Saturday, July 28, 2018

Ghistory Chapter 2

Ghistory

Chapter 2 : The long journey

   Di sebuah Benua yang bernama Negeri Azhuloth, terdapat 3 Kerajaan besar yang mendominasi berbagai wilayah di Benua tersebut, yaitu Kerajaan Nexus, Kerajaan Fulcan, dan Kerajaan Distra. Kehidupan di Negeri Azhuloth awalnya tentram dan damai, namun semenjak kemunculan Penyihir hitam yang bernama Darkros, maka ketentraman serta kedamaian di Benua tersebut jadi terusik, sehingga berganti menjadi ketakutan dan keputusasaan.

   Ada orang-orang tertentu pemilik kemampuan lebih yang mendedikasikan hidupnya untuk membela kebajikan. Orang-orang tersebut dijuluki sebagai para Kesatria, oleh seluruh penduduk yang ada di Negeri Azhuloth. Kesatria terbagi menjadi dua status, yakni Kesatria resmi dan Kesatria luar.

   Kesatria resmi adalah orang-orang yang mengabdi pada suatu Kerajaan dan biasanya hanya bertugas di Ibukota Kerajaan saja. Sedangkan Kesatria luar adalah orang-orang yang bebas berkelana kemanapun, tanpa terikat oleh siapapun, dan selalu menolong siapa saja yang membutuhkannya, dimanapun mereka berada.

   Semenjak Darkros muncul, dia selalu menebar teror dimana-mana, sambil mengumpulkan banyak anak buah dan memperluas daerah kekuasaannya dengan cara menjajah setiap wilayah yang ada di Negeri Azhuloth. HIngga seiring berjalannya waktu, kekuatan pasukannya menjadi semakin besar dan semakin kuat. Bahkan dia juga memiliki 8 orang anak buah istimewa berkekuatan luar biasa, yang tergabung dalam kelompok yang disebut Emperors unity.

   Selain memperluas daerah kekuasaannya, Darkros juga menghabisi setiap Kesatria yang ada di Negeri Azhuloth, baik itu Kesatria resmi, maupun Kesatria luar yang ditemuinya, atau yang diutus untuk menghabisinya. Karena siapapun Kesatria yang berani melawannya, maka akan langsung dihadapi dan dihabisi oleh para anggota Emperors unity miliknya. Sehingga kini Negeri Azhuloth menjadi kekurangan orang yang mau bertarung untuk membela kebenaran. Kebanyakan dari para Kesatria tersebut telah berhenti dan beralih profesi, karena takut akan kekejaman Darkros, sedangkan sebagian besar dari mereka telah mati karena dihabisi oleh Darkros beserta para anak buahnya.

   Kekuasaan Darkros yang semakin hari semakin besar dan luas, membuat Raja dari Kerajaan Nexus yang bernama Raja Velodros menjadi resah dan khawatir mengenai keadaan di Negeri Azhuloth ini. Entah sudah berapa banyak Kesatria resmi yang dia kirim untuk menghabisi Darkros. Namun selalu saja berguguran, sehingga kini Kerajaan Nexus sudah tidak memiliki satupun Kesatria resmi.

   Segala macam upaya pun sudah dia lakukan, untuk mengajak dua Kerajaan besar yang lain, supaya mau bersatu melawan Darkros beserta pasukannya. Namun semua itu sia-sia, karena Kerajaan lain tidak mau bergabung, dengan alasannya masing-masing. Sehingga kini Raja Velodros memutuskan untuk bertindak seorang diri. Dia berniat untuk mencari keberadan seorang Kesatria terhebat yang berjuluk sang Kesatria naga.

   Tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang keberadaan dari Kesatria naga atau apa pekerjaannya saat ini, karena Kesatria tersebut sudah menghilang bahkan sebelum kemunculan Darkros terjadi. Dia menghilang dikarenakan oleh suatu alasan tertentu, yang membuatnya jadi tidak ingin ditemukan. Namun konon katanya, dia memiliki kekuatan yang sangat hebat sehingga dapat dijadikan sebagai harapan terakhir untuk melawan Darkros.

   Raja Velodros, yang merupakan pemimpin Kerajaan Nexus. Tidak mau membiarkan seluruh negeri Azhuloth sampai jatuh ke tangan Darkros, dia ditemani oleh Jenderal dan beberapa orang prajuritnya, pergi berangkat dari Kerajaannya untuk mencari keberadaan dari Kesatria naga. Dia bilang bahwa hanya dirinya sajalah yang dapat menemukan keberadaan dari sang Kesatria legendaris tersebut, maka dari itu tidak ada yang dapat mencegahnya untuk pergi melakukan misi pencarian itu. Dalam perjalanannya tersebut, Raja Velodros dan rombongannya bertemu dengan beberapa orang Kesatria yang masih aktif, juga yang sudah beralih profesi. Lalu setelah Raja membujuk dan meyakinkan mereka untuk ikut serta dalam perjalanannya. Maka mereka semua dengan senang hati, ikut dalam perjalanan yang sedang ditempuh oleh Raja Velodros beserta rombongannya tersebut. Alasan yang membuat mereka semua ikut adalah, karena Raja Velodros mempunyai tujuan besar untuk menyelamatkan Negeri, juga karena Raja Velodros adalah seorang Raja yang benar-benar sangat baik dan bijaksana, sehingga dia dihormati oleh banyak orang

   Namun, Darkros yang memiliki mata-mata di setiap wilayah, mulai mengetahui tentang rencana dari Raja Velodros. Kemudian dia mengutus para anggota Emperors unity miliknya untuk mengincar serta membunuh sang Raja dalam perjalanannya. Tapi karena beberapa alasan tertentu, maka dari kedelapan orang anggota Emperors unity, yang bisa menjalankan misi dari Darkros hanyalah 4 orang saja. Yakni Gold one, Heatless, Pandora, dan Centaurion.

   Anggota Emperors unity yang pertama kali berpapasan dengan rombongan Raja Velodros, adalah Centaurion beserta pasukan Centaur miliknya, yang jumlahnya kurang lebih mencapai 100 orang. Centaur adalah ras manusia setengah kuda, yang memiliki wujud manusia dari bagian kepala sampai ke pinggang, namun tubuh bagian pinggang ke bawahnya berwujud kuda. Centaur merupakan mahluk yang terkenal memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan manusia normal, sehingga keberadaan mereka cukup disegani dan ditakuti oleh orang banyak.



Centaurion dan Pasukannya mencegat rombongan Raja Velodros.


   Pasukan Centaurion sudah bersiap untuk menghadang rombongan Raja Velodros yang sedang melintas di hadapan mereka, sambil memegang tombak di tangannya masing-masing, mereka semua mengintimidasi rombongan Raja Velodros, supaya para prajurit Raja menjadi ketakutan, karena jumlah mereka hanya sekitar 30 orang saja. Namun rombongan Raja Velodros tidak gentar sedikitpun ketika harus berhadapan dengan para Centaur tersebut.

   Saat semua prajurit Raja akan mempersiapkan diri untuk bertarung, para Kesatria segera menyuruh Raja beserta para prajuritnya itu untuk tetap diam, dan melihat mereka bertarung dari kejauhan. Biar kedua belas Kesatria saja yang akan menangani Centaurion beserta pasukannya. Sehingga Centaurion sempat tertawa karena para Kesatria yang jumlahnya tidaklah sebanding dengan jumlah pasukannya itu, nekad untuk menghadapi mereka tanpa bantuan dari para prajurit Raja.

   Segera setelah itu, dia memerintahkan seluruh pasukan centaurnya untuk menyerang secara serentak, kepada 12 orang musuh yang berada di hadapan mereka. Para Kesatria yang hanya berjumlah 12 orang melawan 100 Centaur yang masing-masing memiliki kekuatan 2 kali lipat dari manusia biasa. Dan akhirnya pertarungan diantara mereka pun sudah tidak dapat terelakan lagi, mereka saling serang satu sama lain. Walaupun sepertinya dalam masalah jumlah kelihatan kurang adil, namun masing-masing Kesatria tersebut dengan mudah dapat mengalahkan para Centaur satu-persatu, karena kekuatan yang mereka miliki juga diatas rata-rata manusia normal. Ada yang bisa memunculkan pisau secara terus-menerus di tangannya, ada yang bisa mengendalikan tanah, ada yang bisa menembakan sinar penghancur, dan berbagai macam kekuatan lainnya.

   Pasukan Centaurion dibuat kewalahan oleh kekuatan serta keahlian bertarung mereka, para Kesatria tersebut tidak perlu lagi menahan atau menyembunyikan seluruh kekuatan yang mereka miliki. Saat ini mereka dapat menggunakannya sebebas mungkin supaya dapat mengalahkan seluruh pasukan Centaur yang menghalangi jalan mereka.

   Lalu setelah beberapa lama kemudian, dan setelah banyaknya pasukan Centaur yang mereka kalahkan, akhirnya tiba waktunya bagi mereka untuk melawan sang pemimpinnya, yaitu Centaurion. Dia memberikan perlawanan yang sangat menyulitkan bagi para Kesatria itu. Dengan kekuatan besar dan keahlian bertarung yang dia miliki, sehingga beberapa dari para Kesatria itu mengalami luka-luka.

   Namun setelah melewati pertarungan yang begitu sengit, serta perjuangan yang begitu melelahkan, akhirnya para Kesatria itu berhasil mengalahkan Centaurion, yang segera pergi meninggalkan tempat itu, beserta sisa pasukan yang dia miliki. Dengan wajah yang diliputi perasaan malu karena telah dikalahkan dan dipukul mundur oleh 12 orang Kesatria luar.

   Setelah pertempuran tersebut berakhir, seluruh prajurit Raja Velodros bersorak sorai atas kemenangan yang telah diraih oleh kedua belas Kestria, Raja memuji kehebatan para Kesatria itu, yang telah berhasil memukul mundur Centaurion beserta pasukan miliknya.

   Satu rintangan telah berhasil mereka lewati, namun masih ada banyak hal berbahaya lainnya yang menunggu mereka di depan sana. Setelah sedikit merayakan kemenangan mereka di hari itu, akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanannya kembali.

   Selang dua hari dari kejadian tersebut, Rombongan Raja Velodros akhirnya sampai di sebuah Desa kecil di wilayah timur Negeri Azhuloth. Mereka disambut dengan hangat dan ramah oleh seluruh warga Desa tersebut, dan mereka dijamu dengan baik disana, Raja ditemani oleh Jenderal berbincang dengan Kepala Desa di rumahnya, sedangkan para prajurit dan para Kesatria beristirahat di rumah-rumah warga yang terdapat disana, beberapa dari mereka juga terlihat sedang bermain dengan anak-anak kecil yang ada disana. Karena hari sudah mulai gelap, maka Raja beserta rombongannya memutuskan untuk menginap di Desa tersebut. Lalu Jenderal memerintahkan beberapa prajurit untuk bergantian berjaga di malam hari.

   Setelah beberapa lama kemudian, rombongan Raja Velodros serta seluruh penduduk Desa akhirnya tertidur pulas di sepanjang malam tersebut. Walaupun hal itu tidak berlangsung lama, karena ketika malam sudah semakin pekat, atau lebih tepatnya sekitar tengah malam. Seorang Kesatria bernama "Boar", yang memiliki tubuh kekar, dengan kekuatan fisik yang kuat, juga indra penciuman yang sangat tajam, terbangun dari tidurnya karena sepertinya dia telah mengendus bau dari kehadiran seseorang yang mencurigakan.



seorang Kesatria yang bernama "Boar"
.

   Dia mencium bau kehadiran seseorang yang berasal dari luar Desa. Kemudian tanpa pikir panjang lagi, dia segera membangunkan teman-temannya yang lain untuk keluar dan mencari keberadaan dari orang misterius tersebut. Lalu ketika para Kesatria mulai keluar dari rumah tempat mereka tertidur tadi, tiba-tiba mereka menyaksikan hal yang sangat mengejutkan. Mereka melihat dua orang prajurit penjaga yang telah terkapar di tanah dalam keadaan tubuh yang hangus dan sudah tak bernyawa. Di dekat tubuh kedua mayat prajurit tersebut, mereka melihat adanya orang misterius yang sedang berjalan dengan santai melewati kedua mayat korbannya.

   Orang itu berjalan sambil tersenyum sendiri, penampilannya tampak seperti orang biasa, yang memakai baju biasa berwarna merah dan celana yang terlihat lusuh, dengan rambut yang berdiri ke atas. Dia berjalan secara perlahan mendekati Boar dan kawan-kawannya. Lalu dia mengangkat tangannya dan membalikan telapak tangan tersebut menghadap ke wajahnya, dan tiba-tiba api mulai keluar dan berkobar di sekujur telapak tangannya itu.



Kehadiran Heatless di hadapan kedua belas Kesatria.


   Saat itulah para Kesatria baru tersadar bahwa orang yang sedang berada di hadapan mereka itu adalah Heatless. Atau lebih dikenal juga dengan sebutan sang Iblis api. Beberapa saat kemudian, Boar mulai bersiap untuk maju dan menyerang Heatless dengan jurus andalannya, yakni cengkraman dan cekikan yang bisa langsung mematahkan leher. Tetapi kawan-kawan yang ada di belakangnya, segera memperingatkan Boar supaya dia jangan terlalu gegabah untuk menyerang Heatless secara langsung, karena hal itu pastinya akan sangat berbahaya.

   Namun Boar tidak mengindahkan peringatan tersebut, dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi, dia berlari sambil membuka lebar-lebar telapak tangan yang siap untuk mencengkram leher lawannya, dia berlari menuju Heatless yang berada di hadapannya. Lalu Heatless yang melihat hal tersebut, juga segera berlari ke arah Boar dengan cepat. Saat mereka berdua sudah saling berdekatan, Boar segera mengayunkan tangannya menuju ke leher Heatless, namun dia kalah cepat, karena Heatless segera menunduk dan meletakan telapak tangannya yang dipenuhi oleh kobaran api itu, ke perut Boar.

   Boar yang terlihat terkejut, tidak menyadari apa yang selanjutnya akan terjadi kepadanya, karena semua hal yang dia ketahui akan segera berakhir dengan begitu cepat. Heatless mendorong lalu menjatuhkan tubuh Boar hingga terkapar di tanah, setelah itu Heatless menekan perut Boar dengan kuat, kemudian api menyala dan langsung membakar seluruh tubuh Boar seketika.

   Kejadian itu membuat para Kesatria yang ada disana terhenyak, karena mereka telah menyaksikan tubuh teman mereka hangus terbakar. Kemudian emosi mereka mulai tersulut, sehingga para Kesatria itu mulai maju secara bersamaan untuk menghadapi Heatless, namun mereka melakukannya dengan penuh hati-hati, karena Heatless merupakan lawan yang cukup berbahaya serta mematikan, jika mereka menghadapinya dengan sembrono seperti yang dilakukan oleh Boar tadi.

   Pertarungan Heatless melawan 11 orang Kesatria berlangsung begitu sengit. Desa kecil tersebut menjadi medan pertempuran yang menyulitkan bagi para Kesatria itu. Tak beberapa lama kemudian, Raja Velodros dibangunkan oleh Jenderal secara tiba-tiba. Lalu dengan perasaan yang masih kaget, Raja dibawa oleh Jenderal keluar dari rumah tempatnya menginap. Dan saat mereka sudah berada diluar rumah, alangkah terkejutnya Raja Velodros ketika melihat seluruh Desa sudah dikelilingi oleh kobaran api yang sangat besar, seluruh warga berlarian sambil berteriak ketakutan, sementara para Kesatria sedang sibuk bertarung melawan Heatless mati-matian.

   Pertarungan sengit mereka membuat seluruh Desa menjadi hancur dan porak poranda, sehingga tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi. Karena melihat keselamatan Raja yang mulai terancam, maka para Kesatria memutuskan untuk membagi kelompok. Lima orang Kesatria akan tetap disini dan melawan Heatless. Sedangkan keenam Kesatria yang lain harus pergi sejauh mungkin membawa Raja beserta prajuritnya yang tersisa untuk meninggalkan Desa tersebut, dan pergi ke tempat yang lebih aman.

   Hal itu adalah keputusan yang sangat berat bagi mereka, karena mereka tidak ingin mengorbankan sesama teman. Tetapi walau begitu, mau tidak mau mereka harus mengambil keputusan tersebut, dan pergi meninggalkan kelima temannya untuk menahan Heatless yang kekuatan apinya tidak dapat terbendung.

   "Jika kita semua mati disini, maka tidak akan ada satupun Kesatria yang tersisa untuk melindungi Raja Velodros dalam perjalanannya. Jika hal itu sampai terjadi, maka Raja Velodros akan berada dalam bahaya yang lebih besar lagi nantinya. maka pergilah!! Cepat!!" Itu adalah ucapan dari salah seorang Kesatria yang memutuskan untuk tinggal dan melawan Heatless disana. dia menyuruh keenam temannya yang lain untuk segera pergi membawa sang Raja dari tempat itu.

   Sedangkan Raja Velodros bersikeras tidak ingin pergi. Dia ingin menolong dan menyelamatkan para penduduk Desa, namun Jenderal beserta keenam Kesatria terus membujuk serta memaksanya untuk pergi meninggalkan tempat itu, walau sekeras apapun dia melawan dan meronta. Akhirnya mau tidak mau Raja harus ikut pergi meninggalkan Desa tersebut, meninggalkan para penduduk Desa dan lima orang Kesatria pemberani yang rela mengorbankan nyawa mereka demi menahan Heatless disana, sehingga mereka dapat mengulur waktu bagi Raja serta yang lainnya untuk bisa pergi jauh meninggalkan tempat tersebut.



6 orang Kesatria yang tersisa.





Bersambung . . .


Chapter selanjutnya : Ghistory Chapter 3

Chapter sebelumnya : Ghistory Chapter 1


Poin-poin penting cerita :


  • Raja dan rombongannya dihadang oleh Centaurion beserta pasukannya yang berjumlah cukup banyak.
  • Centaurion dan pasukannya dikalahkan oleh para Kesatria pelindung tanpa harus melibatkan Raja serta para prajuritnya.
  • Raja dan rombongannya menginap di sebuah Desa, namun Heatless datang dan membuat onar dengan cara membakar seluruh Desa dan membunuh banyak orang disana termasuk beberapa Kesatria
  • Raja, Jenderal, serta beberapa prajurit yang tersisa harus pergi meninggalkan Desa bersama dengan enam orang Kesatria yang mengawal mereka.
  • Sedangkan para Kesatria yang lain harus bertarung melawan Heatless untuk mengulur waktu bagi Raja beserta rombongannya supaya dapat melarikan diri. karena pada malam itu kekuatan Heatless benar-benar tak terbendung.
  • Akhirnya keenam Kesatria yang tersisa berhasil membawa Raja beserta Jenderal dan beberapa prajuritnya, pergi meninggalkan Desa tersebut, untuk kembali melanjutkan perjalanannya, mencari sang Kesatria naga.

No comments:

Post a Comment