Ghistory
Chapter 3 : Unexpected journey
Dikisahkan sebelumnya, Di sebuah benua yang bernama Negeri Azhuloth,
terdapat tiga Kerajaan besar yang mendominasi benua tersebut. Yakni
Kerajaan Nexus, Kerajaan Fulcan, dan Kerajaan Distra. Raja Velodros dari
Kerajaan Nexus bersama dengan Jenderal serta beberapa orang prajuritnya,
pergi berkelana untuk mencari keberadaan dari seorang Kesatria legendaris,
yang berjuluk sang Kesatria naga. Raja Velodros berkata bahwa hanya dirinya
sajalah yang dapat menemukan sang Kesatria naga tersebut.
Tujuan Raja mencarinya adalah, untuk mengajaknya bergabung dalam perang
melawan Darkros, yang kemungkinan besar pasti akan terjadi cepat atau
lambat. Darkros adalah seorang Penyihir hitam yang memiliki banyak pasukan,
dan memiliki 8 orang anak buah dengan kekuatan luar biasa yang berjuluk
Emperors unity. Darkros meneror seluruh negeri dengan menjajah serta
memperluas daerah kekuasaannya. Selain itu, Darkros juga telah banyak
membantai para Kesatria yang berperan penting sebagai pelindung serta
penyelamat bagi seluruh penduduk di Negeri Azhuloth, sehingga tidak ada
lagi yang dapat menghentikannya. Smakin hari kedudukan Darkros menjadi
semakin tinggi dan kuat, dikarenakan semua hal buruk yang selalu
dilakukannya tersebut. Sehingga dia menjadi ancaman terbesar bagi tiga
Kerajaan besar, terutama bagi kedamaian di seluruh penjuru Negeri Azhuloth.
Dalam perjalanannya mencari sang Kesatria naga, Raja bertemu dengan
beberapa orang Kesatria yang masih aktif maupun yang telah beralih profesi.
Setelah Raja membujuk dan meyakinkan mereka untuk ikut serta dalam
perjalanannya. Maka mereka semua dengan senang hati, ikut dalam perjalanan
yang sedang ditempuh oleh Raja Velodros beserta rombongannya tersebut.
Alasan yang membuat mereka semua ikut adalah, karena Raja Velodros
mempunyai tujuan besar untuk menyelamatkan Negeri, juga karena Raja
Velodros adalah seorang Raja yang sangat baik dan bijaksana, sehingga dia
dihormati oleh banyak orang.
Darkros yang mengetahui tentang tujuan dari perjalanan Raja beserta
rombongannya tersebut, segera memerintahkan 8 anggota Emperors unity
miliknya untuk mengincar serta menghabisi nyawa sang Raja. Namun
dikarenakan alasan tertentu, yang bisa melakukan misi tersebut, hanya 4
orang anggota saja, yaitu Gold one, Heatless, Pandora, dan Centaurion.
Rintangan pertama yang harus dihadapi oleh Raja Velodros beserta
rombongannya adalah Centaurion dan pasukan Centaur miliknya, yang berjumlah
sekitar 100 orang. Centaur adalah ras manusia setengah kuda, yang memiliki
wujud manusia dari kepala sampai pinggang, namun dari pinggang ke bawah
berwujud kuda. Mereka juga terkenal memiliki kekuatan fisik dua kali lipat
dari manusia normal. Namun dengan perjuangan yang keras, kedua belas
Kesatria berhasil mengalahkan serta memukul mundur mereka semua, sehingga
hari itu hari kemenangan bagi rombongan Raja Velodros.
Lalu berselang dua hari dari kejadian tersebut, Raja Velodros beserta
rombongannya harus menghadapi rintangan yang kedua. Ketika Raja dan
rombongannya sedang bermalam dan tertidur lelap di sebuah Desa, mereka
diserang oleh anggota Emperors unity lain yang bernama Heatless. Berawal
dari seorang Kesatria bernama "Boar" yang mengendus kedatangan Heatless,
lalu dia membangunkan rekan-rekannya yang lain untuk keluar menghadapi
musuh tersebut.
Namun sayang, Boar dibakar sampai habis oleh Heatless karena dia menyerang
dengan sembrono. Kemudian terjadilah pertarungan antara Heatless melawan 11
Kesatria yang tersisa, sehingga Desa itu menjadi arena pertempuran mereka.
Pertarungan mereka membuat seisi Desa terbakar dan hancur berantakan, yang
menyebabkan terjadinya kepanikan serta kekacauan besar.
Lalu para Kesatria memutuskan untuk membagi kelompok menjadi dua. 5 orang
akan tetap disini untuk melawan serta menahan Heatless yang kekuatan apinya
benar-benar tak terbendung. Sedangkan 6 orang lainnya harus membawa pergi
Raja menjauh dari tempat itu, supaya Raja bisa selamat. Karena jika mereka
semua mati disana, maka tidak akan ada Kesatria yang tersisa untuk
melindungi Raja dalam perjalanannya.
Setelah itu, dengan berat hati, 6 orang Kesatria pergi meninggalkan
rekan-rakannya yang lain, sambil membawa Raja Velodros ikut bersama mereka,
walaupun sang Raja terus saja berontak karena tidak mau meninggalkan para
penduduk Desa beserta para Kesatria yang telah melindunginya. Tetapi secara
paksa, Raja berhasil dibawa pergi jauh dari Desa tersebut, yang kondisinya
sedang benar-benar terbakar.
Setelah beberapa hari berlalu dari kejadian penyerangan Desa yang dilakukan
oleh Heatless. Raja bersama rombongannya yang kini terlihat lebih sedikit,
sedang berjalan di dalam hutan. Yang tersisa dari rombongan tersebut ialah,
Raja Velodros, Jenderal, 6 orang Kesatria, dan hanya 6 orang prajurit saja.
Raja terlihat murung dan sedih di sepanjang perjalanan itu, sepertinya dia
masih merenungi kepergian para penduduk Desa, prajuritnya serta enam
Kesatria lain, yang telah gugur ketika melawan Heatless. Walaupun Jenderal
sudah berusaha untuk menghibur Raja, tetapi Raja tetap murung, bahkan tidak
mau makan ataupun minum.
Lalu seorang Kesatria mencoba untuk berbicara kepadanya, “Yang mulia, ini
semua bukan salah anda. Kami semua sudah tahu akan resikonya ketika anda
mengajak kami bergabung ke dalam perjalanan ini. Kami sudah siap untuk
mengorbankan nyawa kami, begitupun dengan Jenderal dan prajurit yang lain.
Seperti yang anda bilang, bahwa hanya anda yang dapat menemukan Kesatria
naga. Maka dari itu kami akan melindungi yang mulia dengan sekuat tenaga
dan dengan cara apapun. Kita boleh berduka untuk mereka yang telah gugur,
tapi jangan sampai kita putus harapan dan membuat pengorbanan mereka
menjadi sia-sia.” Kata salah seorang Kesatria tersebut.
Kemudian Raja menatap Kesatria itu dan mulai tersenyum sambil berkata, “Ya,
kau benar. Aku sudah berjanji kepada kalian semua, aku pasti akan menemukan
dan mebawa sang Kesatria naga, untuk membantu memerangi Darkros. Perjuangan
kita semua tidak akan sia-sia, teror Darkros pasti bisa dihentikan.” Lalu
Kesatria itu mengangguk, begitupun juga dengan semua orang yang ada disana.
Mereka semua dengan sepenuh hati mempercayai sang Raja untuk dapat mengajak
Kesatria naga bergabung melawan Darkros.
Lalu tiba-tiba sebuah portal dimensi muncul di belakang rombongan mereka,
tepatnya di belakang tubuh seorang Kesatria bernama "Heist". Portal
tersebut terlihat seperti sebuah pusaran menuju ke dimensi lain. Kemunculan
dari portal tersebut mengagetkan Raja beserta rombongannya, dan yang
membuat mereka lebih kaget adalah, dalam sekejap dari portal tersebut
muncul sebuah ujung tombak berwarna emas yang langsung menancap di punggung
Kesatria yang bernama Heist.
![]() |
seorang Kesatria ditusuk dari belakang oleh sebuah tombak emas yang muncul dari dalam portal dimensi. |
Lalu beberapa saat kemudian, Seseorang keluar dari portal itu sambil
menggenggam gagang tombak emas yang menusuk tubuh Heist tersebut. Setelah
pria misterius itu berada diluar portal, seketika itu juga portal tersebut
langsung menghilang. Meninggalkan pria berbadan kekar yang bertelanjang
dada, dengan celana panjang berwarna putih dihiasi corak berwarna emas. Dan
tentu saja tombak emas dengan tubuh sorang Kesatria yang masih tertancap..
Kemunculannya yang begitu mendadak tersebut, membuat serangannya tidak
dapat diantisipasi, sehingga rombongan Raja Velodros jadi kehilangan lagi
seorang Kesatria. Pria misterius itu segera membuang jasad Kesatria Heist
ke semak-semak sambil berkata, “Menjijikan ... Aku tidak percaya, bahwa aku
harus mengotori senjataku ini dengan darah kalian semua. Benar-benar
menjijikan.”
“Jika kau tidak mau senjatamu itu kotor, maka pergilah dari sini!” Teriak
salah satu Kesatria lain, sambil mengeluarkan pedangnya, diikuti oleh salah
satu temannya yang juga sangat marah dan sama-sama mengeluarkan pedangnya.
Kemudian kedua orang Kesatria berpedang tersebut maju untuk menyerang pria
misterius itu .
Kedua Kesatria berpedang menyerang secara bersamaan, walaupun Raja telah
menyuruh mereka berdua untuk tetap diam dan berhati-hati, tetapi semua itu
sudah terlambat. Pedang kedua Kesatria tersebut sudah dihunuskan ke tubuh
pria misterius yang hanya terdiam sambil memegang tombak emasnya itu. Namun
alangkah terkejutnya mereka, karena serangan pedang yang mereka hunuskan
tidak mampu menembus tubuh orang tersebut, bahkan tubuhnya tidak mengalami
luka goresan sama sekali setelah terkena hunusan pedang, bahkan meskipun
mereka terus mencoba menebasnya berkali-kali, namun tetap saja pedang kedua
Kesatria itu tidak mampu melukai pria misterius tersebut.
Ternyata setiap bagian tubuh yang terkena tebasan-tebasan pedang itu,
langsung berubah menjadi emas ketika akan diserang. Sehingga tubuhnya
menjadi begitu keras dan tidak bisa dilukai. Saat itulah mereka semua yang
ada disana baru menyadari bahwa orang yang sedang mereka hadapi itu
ternyata adalah "Gold one". Yang merupakan anggota terkuat dari kelompok
Emperors unity.
Gold one akhirnya memutuskan untuk mulai melakukan serangan lagi. Dia
menghunuskan tombaknya ke perut seorang Kesatria berpedang yang berada di
samping kanannya, lalu kemudian dia menangkap tebasan pedang dari samping
kirinya, hanya dengan menggunakan tangan kosong. Dan setelah dia menarik
ujung tombaknya dari tubuh Kesatria berpedang yang ada di kanannya, maka
dia segera menghunuskan ujung tombaknya itu kepada Kesatria berpedang yang
ada di samping kirinya. Sehingga kedua Kesatria berpedang tersebut akhirnya
mati secara mengenaskan di tangan Gold one.
Jadi saat ini, hanya tersisa tiga orang Kesatria saja yang ada disana
bersma rombongan sang Raja. Setelah melihat apa yang sudah dilakukan oleh
Gold one, maka Jenderal dan para prajurit segera berdiri di dekat Raja
Velodros untuk melindunginya. Walaupun Raja juga ingin ikut bertarung,
namun Jenderal bersikeras untuk melarangnya. Maka tak ada yang dapat Raja
lakukan selain mencemaskan keselamatan para anak buahnya pada saat itu.
Ketiga Kesatria yang tersisa untuk melindungi sang Raja adalah “Aryal”,
yang tadi sempat berbincang dengan sang Raja mengenai pengorbanan para
Kesatria. Dia adalah lelaki yang memiliki kekuatan untuk memunculkan dan
mengendalikan kerangka dari hewan-hewan buas yang telah mati. Dan dia juga
dapat menggunakan tulang belulang dari kerangka tersebut sebagai
senjatanya.
Kesatria yang kedua adalah seorang perempuan bernama “Melinda”, atau lebih
dikenal dengan julukan “Rain dagger.” Karena dia dapat mengeluarkan pisau
belati sebanyak apapun yang dia mau, tergantung dari banyaknya energi
matahari yang telah ia serap.
Selanjutnya adalah Kesatria ketiga, dia seorang lelaki yang bernama “Tomb.”
Yang sebelumnya sempat beralih profesi sebagai petani. Dia memiliki
kekuatan untuk mengendalikan tanah yang berada di sekitar kakinya.
Kekuatannya tersebut dapat dia pakai untuk menyerang ataupun bertahan.
Namun untuk menggunakan kekuatannya dia harus kehilangan banyak stamina,
sehingga tubuhnya jadi mudah lemas.
Mau tidak mau, ketiga Kesatria itu harus melawan Gold one yang sudah
bersiap bertarung menggunakan tombak emasnya. Pertama-tama Tomb melemparkan
beberapa gundukan tanah kepada Gold one, lalu dengan sigap dia menangkis
semua gundukan tanah tersebut. Ternyata serangan tanah itu diikuti oleh
lesatan pisau belati yang sangat banyak dari Melinda, sehingga Gold one
tidak dapat menangkis semuanya, dan harus menerima semua beberapa serangan
yang menuju ke tubuhnya tersebut, namun tidak ada satupun dari serangan
pisau-pisau itu yang dapat menembus kulitnya.
Sedangkan Aryal menyerang dari atas dengan kerangka yang menyerupai sayap
pada punggungnya, dan pedang besar yang terbentuk dari tulang di genggaman
tangannya. Dia berhasil menebas dada Gold one dengan keras, sampai Gold one
terhempas dan jatuh ke belakang. Melinda dan Tomb sangat senang melihat hal
tersebut, Karena Aryal berhasil mendaratkan serangan telak terhadap Gold
one.
Tapi tetap saja tidak ada sedikitpun percikan darah yang keluar dari tubuh
Gold one, setelah itu dia malah berbaring sambil menyanggah kepala dengan
kedua tangannya, dan juga menyilangkan kaki kiri di atas lutut kanannya.
Hal itu membuat Aryal menjadi kesal, karena merasa bahwa dirinya telah
diremehkan, kemudian Aryal mengeluarkan satu lagi pedang besar yang
terbentuk dari tulang, sehingga kini dia menggenggam dua buah pedang besar
di masing-masing tangannya, lengkap dengan kerangka sayap pada punggungnya.
Gold one adalah tipe orang yang selalu merendahkan orang lain, dia tidak
menanggapi pertarungan ini dengan serius sama sekali. Tak lama kemudian dia
segera berdiri sambil mengeluarkan lagi tombak emas di kedua tangannya,
jadi kini dia memegang tombak emas di masing-masing tangannya. Kemudian
Aryal mulai maju untuk menyerang Gold one, mereka berdua saling serang dan
bertarung dengan sengit. Pedang Aryal berbenturan secara terus menerus
dengan Tombak Gold one. Mereka terlihat seimbang dalam pertarungan senjata
ganda. Walaupun Gold one lebih banyak terkena tebasan dari pedang Aryal,
tetapi dia tidak terluka sedikitpun.
Bahkan dengan serangan tambahan dari Tomb dan juga Melinda yang terus
menerus menghujani tubuhnya, Gold one sama sekali tidak terganggu dengan
semua itu. Dia terlihat seperti sedang bermain-main, sedangkan Aryal
terlihat bertarung dengan sungguh-sungguh. Hal itu rupanya membuat Aryal
menjadi semakin marah. Aura kegelapan mulai terpancar dari seluruh
tubuhnya, dan seluruh matanya berubah menjadi berwarna hitam.
Gold one sedikit terkejut melihat hal itu, lalu dia menyadari bahwa
lawannya sedang mengerahkan seluruh kekuatan yang dia miliki. Aryal
melepaskan kekuatan kegelapan di dalam dirinya yang dapat beresiko terhadap
tubuhnya. Namun dengan kekuatan itu, daya serangnya menjadi lebih kuat. Dia
bisa membuat Gold one sedikit kewalahan, dan karena hal itu Aryal dapat
menghajarnya habis-habisan, sehingga Gold one terlihat seperti tak berkutik
sama sekali, lalu dia kehilangan kedua tombaknya karena terlempar oleh
serangan-serangan dari Aryal..
Akhirnya Gold one mulai serius dan segera mengambil tindakan. Gold one
mengeluarkan empat tangan tambahan di tubuhnya. Jadi sekarang dia memiliki
enam tangan. Tiga di sisi kanannya, lalu tiga lagi di sisi kirinya. Dan
masing-masing tangan tersebut memegang tombak emas, yang semuanya akan
dilayangkan kepada Aryal, sehingga kini pertarungan mereka berdua kembali
seimbang.
Dengan keenam tangannya itu, Gold one tak hanya dapat memberi serangan
terhadap Aryal, namun dia juga dapat menangkis semua serangan dari Tomb dan
Melinda dengan cepat, sambil tetap bertarung dengan Aryal secara sengit.
Keenam tangannya itu bergerak dengan sangat cekatan untuk menangkis serta
menyerang.
Saat para Kesatria sedang sibuk bertarung melawan Gold one, tanpa disadari
oleh Raja dan para prajuritnya, lima buah portal dimensi muncul secara
tiba-tiba. Kelima portal tersebut muncul di sekeliling prajurit yang sedang
dalam posisi melindungi Raja. Lalu dengan cepat sebuah tangan yang dilapisi
armor besi, keluar di masing-masing portal secara bergantian, mengambil
satu-persatu prajurit masuk ke dalam portal tersebut, tanpa sempat mereka
antisipasi dikarenakan sedang terlalu fokus memperhatikan pertarungan
antara Gold one dan tiga Kesatria. Setelah satu portal menelan satu orang
prajurit, maka portal itu akan langsung hilang, lalu tangan misterius dari
dalam portal itu akan berganti tempat ke portal yang ada di dekat prajurit
lainnya, untuk mengambil lagi seorang prajurit ke dalamnya. Dan begitulah
seterusnya hingga tidak ada lagi satupun prajurit yang tersisa disana.
Jenderal dan juga Raja Velodros sangat terkejut melihat hal itu. Bahkan
Jenderal segera memegang tangan Raja sambil mengangkat pedang untuk bersiap
menebas kemunculan tangan yang keluar dari dalam portal-portal dimensi
tersebut. Ternyata benar saja, sebuah tangan muncul dari dalam portal yang
ada dibelakang sang Raja. Sayangnya Jenderal terlambat menyadari hal itu.
Sehingga tangan itu sudah menyentuh dan mencengkram jubah Raja Velodros..
Namun untunglah Melinda sempat melihat kemunculan tangan dari dalam portal
tersebut dan segera melemparkan pisau belatinya kepada tangan yang akan
meraih tubuh sang Raja. Sehingga tangan itu segera kembali masuk ke dalam
portal setelah terkena serangan dari pisau belati yang dilemparkan oleh
Melinda barusan. Lalu seketika itu juga semua portal yang berada di sekitar
Raja dan Jenderal langsung menghilang.
Raja dan Jenderal melihat ke arah Melinda dengan perasaan sedikit lega dan
berterima kasih, namun perasaan lega tersebut tidak berlangsung lama,
karena portal dimensi kembali muncul dengan jarak yang tidak begitu jauh
dari Jenderal dan Raja. Melihat hal tersebut, Melinda segera memisahkan
diri dari pertarungan Aryal dengan Gold one. Dan dia segera berdiri di
dekat sang Raja untuk melindunginya.
Dari sebuah portal yang baru saja muncul itu, keluarlah seorang wanita
berambut hitam panjang yang diikat ke belakang, sehingga menyerupai ekor
kuda. Dengan tubuh yang dibalut oleh armor besi, dari telapak kaki, telapak
tangan, hingga ke pundak. Dan penutup mulut yang juga terbuat dari besi.
Nama dari wanita misterius yang muncul dari dalam portal itu adalah
"Pandora", anggota terkuat kelima dari kelompok Emperors unity. Wanita ini
memiliki kekuatan untuk berteleportasi menggunakan portal dimensi yang
dapat diciptakannya dalam sekejap.
Dia keluar dari portal itu sambil bertanya, “Siapa yang telah berani
menyerang tanganku?!” Melinda, Jenderal serta Raja tidak menjawab
pertanyaan tersebut. Mereka bertiga terlihat tegang saat Pandora menampakan
wujudnya di tempat itu.
Sementara itu, Sambil tetap bertarung dan menahan serangan dari Tomb dan
Aryal, Gold one yang melihat kedatangan Pandora, mulai berkata, “Akhirnya
Pandora ikut bergabung ke dalam pertarungan ini. Sebaiknya kalian semua
menyerah.” Kata Gold one kepada Tomb dan Aryal. Namun Aryal menjawab
pernyataan dari Gold one tersebut dengan hanya menggeram, sedangkan Tomb
mulai terlihat cemas dengan keadaan yang teramat sangat genting tersebut.
Melinda mulai melangkahkan kakinya ke depan sambil berkata kepada Pandora,
“Aku yang akan melawanmu. Bersiaplah!” Dengan pisau belati yang keluar dari
tangannya satu-persatu, dan melayang di sekeliling tubuh Melinda.
“Tunjukanlah kemampuanmu terbaikmu.” Ucap Pandora, setelah itu Melinda
mengarahkan kedua tangannya kepada Pandora, dan seketika itu juga semua
pisau yang tadinya melayang di sekitar tubuhnya langsung melesat menuju
Pandora.
Dan secara cepat juga, Pandora mengeluarkan portal di hadapannya, sehingga
semua pisau itu masuk ke dalam portal. Lalu Pandora mengeluarkan satu
portal lagi di sebelahnya, yang ternyata langsung mengembalikan serangan
itu kepada Melinda. Namun ketika pisau-pisau belati tersebut akan mencapai
tubuh Melinda, dia segera menghilangkan semua pisau itu, sehingga dirinya
berhasil selamat dari serangan pisau belati miliknya sendiri.
Kemudian Pandora mengeluarkan dua buah portal lagi, yang satu berada di
sampingnya, dan satunya lagi berada di belakang tubuh Melinda. Setelah itu
Pandora segera masuk ke dalam portal yang ada di sampingnya, lalu keluar
dan mendekap tubuh Melinda dari belakang, untuk membawanya masuk ke dalam
portal. Tetapi Melinda segera mendongakan kepalanya ke belakang dengan
keras hingga membentur kepala Pandora.
Ketika portal mulai lenyap dan Pandora melepaskan dekapannya, Melinda
segera menyerangnya dengan menebaskan pisau belati yang ada di tangannya,
ke sekujur tubuh Pandora. Dan rupanya hal itu membuat Pandora menjadi
sangat marah. Dia meladeni semua serangan dari Melinda, lalu berhasil
menangkis serta membuat pisau belati yang dipegang oleh Melinda jadi
terlempar, sehingga dengan leluasa Pasndora dapat menghajar lawannya itu
secara habis-habisan. Setelah itu, Pandora mencekik leher Melinda dan
mengangkatnya ke atas.
Melinda terlihat kesakitan dan mencoba sebisa mungkin untuk melepaskan
tangan Pandora dari lehernya dengan cara menendang-nendang tubuh Pandora,
namun hal itu percuma saja, karena cengkraman pandora begitu kuat dan
tubuhnya tidak dapat digoyahkan. Sementara itu, Tomb dan Aryal juga mulai
kewalahan menghadapi Gold one yang dapat menangkis semua serangan mereka
dan melukai mereka dengan tebasan tombaknya, namun mereka tampaknya masih
belum mau menyerah.
Pandora mengeluarkan sebuah portal di belakang Jenderal dan Raja. Portal
tersebut menghisap segala sesuatu yang berada di dekatnya, sehingga tubuh
Raja dan Jenderal mulai tertarik ke belakang untuk masuk ke dalam portal
tersebut. Namun Jenderal segera menancapkan pedangnya ke tanah, dan
memegangi tubuh Raja supaya mereka berdua tidak terhisap ke dalam portal
yang berbahaya itu.
![]() |
Pandora sedang mencekik dan mengangkat Melinda, sedangkan Raja dan Jenderal sedang terhisap oleh portal dimensi. |
Mereka semua benar-benar berada dalam keadaan yang sangat genting. Raja dan
Jenderal yang sedang ditarik oleh sebuah portal penghisap. Aryal dan Tomb
yang sedang mati-matian melawan Gold one. Dan Melinda yang sedang dalam
keadaan dicekik hingga kesulitan bernafas.
Ketika semua itu terjadi, Pandora berbicara sambil tersenyum jahat, “Semua
ini tidak ada gunanya, perjalanan yang sudah kalian lewati sejauh ini akan
segera berakhir sampai disini saja. Tidak ada yang bisa menghentikan Kaisar
Darkros. Saat ini dia beserta seluruh pasukannya sedang menuju ke Kerajaan
Nexus, untuk menyerang dan memporak porandakannya. Lalu setelah Kerajaan
Nexus berhasil kami kuasai, maka Kaisar Darkros akan melanjutan penyerangan
untuk menguasai Kerajaan yang lain, Setelah itu dia akan menjadi penguasa
mutlak Negeri ini. Hidup sang Kaisa....”
Sebelum Pandora menyelesaikan perkataannya tersebut, tiba-tiba sebuah
pedang melesat ke tempat itu, lalu pedang tersebut tertancap ke tanah di
tengah-tengah mereka semua yang sedang bertarung disana. Pandora dan Gold
one terlihat kaget saat melihat kehadiran dari pedang tersebut. Apalagi
setelah pedang itu tertancap, kobaran api yang sangat besar mulai keluar
menyelimuti dan mengelilingi pedang misterius tersebut, dan semakin lama
kobaran api itu menjadi semakin besar hingga menjulang sampai ke langit.
Seketika itu juga, Pandora melepaskan cengkramannya dari leher Melinda,
setelah itu portal yang sedang menghisap Raja serta Jenderal juga langsung
menghilang. Sedangkan Gold one tampak terhenyak ketika melihat kemunculan
dari kobaran api dahsyat itu, sehingga menyebabkan dirinya jadi sedikit
lengah dalam menghadapi pertarungan. Kemudian Aryal dan Tomb segera
memanfaatkan keadaan tersebut untuk memberikan serangan telak. Tomb
menghentikan pergerakan Gold one dengan cara mengekang kedua kakinya
menggunakan gundukan tanah, sehingga Gold one jadi tidak dapat berpindah
kemanapun. Setelah itu Aryal dengan cepat menangkis serangan dari tombak
emasnya, dan berhasil memotong semua tangan Gold one satu-persatu dengan
mengerahkan serangan tebasan yang sangat teramat kuat. Kemudian Aryal
segera menusukan kedua pedang besarnya itu ke tubuh Gold one sebelum keenam
tangannya sempat tumbuh kembali, sehingga dengan seketika Gold one langsung
terkapar di tanah dengan dua pedang besar yang menancap di tubuhnya.
Tak lama kemudian, seorang pria datang dan menunjukan sosoknya di tempat
itu, lebih tepatnya diatas permukaan tinggi yang berada di dekat tempat
itu. Sepertinya dialah orang yang telah melemparkan pedang api misterius
tadi. Karena setelah kemunculannya dilihat oleh semua orang yang berada
disana, kobaran api dari pedang misterius tersebut langsung padam. Lalu
dengan tatapan takjub , semua orang melihat ke arah pria misterius itu
sambil bertanya-tanya, siapakah dia?
Bersambung . . .
Chapter selanjutnya : Ghistory Chapter 4
poin-poin penting cerita :
- Supaya pengorbanan dari orang-orang yang telah mendampinginya tidak menjadi sia-sia, Raja harus berusaha keras untuk dapat segera menemukan sang Kesatria naga.
- Lagi-lagi rombongan Raja diganggu oleh kehadiran dari Gold one yang muncul lewat sebuah portal dimensi, dan membunuh tiga orang Kesatria yang berada disana.
- Tiga orang Kesatria yang tersisa di tempat itu adalah Aryal, Tomb, dan Melinda. Ketika para Kesatria sedang melawan Gold one, tiba-tiba Pandora muncul dan menghilangkan seluruh prajurit Raja.
- Melinda harus melawan Pandora untuk melindungi Raja dan Jenderal, tetapi Pandora terlalu kuat sehingga membuat melinda kewalahan, sedangkan Aryal dan Tomb tidak dapat membantu karena mereka berdua sedang melawan Gold one mati-matian.
- Raja dan Jenderal sedang berusaha bertahan supaya tubuh mereka tidak dapat terhisap ke dalam portal dimensi yang dimunculkan oleh Pandora.
- Saat Raja dan yang lainnya sedang berada dalam keadaan yang sangat genting, sebuah pedang muncul dan menancap di tanah tempat mereka semua sedang bertarung.
- Pedang tersebut memunculkan kobaran api yang sangat besar hingga menjulang sampai ke atas langit.
- sesosok misterius yang sepertinya adalah pemilik pedang tersebut, muncul dan membuat dua orang Emperors unity yang berada disana menjadi semakin kaget. Begitupun halnya dengan Raja dan kawan-kawan.
No comments:
Post a Comment