka Dragon membandingkan Gill dengan dirinya yang sudah
berhasil selamat dari serangan ular raksasa Gurun Zuci.
Lalu Tatsui berpendapat bahwa ketika mereka bertarung dengan ular raksasa Gurun
Zuci, mereka dapat menggerakan tubuh dengan leluasa, namun ketika mereka
bertarung dengan dua orang kakak beradik itu, mereka benar-benar mengalami
hal yang tak terduga, karena tubuh mereka dapat ditarik maupun dihempaskan
dengan mudah. Maka Tatsui mengasumsikan bahwa di dalam Turnamen yang akan
diikutinya nanti, pasti akan ada lebih banyak lagi orang-orang yang memiliki
kemampuan tak terduga lainnya.
Singkat cerita, mereka berdua telah sampai di tempat pendaftaran bagi para
kontestan Turnamen, mereka memasuki sebuah ruangan dengan meja dan kursi
yang sedang diduduki oleh seorang pria paruh baya kurus, yang merupakan
Panitia penyelenggara Turnamen Kota Togu.
Ruangan itu dipenuhi oleh rak-rak buku serta beberapa senjata tajam yang
terpajang sebagai hiasan di dinding. Kemudian orang yang sedang duduk itu
bertanya kepada Dragon dan Tatsui.
“Selamat datang, apakah kalian berdua mau berpartisipasi dalam Turnamen?
Biayanya adalah 200 keping perak. Silahkan isikan identitas kalian pada
kertas ini.” Kata orang itu sambil memberikan dua lembar kertas.
“Tidak, aku hanya mengantar saja, dialah yang akan mendaftar.” Jawab Dragon
sambil menunjuk Tatsui.
“Oh, baiklah.” Ucap orang itu sambil mengembalikan lagi selembar kertas ke
dalam laci di mejanya.
Lalu Tatsui mengeluarkan kantung uangnya, dan menyerahkannya kepada orang
itu sambil berkata, “Ini, silahkan dihitung dulu.”
“Siap nona.” Orang itu mulai mengeluarkan seluruh keping uang tersebut dari
dalam kantung, lalu menghitungnya satu-persatu.
“Seluruh warga Desa mengumpulkan uang yang mereka miliki untuk diberikan
kepadaku sebagai biaya masuk Turnamen. Aku tidak akan mengecewakan harapan
mereka.” Ucap Tatsui.
“Hmm... Aku yakin padamu kau pasti berhasil, selamat berjuang ya, Sekarang
aku akan pergi untuk melanjutkan perjalananku. Jaga dirimu baik-baik.”
Dragon mengucapkan salam perpisahan kepada Tatsui. Sekarang dia harus pergi
supaya bisa segera menjalankan misinya lagi, lalu dengan berat
hati, Tatsui harus melepas kepergian Dragon yang sudah menemani dan melindunginya
di sepanjang perjalanan hingga sampai di Kota Togu.
Kemudian sang Panitia penyelenggara Turnamen tersebut, mulai berbicara lagi
kepada Tatsui. “Ya, uangnya pas 200 keping. Sekarang anda sudah resmi
menjadi kontestan dalam Turnamen di Kota Togu, dengan ini anda
berkesempatan untuk memenangkan hadiah sebesar 500 keping emas, dan
kesempatan untuk mendapat jamuan makan di dalam Istana Kerajaan Nexus
bersama dengan sang Raja.”
Dragon yang sedang berjalan keluar dari ruangan tersebut, tiba-tiba
menghentikan langkah kakinya. Ekspresi wajahnya seperti sedang tersentak
karena kaget, ternyata ada hadiah tambahan bagi pemenang Turnamen tersebut,
yakni jamuan makan bersama Raja Nexus di dalam Istana. Itu artinya dia
tidak perlu susah-susah menyusup ke dalam Istana Kerajaan Nexus untuk dapat
mencuri Bola aporion, malah sebaliknya dia bisa menyelesaikan misinya itu dengan cara yang
lebih mudah.
“Dragon, ada apa? Kenapa berhenti?” Kata Melinda sambil berbisik.
Lalu tanpa basa-basi, Dragon segera Kembali menghampiri Panitia penyelenggara itu.
Tatsui sedikit terkejut karena Dragon telah kembali lagi ke ruangan itu
sambil berbicara kepada Panitia penyelenggara dengan nada yang sangat
antusias.
“Apakah benar yang kau katakan barusan? Hadiah tambahannya adalah Jamuan makan di dalam Istana? ...
Kalau begitu aku mau ikut.” Kata Dragon.
“Ya, benar ... Boleh saja, biayanya 200 keping perak Tuan.” Jawab sang
Panitia penyelenggara itu sambil tersenyum.
“Tapi aku tidak punya uang.” Ucap Dragon secara singkat. Kemudian Tatsui
dan Panitia penyelenggara itu hanya melongo sambil terdiam.
Setelah itu Tatsui mulai berbicara, “Jadi kau sangat ingin bertemu dengan
Raja?”
“I- iya.” Jawab Dragon dengan sedikit gugup, kemudian Tatsui kembali
berkata, “Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?” Kemudian dia
melanjutkan perkataannya. “Jika saja aku punya uang lebih, pasti aku akan
memberikannya kepadamu sekarang juga, sebagai tanda balas budiku karena kau
telah menolong serta menyembuhkanku.” Ucap Tatsui dengan perasaan sedih,
karena dia ingin sekali membantu Dragon supaya dapat ikut Turnamen, namun
keadaannya tidak memungkinkan.
“Apakah ada cara lain baginya untuk bisa mengikuti Turnamen ini tanpa
membayar?” Tanya Tatsui kepada Panitia penyelenggara.
“Tidak bisa, maaf.” Jawab sang Panitia penyelenggara, kemudian wajah Dragon
dan Tatsui terlihat menjadi begitu sedih dan murung.
“Tapi jika anda sedang benar-benar membutuhkan uang, anda bisa
mendapatkannya dengan cara menyelesaikan beberapa pekerjaan yang terpampang
di papan pengumunan Kota. Seperti mencari orang, menjadi pengawal selama
satu hari, menjadi pengirim barang, dan lain-lain ... Oh iya ngomong-ngomong, Pendaftaran ini baru
akan ditutup sore nanti, karena pertandingan akan dimulai besok. Jadi anda
mempunyai waktu untuk mencari uang dari mulai sekarang sampai matahari
terbenam nanti. Itupun jika jatah pendaftarnya belum penuh.” Kata sang
Panitia penyelenggara.
“Kondisinya benar-benar sangat tidak menguntungkan bagiku.” Kata Dragon
dengan ekspresi wajah yang patah semangat.
“Jangan menyerah, ayo kita pilih salah satu pekerjaan papan penyedia jasa, aku akan
membantumu untuk menyelesaikannya. Kita pilih pekerjaan yang mudah,
singkat, dan bayarannya besar.” Ujar Tatsui.
“Baiklah kalau begitu, ayo!” Ajak Dragon kepada Tatsui, lalu mereka berdua
langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut.
“Mereka berdua benar-benar pasangan yang sangat optimis, Hmm.” Ucap Sang
Panitia penyelenggara itu.
Ternyata ada cara yang aman bagi Dragon untuk bisa masuk dan menyusup ke
dalam Istana Nexus tanpa harus bersusah payah melewati setiap penjagaan
keamanan yang sangat ketat di Istana, yakni dengan cara memenangkan Turnamen di Kota
Togu, namun untuk dapat menjadi peserta Turnamen, dia harus mendaftar
terlebih dahulu dan membayar uang pendaftaran sebesar 200 keping perak.
Dan karena Dragon tidak memiliki uang sama sekali, maka saat ini dia
harus menyelesaikan sebuah pekerjaan terlebih dahulu supaya bisa
mendapatkan uang yang cukup, dengan bantuan dari Tatsui dia akan mencoba
untuk mencari dan menyelesaikan sebuah pekerjaan yang mudah, singkat, dan
memiliki bayaran yang tinggi. Apakah Dragon bisa mendapatkan uang untuk
mendaftar lalu datang tepat pada waktunya?
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Journey of the Dragon Chapter 11
Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 9
Poin-poin penting cerita :
- Dragon dan kawan-kawan telah tiba di gerbang kota Togu, lalu mereka memutuskan untuk berpisah disana karena memiliki urusan masing-masing. Nara dan Beppu akan pergi ke rumah kerabat mereka, sedangkan Dragon akan mengantar Tatsui untuk mendaftar Turnamen.
- Di kota Togu banyak Kesatria, Penyihir, dan Petarung terkenal yang datang dan menjadi pusat perhatian bagi seluruh penduduk kota.
- Ketika sedang berjalan menuju ke tempat pendaftaran Turnamen, Dragon dan Tatsui melihat ada dua orang penduduk lokal yang sedang dipukuli oleh kakak beradik angkuh.
- Dragon dan Tatsui mencoba untuk menghentikan mereka namun malah terjebak dalam sebuah pertarungan melawan kakak beradik angkuh tersebut. sang kakak memiliki senjata berupa pemukul besi, sedangkan adiknya bisa menarik dan menghempaskan tubuh orang lain dengan mudah.
- Dragon dan Tatsui sempat kewalahan ketika melawan mereka berdua, namun ada seorang pria misterius yang datang dan menghentikan pertarungan tersebut. Dia bisa menahan pukulan dari pemukul besi, hanya dengan satu tangan.
- Setelah pertarungan berakhir, dan semua orang yang berkerumun telah membubarkan dirinya masing-masing, Dragon dan Tatsui berterima kasih lalu memperkenalkan diri mereka kepada pria misterius yang sudah menolongnya. Nama dari pria misterius itu adalah Gill.
- Setelah Gill berpamitan dengan mereka, maka Dragon dan Tatsui melanjutkan perjalanannya kembali untuk menuju ke tempat pendaftaran Turnamen. Disana ada seorang Panitia penyelenggara yang sedang duduk di kursi.
- Setelah Tatsui membayar uang pendaftaran sebesar 200 keping perak, maka dia dinyatakan telah resmi sebagai peserta Turnamen. maka setelah itu Dragon pamit dan segera meninggalkan Tatsui supaya dia bisa segera menjalankan misinya di Kerajaan Nexus.
- Tapi setelah Dragon mendengar si Panitia penyelenggara yang berbicara kepada Tatsui mengenai hadiah yang akan didapatkan oleh Juara Turnamen, maka Dragon memutuskan untuk kembali dan mendaftar. Karena selain hadiah uang 500 keping emas, ada juga hadiah tambahan ,yakni berupa jamuan makan malam di Istana Nexus.
- Namun karena Dragon tidak mempunyai uang sepeserpun, maka dia tidak diperbolehkan mendaftar. Lalu Panitia penyelenggara menyarankan kepada Dragon untuk mengambil sebuah pekerjaan yang terpampang di papan pengumuman kota, lalu menyelesaikan pekerjaan tersebut supaya bisa mendapatkan uang.
- Kemudian Dragon segera bergegas untuk mengambil sebuah pekerjaan yang singkat, mudah, dan bayarannya tinggi. Sambil ditemani oleh Tatsui, Dragon harus bisa menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang singkat, karena pendaftaran Turnamen akan ditutup pada sore hari nanti.
No comments:
Post a Comment