Ghistory
Chapter 5 : The great war part 1
Dikisahkan sebelumnya, Di sebuah benua yang bernama Negeri Azhuloth,
terdapat tiga Kerajaan besar yang mendominasi benua tersebut. Yakni
Kerajaan Nexus, Kerajaan Fulcan, dan Kerajaan Distra. Kehidupan yang
berlangsung di Negeri Azhulot, pada awalnya cuku damai, hingga akhirnya,
muncul seorang penyihir hitam yang diberi nama julukan Darkros.
Dia mengumpulkan banyak pasukan dan para anak buah hebat, untuk meneror
setiap kehidupan di seluruh penjuru Negeri Azhuloth, dengan cara membunuh,
membantai, serta mengambil alih daerah-daerah penting, untuk memperluas
serta memperbesar kekuasaannya. Bahkan dia menghabisi para Kesatria yang
berperan penting sebagai pelindung bagi seluruh penduduk di Negeri
Azhuloth, sampai jumlah para Kesatria yang tersisa di Negeri Azhuloth hanya
tinggal sedikit saja. Semakin hari, kedudukan Darkros semakin tinggi dan
kuat, sehingga dia menjadi ancaman yang sangat meresahkan bagi ketiga
Kerajaan Besar.
Raja Velodros dari Kerajaan Nexus bersama dengan Jenderal serta beberapa
orang prajuritnya, pergi berkelana untuk mencari keberadaan dari seorang
Kesatria legendaris, yang berjuluk sang Kesatria naga. Raja Velodros
berkata bahwa hanya dirinya sajalah yang dapat menemukan sang Kesatria naga
tersebut, dan membujuknya supaya mau bergabung untuk melawan Darkros
beserta pasukannya.
Dalam perjalanannya mencari sang Kesatria naga, Raja bertemu dengan
beberapa orang Kesatria yang masih aktif maupun yang telah beralih profesi.
Lalu setelah Raja membujuk serta meyakinkan mereka untuk ikut serta dalam
perjalanannya. Maka mereka semua dengan senang hati, ikut dalam perjalanan
yang sedang ditempuh oleh Raja Velodros beserta rombongannya tersebut,
sehingga jadi ada 12 orang Kesatria yang menemani Raja dalam misi
pencariannya itu. Alasan yang membuat mereka semua ikut adalah, karena Raja
Velodros mempunyai tujuan besar untuk menyelamatkan Negeri, juga karena
Raja Velodros adalah seorang Raja yang benar-benar sangat baik dan
bijaksana, sehingga dia dihormati oleh banyak orang.
Namun perjalanan tersebut tidaklah berlangsung dengan mudah, karena di
sepanjang perjalanan itu, mereka selalu saja dihadang serta diganggu oleh
para anak buah Darkros, yang berjuluk Emperors unity. Mereka adalah 8 orang
yang mempunyai kekuatan serta kemampuan luar biasa. Sampai saat ini,
rombongan Raja Velodros baru bertemu dengan 4 orang anggota Emperors unity
saja. Tapi rombongan Raja Velodros sampai kewalahan dibuatnya, dan
kehilangan banyak prajurit serta sebagian dari para Kesatria.
Setelah berhasil mengalahkan Centaurion, lalu mereka harus berhadapan
dengan Heatless yang membuat banyak Kesatria berguguran. Kemudian setelah
berhasil lolos dari Heatless, maka Rombongan Raja harus dihadapkan lagi
dengan ancaman yang lebih besar, yakni Gold one dan Pandora. Dan dalam
pertarungan melawan kedua orang tersebut, yang tersisa dari rombongan Raja
hanyalah sang Raja, Jenderal, serta tiga orang Kesatria yang bernama Aryal,
Tomb, dan Melinda.
Aryal yang memiliki kekuatan untuk memunculkan berbagai macam tulang, dan
menggunakannya sebagai senjata. Tomb memiliki kekuatan untuk mengendalikan
batu atau tanah yang berada di sekitar kakinya. Dan Melinda memiliki
kekuatan untuk memunculkan pisau belati tanpa batas, di kedua tangannya.
Mereka semua begitu kesulitan untuk menghadapi Gold one dan Pandora, bahkan
mereka dibuat hampir kalah oleh kedua orang itu, dan Raja hampir saja bisa
ditangkap oleh Pandora, lalu Pandora juga sempat berkata bahwa saat ini
pasukan Darkros sedang pergi berbondong-bondong menuju ke Kerajaan Nexus,
untuk menyerang Kerajaan tersebut serta mengambil alihnya, ditambah lagi
sekarang Raja Velodros akan segera berada di tangan mereka, sehingga
Pandora bisa berpendapat bahwa usaha dari Raja dan kawan-kawan sudah
berakhir. Namun kejadian yang mengejutkan, membuat mereka semua dapat lolos
dari malapetaka tersebut. Yakni dengan datangnya sebuah pedang yang dapat
mengobarkan api besar. Sehingga kedua anggota Emperors unity itu jadi
kocar-kacir dibuatnya. Pandora langsung meninggalkan tempat tersebut,
sedangkan Gold one yang sempat lengah, jadi mendapatkan serangan telak dari
Aryal, lalu berhasil dikalahkan oleh Aryal.
Alangkah terkejutnya mereka semua karena menyadari bahwa orang yang telah
melemparkan pedang api itu kesana, ternyata sang Kesatria naga. Raja dan
yang lain, sangat senang karena akhirnya mereka bisa bertemu dengan orang
yang sedang mereka cari. Ternyata perkataan Raja bahwa hanya dia seorang
saja yang dapat menemukan sang Kesatria naga, memang benar adanya.
Namun lain halnya dengan sang kesatria naga, sepertinya dia tidak ingin
ditemukan sama sekali. Dia datang kesana karena hanya kebetulan lewat saja,
lalu dia memutuskan untuk menolong mereka, namun setelah itu dia tidak mau
terlibat lebih jauh ke dalam urusan mereka, dan memutuskan untuk segera
pergi.
Lalu Raja mencoba untuk meyakinkannya dengan cara menunjukan sebuah kalung.
Yang memiliki kekuatan untuk menemukan apapun yang dicari oleh pemiliknya.
Dan kekuatan dari kalung tersebut hanya dapat digunakan oleh pemilik
sejatinya saja. Saat melihat kalung yang ditunjukan oleh sang Raja
tersebut, Kesatria naga langsung merasa terkejut, karena dulu Kalung
tersebut pernah diberikan oleh Kesatria naga kepada mendiang istrinya
sebelum mereka menikah. Pada waktu itu mendiang istrinya menyerahkan kalung
tersebut kepada kakak kandungnya, yang ternyata merupakan orang yang
dipilih secara langsung oleh kalung tersebut untuk menjadi pemilik
sejatinya. Dan kakak kandungnya itu adalah Raja Velodros. Yang waktu itu
tentu saja masih seorang Pangeran dari Kerajaan Nexus, Sedangkan mendiang
istri dari Kesatria naga adalah adiknya yang juga merupakan Putri dari
Kerajaan Nexus.
Namun mendiang istri Kesatria naga tidak pernah bilang bahwa dirinya adalah
seorang Putri, dan dia memutuskan untuk kawin lari dengan Kesatria naga,
karena dia bilang bahwa ayahnya tidak menyetujui hubungan serta niatan
mereka untuk menikah. Maka akhirnya setelah mereka berdua menikah, Kesatria
naga menjalani kehidupannya sebagai seorang Kesatria hebat, bersama dengan
istri tercintanya, tanpa mengetahui sama sekali tentang identitas istrinya
yang sebenarnya. Sampai pada suatu hari dia harus kehilangan istrinya, lalu
setelah itu dia memutuskan untuk mengasingkan diri dan berhenti menjadi
seorang Kesatria.
Namun kini, dengan bantuan dari kalung milik Raja Velodros yang dapat
menemukan apapun. Maka Raja beserta Jenderal dan tiga orang Kesatria yang
tersisa, akhirnya dapat bertemu dengan Kesatria yang pernah dijuluki
sebagai Kesatria legendaris paling hebat di seluruh Penjuru Negeri Azhuloth
itu. Lalu setelah mendengarkan cerita dari Raja Velodros serta mengetahui
kebenaran tentang istrinya, maka Kesatria naga memutuskan untuk ikut
bergabung bersama Raja Velodros untuk berjuang melawan Darkros.
Tapi sepertinya pertempuran tersebut akan terjadi dalam waktu yang tak lama
lagi. Karena tadi Pandora sempat menyebut bahwa saat ini Darkros beserta
pasukannya sedang berbondong-bondong pergi ke Kerajaan Nexus, untuk
menyerbu serta mengambil alih Kerajaan tersebut. Bila hal itu sampai
tejadi, maka keseimbangan di Negeri Azhuloth akan terancam, karena pasti
selanjutnya satu-persatu Kerajaan yang lain juga akan jatuh ke tangan
Darkros. Dan akhirnya seluruh Negeri Azhuloth ini akan berada dalam
genggaman tangan Darkros seutuhnya.
Sepertinya, sebagai sebuah rencana untuk mengacaukan pikiran Raja Velodros,
Darkros memutuskan untuk menjadikan Kerajaan Nexus sebagai target
penyerangan pertamanya terhadap sebuah Kerajaan. Dan ternyata memang benar,
ketika Raja beserta Kesatria naga dan yang lainnya akan mulai melanjutkan
perjalanannya kembali untuk pulang ke Kerajaan Nexus, Raja terlihat sangat
cemas dan gelisah.
Raja takut jika dirinya datang terlambat, maka Kerajaan Nexus akan
terlanjur jatuh ke dalam kekuasaan Darkros, dan habislah sudah. Tetapi
Kesatria naga meyakinkan Raja Velodros bahwa semua itu tidak akan terjadi,
mereka semua pasti bisa datang tepat waktu untuk menyelamatkan Kerajaan
Nexus, sehingga perasaan Raja menjadi sedikit tenang. Kesatria naga mulai
mengambil sebuah gulungan perkamen yang terikat pada pinggangnya, kemudian
dia mengangkat kedua tangannya ke atas sambil membuka gulungan tersebut
dengan cepat.
cccTiba-tiba perkamen itu mengeluarkan cahaya yang menyilaukan mata saat
dibuka, lalu terdengar suara raungan seekor hewan yang terdengar buas dari
dalam perkamen tersebut. Semua orang terkejut ketika mendengarnya. Dan hal
yang lebih mengejutkannya lagi adalah, ternyata suara raungan itu merupakan
suara dari seekor Naga, yang langsung keluar dari dalam perkamen tersebut,
begitu perkamen telah dibuka. Naga itu memiliki ukuran tubuh yang sangat
besar dan panjang, dia terbang di atas langit seperti burung yang baru saja
dilepas dari sangkarnya.
Hewan raksasa itu memiliki sisik berwarna merah cerah di sekujur tubuhnya,
dan bulu lebat berwarna hijau yang menghiasi bagian atas tubuhnya dari
kepala hingga ke ekor. Naga itu terlihat sangat kuat dengan cakar juga
giginya yang tajam, dan seperti Naga pada umumnya, pastinya dia juga
memiliki kemampuan untuk menyemburkan api. Raja, Jenderal dan para Kesatria
lain terlihat sangat terpukau menyaksikan hewan yang sangat langka tersebut
meliuk-liuk seperti ular di atas langit.
Tak lama kemudian, Naga itu turun ke bawah dan mendarat di dekat Kesatria
naga, sambil menyodorkan kepalanya untuk dielus-elus oleh sang Kesatria
naga layaknya seperti seekor hewan peliharaan. Rupanya dia dijuluki
Kesatria naga bukanlah tanpa alasan, selain memiliki pedang yang dapat
mengeluarkan api, dia juga memiliki gulungan perkamen yang dapat
mengeluarkan seekor Naga besar. Dan Naga inilah yang akan menjadi kendaraan
mereka untuk pergi menuju ke Kerajaan Nexus, tanpa harus melakukan
perjalanan selama berhari-hari. Dengan begini Raja sudah tidak perlu
mencemaskan lagi tentang waktu yang harus mereka tempuh untuk dapat kembali
pulang sebelum Darkros menyerbu Kerajaannya..
Setelah Kesatria naga menyuruh mereka semua untuk naik ke atas punggung
Naga besar miliknya, maka Naga itu segera terbang lagi, untuk berangkat
menuju ke Kerajaan Nexus, tempat dimana sebuah pertempuran besar akan
terjadi. Tak pernah terbayang sebelumnya dalam benak mereka, terbang
bersama Naga yang berasal dari dalam sebuah gulungan perkamen.
Naga itu terbang tidak terlalu cepat tapi juga tidak terlalu lambat, namun
yang pasti mereka akan sampai di Kerajaan Nexus dengan selamat. Karena
kecil kemungkinannya Pandora akan muncul di punggung naga itu, dan menculik
salah satu dari mereka.
Bicara soal Pandora, dia datang ke sebuah ruangan dengan menggunakan portal
dimensi miliknya. Ruangan itu terlihat luas dan sangat megah, dengan segala
dekorasi yang terbuat dari emas di sekelilingnya. Di ruangan tersebut
terdapat sebuah kursi singgasana yang tak kalah mewahnya, dan di atas kursi
itu, tampak ada seseorang yang sedang duduk dengan santainya.
Ternyata orang itu adalah Gold one, yang masih dalam keadaan utuh dan
terlihat segar bugar. Pandora mengeluh sambil membicarakan tentang
kegagalannya menghabisi Raja serta para pelindungnya. Karena pertarungannya
tersebut telah diganggu oleh kehadiran dari sang Kesatria naga. Kemudian
Gold one menanggapi keluhan tersebut, dengan hanya mengucapkan dua kalimat.
“Lumayan juga mereka... bisa mengalahkan klon milikku.” Kata Gold one
sambil tersenyum.
Ternyata Gold one yang sebelumnya telah dikalahkan oleh Aryal dan Tom,
adalah Gold one palsu, yang sengaja dibuat oleh Gold one yang asli, karena
dia terlalu malas untuk datang dan menculik Raja Velodros oleh dirinya
sendiri. Pantas saja Gold one yang di dalam hutan itu bisa dikalahkan oleh
Aryal walaupun tidak dengan mudah. Tapi sepertinya kekuatan Gold one yang
asli jauh lebih hebat daripada klon yang diciptakannya.
Dengan perasaan yang masih kesal, Pandora segera memberitahu Gold one bahwa
Kaisar Darkros telah memberikan perintah kepada mereka berdua untuk segera
bergabung ke medan pertempuran yang akan berlangsung di Kerajaan Nexus.
Lalu setelah Pandora mengantarkan Gold one ke tempat titik berkumpul, dia
harus menjemput lagi anggota Emperors unity lainnya, yang tidak sedang
dalam keadaan sibuk melaksanakan tugas penting. Begitulah katanya.
Setelah beberapa waktu kemudian, dengan suasana langit yang masih gelap,
waktu menunjukan bahwa saat itu sudah dini hari. Di wilayah Kerajaan Nexus,
lebih tepatnya di sebuah lokasi yang tak jauh dari benteng Kerajaan Nexus.
Pasukan Darkros yang berjumlah kurang lebih sekitar sepuluh ribu orang
prajurit, nampak sudah berbaris dengan rapi sambil melangkah maju secara
bersamaan untuk menyerbu gerbang Kerajaan Nexus yang telah tertutup rapat.
Mereka mengenakan armor perang berwarna serba hitam, penutup kepala dan
juga topeng yang menakutkan.
Sedangkan di atas benteng Kerajaan Nexus yang berdiri kokoh dan menjulang
tinggi, Pemimpin pasukan Kerajaan Nexus sedang memerintahkan para prajurit
pemanah untuk bersiap membidik musuh. Lalu dia juga memerintahkan kepada
seluruh pasukan yang berada di bawah benteng untuk bersiap dengan pedang
dan perisai mereka. Pasukan Kerajaan Nexus yang berada di luar benteng
jumlahnya sekitar 5 kali lipat dari seluruh pasukan Darkros yang ada
disana. Tugas mereka adalah melawan serta menghalau pasukan Darkros supaya
tidak dapat melewati gerbang dan memasuki Kerajaan Nexus.
Walaupun pasukannya sudah terlihat berkumpul banyak sekali disana, tetapi
sosok Darkros tidak terlihat dimanapun. Tidak ada satu orangpun yang
memimpin dan memberikan perintah terhadap pasukan tersebut, tetapi mereka
bergerak dengan sendirinya dan membagi barisan untuk penyerangan gelombang
pertama secara teratur.
Seluruh prajurit Nexus keheranan melihat hal itu, karena seluruh prajurit
Darkros tampaknya seperti sudah sangat terorganisir. Lalu tak lama
kemudian, tanpa aba-aba atau perintah menyerang, pasukan Darkros yang ada
di barisan depan mulai maju secara serentak. Mereka berlari menuju
kerumunan prajurit yang menjaga benteng. Pemimpin pasukan Nexus tampak
kaget karena pertempuran telah dimulai secara tiba-tiba, dia segera
memerintahkan para pasukan diatas benteng untuk memanah setiap musuh yang
sedang berlari menuju ke tempat mereka berada.
Suasana disana mulai mencekam ketika prajurit Darkros sudah hampir
mendekati pasukan pertahanan Nexus. Mereka segera dihujani oleh ratusan
anak panah dari atas benteng, yang langsung mengenai dan menusuk tubuh
mereka. Tetapi sepertinya mereka tidak merasakan kesakitan sama sekali, dan
tetap maju dengan anak panah yang menancap di sekujur tubuh mereka.
Pertempuran pun dimulai, pasukan Nexus melawan pasukan Darkros yang mencoba
untuk memasuki Kerajaan, dengan kemampuan untuk tidak menghiraukan setiap
luka yang mereka terima pada tubuh mereka, pasukan Darkros jadi sangat
sulit untuk dihabisi, mereka terus maju menerobos dan membantai setiap
prajurit berkuda yang berada di barisan paling depan, setelah itu mereka
terus menghabisi setiap prajurit Nexus yang ada di hadapannya sehingga
mereka bisa sampai ke pintu gerbang, tapi para prajurit Nexus tidak akan
membiarkan hal itu terjadi. Mereka semua terus berusaha untuk
mempertahankan benteng Kerajaan secara mati-matian.
Rupanya sekuat apapun para prajurit Darkros dapat bertahan dari serangan
lawannya, mereka tetap bisa dibunuh, dan ketahanan mereka sepertinya ada
batasnya, jika luka-luka yang mereka terima sudah lebih dari fatal,
contohnya seperti luka tusukan di sekujur tubuh atau kehilangan kepala
mereka. Setelah mereka mati, beberapa prajurit Nexus mencoba untuk
memeriksa mayat-mayatnya, dan ternyata wajah yang ada di balik topeng
mereka, menunjukan bahwa mereka juga hanyalah manusia biasa. Tapi
sepertinya para prajurit Darkros itu telah diberi mantra untuk dapat
bertahan dari rasa sakit, dan tetap maju mendobrak pintu gerbang demi
mematuhi perintah Tuan mereka, yaitu Darkros..
Pasukan Darkros terus berdatangan menyerbu pasukan penjaga benteng, seperti
ombak laut yang tak henti menabrak karang. Karena itu, para prajurit Nexus
mulai kewalahan sehingga jumlah mereka yang bertugas untuk melindungi pintu
gerbang Kerajaan terus-menerus berkurang. Sangat sulit sekali menahan
gempuran dari banyaknya jumlah pasukan Darkros yang mampu menahan rasa
sakit itu.
Kondisi tersebut diperburuk dengan munculnya sejumlah portal dimensi di
tengah-tengah pertempuran. Beberapa portal di bawah benteng dan dua portal
lagi di atas benteng. Lalu tiba-tiba para anggota Emperors unity keluar
dari portalnya masing-masing. Gold one, Heatless, dan Centaurion beserta
para prajurit Centaurnya muncul di bawah benteng. Mereka langsung menyerang
dan membantai habis seluruh prajurit Nexus yang bertugas untuk
mempertahankan pintu gerbang.
Sedangkan yang keluar dari portal diatas benteng adalah Merliana dan Night
Crow. Merliana adalah seorang wanita cantik yang bisa berubah menjadi air,
dengan rambut panjang berwarna biru, juga mengenakan gaun yang berwarna
biru pula, sedangkan Night crow adalah seorang pria yang kemampuan
berpedangnya sudah tidak dapat diragukan lagi. Dia terlihat gagah dengan
perlengkapannya yang serba hitam, seperti pedang, armor, jubah, dan penutup
wajah yang hanya menunjukan ketajaman dari sorotan matanya.
Para prajurit pemanah terlihat kaget ketika melihat dua orang anggota
Emperors unity muncul secara tiba-tiba di atas benteng Kerajaan Nexus itu,
kemudian bulu-bulu gagak mulai berjatuhan di tempat itu, seperti hujan dari
langit. Tanpa ada waktu bagi mereka untuk membidik Night crow dan Merliana,
dengan cepat Night crow berpindah dari satu sisi ke sisi lain benteng
tersebut.
Secara tiba-tiba, seluruh prajurit yang berada di atas benteng langsung
ambruk satu-persatu hingga tak tersisa, begitupun dengan si Pemimpin
pasukan, yang juga ambruk setelah terkena serangan dari Night crow yang
begitu cepat, bahkan sebelum mereka sempat berkedip.
Setelah itu, Merliana yang dari tadi hanya berdiri dan memperhatikan, mulai
bergerak dan mengambil tindakan. Dia berjalan dengan santai lalu naik ke
atas pagar benteng yang kokoh tersebut, dia menghadap ke bagian sisi dalam
Kerajaan, atau lebih tepatnya ke arah Istana yang berada jauh sekali di
pusat Ibukota Kerajaan Nexus yang dikelilingi oleh benteng tersebut, lalu
dia sempat mengucapkan sesuatu.
"Hmm, sepertinya aku tidak akan bisa sampai ke sana dalam sekali serangan."
Ucap Merliana.
Kemudian, setelah mengucapkan kalimat tersebut, Merliana segera melihat ke
arah bawahnya. Ternyata ada banyak sekali pasukan yang sudah menunggu
dbalik pintu gerbang untuk menghadapi serangan yang akan datang dari para
prajurit Darkros, yang sedang mencoba untuk menerobos masuk.
Para prajurit Nexus yang berada di balik benteng Kerajaan, terlihat sedang
cemas, karena seluruh pasukan Darkros sudah sampai di dekat gerbang dan
akan segera menghancurkan gerbang tersebut supaya bisa masuk ke dalam.
Sementara itu, setelah mengalahkan seluruh pasukan penjaga gerbang, dengan
bantuan dari Heatless juga pasukan Centaurion. Selanjutnya para prajurit
Darkros juga mendapatkan bantuan tambahan dari Gold one yang dapat
menciptakan benda apapun yang terbuat dari emas dari tubuhnya. Mereka
mendobrak pintu gerbang menggunakan tongkat pendobrak yang panjang dan
besar.
Suara dentuman yang keras dari dobrakan para prajurit Darkros itu membuat
seluruh pasukan Nexus yang ada dibalik gerbang menjadi kaget dan semakin
gelisah. Ditambah lagi dengan kemunculan bulu-bulu gagak yang bertaburan di
sekitar mereka. Dan ketika mereka semua melihat ke atas untuk mencari tahu
darimana bulu-bulu gagak itu berasal, mereka langsung merasa keheranan,
karena yang mereka lihat hanyalah seorang wanita bergaun biru yang sedang
berdiri di tepi benteng sambil memperhatikan mereka dari atas.
Itu adalah Merliana yang sejak tadi hanya berdiri terdiam menatap mereka
semua yang berada di balik gerbang Kerajaan. Kemudian Merliana pamit pergi
kepada Night crow yang sedang berdiri di belakangnya, dan Night crow hanya
menjawabnya dengan ucapan, “Sampai jumpa.”
Setelah itu, Merliana tiba-tiba melompat ke bawah. Dia dengan santainya
menjatuhkan dirinya sendiri dari atas benteng yang sangat tinggi tersebut,
ke arah kerumunan para prajurit Nexus yang telah menanti di bawahnya.
Seluruh prajurit Nexus yang melihat hal itu langsung terkejut. Karena
seorang wanita cantik bergaun biru tiba-tiba saja melompat dari atas
benteng yang sangat tinggi, seperti orang yang hendak bunuh diri.
Ternyata sebelum sampai ke permukaan tanah, seluruh tubuh Merliana berubah
menjadi air, yang jumlahnya terus bertambah banyak dan semakin membesar.
Air itu dengan cepat menyebar di seluruh permukaan tanah dan menciptakan
gelombang yang sangat besar hingga menyapu segala sesuatu yang ada di
hadapannya. Seperti gelombang Tsunami yang memporak porandakan seluruh
bangunan yang dilewatinya. Gelombang air yang besar itu menyapu separuh
bagian dari Kerajaan Nexus, walaupun tidak berdampak sampai ke Istana.
Namun tetap saja efek penghancurannya cukup dahsyat.
Semua prajurit yang sudah siap bertempur tadi, akhirnya harus merelakan
diri mereka tersapu bersih hingga tak tersisa. Sedangkan bagi para penduduk
Kerajaan Nexus yang sebelumnya merasa aman dan mengira bahwa tidak akan ada
hal buruk yang terjadi, ternyata juga harus menerima kemalangan akibat
hantaman dari gelombang air besar tersebut. Banyak rumah-rumah penduduk
yang hancur akibat terjangan dari gelombang air besar tersebut. dan hal itu
membuat korban jiwa semakin bertambah, tidak hanya dari para prajurit,
tetapi juga sebagian besar penduduk Kerajaan Nexus, yang tinggal di dekat
benteng sampai ke tengah-tengah Ibukota. Sedangkan para penduduk yang
berhasil selamat maupun yang tidak terdampak oleh terjangan dari gelombang
air itu, segera berlarian menuju ke Istana untuk berlindung, dengan jerit
tangis dan rasa ketakutan. Ditambah sekujur tubuh yang kebasahan.
Sementara itu pintu gerbang telah berhasil didobrak dari luar dan akhirnya
terbuka lebar, sehingga seluruh pasukan Darkros dapat masuk ke dalam
Kerajaan, yang sebagian wilayahnya sudah hancur tersapu oleh gelombang air
besar. Menyisakan puing-puing bangunan di sekitar tempat yang tadinya
merupakan pasar dan rumah-rumah penduduk.
Para prajurit Darkros mulai menyerbu ke dalam Kerajaan dalam jumlah yang
banyak. Tujuan mereka hanya satu, yakni pergi ke Istana untuk menduduki dan
menguasai seluruh Kerajaan Nexus sepenuhnya. Sedangkan para prajurit
Kerajaan Nexus yang tersisa di dalam Istana, semuanya mulai maju dan keluar
dari Istana untuk menghadapi dan menahan seluruh pasukan Darkros beserta
beberapa prajurit Centaurion yang jumlahnya cukup banyak.
Gold one, Heatless, Centaurion, Merliana dan Night crow berdiri di dekat
gerbang sambil memperhatikan pertempuran antar prajurit tersebut. Mereka
menganggap bahwa pasukan Nexus sudah tidak lagi mempunyai harapan. Mereka
semua akan segera dikalahkan dan sebentar lagi Istana Nexus akan dikuasai
oleh pasukan Darkros, dan berakhirlah sudah kejayaan dari Kerajaan Nexus.
Namun takdir tidak berkata demikian, karena akhirnya pertolongan datang
dari langit. Seekor Naga berukuran besar dan panjang, datang dan
menyemburkan api kepada para prajurit Darkros. Kehadirannya tersebut
membuat semua orang yang ada disana sangat terkejut, begitupun halnya
dengan kelima anggota Emperors unity yang juga berada disana.
Naga itu mendarat diantara kedua kubu pasukan. Lalu Raja Velodros dan yang
lainnya mulai turun dari punggung sang Naga. Seluruh pasukan Nexus terlihat
sangat gembira melihat hal itu. Mereka semua bersyukur karena Raja yang
mereka cintai telah kembali dengan keadaan selamat bersama dengan
Jenderalnya, Kesatria naga juga tiga Kesatria lain yang tersisa.
Kesatria naga turun dengan gagahnya dan berdiri disamping kepala Naga
miliknya, yang menggeram sambil memperhatikan seluruh prajurit Darkros yang
memadati tempat itu. Lalu kemudian Kesatria naga menyuruh Raja dan Jenderal
untuk segera pergi ke dalam Istana, karena disana lebih aman, sedangkan
dirinya dan tiga Kesatria yang lain akan tetap disini untuk bertarung
melawan musuh bersama dengan seluruh prajurti Nexus yang ada disana.
Raja dan Jenderal mengangguk, lalu mereka berdua segera pergi menuju ke
Istana, sambil dikawal oleh beberapa orang prajurit yang ada disana.
Kesatria naga menyuruh Naganya untuk maju dan menghabisi seluruh pasukan
Darkros yang berdiri di depannya. Sedangkan kelima anggota Emperors unity
mulai memutuskan untuk bergabung ke dalam pertarungan, dan mereka akan
dihadapi oleh Aryal, Melinda, Tomb, dan Kesatria naga. Tak lupa para
prajurit Kerajaan Nexus yang ada disana juga akan ikut bertempur untuk
melawan para prajurit Darkros dan prajurit Centaurion yang jumlahnya cukup
banyak serta memiliki kemampuan yang mengerikan.
Tak lama kemudian, Raja sudah sampai di Istana. Kedatangannya segera
disambut oleh Pangeran Velodra dan para penduduk yang sedang mengungsi area
taman Istana. Ketika Raja tiba disana, Raja segera memeluk anak semata
wayangnya itu, lalu bertanya kepadanya tentang bagaimana keadaan dari para
penghuni Istana yang lain, Pangeran menjawab bahwa mereka semua sudah
berada di tempat yang aman.
Setelah mereka saling berpelukan dan saling bersyukur satu sama lain karena
telah dipertemukan kembali, Raja menanyakan tentang kabar dari senjata yang
telah diciptakan oleh para Penyihir di dalam Istana Nexus. Pangeran Velodra
bilang bahwa senjata tersebut telah siap digunakan untuk melawan Darkros,
dan sekarang ini para Penyihir sedang menjaganya di ruang bawah tanah.
Kemudian Raja mengajak Jenderal dan Pangeran untuk bergegas ikut bersamanya
menuju ke ruang bawah tanah, dan mengambil senjata pamungkas tersebut, yang
akan digunakan untuk menandingi kekuatan Darkros yang sampai saat ini belum
menampakan dirinya di medan pertempuran. Dan sepertinya kehadiran dari
Darkros akan membawa sebuah dampak besar bagi pertempuran tersebut
nantinya.
Bersambung . . .
Chapter sebelumnya : Ghistory Chapter 4
Poin-poin penting cerita :
- Darkros mengirim pasukannya untuk menyerang Kerajaan Nexus Karena itu, Raja Velodros menjadi gelisah dan terlihat sangat cemas. Namun Kesatria naga memiliki solusi untuk dapat mengantarkan Raja dan yang lain menuju Kerajaan Nexus dengan cepat.
- Kesatria naga mengeluarkan seekor naga raksasa dari dalam sebuah gulungan perkamen yang dibawanya.
- Di wilayah Kerajaan Nexus, kedua kubu pasukan telah bersiap untuk berperang. Pasukan Darkros akan menyerang, sedangkan Pasukan Nexus berada dalam posisi bertahan.
- Para prajurit Darkros memiliki kemampuan untuk mengabaikan rasa sakit, dan tetap melaju meskipun banyak luka dan anak panah yang menancap di tubuh mereka, sehingga para prajurit Nexus jadi kewalahan untuk menghadapinya.
- Gold one, Centaurion, Heatless, Merliana, dan Night crow tiba di gerbang Kerajaan Nexus, lalu mereka membantu pasukan Darkros untuk menghabisi seluruh prajurit Nexus sehingga mereka dapat dengan mudah mendobrak pintu gerbang Kerajaan. Bahkan sebagian besar wilayah pemukiman di dalam Kerajaan, tersapu habis oleh kekuatan Merliana yang berupa gelombang air raksasa.
- Pasukan Darkros berhasil masuk dan akan menyerbu ke Istana.
- Sambil menunggangi seekor naga raksasa. Raja, Jenderal dan para Kesatria tiba untuk menghentikan seluruh pasukan Darkros yang sedang menuju ke Istana Nexus.
- Kesatria naga, Aryal, Tomb, Melinda dan Naga raksasa akan menghadapi pasukan Darkros serta beberapa anggota Emperors unity yang berada di sana.
- Raja dan Jenderal kembali ke Istana untuk menemui Pangeran Velodra, dan mengambil senjata pamungkas ciptaan para penyihir di Istana Nexus, untuk dapat menandingi kekuatan Darkros yang mungkin sesaat lagi akan tiba di Kerajaan Nexus.
No comments:
Post a Comment