Friday, August 31, 2018

Ghistory chapter 8 ( END )

Ghistory

Chapter 8 : The main character

   Di kisahkan sebelumnya, di Kerajaan Nexus sedang berlangsung pertempuran yang sangat besar dan sengit, antara pasukan Darkros melawan Pasukan Nexus. Pertempuran tersebut telah berlangsung cukup lama hingga banyak memakan korban dari kedua kubu, terutama dari kubu Kerajaan Nexus, yang kehilangan banyak nyawa dari kalangan Prajurit bahkan juga dari kalangan para penduduk biasa. Tsunami yang dihasilkan oleh Merliana mampu menerjang serta membuat sebagian besar wilayah Ibukota Nexus jadi luluh lantah. Setelah itu pasukan Darkros berhasil mendobrak benteng hingga akhirnya mereka semua dapat merangsek masuk sampai ke dalam Ibukota Kerajaan, diikuti oleh kelima orang anggota Emperors unity dibelakang mereka. Yaitu Gold one, Heatless, Centaurion, Night crow, dan Merliana.

   Kedatangan mereka semua di tengah-tengah Ibukota itu, langsung dihadang oleh seluruh Prajurit Nexus yang tersisa. Lalu ketika para Prajurit Nexus tersebut sudah merasa bahwa tidak ada harapan lagi bagi mereka untuk bisa menang melawan pasukan Darkros, ternyata tiba-tiba pertolongan datang dari langit. Berupa seekor Naga raksasa yang datang menyemburkan api kepada para Prajurit Darkros, sambil membawa Raja Velodros beserta bantuan dari empat orang Kesatria bersamanya, yaitu Aryal, Tomb, Melinda, dan sang Kesatria naga.

   Setelah mereka semua turun dari atas punggung sang Naga raksasa, kemudian Raja bergegas kembali ke Istana ditemani sang Jenderal. Sedangkan Kesatria naga dan yang lainnya, akan tetap berada di tempat pertempuran, untuk membantu pasukan Nexus menghadang serta melawan kelima anggota Emperors unity beserta seluruh pasukan Darkros yang ada disana.

   Gold one berubah menjadi patung emas raksasa untuk melawan dan menandingi Naga raksasa yang sedang membantai para Prajurit Darkros, sedangkan Kesatria naga menghadapi Heatless (Sang iblis api, pemilik kekuatan api yang sangat membara dari tangannya), lalu dia berhasil mengalahkan Heatless dengan cara memotong tangannya, setelah itu Kesatria naga harus menghadapi Night crow yang sangat menyusahkan karena memiliki kecepatan luar biasa. Di sisi lain, Aryal (Kekuatan pembentukan senjata dari tulang) sedang melangsungkan pertarungan melawan Centaurion kemudian dia berhasil mengalahkan si Raja Centaur tersebut, sementara Tomb (Pengendali tanah dan batu) sedang bertarung secara sengit melawan Merliana, yang kekuatan airnya sudah mulai berkurang dikarenakan Tsunami yang telah dia buat sebelumnya. Mereka semua benar-benar bertarung secara sengit disana.

   Sementara itu, di Istana Nexus. Raja beserta Jenderal dan Putranya yang bernama Pangeran Velodra, sedang bergegas pergi menuju ke ruang bawah tanah Istana untuk mengambil senjata pamungkas yang telah diciptakan oleh para Penyihir, untuk dapat menandingi kekuatan Darkros jika sampai sang Kaisar itu benar-benar datang ke Kerajaan Nexus nanti. Dengan senjata pamungkas tersebut, Raja berharap supaya sang Kesatria naga bisa menggunakannya untuk menandingi kekuatan Darkros, yang katanya sangat mematikan.

   Namun hal yang benar-benar mengejutkan pun terjadi. Ketika sang Raja telah sampai di tempat tujuannya, rupanya para Penyihir di ruang bawah tanah tersebut sudah dalam keadaan tergeletak tak bernyawa. Dan hal yang lebih mengejutkannya lagi ialah ketika sang Raja mendapati bahwa Jenderal yang selama ini selalu setia menemaninya, telah ditikam dari belakang oleh Pangeran Velodra yang merupakan anak kandungnya sendiri. Hal itu membuat Raja Velodros menjadi sangat teramat terkejut.

   Ternyata yang berada di dalam tubuh Pangeran Velodra saat ini adalah Darkros, yang telah masuk ke dalam Istana Nexus dengan menggunakan tubuh dari Penyihir yang diundang ke sana untuk menciptakan senjata pamungkas. Darkros bukanlah seorang manusia, melainkan mahluk berupa aura jahat murni, yang hidup dengan cara bersemayam di tubuh manusia, yang dia kehendaki, seperti layaknya benalu. Setelah dia masuk ke dalam tubub manusia, maka tubuh manusia yang dia semayami sebagai wadah tersebut, akan benar-benar dia kuasai sepenuhnya, maka itu artinya saat ini Pangeran Velodra telah mati, tubuhnya sudah benar-benar diambil alih dan berganti menjadi Darkros. Tak ada kemungkinan bagi nyawa sang Pangeran untuk dapat kembali lagi.

   Maka setelah Darkros berhasil menyusup ke dalam Istana Nexus dan mengambil alih tubuh Pangeran Velodra, maka dia segera melangsungkan rencana selanjutnya, yakni terlibat dalam pembuatan senjata pamungkas yang rencananya akan digunakan untuk menandingi kekuatan milik Darkros, tapi sebenarnya Darkros terlibat dalam proyek tersebut. Maka karena keterlibatannya itu, yang akhirnya berhasil diciptakan bukanlah sebuah senjata, tapi melainkan sebuah bola energi bernama, "Bola Aporion." Yang bukannya dapat mengalahkan Darkros, tapi malah dapat meningkatkan kekuatan Darkros menjadi berkali-kali lipat, sehingga dia menjadi semakin kuat dan tidak dapat dihentikan.

   Bahkan saat Melinda telah datang ke tempat itu, dan langsung menyerang Darkros dengan ratusan pisau belati Miliknya, hingga mengakibatkan tubuh Darkros hancur. Ternyata Darkros mampu membuat tubuh Pangeran Velodra yang sedang digunakannya itu, beregenerasi dengan sangat cepat hingga sembuh lagi seperti smeula. Lalu setelah kepergian Melinda yang harus tersegel di dalam penjara keabadian bersama dengan Pandora, maka sekali lagi Raja harus menghadapi Darkros sendirian. Hingga akhirnya Darkros mulai menembakan energi penghancur tepat kepada Raja, sampai menyebabkan bagian depan gerbang Istana Nexus juga hancur luluh lantah.

   Namun ternyata Raja berhasil selamat dari tembakan energi penghancur tersebut, berkat kekuatan terpendam dari kalung milik sang Raja yang melingkar di lehernya, yaitu kalung yang dulu dia terima dari adiknya (Mendiang istri Kesatria naga) yang percaya bahwa Raja Velodros adalah pemilik sejati dari kalung tersebut. Sebuah kalung yang kekuatannya hanya dapat dipakai oleh pemilik sejatinya, salah satu kemampuan dari kalung tersebut, ialah bisa digunakan untuk menemukan apapun yang dicari oleh pemiliknya. Selain itu, bahkan Kesatria naga juga sempat berkata bahwa kalung tersebut memiliki kemampuan lain, yakni kemampuan untuk menyerap sumber energi lain dan menggabungkannya dengan energi murni di dalamnya, sehingga menciptakan kekuatan yang lebih kuat.

   Dan ternyata inilah saatnya, Raja sudah benar-benar bisa menggunakan potensi penuh dari kalung tersebut, yang membuatnya bisa bertarung dengan setara melawan Darkros, dan bisa menandingi kekuatan dari bola Aporion milik Darkros, dengan cara mengambil sedikit kekuatan dari bola tersebut, kemudian mengolahnya menjadi energi murni miliknya sendiri, yang dapat dia pakai untuk bertarung melawan Darkros secara sengit.



Raja melawan Darkros secara sengit.

   Sementara itu dalam pertempuran yang sedang berlangsung di tengah-tengah Ibukota, sang Kesatria naga berhasil membuat Night crow yang memiliki kecepatan tinggi, sampai benar-benar kewalahan. Tapi Night crow tetap berusaha menjegalnya, supaya Kesatria naga tidak bisa pergi kemana-mana dan tetap disana. Sedangkan patung raksasa Gold one yang telah berhasil menumbangkan Naga raksasa hingga terkulai lemas, akhirnya memutuskan untuk pergi ke Istana supaya bisa menjumpai Tuannya, Darkros. Namun langkahnya itu segera dijegal oleh Aryal, yang sudah berhasil mengalahkan Centaurion. Dengan kekuatan armor dan sayap tulangnya, Aryal terbang dan menebas seluruh bagian tubuh patung emas raksasa Gold one, walaupun tubuh Aryal dapat ditepis dengan mudah seperti nyamuk. Namun Aryal tetap pantang menyerah, dia kembali membangkitkan kekuatan kegelapan yang ada di dalam dirinya, sehingga daya serangnya meningkat lalu dia bisa mendaratkan sebuah tusukan berkekuatan penuh tepat pada bagian dada patung emas raksasa tersebut, hingga patung itu akhirnya tumbang lalu menghantam benteng yang ada di belakangnya hingga roboh dan luluh lantah.

   Kembali ke pertarungan antara Raja Velodros melawan Darkros. Sepertinya sang Raja kewalahan, dikarenakan kemampuan bertarung Darkros yang lebih hebat darinya. Maka setelah itu Darkros segera mencoba untuk melakukan apa yang sebelumnya telah dilakukan oleh sang Raja terhadap dirinya, yakni mencoba untuk menyerap kekuatan dari kalung milik sang Raja. Dan ternyata hal tersebut membuatnya menjadi ketagihan sehingga dia terus berusaha untuk menyerap energi dari kalung sang Raja lebih bayak lagi, walaupun Raja Velodros berkali-kali telah berhasil lepas dari cengkramannya, tapi tetap saja Darkros dapat menyerap kekuatan dari dalam kalung tersebut dengan cukup banyak.

   Namun ternyata hal itu membawa dampak buruk bagi kondisi tubuh Darkros. Dia yang baru pertama kali mengendalikan kekuatan besar yang dimiliki oleh bola Aporion, dan sekarang ditambah dengan kekuatan dari kalung sang Raja. Maka hal itu mengakibatkan tubuhnya jadi kelebihan kapasitas untuk dapat menerima semua kekuatan tersebut. Sehingga dia merasakan perubahan drastis dari tubuhnya yang semakin lama menjadi semakin berat dan lemah.

   Dengan begitu Raja Velodros jadi lebih leluasa untuk bisa menghajarnya, dan membuat Darkros menjadi kewalahan. Setelah itu Raja Velodros segera berusaha untuk mencabut bola Aporion yang menempel pada bagian dada tubuh anaknya tersebut. Dengan bersusah payah Raja terus berjuang menarik benda pemberi kekuatan itu, supaya Darkros kehilangan seluruh kekuatan penghancurnya. Namun Darkros juga terus berusaha untuk berontak, karena Darkros tidak akan membiarkan hal itu terjadi.



Raja Velodros berusaha untuk mencabut bola Aporion dari dada anaknya, yang merupakan sumber energi bagi Darkros.


   Tapi dengan tekad yang begitu kuat, akhirnya sang Raja berhasil mencabut bola itu dari tubuh anaknya. Sehingga menyebabkan kekuatan Darkros jadi tidak stabil, lalu kekuatan Darkros terpaksa harus keluar meninggalkan tubuh Pangeran Velodra, dan akhirnya lenyap di atas langit.



Aura kegelapan Darkros keluar sepenuhnya dari dalam tubuh Pangeran Velodra.


   Setelah kejadian tersebut, akhirnya Darkros jadi benar-benar lenyap, itu berarti Raja Velodros telah berhasil mengalahkan Darkros dan memenangkan pertarungan itu sepenuhnya. Kini bola Aporion sudah berada di genggaman tangannya. Kejadian menjulangnya aura kegelapan Darkros yang kemudian sirna di atas langit tersebut, membuat semua orang yang berada di Kerajaan Nexus jadi terkejut dan terpana ketika melihatnya. Karena bersamaan dengan hal itu pula, seluruh pasukan Darkros tiba-tiba berhenti bertarung lalu mereka mulai membuang helm serta senjatanya masing-masing, seakan-akan mereka telah terbebas dari mantra patuh yang telah diberikan oleh Darkros kepada mereka.

   Sedangkan Night crow dan Melinda segera melarikan diri dari sana, tepat setelah mereka mengetahui bahwa Tuannya itu sudah berhasil dikalahkan oleh Raja Velodros. Sedangkan para anggota Emperors unity yang lain, seperti misalnya Centaurion, sudah dalam kondisi terbujur kaku disana, Dan keberadaan Gold one sudah hilang entah kemana, dia hanya meninggalkan patung emas raksasa yang tergeletak dekat puing-puing benteng, yang sudah tidak lagi menunjukan tanda-tanda kehidupan sama sekali. Sama halnya dengan keberadaan Heatless, yang juga sudah tidak kelihatan lagi batang hidungnya di tempat itu. Maka dapat disimpulkan bahwa Para anggota Emperors unity sudah benar-benar tidak ada lagi yang tersisa disana.

   Maka setelah semua kejadian itu, sudah dipastikan bahwa pasukan Nexus telah berhasil menang atas pasukan Darkros, mereka semua berhasil mempertahankan kedudukan dari Kerajaannya. Oleh karena itu, Kesatria naga segera mengajak mereka semua pergi ke Istana untuk menemui Raja Velodros disana. Sedangkan Tomb yang juga merasa senang atas kemenangan tersebut, di sisi lain juga merasa kebingungan karena dia tidak bisa menemukan keberadaan Aryal dimanapun. Sepertinya Aryal sudah pergi tanpa pamit, tepat setelah dia berhasil mengalahkan patung emas raksasa Gold one. Hal itu membuat Tomb bersedih, karena dia sudah ditinggalkan oleh semua teman-teman Kesatrianya, termasuk Melinda dan Aryal.

   Tak lama kemudian, Kesatria naga telah tiba di tempat Raja Velodros sedang berada, tempat yang menjadi saksi bisu terjadinya pertarungan sengit antara Darkros melawan Raja Velodros. Disana, Kesatria naga disuguhi pemandangan yang mengharukan. Karena sang Raja tampak sedang bersujud sambil mendekap tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa, Raja menangis tersedu-sedu, dengan air mata yang terus bercucuran membasahi wajahnya.



Raja Velodros menangisi kematian putranya.


   Berkali-kali Raja Velodros meminta maaf kepada anaknya yang telah tiada itu, karena dia telah gagal mengantisipasi hal-hal yang dapat dilakukan oleh Darkros, ditambah dia juga telah terlambat datang, sehingga dia tidak sempat untuk menyelamatkan nyawa para penduduk Kerajaan Nexus yang lain. Kesatria naga yang baru tiba disana tidak bisa berkata apa-apa dan hanya berdiri terdiam sambil memperhatikan. Dia memberikan waktu bagi Raja untuk meratapi kesedihannya.

   Tak beberapa lama kemudian, Raja mulai membaringkan jasad anaknya tersebut pada permukaan tanah yang ada disana, lalu dia berdiri sambil berbalik ke belakang, untuk melihat orang-orang yang sudah datang menghampirinya. Setelah itu Kesatria naga dan yang lainnya mulai berlutut dan menundukan kepala mereka kepada sang Raja. Lalu Raja Velodros mulai mendekat dan menyuruh mereka semua untuk berdiri.

   Raja berkata dengan nada yang lembut, “Kita berhasil.” Dua kata sederhana yang mewakili seluruh perasaan bahagia bagi mereka, karena Raja mereka telah berhasil mengalahkan Darkros.

   “Ya, anda telah berhasil mengalahkan Darkros seorang diri.” Ucap Kesatria naga.

   Kesatria naga yakin bahwa Darkros telah dikalahkan, karena seluruh pasukan berani mati yang dikendalikan oleh Darkros, telah tersadar dan kembali ke keadaan normalnya sebagai manusia biasa. Tepat setelah sebuah energi kegelapan terpancar ke langit lalu akhirnya sirna. Ditambah lagi dengan keyakinan Kesatria naga terhadap kekuatan dari kalung yang dimiliki oleh sang Raja.

   Namun yang masih membuat Kesatria naga dan semua orang yang ada disana bingung adalah, apa yang telah terjadi kepada Pangeran Velodra? mereka bertanya-tanya apakah Pangeran telah terbunuh oleh serangan Darkros? Tetapi ternyata tidak. Raja menjelaskan tentang semua yang telah terjadi. Dimulai dari Jenderal yang telah dibunuh, setelah itu tentang tubuh anaknya yang sudah diambil alih oleh Darkros, karena Darkros sebenarnya bukanlah seorang manusia, tapi Darkros merupakan kekuatan jahat murni, yang bertahan hidup dengan cara menggunakan tubuh manusia sebagai wadahnya, ibarat benalu. Raja juga menceritakan tentang kekuatan dari bola Aporion yang telah diciptakan oleh Darkros, dan kekuatan dari kalungnya yang telah membantu dirinya untuk dapat mengalahkan Darkros.

   Lalu Raja juga mengutarakan kesedihannya atas semua orang yang telah mengorbankan nyawanya untuk dapat meraih kemenangan ini, padahal selama ini dia telah memiliki senjata yang begitu kuat untuk bisa mengalahkan Darkros, tetapi dia tidak menggunakannya dari awal karena masih belum tahu mengenai kemampuan lebih yang dimiliki oleh kalungnya tersebut. Hingga pada akhirnya, pertempuran ini sudah terlanjur memakan banyak korban. Maka hal itu membuat Raja Velodros menjadi sangat kecewa..

   Kemudian Kesatria naga berkata kepada Raja Velodros, “Kemenangan ini dapat kita raih, bukan karena kalung itu, tetapi karena semua usaha dan perjuangan yang telah anda lakukan. Kalung itu hanya mengumpulkan serta menyimpan seluruh energi positif yang berasal dari diri anda, dan merubahnya menjadi sumber kekuatan yang semakin hari semakin bertambah besar, seiring dengan betapa kerasnya tekad anda yang sangat ingin menghentikan teror kejahatan yang dibuat oleh Darkros, juga dari keinginan anda untuk mengembalikan kedamaian kepada seluruh Negeri Azhuloth. Semua perjuangan yang telah anda lakukan tersebut, telah berubah menjadi kekuatan besar yang ditampung di dalam kalung tersebut, sehingga barusan anda bisa menggunakannya untuk dapat mengalahkan Darkros ... Dan bagi semua orang yang telah berkorban dalam perjuangan ini, aku harus menegaskannya sekali lagi kepada anda, bahwa pengorbanan kami semua tidaklah sia-sia. Karena kini teror dari Dakros sudah berakhir.”

   Raja mendengarkan penjelasan tersebut dengan sangat serius. Kemudian Kesatria naga lanjut lagi menjelaskan, “Lain halnya jika anda hanya duduk diam di kursi singgasana tanpa melakukan usaha apapun. Maka kalung itu hanya akan menjadi kalung biasa saja yang menghiasi leher anda, dan tidak akan memiliki kekuatan apapun untuk dapat digunakan sama sekali. Sudah kubilang bahwa kalung tersebut telah memilih anda sebagai pemiliknya karena anda adalah orang yang tepat juga istimewa. Yaitu orang yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak, dan anda juga adalah orang yang dapat menggerakan kami semua supaya mau terus berjuang melawan kejahatan, termasuk diriku ini, yang sempat kehilangan semangat juangnya.”

   Raja sedikit tersenyum mendengar perkataan itu, lalu dia bertanya, “Aku benar-benar ingin tahu. Siapa yang telah menciptakan kalung ini?”

   “Anda tidak akan mengenali orang tersebut, karena dia bukanlah manusia.” Jawab Kesatria naga.

   “Lalu ‘dia’ yang kau maksud itu, apa?” Raja bertanya dengan penuh rasa penasaran.

   “Aku tidak bisa memberitahukannya, maaf.” Namun sepertinya Kesatria naga tidak bisa memberitahukan hal itu kepada siapapun.

   “Baiklah, kalau begitu, setidaknya apakah kalung ini memiliki nama?”

   Kemudian Kesatria naga memberitahukan nama sebenarnya dari kalung tersebut, dengan menggunakan sebuah kalimat sederhana. “Nama kalung itu adalah... Ghistory.”

   Sebuah nama yang diberikan oleh penciptanya, namun sampai saat ini hanya Kesatria naga saja yang mengetahui tentang siapa yang menciptakan kalung tersebut. Dan sepertinya dia tidak boleh memberitahukan identitas pencipta kalung tersebut kepada siapapun.

   Meskipun Kesatria naga termasuk orang yang kuat dan mampu mengalahkan berbagai macam musuh, tapi tetap saja hal tersebut tidak membuat kalung Ghistory memilih Kesatria naga sebagai pemilik sejatinya, melainkan hanya dititipkan saja. Dan pemilik kalung Ghistory sebelum Kesatria naga, juga telah memberi amanat kepada Kesatria naga untuk memberikan kalung tersebut kepada orang yang dia anggap istimewa. Walaupun harus terus berpindah tangan, suatu hari kalung itu pasti akan memilih sendiri pemilik sejatinya.

   Itulah yang juga akan dilakukan oleh Raja Velodros. Dia akan menyimpan kalung itu baik-baik di Istananya, dan dia yakin bahwa suatu hari akan ada seseorang yang dipilih kembali oleh kalung Ghistory untuk jadi pemilik selanjutnya ketika Raja sudah tiada. Dia yakin karena sepertinya kalung itu telah memberikan semacam isyarat di dalam pikirannya.



Kalung Ghistory di tangan Raja Velodros.


   Dua minggu telah berlalu semenjak penyerangan Darkros dan pasukannya terhadap Kerajaan Nexus. Semua masyarakat di Kerajaan mulai bergotong royong untuk memperbaiki dan membangun Ibukota Kerajaan mereka kembali, dibantu oleh para prajurit Nexus yang siap siaga melayani masyarakat. Dengan patung emas raksasa yang terbengkalai disana, membuat Kerajaan Nexus tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang kondisi keuangannya.

   Dan mengenai para anggota keluarga Kerajaan yang sebelumnya masih dikhawatirkan oleh Raja Velodros, sekarang sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena mereka telah dijemput dari rumah persembunyian yang terletak di dalam hutan tak jauh dari Ibukota Kerajaan Nexus. Ratu, menantu dan cucu Raja yang bernama Velodrian serta anggota keluarga yang lain, semuanya selamat dan baik-baik saja.

   Setelah semuanya telah berkumpul kembali di Istana, Raja memulai kembali pemerintahannya. Dia memberikan penghargaan kepada seluruh perajurit Nexus yang selamat hingga akhir pertempuran, dan juga penghargaan tertinggi kepada para Kesatria dan prajurit yang telah gugur dalam perjuangan melawan Darkros. Tak lupa, Raja juga memberikan penghargaan kepada dua orang Kesatria yang saat ini sedang berada di Kerajaan Nexus. Yakni Kesatria naga dan Tomb, yang memiliki nama panjang Tomb hayes. Tapi lain halnya dengan Kesatria naga, dia tidak pernah memberitahukan tentang nama aslinya kepada siapapun, bahkan sampai saat ini pun tidak.

   Walaupun masih ada dua orang lagi yang seharusnya mendapatkan penghargaan, yaitu Melinda dan Aryal. Namun keberadaan Melinda juga keberadaan Aryal saat ini tidak diketahui oleh siapapun, mereka juga tidak dapat mengasumsikan bahwa kedua orang itu telah meninggal. Jadi sebaiknya penghargaan tersebut akan disimpan baik-baik, untuk dapat diberikan nanti.

   Raja menobatkan Kesatria naga dan Tomb sebagai Kesatria agung di Kerajaan Nexus, kini mereka berdua menjadi Kesatria resmi di Kerajaan Nexus. Tomb menerima gelar itu dengan enang hati, namun lain halnya dengan Kesatria naga, dia menolak hal tersebut secara halus, karena dirinya tidak suka tinggal dalam suatu lingkungan yang dipenuhi banyak orang. Dia lebih senang hidup bebas dan pergi kemanapun yang dia mau.



Kesatria naga dan Tomb menghadap Raja di dalam Istana.


   Raja menghormati keputusannya tersebut, dia mengijinkan Kesatria naga untuk meninggalkan Kerajaan Nexus tetapi dengan satu syarat. Yaitu, Kesatria naga harus membawa bola Aporion bersamanya, dan menyembunyikannya di suatu tempat yang tidak dapat diketahui oleh siapapun selain hanya oleh Kesatria naga sendiri.

   Kesatria naga menerima perintah tersebut dengan senang hati. Jadi setelah dia pamit kepada Raja Velodros, serta kepada Tomb dan seluruh penghuni Kerajaan Nexus lain yang memujanya sebagai pahlawan. Kesatria naga akhirnya dapat menjalani kehidupan lamanya kembali, yakni menjadi seorang Kesatria petualang yang menjelajahi luasnya seluruh wilayah Negeri Azhulot. Sembari mencari tempat untuk menyembunyikan bola Aporion supaya tidak dapat ditemukan oleh orang lain. Terutama orang-orang yang akan menggunakannya untuk sesuatu yang jahat.



Kesatria naga akan memulai kembali petualangannya.

   Sekali lagi Negeri Azhuloth kembali menjadi Negeri yang aman dan tentram, tanpa adanya kekuatan jahat yang berusaha untuk menguasai seluruh Negeri. Tugas penting yang harus di emban oleh semua orang yang hidup di Negeri Azhuloth setelah ini adalah, mereka harus tetap mempertahankan kedamaian yang telah susah payah diraih oleh Raja dari Kerajaan Nexus beserta para Kesatria pemberani, yang telah berjuang dengan gagah berani untuk melawan kekuatan jahat Darkros. Dan perjuangan mereka tersebut, akan terus dikenang oleh semua orang di seluruh penjuru Negeri, sedangkan Raja Velodros akan selalu dikenang sebagai Raja terbaik dalam sejarah, di Negeri Azhuloth.





                                                                TAMAT



Chapter sebelumnya : Ghistory Chapter 7


Poin-poin penting cerita :

  • Setelah berhasil mengeluarkan Darkros dari tubuh anaknya, Raja Velodros bersedih karena nyawa anaknya telah benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi.
  • Raja Velodros juga menyatakan penyesalan dan belasungkawa yang sebesar-besarnya terhadap semua orang yang telah gugur dalam konflik melawan Darkros.
  • Raja menyesal karena selama ini dia memiliki sebuah kalung yang memiliki kekuatan besar namun dia tidak tahu bagaimana cara menggunakannya untuk mengalahkan Darkros, sehingga konflik yang selama ini berlangsung, telah memakan banyak korban.
  • Namun Kesatria naga berkata bahwa, kalung itu menyerap energi positif dari setiap tindakan dan perjuangan yang telah dilakukan oleh pemiliknya, sehingga semua energi positif tersebut berubah menjadi kekuatan yang semakin lama semakin besar.
  • Lain halnya jika Raja Velodros hanya duduk diam saja dan tidak melakukan apapun, maka kalung tersebut hanya akan menjadi kalung biasa untuk menghiasi leher saja.
  • Nama dari kalung itu adalah 'Ghistory'.
  • Sebenarnya, selain dapat membantu menemukan hal apapun yang sedang dicari oleh pemiliknya, dapat memberikan perisai yang kuat, dan dapat menyerap energi penghancur. Kalung Ghistory masih punya banyak kegunaan lain. hanya Kesatria naga seorang diri yang tahu tentang siapa yang telah menciptakan kalung tersebut, dan dia tidak dapat memberitahukannya kepada siapapun.
  • Kerajaan Nexus membangun Kerajaannya kembali dari kehancuran.
  • Penghargaan diberikan kepada seluruh pejuang dalam peperangan melawan Darkros, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.
  • Kesatria naga dan Tomb diberi jabatan sebagai Kesatria resmi di Kerajaan Nexus, namun Kesatria naga menolak. Karena dia memilih untuk hidup bebas dan ingin terus berpetualang ke seluruh penjuru negeri Azhuloth.

No comments:

Post a Comment