Tuesday, July 31, 2018

Ghistory Chapter 3

Ghistory

Chapter 3 : Unexpected journey

   Dikisahkan sebelumnya, Di sebuah benua yang bernama Negeri Azhuloth, terdapat tiga Kerajaan besar yang mendominasi benua tersebut. Yakni Kerajaan Nexus, Kerajaan Fulcan, dan Kerajaan Distra. Raja Velodros dari Kerajaan Nexus bersama dengan Jenderal serta beberapa orang prajuritnya, pergi berkelana untuk mencari keberadaan dari seorang Kesatria legendaris, yang berjuluk sang Kesatria naga. Raja Velodros berkata bahwa hanya dirinya sajalah yang dapat menemukan sang Kesatria naga tersebut.

   Tujuan Raja mencarinya adalah, untuk mengajaknya bergabung dalam perang melawan Darkros, yang kemungkinan besar pasti akan terjadi cepat atau lambat. Darkros adalah seorang Penyihir hitam yang memiliki banyak pasukan, dan memiliki 8 orang anak buah dengan kekuatan luar biasa yang berjuluk Emperors unity. Darkros meneror seluruh negeri dengan menjajah serta memperluas daerah kekuasaannya. Selain itu, Darkros juga telah banyak membantai para Kesatria yang berperan penting sebagai pelindung serta penyelamat bagi seluruh penduduk di Negeri Azhuloth, sehingga tidak ada lagi yang dapat menghentikannya. Smakin hari kedudukan Darkros menjadi semakin tinggi dan kuat, dikarenakan semua hal buruk yang selalu dilakukannya tersebut. Sehingga dia menjadi ancaman terbesar bagi tiga Kerajaan besar, terutama bagi kedamaian di seluruh penjuru Negeri Azhuloth.

   Dalam perjalanannya mencari sang Kesatria naga, Raja bertemu dengan beberapa orang Kesatria yang masih aktif maupun yang telah beralih profesi. Setelah Raja membujuk dan meyakinkan mereka untuk ikut serta dalam perjalanannya. Maka mereka semua dengan senang hati, ikut dalam perjalanan yang sedang ditempuh oleh Raja Velodros beserta rombongannya tersebut. Alasan yang membuat mereka semua ikut adalah, karena Raja Velodros mempunyai tujuan besar untuk menyelamatkan Negeri, juga karena Raja Velodros adalah seorang Raja yang sangat baik dan bijaksana, sehingga dia dihormati oleh banyak orang.

   Darkros yang mengetahui tentang tujuan dari perjalanan Raja beserta rombongannya tersebut, segera memerintahkan 8 anggota Emperors unity miliknya untuk mengincar serta menghabisi nyawa sang Raja. Namun dikarenakan alasan tertentu, yang bisa melakukan misi tersebut, hanya 4 orang anggota saja, yaitu Gold one, Heatless, Pandora, dan Centaurion.

   Rintangan pertama yang harus dihadapi oleh Raja Velodros beserta rombongannya adalah Centaurion dan pasukan Centaur miliknya, yang berjumlah sekitar 100 orang. Centaur adalah ras manusia setengah kuda, yang memiliki wujud manusia dari kepala sampai pinggang, namun dari pinggang ke bawah berwujud kuda. Mereka juga terkenal memiliki kekuatan fisik dua kali lipat dari manusia normal. Namun dengan perjuangan yang keras, kedua belas Kesatria berhasil mengalahkan serta memukul mundur mereka semua, sehingga hari itu hari kemenangan bagi rombongan Raja Velodros.

   Lalu berselang dua hari dari kejadian tersebut, Raja Velodros beserta rombongannya harus menghadapi rintangan yang kedua. Ketika Raja dan rombongannya sedang bermalam dan tertidur lelap di sebuah Desa, mereka diserang oleh anggota Emperors unity lain yang bernama Heatless. Berawal dari seorang Kesatria bernama "Boar" yang mengendus kedatangan Heatless, lalu dia membangunkan rekan-rekannya yang lain untuk keluar menghadapi musuh tersebut.

   Namun sayang, Boar dibakar sampai habis oleh Heatless karena dia menyerang dengan sembrono. Kemudian terjadilah pertarungan antara Heatless melawan 11 Kesatria yang tersisa, sehingga Desa itu menjadi arena pertempuran mereka. Pertarungan mereka membuat seisi Desa terbakar dan hancur berantakan, yang menyebabkan terjadinya kepanikan serta kekacauan besar.

   Lalu para Kesatria memutuskan untuk membagi kelompok menjadi dua. 5 orang akan tetap disini untuk melawan serta menahan Heatless yang kekuatan apinya benar-benar tak terbendung. Sedangkan 6 orang lainnya harus membawa pergi Raja menjauh dari tempat itu, supaya Raja bisa selamat. Karena jika mereka semua mati disana, maka tidak akan ada Kesatria yang tersisa untuk melindungi Raja dalam perjalanannya.

   Setelah itu, dengan berat hati, 6 orang Kesatria pergi meninggalkan rekan-rakannya yang lain, sambil membawa Raja Velodros ikut bersama mereka, walaupun sang Raja terus saja berontak karena tidak mau meninggalkan para penduduk Desa beserta para Kesatria yang telah melindunginya. Tetapi secara paksa, Raja berhasil dibawa pergi jauh dari Desa tersebut, yang kondisinya sedang benar-benar terbakar.




Intro



   Setelah beberapa hari berlalu dari kejadian penyerangan Desa yang dilakukan oleh Heatless. Raja bersama rombongannya yang kini terlihat lebih sedikit, sedang berjalan di dalam hutan. Yang tersisa dari rombongan tersebut ialah, Raja Velodros, Jenderal, 6 orang Kesatria, dan hanya 6 orang prajurit saja. Raja terlihat murung dan sedih di sepanjang perjalanan itu, sepertinya dia masih merenungi kepergian para penduduk Desa, prajuritnya serta enam Kesatria lain, yang telah gugur ketika melawan Heatless. Walaupun Jenderal sudah berusaha untuk menghibur Raja, tetapi Raja tetap murung, bahkan tidak mau makan ataupun minum.


6 orang Kesatria yang tersisa.


   Lalu seorang Kesatria mencoba untuk berbicara kepadanya, “Yang mulia, ini semua bukan salah anda. Kami semua sudah tahu akan resikonya ketika anda mengajak kami bergabung ke dalam perjalanan ini. Kami sudah siap untuk mengorbankan nyawa kami, begitupun dengan Jenderal dan prajurit yang lain. Seperti yang anda bilang, bahwa hanya anda yang dapat menemukan Kesatria naga. Maka dari itu kami akan melindungi yang mulia dengan sekuat tenaga dan dengan cara apapun. Kita boleh berduka untuk mereka yang telah gugur, tapi jangan sampai kita putus harapan dan membuat pengorbanan mereka menjadi sia-sia.” Kata salah seorang Kesatria tersebut.

   Kemudian Raja menatap Kesatria itu dan mulai tersenyum sambil berkata, “Ya, kau benar. Aku sudah berjanji kepada kalian semua, aku pasti akan menemukan dan mebawa sang Kesatria naga, untuk membantu memerangi Darkros. Perjuangan kita semua tidak akan sia-sia, teror Darkros pasti bisa dihentikan.” Lalu Kesatria itu mengangguk, begitupun juga dengan semua orang yang ada disana. Mereka semua dengan sepenuh hati mempercayai sang Raja untuk dapat mengajak Kesatria naga bergabung melawan Darkros.

   Lalu tiba-tiba sebuah portal dimensi muncul di belakang rombongan mereka, tepatnya di belakang tubuh seorang Kesatria bernama "Heist". Portal tersebut terlihat seperti sebuah pusaran menuju ke dimensi lain. Kemunculan dari portal tersebut mengagetkan Raja beserta rombongannya, dan yang membuat mereka lebih kaget adalah, dalam sekejap dari portal tersebut muncul sebuah ujung tombak berwarna emas yang langsung menancap di punggung Kesatria yang bernama Heist.



seorang Kesatria ditusuk dari belakang oleh sebuah tombak emas yang muncul dari dalam portal dimensi.


   Lalu beberapa saat kemudian, Seseorang keluar dari portal itu sambil menggenggam gagang tombak emas yang menusuk tubuh Heist tersebut. Setelah pria misterius itu berada diluar portal, seketika itu juga portal tersebut langsung menghilang. Meninggalkan pria berbadan kekar yang bertelanjang dada, dengan celana panjang berwarna putih dihiasi corak berwarna emas. Dan tentu saja tombak emas dengan tubuh sorang Kesatria yang masih tertancap..

   Kemunculannya yang begitu mendadak tersebut, membuat serangannya tidak dapat diantisipasi, sehingga rombongan Raja Velodros jadi kehilangan lagi seorang Kesatria. Pria misterius itu segera membuang jasad Kesatria Heist ke semak-semak sambil berkata, “Menjijikan ... Aku tidak percaya, bahwa aku harus mengotori senjataku ini dengan darah kalian semua. Benar-benar menjijikan.”

   “Jika kau tidak mau senjatamu itu kotor, maka pergilah dari sini!” Teriak salah satu Kesatria lain, sambil mengeluarkan pedangnya, diikuti oleh salah satu temannya yang juga sangat marah dan sama-sama mengeluarkan pedangnya. Kemudian kedua orang Kesatria berpedang tersebut maju untuk menyerang pria misterius itu .

   Kedua Kesatria berpedang menyerang secara bersamaan, walaupun Raja telah menyuruh mereka berdua untuk tetap diam dan berhati-hati, tetapi semua itu sudah terlambat. Pedang kedua Kesatria tersebut sudah dihunuskan ke tubuh pria misterius yang hanya terdiam sambil memegang tombak emasnya itu. Namun alangkah terkejutnya mereka, karena serangan pedang yang mereka hunuskan tidak mampu menembus tubuh orang tersebut, bahkan tubuhnya tidak mengalami luka goresan sama sekali setelah terkena hunusan pedang, bahkan meskipun mereka terus mencoba menebasnya berkali-kali, namun tetap saja pedang kedua Kesatria itu tidak mampu melukai pria misterius tersebut.

   Ternyata setiap bagian tubuh yang terkena tebasan-tebasan pedang itu, langsung berubah menjadi emas ketika akan diserang. Sehingga tubuhnya menjadi begitu keras dan tidak bisa dilukai. Saat itulah mereka semua yang ada disana baru menyadari bahwa orang yang sedang mereka hadapi itu ternyata adalah "Gold one". Yang merupakan anggota terkuat dari kelompok Emperors unity.



Gold one si manusia emas.


   Gold one akhirnya memutuskan untuk mulai melakukan serangan lagi. Dia menghunuskan tombaknya ke perut seorang Kesatria berpedang yang berada di samping kanannya, lalu kemudian dia menangkap tebasan pedang dari samping kirinya, hanya dengan menggunakan tangan kosong. Dan setelah dia menarik ujung tombaknya dari tubuh Kesatria berpedang yang ada di kanannya, maka dia segera menghunuskan ujung tombaknya itu kepada Kesatria berpedang yang ada di samping kirinya. Sehingga kedua Kesatria berpedang tersebut akhirnya mati secara mengenaskan di tangan Gold one.



Jadi hanya tinggal 3 orang Kesatria lagi yang tersisa.


   Jadi saat ini, hanya tersisa tiga orang Kesatria saja yang ada disana bersma rombongan sang Raja. Setelah melihat apa yang sudah dilakukan oleh Gold one, maka Jenderal dan para prajurit segera berdiri di dekat Raja Velodros untuk melindunginya. Walaupun Raja juga ingin ikut bertarung, namun Jenderal bersikeras untuk melarangnya. Maka tak ada yang dapat Raja lakukan selain mencemaskan keselamatan para anak buahnya pada saat itu.

   Ketiga Kesatria yang tersisa untuk melindungi sang Raja adalah “Aryal”, yang tadi sempat berbincang dengan sang Raja mengenai pengorbanan para Kesatria. Dia adalah lelaki yang memiliki kekuatan untuk memunculkan dan mengendalikan kerangka dari hewan-hewan buas yang telah mati. Dan dia juga dapat menggunakan tulang belulang dari kerangka tersebut sebagai senjatanya.

   Kesatria yang kedua adalah seorang perempuan bernama “Melinda”, atau lebih dikenal dengan julukan “Rain dagger.” Karena dia dapat mengeluarkan pisau belati sebanyak apapun yang dia mau, tergantung dari banyaknya energi matahari yang telah ia serap.

   Selanjutnya adalah Kesatria ketiga, dia seorang lelaki yang bernama “Tomb.” Yang sebelumnya sempat beralih profesi sebagai petani. Dia memiliki kekuatan untuk mengendalikan tanah yang berada di sekitar kakinya. Kekuatannya tersebut dapat dia pakai untuk menyerang ataupun bertahan. Namun untuk menggunakan kekuatannya dia harus kehilangan banyak stamina, sehingga tubuhnya jadi mudah lemas.

   Mau tidak mau, ketiga Kesatria itu harus melawan Gold one yang sudah bersiap bertarung menggunakan tombak emasnya. Pertama-tama Tomb melemparkan beberapa gundukan tanah kepada Gold one, lalu dengan sigap dia menangkis semua gundukan tanah tersebut. Ternyata serangan tanah itu diikuti oleh lesatan pisau belati yang sangat banyak dari Melinda, sehingga Gold one tidak dapat menangkis semuanya, dan harus menerima semua beberapa serangan yang menuju ke tubuhnya tersebut, namun tidak ada satupun dari serangan pisau-pisau itu yang dapat menembus kulitnya.

   Sedangkan Aryal menyerang dari atas dengan kerangka yang menyerupai sayap pada punggungnya, dan pedang besar yang terbentuk dari tulang di genggaman tangannya. Dia berhasil menebas dada Gold one dengan keras, sampai Gold one terhempas dan jatuh ke belakang. Melinda dan Tomb sangat senang melihat hal tersebut, Karena Aryal berhasil mendaratkan serangan telak terhadap Gold one.

   Tapi tetap saja tidak ada sedikitpun percikan darah yang keluar dari tubuh Gold one, setelah itu dia malah berbaring sambil menyanggah kepala dengan kedua tangannya, dan juga menyilangkan kaki kiri di atas lutut kanannya. Hal itu membuat Aryal menjadi kesal, karena merasa bahwa dirinya telah diremehkan, kemudian Aryal mengeluarkan satu lagi pedang besar yang terbentuk dari tulang, sehingga kini dia menggenggam dua buah pedang besar di masing-masing tangannya, lengkap dengan kerangka sayap pada punggungnya.

   Gold one adalah tipe orang yang selalu merendahkan orang lain, dia tidak menanggapi pertarungan ini dengan serius sama sekali. Tak lama kemudian dia segera berdiri sambil mengeluarkan lagi tombak emas di kedua tangannya, jadi kini dia memegang tombak emas di masing-masing tangannya. Kemudian Aryal mulai maju untuk menyerang Gold one, mereka berdua saling serang dan bertarung dengan sengit. Pedang Aryal berbenturan secara terus menerus dengan Tombak Gold one. Mereka terlihat seimbang dalam pertarungan senjata ganda. Walaupun Gold one lebih banyak terkena tebasan dari pedang Aryal, tetapi dia tidak terluka sedikitpun.

   Bahkan dengan serangan tambahan dari Tomb dan juga Melinda yang terus menerus menghujani tubuhnya, Gold one sama sekali tidak terganggu dengan semua itu. Dia terlihat seperti sedang bermain-main, sedangkan Aryal terlihat bertarung dengan sungguh-sungguh. Hal itu rupanya membuat Aryal menjadi semakin marah. Aura kegelapan mulai terpancar dari seluruh tubuhnya, dan seluruh matanya berubah menjadi berwarna hitam.

   Gold one sedikit terkejut melihat hal itu, lalu dia menyadari bahwa lawannya sedang mengerahkan seluruh kekuatan yang dia miliki. Aryal melepaskan kekuatan kegelapan di dalam dirinya yang dapat beresiko terhadap tubuhnya. Namun dengan kekuatan itu, daya serangnya menjadi lebih kuat. Dia bisa membuat Gold one sedikit kewalahan, dan karena hal itu Aryal dapat menghajarnya habis-habisan, sehingga Gold one terlihat seperti tak berkutik sama sekali, lalu dia kehilangan kedua tombaknya karena terlempar oleh serangan-serangan dari Aryal..

   Akhirnya Gold one mulai serius dan segera mengambil tindakan. Gold one mengeluarkan empat tangan tambahan di tubuhnya. Jadi sekarang dia memiliki enam tangan. Tiga di sisi kanannya, lalu tiga lagi di sisi kirinya. Dan masing-masing tangan tersebut memegang tombak emas, yang semuanya akan dilayangkan kepada Aryal, sehingga kini pertarungan mereka berdua kembali seimbang.

   Dengan keenam tangannya itu, Gold one tak hanya dapat memberi serangan terhadap Aryal, namun dia juga dapat menangkis semua serangan dari Tomb dan Melinda dengan cepat, sambil tetap bertarung dengan Aryal secara sengit. Keenam tangannya itu bergerak dengan sangat cekatan untuk menangkis serta menyerang.

   Saat para Kesatria sedang sibuk bertarung melawan Gold one, tanpa disadari oleh Raja dan para prajuritnya, lima buah portal dimensi muncul secara tiba-tiba. Kelima portal tersebut muncul di sekeliling prajurit yang sedang dalam posisi melindungi Raja. Lalu dengan cepat sebuah tangan yang dilapisi armor besi, keluar di masing-masing portal secara bergantian, mengambil satu-persatu prajurit masuk ke dalam portal tersebut, tanpa sempat mereka antisipasi dikarenakan sedang terlalu fokus memperhatikan pertarungan antara Gold one dan tiga Kesatria. Setelah satu portal menelan satu orang prajurit, maka portal itu akan langsung hilang, lalu tangan misterius dari dalam portal itu akan berganti tempat ke portal yang ada di dekat prajurit lainnya, untuk mengambil lagi seorang prajurit ke dalamnya. Dan begitulah seterusnya hingga tidak ada lagi satupun prajurit yang tersisa disana.

   Jenderal dan juga Raja Velodros sangat terkejut melihat hal itu. Bahkan Jenderal segera memegang tangan Raja sambil mengangkat pedang untuk bersiap menebas kemunculan tangan yang keluar dari dalam portal-portal dimensi tersebut. Ternyata benar saja, sebuah tangan muncul dari dalam portal yang ada dibelakang sang Raja. Sayangnya Jenderal terlambat menyadari hal itu. Sehingga tangan itu sudah menyentuh dan mencengkram jubah Raja Velodros..

   Namun untunglah Melinda sempat melihat kemunculan tangan dari dalam portal tersebut dan segera melemparkan pisau belatinya kepada tangan yang akan meraih tubuh sang Raja. Sehingga tangan itu segera kembali masuk ke dalam portal setelah terkena serangan dari pisau belati yang dilemparkan oleh Melinda barusan. Lalu seketika itu juga semua portal yang berada di sekitar Raja dan Jenderal langsung menghilang.

   Raja dan Jenderal melihat ke arah Melinda dengan perasaan sedikit lega dan berterima kasih, namun perasaan lega tersebut tidak berlangsung lama, karena portal dimensi kembali muncul dengan jarak yang tidak begitu jauh dari Jenderal dan Raja. Melihat hal tersebut, Melinda segera memisahkan diri dari pertarungan Aryal dengan Gold one. Dan dia segera berdiri di dekat sang Raja untuk melindunginya.

   Dari sebuah portal yang baru saja muncul itu, keluarlah seorang wanita berambut hitam panjang yang diikat ke belakang, sehingga menyerupai ekor kuda. Dengan tubuh yang dibalut oleh armor besi, dari telapak kaki, telapak tangan, hingga ke pundak. Dan penutup mulut yang juga terbuat dari besi. Nama dari wanita misterius yang muncul dari dalam portal itu adalah "Pandora", anggota terkuat kelima dari kelompok Emperors unity. Wanita ini memiliki kekuatan untuk berteleportasi menggunakan portal dimensi yang dapat diciptakannya dalam sekejap.




Pandora dan kekuatan portal dimensinya.


   Dia keluar dari portal itu sambil bertanya, “Siapa yang telah berani menyerang tanganku?!” Melinda, Jenderal serta Raja tidak menjawab pertanyaan tersebut. Mereka bertiga terlihat tegang saat Pandora menampakan wujudnya di tempat itu.

   Sementara itu, Sambil tetap bertarung dan menahan serangan dari Tomb dan Aryal, Gold one yang melihat kedatangan Pandora, mulai berkata, “Akhirnya Pandora ikut bergabung ke dalam pertarungan ini. Sebaiknya kalian semua menyerah.” Kata Gold one kepada Tomb dan Aryal. Namun Aryal menjawab pernyataan dari Gold one tersebut dengan hanya menggeram, sedangkan Tomb mulai terlihat cemas dengan keadaan yang teramat sangat genting tersebut.




Aryal (Beast mode) & Tomb melawan Gold one (Solid Gold mode).


   Melinda mulai melangkahkan kakinya ke depan sambil berkata kepada Pandora, “Aku yang akan melawanmu. Bersiaplah!” Dengan pisau belati yang keluar dari tangannya satu-persatu, dan melayang di sekeliling tubuh Melinda.

   “Tunjukanlah kemampuanmu terbaikmu.” Ucap Pandora, setelah itu Melinda mengarahkan kedua tangannya kepada Pandora, dan seketika itu juga semua pisau yang tadinya melayang di sekitar tubuhnya langsung melesat menuju Pandora.

   Dan secara cepat juga, Pandora mengeluarkan portal di hadapannya, sehingga semua pisau itu masuk ke dalam portal. Lalu Pandora mengeluarkan satu portal lagi di sebelahnya, yang ternyata langsung mengembalikan serangan itu kepada Melinda. Namun ketika pisau-pisau belati tersebut akan mencapai tubuh Melinda, dia segera menghilangkan semua pisau itu, sehingga dirinya berhasil selamat dari serangan pisau belati miliknya sendiri.

   Kemudian Pandora mengeluarkan dua buah portal lagi, yang satu berada di sampingnya, dan satunya lagi berada di belakang tubuh Melinda. Setelah itu Pandora segera masuk ke dalam portal yang ada di sampingnya, lalu keluar dan mendekap tubuh Melinda dari belakang, untuk membawanya masuk ke dalam portal. Tetapi Melinda segera mendongakan kepalanya ke belakang dengan keras hingga membentur kepala Pandora.

   Ketika portal mulai lenyap dan Pandora melepaskan dekapannya, Melinda segera menyerangnya dengan menebaskan pisau belati yang ada di tangannya, ke sekujur tubuh Pandora. Dan rupanya hal itu membuat Pandora menjadi sangat marah. Dia meladeni semua serangan dari Melinda, lalu berhasil menangkis serta membuat pisau belati yang dipegang oleh Melinda jadi terlempar, sehingga dengan leluasa Pasndora dapat menghajar lawannya itu secara habis-habisan. Setelah itu, Pandora mencekik leher Melinda dan mengangkatnya ke atas.

   Melinda terlihat kesakitan dan mencoba sebisa mungkin untuk melepaskan tangan Pandora dari lehernya dengan cara menendang-nendang tubuh Pandora, namun hal itu percuma saja, karena cengkraman pandora begitu kuat dan tubuhnya tidak dapat digoyahkan. Sementara itu, Tomb dan Aryal juga mulai kewalahan menghadapi Gold one yang dapat menangkis semua serangan mereka dan melukai mereka dengan tebasan tombaknya, namun mereka tampaknya masih belum mau menyerah.

   Pandora mengeluarkan sebuah portal di belakang Jenderal dan Raja. Portal tersebut menghisap segala sesuatu yang berada di dekatnya, sehingga tubuh Raja dan Jenderal mulai tertarik ke belakang untuk masuk ke dalam portal tersebut. Namun Jenderal segera menancapkan pedangnya ke tanah, dan memegangi tubuh Raja supaya mereka berdua tidak terhisap ke dalam portal yang berbahaya itu.



Pandora sedang mencekik dan mengangkat Melinda, sedangkan Raja dan Jenderal sedang terhisap oleh portal dimensi.


   Mereka semua benar-benar berada dalam keadaan yang sangat genting. Raja dan Jenderal yang sedang ditarik oleh sebuah portal penghisap. Aryal dan Tomb yang sedang mati-matian melawan Gold one. Dan Melinda yang sedang dalam keadaan dicekik hingga kesulitan bernafas.

   Ketika semua itu terjadi, Pandora berbicara sambil tersenyum jahat, “Semua ini tidak ada gunanya, perjalanan yang sudah kalian lewati sejauh ini akan segera berakhir sampai disini saja. Tidak ada yang bisa menghentikan Kaisar Darkros. Saat ini dia beserta seluruh pasukannya sedang menuju ke Kerajaan Nexus, untuk menyerang dan memporak porandakannya. Lalu setelah Kerajaan Nexus berhasil kami kuasai, maka Kaisar Darkros akan melanjutan penyerangan untuk menguasai Kerajaan yang lain, Setelah itu dia akan menjadi penguasa mutlak Negeri ini. Hidup sang Kaisa....”

   Sebelum Pandora menyelesaikan perkataannya tersebut, tiba-tiba sebuah pedang melesat ke tempat itu, lalu pedang tersebut tertancap ke tanah di tengah-tengah mereka semua yang sedang bertarung disana. Pandora dan Gold one terlihat kaget saat melihat kehadiran dari pedang tersebut. Apalagi setelah pedang itu tertancap, kobaran api yang sangat besar mulai keluar menyelimuti dan mengelilingi pedang misterius tersebut, dan semakin lama kobaran api itu menjadi semakin besar hingga menjulang sampai ke langit.



pedang misterius tertancap di tanah dan mengeluarkan kobaran api yang sangat besar


   Seketika itu juga, Pandora melepaskan cengkramannya dari leher Melinda, setelah itu portal yang sedang menghisap Raja serta Jenderal juga langsung menghilang. Sedangkan Gold one tampak terhenyak ketika melihat kemunculan dari kobaran api dahsyat itu, sehingga menyebabkan dirinya jadi sedikit lengah dalam menghadapi pertarungan. Kemudian Aryal dan Tomb segera memanfaatkan keadaan tersebut untuk memberikan serangan telak. Tomb menghentikan pergerakan Gold one dengan cara mengekang kedua kakinya menggunakan gundukan tanah, sehingga Gold one jadi tidak dapat berpindah kemanapun. Setelah itu Aryal dengan cepat menangkis serangan dari tombak emasnya, dan berhasil memotong semua tangan Gold one satu-persatu dengan mengerahkan serangan tebasan yang sangat teramat kuat. Kemudian Aryal segera menusukan kedua pedang besarnya itu ke tubuh Gold one sebelum keenam tangannya sempat tumbuh kembali, sehingga dengan seketika Gold one langsung terkapar di tanah dengan dua pedang besar yang menancap di tubuhnya.

   Tak lama kemudian, seorang pria datang dan menunjukan sosoknya di tempat itu, lebih tepatnya diatas permukaan tinggi yang berada di dekat tempat itu. Sepertinya dialah orang yang telah melemparkan pedang api misterius tadi. Karena setelah kemunculannya dilihat oleh semua orang yang berada disana, kobaran api dari pedang misterius tersebut langsung padam. Lalu dengan tatapan takjub , semua orang melihat ke arah pria misterius itu sambil bertanya-tanya, siapakah dia?



Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Ghistory Chapter 4

Chapter sebelumnya : Ghistory Chapter 2

poin-poin penting cerita :

  • Supaya pengorbanan dari orang-orang yang telah mendampinginya tidak menjadi sia-sia, Raja harus berusaha keras untuk dapat segera menemukan sang Kesatria naga.
  • Lagi-lagi rombongan Raja diganggu oleh kehadiran dari Gold one yang muncul lewat sebuah portal dimensi, dan membunuh tiga orang Kesatria yang berada disana.
  • Tiga orang Kesatria yang tersisa di tempat itu adalah Aryal, Tomb, dan Melinda. Ketika para Kesatria sedang melawan Gold one, tiba-tiba Pandora muncul dan menghilangkan seluruh prajurit Raja.
  • Melinda harus melawan Pandora untuk melindungi Raja dan Jenderal, tetapi Pandora terlalu kuat sehingga membuat melinda kewalahan, sedangkan Aryal dan Tomb tidak dapat membantu karena mereka berdua sedang melawan Gold one mati-matian.
  • Raja dan Jenderal sedang berusaha bertahan supaya tubuh mereka tidak dapat terhisap ke dalam portal dimensi yang dimunculkan oleh Pandora.
  • Saat Raja dan yang lainnya sedang berada dalam keadaan yang sangat genting, sebuah pedang muncul dan menancap di tanah tempat mereka semua sedang bertarung.
  • Pedang tersebut memunculkan kobaran api yang sangat besar hingga menjulang sampai ke atas langit.
  • sesosok misterius yang sepertinya adalah pemilik pedang tersebut, muncul dan membuat dua orang Emperors unity yang berada disana menjadi semakin kaget. Begitupun halnya dengan Raja dan kawan-kawan.

No comments:

Post a Comment