Ghistory
Chapter 8 : The main character
Di kisahkan sebelumnya, di Kerajaan Nexus sedang berlangsung pertempuran
yang sangat besar dan sengit, antara pasukan Darkros melawan Pasukan Nexus.
Pertempuran tersebut telah berlangsung cukup lama hingga banyak memakan
korban dari kedua kubu, terutama dari kubu Kerajaan Nexus, yang kehilangan
banyak nyawa dari kalangan Prajurit bahkan juga dari kalangan para penduduk
biasa. Tsunami yang dihasilkan oleh Merliana mampu menerjang serta membuat
sebagian besar wilayah Ibukota Nexus jadi luluh lantah. Setelah itu pasukan
Darkros berhasil mendobrak benteng hingga akhirnya mereka semua dapat
merangsek masuk sampai ke dalam Ibukota Kerajaan, diikuti oleh kelima orang
anggota Emperors unity dibelakang mereka. Yaitu Gold one, Heatless,
Centaurion, Night crow, dan Merliana.
Kedatangan mereka semua di tengah-tengah Ibukota itu, langsung dihadang
oleh seluruh Prajurit Nexus yang tersisa. Lalu ketika para Prajurit Nexus
tersebut sudah merasa bahwa tidak ada harapan lagi bagi mereka untuk bisa
menang melawan pasukan Darkros, ternyata tiba-tiba pertolongan datang dari
langit. Berupa seekor Naga raksasa yang datang menyemburkan api kepada para
Prajurit Darkros, sambil membawa Raja Velodros beserta bantuan dari empat
orang Kesatria bersamanya, yaitu Aryal, Tomb, Melinda, dan sang Kesatria
naga.
Setelah mereka semua turun dari atas punggung sang Naga raksasa, kemudian
Raja bergegas kembali ke Istana ditemani sang Jenderal. Sedangkan Kesatria
naga dan yang lainnya, akan tetap berada di tempat pertempuran, untuk
membantu pasukan Nexus menghadang serta melawan kelima anggota Emperors
unity beserta seluruh pasukan Darkros yang ada disana.
Gold one berubah menjadi patung emas raksasa untuk melawan dan menandingi
Naga raksasa yang sedang membantai para Prajurit Darkros, sedangkan
Kesatria naga menghadapi Heatless (Sang iblis api, pemilik kekuatan api
yang sangat membara dari tangannya), lalu dia berhasil mengalahkan Heatless
dengan cara memotong tangannya, setelah itu Kesatria naga harus menghadapi
Night crow yang sangat menyusahkan karena memiliki kecepatan luar biasa. Di
sisi lain, Aryal (Kekuatan pembentukan senjata dari tulang) sedang
melangsungkan pertarungan melawan Centaurion kemudian dia berhasil
mengalahkan si Raja Centaur tersebut, sementara Tomb (Pengendali tanah dan
batu) sedang bertarung secara sengit melawan Merliana, yang kekuatan airnya
sudah mulai berkurang dikarenakan Tsunami yang telah dia buat sebelumnya.
Mereka semua benar-benar bertarung secara sengit disana.
Sementara itu, di Istana Nexus. Raja beserta Jenderal dan Putranya yang
bernama Pangeran Velodra, sedang bergegas pergi menuju ke ruang bawah tanah
Istana untuk mengambil senjata pamungkas yang telah diciptakan oleh para
Penyihir, untuk dapat menandingi kekuatan Darkros jika sampai sang Kaisar
itu benar-benar datang ke Kerajaan Nexus nanti. Dengan senjata pamungkas
tersebut, Raja berharap supaya sang Kesatria naga bisa menggunakannya untuk
menandingi kekuatan Darkros, yang katanya sangat mematikan.
Namun hal yang benar-benar mengejutkan pun terjadi. Ketika sang Raja telah
sampai di tempat tujuannya, rupanya para Penyihir di ruang bawah tanah
tersebut sudah dalam keadaan tergeletak tak bernyawa. Dan hal yang lebih
mengejutkannya lagi ialah ketika sang Raja mendapati bahwa Jenderal yang
selama ini selalu setia menemaninya, telah ditikam dari belakang oleh
Pangeran Velodra yang merupakan anak kandungnya sendiri. Hal itu membuat
Raja Velodros menjadi sangat teramat terkejut.
Ternyata yang berada di dalam tubuh Pangeran Velodra saat ini adalah
Darkros, yang telah masuk ke dalam Istana Nexus dengan menggunakan tubuh
dari Penyihir yang diundang ke sana untuk menciptakan senjata pamungkas.
Darkros bukanlah seorang manusia, melainkan mahluk berupa aura jahat murni,
yang hidup dengan cara bersemayam di tubuh manusia, yang dia kehendaki,
seperti layaknya benalu. Setelah dia masuk ke dalam tubub manusia, maka
tubuh manusia yang dia semayami sebagai wadah tersebut, akan benar-benar
dia kuasai sepenuhnya, maka itu artinya saat ini Pangeran Velodra telah
mati, tubuhnya sudah benar-benar diambil alih dan berganti menjadi Darkros.
Tak ada kemungkinan bagi nyawa sang Pangeran untuk dapat kembali lagi.
Maka setelah Darkros berhasil menyusup ke dalam Istana Nexus dan mengambil
alih tubuh Pangeran Velodra, maka dia segera melangsungkan rencana
selanjutnya, yakni terlibat dalam pembuatan senjata pamungkas yang
rencananya akan digunakan untuk menandingi kekuatan milik Darkros, tapi
sebenarnya Darkros terlibat dalam proyek tersebut. Maka karena
keterlibatannya itu, yang akhirnya berhasil diciptakan bukanlah sebuah
senjata, tapi melainkan sebuah bola energi bernama, "Bola Aporion." Yang
bukannya dapat mengalahkan Darkros, tapi malah dapat meningkatkan kekuatan
Darkros menjadi berkali-kali lipat, sehingga dia menjadi semakin kuat dan
tidak dapat dihentikan.
Bahkan saat Melinda telah datang ke tempat itu, dan langsung menyerang
Darkros dengan ratusan pisau belati Miliknya, hingga mengakibatkan tubuh
Darkros hancur. Ternyata Darkros mampu membuat tubuh Pangeran Velodra yang
sedang digunakannya itu, beregenerasi dengan sangat cepat hingga sembuh
lagi seperti smeula. Lalu setelah kepergian Melinda yang harus tersegel di
dalam penjara keabadian bersama dengan Pandora, maka sekali lagi Raja harus
menghadapi Darkros sendirian. Hingga akhirnya Darkros mulai menembakan
energi penghancur tepat kepada Raja, sampai menyebabkan bagian depan
gerbang Istana Nexus juga hancur luluh lantah.
Namun ternyata Raja berhasil selamat dari tembakan energi penghancur
tersebut, berkat kekuatan terpendam dari kalung milik sang Raja yang
melingkar di lehernya, yaitu kalung yang dulu dia terima dari adiknya
(Mendiang istri Kesatria naga) yang percaya bahwa Raja Velodros adalah
pemilik sejati dari kalung tersebut. Sebuah kalung yang kekuatannya hanya
dapat dipakai oleh pemilik sejatinya, salah satu kemampuan dari kalung
tersebut, ialah bisa digunakan untuk menemukan apapun yang dicari oleh
pemiliknya. Selain itu, bahkan Kesatria naga juga sempat berkata bahwa
kalung tersebut memiliki kemampuan lain, yakni kemampuan untuk menyerap
sumber energi lain dan menggabungkannya dengan energi murni di dalamnya,
sehingga menciptakan kekuatan yang lebih kuat.
Dan ternyata inilah saatnya, Raja sudah benar-benar bisa menggunakan
potensi penuh dari kalung tersebut, yang membuatnya bisa bertarung dengan
setara melawan Darkros, dan bisa menandingi kekuatan dari bola Aporion
milik Darkros, dengan cara mengambil sedikit kekuatan dari bola tersebut,
kemudian mengolahnya menjadi energi murni miliknya sendiri, yang dapat dia
pakai untuk bertarung melawan Darkros secara sengit.
Sementara itu dalam pertempuran yang sedang berlangsung di tengah-tengah
Ibukota, sang Kesatria naga berhasil membuat Night crow yang memiliki
kecepatan tinggi, sampai benar-benar kewalahan. Tapi Night crow tetap
berusaha menjegalnya, supaya Kesatria naga tidak bisa pergi kemana-mana dan
tetap disana. Sedangkan patung raksasa Gold one yang telah berhasil
menumbangkan Naga raksasa hingga terkulai lemas, akhirnya memutuskan untuk
pergi ke Istana supaya bisa menjumpai Tuannya, Darkros. Namun langkahnya
itu segera dijegal oleh Aryal, yang sudah berhasil mengalahkan Centaurion.
Dengan kekuatan armor dan sayap tulangnya, Aryal terbang dan menebas
seluruh bagian tubuh patung emas raksasa Gold one, walaupun tubuh Aryal
dapat ditepis dengan mudah seperti nyamuk. Namun Aryal tetap pantang
menyerah, dia kembali membangkitkan kekuatan kegelapan yang ada di dalam
dirinya, sehingga daya serangnya meningkat lalu dia bisa mendaratkan sebuah
tusukan berkekuatan penuh tepat pada bagian dada patung emas raksasa
tersebut, hingga patung itu akhirnya tumbang lalu menghantam benteng yang
ada di belakangnya hingga roboh dan luluh lantah.
Kembali ke pertarungan antara Raja Velodros melawan Darkros. Sepertinya
sang Raja kewalahan, dikarenakan kemampuan bertarung Darkros yang lebih
hebat darinya. Maka setelah itu Darkros segera mencoba untuk melakukan apa
yang sebelumnya telah dilakukan oleh sang Raja terhadap dirinya, yakni
mencoba untuk menyerap kekuatan dari kalung milik sang Raja. Dan ternyata
hal tersebut membuatnya menjadi ketagihan sehingga dia terus berusaha untuk
menyerap energi dari kalung sang Raja lebih bayak lagi, walaupun Raja
Velodros berkali-kali telah berhasil lepas dari cengkramannya, tapi tetap
saja Darkros dapat menyerap kekuatan dari dalam kalung tersebut dengan
cukup banyak.
Namun ternyata hal itu membawa dampak buruk bagi kondisi tubuh Darkros. Dia
yang baru pertama kali mengendalikan kekuatan besar yang dimiliki oleh bola
Aporion, dan sekarang ditambah dengan kekuatan dari kalung sang Raja. Maka
hal itu mengakibatkan tubuhnya jadi kelebihan kapasitas untuk dapat
menerima semua kekuatan tersebut. Sehingga dia merasakan perubahan drastis
dari tubuhnya yang semakin lama menjadi semakin berat dan lemah.
Dengan begitu Raja Velodros jadi lebih leluasa untuk bisa menghajarnya, dan
membuat Darkros menjadi kewalahan. Setelah itu Raja Velodros segera
berusaha untuk mencabut bola Aporion yang menempel pada bagian dada tubuh
anaknya tersebut. Dengan bersusah payah Raja terus berjuang menarik benda
pemberi kekuatan itu, supaya Darkros kehilangan seluruh kekuatan
penghancurnya. Namun Darkros juga terus berusaha untuk berontak, karena
Darkros tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
![]() |
Raja Velodros berusaha untuk mencabut bola Aporion dari dada anaknya, yang merupakan sumber energi bagi Darkros. |
Tapi dengan tekad yang begitu kuat, akhirnya sang Raja berhasil mencabut
bola itu dari tubuh anaknya. Sehingga menyebabkan kekuatan Darkros jadi
tidak stabil, lalu kekuatan Darkros terpaksa harus keluar meninggalkan
tubuh Pangeran Velodra, dan akhirnya lenyap di atas langit.
Setelah kejadian tersebut, akhirnya Darkros jadi benar-benar lenyap, itu
berarti Raja Velodros telah berhasil mengalahkan Darkros dan memenangkan
pertarungan itu sepenuhnya. Kini bola Aporion sudah berada di genggaman
tangannya. Kejadian menjulangnya aura kegelapan Darkros yang kemudian sirna
di atas langit tersebut, membuat semua orang yang berada di Kerajaan Nexus
jadi terkejut dan terpana ketika melihatnya. Karena bersamaan dengan hal
itu pula, seluruh pasukan Darkros tiba-tiba berhenti bertarung lalu mereka
mulai membuang helm serta senjatanya masing-masing, seakan-akan mereka
telah terbebas dari mantra patuh yang telah diberikan oleh Darkros kepada
mereka.
Sedangkan Night crow dan Melinda segera melarikan diri dari sana, tepat
setelah mereka mengetahui bahwa Tuannya itu sudah berhasil dikalahkan oleh
Raja Velodros. Sedangkan para anggota Emperors unity yang lain, seperti
misalnya Centaurion, sudah dalam kondisi terbujur kaku disana, Dan
keberadaan Gold one sudah hilang entah kemana, dia hanya meninggalkan
patung emas raksasa yang tergeletak dekat puing-puing benteng, yang sudah
tidak lagi menunjukan tanda-tanda kehidupan sama sekali. Sama halnya dengan
keberadaan Heatless, yang juga sudah tidak kelihatan lagi batang hidungnya
di tempat itu. Maka dapat disimpulkan bahwa Para anggota Emperors unity
sudah benar-benar tidak ada lagi yang tersisa disana.
Maka setelah semua kejadian itu, sudah dipastikan bahwa pasukan Nexus telah
berhasil menang atas pasukan Darkros, mereka semua berhasil mempertahankan
kedudukan dari Kerajaannya. Oleh karena itu, Kesatria naga segera mengajak
mereka semua pergi ke Istana untuk menemui Raja Velodros disana. Sedangkan
Tomb yang juga merasa senang atas kemenangan tersebut, di sisi lain juga
merasa kebingungan karena dia tidak bisa menemukan keberadaan Aryal
dimanapun. Sepertinya Aryal sudah pergi tanpa pamit, tepat setelah dia
berhasil mengalahkan patung emas raksasa Gold one. Hal itu membuat Tomb
bersedih, karena dia sudah ditinggalkan oleh semua teman-teman Kesatrianya,
termasuk Melinda dan Aryal.
Tak lama kemudian, Kesatria naga telah tiba di tempat Raja Velodros sedang
berada, tempat yang menjadi saksi bisu terjadinya pertarungan sengit antara
Darkros melawan Raja Velodros. Disana, Kesatria naga disuguhi pemandangan
yang mengharukan. Karena sang Raja tampak sedang bersujud sambil mendekap
tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa, Raja menangis tersedu-sedu, dengan
air mata yang terus bercucuran membasahi wajahnya.
Berkali-kali Raja Velodros meminta maaf kepada anaknya yang telah tiada
itu, karena dia telah gagal mengantisipasi hal-hal yang dapat dilakukan
oleh Darkros, ditambah dia juga telah terlambat datang, sehingga dia tidak
sempat untuk menyelamatkan nyawa para penduduk Kerajaan Nexus yang lain.
Kesatria naga yang baru tiba disana tidak bisa berkata apa-apa dan hanya
berdiri terdiam sambil memperhatikan. Dia memberikan waktu bagi Raja untuk
meratapi kesedihannya.
Tak beberapa lama kemudian, Raja mulai membaringkan jasad anaknya tersebut
pada permukaan tanah yang ada disana, lalu dia berdiri sambil berbalik ke
belakang, untuk melihat orang-orang yang sudah datang menghampirinya.
Setelah itu Kesatria naga dan yang lainnya mulai berlutut dan menundukan
kepala mereka kepada sang Raja. Lalu Raja Velodros mulai mendekat dan
menyuruh mereka semua untuk berdiri.
Raja berkata dengan nada yang lembut, “Kita berhasil.” Dua kata sederhana
yang mewakili seluruh perasaan bahagia bagi mereka, karena Raja mereka
telah berhasil mengalahkan Darkros.
“Ya, anda telah berhasil mengalahkan Darkros seorang diri.” Ucap Kesatria
naga.
Kesatria naga yakin bahwa Darkros telah dikalahkan, karena seluruh pasukan
berani mati yang dikendalikan oleh Darkros, telah tersadar dan kembali ke
keadaan normalnya sebagai manusia biasa. Tepat setelah sebuah energi
kegelapan terpancar ke langit lalu akhirnya sirna. Ditambah lagi dengan
keyakinan Kesatria naga terhadap kekuatan dari kalung yang dimiliki oleh
sang Raja.
Namun yang masih membuat Kesatria naga dan semua orang yang ada disana
bingung adalah, apa yang telah terjadi kepada Pangeran Velodra? mereka
bertanya-tanya apakah Pangeran telah terbunuh oleh serangan Darkros? Tetapi
ternyata tidak. Raja menjelaskan tentang semua yang telah terjadi. Dimulai
dari Jenderal yang telah dibunuh, setelah itu tentang tubuh anaknya yang
sudah diambil alih oleh Darkros, karena Darkros sebenarnya bukanlah seorang
manusia, tapi Darkros merupakan kekuatan jahat murni, yang bertahan hidup
dengan cara menggunakan tubuh manusia sebagai wadahnya, ibarat benalu. Raja
juga menceritakan tentang kekuatan dari bola Aporion yang telah diciptakan
oleh Darkros, dan kekuatan dari kalungnya yang telah membantu dirinya untuk
dapat mengalahkan Darkros.
Lalu Raja juga mengutarakan kesedihannya atas semua orang yang telah
mengorbankan nyawanya untuk dapat meraih kemenangan ini, padahal selama ini
dia telah memiliki senjata yang begitu kuat untuk bisa mengalahkan Darkros,
tetapi dia tidak menggunakannya dari awal karena masih belum tahu mengenai
kemampuan lebih yang dimiliki oleh kalungnya tersebut. Hingga pada
akhirnya, pertempuran ini sudah terlanjur memakan banyak korban. Maka hal
itu membuat Raja Velodros menjadi sangat kecewa..
Kemudian Kesatria naga berkata kepada Raja Velodros, “Kemenangan ini dapat
kita raih, bukan karena kalung itu, tetapi karena semua usaha dan
perjuangan yang telah anda lakukan. Kalung itu hanya mengumpulkan serta
menyimpan seluruh energi positif yang berasal dari diri anda, dan
merubahnya menjadi sumber kekuatan yang semakin hari semakin bertambah
besar, seiring dengan betapa kerasnya tekad anda yang sangat ingin
menghentikan teror kejahatan yang dibuat oleh Darkros, juga dari keinginan
anda untuk mengembalikan kedamaian kepada seluruh Negeri Azhuloth. Semua
perjuangan yang telah anda lakukan tersebut, telah berubah menjadi kekuatan
besar yang ditampung di dalam kalung tersebut, sehingga barusan anda bisa
menggunakannya untuk dapat mengalahkan Darkros ... Dan bagi semua orang
yang telah berkorban dalam perjuangan ini, aku harus menegaskannya sekali
lagi kepada anda, bahwa pengorbanan kami semua tidaklah sia-sia. Karena
kini teror dari Dakros sudah berakhir.”
Raja mendengarkan penjelasan tersebut dengan sangat serius. Kemudian
Kesatria naga lanjut lagi menjelaskan, “Lain halnya jika anda hanya duduk
diam di kursi singgasana tanpa melakukan usaha apapun. Maka kalung itu
hanya akan menjadi kalung biasa saja yang menghiasi leher anda, dan tidak
akan memiliki kekuatan apapun untuk dapat digunakan sama sekali. Sudah
kubilang bahwa kalung tersebut telah memilih anda sebagai pemiliknya karena
anda adalah orang yang tepat juga istimewa. Yaitu orang yang mau berjuang
demi kepentingan orang banyak, dan anda juga adalah orang yang dapat
menggerakan kami semua supaya mau terus berjuang melawan kejahatan,
termasuk diriku ini, yang sempat kehilangan semangat juangnya.”
Raja sedikit tersenyum mendengar perkataan itu, lalu dia bertanya, “Aku
benar-benar ingin tahu. Siapa yang telah menciptakan kalung ini?”
“Anda tidak akan mengenali orang tersebut, karena dia bukanlah manusia.”
Jawab Kesatria naga.
“Lalu ‘dia’ yang kau maksud itu, apa?” Raja bertanya dengan penuh rasa
penasaran.
“Aku tidak bisa memberitahukannya, maaf.” Namun sepertinya Kesatria naga
tidak bisa memberitahukan hal itu kepada siapapun.
“Baiklah, kalau begitu, setidaknya apakah kalung ini memiliki nama?”
Kemudian Kesatria naga memberitahukan nama sebenarnya dari kalung tersebut,
dengan menggunakan sebuah kalimat sederhana. “Nama kalung itu adalah...
Ghistory.”
Sebuah nama yang diberikan oleh penciptanya, namun sampai saat ini hanya
Kesatria naga saja yang mengetahui tentang siapa yang menciptakan kalung
tersebut. Dan sepertinya dia tidak boleh memberitahukan identitas pencipta
kalung tersebut kepada siapapun.
Meskipun Kesatria naga termasuk orang yang kuat dan mampu mengalahkan
berbagai macam musuh, tapi tetap saja hal tersebut tidak membuat kalung
Ghistory memilih Kesatria naga sebagai pemilik sejatinya, melainkan hanya
dititipkan saja. Dan pemilik kalung Ghistory sebelum Kesatria naga, juga
telah memberi amanat kepada Kesatria naga untuk memberikan kalung tersebut
kepada orang yang dia anggap istimewa. Walaupun harus terus berpindah
tangan, suatu hari kalung itu pasti akan memilih sendiri pemilik sejatinya.
Itulah yang juga akan dilakukan oleh Raja Velodros. Dia akan menyimpan
kalung itu baik-baik di Istananya, dan dia yakin bahwa suatu hari akan ada
seseorang yang dipilih kembali oleh kalung Ghistory untuk jadi pemilik
selanjutnya ketika Raja sudah tiada. Dia yakin karena sepertinya kalung itu
telah memberikan semacam isyarat di dalam pikirannya.
Dua minggu telah berlalu semenjak penyerangan Darkros dan pasukannya
terhadap Kerajaan Nexus. Semua masyarakat di Kerajaan mulai bergotong
royong untuk memperbaiki dan membangun Ibukota Kerajaan mereka kembali,
dibantu oleh para prajurit Nexus yang siap siaga melayani masyarakat.
Dengan patung emas raksasa yang terbengkalai disana, membuat Kerajaan Nexus
tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang kondisi keuangannya.
Dan mengenai para anggota keluarga Kerajaan yang sebelumnya masih
dikhawatirkan oleh Raja Velodros, sekarang sudah tidak perlu dikhawatirkan
lagi. Karena mereka telah dijemput dari rumah persembunyian yang terletak
di dalam hutan tak jauh dari Ibukota Kerajaan Nexus. Ratu, menantu dan cucu
Raja yang bernama Velodrian serta anggota keluarga yang lain, semuanya
selamat dan baik-baik saja.
Setelah semuanya telah berkumpul kembali di Istana, Raja memulai kembali
pemerintahannya. Dia memberikan penghargaan kepada seluruh perajurit Nexus
yang selamat hingga akhir pertempuran, dan juga penghargaan tertinggi
kepada para Kesatria dan prajurit yang telah gugur dalam perjuangan melawan
Darkros. Tak lupa, Raja juga memberikan penghargaan kepada dua orang
Kesatria yang saat ini sedang berada di Kerajaan Nexus. Yakni Kesatria naga
dan Tomb, yang memiliki nama panjang Tomb hayes. Tapi lain halnya dengan
Kesatria naga, dia tidak pernah memberitahukan tentang nama aslinya kepada
siapapun, bahkan sampai saat ini pun tidak.
Walaupun masih ada dua orang lagi yang seharusnya mendapatkan penghargaan,
yaitu Melinda dan Aryal. Namun keberadaan Melinda juga keberadaan Aryal
saat ini tidak diketahui oleh siapapun, mereka juga tidak dapat
mengasumsikan bahwa kedua orang itu telah meninggal. Jadi sebaiknya
penghargaan tersebut akan disimpan baik-baik, untuk dapat diberikan nanti.
Raja menobatkan Kesatria naga dan Tomb sebagai Kesatria agung di Kerajaan
Nexus, kini mereka berdua menjadi Kesatria resmi di Kerajaan Nexus. Tomb
menerima gelar itu dengan enang hati, namun lain halnya dengan Kesatria
naga, dia menolak hal tersebut secara halus, karena dirinya tidak suka
tinggal dalam suatu lingkungan yang dipenuhi banyak orang. Dia lebih senang
hidup bebas dan pergi kemanapun yang dia mau.
Raja menghormati keputusannya tersebut, dia mengijinkan Kesatria naga untuk
meninggalkan Kerajaan Nexus tetapi dengan satu syarat. Yaitu, Kesatria naga
harus membawa bola Aporion bersamanya, dan menyembunyikannya di suatu
tempat yang tidak dapat diketahui oleh siapapun selain hanya oleh Kesatria
naga sendiri.
Kesatria naga menerima perintah tersebut dengan senang hati. Jadi setelah
dia pamit kepada Raja Velodros, serta kepada Tomb dan seluruh penghuni
Kerajaan Nexus lain yang memujanya sebagai pahlawan. Kesatria naga akhirnya
dapat menjalani kehidupan lamanya kembali, yakni menjadi seorang Kesatria
petualang yang menjelajahi luasnya seluruh wilayah Negeri Azhulot. Sembari
mencari tempat untuk menyembunyikan bola Aporion supaya tidak dapat
ditemukan oleh orang lain. Terutama orang-orang yang akan menggunakannya
untuk sesuatu yang jahat.
Sekali lagi Negeri Azhuloth kembali menjadi Negeri yang aman dan tentram,
tanpa adanya kekuatan jahat yang berusaha untuk menguasai seluruh Negeri.
Tugas penting yang harus di emban oleh semua orang yang hidup di Negeri
Azhuloth setelah ini adalah, mereka harus tetap mempertahankan kedamaian
yang telah susah payah diraih oleh Raja dari Kerajaan Nexus beserta para
Kesatria pemberani, yang telah berjuang dengan gagah berani untuk melawan
kekuatan jahat Darkros. Dan perjuangan mereka tersebut, akan terus dikenang
oleh semua orang di seluruh penjuru Negeri, sedangkan Raja Velodros akan
selalu dikenang sebagai Raja terbaik dalam sejarah, di Negeri Azhuloth.
TAMAT
Poin-poin penting cerita :
- Setelah berhasil mengeluarkan Darkros dari tubuh anaknya, Raja Velodros bersedih karena nyawa anaknya telah benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi.
- Raja Velodros juga menyatakan penyesalan dan belasungkawa yang sebesar-besarnya terhadap semua orang yang telah gugur dalam konflik melawan Darkros.
- Raja menyesal karena selama ini dia memiliki sebuah kalung yang memiliki kekuatan besar namun dia tidak tahu bagaimana cara menggunakannya untuk mengalahkan Darkros, sehingga konflik yang selama ini berlangsung, telah memakan banyak korban.
- Namun Kesatria naga berkata bahwa, kalung itu menyerap energi positif dari setiap tindakan dan perjuangan yang telah dilakukan oleh pemiliknya, sehingga semua energi positif tersebut berubah menjadi kekuatan yang semakin lama semakin besar.
- Lain halnya jika Raja Velodros hanya duduk diam saja dan tidak melakukan apapun, maka kalung tersebut hanya akan menjadi kalung biasa untuk menghiasi leher saja.
- Nama dari kalung itu adalah 'Ghistory'.
- Sebenarnya, selain dapat membantu menemukan hal apapun yang sedang dicari oleh pemiliknya, dapat memberikan perisai yang kuat, dan dapat menyerap energi penghancur. Kalung Ghistory masih punya banyak kegunaan lain. hanya Kesatria naga seorang diri yang tahu tentang siapa yang telah menciptakan kalung tersebut, dan dia tidak dapat memberitahukannya kepada siapapun.
- Kerajaan Nexus membangun Kerajaannya kembali dari kehancuran.
- Penghargaan diberikan kepada seluruh pejuang dalam peperangan melawan Darkros, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.
- Kesatria naga dan Tomb diberi jabatan sebagai Kesatria resmi di Kerajaan Nexus, namun Kesatria naga menolak. Karena dia memilih untuk hidup bebas dan ingin terus berpetualang ke seluruh penjuru negeri Azhuloth.
No comments:
Post a Comment