Saturday, August 4, 2018

Ghistory : Chapter 4

Ghistory

Chapter 4 : The Dragon knight

   Dikisahkan sebelumnya, Raja velodros, yang berasal dari Kerajaan Nexus. Pergi bersama rombongannya untuk berkelana mencari seorang Kesatria legendaris, yang brjuluk sang Kesatria naga. Misi pencarian tersebut bukanlah tanpa alasan, itu semua dipicu oleh kehadiran dari seorang Penyihir hitam jahat yang bernama Darkros, yang telah banyak menimbulkan keresahan serta memberi penderitaan bagi seluruh penduduk Negeri.

   Dia menyebarkan teror dengan cara mengambil alih paksa setiap wilayah yang dikehendakinya, hingga daerah kekuasaannya semakin lama semakin meluas, sampai hampir menguasai setiap wilayah di seluruh penjuru Negeri. Dan dari tiga Kerajaan besar yang menduduki Negeri Azhuloth, hanya Raja dari Kerajaan Nexus saja yang berani mengambil tindakan untuk melakukan perlawanan terhadap Darkros, dengan cara mempersiapkan senjata pamungkas yang sedang dibuat di dalam Istana Kerajaan Nexus oleh para Penyihir terkenal. Ditambah, Raja juga pergi untuk mencari dan meminta bantuan kepada sang Kesatria naga.

   Yang konon katanya memiliki kekuatan yang lebih hebat daripada Darkros. Namun kini tidak ada yang mengetahui keberadaannya, karena dia tidak ingin ditemukan oleh siapapun, setelah insiden yang menimpa istrinya. Tapi walaupun begitu, Raja yakin bahwa dia pasti bisa menemukannya, bahkan Raja Velodros juga mengatakan bahwa hanya dirinya sajalah, orang yang bisa menemukan sang Kesatria naga, serta membawanya ke Kerajaan Nexus, untuk bergabung melawan Darkros.

   Dalam perjalanannya tersebut, sang Raja bertemu dengan beberapa orang Kesatria, yang kemudian dia ajak untuk bergabung ke dalam perjalanannya, dan mereka dengan senang hati ikut ke dalam perjalanan tersebut untuk membantu Raja dalam misi pencariannya, mereka akan melindungi sang Raja dari bahaya apapun yang harus mereka hadapi dalam perjalanan tersebut.

   Darkros memerintahkan para anak buahnya untuk mengincar nyawa sang Raja, sehingga di sepanjang perjalanan tersebut, Raja beserta rombongannya selalu saja bertemu dengan anak buah Darkros yang mencoba untuk menghadang serta mengganggu perjalanan mereka. Sehingga membuat mereka jadi kesusahan, dan akhirnya mereka harus kehilangan sebagian besar Prajurit serta para Kesatria, yang berguguran satu-persatu akibat ulah dari para anak buah Darkros tersebut, hingga kini Kesatria yang menemani Raja hanya tersisa 3 orang saja, yakni Aryal, Tomb, dan Melinda. Ditambah sang Jenderal, yang selalu setia melindungi Raja dan selalu berada di sisinya setiap saat.

   Mereka semua menghadapi bahaya yang sangat besar, ketika harus melawan Gold one dan Pandora di dalam sebuah hutan. Aryal dan Tomb bertarung mati-matian melawan Gold one yang sangat tangguh juga sangat sulit untuk dilukai, karena seluruh bagian tubuhnya bisa berubah menjadi emas, ditambah dia juga bisa menambahkan beberapa anggota tubuh lain, seperti tangan dan lain-lain. Bahkan dia juga bisa menciptakan senjata apapun yang terbuat dari emas.

   Aryal yang dibantu oleh Tomb dengan menggunakan jurus pengendalian tanahnya, sangat kewalahan dalam menghadapi Gold one. Bahkan Aryal yang sudah mengerahkan seluruh kemampuannya, yakni menciptakan sayap yang terbuat dari tulang, dan dua pedang besar yang terbuat dari tulang, ditambah lagi menggunakan seluruh energi miliknya untuk meningkatkan daya serang pun, masih belum cukup untuk bisa mengalahkan Gold one.



Aryal dan Tomb melawan Gold one.


   Sedangkan Melinda, yang memiliki kekuatan untuk memunculkan pisau belati di tangannya, sedang sibuk menghadapi Pandora, dan bahkan mengalami kesulitan yang lebih besar dalam menangani hal tersebut. Karena pada saat yang bersamaan, Raja dan Jenderal sedang berusaha mati-matian supaya tidak tersedot ke dalam portal dimensi milik pandora, yang berada di belakang mereka. Sedangkan Melinda sedang dalam kondisi dicekik lehernya oleh Pandora, dan sangat sulit bagi dirinya untuk bisa terlepas dari cekikan tersebut.. Melinda yang berniat untuk menolong Raja serta Jenderal, tidak bisa berbuat apa-apa, karena cengkraman dari Pandora sangatlah kuat. Sedangkan Aryal dan Tomb juga tidak bisa menolong Raja serta Jenderal, karena mereka berdua sedang sibuk melawan Gold one.



Raja dan Jenderal sedang berusaha untuk tidak tersedot ke dalam Portal dimensi, sedangkan Melinda sedang dicekik oleh Pandora.


   Disaat kondisi yang benar-benar genting tersebut sedang berlangsung. Tiba-tiba muncul sebuah pedang misterius yang melesat lalu menancap di dekat tempat mereka semua sedang berada. Kemudian secara mengejutkan, api mulai keluar dan berkobar menyelimuti pedang tersebut, bahkan kobaran api itu sampai menjulang ke atas langit.

   Hal itu membuat mereka semua menjadi kaget, sampai-sampai Pandora langsung melepaskan cekikannya dari leher Melinda, lalu portal yang sedang menyedot Raja tiba-tiba menghilang, sedangkan Gold one jadi sedikit lengah dalam pertarungannya melawan Aryal serta Tomb. Maka mereka berdua langsung memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan serangan telak terhadap Gold one, dan akhirnya berhasil menyerang Gold one, hingga menusuknya menggunakan kedua pedang milik Aryal. Lalu tubuh Gold one langsung jatuh ke tanah dan terbujur kaku seperti patung. Gold one sudah berhasil dikalahkan.

   Sedangkan bagi Pandora, tanpa pikir panjang, dia langsung memutuskan untuk pergi dengan menggunakan kekuatan portal miliknya. Pandora pergi meninggalkan tempat itu dengan gelagat seperti orang yang sedang ketakutan. Sementara itu, tubuh Gold one yang sedang tertancap oleh pedang Aryal, sudah tidak lagi menunjukan tanda-tanda kehidupan, dia tidak bergerak sama sekali, seperti sebuah patung emas yang terbengkalai disana.

   Seorang anggota Emperors unity, telah pergi begitu saja dari tempat itu, sedangkan yang satunya lagi, yang merupakan anggota terkuat, sepertinya telah tewas di tangan Aryal. Keadaan yang sebelumnya benar-benar mencekam, kini berubah menjadi lebih tenang. Raja dan yang lainnya merasa lega karena mereka sudah terbebas dari sebuah ancaman yang besar. Semua itu berkat dari kemunculan pedang misterius yang mengeluarkan kobaran api dahsyat, hingga mengejutkan semua orang yang berada disana.

   Pastinya ada orang yang bertanggung jawab atas pelemparan dari pedang misterius tersebut, maka dari itu Raja dan yang lainnya segera mencari-cari keberadaan dari orang itu, dengan cara menengok kesana-kemari. Dan akhirnya pencarian mereka berhenti ketika mereka sudah melihat sosok seseorang yang sedang berdiri di atas batu, pada permukaan tempat yang lebih tinggi.

   Setelah sosok tersebut mulai terlihat, maka api yang sedang berkobar menyelimuti pedang misterius tersebut, perlahan-lahan jadi mengecil dan menghilang, hanya menyisakan pedang mengkilap yang sedang tertancap di tanah. Lalu beberapa saat kemudian, Raja Velodros segera berdiri dengan raut wajah yang terperangah, seakan-akan tidak percaya dengan sosok yang sedang dilihatnya di atas itu. Semua orang tampak keheranan sambil memperhatikan sang Raja, lalu mereka semua tersadar ketika Raja Velodros mulai menyebutkan nama dari orang misterius yang telah datang dan melemparkan pedang apinya untuk menolong mereka disana. Raja memanggil pria misterius itu dengan sebutan, “Kesatria naga.” Semua orang dibuat kaget ketika Raja menyebutkan nama tersebut sambil melihat sosok yang sedang berdiri di tempat yang lebih tinggi dan menatap mereka semua.

   Dia mengenakan baju lengan panjang berwarna ungu gelap, badannya ditutupi rompi berwarna coklat, lengkap dengan sarung pedang di punggungnya dan syal berwarna merah yang melingkari lehernya. Dia memiliki gaya rambut yang sedikit berantakan, mencerminkan kepribadiannya yang tidak terlalu mementingkan penampilan.



Kemunculan sang Kesatria naga.


   Tanpa berkata apa-apa, dia melompat ke bawah, kemudian berjalan menuju pedangnya yang tertancap di tanah untuk mencabut dan kembali memasukannya ke dalam sarung pedang yang ada di punggungnya. Para Kesatria yang ada disana hanya terdiam melihat hal itu, tanpa bisa berkata apa-apa karena merasa gugup, saking senangnya mereka. Sebab, salah satu hal yang menjadi tujuan mereka kini telah tercapai, yakni dapat menemukan sang Kesatria naga. Kamudian, untuk memecah suasana canggung yang ada disana, Raja segera menghampirinya sambil berkata, “Kesatria naga! Syukurlah akhirnya kami dapat bertemu denganmu.” Namun sang Kesatria naga tidak menghiraukan perkataan tersebut, dan malah berjalan dengan santai meninggalkan mereka semua.

   Disamping hal itu, ternyata selama ini keyakinan yang diberikan oleh para Kesatria terhadap Raja Velodros benar-benar membuahkan hasil. Raja Velodros ternyata memang hanya satu-satunya orang yang dapat menemukan Kesatria naga. Dan tentang bagaimana cara Raja dapat mengetahui keberadaan Kesatria naga, akan dijawab oleh Raja Velodros sebentar lagi.

   Tetapi berbeda halnya dengan sang Kesatria naga, dia sepertinya tidak begitu senang karena dirinya telah ditemukan. Dia bahkan ingin segera meninggalkan mereka saat Raja mencoba untuk berbicara kepadanya. Baginya, ia hanya orang yang kebetulan lewat dan tak ada sangkut pautnya dengan urusan mereka, maka dari itu dia terus melangkah pergi tanpa sedikitpun menghiraukan perkataan dari Raja Velodros. Walaupun Jenderal sempat menghentikan langkah kakinya karena kesal melihat Rajanya diacuhkan seperti itu, tetapi Kesatria naga tidak peduli sama sekali dan tetap melanjutkan kepergiannya. Para Kesatria juga tidak dapat melakukan apa-apa untuk menghentikan hal tersebut. Karena mereka masih dalam kondisi kelelahan setelah bertarung.

   Hal inilah yang sempat ditakutkan oleh Raja dan yang lainnya, karena kemungkinannya sangat tipis, untuk dapat membuat Kesatria naga bersedia ikut dan membantu mereka melawan Darkros. Sudah hampir tujuh tahun sejak dia menghilang tanpa jejak, membiarkan Negeri ini berada dalam kekacauan yang dibuat oleh Darkros. Sekarang mereka harus mencoba untuk membujuk seseorang yang sudah lama kehilangan semangat juangnya. Rasanya itu tidak mungkin, bahkan sekarang pun dia akan pergi lagi meninggalkan mereka yang telah susah payah menemukannya.

   Lalu kemudian Raja menunjukan suatu benda kepada Kesatria naga, Raja merogoh bajunya sambil melepaskan kalung yang melingkar di lehernya. Lalu ketika Kesatria naga melihat kalung tersebut, seketika itu juga, langkah kakinya langsung terhenti. Ekspresi wajahnya yang acuh, berubah menjadi terlihat sangat terkejut, kemudian dia mulai memberikan sebuah pertanyaan kepada Raja Velodros

   “Darimana kau bisa mendapatkan benda itu?” Tanya sang Kesatria naga.

   Benda yang dia maksud, yaitu kalung yang selama ini dipakai dan disembunyikan oleh Raja Velodros dibalik bajunya. Kalung itu terbuat dari perak dan memiliki bandul berbentuk bulan sabit dengan tiga biji permata berwarna hijau yang menempel pada bandulnya. Sambil menunjukan kalung tersebut, Raja mulai memperkenalkan dirinya kepada Kesatria naga.



Raja Velodros menunjukan sebuah kalung kepada Kesatria naga.


   “Namaku adalah Velodros, Raja dari Kerajaan Nexus. Kalung inilah yang menuntunku supaya kami dapat menemukanmu.” Kemudian Raja Velodros melanjutkan pembicaraannya dengan memberikan sebuah pertanyaan kepada Kesatria naga, “Apakah Vidia tidak pernah bilang bahwa dia adalah seorang Putri?”

   Alangkah terkejutnya Kesatria naga mendengar pertanyaan tersebut, karena nama "Vidia" yang barusan disebut oleh Raja Velodros itu adalah nama dari mendiang istrinya. Kesatria naga tampaknya sangat mengenal kalung yang sedang berada di tangan Raja Velodros itu, karena dulu dia pernah memberikan kalung itu sebagai hadiah kepada Vidia sebelum menjadi istrinya, yakni sebuah kalung yang dapat membantu menemukan apapun yang dicari oleh pemiliknya.

   Namun kekuatan dari kalung tersebut hanya dapat digunakan oleh pemilik sejatinya saja, yakni orang yang benar-benar dipilih sendiri oleh kalung tersebut. Sehingga pada waktu itu, jika di tangan Kesatria naga ataupun di tangan Vidia, kalung tersebut hanyalah seperti layaknya sebuah perhiasan biasa. Sepertinya kalung itu sudah banyak berpindah dari tangan satu ke tangan lainnya, namun masih belum menemukan pemiliki sejatinya, hingga kemudian kalung itu berpindah ke tangan Kesatria naga, dan selanjutnya dia memberikannya kepada Vidia sebagai hadiah untuk orang yang dicintainya. Namun ternyata, Vidia berhasil menemukan seseorang yang dipilih oleh kalung tersebut untuk menjadi pemilik sejatinya. Yakni kakak kandungnya sendiri yang bernama Velodros. Pada waktu itu sepertinya Vidia tidak memberitahu kepada Kesatria naga bahwa kakaknya adalah seorang Pangeran, dan dirinya .adalah seorang Putri. Kini Velodros sudah menjadi seorang Raja yang sangat disayangi dan dihormati oleh seluruh Negeri.

   Kemudian Raja Velodros menambahkan cerita tersebut. “Aku punya seorang adik. Namanya adalah Vidia ... Dia merupakan seorang Putri dari Kerajaan Nexus, Putri yang wajahnya jarang ditunjukan kepada para penduduk Kerajaan. Karena ayah kami, yang merupakan Raja Nexus sebelumnya, tidak pernah mengijinkan Vidia untuk keluar dari Istana ... Dan walaupun segala kebutuhannya di dalam Istana sudah difasilitasi, Namun dia tidak suka hanya berdiam diri saja di dalam Istana. Tanpa diketahui oleh Raja dan anggota keluarga Kerajaan yang lain, dia sering menyelinap keluar dari Istana, untuk hanya sekedar berjalan-jalan, atau menolong orang-orang yang kesusahan di sekitar Kerajaan, tanpa ada orang yang mengenalinya sebagai seorang Putri, dan tanpa dikawal atau ditemani oleh siapapun, karena sebagai seorang wanita, dia juga cukup tangguh dan dapat mengatasi berbagai macam bahaya seorang diri. Itu adalah hal yang tidak dimiliki oleh kakak laki-lakinya ini.” Begitulah Ucap Raja Velodros, yang terus melanjutkan ceritanya.



Sosok Putri Vidia.


   Lalu kemudian hari itu tiba, sebuah pertemuan yang tidak akan pernah dilupakannya. Ketika itu cuaca sedang cerah dan angin berhembus dengan sejuk, Putri Vidia memutuskan unuk pergi mencari buah berry langka ke dalam hutan yang ada di pinggiran Ibukota Kerajaan Nexus. Lalu tanpa disangka, dirinya bertemu dengan seekor beruang liar yang besar dan ganas. Putri Vidia tidak mungkin bisa melawan beruang tersebut, maka dari itu, dia hanya pasrah saja untuk menerima serangan dari sang beruang. Namun tiba-tiba, secara mengejutkan, ada seseorang yang menebas dan mengalahkan beruang itu dengan sekejap. Kemudian Putri Vidia berterima kasih kepada orang yang telah berhasil menyelamatkannya dari serangan seekor beruang liar tersebut.

   Orang itu tak lain dan tak bukan adalah pria berjuluk Kesatria naga, yang pada saat itu dirinya masih belum memiliki status sebagai seorang Kesatria yang sangat terkenal, seperti sekarang ini. Pada waktu itu, Kesatria naga sedang kebetulan lewat di sekitar hutan dekat Kerajaan Nexus, lalu dia yang mendengar teriakan seorang wanita, segera mendatangi asal dari suara itu dan kemudain mendapati adanya seorang wanita yang akan diserang oleh seekor beruang liar yang ganas. Maka dari itu tanpa basa-basi dia langsung menebas si beruang hingga ambruk. Setelah itu, Putri Vidia benar-benar berterima kasih kepada Kesatria naga yang telah menyelamatkannya. Lalu dia segera memberitahukan namanya kepada Kesatria naga, walaupun nama yang diberitahukannya tersebut adalah nama palsu.




Putri Vidia dan Kesatria naga pertama kali bertemu.



   Semenjak kejadian tersebut, Kesatria naga memutuskan untuk menetap sementara di wilayah Kerajaan Nexus. Sehingga mereka jadi sering bertemu dan hubungan mereka menjadi semakin dekat. Vidia yang memutuskan kapan dan dimana mereka dapat bertemu, namun Vidia tidak pernah bilang kepada Kesatria naga bahwa dirinya adalah seorang Putri, sehingga sampai sekarang Kesatria naga hanya menganggapnya sebagai seorang perempuan biasa yang baik hati, selalu ceria, cantik dan mempesona dari Kerajaan Nexus. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama, pergi berjalan-jalan di sekitar wilayah Kerajaan, atau hanya untuk sekedar berbincang-bincang. Hingga pada akhirnya, mereka berdua jadi saling mencintai satu sama lain. .

   Tidak ada satupun orang di Kerajaan Nexus yang tahu tentang kisah percintaan tersebut, kecuali satu orang. Dia adalah satu-satunya orang yang tahu tentang pergi kemana saja Putri Vidia selama ini, dia juga adalah orang yang selalu melindungi Putri Vidia supaya tidak mendapatkan amarah ataupun hukuman dari ayahnya, orang yang selalu menjadi tempat curahan hati atau segala keluh kesah dari Putri Vidia, yaitu kakak kandung satu-satunya yang bernama Velodros. Putri Vidia hanya menceritakan kisah percintaannya itu kepada sang kakak, yang sangat mengerti dan memahami perasaannya lebih dari siapapun. Dari semua anggota keluarga Kerajaan yang ada di dalam Istana, hanya kakaknya sajalah yang sangat dekat dengannya, walaupun kakaknya itu sudah mempunyai istri dan anak, tapi kasih sayangnya terhadap Vidia tidak pernah berkurang sama sekali, sehingga dia tidak pernah ragu untuk mencurahkan segala isi hatinya dan seluruh perasaannya.

   Hari demi hari terus berlalu, Kesatria naga memberikan sebuah kalung kepada Vidia, dengan harapan jika Vidia adalah orang yang dipilih oleh kalung tersebut untuk menjadi pemilik sejatinya, maka Vidia bisa menggunakan kekuatan dari kalung tersebut. Namun ternyata tidak terjadi apa-apa, Tapi Vidia tidak merasa keberatan dengan hal itu, walaupun dia tidak bisa menggunakan kekuatan sejati dari kalung tersebut, namun dengan mendapatkan kalung seindah itu dari seseorang yang dicintainya, dia sudah merasa bahagia.

   Lalu beberapa hari kemudian, hal yang mencengangkan pun terjadi. Ketika Vidia sedang berbincang-bincang sambil minum teh dengan kakaknya. Tiba-tiba kalung pemberian dari Kesatria naga yang dipakai olehnya, menyala dan memancarkan sinar berwarna biru kepada kakaknya. Itu artinya kalung tersebut telah memilih pemilik sejatinya, sehingga Vidia memutuskan untuk memberikan kalung yang dia terima dari Kekasihnya tersebut kepada kakak kandungnya, yaitu Pangeran Velodros, yang kelak akan menggunakannya untuk sebuah tujuan besar.

   Semuanya tampak berjalan baik-baik saja selama berbulan-bulan. Sampai pada suatu ketika, Kesatria naga harus pergi ke beberapa tempat untuk menyelesaikan urusannya yang teramat sangat penting, tetapi sebelum dia pergi, dia sempat mengutarakan niatnya kepada Vidia. Yaitu, Kesatria naga ingin mengajak Vidia untuk menikah dengannya setelah dia kembali nanti, dan tentu saja Vidia bersedia, dia menerima permintaan tersebut dengan senang hati.

   Namun mimpi buruk pun terjadi. Setelah Kesatria naga telah pergi untuk menyelesaikan urusannya, Putri Vidia menghabiskan waktu berhari-hari memikirkan tentang apa yang harus dia perbuat. Karena terlalu banyak hal yang telah dia rahasiakan, sehingga hal-hal tersebut lama-kelamaan akan menjadi sebuah masalah baginya.

   Dia berniat untuk meminta restu dari kedua orang tuanya, tapi masalahnya, orang tua serta para anggota keluarganya yang lain tidak mengetahui tentang kisah cintanya tersebut, kecuali kakaknya saja, yakni Pangeran Velodros yang sudah berkeluarga dan memiliki seorang putra. Sehingga dia tidak ingin jika kakaknya ikut terbawa ke dalam masalah yang harus dihadapinya tersebut.

   Tetapi bagaimanapun juga tekadnya sudah bulat, dia ingin menikah dan meminta restu, supaya dia bisa hidup bersama dengan Kesatria naga dengan tenang di Kerajaan Nexus. Dan saat ini yang terpenting baginya hanyalah cintanya kepada Kesatria naga, sehingga dia akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan semuanya kepada orang tuanya dan meminta restu.

   Namun, ketika Putri Vidia memberitahukan tentang semua hal tersebut, bahwa dia ingin menikah dengan seorang pria yang berstatus sebagai Kesatria luar. Kepada ayahnya yang merupakan Raja dari Kerajaan Nexus. Hal yang ditakutkan oleh Vidia akhirnya benar-benar terjadi.

   Sontak saja ayahnya langsung marah kepadanya, Raja sangat murka setelah mengetahui bahwa ternyata selama ini Putrinya sering keluar Istana tanpa seijinnya dan terlibat percintaan dengan seorang Kesatria luar yang tidak memiliki darah bangsawan sama sekali, apalagi pria tersebut sampai ingin menikahi Putrinya.

   Tentu saja Raja tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Karena Raja Nexus pada masa itu terkenal galak dan kejam. Dia bahkan tega mengurung Putrinya sendiri di ruang bawah tanah supaya Vidia dapat merenungkan kesalahannya tersebut, yang telah berani mencintai seorang pria dari kalangan orang biasa, yang statusnya bukanlah seorang bangsawan melainkan hanyalah seorang rakyat jelata.

   Kemarahan dari Raja Nexus kepada Putri Vidia sangatlah besar. Bahkan kakaknya sendiri tidak bisa menolongnya untuk menghentikan murka dari sang ayah, bahkan ketika Velodros terus menerus angkat bicara, istrinya tanpa henti selalu memegangi dan melarangnya untuk melawan sang Raja, demi kebaikan anak mereka yang merupakan cucu dari Raja Nexus pada saat itu, namanya Velodra. Tidak asing kan?



Ruang bawah tanah tempat Putri Vidia dikurung.


   Setelah kejadian tersebut. 2 bulan telah dilewati oleh Putri Vidia yang menghabiskan hari-harinya dalam kamar mewah di ruang bawah tanah, tanpa sedetikpun berhenti memikirkan orang yang dicintainya, yakni sang Kesatria naga. Yang pada saat itu sudah selesai menyelesaikan urusannya, dan telah kembali ke Kerajaan Nexus untuk menemui wanita yang menjadi pujaan hatinya.

   Namun kemanapun dia mencari, dia tidak bertemu dengan Vidia sama sekali. Walaupun dirinya sudah bulak-balik ke tempat-tempat yang selalu mereka datangi bersama, dan tempat yang selalu mereka jadikan lokasi untuk bertemu jika sedang saling mencari. Namun hasilnya masih tetap nihil, bahkan tidak ada yang mengetahui tentang dimana gadis itu tinggal atau darimana dia berasal, karena selama ini Kesatria naga hanya mengenali Putri Vidia dengan nama palsunya saja.

   Kesatria naga menghabiskan waktu selama berhari-hari, untuk berusaha mencari keberadaan Vidia ke seluruh penjuru Kerajaan Nexus, namun dia tidak dapat menemukan pujaan hatinya tersebut dimanapun.

   Lalu Pangeran Velodros yang mendapatkan kabar bahwa ada seorang Kesatria yang sedang mencari-cari keberadaan dari seorang gadis di Kerajaan Nexus, mulai merasa gelisah karena hanya dia saja yang tahu bahwa gadis yang dimaksud itu tidak lain adalah adiknya sendiri. Dan dia tidak tahan jika harus melihat hubungan antara adiknya dan Kesatria naga kandas begitu saja. Jadi dia mulai menyusun sebuah rencana untuk dapat mempersatukan mereka kembali.

   Awalnya dia mengirimkan sebuah surat kepada Kesatria naga lewat orang suruhannya. Surat yang berisi tentang waktu dan tempat pertemuan. Lalu kemudian dia membantu adiknya untuk dapat meloloskan diri dari ruang bawah tanah, setelah itu dia memberitahu adiknya mengenai waktu dan tempat dimana dia bisa bertemu kembali dengan Kesatria naga.

   Vidia sangat berterima kasih kepada kakaknya itu, karena telah bersedia membantunya untuk dapat bertemu dengan cinta sejatinya lagi. Maka setelah itu, dengan berat hati, Velodros harus melepas kepergian adiknya untuk meninggalkan Kerajaan dan hidup sebagai orang biasa di tempat yang sangat jauh, bersama dengan orang yang sangat dicintai olehnya.

   Tentu saja hal yang telah dilakukannya itu akan memberikan konsekuensi terhadap Velodros. Dia akan menerima murka dan hukuman dari ayahnya, namun dia tidak terlalu mempedulikan hal tersebut. Karena bagi Velodros, yang terpenting adalah kebahagiaan dari adik perempuan yang sangat dia sayangi.

   Lalu di waktu dan tempat yang sudah ditentukan oleh Velodros, Vidia dan juga Kesatria naga akhirnya dapat bertemu kembali, dan mereka berpelukan untuk saling melepas rasa rindu yang sudah tidak dapat dibendung lagi, setelah sekian lama terpisah tanpa ada kabar sama sekali.



Kesatria naga dan Putri Vidia dapat bertemu kembali.


   Kesatria naga menuntut penjelasan kepada Vidia yang telah menghilang tanpa kabar, lalu Vidia mengatakan bahwa ayahnya tidak setuju dengan rencana pernikahan mereka, dan dia dikurung oleh ayahnya sehingga dia tidak bisa lagi menemui sang Kesatria naga. Tetapi kakaknya berhasil menolongnya keluar dan membiarkannya pergi, supaya cinta mereka berdua dapat bersatu kembali. Kemudian Kesatria naga berkata bahwa dia berhutang kepada kakaknya itu, dan suatu saat nanti dia pasti akan membayar hutang budi tersebut.

   Putri Vidia bercerita panjang lebar tentang semua hal yang telah dilaluinya, bahkan dia juga meminta maaf, dan memberitahukan nama aslinya kepada Kesatria naga. Kini Kesatria naga tahu bahwa nama asli dari kekasihnya itu ternyata adalah Vidia, yang merupakan seorang Putri dari Kerajaan Nexus.

   Setelah mendengar penjelasan yang panjang lebar dari Raja Velodros, sekarang Kesatria naga jadi teringat lagi kepada perempuan istimewa yang selama ini telah menemani dirinya sebagai seorang istri. Perempuan yang sama sekali tidak mempedulikan status kebangsawanan, ataupun anggota keluarga Kerajaan. Wanita yang selalu mendukung dirinya dan menyemangati dirinya, sehingga dia bisa mengalahkan setiap musuh yang harus dia hadapi, lalu menjadi seorang Kesatria hebat yang terkenal di seluruh penjuru Negeri Azhuloth.

   Sekarang, hati Kesatria naga sudah mulai luluh, dan dia mulai mengurungkan niatnya untuk pergi meninggalkan kakak ipar beserta para pelindungnya itu. Dia meminta maaf karena sudah berpaling dari kekacauan yang telah terjadi di Negeri Azhuloth, karena tidak mempedulikan ancaman dari teror Darkros. Dia juga meminta maaf yang sebesar-besarnya karena telah gagal melindungi nyawa Vidia.

   Lalu Raja mengatakan bahwa dia telah memaafkan semua itu. Bahkan walaupun kini adiknya sudah meninggal, dia tetap memaafkan Kesatria naga. Karena itu adalah takdir yang sudah terlanjur terjadi, dan tidak dapat dirubah lagi, sedangkan kehancuran Negeri Azhuloth adalah takdir yang masih bisa diubah selama mereka tetap berusaha untuk memperjuangkannya.

   Kesatria naga kini sudah sadar bahwa dia harus menghilangkan rasa bersalah yang selama ini menyelimuti hatinya, sehingga dia jadi mengabaikan statusnya sebagai seorang Kesatria terkuat di Negeri Azhuloth, lalu membiarkan Darkros memperluas kekuasaannya. Dia akan menebus semua kesalahannya itu dengan cara berjuang bersama Raja Velodros dan yang lainnya untuk melawan dan menghentikan rencana jahat Darkros. Juga tentu saja untuk membayar hutang budinya di masa lalu terhadap Raja Velodros, yang telah mempersatukan cintanya dengan Vidia.



Kesatria naga akan ikut bergabung untuk melawan Darkros. Bersama dengan Raja Velodros, Jenderal, Melinda, Tomb, dan Aryal.


   Para Kesatria dan Jenderal sangat senang saat mengetahui bahwa Kesatria naga akan bergabung ke dalam pertempuran. Kemudian mereka tersadar, bahwa sebelumnya ketika mereka sedang bertarung dengan dua anggota terkuat Emperors unity, Pandora berkata bahwa Darkros dan juga pasukannya saat ini sedang menuju ke Kerajaan Nexus, untuk menyerang dan mengambil alih kekuasaan dari salah satu Kerajaan besar tersebut, yang merupakan bagian dari tiga pilar penting di Negeri Azhuloth. Maka saat ini pasti akan terjadi peperangan besar yang bertempat di Kerajaan Nexus, ketika Raja Velodros berada sangat jauh dari Kerajaannya itu. Apakah mereka semua bisa pulang dan sampai tepat waktu?





Bersambung . . .

Chapter selanjutnya : Ghistory Chapter 5

Chapter sebelumnya : Ghistory Chapter 3

Poin-poin penting cerita :


  • Raja dan yang lainnya telah berhasil bertemu dnegan Kesatria naga. Tapi sepertinya Kesatria naga hanya kebetulan saja lewat disana dan setelah menolong mereka, dia berniat untuk pergi lagi.
  • Raja menunjukan sebuah kalung kepada Kesatria naga, dan hal tersebut membuat Kesatria naga menjadi terkejut lalu terdiam
  • Kalung itulah alasan mengapa Raja Velodros dapat menemukan keberadaan Kesatria naga, kalung tersebut yang telah menuntunnya dan membuatnya menjadi semakin dekat dengan Kesatria naga.
  • Kalung itu mempunyai kekuatan untuk dapat menemukan apapun yang dicari oleh pemiliknya. Dan hanya pemilik sejatinya saja yang dapat menggunakan kekuatan dari kalung tersebut. Dulu di tangan Kesatria naga, kalung itu hanyalah layaknya kalung biasa karena dia bukanlah orang yang terpilih. maka Kesatria naga memberikan kalung tersebut kepada kekasihnya yang merupakan adik dari Pangeran Velodros, sekaligus merupakan seorang Putri di Kerajaan Nexus. Pada waktu itu,
  • Kalung itu memilih Velodros sebagai pemilik sejatinya.
  • Putri Vidia selalu keluar dari Istana tanpa pernah menunjukan jati dirinya sebagai seorang Putri. bahkan sampai akhir hayatnya, Putri Vidia juga tidak pernah memberitahu Kesatria naga bahwa dirinya adalah seorang Putri, dia memutuskan untuk pergi meninggalkan Istana karena Raja tidak merestui hubungannya dengan Kesatria luar, sehingga Raja Nexus di kala itu mengurung Putri Vidia di ruang bawah tanah.
  • Velodros berhasil membebaskan Vidia dan mempersatukannya kembali dengan Kesatria naga, sehingga mereka dapat menikah dan hidup damai di suatu tempat. oleh karena jasa dari Raja Velodros di masa lalu tersebut, maka Kesatria naga akhirnya membuat keputusan untuk ikut bergabung bersama Raja Velodros dan yang lainnya, untuk bersatu melawan Darkros bersama-sama.

No comments:

Post a Comment