Friday, August 10, 2018

Ghistory chapter 5

Ghistory

Chapter 5 : The great war part 1

   Dikisahkan sebelumnya, Di sebuah benua yang bernama Negeri Azhuloth, terdapat tiga Kerajaan besar yang mendominasi benua tersebut. Yakni Kerajaan Nexus, Kerajaan Fulcan, dan Kerajaan Distra. Kehidupan yang berlangsung di Negeri Azhulot, pada awalnya cuku damai, hingga akhirnya, muncul seorang penyihir hitam yang diberi nama julukan Darkros.

   Dia mengumpulkan banyak pasukan dan para anak buah hebat, untuk meneror setiap kehidupan di seluruh penjuru Negeri Azhuloth, dengan cara membunuh, membantai, serta mengambil alih daerah-daerah penting, untuk memperluas serta memperbesar kekuasaannya. Bahkan dia menghabisi para Kesatria yang berperan penting sebagai pelindung bagi seluruh penduduk di Negeri Azhuloth, sampai jumlah para Kesatria yang tersisa di Negeri Azhuloth hanya tinggal sedikit saja. Semakin hari, kedudukan Darkros semakin tinggi dan kuat, sehingga dia menjadi ancaman yang sangat meresahkan bagi ketiga Kerajaan Besar.

   Raja Velodros dari Kerajaan Nexus bersama dengan Jenderal serta beberapa orang prajuritnya, pergi berkelana untuk mencari keberadaan dari seorang Kesatria legendaris, yang berjuluk sang Kesatria naga. Raja Velodros berkata bahwa hanya dirinya sajalah yang dapat menemukan sang Kesatria naga tersebut, dan membujuknya supaya mau bergabung untuk melawan Darkros beserta pasukannya.

   Dalam perjalanannya mencari sang Kesatria naga, Raja bertemu dengan beberapa orang Kesatria yang masih aktif maupun yang telah beralih profesi. Lalu setelah Raja membujuk serta meyakinkan mereka untuk ikut serta dalam perjalanannya. Maka mereka semua dengan senang hati, ikut dalam perjalanan yang sedang ditempuh oleh Raja Velodros beserta rombongannya tersebut, sehingga jadi ada 12 orang Kesatria yang menemani Raja dalam misi pencariannya itu. Alasan yang membuat mereka semua ikut adalah, karena Raja Velodros mempunyai tujuan besar untuk menyelamatkan Negeri, juga karena Raja Velodros adalah seorang Raja yang benar-benar sangat baik dan bijaksana, sehingga dia dihormati oleh banyak orang.

   Namun perjalanan tersebut tidaklah berlangsung dengan mudah, karena di sepanjang perjalanan itu, mereka selalu saja dihadang serta diganggu oleh para anak buah Darkros, yang berjuluk Emperors unity. Mereka adalah 8 orang yang mempunyai kekuatan serta kemampuan luar biasa. Sampai saat ini, rombongan Raja Velodros baru bertemu dengan 4 orang anggota Emperors unity saja. Tapi rombongan Raja Velodros sampai kewalahan dibuatnya, dan kehilangan banyak prajurit serta sebagian dari para Kesatria.

   Setelah berhasil mengalahkan Centaurion, lalu mereka harus berhadapan dengan Heatless yang membuat banyak Kesatria berguguran. Kemudian setelah berhasil lolos dari Heatless, maka Rombongan Raja harus dihadapkan lagi dengan ancaman yang lebih besar, yakni Gold one dan Pandora. Dan dalam pertarungan melawan kedua orang tersebut, yang tersisa dari rombongan Raja hanyalah sang Raja, Jenderal, serta tiga orang Kesatria yang bernama Aryal, Tomb, dan Melinda.

   Aryal yang memiliki kekuatan untuk memunculkan berbagai macam tulang, dan menggunakannya sebagai senjata. Tomb memiliki kekuatan untuk mengendalikan batu atau tanah yang berada di sekitar kakinya. Dan Melinda memiliki kekuatan untuk memunculkan pisau belati tanpa batas, di kedua tangannya.

   Mereka semua begitu kesulitan untuk menghadapi Gold one dan Pandora, bahkan mereka dibuat hampir kalah oleh kedua orang itu, dan Raja hampir saja bisa ditangkap oleh Pandora, lalu Pandora juga sempat berkata bahwa saat ini pasukan Darkros sedang pergi berbondong-bondong menuju ke Kerajaan Nexus, untuk menyerang Kerajaan tersebut serta mengambil alihnya, ditambah lagi sekarang Raja Velodros akan segera berada di tangan mereka, sehingga Pandora bisa berpendapat bahwa usaha dari Raja dan kawan-kawan sudah berakhir. Namun kejadian yang mengejutkan, membuat mereka semua dapat lolos dari malapetaka tersebut. Yakni dengan datangnya sebuah pedang yang dapat mengobarkan api besar. Sehingga kedua anggota Emperors unity itu jadi kocar-kacir dibuatnya. Pandora langsung meninggalkan tempat tersebut, sedangkan Gold one yang sempat lengah, jadi mendapatkan serangan telak dari Aryal, lalu berhasil dikalahkan oleh Aryal.

   Alangkah terkejutnya mereka semua karena menyadari bahwa orang yang telah melemparkan pedang api itu kesana, ternyata sang Kesatria naga. Raja dan yang lain, sangat senang karena akhirnya mereka bisa bertemu dengan orang yang sedang mereka cari. Ternyata perkataan Raja bahwa hanya dia seorang saja yang dapat menemukan sang Kesatria naga, memang benar adanya.

   Namun lain halnya dengan sang kesatria naga, sepertinya dia tidak ingin ditemukan sama sekali. Dia datang kesana karena hanya kebetulan lewat saja, lalu dia memutuskan untuk menolong mereka, namun setelah itu dia tidak mau terlibat lebih jauh ke dalam urusan mereka, dan memutuskan untuk segera pergi.

   Lalu Raja mencoba untuk meyakinkannya dengan cara menunjukan sebuah kalung. Yang memiliki kekuatan untuk menemukan apapun yang dicari oleh pemiliknya. Dan kekuatan dari kalung tersebut hanya dapat digunakan oleh pemilik sejatinya saja. Saat melihat kalung yang ditunjukan oleh sang Raja tersebut, Kesatria naga langsung merasa terkejut, karena dulu Kalung tersebut pernah diberikan oleh Kesatria naga kepada mendiang istrinya sebelum mereka menikah. Pada waktu itu mendiang istrinya menyerahkan kalung tersebut kepada kakak kandungnya, yang ternyata merupakan orang yang dipilih secara langsung oleh kalung tersebut untuk menjadi pemilik sejatinya. Dan kakak kandungnya itu adalah Raja Velodros. Yang waktu itu tentu saja masih seorang Pangeran dari Kerajaan Nexus, Sedangkan mendiang istri dari Kesatria naga adalah adiknya yang juga merupakan Putri dari Kerajaan Nexus.

   Namun mendiang istri Kesatria naga tidak pernah bilang bahwa dirinya adalah seorang Putri, dan dia memutuskan untuk kawin lari dengan Kesatria naga, karena dia bilang bahwa ayahnya tidak menyetujui hubungan serta niatan mereka untuk menikah. Maka akhirnya setelah mereka berdua menikah, Kesatria naga menjalani kehidupannya sebagai seorang Kesatria hebat, bersama dengan istri tercintanya, tanpa mengetahui sama sekali tentang identitas istrinya yang sebenarnya. Sampai pada suatu hari dia harus kehilangan istrinya, lalu setelah itu dia memutuskan untuk mengasingkan diri dan berhenti menjadi seorang Kesatria.

   Namun kini, dengan bantuan dari kalung milik Raja Velodros yang dapat menemukan apapun. Maka Raja beserta Jenderal dan tiga orang Kesatria yang tersisa, akhirnya dapat bertemu dengan Kesatria yang pernah dijuluki sebagai Kesatria legendaris paling hebat di seluruh Penjuru Negeri Azhuloth itu. Lalu setelah mendengarkan cerita dari Raja Velodros serta mengetahui kebenaran tentang istrinya, maka Kesatria naga memutuskan untuk ikut bergabung bersama Raja Velodros untuk berjuang melawan Darkros.

   Tapi sepertinya pertempuran tersebut akan terjadi dalam waktu yang tak lama lagi. Karena tadi Pandora sempat menyebut bahwa saat ini Darkros beserta pasukannya sedang berbondong-bondong pergi ke Kerajaan Nexus, untuk menyerbu serta mengambil alih Kerajaan tersebut. Bila hal itu sampai tejadi, maka keseimbangan di Negeri Azhuloth akan terancam, karena pasti selanjutnya satu-persatu Kerajaan yang lain juga akan jatuh ke tangan Darkros. Dan akhirnya seluruh Negeri Azhuloth ini akan berada dalam genggaman tangan Darkros seutuhnya.

   Sepertinya, sebagai sebuah rencana untuk mengacaukan pikiran Raja Velodros, Darkros memutuskan untuk menjadikan Kerajaan Nexus sebagai target penyerangan pertamanya terhadap sebuah Kerajaan. Dan ternyata memang benar, ketika Raja beserta Kesatria naga dan yang lainnya akan mulai melanjutkan perjalanannya kembali untuk pulang ke Kerajaan Nexus, Raja terlihat sangat cemas dan gelisah.

   Raja takut jika dirinya datang terlambat, maka Kerajaan Nexus akan terlanjur jatuh ke dalam kekuasaan Darkros, dan habislah sudah. Tetapi Kesatria naga meyakinkan Raja Velodros bahwa semua itu tidak akan terjadi, mereka semua pasti bisa datang tepat waktu untuk menyelamatkan Kerajaan Nexus, sehingga perasaan Raja menjadi sedikit tenang. Kesatria naga mulai mengambil sebuah gulungan perkamen yang terikat pada pinggangnya, kemudian dia mengangkat kedua tangannya ke atas sambil membuka gulungan tersebut dengan cepat.



Kesatria naga membuka gulungan perkamen.


cccTiba-tiba perkamen itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata saat dibuka, lalu terdengar suara raungan seekor hewan yang terdengar buas dari dalam perkamen tersebut. Semua orang terkejut ketika mendengarnya. Dan hal yang lebih mengejutkannya lagi adalah, ternyata suara raungan itu merupakan suara dari seekor Naga, yang langsung keluar dari dalam perkamen tersebut, begitu perkamen telah dibuka. Naga itu memiliki ukuran tubuh yang sangat besar dan panjang, dia terbang di atas langit seperti burung yang baru saja dilepas dari sangkarnya.

   Hewan raksasa itu memiliki sisik berwarna merah cerah di sekujur tubuhnya, dan bulu lebat berwarna hijau yang menghiasi bagian atas tubuhnya dari kepala hingga ke ekor. Naga itu terlihat sangat kuat dengan cakar juga giginya yang tajam, dan seperti Naga pada umumnya, pastinya dia juga memiliki kemampuan untuk menyemburkan api. Raja, Jenderal dan para Kesatria lain terlihat sangat terpukau menyaksikan hewan yang sangat langka tersebut meliuk-liuk seperti ular di atas langit.



Naga dari dalam gulungan perkamen.


   Tak lama kemudian, Naga itu turun ke bawah dan mendarat di dekat Kesatria naga, sambil menyodorkan kepalanya untuk dielus-elus oleh sang Kesatria naga layaknya seperti seekor hewan peliharaan. Rupanya dia dijuluki Kesatria naga bukanlah tanpa alasan, selain memiliki pedang yang dapat mengeluarkan api, dia juga memiliki gulungan perkamen yang dapat mengeluarkan seekor Naga besar. Dan Naga inilah yang akan menjadi kendaraan mereka untuk pergi menuju ke Kerajaan Nexus, tanpa harus melakukan perjalanan selama berhari-hari. Dengan begini Raja sudah tidak perlu mencemaskan lagi tentang waktu yang harus mereka tempuh untuk dapat kembali pulang sebelum Darkros menyerbu Kerajaannya..

   Setelah Kesatria naga menyuruh mereka semua untuk naik ke atas punggung Naga besar miliknya, maka Naga itu segera terbang lagi, untuk berangkat menuju ke Kerajaan Nexus, tempat dimana sebuah pertempuran besar akan terjadi. Tak pernah terbayang sebelumnya dalam benak mereka, terbang bersama Naga yang berasal dari dalam sebuah gulungan perkamen.

   Naga itu terbang tidak terlalu cepat tapi juga tidak terlalu lambat, namun yang pasti mereka akan sampai di Kerajaan Nexus dengan selamat. Karena kecil kemungkinannya Pandora akan muncul di punggung naga itu, dan menculik salah satu dari mereka.

   Bicara soal Pandora, dia datang ke sebuah ruangan dengan menggunakan portal dimensi miliknya. Ruangan itu terlihat luas dan sangat megah, dengan segala dekorasi yang terbuat dari emas di sekelilingnya. Di ruangan tersebut terdapat sebuah kursi singgasana yang tak kalah mewahnya, dan di atas kursi itu, tampak ada seseorang yang sedang duduk dengan santainya.



Ruang singgasana di Istana Gold one.


   Ternyata orang itu adalah Gold one, yang masih dalam keadaan utuh dan terlihat segar bugar. Pandora mengeluh sambil membicarakan tentang kegagalannya menghabisi Raja serta para pelindungnya. Karena pertarungannya tersebut telah diganggu oleh kehadiran dari sang Kesatria naga. Kemudian Gold one menanggapi keluhan tersebut, dengan hanya mengucapkan dua kalimat.

   “Lumayan juga mereka... bisa mengalahkan klon milikku.” Kata Gold one sambil tersenyum.

   Ternyata Gold one yang sebelumnya telah dikalahkan oleh Aryal dan Tom, adalah Gold one palsu, yang sengaja dibuat oleh Gold one yang asli, karena dia terlalu malas untuk datang dan menculik Raja Velodros oleh dirinya sendiri. Pantas saja Gold one yang di dalam hutan itu bisa dikalahkan oleh Aryal walaupun tidak dengan mudah. Tapi sepertinya kekuatan Gold one yang asli jauh lebih hebat daripada klon yang diciptakannya.

   Dengan perasaan yang masih kesal, Pandora segera memberitahu Gold one bahwa Kaisar Darkros telah memberikan perintah kepada mereka berdua untuk segera bergabung ke medan pertempuran yang akan berlangsung di Kerajaan Nexus. Lalu setelah Pandora mengantarkan Gold one ke tempat titik berkumpul, dia harus menjemput lagi anggota Emperors unity lainnya, yang tidak sedang dalam keadaan sibuk melaksanakan tugas penting. Begitulah katanya.

   Setelah beberapa waktu kemudian, dengan suasana langit yang masih gelap, waktu menunjukan bahwa saat itu sudah dini hari. Di wilayah Kerajaan Nexus, lebih tepatnya di sebuah lokasi yang tak jauh dari benteng Kerajaan Nexus. Pasukan Darkros yang berjumlah kurang lebih sekitar sepuluh ribu orang prajurit, nampak sudah berbaris dengan rapi sambil melangkah maju secara bersamaan untuk menyerbu gerbang Kerajaan Nexus yang telah tertutup rapat. Mereka mengenakan armor perang berwarna serba hitam, penutup kepala dan juga topeng yang menakutkan.



Pasukan Darkros yang sudah bersiap untuk menyerang Ibukota Kerajaan Nexus.


   Sedangkan di atas benteng Kerajaan Nexus yang berdiri kokoh dan menjulang tinggi, Pemimpin pasukan Kerajaan Nexus sedang memerintahkan para prajurit pemanah untuk bersiap membidik musuh. Lalu dia juga memerintahkan kepada seluruh pasukan yang berada di bawah benteng untuk bersiap dengan pedang dan perisai mereka. Pasukan Kerajaan Nexus yang berada di luar benteng jumlahnya sekitar 5 kali lipat dari seluruh pasukan Darkros yang ada disana. Tugas mereka adalah melawan serta menghalau pasukan Darkros supaya tidak dapat melewati gerbang dan memasuki Kerajaan Nexus.

   Walaupun pasukannya sudah terlihat berkumpul banyak sekali disana, tetapi sosok Darkros tidak terlihat dimanapun. Tidak ada satu orangpun yang memimpin dan memberikan perintah terhadap pasukan tersebut, tetapi mereka bergerak dengan sendirinya dan membagi barisan untuk penyerangan gelombang pertama secara teratur.

   Seluruh prajurit Nexus keheranan melihat hal itu, karena seluruh prajurit Darkros tampaknya seperti sudah sangat terorganisir. Lalu tak lama kemudian, tanpa aba-aba atau perintah menyerang, pasukan Darkros yang ada di barisan depan mulai maju secara serentak. Mereka berlari menuju kerumunan prajurit yang menjaga benteng. Pemimpin pasukan Nexus tampak kaget karena pertempuran telah dimulai secara tiba-tiba, dia segera memerintahkan para pasukan diatas benteng untuk memanah setiap musuh yang sedang berlari menuju ke tempat mereka berada.



Pasukan Darkros mulai menyerbu Ibukota Kerajaan Nexus.


   Suasana disana mulai mencekam ketika prajurit Darkros sudah hampir mendekati pasukan pertahanan Nexus. Mereka segera dihujani oleh ratusan anak panah dari atas benteng, yang langsung mengenai dan menusuk tubuh mereka. Tetapi sepertinya mereka tidak merasakan kesakitan sama sekali, dan tetap maju dengan anak panah yang menancap di sekujur tubuh mereka.

   Pertempuran pun dimulai, pasukan Nexus melawan pasukan Darkros yang mencoba untuk memasuki Kerajaan, dengan kemampuan untuk tidak menghiraukan setiap luka yang mereka terima pada tubuh mereka, pasukan Darkros jadi sangat sulit untuk dihabisi, mereka terus maju menerobos dan membantai setiap prajurit berkuda yang berada di barisan paling depan, setelah itu mereka terus menghabisi setiap prajurit Nexus yang ada di hadapannya sehingga mereka bisa sampai ke pintu gerbang, tapi para prajurit Nexus tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Mereka semua terus berusaha untuk mempertahankan benteng Kerajaan secara mati-matian.

   Rupanya sekuat apapun para prajurit Darkros dapat bertahan dari serangan lawannya, mereka tetap bisa dibunuh, dan ketahanan mereka sepertinya ada batasnya, jika luka-luka yang mereka terima sudah lebih dari fatal, contohnya seperti luka tusukan di sekujur tubuh atau kehilangan kepala mereka. Setelah mereka mati, beberapa prajurit Nexus mencoba untuk memeriksa mayat-mayatnya, dan ternyata wajah yang ada di balik topeng mereka, menunjukan bahwa mereka juga hanyalah manusia biasa. Tapi sepertinya para prajurit Darkros itu telah diberi mantra untuk dapat bertahan dari rasa sakit, dan tetap maju mendobrak pintu gerbang demi mematuhi perintah Tuan mereka, yaitu Darkros..

   Pasukan Darkros terus berdatangan menyerbu pasukan penjaga benteng, seperti ombak laut yang tak henti menabrak karang. Karena itu, para prajurit Nexus mulai kewalahan sehingga jumlah mereka yang bertugas untuk melindungi pintu gerbang Kerajaan terus-menerus berkurang. Sangat sulit sekali menahan gempuran dari banyaknya jumlah pasukan Darkros yang mampu menahan rasa sakit itu.

   Kondisi tersebut diperburuk dengan munculnya sejumlah portal dimensi di tengah-tengah pertempuran. Beberapa portal di bawah benteng dan dua portal lagi di atas benteng. Lalu tiba-tiba para anggota Emperors unity keluar dari portalnya masing-masing. Gold one, Heatless, dan Centaurion beserta para prajurit Centaurnya muncul di bawah benteng. Mereka langsung menyerang dan membantai habis seluruh prajurit Nexus yang bertugas untuk mempertahankan pintu gerbang.



Centaurion, Gold one & Heatless tiba di area pertempuran.


   Sedangkan yang keluar dari portal diatas benteng adalah Merliana dan Night Crow. Merliana adalah seorang wanita cantik yang bisa berubah menjadi air, dengan rambut panjang berwarna biru, juga mengenakan gaun yang berwarna biru pula, sedangkan Night crow adalah seorang pria yang kemampuan berpedangnya sudah tidak dapat diragukan lagi. Dia terlihat gagah dengan perlengkapannya yang serba hitam, seperti pedang, armor, jubah, dan penutup wajah yang hanya menunjukan ketajaman dari sorotan matanya.





Sosok Merliana & Night crow.


   Para prajurit pemanah terlihat kaget ketika melihat dua orang anggota Emperors unity muncul secara tiba-tiba di atas benteng Kerajaan Nexus itu, kemudian bulu-bulu gagak mulai berjatuhan di tempat itu, seperti hujan dari langit. Tanpa ada waktu bagi mereka untuk membidik Night crow dan Merliana, dengan cepat Night crow berpindah dari satu sisi ke sisi lain benteng tersebut.

   Secara tiba-tiba, seluruh prajurit yang berada di atas benteng langsung ambruk satu-persatu hingga tak tersisa, begitupun dengan si Pemimpin pasukan, yang juga ambruk setelah terkena serangan dari Night crow yang begitu cepat, bahkan sebelum mereka sempat berkedip.

   Setelah itu, Merliana yang dari tadi hanya berdiri dan memperhatikan, mulai bergerak dan mengambil tindakan. Dia berjalan dengan santai lalu naik ke atas pagar benteng yang kokoh tersebut, dia menghadap ke bagian sisi dalam Kerajaan, atau lebih tepatnya ke arah Istana yang berada jauh sekali di pusat Ibukota Kerajaan Nexus yang dikelilingi oleh benteng tersebut, lalu dia sempat mengucapkan sesuatu.

   "Hmm, sepertinya aku tidak akan bisa sampai ke sana dalam sekali serangan." Ucap Merliana.

   Kemudian, setelah mengucapkan kalimat tersebut, Merliana segera melihat ke arah bawahnya. Ternyata ada banyak sekali pasukan yang sudah menunggu dbalik pintu gerbang untuk menghadapi serangan yang akan datang dari para prajurit Darkros, yang sedang mencoba untuk menerobos masuk.

   Para prajurit Nexus yang berada di balik benteng Kerajaan, terlihat sedang cemas, karena seluruh pasukan Darkros sudah sampai di dekat gerbang dan akan segera menghancurkan gerbang tersebut supaya bisa masuk ke dalam.

   Sementara itu, setelah mengalahkan seluruh pasukan penjaga gerbang, dengan bantuan dari Heatless juga pasukan Centaurion. Selanjutnya para prajurit Darkros juga mendapatkan bantuan tambahan dari Gold one yang dapat menciptakan benda apapun yang terbuat dari emas dari tubuhnya. Mereka mendobrak pintu gerbang menggunakan tongkat pendobrak yang panjang dan besar.



Pasukan Darkros mendobrak pintu gerbang Kerajaan Nexus.


   Suara dentuman yang keras dari dobrakan para prajurit Darkros itu membuat seluruh pasukan Nexus yang ada dibalik gerbang menjadi kaget dan semakin gelisah. Ditambah lagi dengan kemunculan bulu-bulu gagak yang bertaburan di sekitar mereka. Dan ketika mereka semua melihat ke atas untuk mencari tahu darimana bulu-bulu gagak itu berasal, mereka langsung merasa keheranan, karena yang mereka lihat hanyalah seorang wanita bergaun biru yang sedang berdiri di tepi benteng sambil memperhatikan mereka dari atas.

   Itu adalah Merliana yang sejak tadi hanya berdiri terdiam menatap mereka semua yang berada di balik gerbang Kerajaan. Kemudian Merliana pamit pergi kepada Night crow yang sedang berdiri di belakangnya, dan Night crow hanya menjawabnya dengan ucapan, “Sampai jumpa.”

   Setelah itu, Merliana tiba-tiba melompat ke bawah. Dia dengan santainya menjatuhkan dirinya sendiri dari atas benteng yang sangat tinggi tersebut, ke arah kerumunan para prajurit Nexus yang telah menanti di bawahnya. Seluruh prajurit Nexus yang melihat hal itu langsung terkejut. Karena seorang wanita cantik bergaun biru tiba-tiba saja melompat dari atas benteng yang sangat tinggi, seperti orang yang hendak bunuh diri.

   Ternyata sebelum sampai ke permukaan tanah, seluruh tubuh Merliana berubah menjadi air, yang jumlahnya terus bertambah banyak dan semakin membesar. Air itu dengan cepat menyebar di seluruh permukaan tanah dan menciptakan gelombang yang sangat besar hingga menyapu segala sesuatu yang ada di hadapannya. Seperti gelombang Tsunami yang memporak porandakan seluruh bangunan yang dilewatinya. Gelombang air yang besar itu menyapu separuh bagian dari Kerajaan Nexus, walaupun tidak berdampak sampai ke Istana. Namun tetap saja efek penghancurannya cukup dahsyat.



Kerajaan Nexus diterjang gelombang air besar (Tsunami).


   Semua prajurit yang sudah siap bertempur tadi, akhirnya harus merelakan diri mereka tersapu bersih hingga tak tersisa. Sedangkan bagi para penduduk Kerajaan Nexus yang sebelumnya merasa aman dan mengira bahwa tidak akan ada hal buruk yang terjadi, ternyata juga harus menerima kemalangan akibat hantaman dari gelombang air besar tersebut. Banyak rumah-rumah penduduk yang hancur akibat terjangan dari gelombang air besar tersebut. dan hal itu membuat korban jiwa semakin bertambah, tidak hanya dari para prajurit, tetapi juga sebagian besar penduduk Kerajaan Nexus, yang tinggal di dekat benteng sampai ke tengah-tengah Ibukota. Sedangkan para penduduk yang berhasil selamat maupun yang tidak terdampak oleh terjangan dari gelombang air itu, segera berlarian menuju ke Istana untuk berlindung, dengan jerit tangis dan rasa ketakutan. Ditambah sekujur tubuh yang kebasahan.

   Sementara itu pintu gerbang telah berhasil didobrak dari luar dan akhirnya terbuka lebar, sehingga seluruh pasukan Darkros dapat masuk ke dalam Kerajaan, yang sebagian wilayahnya sudah hancur tersapu oleh gelombang air besar. Menyisakan puing-puing bangunan di sekitar tempat yang tadinya merupakan pasar dan rumah-rumah penduduk.

   Para prajurit Darkros mulai menyerbu ke dalam Kerajaan dalam jumlah yang banyak. Tujuan mereka hanya satu, yakni pergi ke Istana untuk menduduki dan menguasai seluruh Kerajaan Nexus sepenuhnya. Sedangkan para prajurit Kerajaan Nexus yang tersisa di dalam Istana, semuanya mulai maju dan keluar dari Istana untuk menghadapi dan menahan seluruh pasukan Darkros beserta beberapa prajurit Centaurion yang jumlahnya cukup banyak.

   Gold one, Heatless, Centaurion, Merliana dan Night crow berdiri di dekat gerbang sambil memperhatikan pertempuran antar prajurit tersebut. Mereka menganggap bahwa pasukan Nexus sudah tidak lagi mempunyai harapan. Mereka semua akan segera dikalahkan dan sebentar lagi Istana Nexus akan dikuasai oleh pasukan Darkros, dan berakhirlah sudah kejayaan dari Kerajaan Nexus.

   Namun takdir tidak berkata demikian, karena akhirnya pertolongan datang dari langit. Seekor Naga berukuran besar dan panjang, datang dan menyemburkan api kepada para prajurit Darkros. Kehadirannya tersebut membuat semua orang yang ada disana sangat terkejut, begitupun halnya dengan kelima anggota Emperors unity yang juga berada disana.

   Naga itu mendarat diantara kedua kubu pasukan. Lalu Raja Velodros dan yang lainnya mulai turun dari punggung sang Naga. Seluruh pasukan Nexus terlihat sangat gembira melihat hal itu. Mereka semua bersyukur karena Raja yang mereka cintai telah kembali dengan keadaan selamat bersama dengan Jenderalnya, Kesatria naga juga tiga Kesatria lain yang tersisa.

   Kesatria naga turun dengan gagahnya dan berdiri disamping kepala Naga miliknya, yang menggeram sambil memperhatikan seluruh prajurit Darkros yang memadati tempat itu. Lalu kemudian Kesatria naga menyuruh Raja dan Jenderal untuk segera pergi ke dalam Istana, karena disana lebih aman, sedangkan dirinya dan tiga Kesatria yang lain akan tetap disini untuk bertarung melawan musuh bersama dengan seluruh prajurti Nexus yang ada disana.



Kekuatan hebat dari kedua kubu akan saling berhadapan.


   Raja dan Jenderal mengangguk, lalu mereka berdua segera pergi menuju ke Istana, sambil dikawal oleh beberapa orang prajurit yang ada disana. Kesatria naga menyuruh Naganya untuk maju dan menghabisi seluruh pasukan Darkros yang berdiri di depannya. Sedangkan kelima anggota Emperors unity mulai memutuskan untuk bergabung ke dalam pertarungan, dan mereka akan dihadapi oleh Aryal, Melinda, Tomb, dan Kesatria naga. Tak lupa para prajurit Kerajaan Nexus yang ada disana juga akan ikut bertempur untuk melawan para prajurit Darkros dan prajurit Centaurion yang jumlahnya cukup banyak serta memiliki kemampuan yang mengerikan.

   Tak lama kemudian, Raja sudah sampai di Istana. Kedatangannya segera disambut oleh Pangeran Velodra dan para penduduk yang sedang mengungsi area taman Istana. Ketika Raja tiba disana, Raja segera memeluk anak semata wayangnya itu, lalu bertanya kepadanya tentang bagaimana keadaan dari para penghuni Istana yang lain, Pangeran menjawab bahwa mereka semua sudah berada di tempat yang aman.

   Setelah mereka saling berpelukan dan saling bersyukur satu sama lain karena telah dipertemukan kembali, Raja menanyakan tentang kabar dari senjata yang telah diciptakan oleh para Penyihir di dalam Istana Nexus. Pangeran Velodra bilang bahwa senjata tersebut telah siap digunakan untuk melawan Darkros, dan sekarang ini para Penyihir sedang menjaganya di ruang bawah tanah. Kemudian Raja mengajak Jenderal dan Pangeran untuk bergegas ikut bersamanya menuju ke ruang bawah tanah, dan mengambil senjata pamungkas tersebut, yang akan digunakan untuk menandingi kekuatan Darkros yang sampai saat ini belum menampakan dirinya di medan pertempuran. Dan sepertinya kehadiran dari Darkros akan membawa sebuah dampak besar bagi pertempuran tersebut nantinya.



Bersambung . . .

Chapter selanjutnya : Ghistory Chapter 6

Chapter sebelumnya : Ghistory Chapter 4

Poin-poin penting cerita :

  • Darkros mengirim pasukannya untuk menyerang Kerajaan Nexus Karena itu, Raja Velodros menjadi gelisah dan terlihat sangat cemas. Namun Kesatria naga memiliki solusi untuk dapat mengantarkan Raja dan yang lain menuju Kerajaan Nexus dengan cepat.
  • Kesatria naga mengeluarkan seekor naga raksasa dari dalam sebuah gulungan perkamen yang dibawanya.
  • Di wilayah Kerajaan Nexus, kedua kubu pasukan telah bersiap untuk berperang. Pasukan Darkros akan menyerang, sedangkan Pasukan Nexus berada dalam posisi bertahan.
  • Para prajurit Darkros memiliki kemampuan untuk mengabaikan rasa sakit, dan tetap melaju meskipun banyak luka dan anak panah yang menancap di tubuh mereka, sehingga para prajurit Nexus jadi kewalahan untuk menghadapinya.
  • Gold one, Centaurion, Heatless, Merliana, dan Night crow tiba di gerbang Kerajaan Nexus, lalu mereka membantu pasukan Darkros untuk menghabisi seluruh prajurit Nexus sehingga mereka dapat dengan mudah mendobrak pintu gerbang Kerajaan. Bahkan sebagian besar wilayah pemukiman di dalam Kerajaan, tersapu habis oleh kekuatan Merliana yang berupa gelombang air raksasa.
  • Pasukan Darkros berhasil masuk dan akan menyerbu ke Istana.
  • Sambil menunggangi seekor naga raksasa. Raja, Jenderal dan para Kesatria tiba untuk menghentikan seluruh pasukan Darkros yang sedang menuju ke Istana Nexus.
  • Kesatria naga, Aryal, Tomb, Melinda dan Naga raksasa akan menghadapi pasukan Darkros serta beberapa anggota Emperors unity yang berada di sana.
  • Raja dan Jenderal kembali ke Istana untuk menemui Pangeran Velodra, dan mengambil senjata pamungkas ciptaan para penyihir di Istana Nexus, untuk dapat menandingi kekuatan Darkros yang mungkin sesaat lagi akan tiba di Kerajaan Nexus.

No comments:

Post a Comment