Friday, August 24, 2018

Ghistory Chapter 7

Ghistory

Chapter 7 : End of war

   Sebelumnya dikisahkan, Raja Velodros telah berhasil menemukan sang Kesatria naga dengan bantuan dari kalung yang memiliki kekuatan untuk menemukan apapun yang dicari oleh pemilik sejatinya (Pemilik sejati kalung tersebut). Dan tak hanya itu, Raja juga berhasil membujuk Kesatria naga untuk bergabung bersamanya melawan Darkros, yang di saat bersamaan ternyata Darkros beserta pasukannya sedang berbondong-bondong pergi menuju ke Kerajaan Nexus. Yakni Kerajaan yang berada dibawah kepemimpinan Raja Velodros, namun karena saat ini Raja Velodros sedang berada jauh dari Kerajaannya, dikarenakan sedang dalam misi pencarian Kesatria naga, maka sang Raja jadi mulai merasa cemas dan gelisah, karena dia takut akan nasib seluruh rakyatnya, jika Kerajaannya tersebut sampai jatuh ke tangan Darkros.

   Namun Kesatria naga menawarkan sebuah solusi supaya Raja dan yang lainnya dapat pergi ke Kerajaan Nexus dalam waktu yang cepat. Secara ajaib, dia mengeluarkan seekor Naga berukuran besar dari dalam gulungan perkamen miliknya, Kesatria naga mengajak Raja beserta yang lainnya untuk naik ke punggung Naga besar miliknya tersebut, untuk selanjutnya berangkat menuju ke Kerajaan Nexus tanpa harus mengkhawatirkan jauhnya jarak yang ditempuh, karena mereka tidak akan dibawa melewati jalur darat yang membutuhkan waktu berhari-hari, melainkan dengan cara terbang sambil menunggangi Naga raksasa itu, dan sampai ke tujuan dengan selamat juga dalam waktu yang cepat..





Naga raksasa yang keluar dari gulungan perkamen.


   Sementara itu di Kerajaan Nexus, Pasukan Darkros sudah tiba disana namun tidak tampak adanya keberadaan Darkros diantara banyaknya pasukan tersebut, yang berjumlah kurang lebih sekitar 10.000 orang. Singkat cerita, seluruh Prajurit Darkros dan Para Prajurit Kerajaan Nexus sudah mulai melangsungkan pertempuran disana, pasukan Darkros memiliki kemampuan yakni tidak menghiraukan rasa sakit, sehingga mereka sangat sulit untuk dikalahkan, hingga membuat banyak Prajurit Nexus berguguran. Walaupun jumlah mereka tidak lebih banyak dari para Prajurit Nexus, tapi mereka terus menggempur pertahanan dari benteng Kerajaan Nexus. Pasukan berani mati milik Darkros tersebut benar-benar dapat membuat para Prajurit Nexus yang jumlahnya 5 kali lipat lebih banyak dari mereka, sampai kewalahan.

   Hal itu diperparah dengan kemunculan 5 orang anggota Emperors unity, yang datang ke sana lewat portal milik Pandora. Namun Pandora tidak ikut hadir disana. Kelima anggota yang telah hadir itu ialah Gold one, Heatless, Centaurion, Night crow, dan Merliana. Juga para Prajurit Centaurion dalam jumlah yang cukup banyak.

   Kehadiran mereka mampu memberikan imbas yang begitu besar terhadap kekalahan dari pasukan Kerajaan Nexus, seluruh Prajurit yang bertugas untuk menjaga benteng, semuanya dibantai habis, sedangkan para Prajurit yang berada di balik benteng bagian dalam, semuanya disapu habis oleh gelombang tsunami yang dihasilkan dari kekuatan Merliana. Sampai-sampai sebagian besar wilayah Ibukota Nexus pun menjadi luluh lantah dibuatnya, dan mengakibatkan banyaknya korban jiwa.

   Lalu ketika gerbang sudah didobrak hingga terbuka lebar, maka seluruh pasukan Darkros ditambah dengan pasukan Centaurion langsung merangsek masuk ke dalam Ibukota, diikuti oleh kelima anggota Emperors unity yang sudah berkumpul disana. Kemudian kedatangan mereka segera dihadang oleh sisa pasukan Nexus yang ada di tengah Ibukota. Mereka semua sudah pasrah dan tahu bahwa mereka tidak mungkin bisa menang melawan kekuatan dari banyaknya pasukan Darkros, ditambah dengan kelima anggota Emperors unity. Tapi mereka tidak akan mundur, dan bertekad untuk mempertahankan Kerajaan mereka hingga titik darah penghabisan.

   Lalu tiba-tiba, hal yang sangat mengejutkan terjadi. Pertolongan bagi mereka telah datang dari langit, berupa seekor Naga raksasa yang langsung menyemburkan api terhadap para prajurit Darkros. Naga raksasa tersebut mendarat di tengah-tengah kedua kubu, lalu beberapa saat kemudian Raja beserta Jenderalnya menampakan diri, dan segera turun dari punggung Naga raksasa itu diikuti oleh 4 orang Kesatria, yakni Aryal, Tomb, Melinda, dan Kesatria naga. Hal itu membuat para Prajurit Nexus merasa bahagia dan jadi lebih bersemangat, karena Raja mereka telah kembali pulang sambil membawa sang Kesatria naga bersamanya.

   Kesatria naga menyuruh Raja serta Jenderal untuk segera pergi ke Istana karena disana lebih aman, sedangkan Kesatria naga beserta para Kesatria yang lain akan tetap disana untuk menghadapi kelima anggota Emperors unity beserta seluruh pasukan Darkros. Tentu saja disana sang Kesatria naga dan Kesatria yang lain juga akan dibantu oleh para Prajurit Nexus yang jumlahnya cukup banyak.

   Tak lama kemudian, saat Kesatria naga dan yang lainnya sedang melangsungkan pertempuran, Raja dan Jenderal sudah sampai di Istana dan disambut oleh Pangeran Velodra, yakni Putra semata wayang dari Raja Velodros. Pangeran bilang bahwa seluruh anggota keluarga Kerajaan sudah dibawa ke tempat yang aman. Selain itu, senjata pamungkas yang dibuat oleh para Penyihir Nexus untuk bisa menandingi kekuatan dari Darkros, juga sudah selesai dibuat, dan saat ini sedang dijaga di ruang bawah tanah oleh para Penyihir.

   Tanpa buang-buang waktu, Raja segera mengajak Jenderal beserta Putranya itu untuk pergi mengambil senjata pamungkas tersebut ke ruang bawah tanah. Tetapi sesampainya mereka disana, alangkah terkejutnya sang Raja ketika mendapati tubuh para Penyihir sudah tergeletak tak bernyawa di dalam ruang bawah tanah tersebut. Ditambah lagi dengan ditusuknya tubuh sang Jenderal dari belakang, sehingga sang Jenderal langsung tewas seketika disana.

   Dan pelaku penusukan itu tak lain tak bukan adalah Putranya sendiri, yakni Pangeran Velodra. Raja Velodros benar-benar dibuat terkejut secara bertubi-tubi, sehingga dia tidak bisa berkata apa-apa dan tidak tahu harus berbuat apa, selain hanya bertanya. "Ke- kenapa ??"

   Lalu Pangeran Velodra mulai memberitahu bahwa sebenarnya dirinya saat ini adalah Darkros. Darkros bukanlah seorang manusia, melainkan mahluk yang dapat merasuki dan mengambil alih tubuh seseorang untuk dijadikan sebagai wadahnya. Diam-diam dia telah mengambil alih tubuh salah seorang Penyihir terkenal yang diundang masuk ke dalam Istana Nexus, kemudian dia berpindah masuk dan menguasai tubuh Pangeran Velodra, sehingga dengan campur tangannya dalam proses pembuatan senjata pamungkas di dalam ruang bawah tanah tersebut, maka yang akhirnya dibuat itu bukanlah senjata untuk melawan Darkros, melainkan senjata yang mampu memperkuat Darkros hingga tidak akan ada yang bisa menandinginya lagi. Senjata itu berupa bola energi yang dia beri nama, "Bola Aporion."

   Namun ketika Darkros hendak menggunakan kekuatan penghancur dari bola Aporion terhadap sang Raja, tiba-tiba tubuhnya dihujani oleh ratusan pisau belati, yang berasal dari kekuatan Melinda. Dia kebetulan baru sampai disana dan mendengar sebagian dari pembicaraan antara Darkros dengan sang Raja, lalu saat keadaannya sudah mulai memburuk, maka Melinda segera menyerang Darkros, kemudian mengajak Raja untuk bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut, menuju ke halaman depan Istana.

   Tapi ternyata, saat mereka berdua telah sampai di halaman depan Istana, mereka kembali dihadang oleh Pandora, yang sudah menunggu mereka sambil menghabisi setiap Prajurit Kerajaan yang berada di tempat itu. Lalu Pandora berusaha untuk menculik sang Raja, dengan cara memunculkan beberapa portal di sekitar Melinda dan Raja.

   Tapi Melinda segera mencegah hal itu, dengan cara mendekap tubuh Pandora dan membawanya masuk ke dalam portal miliknya sendiri. Dan ternyata mereka malah masuk ke dalam sebuah penjara keabadian yang berada di dimensi lain, lalu ketika Pandora mencoba untuk kembali lagi ke tempat sang Raja berada, dia tiba-tiba tidak bisa memunculkan portalnya.

   Itu karena Melinda sudah mengorbankan seluruh kekuatan miliknya ke dalam sebuah pisau belati yang telah dia hunuskan di pundak belakang Pandora, sehingga kekuatan Pandora untuk memunculkan portal dimensi jadi hilang dan tidak dapat digunakan lagi. Sehingga pada akhirnya mereka berdua harus terkurung di dalam penjara keabadian tersebut untuk selamanya.



Penjara keabadian yang terletak di dimensi lain.


   Beberapa saat kemudian, setelah sang Raja ditinggal sendirian oleh Melinda dan Pandora di halaman depan Istana. Dia dihampiri oleh seseorang, dan orang tersebut tak lain dan tak bukan adalah Darkros, yang memakai tubuh dari Putranya sendiri. Sambil berjalan menghampiri sang Raja, tubuh tersebut terlihat sedang beregenerasi atau melakukan penyembuhan dengan sendirinya, setelah sebelumnya terkena serangan ratusan pisau belati dari Melinda.


Tubuh Pangeran Velodra pulih dengan sendirinya


   Pemulihan diri tersebut, bukanlah semata-mata kekuatan yang dimiliki oleh Darkros, namun berasal dari kekuatan dari bola Aporion yang sudah dalam keadaan menempel di bagian dada, pada tubuh tersebut. Darkros terlihat sangat senang karena dia sudah tidak sabar untuk menggunakan kekuatan luar biasa dari Senjata pamungkas miliknya, yang telah dia ciptakan tersebut.

   Tanpa basa-basi lagi, dia langsung menjalankan niatannya untuk menjadikan Raja Velodros sebagai subjek percobaan pertama bagi kekuatan penghancur bola Aporio. Maka dia segera mengumpulkan energi penghancur yang sangat besar di tangannya, kemudian dia langsung menembakan kumpulan energi penghancur tersebut, tepat ke arah Raja Velodros sedang berada, hingga menyebabkan sebuah ledakan yang sangat besar. Sampai-sampai gerbang Istana pun ikut hancur terkena ledakan dari serangan itu.


Darkros menembakan energi penghancur kepada Raja Velodros, hingga bagian depan Istana pun sampai luluh lantah terkena ledakannya.


   Seluruh Prajurit Nexus yang sedang bertempur, dibuat terkejut oleh ledakan besar yang terjadi di Istana itu, sedangkan para Anggota Emperors unity serta pasukan Darkros tentu saja sumringah, karena mereka tahu bahwa Tuannya pasti sudah berhasil membunuh sang Raja. Dan hal tersebut rupanya membuat seluruh pasukan Nexus jadi hilang semangat dan hampir menyerah. Namun Kesatria naga meyakinkan mereka semua bahwa perjuangan masih belum berakhir, karena Raja tidak membutuhkan mereka untuk mengkhawatirkannya, tapi Raja membutuhkan mereka untuk berjuang demi Kerajaan Nexus, mereka hanya boleh menyerah jika memang sudah benar-benar tidak sanggup lagi untuk menggenggam pedang. Maka setelah itu semangat para Prajurit jadi kembali meningkat, dan mereka terus maju untuk menghadang pasukan Darkros.

   Sementara itu di Istana, setelah sang Raja tertembak oleh energi penhancur dari Darkros, maka Darkros segera mengklaim bahwa dirinya telah berhasil menaklukan Kerajaan Nexus, dan hal itu membuatnya jadi sangat bahagia. Dia benar-benar mengagumi kekuatan luar biasa dari bola Aporion yang menempel di dadanya itu. Kekuatan penghancur Darkros benar-benar luar biasa, dengan bola Aporion sebagai sumber energinya. Sekarang dia dapat menghancurkan apapun yang dia mau, baik itu sebuah benteng besar, Istana besar, maupun sebuah Kerajaan besar. Sepertinya kini dia sudah tidak ingin lagi dirinya dianggap sebagai seorang Kaisar. Tetapi dia telah menganggap bahwa dirinya kini sudah setara dengan Dewa.

   Tak lama kemudian, dia mulai berjalan maju untuk melihat mayat Raja Velodros yang telah terkena serangan penghancur dahsyatnya. Dia sangat ingin melihat mayat sang Raja yang telah terbujur kaku, walaupun dia juga yakin bahwa mayat Raja pasti sudah musnah hingga tak tersisa, bersamaan dengan hancurnya gerbang Istana, yang saat ini sudah terlihat luluh lantah juga dipenuhi oleh debu dan asap.

   Maka dari itu, dia memutuskan, sebaiknya sekarang dia segera bergabung ke dalam pertempuran yang sedang berlangsung di tengah Ibukota. Dia yakin bahwa kedatangannya itu pasti akan berdampak besar hingga dapat mengakhiri pertempuran yang sedang terjadi disana, selain itu dia juga sudah tidak sabar untuk bisa segera menghadapi sang Kesatria naga dan mencoba kekuatan penghancur miliknya terhadap Kesatria yang berjuluk sebagai Kesatria terkuat itu. Rencananya, setelah menghabisi Kesatria naga, maka dia akan menghabisi Kesatria yang lain, setelah itu menghabisi seluruh Prajurit Nexus sampai tak tersisa. Hingga akhirnya hanya ada dia beserta pasukannya, juga para anggota Emperors unity, yang tersisa disana dan akan menguasai Kerajaan Nexus sepenuhnya.

   Tapi itu semua hanya sebatas rencana untuk saat ini, karena keadaan yang terjadi selanjutnya benar-benar tidak sesuai dengan rencana yang dimilikinya tersebut. Ketika debu dan asap bekas ledakan yang menghalangi pandangannya, mulai menghilang sedikit demi sedikit, mata Darkros tiba-tiba terbelalak, sambil menunjukan ekspresi wajah yang seakan-akan tidak percaya dengan apa yang saat ini sedang dia lihat. Orang yang seharusnya sudah binasa setelah terkena serangan dahsyat darinya, ternyata masih berdiri tegak sambil menatap lurus ke arahnya.



Tubuh Raja Velodros dilindungi oleh perisai yang kuat.


   Raja Velodros berhasil selamat dari kekuatan penghancur Darkros. Tubuhnya ditutupi oleh sebuah perisai pelindung transparan. Yang rupanya cukup kuat untuk bisa menahan serangan penghancur dari Darkros, walaupun serangan penghancur tersebut mampu menghancurkan seluruh bagian depan dari Istana Nexus, dan melenyapkan tanah di sekitar Raja Velodros. Tetapi pelindung tersebut mampu menghalangi ledakan itu, sehingga tubuh Raja Velodros masih baik-baik saja, bahkan kondisi tempat sang Raja sedang berpijak juga tampak masih dalam kondisi baik dan tidak retak sedikitpun.

   Rupanya Perisai itu berasal dari kalung milik Raja Velodros yang dia dapatkan dari adiknya, yakni Putri Vidia (Yang juga merupakan mendiang istri Kesatria naga). Sebuah kalung yang dapat memilih sendiri pemilik sejatinya karena alasan tertentu, dan sepertinya tidak ada yang tahu dengan pasti seberapa besar kekuatan yang dimiliki oleh kalung tersebut.

   “Apa-apaan kau ini?!!! Bagaimana kau masih bisa selamat setelah menerima seranganku?” Teriak Darkros yang marah besar karena telah gagal membunuh seorang manusia biasa.

   Tanpa menjawab pertanyaan dari Darkros tersebut, kemudian Raja segera menutup matanya, dan mulai mengingat lagi hal yang telah terjadi sebelum dia pulang ke Kerajaan Nexus. Yakni ketika dia sedang berada di atas punggung Naga raksasa untuk pulang menuju ke Kerajaan Nexus, bersama dengan Jenderal dan para Kesatria. Dalam perjalanannya tersebut, dia sempat berbincang dengan Kesatria naga, Raja bertanya kepada Kesatria naga tentang apa saja yang dilakukan oleh Kesatria naga ketika dirinya sedang berada dalam masa persembunyian.



Raja, Jenderal dan para Kesatria sedang bercengkrama diatas punggung sang Naga.

   Lalu Kesatria naga menjawab bahwa sehari-hari dia hanya pergi berburu, memancing, dan dia tidak pernah berdiam di suatu tempat untuk waktu yang lama, hal itulah yang menyebabkan dia sangat sulit untuk ditemukan. Kemudian dia juga bercerita bahwa dirinya saat ini sedang belajar untuk membuat senjata, lebih tepatnya belajar untuk menjadi seorang Pandai besi.

   Raja tersenyum mendengar hal tersebut. Sekali lagi dia bersyukur dan berterima kasih karena Kesatria naga sudah mau ikut dengannya. Tetapi Kesatria naga berkata bahwa dirinyalah yang seharusnya berterima kasih kepada Raja, karena jika tanpa bantuan dari Raja Velodros di masa lalu, dirinya tidak mungkin bisa bertemu lagi dengan Putri Vidia, lalu melangsungkan pernikahan dengan mendiang istrinya tersebut.

   Namun setelah bertahun-tahun menjalani rumah tangga sambil meningkatkan reputasinya, akhirnya istrinya tersebut meninggal, hingga menyebabkan dirinya menjadi orang yang berputus asa dan patah semangat. Bahkan hal itu membuatnya jadi tidak peduli terhadap kekacauan yang terjadi di Negeri Azhuloth, yang disebabkan oleh Darkros, sehingga membuat kedudukan serta kekuasaan Darkros berkembang semakin pesat, dan akhirnya sudah terlambat untuk bisa menghentikannya dengan mudah. Namun sekali lagi, Rajalah yang telah membuatnya sadar dan meyakinkannya untuk kembali bertarung melawan kejahatan, Raja memberitahu Kesatria naga bahwa kematian adiknya (Mendiang istri Kesatria naga), adalah hal yang sudah tidak bisa diubah. Namun kehancuran dari Negeri Azhuloth yang akan disebabkan oleh Darkros, adalah takdir yang masih bisa dicegah, maka dari itu mereka harus terus berjuang. Dan perjuangan yang telah dilakukan oleh sang Raja untuk mencari keberadaan dari Kesatria naga dan mengajaknya memerangi Darkros, kini sudah berhasil dilakukan. Selanjutnya tergantung pada usaha mereka yang akan memerangi Darkros di Kerajaan Nexus.

   Raja Velodros juga merasa sangat berterima kasih kepada kalung yang dimilikinya (Yang dulu diberikan Kesatria naga kepada Putri Vidia, lalu Putri Vidia memberikannya kepada Raja Velodros). Berkat bantuan dari kalung tersebut, yang telah menuntun Raja. Maka Raja bisa menemukan sang Kesatria naga yang sangat mustahil untuk ditemukan, dan akhirnya berhasil mengajaknya bergabung.

   Namun Kesatria naga memberitahu Raja bahwa sebenarnya kalung tersebut tidak hanya memiliki satu kemampuan saja, tapi kalung itu juga mempunyai kemampuan untuk menyerap kekuatan dari sumber lain lalu menggabungkan kekuatan tersebut dengan energi murninya, hingga dapat menciptakan kekuatan luar biasa yang melebihi ekspektasi. Dan suatu saat, Raja Velodros pasti bisa menggunakan potensi penuh dari kalung tersebut.

   Kesatria naga tidak pernah meragukan keistimewaan dari kalung tersebut sama sekali, dan alasan mengapa kalung itu telah memilih Raja Velodros sebagai pemiliknya, itu pasti karena Raja Velodros adalah orang yang sangat tepat dan istimewa. Begitulah yang dikatakan oleh Kesatria naga kepada Raja Velodros ketika mereka semua sedang berada di punggung Naga raksasa, untuk menuju ke Kerajaan Nexus.

   Kemudian Raja Velodros kembali membuka matanya untuk menatap lagi Darkros yang sedang berdiri di hadapannya dengan wajah yang masih menampakan ekspresi terkejut. Kini sepertinya Raja sudah memahami tentang perkataan dari Kesatria naga yang bilang bahwa Raja Velodros adalah orang yang sangat tepat dan istimewa, karena Raja tidak pernah menggunakan kekuatan dari kalung itu untuk hal yang macam-macam, dia hanya menggunakan kekuatan dari kalung tersebut untuk kebaikan orang banyak. Maka dari itu dia memanglah orang yang benar-benar tepat untuk dapat menggunakan kekuatan dari kalung tersebut. Hingga kini pada puncaknya, kemampuan sesungguhnya yang dimiliki oleh kalung tersebut sudah terlepas sepenuhnya, maka Raja bisa menggunakan potensi penuhnya dan melakukan hal-hal lebih dari apa yang dapat dia bayangkan, termasuk menggunakannya untuk dapat melawan kekuatan bola Aporion milik Darkros..

   Dengan hanya mengangkat kedua tangannya, dia mampu menyerap kekuatan dari bola Aporion yang terletak di bagian dada Darkros, supaya Raja juga bisa memiliki kekuatan penghancur yang sama seperti yang dimiliki oleh Darkros. Namun Darkros yang sempat terkejut ketika kekuatannya tiba-tiba diambil, segera menutupi bola itu dengan kedua tangannya, sehingga aliran dari energi tersebut langsung terputus.



Kalung Raja Velodros menyerap sedikit kekuatan dari bola Aporion.

   Setelah itu, Raja Velodros yang sudah memiliki sedikit kekuatan dari bola Aporion di dalam kalungnya, langsung mengolah energi tersebut menjadi energi miliknya sendiri, yang tentunya menjadi lebih kuat, karena telah bercampur dengan energi murni dari kalung miliknya. Dengan begitu Raja bisa memanfaatkan energi tersebut untuk melancarkan sebuah serangan mematikan kepada Darkros, berupa tembakan-tembakan energi penghancur yang setara dengan kekuatan milik Darkros. Namun Darkros segera menangkis semua serangan itu dengan hanya menggunakan tangan kosong, sambil berkata, “Jangan sombong dulu. Aku tidak semudah itu untuk dikalahkan.” Kata Darkros. Kemudian mereka berdua saling mengadu kekuatan disana.

   Saat Raja Velodros sedang melangsungkan pertarungan dengan Darkros, di tempat lain yang tidak begitu jauh dari mereka, pertempuran antara pasukan Nexus dan pasukan Darkros masih tetap berlangsung dengan sengit. Dalam wujudnya yang berupa patung emas raksasa, akhirnya Gold one dapat mengalahkan Naga yang ukurannya hampir sama besar dengannya. Dia membanting Naga itu ke benteng Kerajaan, hingga benteng tersebut hancur dan roboh. Hal itu menyebabkan sang Naga jadi terkulai lemas sehingga tidak bisa melawan lagi. Dari kubu Emperors unity, yang telah tumbang adalah Centaurion, Pandora, dan Heatless. Sedangkan dari kubu Kesatria naga, yang telah tumbang adalah Melinda dan Naga raksasa.

   Sedangkan Kesatria naga masih berusaha menangkis semua serangan dari Night crow dengan susah payah, karena kecepatan Night crow yang sangat tinggi, dan dapat berpindah-pindah tempat dalam sekejap. Maka perhatian Kesatria naga terhadap musuh tidak boleh teralihkan sama sekali, karena jika dia lengah sedikit saja, maka Night crow mungkin akan dapat menebas lehernya dengan mudah. Walaupun Kesatria naga tahu bahwa Naganya telah mengalami kekalahan, dan nasib sang Raja juga belum sepenuhnya dia ketahui, sehingga dia bertarung sambil dilanda kecemasan.

   Dan hal yang lebih berbahayanya lagi adalah, Gold one kini sudah dapat bergerak lebih bebas tanpa diganggu oleh Naga yang telah menyusahkannya. Maka selanjutnya, patung emas raksasa Gold one berniat untuk pergi menuju Istana, dan menghampiri Tuannya yang sudah berada disana. Dengan langkah kakinya yang besar, dia menginjak serta menghancurkan segala sesuatu yang dilalui olehnya.

Tapi ternyata, Aryal tidak membiarkan Gold one untuk melangkah lebih jauh lagi. Dia terbang menuju dada patung emas raksasa Gold one, lalu Aryal memberikan tebasan yang sangat kuat terhadapnya sehingga tubuh patung emas raksasa tersebut jadi sedikit terdorong mundur. Setelah itu Aryal terus-menerus berusaha untuk menebas seluruh bagian tubuh patung emas raksasa tersebut secara bertubi-tubi. Namun hanya dengan sekali kibasan tangan saja, tubuh Aryal mampu dihempaskan seperti nyamuk, hingga meluncur jauh kemudian jatuh dan menabrak puing-puing bangunan yang berada dibawah.

   Kemudian Gold one kembali melanjutkan langkah kakinya, melewati Tomb dan Merliana yang masih melangsungkan pertarungan sengit, antara air melawan tanah. Lalu tiba-tiba, Aryal mulai bangun dari balik puing-puing dan berdiri kembali secara cepat. Kebangkitannya tersebut membuat puing-puing yang menutupi seluruh tubuhnya, langsung terlempar dan berhamburan ke segala arah.

   Aryal membangkitkan lagi kekuatan kegelapan yang tersimpan dalam dirinya. Sebuah kekuatan yang dapat meningkatkan daya serangnya menjadi berkali-kali lipat, hanya saja kini sepertinya dia menggunakannya terlalu berlebihan. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh armor berupa tulang-tulang yang padat dan keras. Kerangka sayap yang ada di punggungnya juga menjadi lebih besar. Aura kegelapan terpancar di sekujur tubuhnya.

   Tanpa banyak basa basi, Aryal langsung terbang ke hadapan Gold one, sambil memberikan serangan-serangan yang membabi buta. Semua tebasan dari pedang Aryal yang mengenai tubuh Gold one, mampu membuat patung emas raksasa itu terus melangkah mundur menuju ke benteng kokoh yang berada di belakangnya, hingga dia jadi terpojok. Lalu dengan sebuah serangan pamungkas berkekuatan penuh, Aryal menusukan kedua pedangnya ke dada Gold one sehingga dia terdorong dengan keras menuju ke belakang, kemudian tubuhnya yang sangat besar itu jatuh menghantam benteng, hingga benteng tersebut roboh dan benar-benar hancur berantakan. Serangan yang sama, yang pernah diterima oleh Gold one dari Aryal ketika sebelumnya mereka pernah bertemu di dalam hutan. Dan kini Gold one harus tumbang lagi oleh serangan tersebut.



Aryal menusuk dada patung raksasa Gold one hingga tersungkur dan menimpa benteng dibelakangnya.


   Tidak jauh dari sana, Night crow tampak sedang berusaha berdiri dengan bantuan pedang untuk menyanggah tubuhnya. Sedangkan Kesatria naga sedang berdiri di hadapannya dengan tatapan penuh rasa hormat, lalu dia berkata. “Kau tidak bertarung dengan hanya mengandalkan kekuatanmu, tapi juga dengan tehnik yang luar biasa. Sehingga kau dapat membuatku bertarung sampai sejauh ini. Dengan kemampuan hebat yang kau miliki tersebut, kau bisa menjadi seorang Kesatria yang sangat hebat, tetapi mengapa kau malah memilih untuk menjadi kaki tangan Darkros?”

   “Aku punya alasan sendiri, dan kau tidak perlu tahu.” Jawab Night crow dengan singkat.

   Lalu kemudian Kesatria naga berkata lagi bahwa dia akan terus meladeni Night crow sampai dia benar-benar menyerah. Karena meninggalkan seorang lawan yang bertarung dengan sungguh-sungguh, merupakan sebuah penghinaan terhadap lawannya tersebut. Dan walaupun Night crow tetap berusaha untuk menahannya supaya dia tidak bisa pergi ke Istana, dia yakin bahwa Raja baik-baik saja. Karena dia mengetahui segala hal mengenai kalung yang telah memilih Raja Velodros sebagai pemiliknya tersebut. kelebihannya, siapa penciptanya, apa saja kegunaannya, dan seberapa besar kekuatan yang dimilikinya.

   Ternyata selama ini, yang benar-benar dapat menandingi kekuatan Darkros, bukanlah senjata yang diciptakan oleh para Penyihir, ataupun kehadiran dari sang Kesatria naga. Tetapi hanyalah sebuah kalung dan juga pemilik sejatinya, yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak, dan mampu membawa perubahan terhadap Negeri yang sedang berada di ambang kehancuran. Yakni Raja Velodros itu sendiri.

   Saat ini Raja Velodros sedang bertarung secara sengit melawan Darkros, mereka berdua saling melemparkan serangan energi penghancur kepada satu sama lain. Dan mereka berdua saling menangkis serta mengembalikan serangan-serangan tersebut ke hadapan mereka masing-masing. Namun karena Darkros memiliki kemampuan bertarung yang lebih hebat dibandingkan dengan Raja, maka dia dapat mengungguli sang Raja dalam pertarungan tersebut.

   Sehingga Raja Velodros berhasil dihempaskan dan terjatuh di atas batu-batu yang berserakan disana. Lalu Darkros mulai berpikir, jika sebelumnya Raja dapat mengambil sebagian kekuatan dari bola Aporion untuk dapat menandinginya dalam bertarung, maka itu berarti dia juga dapat merebut kembali kekuatan tersebut, bahkan pastinya dia juga dapat mengambil kekuatan dari kalung milik sang Raja, sehingga dia dapat menjadi lebih kuat dan semakin kuat lagi. Kemudian Darkros menjulurkan tangannya untuk mengambil kekuatan yang ada di dalam kalung milik Raja Velodros.

   Pancaran energi berwarna biru mulai keluar dari kalung milik Raja Velodros, dan mengalir masuk ke dalam tubuh Darkros. Dia mengambil kekuatan tersebut sambil meresapi setiap aliran energi yang masuk ke dalam tubuhnya. Sepertinya dia sangat senang karena kekuatannya akan bertambah.



Darkros menyerap energi dari kalung Raja Velodros.


   Tetapi lain halnya dengan Raja Velodros, dia segera memutus aliran energi tersebut, dan segera mundur menjauhi Darkros. Kemudian Darkros yang masih menginginkan lebih banyak kekuatan lagi dari kalung itu, segera mengejar Raja Velodros lalu menjatuhkannya kembali, supaya dia bisa menyerap kekuatan dari kalungnya sekali lagi. Dia sepertinya merasakan perbedaan kekuatan yang unik di antara bola Aporion dan kalung milik sang Raja. Kalung itu memiliki energi murni yang belum pernah ia rasakan sama sekali. Yang membuatnya ketagihan untuk terus menyerap kekuatan tersebut.

   Namun keanehan pun mulai terjadi, karena sepertinya tubuh Darkros dirasa menjadi semakin berat untuk dapat digerakan. Dan ketika dia mulai menyerang Raja Velodros dengan pukulan tangannya yang mampu menghancurkan lantai, sang Raja dengan mudahnya dapat menghindari serangan tersebut, kemudian Raja Velodros dengan cepat segera berpindah ke belakang tubuh Darkros. Setelah itu Raja memukulnya berkali-kali sambil menghindari pukulan dari Darkros yang mengarah kepadanya. Dengan segenap amarah yang dia luapkan kepada Darkros karena telah membunuh dan mengambil alih tubuh anaknya. Darkros seakan tidak berdaya untuk menghindari serangan-serangan pukulan dari Raja Velodros, dia dengan mudah dapat dipukul dan dibuat tersungkur.



Raja memukul Darkros dengan keras.


   Darkros yang merasakan adanya keanehan, mulai bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Apakah gerakan Raja Velodros menjadi begitu cepat, ataukah gerakannya yang menjadi begitu lambat? Lalu ketika dia mulai berdiri kembali, Raja Velodros dengan cepat telah berada di depan wajahnya, sambil menjulurkan tangannya untuk mencengkram bola Aporion yang terdapat di bagian dada Darkros.

   “Apa yang akan kau lakukan?!” Tanya Darkros dengan perasaan gentar.

   Tanpa berbicara banyak, Raja langsung berusaha untuk mencabut bola Aporion dari dada Darkros dengan sekuat tenaga. Tapi tentu saja Darkros tidak akan membiarkan hal itu terjadi, dia mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan Raja dari bola Aporion yang menempel di dadanya.



Raja Velodros berusaha untuk mencabut bola Aporion yang menempel di dada Darkros.


   Namun sekeras apapun Darkros mencoba, dia tidak bisa menghentikan tindakan yang sedang dilakukan oleh Raja Velodros tersebut, sepertinya tenaga yang dia miliki menjadi semakin melemah. Sementara dia sendiri tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi.

   Lalu Raja mulai mengucapkan beberapa kalimat kepadanya. “Ini adalah hari pertamamu mengendalikan kekuatan dari bola Aporion. Benda yang memiliki kekuatan sebesar itu pasti sangat sulit untuk dikendalikan. Lalu kau juga telah mengambil kekuatan dari kalung milikku, tanpa mengetahui seberapa besar pengaruh yang akan diterima oleh tubuhmu. Lebih tepatnya tubuh anakku... Maka sekarang, kau telah merasakan akibatnya!” Ujar sang Raja kepada Darkros.

   Karena tubuh Darkros yang belum terbiasa mengendalikan sumber energi yang begitu besar, juga banyaknya kekuatan yang harus dia tampung tanpa mempertimbangkan kapasitas dari tubuhnya sendiri, maka sekarang Darkros harus menerima konsekuensinya. Tubuh itu akan menolak seluruh kekuatan yang sudah dia tampung, dan tentu saja akan menolak keberadaan Darkros yang berada di dalamnya. Maka dari itu pergerakannya saat ini menjadi semakin melemah.

   Darkros tidak mau menerima pernyataan tersebut, dia terus menerus mencoba untuk melepaskan tangan Raja dari dadanya dengan perasaan yang benar-benar murka bercampur cemas. Bagaimanapun juga dia bukanlah seseorang yang mau menerima kekalahan dari manusia biasa, dan merelakan ambisinya hancur begitu saja.

   Tetapi ambisi sang Raja jauh lebih besar daripada ambisi yang dimiliki oleh Darkros. Perlahan tapi pasti, bola Aporion mulai dapat tercabut dari tubuh Darkros. Walaupun Raja sempat memalingkan muka karena harus melihat lubang di tubuh anaknya sendiri, Raja Velodros tetap berusaha menarik bola itu dengan sekuat tenaga. Hingga akhirnya bola itu dapat tercabut seutuhnya.



Bola Aporion berhasil dicabut
.

   Setelah itu, Raja segera menjauh dari Darkros yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Darkros hanya berdiri terdiam sambil menatap langit, dengan lubang besar yang menganga di dadanya. Tak lama kemudian dia mulai berteriak sambil tetap mendongakan kepalanya ke atas, lalu aura berwarna hitam yang sangat besar keluar dari tubuhnya menuju ke atas, hingga menjulang sampai ke langit.



Aura hitam pekat dengan jumlah besar, keluar dari dalam tubuh Pangeran Velodra.

   Merliana, Tomb, Kesatria naga dan Night crow melihat hal tersebut. Begitupun juga halnya dengan para prajurit Nexus, yang hanya diam terpaku menyaksikan sebuah energi kegelapan yang begitu besar terpancar dari Istana, dan menjulang sangat tinggi ke atas langit. Hal itu adalah pertanda bahwa Darkros telah dikalahkan. Pancaran energi kegelapan hitam tersebut merupakan suar yang menjadi pertanda bahwa perlawanan Darkros telah berakhir. Merliana dan Night crow juga segera menyadari hal tersebut.

   Merliana segera pergi dari tempat itu dengan berselancar menggunakan air yang keluar dari kakinya, sedangkan keberadaan Night crow langsung menghilang begitu saja ketika Kesatria naga sudah mulai menoleh kembali kepadanya. Centaurion terlihat sudah babak belur dan terbujur kaku, sedangkan Heatless sudah tidak lagi kelihatan batang hidungnya di tempat itu. Tidak ada satupun anggota Emperors unity yang tersisa disana untuk bertarung, begitu juga dengan Gold one yang entah sudah mati atau belum, karena dia hanya meninggalkan sebuah patung emas raksasa yang terbaring dan tergeletak begitu saja di atas gundukan puing-puing benteng Kerajaan Nexus.

   Energi kegelapan yang terpancar dari Istana itu, memang mengagetkan semua orang yang berada di Ibukota Kerajaan Nexus. Lalu setelah pancaran energi kegelapan tersebut sudah lenyap dan benar-benar menghilang sepenuhnya, maka seketika itu juga perlawanan seluruh prajurit Darkros langsung berhenti. Mereka memegangi kepala mereka masing-masing seakan sedang merasakan sakit kepala yang sangat hebat. Kemudian mereka mulai tersadar dan mulai menjatuhkan senjata serta helm mereka masing-masing ke tanah. Sepertinya mereka semua sudah mulai terbangun dari mimpi buruk mantra Darkros yang telah mereka terima.



Pasukan Darkros mulai tersadar dari mantra pengendali pikiran.


   Kesatria naga langsung berlari menuju ke Istana untuk menemui sang Raja, diikuti oleh para prajurit Nexus di belakangnya, sedangkan Tomb tampak sedang kebingungan mencari Aryal yang keberadaannya telah hilang entah kemana, sepertinya Aryal sudah pergi jauh setelah berhasil menumbangkan patung emas raksasa Gold one. Tidak ada yang tahu dia pergi kemana. Tomb sangat merasa bahagia karena pihak Kerajaan Nexus telah menang melawan Darkros. Di sisi lain, dia juga merasa sedih karena temannya telah pergi meninggalkan tempat itu tanpa pamit sama sekali. Tapi sepertinya, kepergiannya tersebut disebabkan oleh alasan tertentu, dan hanya Aryal seorang dirilah yang mengetahuinya.



Bersambung. . .

Chapter selanjutnya : Ghistory Chapter 8 (END)


Chapter sebelumnya : Ghistory Chapter 6


Poin-poin penting cerita :

  • Raja Velodros berhasil selamat dari serangan penghancur Darkros, dengan perlindungan dari kekuatan perisai yang berasal dari dalam kalung miliknya.
  • Raja mengambil sedikit kekuatan dari bola Aporion untuk dapat menandingi kekuatan penghancur dari Darkros, dan bertarung sengit dengannya.
  • Para Kesatria yang lain masih melawan para anggota Emperors unity yang tersisa. setelah mengalahkan Naga besar, Gold one berniat untuk pergi ke Istana, namun dengan menggunakan kekuatan penuhnya, Aryal berhasil menumbangkan Gold one yang berwujud patung emas raksasa.
  • Darkros memutuskan untuk menyerap kekuatan dari kalung milik Raja Velodros, tetapi karena kekuatan yang dia serap telah melebihi kapasitas yang dapat ditampung oleh tubuhnya, maka hal tersebut membuatnya pergerakannya jadi melemah.
  • Raja Velodros berhasil mencabut bola Aporion yang menempel pada bagian dada Darkros. Dan hal itu membuat kekuatan jahat Darkros yang berupa aura hitam pekat, akhirnya keluar dari dalam tubuh Pangeran Velodra.
  • Kekalahan Darkros tersebut membuat seluruh pasukannya jadi tersadar dari mantra pengendali pikiran yang telah membuat mereka setia dan bertarung demi Darkros.
  • Setalah menyadari bahwa Tuannya telah kalah, maka para anggota dari Emperors unity yang tersisa, segera pergi dari sana.
  • Kesatria naga segera pergi untuk menjumpai sang Raja, dia diikuti oleh para prajurit Nexus dibelakangnya. sedangkan Tomb tampak sedang mencari-cari Aryal, namun dia tidak ada dimanapun.

No comments:

Post a Comment