Saturday, November 9, 2019

Journey of the Dragon Chapter 62

Chapter 62 : Golden Victory


Cover tittle Journey of the Dragon Chapter 62


   Dikisahkan sebelumnya, selang satu malam setelah terjadinya kekacauan di Kerajaan Gold one, yang sampai menyebabkan kematian bagi seorang Kesatria elit bernama Raygan. Hal yang selanjutnya terjadi adalah, Raja Gold one akhirnya memutuskan untuk mengeksekusi dua orang pengkhianat dari Kerajaannya tersebut, yakni Shanon dan Heztez, karena mereka telah berani membantu Dragon dan kawan-kawan menyusup ke dalam Kerajaan, untuk menyelamatkan Night crow sekaligus merebut kembali kalung Ghistory.




   Menjelang proses eksekusi yang akan dilaksanakan terhadap Shanon dan Heztez, tiba-tiba saja seluruh penduduk yang sedang berkumpul dan menyaksikan penyelenggaraan eksekusi tersebut, dikagetkan oleh kedatangan dari Dragon dan Gill yang secara terang-terangan menantang Gold one bertarung disana, hal itu mereka lakukan semata-mata supaya proses eksekusi terhadap Shanon dan Heztez dapat tertunda.






   Dalam sekejap, tempat itu berubah menjadi arena pertarungan antara Dragon dan Gill melawan Gold one. Gold one memiliki kekuatan untuk memanipulasi tubuhnya menjadi emas dalam berbagai bentuk, sekaligus juga bisa menggandakan tubuhnya menjadi banyak. Sehingga membuat Gold one menjadi lawan yang cukup tangguh dan merepotkan bagi Dragon dan Gill.

   Di tengah kekacauan tersebut, Gold one mendapat bantuan dari para Prajuritnya yang berjumlah sangat banyak, hingga menyebabkan Gill dan Dragon menjadi tambah kerepotan lagi. Namun untungnya, bala bantuan bagi Gill dan Dragon juga datang disaat-saat yang paling dibutuhkan, diawali dengan kehadiran dari Night crow yang melesat sambil melumpuhkan sebagian besar prajurit tersebut, lalu Glauss dan Tatsui, yang langsung merangsek masuk sambil menghajar para Prajurit yang mencoba untuk mengganggu pertarungan antara Dragon melawan Gold one.

   Atas terjadinya hal tersebut, tentu saja Gold one merasa geram dan langsung mengeluarkan kemampuan andalannya, yakni menggandakan tubuhnya menjadi banyak, sehingga dia bisa menghadapi masing-masing dari Dragon dan kawan-kawannya yang ada disana. Kini tempat itu benar-benar telah menjadi arena pertempuran antara kedua kubu, yakni kubu pemberontak melawan kubu pemerintahan. Dimana dalam masing-masing kubu terdapat satu orang anggota kelompok Emperors unity, yaitu Gold one dan Night crow.


Night crow dikelilingi para Gold one.


   Setelah menghabisi banyak sekali Prajurit yang ada di tempat itu, Night crow akhirnya harus berhadapan dengan sang Raja yang berjumlah 10 orang, sebelum memulai pertarungan, Night crow sempat menyapa mantan temannya itu.

   “Hai Goldie.”

   “Jangan sok akrab denganku! Aku tidak tahu bagaimana caranya kau bisa bebas dari penjara barat, tapi akan kupastikan kau mati disini. Pengkhianat ! ... Kini sudah dikepung dan tak akan bisa kemana-mana!!” Ujar Gold one.

   Kemudian tanpa menjawab perkataan dari Gold one, Night crow pun segera melesat menuju ke pintu masuk Istana, namun sayang sekali, langkah kakinya harus terjegal oleh tendangan dari kaki emas Gold one yang bisa memanjang, sehingga seketika itu juga tubuh Night crow langsung jatuh tersungkur lalu terguling di permukaan lantai, dan kemudian salah satu Gold one segera mendekat untuk menyerang Night crow, Bahkan Night crow juga dilempar ke atas, lalu dibanting ke bawah dengan cukup keras.

   “HUUUAAAK!!!” Night crow merasa kesakitan.

   “Kau lupa ya!! Aku bisa membaca setiap pergerakanmu, selain itu disini aku punya cukup orang untuk menghentikan langkah kakimu!!” Ujar Gold one, yang membanggakan para tubuh duplikatnya.

   Kemudian para Gold one itu segera mendekati Night crow sambil memberikan berbagai serangan-serangan mematikan dari segala arah. Namun dengan cekatan Night crow segera berguling, bahkan dia juga harus salto untuk menghindari setiap serangan tersebut, sehingga dirinya bisa lolos dari maut. Tetapi tetap saja dia selalu bisa terkena serangan dari salah satu Gold one yang ada disana, hingga menyebabkan dirinya terhempas dan terluka akibat beberapa kali menerima hantaman keras dari senjata Gold one.

   Gold one benar-benar lawan yang tidak boleh diremehkan sama sekali, sebab dia memiliki kekuatan yang besar, sekaligus kemampuan yang hebat, sehingga menjadikannya lawan yang sangat sulit untuk dikalahkan. Tak hanya bagi Night crow saja, begitupun juga halnya bagi Gill, dan Dragon yang harus berjuang mati-matian untuk menandingi kehebatan serta ketangguhan milik Sang manusia emas tersebut.


Glauss berhadapan dengan Gold one.

Tatsui berhadapan dengan Gold one.


   Sama seperti yang sedang dialami oleh Gill dan Dragon, Glauss dan Tatsui juga harus mencicipi kerasnya pertarungan melawan Gold one, yang sangat sulit untuk dilukai, dan bahkan memiliki keahlian tinggi dalam bertarung, sehingga membuat Glauss dan Tatsui jadi kewalahan, lalu akhirnya harus mendapat serangan-serangan telak dari Gold one, yang menyebabkan tubuh mereka berdua mendapat luka-luka serius.

   Begitupun juga halnya bagi Dragon dan Gill, walaupun kemampuan bertarung dua orang Gold one masih bisa mereka tandingi, tapi tetap saja mereka berdua sesekali mendapatkan hantaman keras atau sayatan dari Gold one. Namun hal itu tidak menghentikan perlawanan dari Gill dan Dragon, walau betapa kerasnya pertahanan dari kulit yang dimiliki oleh Gold one, Gill dan Dragon tetap saja berusaha untuk mendaratkan tebasan-tebasan telak dari senjata mereka, yang bahkan sampai bisa membuat benteng Istana hancur terbelah.

   Pertarungan antara kubu Dragon melawan kubu Gold one berlangsung cukup lama dan semakin memanas, Dragon dan kawan-kawannya benar-benar mengerahkan segala kemampuan yang mereka miliki untuk melawan Gold one beserta pasukannya. Saat ini Lawan yang sedang dihadapi oleh Dragon dan kawan-kawannya Memanglah bukan lawan biasa, melainkan sebuah Kerajaan yang besar, dengan sang Raja yang begitu kuat pemilik kekuatan emas.

   Disamping hal itu, kesulitan bagi Dragon dan kawan-kawan ternyata bagaikan tidak ada habisnya, karena jumlah dari para Prajurit Kerajaan yang berdatangan kesana, semakin lama semakin banyak saja, dan tentunya mereka tidak hanya sekedar datang ke tempat itu tanpa membawa apapun, melainkan datang sambil menghunuskan pedang terhadap Dragon dan kawan-kawan, sehingga Dragon dan kawan-kawan harus terus bertindak ekstra untuk menghadapi semua tekanan serta kesulitan tersebut.

   Sampai pada akhirnya, Tatsui mulai teringat akan sesuatu, Yakni benda yang diselipkan di ikat pinggangnya. Benda itu tak lain tak bukan adalah gulungan perkamen naga Zaryuu yang selama seharian kemarin sempat dipercayakan kepada Tatsui untuk digunakan dan disimpan olehnya. Namun kini, karena Tatsui sudah bertemu dengan pemilik dari benda itu lagi (Dragon). Maka dalam situasi yang kalut itu dia segera memberikan Perkamen kembali kepada Dragon, dengan cara dilempar dari kejauhan.


Gulungan perkamen naga Jaryuu dilempar.


   Lalu setelah mendapat panggilan dari Tatsui yang berteriak menyebut namanya, seketika itu juga Dragon langsung menoleh sambil menjulurkan tangannya untuk menangkap benda yang dilemparkan oleh Tatsui kepadanya.

   Kemudian tanpa basa-basi Dragon langsung saja membuka Gulungan perkamen tersebut, maka setelah itu munculah cahaya yang bersinar sangat terang, dibarengi oleh auman dari sang Naga Zaryuu, yang sangat besar menjulang terbang ke atas langit. Dragon membiarkan Sang Naga penghuni gulungan tersebut Keluar dan meluncur ke atas menuju ke langit, lalu sang naga terbang meliuk-liuk di tengah kumpulan awan, setelah itu sang Naga kembali menjulurkan kepalanya ke bawah, sambil memasang muka gahar pada semua musuh, Sang Naga Zaryuu sudah siap untuk menyemburkan api terhadap semua musuh dari Tuannya.


Naga Jaryuu.


   Dan ternyata benar saja, setelah melihat gigi-gigi tajam sang Naga sekaligus nafas api yang dikeluarkan dari mulut sang Naga, seketika itu juga para Prajurit yang berada disana langsung berlari terbirit-birit meninggalkan area pertempuran, mereka kabur dengan ekspresi wajah tercengang sambil ketakutan.

   Di sisi lain, sambil terus memperhatikan sosok sang Naga, Gold one hergumam. “Grrr ... Naga itu!!!”

   Sekilas tentang masa lalu, 25 tahun yang lalu saat terjadi peperangan besar di Kerajaan Nexus, Gold one pernah terlibat pertarungan sengit melawan Sang Kesatria naga, sehingga dia juga pernah bertarung melawan Naga raksasa Zaryuu, Maka saat ini ketika Gold one melihat Sosok Naga Zaryuu lagi setelah sekian lama, dia jadi teringat akan pengalaman buruk di masa lalunya tersebut.


Para Gold one dihempaskan oleh ekor sang Naga.


   Tanpa buang-buang waktu, Naga Jaryuu langsung saja menetapkan target serangannya kepada setiap orang yang memiliki corak emas pada tubuhnya, yakni pada Prajurit Kerajaan, dan terutama kepada para Gold one.

   Naga Zaryuu, tanpa segan-segan mulai menyemburkan apinya membakar seluruh area itu, dia juga menyeruduk sampai menghantam sejumlah besar Prajurit, dan bahkan mengibaskan ekornya pada satu-persatu Gold one, hingga seluruh Gold one yang sedang membuat Dragon dan kawan-kawannya kerepotan itu langsung terhempas, akibat hantaman keras dari ekor sang Naga raksasa Zaryuu.

  Pasukan Gold one benar-benar dibuat kalang kabut dan kewalahan oleh sang Naga raksasa, sehingga mereka semua dengan mudahnya dijadikan bulan-bulanan oleh Dragon dan kawan-kawan disaat momen tersebut.

   Kini keadaan jadi berbalik, yang awalnya pihak terdesak adalah pihak Dragon dan kawan-kawan, sekarang berubah sebaliknya menjadi Gold one beserta pasukannya. Bahkan saking terdesaknya mereka, Gold one sampai ditinggalkan sendirian oleh semua pasukannya disana, para Prajurit berlari terbirit-birit menjauh dari area pertempuran, karena saking takutnya mereka terhadap sosok sang Naga.

   Oleh karena itu, Gold one yang merasa dipojokan, mulai terlihat geram dan marah, lalu diapun mulai memutuskan untuk menggunakan kartu andalannya yang selama ini dia simpan, dan Saat inilah waktu yang tepat untuk menggunakannya, kartu kartu andalannya itu hanya selalu dia keluarkan ketika harus melawan musuh yang benar-benar hebat. Kartu andalannya itu adalah wujud dari patung emas raksasa miliknya, yang tentu saja dapat dia gunakan untuk menandingi Ukuran serta Kekuatan sang Naga Zaryuu, Seperti Yang terjadi di masa lalu.

   Para Gold one yang sedang dalam keadaan terkapar setelah dihempaskan oleh sang Naga, mulai berdiri kembali, lalu mereka mulai berkumpul, untuk kemudian bergabung menjadi satu dan menghasilkan gumpalan emas yang semakin lama menjadi semakin membesar, hingga akhirnya Gumpalan tersebut membentuk sosok seorang Gold one dalam bentuk raksasa, yang sangat Besar dan gahar.


Patung emas raksasa Gold one melawan sang Naga Jaryuu.


   Maka setelah patung emas Raksasa Gold one tercipta, tanpa berlama-lama terjadilah pertarungan sengit antara patung emas raksasa melawan Naga raksasa sekali lagi. Dragon dan kawan-kawan yang hanya bisa menyaksikan pertarungan itu dari bawah, tidak bisa melakukan banyak hal untuk dapat membantu Naga Zaryuu. Dikarenakan serangan yang Dragon dan kawan-kawan berikan kepada si Patung emas raksasa, tidak membuahkan hasil sama sekali, ketika mereka mencoba untuk melukai kaki si Patung emas, yang ada mereka malah ditendang hingga terlempar jauh, lalu menghantam benteng dengan cukup keras sampai hancur.

   Sementara itu, sang Naga Zaryuu terus berusaha bertarung mati-matian, menghajar serta menghantam si Patung emas raksasa menggunakan Gigitan taringnya dan kibasan keras dari ekornya, namun si Patung emas raksasa pun rupanya bisa mengimbangi serangan dari sang Naga dengan serangan pukulan-pukulan kerasnya, yang berhasil menghantam dagu sang Naga secara telak, hingga menyebabkan sang Naga jatuh tersungkur lalu merobohkan gerbang benteng Istana.

   Pertarungan antara kedua raksasa itu benar-benar menggemparkan seisi Kerajaan, hingga terjadilah kehebohan bagi para Penduduk Yang melihat dua raksasa saling bertarung, Mereka merasa sangat panik, lalu berlarian sambil mencari-cari tempat untuk berlindung dan menyelamatkan diri, sebelum kehancuran yang akan melanda Kerajaan mereka itu jadi semakin meluas.

   Sambil menyaksikan pertarungan hebat antara Patung emas raksasa Gold one melawan sang Naga Zaryuu. Dragon berbicara kepada kawan-kawannya.

   “Kita harus membantu Zaryuu ... Night crow, apakah kau punya ide?” Tanya Dragon kepada Night crow.

   “... Entahlah, jika Gold one sudah dalam wujud seperti itu, sangat sulit untuk bisa mengalahkannya, dia benar-benar menjadi sosok berkekuatan luar biasa dengan pertahanan paling solid. Bahkan walaupun aku adalah salah satu anggota emperors unity, aku sendiri tidak bisa menandingi Kekuatannya tersebut.” Jawab Night crow.

   “Jadi, apakah tidak ada cara untuk bisa mengalahkan Gold one saat ini?” Tanya Gill.

   “Ada ... Yaitu kekuatan api yang sangat dahsyat, melebihi kedahsyatan dari pedang Blazing magma milik Dragon saat ini.” Ucap Night crow.

   “Yang lebih dahsyat dari pedang Blazing magma?? Memangnya ada?” Tanya Glauss.

   “Hmm, sebenarnya ada, yakni Kekuatan api milik Heatless ... Itulah kekuatan yang sangat ditakuti oleh Gold one, karena saking panasnya, api dari Heatless bahkan bisa melelehkan seluruh tubuh Gold one ... Tapi untuk mengantisipasi hal tersebut, Gold one selalu berperilaku baik kepada Heatless, dan memberikan semua hal yang dibutuhkan oleh Heatless. Itulah sebabnya hubungan mereka berdua menjadi sangat dekat, lebih dekat daripada dengan para anggota Emperors unity lainnya.” Kata Night crow menjelaskan.

   “Jadi satu-satunya cara hanyalah, dengan meminta bantuan kepada Heatless?? ... Tapi itu tidak mungkin kan??” Tanya Tatsui.

   “Aku tidak bilang bahwa hanya Heatless saja yang dapat mengalahkannya, namun jika kita mempunyai kekuatan yang sama dahsyatnya atau bahkan lebih dahsyat dari kekuatan api milik Heatless ... Maka pasti kita bisa menang melawan Gold one.” Jawab Night crow.

   “Kalau begitu, jawaban satu-satunya hanyalah pedang Blazing magma milik Dragon, namun bagaimana caranya supaya kekuatan pedang Blazing magma bisa ditingkatkan secara drastis??” Kata Gill bertanya-tanya.

   Kemudian Night crow terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. “... Hmm, sepertinya ada satu cara yang pasti berhasil. Yakni cara yang tidak pernah dicoba sebelumnya.” Ucap Night crow.

   “Apa itu?? Beritahu aku caranya.” Kata Dragon dengan rasa penasaran.

   Lalu Night crow menjawab. “Jawabannya adalah energi murni dari kalung Ghistory.”

   “Apa??” Semua orang bertanya-tanya kepada Night crow, dengan perasaan kaget.

   “Apa maksudmu?” Tanya Gill.

   “Jika energi murni dari kalung Ghistory bisa dialirkan ke dalam pedang Heat flame untuk merubahnya menjadi pedang Blazing magma, itu artinya energi murni tersebut juga bisa dialirkan ke dalam benda sihir lain yang dipegang oleh Dragon. Yaitu gulungan naga Zaryuu ... Dengan begitu mungkin saja Naga Zaryuu akan berubah menjadi kekuatan maha dahsyat yang dapat digunakan oleh Dragon.” Ucap Night crow.

   “Be be benar juga!” Ujar Glauss.

   “Baiklah kalau begitu!! Akan kucoba!” Ucap Dragon dengan penuh semangat.

   Kemudian Dragon segera membuka gulungan perkamen di tangannya, supaya Naga Zaryuu bisa ditarik masuk kembali ke dalam gulungan perkamen tersebut. Maka seketika Naga Zaryuu yang sedang melangsungkan pertarungan sengit melawan patung emas raksasa Gold one, langsung saja menghilang dari pandangan Gold one, setelah Dragon berhasil menariknya kembali.

   Lalu Setelah itu, Patung emas raksasa Gold one, yang tiba-tiba kehilangan lawannya, segera mengalihkan pandangannya kepada Dragon dan kawan-kawan, yang sedang berdiri di bawah Kakinya, Patung emas raksasa Gold one Menatap mereka dengan ekspresi wajah ingin menghabisi.

  Gold one akan menginjak Dragon dan kawan-kawannya, sebelum Dragon bisa mengalirkan energi murni dari kalung Ghistory ke dalam perkamen naga Zaryuu.

   Patung emas raksasa Gold one mulai bertindak, dengan cara mengangkat satu kakinya, untuk kemudian dia jatuhkan ke arah Dragon dan kawan-kawan. Supaya para lawannya itu hancur seketika dan remuk bersama dengan permukaan tanah di bawah kakinya.

   Namun, ketika Gold one baru saja memposisikan kakinya di atas kepala Dragon dan kawan-kawan. Tiba-tiba saja seperti ada sesuatu yang mendorong kakinya kuat-kuat, hingga menyebabkan Patung emas raksasa Gold one terdorong ke belakang lalu kehilangan keseimbangan, dan akhirnya ambruk dengan punggung yang menghantam Banguna di belakangnya.

   Tak hanya permukaan tanah saja yang terkena hantaman dari jatuhnya patung emas raksasa Gold one tersebut, namun sebagian besar bangunan Istana juga terkena imbasnya. Istana Gold one yang megah itu seketika menjadi hancur porak poranda setelah tertimpa oleh tubuh raksasa sang Pemilik Istana itu sendiri, yakni Raja Gold one.

   Tentu saja, hal itu membuat Gold one menjadi sangat kaget dan tak percaya, dirinya yang begitu besar dan kuat bisa di jungkir balikan hingga terjerembab, apalagi perlakuan itu dia dapatkan dari orang-orang yang dia anggap rendah.

   Lalu ketika dia mulai bangkit untuk berdiri kembali sambil melihat ke arah para musuhnya, seketika itu juga dia langsung merasa lebih kaget lagi. Karena ternyata orang yang telah membuatnya tersungkur tak lain tak bukan adalah Dragon, dan sosok Dragon sudah benar-benar berubah sepenuhnya menjadi lebih kuat dan berbahaya, dari segi wujud dan kekuatannya, bahkan kini seluruh tubuhnya pun terlihat bersinar. Diluar dugaan Gold one, rupanya Dragon sudah selesai mengalirkan energi murni dari kalung Ghistory ke dalam gulungan perkamen Naga Zaryuu. Sehingga hal itu menyebabkan Dragon jadi bisa bergabung dengan naga Zaryuu, lalu menjadikan dirinya berubah ke dalam mode Red Dragon Emperor.


Dragon dalam mode Hellfire emperors.


   Tak hanya Gold one saja yang tercengang dengan perubahan wujud Dragon, namun teman-teman Dragon yang lain juga tampaknya sangat terpukau dengan wujud baru Dragon tersebut. Dengan pedang Blazing magma di tangan kanannya, jubah Raygan di punggungnya, lempengan emas Melinda di pundak kirinya, lalu ditambah armor naga Zaryuu berwarna merah terang di sekujur tubuhnya, dari kepala hingga kaki. Hal itu membuat kekuatan Dragon melonjak secara Drastis menjadi berkali-kali lipat. Dan bahkan saat ini kekuatan api yang Dragon miliki juga sudah menjadi lebih dahsyat dari sebelumnya, mungkin jauh lebih hebat daripada yang Heatless miliki.

   Dengan mata terbelalak, patung emas raksasa Gold one berteriak, “Apa-apaan ituu !!!” Teriak Gold onedengan kencang.

   Lalu belum sempat Gold one mengucapkan kalimat selanjutnya, dia segera mendapat sebuah tebasan telak dari Dragon di bagian pundaknya, tebasan itu membuat pundaknya langsung terbakar dan terbelah. Dengan kekuatan barunya tersebut, Dragon dapat dengan mudah menebas setiap bagian tubuh dari patung emas raksasa Gold one dengan tebasan api yang begitu besar dan dahsyat.

   Lalu Sekeras apapun usaha Gold one untuk menghindari tebasan-tebasan api dari pedang Dragon, tetap saja dia selalu kena dan mendapatkan luka-luka fatal yang mampu menghancurkan tubuhnya sedikit demi sedikit. Hingga akhirnya, Dragon pun melancarkan sebuah tebasan pamungkas yang lebih dahysat dari tebasan-tebasan yang pernah dia lakukan sebelumnya.


Dragon memberikan tebasan pamungkas kepada patung emas raksasa Gold one.


   Patung emas raksasa Gold one yang hanya bisa berdiri pasrah sambil menerima serangan pamungkas tersebut, akhirnya juga harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah dikalahkan oleh seorang pemuda bernama Dragon. Yang awalnya dia anggap remeh karena dia berpikir bahwa satu-satunya musuh berat yang sangat sulit untuk dihadapi adalah Sang Kesatria naga, dan setelah meninggalnya sang Kesatria naga, maka Gold one berpikir bahwa tidak ada lagi musuh yang bisa menandinginya. Namun ternyata, kini dia malah dikalahkan oleh murid dari sang Kesatria naga. Yang sudah dipersiapkan dengan sangat matang untuk menjadi lawan berat bagi Darkros serta antek-anteknya.

   Saat menerima tebasan dari pedang Blazing magma, seketika itu juga tubuh patung emas raksasa Gold one, langsung terbelah menjadi dua bagian. Lalu selanjutnya patung emas raksasa Gold one mulai tumbang dan ambruk ke dua sisi hingga menimpa sebagian besar bangunan Istana sampai hancur porak poranda. Istana yang sekaligus Area pertempuran hebat itu kini benar-benar sudah menjadi tumpukan batu bata luas, yang diselimuti oleh debu serta asap pekat.

   Hasil dari pertarungan yang sangat menggemparkan itu adalah, kemenangan bagi Dragon dan kawan-kawan. Mereka sudah berjuang dengan begitu keras untuk bisa mengalahkan Gold one beserta pasukannya, yang sangat teramat sulit untuk dihadapi. Namun karena Dragon dan kawan-kawan memiliki tujuan yang begitu besar, serta sumber kekuatan yang benar-benar hebat, maka akhirnya kemenangan pun berhasil mereka raih.

   Patung emas raksasa Gold one yang sudah terbelah menjadi dua, tiba-tiba menyusut menjadi semakin kecil hingga akhirnya berubah menjadi Gold one berukuran normal. Namun ada yang berbeda dengan wujud Gold one saat ini. Sebagian Besar tubuhnya terlihat berubah menjadi renta, Bahkan Gold one Terlihat kesulitan untuk dapat bergerak, kini yang bisa dia lakukan hanyalah merangkak dari puing-puing untuk menuju ke tempat Dragon sedang berdiri, sambil mengucapkan ujaran-ujaran yang tidak jelas.


Gold one yang sudah kalah, merangkak dari puing-puing.


   Dengan susah payah dia terus merangkak, hingga mencapai kaki Dragon. Kemudian lama kelamaan wujud asli dari Gold one mulai tampak begitu jelas. Tubuhnya yang terlihat kekar itu, seakan luntur dan berubah menjadi kering kerontang, dengan rambut emasnya yang juga berubah menjadi berwarna putih. Lalu wajah Gold one juga berubah menjadi keriput seperti seorang kakek-kakek yang tak berdaya.

  Sepertinya hal itu adalah efek samping dari penggunaan kekuatannya yang terlalu berlebihan, terutama karena dia harus bertahan cukup lama menerima serangan tebasan-tebasan api dahsyat dari pedang Dragon, dan bahkan setelah dia mengerahkan semua energinya untuk berubah menjadi patung emas raksasa, dia pun telah bisa dikalahkan, sehingga membuat seluruh energi kehidupannya terkuras habis dan kini wujud asli Gold one yang tua renta jadi terlihat.

   Sambil mendekap kaki Dragon, dengan kepala yang terperangah ke atas. Gold one berkata. “De- dengarkan aku baik-baik! Ka- kau mungkin bisa menang melawanku ... Ta- tapi dengan kemenanganmu ini, Itu artinya tantangan yang akan kau hadapi kedepannya akan jauh lebih sulit. Uhuk uhuk!! ... Peperangan yang besar akan segera terjadi !! Tuan Darkros akan Bangkit! Dan beliau akan memimpin pasukan mengerikannya untuk menyapu bersih seluruh Negeri Azhuloth. Persiapkanlah dirimu, bocah tengik!! ...”

  Lalu setelah mengucapkan hal itu. Akhirnya Gold one menghembuskan nafas terakhirnya, dengan aura kegelapan Darkros yang juga keluar dari mulutnya, lalu musnah dan menghilang di udara.


Aura kegelapan dari tubuh Gold one, keluar dan musnah.


Gold one telah dikalahkan.


   Dragon tetap berdiri terdiam di dekat jasad Gold one. Kemudian wujud Red Dragon Emperor yang menyelimuti tubuh Dragon, mulai menghilang sehingga tubuh Dragon bisa kembali seperti semula, ke wujud manusia biasa.

   Setelah itu, usai memberi penghormatan terhadap jasad Gold one, Dragon segera berbalik ke belakang dan berjalan ke dekat teman-temannya. Selain itu dia juga khawatir tentang kondisi dari Shanon dan Heztez yang sebelumnya tengah dikekang di atas gerbang, karena akan dieksekusi mati. Namun Night crow bilang pada Dragon bahwa semuanya sudah baik-baik saja, kini Shanon dan Heztez sudah berhasil dibebaskan dan berada di tempat yang aman. Oleh karena itu Dragon jadi merasa lega. Lalu dia dan teman-temannya saling menatap sambil tersenyum.

   Gold one sudah berhasil dikalahkan, dengan perjuangan panjang yang telah dilalui oleh Dragon dan kawan-kawannya Di Kerajaan itu.

  Kini, hal yang harus dilakukan adalah membenahi sistem pemerintahan di Kerajaan tersebut, yang baru saja kehilangan Raja nya, dan selanjutnya Dragon harus terus berusaha untuk mencegah kebangkitan Darkros Sang Kaisar kegelapan dan terus menjadi sang Kesatria naga yang akan melindungi kedamaian di negeri Azhuloth.

 Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Dragon dan kawan-kawannya untuk melakukan hal tersebut? Dan siapakah orang yang akan menjadi lawan berat bagi Dragon selanjutnya?? Tunggu kelanjutan kisahnya ya.



Bersambung . . .



Chapter selanjutnya : Belum Publish ___



Chapter sebelumnya : Journey of the Dragon Chapter 61


No comments:

Post a Comment